Anda di halaman 1dari 63

STUDI KELAYAKAN PROYEK

STUDI KASUS :
PELABUHAN PATIMBAN
Kelompok 3 PEK 51 :

1. Andika Nugraha (20/463962/SV/18281)


2. Indah Sheily Cahyani (20/463974/SV/18293)
3. Nanda Widhianta (20/463980/SV/18299)
4. Yudistira Widinugroho (20/464002/SV/18321)
OUTLINE
GAMBARAN UMUM
ASPEK PASAR
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
ASPEK LEGAL
ASPEK LINGKUNGAN
ASPEK KEUANGAN
EKSTERNALITAS
ASPEK KELAYAKAN KEUANGAN

Read More

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


Pelabuhan
PATIMBAN

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


GAMBARAN
UMUM
Pelabuhan Patimban memiliki penyelenggaranya adalah Unit
Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas III Pemanukan. Pelabuhan ini
memiliki rencana pengembangan pelabuhan seperti tabel berikut ini :

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


LOKASI PROJECT
Pelabuhan Patimban terletak di Desa Patimban,
Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang,
Provinsi Jawa Barat. Secara geografis Pelabuhan
Patimban terletak di utara pesisir pantai utara Jawa
Barat. Lokasi Pelabuhan Patimban terletak di
107°54'8.54"BT dan 6°13'50.08"LS. Letaknya sekitar
70 kilometer dari Kawasan Industri Karawang dan
145 kilometer dari pusat kota Jakarta. Pelabuhan
tersebut memiliki luas total 654 hektar dimana 300
hektar akan dikhususkan untuk peti kemas antar
moda dan terminal kendaraan sedangkan 354
hektar sisanya akan digunakan sebagai area
cadangan.

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


ALASAN MEMILIH PROJECT
Terdapat hal - hal yang menurut kami menarik, diantaranya:

Memiliki lokasi strategis yang dekat Latar belakang pembangunan


dengan Bandara Internasional Kertajati pelabuhan untuk mengurangi biaya
dan kawasan Industri Bekasi. logistik dan memperlancar arus barang,
serta mengurangi beban kendaraan
Hal tersebut membuat pelabuhan ini barang di jalan raya khususnya di wilayah
sangat mungkin menjadi kunci
Jabodetabek.
penghubung antar kawasan industri,
manufaktur, sentra - sentra pertanian,
serta menopang percepatan ekspor.

Selain itu, kelengkapan data yang ada juga menjadi pertimbangan kami untuk memilih Pelabuhan
Patimban dalam project ini.
ASPEK PASAR
PELABUHAN PATIMBAN
GAMBARAN UMUM PASAR

Pelabuhan Patimban berada di lokasi yang cukup


strategis yang berada di antara Jakarta – Cirebon
karena banyaknya kawasan industri yang akan
mempengaruh pasar karena dapat memperlancar
arus barang Selain itu, Patimban juga terkoneksi
dengan jalan tol sehingga dapat mengangkat
potensi pembangunan kawasan-kawasan industri
prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa.

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


KARAKTERISTIK PASAR

Pelabuhan Patimban diproyeksikan melayani berbagai jenis


pelanggan atau konsumen publik atau swasta baik secara
domestik maupun internasional.

Komersil
Digunakan untuk melayani penumpang dan kendaraan umum
(Motor, Mobil, Truk dsb) dengan disediakannya terminal Roro dan
terminal kendaraan.

Perdagangan
Digunakan untuk melayani bongkar muat barang untuk keperluan
ekspor dan impor baik berupa barang maupun sumber daya alam.
Hal ini terlihat dengan disediakannya terminal peti kemas dan
terminal curah cair (khusus SDA).

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


POTENSI PASAR DAN PASAR RILL

Pelabuhan Patimban ini memiliki potensi


pasar untuk memperbesar pasar ekspor dan
mengurangi traffic existing di Pelabuhan
Tanjung Priok.

Pelabuhan Patimban juga berpotensi


menjadi hub produksi otomotif. Seperti
sebagian besar yang masuk ke Pelabuhan
Patimban adalah untuk ekspor mobil ke
Australia, New Zealand, dan negara Asean
lainnya.

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


POTENSI PERTUMBUHAN PASAR

Potensi pertumbuhannya dapat dikatakan


naik, dikarenakan Pelabuhan Patimban
memiliki nilai yang sangat penting bagi
perekonomian nasional.

Pelabuhan patimban di peruntukan


menjadi HUB besar dalam produksi
otomotif di Indonesia maupun ekspor di
pasar global. Patimban juga sebagai mitra
strategis dalam aktivitas bongkar muat
barang untuk ekspor impor, sehingga
pelabuhan ini bisa menjadi pusat
perdagangan internasional.

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


PERAMALAN PERMINTAAN
Setiap tahunnya Pelabuhan Patimban memiliki target
dalam eskspor kendaraan. Berikut adalah peramalan
permintaan expor mobil dengan satuan unit yang diolah di
Excel menggunakan forecast :

Dalam artikel yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal


Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik
Indonesia. Pada tahun 2022 Pelabuhan Patimban
menargetkan akan melayani 160.000 eskpor kendaraan. Oleh
karena itu, pada tahun 2023 - 2027 dilakukan peramalan jika
di tahun 2022 target berhasil terwujud.

Sumber : https://hubla.dephub.go.id/

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


STRATEGI STP
SEGMENTASI
Segmentasi Memiliki beberapa penggolongan salah satunya adalah Segemntasi Demografis , Geografis
,Psikografis , dan Perilaku. Dalam Segmentasi ini kita bagi menjadi 2 Segmentasi.

DEMOGRAFI GEOGRAFIS

Pekerjaan Masyarakat Sekitar Letak Geografis Pelabuhan Patimban


Pelabuhan Patimban ialah ini terletak di Desa Patimban,
seperti masyarakat deket laut Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten
seperti Nelayan dan lain Subang, Provinsi Jawa Barat dan
Sebagainya. Terletak di Pesisir pantai Utara Jawa
Barat.

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


STRATEGI STP
TARGETING

Target yang dihasilkan dari adanya Pelabuhan ini


adalah Bagaimana Akses kemudahan
Transportasi Laut guna masuk atau keluarnya
barang-barang kebutuhan Masyarakat dapat
terpenuhi.

Selain itu akses kemudahan mobilisasi


masyarakat juga dapat terpenuhi serta
penyerapan tenaga kerja juga terasa sedikit
banyak berpengaruh terhadap warga sekitar.

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


STRATEGI STP
POSITIONING

Dalam pembangunan mega proyek tersebut


diharapkan nantinya dampak mendongkrak
perekonomian dari warga sekita khususnya dan
pada umunya wilayah Jawa Barat. Permasalahan-
permasalahan yang hadir soal alokasi barang dan
jasa pada wilayah ini dapat dikendalikan oleh
Pelabuhan Patimban dan Selain itu Penyerapan
tenaga kerja dapat juga menjadi penghasilan tetap
bagi warga sekiat dan membuka wilayah ekonomi
baru disekitar Pelabuhan Patimban
Penawaran diartikan sebagai jumlah kapasitas yang
dapat ditampung oleh pelabuhan dalam melayani
PERAMALAN PENJUALAN konsumen sesuai dengan pengembangan maksimum
kawasan pelabuhan.

KOMERSIL PERDAGANGAN

TERMINAL KENDARAAN TERMINAL PETI KEMAS


Mampu menampung kendaraan roda Secara keseluruhan apabila pelabuhan
empat hingga kapasitas 7,500 kendaraan Patimban sudah 100% pembangunan
dilaksanakan dapat memiliki kapasitas hingga
TERMINAL RORO 7,500,000 TEU.
Pada terminal ini dikhususkan untuk
menampung kendaraan truk, dimana TERMINAL CURAH AIR
diestimasikan dapat memuat 80 truk Pada terminal ini dikhususkan pada komoditas
sedangkan untuk area lapangan tunggu Ammonium Nitrat yang kapasitas terminal
diperkirakan dapat menampung sebanyak dapat mencapai 250,000 Ton.
320 truk

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3 Source: Keptutusan Menteri Perhubungan No KP 87 Tahun 2017
ANALISIS PERSAINGAN DAN PESAING
Pada analisa ini melihat bahwa seberapa berkembang
pelabuhan-pelabuhan yang ada di Jawa sendiri. Analisa-
analisa yang berkembang adalah tidak ada pelabuhan dekat
Pelabuhan Patimban yang berujung efek dari persaingan.

Selain itu, Proyek ini merupakan proyek pemerintah yang


kami rasa Pemerintah akan melihat sektor-sektor baru yang
berkembang dan memiliki tujuan untuk memajukan roda
ekonomi dan transportasi di wilayah Desa Patimban ini.
Kemudian Pelabuhan ini akan menjadi destinasi barang-
barang otomotif yang ada di Indonesia, Kemajuan dari wilayah
sekitar seperti Subang dan Karawang akan membuat dinamika
baik bagi Perekonomian di wilayah tersebut.
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kebijakan pemerintah mengenai pelabuhan laut tertuang dalam


Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut. Kebijakan yang ada
didalamnya diantaranya mengenai :
1. Kegiatan Pemerintahan di Pelabuhan.
2. Unit Penyelenggara Pelabuhan
3. Kegiatan Pengusahaan di Pelabuhan.
4. Kegiatan Jasa Terkait Dengan Kepelabuhanan.
5. Badan Usaha Pelabuhan, dll.

Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 tahun 2015


tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut
Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
PELABUHAN PATIMBAN
TEKNOLOGI
Pelabuhan Patimban mengedepankan
penggunaan teknologi dan sistem digital dalam
pengoperasiannya. Semua sistem nantinya akan
terintegrasi secara digital dan dapat diakses
secara real time sehingga proses distribusi barang
di pelabuhan menjadi makin lancar yaitu dengan
dengan menerapkan sistem teknologi informasi
berbasis Internet of Things di pelabuhan atau
smartport. Jadi dengan adanya teknologi ini
barang yang datang sudah terinformasikan
dengan mudah sehingga tidak terjadi
penumpukan dan lebih efisien.
LOKASI
PELABUHAN PATIMBAN

Pelabuhan Patimban terletak di Desa Patimban,


Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang ,
Provinsi Jawa Barat.

Secara Geografis Pelabuhan Patimban terletak di


utara pesisir pantai utara Jawa Barat. Rencana Lokasi
Pelabuhan ini terletak di 107°54'8.54'' BT dan
6°13'50.08''LS
Peta Lokasi Pelabuhan Patimban terletak di Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten
Subang , Provinsi Jawa Barat.
BAHAN PENUNJANG
(Materials)

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3
Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3
TENAGA KERJA

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


TENAGA KERJA

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


PRODUKSI
Alur Produksi, Kapasitas Produksi, Rencana Produksi

Dikarenakan Pelabuhan Patimban masih


dalam pengembangan. Alur produksinya
diambil dari tahapan - tahapan
pengembangan yang sudah direncanakan.
Tahap pengembangan Pelabuhan Patimban :
1. Tahap 1 Fase 1 (Selesai 2019)
2. Tahap 1 Fase 2 (Selesai 2022)
3. Tahap 2 (Selesai 2025)
4. Tahap 3 (Selesai 2029)

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


INVESTASI PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


PRODUKSI
KAPASITAS

Sumber :KP 87 Tahun 2017 Rencana Induk Pelabuhan Patimban Provinsi Jawa Barat
CAPEX OPEX
Persiapan, kontruksi, pengawasan. Mob alat, material & tenaga kerja.
Area reklamasi & cadangan. Penerangan lokasi kerja.
Peralatan. Barak tidur pekerja.
Tembok laut. Keamanan.

Pengerukan.
Pemeliharaan sarana dan prasarana
Pemecah gelombang.
Bahan bakar.
Akses jalan & jembatan pelabuhan,
Sewa alat.
Alat bantu navigasi.
Seragam.
VAT

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


ASPEK LEGAL
PELABUHAN PATIMBAN
PERSYARATAN LEGAL
Terkait perizinan yaitu hanya Analisis mengenai dampak
Lingkungan (Amdal). pelabuhan patimban murni milik
Pemerintah Indonesia, Pemerintah Indonesia mengusulkan skema
pembiayaan dengan Special Terms for Economic Partnership
(STEP) Loan dengan jaminan Pemerintah Indonesia. Sedangkan
pengelolaannya, dapat dilakukan gabungan antara Perusahaan
Indonesia dengan kepemilikan saham 51% dan Perusahaan Jepang
dengan kepemilikan saham 49% atau dengan bagi hasil seperti
Jakarta International Container Terminal (JICT).

Adapun dasar hukumnya yaitu Undang-Undang Nomor 17 tahun


2008 tentang pelayaran dan Peraturan menteri perhubungan
nomor PM nomor KM51 tahun 2015 tentang penyelenggaraan
pelabuhan laut.

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


NORMA SOSIAL MASYARAKAT

Adanya pembangunana akan menarik para


pendatang ke daerah pusat pembangunan

Adanya pembangunan pelabuhan patimban akan membuka lapangan


pekerjaan sehingga akan mengakibatkan mobilitas masyarakat
pendatang untuk datang dengan ciri dan budaya masing-masing. Dari
segi sosial adanya perubahan persepsi masyarakat lokal terhadap
pembangunan Pelabuhan Patimban yaitu perubahan kondisi lingkungan
yang lebih ramai dibanding dulu sebelum adanya pembangunan
Pelabuhan Patimban. Kondisi ini membuat masyarakat pendatang harus
mematuhi peraturan adat atau lokal yang berlaku didaerah tersebut.

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


ASPEK LINGKUNGAN
PELABUHAN PATIMBAN
ASPEK FISIK-KIMIA
Secara fisik dan kimia dalam pembangunan
pelabuhan patimban terdapat permasalahan terkait
proses sedimentasi dan erosi. Selama ini kajian
sedimentasi di sekitar lokasi Pelabuhan Patimban
belum banyak dilakukan, oleh karena itu perlu
dilakukanlah kajian karakteristik sedimen dasar laut
di perairan tersebut. Tujuan dari kajian ini adalah
untuk mengetahui pola sebaran karakteristik
sedimen dasar laut seperti berat jenis, tekstur
sedimen, ukuran d50 butir sedimen dan analisis
stastika sedimen dasar khususnya di musim timur.

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


EKOLOGI
Ekologi berkaitan dengan lingkungan,
ekosistem, tumbuhan, ekosistem hewan,
pencemaran air dan udara. Dalam
pembangunan dan pengoprasian
Pelabuhan Patimban menyebabkan
beberapa masalah terhadap ekologi di
sana.

Prak. Studi Kelayakan Proyek | Kelompok 3


DAMPAK NEGATIF
Penurunan kualitas AIR LAUT Penigkatan laju air lanan (run off]

Penyebabnya adalah kegiatan Disebabkan karena operasional


reklamasi dan pembangunan jalan akses.
fasilitas laut
Gangguan fauna terrestrial
Penurunan kuabtas udara (TSP dan (Burung)
Gas Buang)
Disebabkan oleh operasional
Disebabkan oleh mobilisasi fasilitas darat.
peralatan dan matenal.

Sumber :
Keputusan Menten Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Kelayakan Lmgkungan Hidup Rencana Kegiatan Pembangunan Pelabuhan Patimban di Desa Patimban , Desa Kalentambo , Desa
Gempol , Desa Kotasan , Desa Pusakaratu , Kecamatan Pusakanagara dan Desa Pusakajay, 1 (2017).
SOSIAL-EKONOMI
01 02 03

Struktur Ekonomi Pendapatan Mata Pencaharian


Terjadi perubahan pada
roda perekonomian Pada masyarakat yang bekerja Mata pencaharian yang
masyarakat dari yang di bidang pertanian dan berubah yaitu dari sektor
tadinya sektor pertanian perikanana akan mengalami pertanian karena lahan sawah
dan melaut berubah penurunan pendapatan, tetapi yang berkurang dan berubah
menjadi sektor industri. bagi yang eralih ke sektor menjadi pusat industri. Sektor
industri akan mengalami laut yaitu Nelayan yang
kenaikan pendapatan. dirasakan dampaknya dengan
jangkauan melaut yang
semakin jauh dari bibir pantai.
SOSIAL-EKONOMI
04 05

Lapangan Kerja dan Peluang Berusaha


Kesempatan Kerja
Pembangunan pelabuhan akan membuka lapangan kerja yang Ganti rugi lahan yang diberikan
luas dan memberikan kesempatan kerja yang sangat terbuka pemerintah kepada masyarakat
seperti sisi tenaga kerja bongkar muat TKBM dan juga pegawai di telah membuka pikiran untuk
pelabuhan itu sendiri. Selain itu peluang masyarakat untuk mengelola uang tersebut
bekerja di perusahaan pendukung sangat besar, seperti pada sebagai bentuk usaha antara
perusahaan pergudangan, perusahaan trucking, perusahaan lain membeli lahan pertanian di
freight, perusahaan asuransi, perusahaan kurir, perusahaan dan tempat lain, membuka rumah
berbagai perusahaan lainnya yang mendukung aktivitas makan, kios dan kontrakan.
pelabuhan, logistik maupun perkapalan, dan perusahaan tersebut
dipastikan akan membutuhkan tenaga kerja. Selain itu juga akan
muncul usaha-usaha pendukung seperti rumah makan,
penginapan, hotel, perbengkelan, dan berbagai usaha lainnya.
SOSIAL BUDAYA
Adanya Pelabuhan Patimban menyebabkan adanya alih fungsi lahan pertanian di Desa Patimban.
Dengan adanya pembangunan pelabuhan mengakibatkan kebutuhan dasar pertanian kurang
diperhatikan. Hal itu terlihat dari sulitnya dan mahalnya menemukan pupuk bersubsidi. Hal
tersebut memicu perubahan sikap dari masyarakat petani disana, seperti :

1. Berharap terkena gusuran pembebasan lahan.


2. Memiliki sikap individualis yang cukup tinggi.
3. Memiliki gaya hidup hedonisme.
4. Solidaritas masyarakat berkurang.
5. Pola pikir cenderung komersial mengikuti masyarakat perkotaan.

Dampaknya Tenaga buruh pada sektor pertanian terus berkurang sehingga sulit menemukan buruh
tani.
KESEHATAN MASYARAKAT

Akibat dari pembangunan pelabuhan


terdapat keresahan dan dampak yang
berpengaruh pada kesehatan, lingkungan,
K3 dan jalur transportasi yang dirasakan
oleh masyarakat. Dalam prosesnya
pemerintah berupaya mengatasi
permasalahan yang ada dengan melakukan
beberapa upaya dan cara.
PERMASALAHAN DAN PENGENTASAN
Penurunan kualitas udara akibat
Penurunan laju air larian (Run Off)
dari kegiatan mobilisasi alat berat
1. akibat dari kegiatan pembangunan
fasilitas darat 3. dan material

Pembuatan drainase yang dapat Mobilisasi menggunakan jalan


menampung air run-off serta akses yang relatif sepi dan jauh
Optimalisasi RTH pada lahan yang dari permukiman, menutup bak
belum digunakan kendaraan dengan terpal.

Peningkatan kebisingan akibat dari Terdapat keresahan masyarakat


kegiatan operasional jalan akses akibat dari kegiatan mobilisasi alat

2. Optimalisasi damija untuk 4. berat dan material

Pemasangan rambu lalu lintas,


penghijauan, pengaturan
pemasangan rambu peringatan
kecepatan kendaraan serta
konstruksi, pengaturan jadwal
menggunakan kendaraan yang
mobilisasi alat berat dan
layak operasi
material
ASPEK KEUANGAN
PELABUHAN PATIMBAN
PARAMETER DASAR PELABUHAN PATIMBAN
Dalam perencanaan parameter dengan mempertimbangkan aspek SDM dan teknis maka
dijabarkan nama - nama parameter yang digunakan yaitu kapasitas produksi, rencana produksi,
penjabaran container handling charges dan non container handling.

Kemudian dirinci kembali apa saja yang masuk AHP (Harga Pokok Penjualan) yang terdiri
dari:

Biaya material Peralatan


Tenaga kerja Tembok laut
Biaya persiapan Pengerukan
Konstruksi Pemecah gelombang
Pengawasan Biaya akses jalan dan jembatan pelabuhan
Area reklamasi dan cadangan Serta biaya alat bantu navigasi.
PARAMETER DASAR PELABUHAN PATIMBAN

Selanjutnya terdapat biaya lain lain - lain diantaranya:

Biaya alat sewa alat


Penerangan Lokasi seragam
barak istirahat biaya depresiasi
keamanan bunga pinjaman
pemeliharaan serta pajak.
bahan bakar

Kenaikan harga dianggap konstan, kemudian harga jasa dari tahun 2022-2031 dianggap
terus sama setiap tahunnya. Dalam komponen Harga Pokok Penjualan, semua persentase
dibandingkan dengan pendapatan.
PROYEKSI LABA/RUGI PELABUHAN PATIMBAN
Di dalam Proyeksi laba rugi mencangkup Pendapatan, Harga pokok produksi,
Laba Kotor, Laba Sebelum bunga , pajak dan Laba bersih.

Dalam laba kotor terdapat biaya keaman,biaya administrasi, biaya


pemeliharaan dan depresiasi serta dalam proyeksi ini terdapat pajak sebesar
25% .

Perhitungan laba kotor di dapat dari pendapatan dikurangi harga pokok.

Perhitungan laba sebelum pajak di dapat dari laba sebelum bunga dikurangi
bungan pinjaman dan laba bersih di dapat dari pajak dikali laba sebelum pajak.

Untuk perhitungan Proyeksi Laba Rugi Terdapat pada Excel "Aspek Keuangan"
MODEL KEUANGAN UNTUK ARUS KAS
Pendapatan yang ada pada arus kas diperoleh dari 3 pendapatan yang ditotal.
Sekaligus pendapatan sewa tempat. Sehingga ditemukan total cash inflow.
Kemudian total cash outflow yang terdiri dari Capex dan Opex. Sifat mereka
mengurangi. Asumsi perubahan modal kerja yang digunakan adalah umur
persediaan selama 30 tahun, piutang dagang 30 tahun, dan utang dagang 40
tahun.

Link Excel :
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1t8xuwwPd80mujnvgWIJazVEEM99e95_
0/edit?usp=sharing&ouid=118238247866149904603&rtpof=true&sd=true
EKSTERNALITAS
PELABUHAN PATIMBAN
EKSTERNALITAS
Eksternalitas Positif Eksternalitas Negatif

Mengurangi Kepadatan Lalu Lintas Khususnya untuk Berkurangnya Hasil Tangkapan Ikan
Ekspor-impor Produk Kendaraan di Pelabuhan
Tanjung Priok Hal tersebut terjadi karena adanya
unsur penyesatan AMDAL dari pihak
Fasilitas pendukung yang dimiliki Pelabuhan Patimban Pelabuhan. Penyesatan tersebut yaitu
cukup memadai. Salah satunya adalah adanya akses di AMDAL pembangunan Pelabuhan
jalan tol dan jalur kereta api. Dengan adanya Patimban yang menyatakan bahwa
kemudahan akses tersebut ada kemungkinan area pembangunan bukan area
Pelabuhan Patimban menjadi kawasan logistik yang tangkap ikan. Berdasarkan data yang
sangat besar sehingga dapat membantu mengurangi diperoleh dari pemerintah desa
kepadatan lalu lintas ekspor impor produk kendaraan Patimban, nelayan yang terdampak
di Pelabuhan Tanjung Priok berjumlah 800 orang.
EKSTERNALITAS
Eksternalitas Positif Eksternalitas Negatif

Akses Jalan yang diperbarui Adanya Gangguan Kebisingan

Mobilitas di pengembangan proyek ataupun aktivitas Banyaknya kendaraan proyek yang dari dan ke
pelabuhan yang sering dilewati oleh kendaraan besar, harus pembangunan proyek, mengakibatkan adanya
difasilitasi dengan jalan yang memadai. Oleh karena itu gangguan suara atau kebisingan bagi
dilakukan pembangunan baik akses dari dan menuju masyarakat. Gangguan kebisingan tidak hanya
di sekitar proyek pembangunan dilaksanakan
pelabuhan ataupun di sekitar pemukiman warga yang
tetapi juga terjadi di sepanjang jalan yang
terdampak akibat aktivitas dan pengembangan pelabuhan.
dilewati oleh berbagai kendaraan proyek dan
Kegiatan yang dilakukan berupa pembangunan jalan,
juga aktivitas pelabuhan yang sering dilewati
perbaikan jalan, maupun pelebaran jalan. Hal ini
oleh kendaraan berat (Truk, dll) , dimana
mempermudah akses masyarakat yang ingin menjangkau mobilitas kendaraan terjadi setiap hari baik
pelabuhan dan juga membantu akses masyarakat sekitar siang dan malam sehingga mengganggu
yang terdampak sehingga meningkatkan aktivitas ekonomi aktivitas masyarakat.
karena meningkatkan aksesibilitas.
EKSTERNALITAS
Eksternalitas Positif Eksternalitas Negatif

Terciptanya lapangan pekerjaan baru Hilangnya Mata pencaharian masayarakat

Dengan adanya pelabuhan patimban maka akan Masyarakat yang semula bermata
terjadinya peningkatan usaha dan terbukanya pencaharian sebagai Petani dan Nelayan
kesempatan kerja atau lapangan pekerjaan yang akan berubah seiring dengan berjalannya
baru bagi masyarakat sekitar pelabuhan Pelabuhan Patimban. dimana Petani akan
patimban, dimana hal ini akan berpengaruh pada berkurang lahan pertaniannya sebagai
pendapatan,Desa Patimban yang menjadi lebih dampak pembebasan lahan yang
terkenal dibanding sebelum adanya diperuntukan untuk kepentingan
pembangunan pelabuhan. pelabuhan serta Nelayan yang semakin
jauh jarak melautnya.
EKSTERNALITAS
Eksternalitas Positif Eksternalitas Negatif

Membuka Daerah Ekonomi Baru. Terganggunya Perekonomian pada masa


Pembangunan Pelabuhan.
Dalam pengembangan proyek pelabuhan
Patimban pastinya dalam proses Akses jalan yang akan terhambat jalan dan
pembangunannya akan terdapat beberapa akses ekonomi di daerah sekitar
daerah ekonomi yang semulanya daerah tertutup pembangunan karena akan banyaknya lalu
akan membuka sebuah daerah ekonomi baru lintas angkutan besar dan nantinya di sekitar
yang akan menjadi pusat dari sebuah jalan akan merubah unsur sehingga tak
perencanaan pembangunan kota dan daerah, jarang banyak kerusakan pada jalanan
Sehingga bermunculan potensi daerah baru sekitar.
disekitar wilayah Patimban.
ASPEK KELAYAKAN
KEUANGAN
PELABUHAN PATIMBAN
KELAYAKAN KEUANGAN
1. PERHITUNGAN NET PRESENT VALUE (NPV)
Nilai Discount Rate : 10% Layak, Nilai NPV > 0 (Positif)
Perhitungan NPV : Rp30,129,166,175
2. PERHITUNGAN INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
Perhitungan IRR : 95 % Layak, Nilai IRR > WACC

3. PERHITUNGAN PAYBACK PERIOD (PP)


Perhitungan Payback Period :
1 Tahun -> 0.6628 ( 8 Bulan )

4. PERHITUNGAN PROFITABILITAS INDEX (PI)


Perhitungan PI : -2,438 Tidak Layak, Nilai PI < 1
KELAYAKAN KEUANGAN
5. PERHITUNGAN WACC
Total Dana Investasi : Rp51,244,860,000
(-) Modal Pemerintah dan Swasta :
a. Modal APBN : Rp 1,200,530,000
b. Modal VGF : Rp 4,429,470,000
c. Modal Private : Rp 5,460,000,000
Total Modal Pemerintah dan Swasta : Rp11,090,000,000
(-) Utang Bank / Pinjaman Luar Negeri : Rp40,154,860,000
(-) Tax Rate : 25,00%
KELAYAKAN KEUANGAN
Kd ( Cost Of Debit ) :

Jumlah Pinjaman -> Rp40,154,860,000


Suku Bunga Pinjaman Per Tahun -> 0.1%
Jumlah Pinjaman Per Tahun -> Rp 40,154,860.0
Jumlah Pinjaman 10 Tahun -> Rp 401,548,600.0
= Jumlah Pinjaman 10 Tahun / Total Dana Investasi
= 0.78%

Link Excel :
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1t8xuwwPd80mujnvgWIJazVEEM99e95_
0/edit?usp=sharing&ouid=118238247866149904603&rtpof=true&sd=true
KELAYAKAN KEUANGAN
Wd ( Proporsi Hutang dari Modal )
= Jumlah Pinjaman Luar Negeri / Total Dana Investasi
= Rp40,154,860,000 / Rp51,244,860,000
= 78.36%

We ( Proporsi Saham Biasa Baru )


= Modal Pemerintah dan Swasta / Total Dana Investasi
= Rp11,090,000,000 / Rp51,244,860,000
= 21.64%
KELAYAKAN KEUANGAN
Ke ( Cost Of Equlity )
= Perhitungan CAPM
Diketahui :
Beta : 1.30
Return Risk-Free : 9,20%
Return Market : 15%

= Return Risk-Free + ( Return Market - Return Risk-Free ) x Beta


= (9.20% ) + ( 15% - 9,20% ) x 1.30
= 16.74%
KELAYAKAN KEUANGAN
Perhitungan WACC
Diketahui :
Kd ( Cost of Debit ) : 0.78%
Ke (Cost of Equity) : 16.74%
Wd : 78.36%
We : 21.64%
Tax Rate : 25,00 %

= ((Wd x Kd) x ( 1 - Tax Rate )) + (We x Ke)


= (( 78.36% x 0.78%) x ( 1- 25.00% )) + (21.64% x 16.74%) = 4.08%
SUMBER
republika.co.id, Menhub Ungkap Dampak Positif dari Pelabuhan Patimban, 10 Agustus 2020.
https://www.republika.co.id/berita/qetrve430/menhub-ungkap-dampak-positif-dari-pelabuhan-patimban.
Diakses pada 26 September 2022.

subang.go.id, Merespon Jerit Nelayan Terkait Dampak Pembangunan Patimban Bupati Subang dan Bupati
Indramayu Bertemu Hadirkan Pihak Terkait, 23 Agustus 2021. https://subang.go.id/public/berita/merespon-
jerit-nelayan-terkait-dampak-pembangunan-patimban-bupati-subang-dan-bupati-indramayu-bertemu-
hadirkan-pihak-terkait. Diakses pada 26 September 2022.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2017). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK135/Menlhk/Setjen/PLA 4/2/2017 Tentang Kelayakan Lingkungan
Hidup Rencana Kegiatan Pembangunan Pelabuhan Patimban Kepada Direktorat Kepelabuhanan, Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan. Diakses dari
https://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2017/KP_87_TAHUN_2017.pdf pada 26 September 2022.
SUMBER

Hudori, I. (2021). Dampak Sosial Pembangunan Pelabuhan Patimban pada Proses Lahan dan Keberlanjutan
Mata Pencaharian Petani Sekitar. Warta Penelitian Perhubungan, 2, 65–75.

Keputusan Menten Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Kelayakan Lmgkungan Hidup Rencana
Kegiatan Pembangunan Pelabuhan Patimban di Desa Patimban , Desa Kalentambo , Desa Gempol , Desa
Kotasan , Desa Pusakaratu , Kecamatan Pusakanagara dan Desa Pusakajay, 1 (2017).

keptutusan Menteri Perhubungan No KP 87 Tahun 2017 Rencana Induk Pelabuhan Patimban Provinsi Jawa
Barat.
TERIMA KASIH

STUDI KELAYAKAN PROYEK KELOMPOK 3 PEK51

Anda mungkin juga menyukai