Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Konsep Pendidikan Dunia Barat dan Eropa

Dosen Pengampu :
Wanda Nugroho Yanuarto, M.Pd.

Disusun Oleh :
Vivi Wulan Yuniarti
1801060052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021

1
DAFTAR ISI
Halaman cover…………………………………………………………………………………......1
Daftar Isi……………………………………………………………………………….……..…....2
Materi Isi……………………………………………………………………………….…………..3
1. Konsep kurikulum di dunia Eropa dan Amerika…………………………………………...3
a. Negara Finlandia…………………………………………………………………..3
b. Negara Kanada…………………………………………………………………….6
c. Negara New Zealand (Selandia Baru)…………………………………………….9
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………13

2
MATERI ISI
Konsep kurikulum di dunia Eropa dan Amerika
1. Negara Finlandia
a. Sistem pendidikan secara umum
Jika dilihat dari segi giografis Finlandia adalah sebuah negara Scandinavia di Eropa
Utara. Seperempat dari wilayahnya masuk dalam Lingkaran Laut Arktik kutub utara. Oleh
karena itu penduduk negara kecil ini harus mampu memaksimalkan pendayagunaan semua
potensi psikologikal dan fisikalnya untuk mempertahankan dan mensejahterakan
hidupnya. Negara ini memiliki luas area 338.145 km dengan jumlah penduduk sekitar
5.518.371 jiwa dan menganut falsafah sosialis (Luthrean-komunis).
Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The
Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan oleh Organisasi
Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO)
yang diluncurkan di New York, indeks pembangunan pendidikan atau “Education
Development Index” (EDI) berdasarkan data tahun 2011 Indonesia berada di posisi ke-69
dari 127 negara di dunia, 2 sedangkan Finlandia menduduki peringkat tertinggi dalam
membaca, science dan matematika. Sampai saat ini Finlandia masih menjadi salah satu
negara dengan pendidikan tebaik di dunia.
Di samping itu pendidikan di Finlandia tidak memotivasi siswa untuk menjadi siapa
yang terpandai di sekolahnya (no competition), namun lebih menekankan bagaimana
membentuk “learning community” yaitu menggabungkan guru sebagai pendidik, siswa
sebagai anak didik, dan masyarakat sebagai bagian dari pendidikan, sehingga kolaborasi
ini yang membuat pendidikan lebih unggul karena semua merasa bertanggung jawab akan
proses pendidikan.
Sistem pendidikan di Finlandia juga berkeyakinan “pendidikan yang baik tidak terletak
pada hasil yang baik”. Oleh karena itu “standardized test” hanya sebagai patokan namun
bukan landasan. Standardize test hanya menghabiskan biaya negara bermilyar-milyar
setiap tahun untuk membuat soal ujian, namun hanya beberapa individu saja yang bermutu.
Finlandia juga menerapkan pendidikan antisipatoris yaitu untuk setiap bayi yang lahir
kepada keluarganya diberi “maternity package” yang berisi 3 buku bacaan untuk ibu, ayah,
dan bayi itu sendiri. Alasannya pendidikan dasar anak usia dini adalah tahap belajar

3
pertama dan paling kritis dalam belajar sepanjang hayat. Sebesar 90% pertumbuhan otak
terjadi pada usia balita dan 85% brain paths berkembang sebelum anak masuk SD (7
tahun).
Sistem pendidikan Finlandia telah menempatkan pendidikan Finlandia menjadi terbaik
di dunia, Amerika Serikat berada di urutan ke 17. Rekor prestasi belajar siswa Finlandia
adalah yang terbaik di negara-negara Organization for Economic Co-operation and
Development (OECD) dan di dunia dalam kemampuan membaca, matematika dan sains.
Ini adalah hasil yang dicapai para siswa Finlandia dalam tes Programme for International
Student Assessment (PISA). Amerika Serikat dan Eropa dan seluruh dunia terkejut
terhadap apa yang diperoleh oleh negara kutub utara ini, karena sebelumnya ia adalah
sebuah negara agraris kecil yang tidak terkenal.
b. Sistem pendidikan dasar (primary school)
Ketika anak mencapai usia 7 tahun, anak masuk dalam Pendidikan dasar. Finlandia tidak
membagi Pendidikan dasar menjadi sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP).
Sebaliknya, mereka menawarkan Pendidikan struktur tunggal selama Sembilan tahun
selama 190 hari per tahun. Sekolah diberi banyak ruang untuk merevisi dan mengubah
kurikulum sesuai kebutuhan siswa mereka yang unik.
Tujuan mereka yang dinyatakan untuk Pendidikan dasar adalah “untuk mendukung
pertumbungan siswa menuju kemanusiaan dan keanggotaan masyarakat yang bertanggung
jawab secara etis dan untuk memberi mereka pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam kehidupan.”
c. Sistem pendidikan menengah (junior and senior)
Siswa SMP dan SMA pun mengikuti sistem layaknya kuliah. Mereka hanya akan
datang pada jadwal pelajaran yang mereka pilih. Mereka tidak datang merasa terpaksa
tapi karena pilihan mereka. Pendeknya jam belajar justru mendorong mereka untuk
lebih produktif. Biasanya pada awal semester, guru-guru justru menyuruh mereka
untuk menentukan target atau aktivitas pembelajaran sendiri. Jadi ketika masuk kelas,
mereka tidak sekadar tahu dan siap tapi juga tidak sabar untuk memulai proyeknya
sendiri. Bagi orang Finlandia mempercayai, jam sekolah yang singkat mampu
meningkatkan efektivitas dan produktivitas siswa, sehingga menjadikan mereka anak-
anak yang cerdas.

4
Di Finlandia, para pelajar tidak diberikan pekerjaan rumah alias PR. Jika ada itupun
sangat minim. Mereka justru punya waktu istirahat hampir tiga kali lebih dari pelajar
negara lain. Anak-anak jadi tidak merasa tertekan dengan memiliki beban pekerjaan
rumah.Mereka juga tidak mengenal sistem ranking, karena para pelajar tidak ada yang
dianggap pintar atau bodoh. Hal ini membuat kesenjangan pendidikan di Finlandia
sangat kecil.
d. Sistem pendidikan tinggi (universitas)
Ada dua jenis institusi pendidikan tinggi di Finlandia: universitas dan universitas ilmu
terapan (UAS). Program doktor hanya ditawarkan oleh universitas.
Ada 13 universitas Finlandia dan dimiliki oleh negara; fokus mereka terletak pada
penelitian ilmiah dan mereka menawarkan siswa pendidikan yang lebih teoretis. UAS
di sisi lain, diatur oleh pemerintah kota setempat dan entitas swasta dan berpusat pada
pengembangan keterampilan praktis dan terlibat dalam proyek pengembangan industri.
Seperti halnya di banyak negara Eropa, sistem pendidikan tinggi Finlandia
menggunakan Sistem Transfer Kredit Eropa (ECTS) untuk mengukur jumlah kredit
pendidikan tinggi.

Pendidikan tinggi di Finlandia memberikan tiga jenis gelar:

• Gelar sarjana : 3 tahun (180 kredit ECTS) menuju sarjana profesional atau sarjana
akademik. Menawarkan siswa pengajaran inti dalam disiplin yang dipilih, serta
pendidikan umum yang luas.
• Gelar master : 1-2 tahun (60 atau 120 kredit ECTS). Menyediakan konten khusus
sambil memungkinkan pengembangan lebih lanjut dari proses penelitian ilmiah.
• Gelar Doktor (PhD): Gelar doktoral di Finlandia biasanya berlangsung sekitar 4 tahun.
Selanjutnya, ini mungkin program doktoral siap dibuat atau siswa dapat menghubungi
departemen minat untuk pilihan studi doktoral. Gelar PhD hanya diberikan oleh
universitas.
Biaya kuliah di Finlandia adalah wajib untuk siswa dari negara-negara non-UE /
EEA dan akan bervariasi antar universitas. Institusi pendidikan tinggi Finlandia
menawarkan kesempatan beasiswa kepada siswa yang membayar biaya, jadi pastikan
untuk menghubungi institusi yang Anda pilih untuk mengetahui lebih lanjut tentang
opsi pendanaan mereka.

5
e. Proses pembelajaran di kelas
Pelajar di Finlandia sudah terbiasa menemukan sendiri cara pembelajaran yang paling
efektif bagi mereka, jadi nantinya mereka tidak harus merasa terpaksa untuk belajar.
Maka dari itu meskipun mulai telat, tapi pelajar umur 15 di Finlandia justru berhasil
mengungguli pelajar lain dari seluruh dunia dalam tes internasional Programme for
International Student Assessment (PISA). Itu membuktikan faedah dan efektivitas
sistem pendidikan di Finlandia.
Bagi pelajar di Finlandia setiap 45 menit siswa di Finlandia belajar, mereka berhak
mendapatkan rehat selama 15 menit. Orang-orang Finlandia meyakini bahwa
kemampuan terbaik siswa untuk menyerap ilmu baru yang diajarkan justru akan
datang, jika mereka memilliki kesempatan mengistirahatkan otak dan membangun
fokus baru. Mereka juga jadi lebih produktif di jam-jam belajar karena mengerti bahwa
toh sebentar lagi mereka akan dapat kembali bermain.
f. Model pembelajaran yang sering digunakan
Di Finlandia menerapkan model-model pembelajaran yang sangat menyenangkan dan
tidak memberatkan siswa seperti :
1. Pekerjaan rumah yang sedikit
Di Finlandia guru-guru sebenarnya bersikap wajar mengenai jumlah pekerjaan
rumah yang mereka berikan untuk para siswa. Para guru di Finlandia tidak ingin
membebani anak-anak dengan tambahan pekerjaan sekolah, karena para guru
mamahami pentingnya waktu luang para siswa.
2. Belajar di alam
Salah satu metode yang diterapkan di Finandia oleh guru-guru di Finlandia adalah
dengan cara belajar di alam. Alasan para guru di sana mengajak para siswanya
belajar dialam yaitu karena alam dapat sangat membantu anak belajar membangun
kepercayaan diri mereka, mengurangi gejala gangguan hiperaktif akibat kurangga
perhatian, menenangkan anak, serta mambantu mereka untuk focus.
2. Negara Kanada
a. Sistem pendidikan secara umum
Kanada merupakan salah satu negara dengan pendidikan terbaik di dunia. Pemerintah
Kanada sangat memperhatikan kualitas pendidikannya, sehingga mereka membuat

6
investasi besar dalam sistem pendidikannya. Bahkan menurut Organisasi untuk
Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Kanada adalah salah satu pelaku
pendidikan top dunia dan berada di antara tiga negara-negara yang mempunyai
pengeluaran per kapita terbesar untuk pendidikan umum pasca-sekolah menengah.
Sistem pendidikan tinggi di Kanada sendiri terbagi menjadi :

- Tingkat Sertifikat, umumnya selama satu tahun

- Tingkat Diploma, untuk satu atau dua tahun

- Advanced Diploma, umumnya program dua atau tiga tahun

- Gelar Sarjana, diberikan setelah belajar selama empat tahun

- Diploma/Sertifikat Pascasarjana, untuk belajar satu atau dua tahun

- Gelar Master, diberikan setelah gelar sarjana untuk unggul dalam mata pelajaran tertentu

- Doktor atau PhD, umumnya empat sampai tujuh tahun.

b. Sistem pendidikan dasar (primary school) & Sistem pendidikan menengah (junior
and senior).

Sistem pendidikan di Kanada mencakup sekolah yang dibiayai Pemerintah


maupun Swasta, mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai dengan Pra-Universitas.
Pendidikan adalah tanggung jawab provinsi di bawah Undang-Undang Kanada,
sehingga terdapat perbedaan dalam sistem pendidikan di berbagai provinsi. Secara
umum, lamanya pendidikan dasar dan menengah di Kanada yaitu 11, 12 atau 13
tahun tergantung pada provinsinya.

Dari sini pelajar dapat meneruskan ke Universitas dan Perguruan Tinggi,


atau di Quebec mereka dapat melanjutkan di CEGEP (Collége d’enseignement
gènèral et professionnel) yang berarti Perguruan Tinggi Pendidikan Umum dan
Kejuruan. Semua Universitas di Kanada adalah milik pemerintah, program yang
ditawarkan mulai dari Undergraduate hingga Doctorate dan biasanya dimulai pada
bulan September.
7
d. Sistem pendidikan tinggi (universitas)

Universitas di Kanada dikenal secara internasional untuk kualitas pengajaran dan


penelitian. Gelar Sarjana dan Pascasarjana dari Universitas di Kanada dianggap
setara dengan Universitas lain di Amerika Serikat dan negara-negara
Persemakmuran (Commonwealth) lainnya. Universitas di Kanada sebagian besar
didanai oleh pemerintah, oleh karenanya Universitas-Universitas di Kanada secara
konsisten memiliki kualitas tinggi.

Jumlah pelajar full time di Universitas berkisar dari antara 1.000 s/d 35.000 siswa.
Selain itu, sebagian besar Universitas memiliki sejumlah besar pelajar part time atau
pelajar pendidikan lanjut. Bachelor Degree lamanya 4 tahun di Kanada. Seperti
halnya Amerika Serikat, Kanada juga mengenal sistem pathway melalui College,
dimana siswa bisa memulai studinya selama 1-2 tahun di College terlebih dahulu,
dan melanjutkan transfer ke Universitas.

Program Pascasarjana (Master Degree) di Kanada berkisar 2 tahun sedangkan untuk


Ph.D. sekitar 3-4 tahun. Universitas juga menawarkan sertifikat dan gelar untuk
profesional.

Biaya untuk Universitas beragam tergantung pada provinsi, lembaga, dan program
studi, biasanya berkisar antara CAD 9.000 s/d CAD 26.000 per-tahun.

Masa studi biasanya berlangsung dari bulan September sampai Mei. Beberapa
Universitas memiliki sistem semester atau trimester, dengan semua program yang
tersedia bahkan di musim panas. Tidak ada tes masuk secara umum di Kanada.
Setiap Universitas menetapkan standar masuk sendiri dan menilai kualifikasi
aplikasi masing-masing individu.

e. Proses pembelajaran di kelas

Sistem pendidikan di Kanada mengalami reformasi besar-besaran dalam


tahun-tahun 1960-an sampai dengan awal tahun 1970-an . konsep-konsep seperti
belajar dengan strategi “child centered”, “continuous progrees”, “team teaching”,
“discovery method”, “open plan school”, dan “audiovisual aids”. Mulai dipakai,

8
kadang-kadang mengabaikan hasilnya atau mengabaikan pendidikan guru-gurunya.
Program sekolah yang terdiri dari berbagai mata pelajaran wajib dan buku-buku
teks yang ditentukan oleh Departemen Pendidikan propinsi juga mengalami
perubahan dan modifikasi yang cukup signifikan dan banyak program-program
baru yang diperkenalkan ( Agustiar Syah Nur, 2001: 187).
Ditinjau dari aspek struktur, sistem pendidikan Kanada berkembang lebih
kearah disentralisasi . Propinsi teap memberikan pedoman umu, tetap dewan
pendidikan setempat (Board Education) dan masing-masing sekolah mempunyai
kontrol yang lebih besar implementasi, materi dan metode pengajaran. Pengajaran
lebih bersifat informal, dan murid harus bersifat lebih aktif dalam proses belajar
mengajar.
f. Model pembelajaran yang sering digunakan

Whole Brain Teaching adalah metode pembelajaran yang dikenalkan di Amerika


utara sejak 1999. Konsep tersebut mengajarkan metode pembelajaran dengan cara
mengenali prinsip belajar anak didik yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu Visual,
Verbal, dan Body/Kinestetic.

Strategi inti dari Whole Brain Teaching adalah bagaimana cara menarik perhatian
audience dalam hal ini adalah anak didik sehingga mereka lebih terfokus pada
materi yang diberikan guru. “Harus ada interaksi, karena metode pembelajaran yang
ada selama ini cenderung menimbulkan kebosanan pada murid,” ujar Frank saat
ditemui Malang Post usai acara.
Frank mencontohkan, untuk menarik perhatian murid guru bisa memberikan
sahutan atau sapaan sederhana yang harus di jawab oleh murid. “Like we said
Class..then our audience says Yes. Then we got they attention,” tegas pria asal
Kanada yang telah keliling Asia untuk mengenalkan metodenya tersebut.

3. Negara Selandia Baru


a. Sistem pendidikan secara umum
Sistem pendidikan Selandia Baru sangat didasarkan pada sistem Eropa,
dengan beberapa perbedaan kecil. Sekolah dasar berlangsung selama enam tahun,

9
dengan siswa sering dimulai pada usia 5 tahun. Sekolah menengah adalah tahun 7
sampai 8 dan sekolah menengah menggabungkan tahun 9 sampai 13. Penamaan
divisi ini mungkin berbeda tergantung pada bagian sistem pendidikan apa yang
ditawarkan di sekolah tertentu. Sekolah diwajibkan sampai usia 16 (tahun 11), dan
negara dibiayai. Seperti di bagian lain dunia sekolah swasta tersedia, namun
membutuhkan 70% biaya sekolah yang harus dibayar oleh keluarga siswa.
b. Sistem pendidikan dasar (primary school)
Pada saat duduk di kursi sekolah dasar, siswa di Selandia Baru mengikuti
kurikulum nasional dengan mata pelajaran sebagai berikut: bahasa Inggris, seni,
pendidikan kesehatan dan olahraga, bahasa, matematika, statistik, ilmu
pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial dan teknologi.

Kemampuan para pelajar dalam hal membaca, menulis dan menghitung


diuji sesuai dengan usia mereka, sesuai dengan aturan yang diatur oleh Standar
Nasional Selandia Baru. Para pelajar memulai pendidikan dasar mereka pada usia
5-6 tahun dan durasi pendidikan dasar tersebut ialah 6 tahun (Kelas 1-6)

c. Sistem pendidikan menengah (junior and senior)


Sekolah menengah pertama (Kelas 7 dan 8) ialah jembatan antara sekolah
dasar dan sekolah menengah atas. Pendidikan dasar dimulai sejak kelas satu sampai
dengan kelas 8. Pada saat memasuki kelas 7 dan 8, para siswa memiliki pilihan
untuk tetap melanjutkan studi di sekolah dasar mereka atau melanjutkan studi
mereka ke sekolah menengah pertama yang baru. Para siswa memasuki sekolah
menengah pertama pada usia 11-12 tahun.
Para pelajar yang memasuki sekolah menengah atas (Kelas 9-13) atau yang
sering disebut high schools atau colleges berupaya untuk menggapai National
Certificate of Educational Achievement (NCEA). Selain itu, sekolah menengah
pertama pun menawarkan beberapa mata pelajaran kejuruan seperti pariwisata dan
pemrograman komputer. Beberapa sekolah juga menawarkan ujian internasional
Cambridge dan program International Baccalaureate.

10
d. Sistem pendidikan tinggi (universitas)
Selandia Baru memiliki delapan universitas negeri, 16 institusi teknologi dan
politektik dan 550 tempat pelatihan swasta, berikut dengan sekolah untuk belajar
bahasa Inggris.
Kamu dapat memilih institusi yang paling sesuai dengan jenjang kariermu:

1. Universitas menawarkan pendidikan sarjana. Program yang ditawarkan mengacu ke arah


penelitian dan bersifat akademis secara umum, dan bukan kejuruan. Menurut QS World
University Rankings tahun 2015/16, delapan universitas negeri Selandia Baru memasuki
deretan 100 universitas terbaik di dunia dengan minimum satu mata kuliah
2. Institut teknologi dan politeknik dan beberapa tempat pelatihan swasta yang besar
menawarkan pendidikan sarjana kejuruan
3. Tempat pelatihan swasta atau PTEs biasanya menawarkan program kejuruan yang spesifik
dengan pencapaian akademis setingkat diploma dan sertifikat

e. Proses pembelajaran di kelas


Menurut Ministry of Education (2007:16) Kurikulum pendidikan New
Zealand disusun untuk menguasai pengetahuan dan akademik. Ada delapan bidang
pelajaran yang dipelajari siswa sebagai berikut : Bahasa Inggris, seni, kesehatan dan
pendidikan jasmani, belajar bahasa, matematika dan statistik, ilmu pengetahuan, ilmu
sosial, dan teknologi.

1. Dalam bahasa Inggris, siswa belajar, menggunakan dan menikmati bahasa dan
sastra yang disampaikan secara lisan, visual, atau secara tertulis.
2. Seni siswa mengeksplorasi, memperbaiki dan mengkomunikasikan ide seperti
mereka terhubung berpikir, imajinasi, indra dan perasaan untuk membuat karya dan
menanggapi karya orang lain.
3. Di bidang kesehatan dan pendidikan jasmani, siswa belajar tentang kesejahteraan
mereka sendiri, dan bahwa orang lain dan masyarakat, kesehatan dan gerakan
konteks.
4. Dalam belajar bahasa, siswa belajar untuk berkomunikasi dalam bahasa tambahan,
mengembangkan kapasitas mereka untuk mempelajari lebih jauh bahasa, dan
menjelajahi dunia berbeda dilihat dalam kaitannya dengan mereka sendiri.

11
5. Dalam matematika dan statistik, siswa mengeksplorasi hubungan dalam jumlah,
ruang, dan data dan belajar mengungkapkan hubungan ini dengan cara yang
membantu mereka untuk memahami dunia di sekitar mereka.
6. Dalam ilmu pengetahuan, siswa mengeksplorasi bagaimana alam fisik dan ilmu itu
sendiri bekerja sehingga mereka dapat berpartisipasi sebagai kritis, informasi, dan
bertanggung jawab warga negara dalam masyarakat di mana ilmu pengetahuan
memainkan peranan penting.
7. Dalam teknologi, siswa belajar untuk menjadi inovatif pengembang produk dan
sistem dan konsumen yang cerdas yang akan membuat perbedaan di dunia.
8. Dalam ilmu-ilmu sosial, siswa mengeksplorasi bagaimana masyarakat bekerja dan
bagaimana mereka dapat berpartisipasi dan mengambil tindakan sebagai warga
negara yang kritis, informasi, dan bertanggung jawab.

f. Model pembelajaran yang sering digunakan


Anda mungkin ragu, kapan sebaiknya anak-anak Anda mulai menggunakan
internet. Namun, di Selandia Baru, anak-anak justru didorong untuk mengunggah
karya mereka di dunia maya sejak usia dini. “Para murid mulai menggunakan
teknologi sejak usia 5 tahun, menggambar dengan program grafik sederhana, lantas
mendiktekan keterangannya kepada para guru,” kata Sarah McPherson, Ed. D.,
kepala departemen teknologi instruksional di New York Institute of Technology,
Old Westbury, New York, Amerika Serikat, yang belum lama ini berkunjung ke
sekolah-sekolah di Selandia Baru.

“Begitu mereka duduk di kelas tiga, mereka sudah mengunggah tulisan dan gambar
mereka sendiri.” Semua itu merupakan bagian dari tujuan Kementerian Pendidikan
Selandia Baru untuk menciptakan generasi anak-anak yang mampu
mengekspresikan diri mereka sendiri, dan bertanggung jawab atas pembelajaran
mereka. “Blogging merupakan salah satu cara untuk mereka menyuarakan diri,”
tegas Dr. McPherson.

12
DAFTAR PUSTAKA
Benjamin A. Kranc & Karina Roman, Tinggal dan Bekerja di Kanada, Hoe To Books, Ltd., Oxford, UK 2009

Ester Lince Napitupulu, Harian Kompas, 2 Maret 2011. Diakses tgl. 9 Maret 2021.

Mulyadi E, Revitalisasi SMK Melalui Studi Komparasi ke Selandia Baru, JURNAL IDEGURU, Vol.4, No.1 Edisi
Khusus Pelatihan Guru di Luar Negeri.

https://www.idp.com/indonesia/study-in-new-zealand/education-system/ (artikel tentang Pendidikan di


new Zealand). Diakses tgl. 12 Maret 2021

Yohanes Enggar, Harian Kompas, 20 April 2019. Diakses tgl. 10 Maret 2021.

13

Anda mungkin juga menyukai