Anda di halaman 1dari 10

KISI-KISI

Mata Kuliah : Analisis Sediaan Obat

1. Tablet memiliki sifat fisika dan kimia tertentu. Berikut yang merupakan sifat Fisik tablet ?
A. Disolusi baik
B. Stabil dalam penyimpanan
C. Keseragaman kandungan obat baik
D. Mudah larut air
E. Mudah ditemukan dipasaran

2. Tablet memiliki dimensi dan ketebalan tertentu, untuk tablet diperbolehkan memiliki
penenyimpangan standar ?
A. kurang lebih 5 %
B. kurang lebih 10 %
C. kurang lebih 15 %
D. kurang lebih 20 %
E. kurang lebih 25 %

3. Uji kekerasan tablet ialah menguji Kekuatan/ kekerasan tertentu dari tablet agar dapat bertahan
terhadap berbagai guncangan mekanik (ketika proses pembuatan, pengepakan dan
pengapalan). Berapa banyak sampel yang digunakan untuk pengujian kekerasan tablet?
A. 10
B. 20
C. 30
D. 40
E. 50

4. Digunakan sebagai parameter tekanan mekanik seperti goncangan dari tekanan pengempaan
Penambahan tekanan akan menghasilkan tablet lebih keras, Apabila terlalu keras akibatnya
tablet sukar hancur. Berapa kekerasan tablet sesuai standar?
A. 1 – 3 kg
B. 4 – 8 kg
C. 9 – 12 kg
D. 13 – 15 kg
E. 16 – 20 kg

5. % kehilangan berat dari jumlah tablet yang ditentukan bila mengalami guncangan mekanis atau
gesekan pada peralatan yang dirancang dengan tepat, termasuk penjelasan dari?
A. Kekerasan
B. Dimensi
C. Kerapuhan
D. Waktu hancur
E. Disolusi

6. Ada beberapa alat yang digunakan untuk pengujian fisik tablet. Alat yang digunakan untuk
menilai kerapuhan tablet adalah?
A. Hardness Tester
B. Jangka Sorong
C. friabilator tester
D. Timbangan
E. Disintegration tablet teste

7. Kerapuhan adalah parameter dari ketahanan tablet terhadap pengikisan dan goncangan.
Besaran yang dipakai adalah persen bobot yang hilang selama pengujian. Sebaiknya tablet yang
di uji memiliki nilai?
A. Kurang dari 1 %
B. Kurang dari 2 %
C. Kurang dari 3 %
D. Kurang dari 4 %
E. Kurang dari 5 %

8. Waktu yang dibutuhkan untuk hancurnya tablet dalam medium yang sesuai sehingga tidak ada
bagian tablet yang tertinggal di penguji disebut ?
A. Kerapuhan
B. Kekerasan
C. Waktu hancur
D. Dimensi
E. Ketebalan

9. Uji disintegrasi adalah ukuran waktu yang diperlukan untuk sekelompok tablet untuk memecah
menjadi partikel di bawah serangkaian kondisi tertentu. Berapa suhu yang disyaratkan pada uji
tersebut?
A. 35 derajat Celcius
B. 36 derajat Celcius
C. 37 derajat Celcius
D. 38 derajat Celcius
E. 39 derajat Celcius

10. Uji disintegrasi adalah ukuran waktu yang diperlukan untuk sekelompok tablet untuk memecah
menjadi partikel di bawah serangkaian kondisi tertentu. Berapa pH cairan usus yang
disimulasikan dalam uji tersebut?
A. 7,4
B. 8,5
C. 9,6
D. 10,7
E. 11,8

11. Uji disintegrasi adalah ukuran waktu yang diperlukan untuk sekelompok tablet untuk memecah
menjadi partikel di bawah serangkaian kondisi tertentu. Berapa pH cairan lambung yang
disimulasikan dalam uji tersebut?
A. 1,2
B. 2,3
C. 3,4
D. 4,5
E. 5,6

12. CPOB merupakan pedoman yang bertujuan untuk memastikan agar sifat dan mutu obat yang
dihasilkan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Berikut ini pernyataan yang benar tentang
mutu obat tergantung pada?
A. Bahan awal, Proses pembuatan, Pengawasan mutu, Bangunan, Personalia , Peralatan,
Kondisi, dikendalikan dan dipantau secara cermat
B. Bahan awal, Proses pembuatan, Pengawasan mutu, Bangunan, Personalia , Peralatan, Kondisi
C. Proses pembuatan, Pengawasan mutu, Bangunan, Personalia , Peralatan, Kondisi,
dikendalikan dan dipantau secara cermat
D. Bahan awal, Proses pembuatan, Pengawasan mutu, Personalia , Peralatan, Kondisi,
dikendalikan dan dipantau secara cermat
E. Bahan awal, Proses pembuatan, Pengawasan mutu, Bangunan, Peralatan, Kondisi,
dikendalikan dan dipantau secara cermat

13. Quality management dalam CPOB menjamin bahwa produk dibuat & dikendalikan secara
konsisten, mengurangi resiko yang tidak dapat dideteksi pada pengujian akhir, yaitu : cross
contamination & mix-up. Berikut termasuk aspek Quality management/ Manajemen Mutu
dalam pembuatan obat adalah?
A. Pemastian mutu (QA)
B. CPOB
C. Pengawasan mutu (QC)
D. Pemastian mutu (QA), CPOB & Pengawasan mutu (QC)
E. Pemastian mutu (QA), CPOB, Pengawasan mutu (QC), marketing

14. Pengawasan mutu (QC): dilakukan secara berkala, membuktikan konsistensi proses, kesesuaian
dari spesifikasi bahan awal, bahan kemas & produk jadi dan melihat tren data &
mengindentifikasi perbaikan serta didokumentasi. Berikut yang bukan termasuk tugas utama
Dept. Pengawasan mutu (QC) adalah?
A. Pemeriksaan bahan awal
B. Pengawasan selama proses Produksi (In Process Control/IPC)
C. Melakukan evaluasi personil
D. Evaluasi prosedur produksi dan pengkajian catatan produksi
E. Program stabilitas

15. Seluruh kegiatan dalam pembuatan obat, mulai dari penerimaan bahan, dilanjutkan dengan
pengolahan, pengemasan dan pengemasan ulang, penandaan dan penandaan ulang sampai
menghasilkan produk jadi adalah termasuk produksi. Proses produksi pembuatan memiliki
beberapa bagian dalam prosesnya, manakah yang termasuk proses produksi?
A. Bahan awal, Produk antara, Produk ruahan
B. Produk antara, Produk ruahan, Produk jadi
C. Bahan awal, Produk antara, Produk ruahan, Produk jadi
D. Bahan akhir, Produk antara, Produk ruahan, Produk jadi
E. Bahan awal, Produk antara, Produk ruahan, Produk jadi, Pemasaran

16. CPOB merupakan pedoman yang bertujuan untuk memastikan agar sifat dan mutu obat yang
dihasilkan sesuai dengan tujuan penggunaannya . Berikut beberapa aspek yang bukan termasuk
dalam CPOB adalah?
A. Manajemen Mutu, Personalia, Bangunan dan Fasilitas , Peralatan Sanitasi dan Higiene
B. Produksi, Pengawasan Mutu, Inspeksi Diri dan Audit Mutu
C. Penanganan Keluhan terhadap Produk, Penarikan Kembali Produk dan Produk Kembalian,
Dokumentasi
D. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak, Kualifikasi dan Validasi
E. Pembuatan dokumen, pembuatan obat, registrasi

17. Pemastian mutu (QA) adalah totalitas semua pengaturan yang dibuat dengan tujuan untuk
memastikan bahwa obat dihasilkan dengan mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Yang termasuk bagian/tugas dari Pemastian mutu (QA)?
A. Memastikan bahwa obat dibuat dan dikendalikan sementara untuk mencapai standar
B. Memastikan bahwa obat dibuat dan dikendalikan secara konsisten untuk mencapai standar
C. Memastikan bahwa obat dibuat dan dikendalikan oleh 1 orang untuk mencapai standar
D. Memastikan bahwa obat dibuat dan dikendalikan oleh pihak ketiga untuk mencapai standar
E. Memastikan bahwa obat dibuat dan dikendalikan oleh direktur untuk mencapai standar

18. Pada uji stabilitas dipercepat, obat disimpan pada kondisi ekstrim di suatu lemari uji yang
disebut climatic chamber, obat dalam kemasan aslinya dipaparkan pada suhu dan kelembaban
tertentu. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan uji stabilitas dipercepat?
A. 6 Bulan
B. 8 Bulan
C. 10 Bulan
D. 12 Bulan
E. 24 Bulan

19. Pada uji stabilitas jangka panjang, obat dipaparkan pada suhu dan kelembaban tertentu.
Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan uji jangka panjang?
A. 6 Bulan
B. 8 Bulan
C. 10 Bulan
D. 12 Bulan
E. 24 Bulan

20. Kemampuan zat obat atau produk obat untuk tetap di dalam spesifikasi yang dibentuk untuk
menjaga identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian dalam batasan yang ditetapkan sepanjang
periode penyimpanan dan penggunaan, termasuk penjelasan dari uji?
A. Kekerasan
B. Dimensi
C. Kerapuhan
D. Waktu hancur
E. Stabilitas

21. Seorang analis farmasi akan membuat Natrium hidroksida LP sesuai dengan FI VI. Larutan
tersebut dibuat dengan cara melarutkan 4,0 g natrium hidroksida P dalam air hingga 100 mL.
Apa yang perlu diperhatikan dalam penimbangan zat tersebut?

A. bermuatan listrik
B. mudah menguap
C. steril
D. korosif
E. higroskopis

22. Laju disolusi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Apakah faktor yang dapat memperkecil
laju tersebut?

A. Koefisien difusi
B. Kelarutan zat padat
C. Konsentrasi zat padat
D. Ketebalan lapisan difusi
E. Luas permukaan zat padat

23. Suatu obat yang dibuat dalam bentuk sediaan tablet dibandingkan dengan bentuk sediaan
serbuk akan berbeda pengaruhnya terhadap laju disolusi. Apakah faktor yang mempengaruhi?
A. Koefisien difusi
B. Kelarutan zat padat
C. Konsentrasi zat padat
D. Ketebalan lapisan difusi
E. Luas permukaan zat padat

24. Bentuk terion atau tidak terion dari senyawa obat dapat berpengaruh terhadap laju disolusi.
Berpengaruh pada faktor apakah hal tersebut?

A. Kelarutan zat padat


B. Konsentrasi zat padat
C. Ketebalan lapisan difusi
D. Ukuran partikel zat padat
E. Luas permukaan zat padat

25. Bentuk senyawa terionkan dan beberapa kondisi lain akan dapat mempercepat laju disolusi.
Kondisi apakah yang sesuai dengan pernyataan tersebut?

A. Tablet bersalut gula


B. Obat dalam bentuk garam
C. Obat dalam bentuk asam bebas
D. Obat dalam bentuk basa bebas
E. Matriks mengandung magnesium stearat

26. Pada suatu uji disolusi dilakukan peningkatan suhu media dan faktor lain tidak berubah. Apakah
pengaruh kondisi tersebut terhadap laju disolusi?

A. Tidak terdisolusi
B. Lebih cepat
C. Lebih lambat
D. Tidak berpengaruh
E. Tidak terdeteksi

27. Pada suatu uji disolusi volume media diubah menjadi lebih kecil dan faktor lain tidak berubah.
Apakah pengaruh kondisi tersebut terhadap laju disolusi?

A. Tidak terdisolusi
B. Lebih cepat
C. Lebih lambat
D. Tidak berpengaruh
E. Tidak terdeteksi
28. Terdapat berbagai kondisi uji disolusi yang dapat mempengaruhi hasil uji. Ada juga faktor yang
tidak berpengaruh. Apa faktor yang dimaksud?

A. Suhu
B. Jumlah wadah
C. Volume media
D. Posisi pengambilan sampel
E. Waktu pengambilan sampel

29. Uji disolusi terhadap sediaan tablet dilakukan dengan menggunakan jenis alat uji disolusi yang
sesuai. Apakah jenis yang dimaksud?

A. Dayung
B. Keranjang
C. Flow through
D. Silinder resipokal
E. Modified disintegration

30. Uji disolusi terhadap sediaan yang cenderung mengapung dilakukan dengan menggunakan jenis
alat uji disolusi yang sesuai. Apakah jenis yang dimaksud?

A. Dayung
B. Keranjang
C. Flow through
D. Silinder resiprokal
E. Modified disintegration

31. Seorang analis farmasi dan makanan melakukan uji disolusi sediaan tablet asiklovir 200 mg
pada 900 ml media disolusi. Menurut ketentuan FI VI, dalam waktu 45 menit harus larut tidak
kurang dari 80% (Q) asiklovir dari jumlah yang tertera pada etiket. Pada waktu 45 menit
alikuot sampel diambil dari alat uji disolusi kemudian dianalisis dengan KCKT dan diperoleh
kadar 0,2 mg/ml. Berapakah nilai Q?

A. 45%
B. 47,5%
C. 89%
D. 90%
E. 95%

0,2 mg/ml = 0,2 mg x 900/(900 x 1 ml) = 180 mg/900 ml


Q = 180/200 = 90%

32. Seorang analis farmasi dan makanan melakukan uji disolusi sediaan tablet asiklovir 200 mg
pada 900 ml media disolusi. Menurut ketentuan FI VI, dalam waktu 45 menit harus larut tidak
kurang dari 80% (Q) asiklovir dari jumlah yang tertera pada etiket. Pada waktu 45 menit
alikuot sampel diambil dari alat uji disolusi kemudian dianalisis dengan KCKT dan diperoleh
kadar 0,1 mg/ml. Berapakah nilai Q?

A. 45%
B. 47,5%
C. 89%
D. 90%
E. 95%

33. Seorang analis farmasi dan makanan melakukan uji disolusi sediaan tablet asiklovir 400 mg
pada 900 ml media disolusi. Menurut ketentuan FI VI, dalam waktu 45 menit harus larut tidak
kurang dari 80% (Q) asiklovir dari jumlah yang tertera pada etiket. Pada waktu 45 menit
alikuot sampel diambil dari alat uji disolusi kemudian dianalisis dengan KCKT dan diperoleh
kadar 0,4 mg/ml. Berapakah nilai Q?

A. 45%
B. 47,5%
C. 89%
D. 90%
E. 95%

34. Seorang analis farmasi dan makanan melakukan uji disolusi sediaan tablet asiklovir 400 mg
pada 900 ml media disolusi. Menurut ketentuan FI VI, dalam waktu 45 menit harus larut tidak
kurang dari 80% (Q) asiklovir dari jumlah yang tertera pada etiket. Pada waktu 45 menit
alikuot sampel diambil dari alat uji disolusi kemudian dianalisis dengan KCKT dan diperoleh
kadar 0,2 mg/ml. Berapakah nilai Q?

A. 45%
B. 47,5%
C. 89%
D. 90%
E. 95%

35. Seorang analis farmasi dan makanan melakukan uji disolusi pada 6 tablet asam traneksamat
500 mg dalam 1000 ml media disolusi. Menurut ketentuan FI VI, dalam waktu 15 menit harus
larut tidak kurang dari 80% (Q) asam traneksamat dari jumlah yang tertera pada etiket. Pada
waktu 15 menit alikuot sampel diambil dari alat uji disolusi kemudian dianalisis dengan KCKT
dan diperoleh kadar tablet 1 sampai 6 berturut-turut sebagai berikut 0,10 mg/ml; 0,15
mg/ml; 0,20 mg/ml; 0,25 mg/ml; 0,35 mg/ml dan 0,45 mg/ml. Berapa tablet yang memenuhi
syarat nilai Q?

A. 1 tablet
B. 2 tablet
C. 3 tablet
D. 4 tablet
E. 5 tablet

36. Seorang analis farmasi dan makanan melakukan uji disolusi pada 6 tablet asam traneksamat
500 mg dalam 1000 ml media disolusi. Menurut ketentuan FI VI, dalam waktu 15 menit harus
larut tidak kurang dari 80% (Q) asam traneksamat dari jumlah yang tertera pada etiket. Pada
waktu 15 menit alikuot sampel diambil dari alat uji disolusi kemudian dianalisis dengan KCKT
dan diperoleh kadar tablet 1 sampai 6 berturut-turut sebagai berikut 0,15 mg/ml; 0,20
mg/ml; 0,25 mg/ml; 0,35 mg/ml; 0,45 mg/ml dan 0,50. Berapa tablet yang memenuhi syarat
nilai Q?

A. 1 tablet
B. 2 tablet
C. 3 tablet
D. 4 tablet
E. 5 tablet

37. Seorang analis farmasi dan makanan melakukan uji disolusi pada 6 tablet asam traneksamat
500 mg dalam 1000 ml media disolusi. Menurut ketentuan FI VI, dalam waktu 15 menit harus
larut tidak kurang dari 80% (Q) asam traneksamat dari jumlah yang tertera pada etiket. Pada
waktu 15 menit alikuot sampel diambil dari alat uji disolusi kemudian dianalisis dengan KCKT
dan diperoleh kadar tablet 1 sampai 6 berturut-turut sebagai berikut 0,35 mg/ml; 0,38
mg/ml; 0,42 mg/ml; 0,43 mg/ml; 0,44 mg/ml dan 0,45 mg/ml. Berapa tablet yang memenuhi
syarat nilai Q?

A. 1 tablet
B. 2 tablet
C. 3 tablet
D. 4 tablet
E. 5 tablet

38. Jika seorang analis farmasi dan makanan telah melakukan uji disolusi tahap 1 (S1) pada 6
tablet asiklovir dan hasilnya tidak memenuhi syarat keberterimaan, apakah yang harus
dilakukan?
i.
A. Melakukan pengujian 6 tablet tahap 2 (S2)
B. Menyampaikan hasil pengujian pada apoteker
C. Melakukan pengecekan ulang dengan analis lain
D. Mengulang pengujian dengan bantuan analis lain
E. Mengulang pengujian untuk tablet yang tidak memenuhi syarat

Anda mungkin juga menyukai