Anda di halaman 1dari 7

LATAR BELAKANG PERILAKU 

ORGANISASI
Seorang Manajer di suatu perusahaan, pastinya akan menilai pekerjaan pegawainya.
Apakah hanya menilai saja? Tidak. Seorang manajer akan memberikan perhatian di mana
perhatian ini akan meningkatkan semangat kerja bagi pegawainya atau memberikan reward
terhadap pegawai yang memiliki kinerja yang bagus. Lalu, pegawai yang seperti apa yang akan
mendapatkan reward? Apakah semua pegawai? Untuk mengetahui ini semua ini ada studi yang
mencoba menjelaskannya. Studi itu ialah Perilaku Organisasi.

Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat
individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik
kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi
tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telah akademik khusus yang
mempelajari organisasi,dengan memanfaatkan metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu
politik, antropologi dan psikologi.

Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya
manusia dan psikologi industri. Organisasi dalam pandangan beberapa pakar seolah-olah
menjadi suatu “binatang” yang berwujud banyak, namun tetap memiliki kesamaan konseptual.
Atau dengan kata lain, rumusan mengenai organisasi sangat tergantung kepada konteks dan
perspektif tertentu dari seseorang yang merumuskan tersebut.

Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena pengaruh
pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia akan sama dalam satu hal
yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Bagi masyarakat pada era industrialisasi sekarang ini, pekerjaan merupakan suatu aspek
kehidupan yang sangat penting. Bagi masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang
mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa uang atau jasa, ataupun dalam rangka
mengembangkan dirinya.

Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan
menerima pesan, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik. Hal ini mengandung elemen-elemen yang ada dalam
setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok
kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masa. Dalam komunikasi ini kita juga akan menyinggung
sedikit tentang Perhatian, Pemahaman dan Mengingat Informasi.

Tujuan dari pembelajaran Perilaku Organisasi ini adalah untuk mendeterminasikan


(membandingkan) bagaimanakah perilaku manusia itu memepengaruhi usaha pencapaian tujuan-
tujuan organisasi. Studi Perilaku Organisasi merupakan ilmu yang interdisipliner. Apa itu
interdisipliner? Studi yang mengambil secara bebas sumber-sumber dari ilmu lain atau tidak
berasal dari satu cabang ilmu saja.
SIFAT ORGANISASI
Ada 3 hubungan dasar dalam hubungan formal:
1. Tanggung jawab
Hal ini merupakan kewajiban individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Barang kali
bisa diarahkan dengan terjadinya spesialisasi dalam bekerja.

2. Wewenang
Wewenang adalah hak untuk mengambil keputusan mengenai apa yang dijalankan oleh
seseorang dan merupakan hak untuk meminta kepada orang lain untuk melakukan
sesuatu.

3. Pertanggungjawaban
Apabila wewenang berasal dari pimpinan ke bawahan, maka pertanggung jawaban
berasal dari bawahan ke pimpinan. Pertanggung jawaban merupakan laporan hasil dari
bawahan kepada yang berwenang (atasan).

UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Unsur-unsur organisasi terdiri dari :
1. Manusia (Human Faktor), artinya organisasi baru ada, jika ada unsur manusia yang
bekerjasama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin.
2. Sasaran, artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai.
3. Pekerjaan, menunjukkan bahwa organisasi baru ada jika ada pekerjaan yang akan
dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan.
4. Teknologi, ini artinya organisasi itu baru ada jika terdapat unsur-unsur teknis.
5. Tempat kedudukan, organisasi itu ada jika ada tempat kedudukannya.
6. Struktur, organisasi tersebut baru ada jika ada hubungan antara manusia yang satu
dengan manusia yang lain, sehingga tercipta organisasi.
7. Lingkungan (Enviromental External Sosial System), artinya organisasi baru ada jika
ada lingkungan yang saling mempengaruhi, misalnya ada sistem kerja sama sosial.

PERBEDAAN PERILAKU ORGANISASI DENGAN DISIPLIN MENURUT LARRY L.


CUMMINGS
Berikut ini perbedaan antara Perilaku Organisasi dengan disiplin lain menurut Larry L.
Cummings:
1. Perilaku Organisasi dengan Psikologi Organisasi
Perilaku adalah penjelasan konstruksi yang berasal dari berbagai ilmu-ilmu lain
(interdisipliner). Sedangkan, Psikologi hanya penjelasannya berasal dari tingkatan
psikologi saja. Tapi, terdapat kesamaan dari keduanya ialah menjelaskan perilaku-
perilaku orang-orang di dalam suatu organisasi.
2. Perilaku Organisasi dengan Teori Organisasi
Perilaku merupakan studi mengenai tingkah laku dari individu-individu ataupun
kelompok di dalam suaru organisasi. Sedangkan, Teori menjelaskan susunan, proses,
dan hasil dari organisasi. Bagaimana organisasi itu tumbuh, berkembang, dan
berakhir.
3. Perilaku Organisasi dengan Personnel & Humman Resources (P&HR)
Perilaku lebih menekankan kepada orientasi konsep. Sedangkan, P&HR lebih
menekankan terhadap tehnik dan teknologi yang digunakan.

Keterangan yang dijelaskan diatas merupakan suatu pengantar sederhana mengenai


Perilaku Organisasi. Mengetahui perbedaannya dengan ilmu yang lain. Berikutnya akan
menjelaskan bagaimana Perilaku Organisasi bisa disebutkan sebagai studi tersendiri dan diambil
dari sumber-sumber ilmu lebih dari satu (interdisipliner). Dan, bagaimana perkembangan awal
dari Perilaku Organisasi itu sendiri. Tokoh-tokoh yang menjelaskan tentang perilaku organisasi
berasal, diantaranya :
1. Plato
Plato memberikan filosofinya mengenai perilaku manusia. Ada tiga unsur di dalam diri
manusia, antara lain : Philosophic, Spirited, dan Appetite. Namun, analisinya ini lebih
berpengaruh besar terhadap bidang politik. Karena, Plato menjelaskan tentang bagaimana
negara dan organisasi itu terbentuk.

2. Max Webber
Teori Birokrasi adalah salah satu model yang ideal untuk merancang teori-teori mengenai
organisasi dan sangat berpengaruh hingga sekarang ini. Aspek-aspek perilakunya
nantinya akan muncul dari birokrasi. Denagn menitikberatkan terhadap suatu keputusan
yang nantinya akan sistematis dan konsistensi.

3. Henry Fayol
Lebih mencoba menjelaskan pendekatan fungsional dan terorientasi terhadap suatu `
perilaku manusia.

4. F.W. Taylor
Dengan manajemen ilmiah, Taylor memberikan penjelasan bahwa perilaku organisasi
hanyalah salah satu kompenen, dimana manusia adalah suatu mesin produksi. Hanya
mereka yang dapat bekerja seperti mesin akan mendapatkan tempat. Disini, manajer
berperan penting dalam pengawasan dan pengambil keputusan. Memberikan sebuah
reward terhadap pegawai yang bekerja baik dan punishment terhadap pekerja yang tidak
baik.

5. Gerakan Hubungan Kemanusiaan


Raymond Miles, menjelaskan bahwa karyawan ditepatkan sebagai manusia bukan
sebagai mesin. Memberikan perhatian, mendengarkan dan melibatkan mereka dalam
pengambilan keputusan. Sehingga, Gerakan Hubungan Kemanusiaan ini lebih
menitikberatkan terhdap aspek hubungan kemanusiaan yang lebih dalam. Ada tiga
gerakan yang sangat mempengaruhi dunia pada saat itu, antara lain :

Masa Depresi
Dimana di dalam masa ini terjadi sebuah krisis keuangan di seluruh dunia. Para
ilmuwan sibuk mempelajar sebab dari krisis tersebut.
Gerakan Serikat Buruh
Gerakan ini disebabkan tuntutan mereka terhadap kelayakan hidup bagi para
buruh. Gaji yang rendah, perhatian yang kurang dan waktu kerja yang tidak
memadai menjadi pendorong utama gerakan ini.

Penemuan Hawthorne
Sebelum dilakukan penemuan ini, Elton Mayo, sudah lebih dulu mencoba suatu
penelitian mengenai perilaku pegawai di sebuah perusahaan textil di Amerika.
Penelitiannya dengan cara memberikan waktu istirahat terhadap pekerja. Hasil
yang didapat sangat positif, pekerja lebih bersemangat dalam bekerja. Penemuan
Hawthorne juga tidak jauh berbeda. Sebelumnya ada tiga fase penilitian,
diantaranya : fase pencahayaan, fase ruang istirahat, dan fase studi ruang bank
telegram. Dimana fase ruang istirahat lebih sangat berpengaruh dalam penemuan
ini.

PERUBAHAN PARADIGMA
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan
bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan
praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama,
khususnya, dalam disiplin intelektual.
Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata
serapan dari bahasa Latin ditahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola;
bahasa Yunani paradeigma) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" dan
memperlihatkan.

KELOMPOK DALAM ORGANISASI


1. Sifat Kelompok Kerja
Kelompok Kerja adalah kelompok yang terutama berinteraksi untuk membagi informasi
dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota dalam bidang tanggung
jawabnya. Tujuan Berbagi info, Tanggung Jawab. Individual, Keterampilan
Beragam/acak.

Tim Kerja adalah kelompok yang upaya-upaya individunya menghasilkan suatu kinerja
yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual. Tanggung Jawab individual
dan timbal balik, Keterampilan Saling melengkapi.
Karakteristik Kelompok Efektif
a. Kompetensi Teknis f. Keterbukaan
b. Kohesi g. Pengambilan Keputusan
c. Nilai dan Tujuan kelompok jelas h. Fleksibel
d. Dukungan dari Anggota i. Kreatif
e. Kesetiakawanan j. Kepemimpinan yang jelas
2. Kepaduan Kelompok
Festinger (dalam Shaw, 1979:197) mengatakan bahwa kepaduan kelompok merupakan
“the resultant of all the forces actingon the member to remain in ther group”. Artinya
kepaduan kelompk merupakan hasil akhri keseluruh kekuatan yang menyebabkan
anggota tetap bertahan dalam kelompok.

3. Prestasi Kelompok
Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang
menentukkan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan harapan tentang
nilai-nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat kebebasan dari
hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat
kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam
kondisi yang penuh tekanan (stress).

4. Norma-norma Kelompok
Norma kelompok adalah pedoman-pedoman yang mengatur sikap dan prilaku atau
perbuatan anggota kelompok. Sikap dan tanggapan anggota kelompok terhadap norma
kelompok dapat bermacam-macam. Ada anggota yang tunduk pada norma kelompok
dengan terpaksa karena ia termasuk dalam kelompok yang bersangkutan, tetapi ada juga
yang tunduk pada norma kelompok dengan penuh pengertian dan penuh kesadaran,
sehingga norma kelompok dijadikan normanya sendiri.

Dalam hal ini, individu dapat ikut membentuk norma kelompok bersangkutan, tetapi
individu dapat pula tinggal mengambil oper norma kelompok yang telah ada. Norma kelompok
merupakan norma yang relative tidak tetap. Ratinya, norma kelompok dapat berubah sesuai
dengan keadaan yang dihadapi oleh kelompok. Sesuai dengan perkembangan keadaan yang
dihadapi oleh kelompook, kemungkinan norma kelompok akan mengalami perubahan sehingga
norma kelompok yang dahulu berlaku kini sudah tidak berlaku. Misalnya saja dalam suatu
kelompok ada norma bahwa setiap anggota kelompok harus berambut panjang, namun karena
perkembangan keadaan norma dapat berubah bahawa setian anggota kelompok tidak perlu
berambut panjang, tetapi memakai sesuatu yang menjadi norma kelompok tersebut.

5. Penolakan (deviance)
Penolakan adalah bagian dari perkembangan yang meliputi semua aspek kehidupan kita.
Setelah bekerja keras selama beberapa tahun terakhir dalam hal pengembangan
kepribadian, saya telah belajar bahwa tidak mungkin untuk menghindari penolakan jika
kita benar-benar ingin berkembang ke arah yang positif. Penolakan membantu kita untuk
mengungkap kelemahan yang tak terlihat, belajar lebih banyak tentang diri kita sendiri,
dan akhirnya tumbuh sebagai seorang manusia.
Perilaku Organisasi pada Lingkungan Kerja
Organisasi memiliki fitur-fitur umum yang menjadi area bagi penerapan perilaku organisasi,
antara lain:
 Lingkungan organisasi dan pemangku kepentingan
 Budaya organisasi
 Diversitas (perbedaan, kelainan, keragaman)

Peluang dan Ancaman dalam Perilaku Organsasi


Dalam lingkungan bisnis yang lekas berubah, muncul banyak tantangan baru bagi praktik
manajemen. Hal ini memberikan peluang bagi konsep OB untuk menjadi solusi. Tantangan-
tantangan yang dihadapi:
 Tekanan Ekonomi
 Globalisasi
 Keanekaragaman Tenaga Kerja
 Perkembangan Keahlian Karyawan
 Mendorong Inovasi dan Perubahan
 Work-Life Balance (keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi atau
keluarga)
 Perilaku Etis (sikap beretika)

Model Berpikir Perilaku Organisasi

Model berpikir Organization Behavior / OB terdiri atas tiga variabel (input, process, dan
outcome) dalam tiga tingkatan analisa (individual, group, dan organizational)
Masukan (Inputs)
Komponen masukan merupakan pengaturan awal situasi dan lokasi, di mana proses-proses akan
terjadi. Komponen ini ditentukan di awal, sebelum hubungan kerja terjadi. Konsep yang tercakup
adalah diversity, personality, structure, dan culture.

Proses (Processes)
Komponen proses merupakan tindakan dan keputusan yang dilakukan oleh individu, grup, dan
organisasi. Konsep yang tercakup adalah emotions, motivation, perception, decision making,
power-leadership, dan HR Management.

Keluaran (Outcomes)
Merupakan hasil akhir yang diprediksi. Beberapa bentuk keluaran dari OB adalah:

Sikap dan Stres (Attitudes & Stress)


Attitudes merupakan bentuk penilaian positif atau negatif terhadap objek, orang, atau kejdian.
Stress merupakan kondisi psikologis yang tidak menyenangkan akibat tekanan lingkungan.

Kinerja Tugas (Task performance)


Merupakan tingkat efektivitas dan efisiensi dari pekerjaan yang dilakukan

Perilaku Bermasyarakat (Citizenship)


Merupakan perilak dan tindakan di luar tanggung jawab yang membantu terciptanya lingkungan
sosial dan psikologis yang nyaman.

Kelekatan Grup (Group Cohesion)


Tingkat kesatuan anggota grup atau taraf di mana anggota grup saling mendukung dan
menghargai hasil kerja satu sama lain.

Sumber :
Deborah Tannen, 1996, Seni komunikasi Efektif: membangun relasi dengan membina gaya
percakapan, (alih bahasa dra. Amitya Komara), PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Muchlas, M. 2005. Prilaku Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
http://ebookpp.com/pe/pengertian-kepribadian-menurut-ahli-doc.html
Thoha, Miftah. 2010. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Rajawali
Pers.
http://msaryowan.blogspot.com/2014/03/pengantar-perilaku-organisasi.html
https://econsydia.wordpress.com/perilaku-organisasi/chapter-1-pengantar-perilaku-organisasi/

Anda mungkin juga menyukai