1. War of a Thousand Days adalah perang saudara yang terjadi di Kolombia dikarenakan
setelah kemerdekaan Kolumbia tidak pernah stabil, yang menyebabkan sering terjadi
konflik politik dan militernya. Membuktikan bahwa konstitusi yang dibentuk pada 4
Agustus 1886 untuk mengatasi konflik menjadi semakin buruk terbukti tidak bisa
menjamin kestabilan dalam negeri Kolombia. Kolombia sebenarnya sangat
mendambakan perdamaian dan takut hidup dalam konflik berdarah yang berkepanjangan,
pada tahun 2016, organisasi FARC menandatangani akte perdamaian dengan pemerintah
Kolombia. FARC yang awalanya adalah kelompok pemberontak terbesar di Kolumbia ini
akhirnya menandatangi perjanjian damai dengan pemerintah dan melucuti persenjataan
mereka, yang kemudian FARC ini mengubah diri menjadi sebuah partai politik yang
mendukung pemerintah. Ini berdampak baik bagi masyarakat di Kolombia yang
mendambakan perdamaian setelah sekian lama selalu takut dengan bayang-bayang dari
konflik yang biasanya berujung pada peperangan.
2. Konstitusi yang disyahkan tanggal 7 Juli 1991 berisi tenang penguatan demokratisasi di
Kolombia yang mana mengingkan adanya desentralisasi. Konstitusi 1991 ini berupaya
melakukan reformasi pada sistem politik, ekonomi, dan sosial. Yang terpenting dalam
konstitusi 1991 adalah bahwa Presiden sebagai kepala pemerintahan dan pemegang
kekuasaan administrasi tertinggi yang didampingi oleh wakil presiden. Dalam konstitusi
1991 Presden dan para pejabat pemerintahan lainnya dipilih secara langsung melalui
pemilu dalam kurun waku 4 tahun sekali. Selain itu, Konstitusi 1991 juga menghasilkan
dibentuknya kementrian perdangan luar negeri untuk mempermudah jaringan kerjasama
perdangan pemerintah Kolombia dengan negara lain.
3. Presiden Kolombia hampir mirip dengan Presden di Indonesia dimana Presiden sebagai
kepala pemerintahan dan juga kepala negara. Kepala pemerintahan yang artinya
memegang kedudukan tertinggi pada kekuasaan eksekuti dan kepala negara sebagai
pemegang kekuasaan administratif. Presiden Kolombia dituntut untuk tidak sekedar
mematuhi konstitusi yang berlaku, melainkan harus menjamin kesejahteraan dan hak
serta kebebasan rakyatnya. Artinya, Presiden Kolombia bertanggungjawab langsung
kepada rakyat. Presiden Kolombia membawahai depratemen atau provinsi yang dipimpin
oleh Gubernur dan pejabat dibawahnya. Maka dari iru, menurut kami Presiden Kolombia
dan Presiden Indonesia tidak jauh berbeda dalam sistem pemerintahan yang dianutoleh
masig-masing negara. Sama halnya dengan Presiden Iindonesia yang berlaku sebagai
kepala pemerintahan dan kepala negara. Perbedaannya terletak pada syarat pemilian,
yang mana Presiden Kolombia memiliki jabatan 4 tahun dan tidak dapat dipilih kembali,
sedangkan Presiden Indonesia menjabat selama 5 tahun dan maksimal dapat menjabat
sebanyak 2 kali atau 2 periode.
5. Kolombia yang terdiri dari 32 Deprartemen, 10 Distrik kapital, dan terdapat daerah
isitimewa bernama Munispiliti setara depratemen. Dalam konstitusi 1991 Kolombia, para
pejabat pemerintahan yang dipilih secara langsung melalui pemilu oleh rakyat adalah
Presiden, Wakil Presiden, Anggota Kongres, dan Dewan Daerah. Semua pejabat tersebut
dipilih langsung melalui pemilu secara periodik setiap 4 tahun sekali, sedangkan untuk
wali kota atau perjabat lokal departemen dipilih setiap 2 tahun sekali kecuali wali kota
Bogota yang menjabat selama 4 tahun. Gubernur sendiri sebaga kepala departemen yang
bertanggungjawab langsung kepada presiden, sedangkan walikota adalah pemimpin kota-
kota disetiap departemen yang bertanggng jawab kepada Gubernur. Sedangkan anggota
kongres dipilih oleh rakyat setelah nama-nama tersebut diusulkan oleh Gubernur dan
disetujui oleh Presiden. Dewan perwakilan setiap departemen setidaknya terdapat 3 orang
atau 3 kursi yang bertugas membantu Gubernur dalam menjalankan administratif daerah.
REFERENSI :
Biro Kerjasama Luar Negeri. "Perkembangan dan Peluang Kerjasama Bilateral Indonesia-
Colombia. Diakses pada :
http://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/8394/0025.pdf?
sequence=1&isAllowed=y