Anda di halaman 1dari 5

MODUL 5 Sindrom Geriatri

Skenario 5 : Oma, teganya tinggalkan Opa sendirian


Opa Rudi, kini berusia 78 tahun, dibawa ke poliklinik geriatrik oleh cucunya karena mengeluh
berulang kali kencing di malam hari. Akhir-akhir ini Onpa sering marah-marah, tidak nafsu
makan, dan tidak bisa tidur, sehingga badannya menjadi kurus. Sejak Oma meninggal sebulan
yang lalu, Opa sering minum obat tidur dari mantri. Pada pemeriksaan tanda vital, didapatkan
tekanan darah 150/90 mmHg. Pemeriksaan rectal touche didapat sulkus medianus datar. Hasil
pemeriksaan urin rutin leukosit 75/LPB, nitrit positif, proteinuria (+3). Hasil GDS 350 mg/dl,
kreatinin 2.0 mg/dl. Juga dilakukan pemeriksaan Geriatric Depression Scale, Mini Mental State
Examination, konsultasi bagian psikiatri. Oleh dokter disarankan dirawat di rumah sakit.
Bagaimana Anda menyikapi permasalahan pada Opa Rudi?

JUMP 1
1. Sindrom geriatric : serangkain kondisi klinis pada org tua yg dpt mempengaruhi kualitas
hidupnya dan dikaitkan dg kecacatan

2. Geriatric depression scale : Geriatric Depression Scale (GDS) merupakan salah satu
instrumen yang paling sering digunakan untuk mendiagnosis depresi pada usia lanjut.

3. Mini mental state examination : pemeriksaan kognitif yang menjadi bagian rutin
pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dementia
JUMP 2

1. apa saja yang termasuk dalam sindrom geriatric?


Jawab:
 Inkontinensia urine dan tinja
 Gangguan tidur
 Demensia
 Delirium
 Gangguan keseimbangan dan terjatuh
 6.Osteoporosis
 Kondisi lainnya
 -Gangguan pendengaran
 -Gangguan penglihatan, misalnya akibat katarak atau degenerasi makula
 -Gangguan seksual, seperti impotensi dan vagina kering
 -Daya tahan tubuh yang melemah
 -Malnutrisi dan gangguan makan
 -Sulit atau tidak bisa bergerak
 -Kelainan fungsi organ, seperti ginjal dan hati
2. Apa tujuan dilakukan pemeriksaan geriatric depression scale pada opa rudi?
Jawab:
GDS adalah tes skrining yang bertujuan untuk mengidentifikasi gejala depresi pada lansia.
Dimana GDS ini tersedia dalam bentuk panjang yang terdiri dari 30 pertanyaan, dan bentuk
pendek yang lebih umum digunakan yang memiliki 15 pertanyaan. Geriatric Depression Scale
sangat cocok digunakan untuk mengukur tingkat depresi pada lansia dengan gangguan kognitif.
Dimana hasil skor 0-10 menunjukkan tidak adanya depresi (normal), skor 11-20 menunjukkan
depresi ringan dan skor 21-30 menunjukkan depresi berat.

3. Tatalaksana apa yang akan diberikan kepada Opa Rudi saat ia dirawat di rumah sakit?
Jawab:
Tatalaksana yang akan diberikan kepada Opa Rudi adalah mengatasi keluhan utamanya terlebih
dahulu, yaitu kencing terus-menerus yang diduga disebabkan oleh infeksi saluran kemih.

Setelah keluhan utamanya diselesaikan, ada baiknya Opa Rudi melanjutkan perawatan untuk
diberikan tatalaksana rehabilitasi medik yang ditujukan pada lansia.

Rehabilitasi medik adalah proses mengembalikan seseorang dari perannya sebagai pasien
menjadi seorang manusia seutuhnya. Sebagai contoh, ketika seorang lansia menderita kesulitan
dalam mobilitas, maka tujuan rehabilitasi medis adalah melatih lansia tersebut untuk
meningkatkan keseimbangan tubuh, koordinasi dan cara berjalan (gait), sehingga pasien mampu
melakukan mobilitas kembali dengan aman seperti berpindah dari tempat tidur ke kursi roda,
bergerak di tempat tidur, berbalik dan berganti posisi dengan aman.

Tujuan pelayanan kesehatan bidang rehabilitasi medik, khususnya bagi para lansia adalah sesuai
dengan tujuan hidup di saat usia lanjut ini yaitu: bebas dari penyakit, sehat secara mental, dan
sosial, serta mandiri dalam melakukan kegiatan hidup sehari hari.

4. bagaimana penilaian geriatric depression scale?


Jawab:
GDS adalah salah satu instrumen yg paling sering digunakan untuk mendiagnosis depresi pada
usia lanjut. Terdapar dua bentuk GDS, yaitu short form (15 pertanyaan) dan long form (30
pertanyaan). GDS -15 dan GDS -30 berkorelasi tinggi (r=0,89) dan mempunyai tingkat sensitivitas
mirip, tapi spesifisitas GDS -15 sedikit menurun dibanding GDS -30. GDS -30 dapat digunakan
untuk mendeteksi gejala depresi pada gangguan kognitif ringan tetapi tidak pada penderita dgn
demensia alzheimer. Untuk mendeteksi gejala depresi pada penderita demensia, disarankan
menggunakan instrumen lain yg lebih spesifik seperti Comell Scale for Depression in Dementia

5. Apa efek samping yang dpat dirasakan opa bila terus menerus mengkonsumsi obat tidur dri
mentri?
Jawab:
 Dapat memengaruhi pernapasan, sehingga berbahaya untuk Anda dengan masalah paru
seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan emfisema.
 Rasa terbakar atau kesemutan di telapak tangan, lengan, telapak kaki, atau kaki.
 Perubahan nafsu makan.
 Konstipasi atau sembelit.
 Diare.
 Mengantuk di siang hari.
 Mulut atau tenggorokan terasa kering.
 Sakit kepala.
 Mulas atau sakit perut.
 Kurang fokus pada keesokan harinya.
 Memiliki masalah dengan memori.
 Mimpi yang tidak biasa.
 Merasa sangat lelah.
 Lebih mudah terjatuh dibandingkan yang tidak menggunakan obat ini.
 Memiliki risiko mengalami kanker lebih tinggi.

6. mengapa opa rudi sering kencing pada malam hari?


Jawab:
Pada orang tua normal kadar vasopressin akan tinggi sesuai dengan umur sebagai
kompensasi oleh karena terjadi penurunan sensitivitas sel reseptor vasopressin di ginjal.
Di dalam Nocturnal Poliuria Syndrome (NPS) kadar vasopressin sangat rendah atau tidak
terdeteksi pada malam hari yang menyebabkan produksi urine meningkat selama malam
hari. Selain itu juga berdasrkan Penelitian Du Beau (1995) menyatakan bahwa nokturia
pada lansia pria terjadi pada 73% pasien dengan prostat yang membesar.

7. Bagaimana hubungan kondisi yang dialami Opa Rudi dengan meninggalnya oma sebulan lalu?
Jawab:
Lansia seperti Opa Rudi yang ditinggal mati pasangan hidupnya akan mengalami
permasalahan baru sehubungan dengan kematian pasangan, permasalahan yang dihadapi
oleh para lansia yang ditinggal mati oleh pasangan hidupnya seperti kesepian, kerinduan
akan kebersamaan dulu dengan pasangan, dan merasa sendirian ketika harus mengatasi
masalah yang datang.

Sebuah penelitian mengenai duka kematian pada lansia dan depresi yang dipublikasikan
pada tahun 2015 di Journal of Abnormal Psychology berjudul “From Loss to Loneliness:
The Relationship Between Bereavement and Depressive Symptoms” mengkaji efek dari
kematian pasangan terhadap kemunculan gejala depresi dengan membandingkan tingkat
depresi pada lansia yang sudah ditinggal meninggal oleh pasangannya di usia lanjut
dengan lansia yang masih memiliki pasangan.

Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa jika dibandingkan dengan lansia yang
masih mempunyai pasangan, kelompok lansia yang telah kehilangan pasangan akibat
kematian menunjukkan gejala depresi yang lebih banyak dengan level yang lebih tinggi.
Mereka yang telah ditinggal oleh pasangannya juga menunjukkan tingkat kebahagiaan
yang lebih rendah dan mereka juga lebih tidak dapat menikmati hidup.
Kajian lanjutan yang menarik dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa duka cita
sepeninggal pasangan, utamanya akan memunculkan gejala depresi berupa perasaan
kesepian. Kemudian, perasaan kesepian ini baru menjalar mengaktifkan gejala-gejala
depresi lainnya.

8. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan urine rutinnya opa rudi?


Jawab:
Leukosit
Nilai Leukosit normal dalam urine kurang dari 5. Nilai leukosit yang lebih dari 5 mungkin
menunjukkan adanya pyuria. Pyuria merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan
leukosit dalam urine, hal tersebut dapat disebabkan karena beberapa penyebab seperti infeksi
saluran kemih, keganasan, atau gangguan pada ginjal.

Nitrit (+)
Pada tes dipstik urin, hasil positif dari nitrit menunjukkan kecurigaan terhadap ISK dikarenakan
Enterobactericeae merupakan grup mikroorganisme yang dapat merubah nitrat menjadi nitrit.
Hal tersebut dapat terjadi jika urin telah berada dalam kandung kemih minimal 4 jam.

Proteinuria +3
Proteinuria atau albuminuria terjadi ketika urine mengandung protein dalam jumlah yang terlalu
banyak. Bocornya protein ke dalam urine biasanya disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah
kecil (glomeruli) pada ginjal, sehingga lebih sekitar 150 mg protein dikeluarkan

GDS 350 mg/dl


Gula Darah Sewaktu (GDS) / tanpa puasa < 200 mg/dL

Kreatinin 2.0
Normalnya, kadar kreatinin dalam tubuh orang dewasa adalah sekitar 0,6-1,2 mg/dL pada pria,
dan 0,5-1,1 mg/dL pada wanita.

9. Di skenario dikatakan "pemeriksaan rectal touche didapat sulkus medianus datar." Dan pada
anamnesis Opa mengeluh berulang kali kencing di malam hari. Apakah yang terjadi pada Opa?
Apa penyebab terjadinya hal tersebut?
Jawab:
Kemungkina yang terjadi pada opa rudi adalah BPH
Apa penyebab terjadinya BPH,penyebab terjadinya belum jelas
Factor dari resikonya
- Usia
-

10. . apa tujuan dilakukan pengukuran fungsi kognitif menggunakan MMSE ?


Jawab:
digunakan sebagai alat untuk mendeteksi adanya gangguan kognitif pada seseorang,
nengevaluasi perjalanan suatu penyakit yang berhubungan dengan proses penurunan kognitif
dan memonitor respon terhadap pengobatan
sejalan dengan banyaknya penggunaan tes ini selama bertahun”, kegunaan utamanya berubah
menjadi suatu media untuk mendeteksi dan mengikuti perkembangan gangguan kognitif yang
berkaitan dengan kelainan neurodegenerative

JUMP 4 : SKEMA

JUMP 5:
1. Pemeriksaan Geriatri
• GDS
• MMSE
2. Tatalaksana
• Program Rehabilitasi Medik
• Pemberian Obat pada Geriatri
3. Hukum dan etika pada perawatan geriatri

Anda mungkin juga menyukai