NIM: 2004551033 Kelas: A Resume Buku Pemikiran-Pemikiran FIlosofis Tentang Hak Asasi Manusia, Kebebasan, Dan Kemerdekaan Oleh: Prof. DR. Yohanes Usfunan, Drs., SH., HH.
1. Liberty: Pada buku ini menjelaskan mengenai pengkajian istilah liberty yang dimana penggunaan istilah liberty ini mulai popular pada abad XVII dan XVIII. Istilah liberty erat kaitannya dalam konteks perjuangan hak asasi manusia dikarenakan istilah Liberty ini kerap dikaitkan dengan penindasan, penjajahan ataupun perbudakan. Istilah liberty pada buku ini lebih dirujuk ke kata kemerdekaan dibandingkan dengan kebebasan, mulai dari didominasinya penggunaan istilah kemerdeka dalam pembukaan UUD 1945 menjadi bukti bahwa pengggunaan kata liberty itu lebih luas maknanya dibandingkan freedom. Selain itu hal ini didukung dengan pendapat ahli salah satunya adalah Voltaire yang menyebutkan Libertirian yaitu hak yang didominasi kata-kata “bebas dari bukan berhak atas” dalam Black’s Law Dictonary Liberty diatikan sebagai suatu kemerdekaan, kebebasan yang dijamin secara konstitusional dalm UUD suatu negara, dan kemerdekaan dalam bahasa indoneisa sendiri diartikan ebagai suatu kebebasan dari perhambaan, penjajahan, penindasan. Dengan demikian istilah liberty itu lebih luas dibandingkan dengan freedom, ini dikarenakan melalui suatu kemerdekaan baru kemudia seseorang menikmati kebebasan-kebebasannya. 2. Independence: Imanuel Kant berpendapat bahwa Independece pada dasarnya diartikan dengan ketidak ketergantungan suatu pihak kepada pihak yang lainnya, yang selanjutnya dalam Black’s New Dictonary Istilah Independece artinya suatu kondisi yang bebas dari ketergantungan. Dalam hal ini independence berhubungan dengan kemandrian atau otonomi untuk bertindak. Sehingga indepence ini erat kaitanya dengan pengaruh, campur tangan atau bantuan pihak lain oleh karenanya dalam buku ini dijelaskan istilah independence tidak dapat disandingkan dengan kebebasan berpndapat. 3. License, Privilage: License dan Privilage tidak bisa disamakan dengan freedom (Kebebasan) ataupun Liberty (Kemerdekaan). Dalam bahasa belanda Licentie diartikan sebagai surat izin, dan Izin didalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah Vergunning. N.M Spelt dan J.B.J.M. Tenberg merumuskan: Izin dalam arti luas, merupakan suatu instrumen yang paling banyak yang dipergunakan dalam hukum administrasi. Izin merupakan suatu bersetujuan dari penguasa berdasarkan, agar dalam keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan- ketentuan larangan yang berlaku. Dalam arti sempit izin diartikan sebagai, pelepasan-(atau pembebasan-dispensasi) dan konsesi Tujuan Keberadaan izin , untuk mengatur tindakan-tindankan yang oleh undang- undang sebagai suatu bentuk pengawasan. Oleh karena itu dalam buku ini izin disebut sebagai intrumen yang dapat mmpengaruhi para warga negara untuk mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam mencai sebuah tujuan sehingga izin( lisensi) tidak tepat penggunaanya dalam kaitannya dengan kebebasan berpendapat. 4. Freedom: Freedom yang diartikan sebagai kebebasan dipergunakan dalam kepustakan hukum tata negara, filsafat hukum, ilmu politik dan hukum internasional. Kebebasan juga dapat diartikan sebagai keadaan yang diakibatkan oleh adanya pelaksanaan kemerdekaan. Sehingga dalam buku ini menjelaskan bahwa Penggunaan istilah kebebasan berpendapat lebih tepat digunakan menginngat arti dari kebebasan adalah suatu hak (sarana) partisipasi setiap warga negara dalam mengisi kemerdekaan. Hak yang dimiliki masyarakat ini harus dilindungi konstitusional sehingga dalam hal ini dalam konteks kebebasan berpendapat mewajibkan penguasa maupun masyarakat untuk mengormatinya. Namun dalam hal ini kebebasan yang dimaksud sebagai seuatu kebebasan berbuat sesuatu yang dimana tidak dibatasi oleh segala bentuk larangan, atau dapat diartikan lepas sama sekali (tidak terlarang). Tetapi kebebasan dalam hal ini harus diberikan batasan-batasan yang diatur dalam hukum positif, sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap keamaanan maupun ketertiban umum. Istilah Kebebasan Berpendapat Istilah berpendapat yang merupakan gabungan antara awalan Ber dan kata pendapat yang dimana artinya adalah mengeluarkan pendapat atau pikiran (yang dilakukan secara lisan maupun dalam bentuk tertulis). Istilah kebebasan berpendapat dalam bahasa inggris disebut dengan istilah freedom of expression dan freedom of speech sedangkan pendapat yang diaukan melalui media (pers) disebut freedom of the pers. Istilah Tanggung Jawab Istilah tanggung jawab responsibility menunjukan bahwa setiap aktivitas yang dilakukan manusia selau terikat yang disebut dengan tanggung jawab, keberadaan tanggung jawab adalah bentuk dari kesadaran manusia karena apabila tanpa suatu rasa tanggung jawab akan menimbulkan gangguan dalam kehidupan bersama. Kaitanya dengan kebebasan berpendapat tanggung jawab menunjukan bahwa kebebasan berpendapat dimanapun didunia ini dilakukan secara sebebas-bebasnya. Sehingga dala buku ini dijelaskan bahwa tanggung jawab bersifat universal karena dimanapun kebebasan berpendapat harus dibarengi tanggung jawab. Pemikiran-pemikiran Filosofis Sebagai Jastifikasi Penggunaan Kebebasan Berpendapat: a. Pemikiran-pemikiran Kebebasan Berpendapat di Negara Barat: Yunani Kuno: Pada zaman Yunani kuno prinsip hukum alam yang bersumber pada prinsip absolut yaitu prinsip hak asasi manusia yang kemudian di kembangkan Aristoteles yang dimana hukum alam dapat menciptakan hukum yang adil dalam melindungi kebebasan dan hak-hak asasi manusia. Selain itu prinsip Zoon Politikon yang disetuskan aristotels yang menandakan manusia sebagai mahluk sosial berhak ikut aktif mengambil bagian dalam kegiatan politik atau dalam hal ini warga negara berhak berpartisipasi dalam bentuk penyampaian pemikiran dan adanya cita-cita untuk menciptakan hukum yang adil dalam rangka menilndungi hak-hak warga negara. Sehingga dapat dilihat bahawa pengakuan atas hak atau dalam hal ini kaitanya dengan kebebasan berpendapat sudah terwujud pada zaman dahulu walapun terbatas akibat kekuasaan raja yang absolut. Zaman Romawi Kuno: Pada zaman Romawi Kuno pengakuan atas keberadaan hak asasi manusia adalah ketika mulai dipisahkannya antara hukum privat dan hukum publik sehingga dalam hal ini terlihat ada upaya perlindungan hak dan kebebasan warga Negra yang dalam hal ini termasuk kebebasan berpendapat Abad Pertengahan : Pada abad pertengahan pemikiran Thomas Aquinas yang pemikirannya banyak dipengaruhi Aristoteles dia membagi hukum dalam empat golongan diantaranya Lex Aeterna (hukum abadi) merupakan rasio . Tuhan sendiri yang mengatur segala hal dan merupakan sumber dari segala hukum Ratio ini tak dapat ditangkap Lex Divina (Lex Devinia Positiva) Bagian dari rasio Tuhan yang dapat ditangkap manusia berdasarkan waktu yang diterimanya. Lex Divina tercantum dalam kitab suci. Lex Naturalis (hukum alam) yang merupakan penjelmaan dari lex aeterna dalam rasio manusia. Lex Positive. (Lex humania positiva). Ketemtuan hukum yang beslaku yang merupakan pelaksanaan. Dalam filsafat Thomas, Lex Aeterna mengandung asas-asas yang abstrak dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk khusus yang berasal daru Tuhan tentang bagaimana manusia itu harus menjalani hidupnya. Zaman Renaissance Pada Zaman Renaissance, munculnya aliran Monarchomaken yang berjuang menentang kekuasaan absolutism dalam menegakan kebebasan dan hak-hak asasi manusia. Selian itu adanya aliran civilnisme yang memperjuangkan kebebasan- kebebasan politik dalam menegakkan domokrasi. Pengakuan atas hak-hak asasi manusia khususnya di barat Dicantumkan dalam beberapa piagam antara lain di Inggris diundangkan dalam Biff of Rights (undang- undang hak tahun 1989), Di Perancis hak-hak asasi manusia dicantumkan dalam declarations des droits de l’hommeet du citoven (deklarasi mengenai hak-hak manusia dan warga negara, 1789) adalah deklarasi yang di dalamnya memmuat hak atas kemerdekaan (Liberte), kesamaan (agalite) dan kesetiakawanan (fraternite). Di Amerika kebebasan-kebebasan dalam hal hak asasi manusia juga tertuang di dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika 1776. Menurut Walter Laqueur dan Barry Rubin Dalam bukunya yang berjudul Human Right Reader yang berbunyi, “Kita sekarang menyadari jelas fakta bahwa tidak aka nada kebebasan bagi manusia tanpa adanya keamanan serta kemandirian ekonomi”. Dalam hal ini kebebasan berpendapat masuk kedalam kategori prima facis yang dimana meurut W.Nickle Hak prima facie adalah hak yang tidak absolut karena berhadapan dengan pertimbangan-pertimbangan lain, sehingga pengguna nya harus memperhatikan kepentingan rakyat, bangasa dan negara, agar tidak terjadinya goncangan terhadap persatuan dan kesatuan dala kehidupan masyarakat maka dalam hal ini Stuart Mill menyatakan: kebebasan berpikir dan berpendapat akan mendorong perbaikan terus meneru dalam kebahagiaan umat manusia. b. Pemikiran-pemikiran Kebebasan Berpendapat di Negara Sosialis Menurut Philipus M. Hadjon pemikiran sosialis Marx berbeda dengan pemikiran sosialis di Eropa Barat karena pemikiran sosialisme yang bersumber pada ajaran Karl Marx menekankan kepada masyarakat atau kelompok sedangkan individu merupakan subordinat terhadap masyarakat maupun kelompok. Sebaliknya pemikiran sosialisme Eropa Barat merupakan pealndukung terhadap kebebasan, Menurut konsep Barat, konsep hak asasi pada hakekatnya merupakan suatu pembatasan terhadap pemerintah dan meletakkan kewajiban dari masyarakat terhadap individu Marx menyatakan bahwa hak merupakan konsep berjuis dan produk masyarakata kapitalis bojuis yang dirancang untuk mempertahankan posisi kelas yang lebih unggul. Dalam konsep ini Marx tidak mengakui adanya hak individual karena hak ini egoistic. Maka dala konsep Marx hak hanya merupakan instrument atau alat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ketika tujuan itu tercapai maka alat itu dapat dibuang sesuakanya. Selain itu hak dalam teori marxis tidak mempunyai nilai yang trsnendental atau abadi. Hak tersebut bersifat positivvistik dalam artian hak baru dianggap ada (diakui) bergantung sepenuhnya kepada negara. Maka teori sosialisme Karl Marx tidak menekankan hak terhadap masyarakat tetapi justru menekankan kewajiban terhadap masyarakat. sehingga atas hal tersebut teori sosialisme Marx lebih mendahulukan kemajuan ekonomi dari pada hak-hak politik dan hak-hak sipil atau dapat dartikan mendahulukan kesejahteraan dibandingkan kebebasan maka kebebasan berpendapat tidak diakui di negara yang menganut sosialisme Marx. Namun secara konstitusional negara sosialis yang menganut konsep Maex dalan Udang-udang dasar negaranya terdapat pengakuan akan kebebbasan berpendapat tetpai lebib diarahkan untuk kemajuan ekonomi. c. Pemikiran-pemikiran Kebebasan Berpendapat di Negara Berkembang. Negara-negara berkembang seperti Afrika dan negara-negara di ASEAN mendukung perumusan hak ekonomi dalam perjanjian PBB dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Sebagai contoh di Afrika dengan dengan adanya Piagam Afrika atau yang serin disebut Piagam Banjul yang dimana dalam piagam terebut menjelaskan konsep Afrika tentang kebebasan berpendapat kiranya tercermin dalam pandangan mereka bahwa dengan terpenuhinya hak ekonomi, sosial, dan kultural dengan keadaan tersebut dapat menjadi jaminan masyarakat unutk menikmati hak sipil dan hak politiknya. De negara Asean juga terdapat bukti bahwa negara-negara di dunia ke tiga mendukung akan keberadaan hak asasi manusia sebagai contohnya adalah Asean telah melahirkan Deklarasi Kualalumpur yang disusun leh AIPO pada bulan September 1993 menyebutkan bahwa manusia diciptkan oleh yang mahakuasa dan memiliki hak- hak asasi yang universal, indivisible, inalienable. Sehingga dalam hal ini negara- negara asena percaya bahwa mansuai memiliki hak-hak sejak merak lahir dan hak tersebut tidak bisa dicabut. Oleh karena itu perlindungan atas hak-hak salah satunya kbebasan berpendapat adalah keawjiban yang harus di laksanakan dan merupakan keawajiban yang dilaksanakan pemerintah di wilyah ini. Prinsip yang diakui di negara-negara Asean mengenai hak asasi diantaranya adalah Prinsip University, Prinsip indivisibility dan independent serta Prinsip non selectivity dan obyektivity. prinsip university bawa hak asasi bersifat universal, artinya berlaku untuk som Jnanusia dari semua ras, agama, kelompok etnis, kedudukan sosial dan sebagainya, Prinsip indivisibility dan independent artinya, hak asasi tidak boleh dibagi-bagi atau dipilah-pilah, harus dilihat dalam kontes keseluruhannya. Semua hak asasi berhubungan (interrelated) dan bergantung satu sama Lain sedangkan Prinsip non selectivity dan obyektivity artinya tidak boleh memilih diantara beberapa kategori hak asasi dan menganggap bahwa satu kategori lebih penting dari yang lain. Prinsip-prisnsip ini tertuang didalam Deklarasi Bangkok Tahun 1993 Jika dibandingkan dengan negara barat konsep menganai hak asasi manusia di negara-negara berkembang memiliki kesamaan bahwa kebebasan berpendapat yang merupakan hak asasi manusai dimilki semua orang sejak lahi dan harus diakui dan di lindungi. Jadi dapat disimpulkan Secara konstitusional kebebasan berpendapat diakui negara- negara di dunia terutama negara-negara yang tidak tergolong sebagai negara sosialis. Negara-negara barat seperti Amerika dan engara-neganai kawasan Eropa seperti Belanda, dll. Negara-negara berkembang di kawasan Asia, Afrika dan Arab serta kawasan Asean sama-sama mengakui bahwa kebehasan berpendapat merupakan salah satu hak dasar yang. secara alamiah dibawah manusia sejak kelahirkannya. Oleh karena itu mewajibkan ngara untuk menjamin dan melindungi penggunaan kebebasan tersebut. Sedangkan bagi negara-negara sosialis, kebebasan berpendapat memang diakui dalam konstitusi mereka, akan tetapl penggunaannya tetap dibatasi hanya dalam rangka menunjang produktivitas untuk memperkuat posisi kelas yang berkuasa. Dengan demikian penggunaan kebebasan ini lebih bersikap semua karena kebebasan tersebut hanya sebagai alat yang semata-mata dipergunakan untuk kemajuan ekonomi.
Pemikiran-Pemikiran Yang Dipergunakan Sebagai Pegangan
a. Konsep Negara Hukum: Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara hukum (Rechtsstaat) menurut Burkens apabila memenuhi syarat-syarat berikut: 1) Asas legalitas, setiap tindak pemerintahan harus didasarkan atas peraturan perundang-undangan (wettelijke grcnslag). 2) Pembagian kekuasaan Syarat ini mengandung makna bahwa kekuasaan negara tidak boleh hanya bertumpa pada satu tangan. 3) Hak-hak Dasar (grondrechten) merupakan sasaran perlindungan dari pemerintah terhadap rakyat dan sekaligus membatasi kekuasaan pembentukan Undang-Undang. 4) Pengawasan Pengadilan bagi rakyat tersedia saluran melalui pengadilan yang bebas untuk menguji keabsahan tindak pemerintahan “rechtmaticgeheid stoesting” Menurut Oemar Seno Adji dalam negara hukum pengakuan dan jamna hak asasi manusai harus dijunjung tinggi kerena hak asasi manusia sebagai “basic requirement”. Oleh karena itu hak-hak tersebut harus dihormati dan tidak boleh dilanggar oleh siapapun. Hak asasi free opinion, free expression sebagai hak fundamental bagi suatu pemerintahan yang demokratis. Oleh karena kebebasan berpendapat berfungsi sebagai penjaga, pelindung dan pengawas pelaksanaan demokrasi. b. Asas-Asas Yang Harus Dipenuhi Undang-Undang Sebagai Instrumen Negara Hukum seperti dalam buku J.C. Van der Viles het wetsbegripen beginselen van behoorlijke regelgeving: 1984 dan dalam bukunya yang kemudian, Handboek wetgeving 1987 dan telah dicetak ulang tahun 1991, disebutkan asas-asas umum perundang- undangan yang baik adalah :) Azas formal meliputi : het beginsel van duidelijke doelstelling {esas tujuan yang jelas), het beginsel van juite orgaan (asas lembaga yang tepat) , het noodzakelijheidsbeginsel (asas perlunya pengataran) , het beginsel van de uitvorbaarheid (asas bahwa perundang. undangan dapat dilaksanakan), dan het beginsel van de consensus (asas konsensus) Azas material meliputi ; het beginsel van de duiddelifke terminologi en duidelijte systematik (asas kejelasan terminologi dan sistematika)., het beginsel van de kenbaarheid (asas bahwa perundang. undangan mudah dikenali)., het rechtsgelijk heis beginsel (asas persamaan, , het rechtszker heids beginsel(asas kepastian hukum), beginsel van de individual rechisbedeling (asas pelaksanase hukam sesuai dengan keadaan individual). Dan Het beginsel dat gerechtvaardigde verwachtingen gehonoreerd moeten worden (asas harus menghormati harapan yang wajar). c. Teori dan Pemikiran Tentang Demokrasi George Burdeau, seorang penulis Perancis mengemukakan ciriciri demokrasi sebagai berikut : 1. Adanya pluralisme partai 2. Leitimasi terhadap keberadaan suatu oposisi 3.Jaminan pelaksanaan kebebasan publik fundamental seperti ; Kebebasan mengeluarkan pendapat dan kebebasan memeluk agama. 4. Adanya keterbukaan pemerintah “pouvior Ozwvert” (kekuasaan yang terbuka). Sedangkan C.B. Macpherson mengemukakan bahwa hasil penelitian membuktikan ada tiga konsep demokrasi yang berkembang dewasa ini, yaitu : . 1. Demokrasi Liberal 2. Demokrasi Komunis 3. Demokrasi bukan Liberal maupun Demokrasi bukan komunis d. Pemikiran Tentang Hak Asasi Manusia Antonio Cassesse mengelompokan hak asasi masnusia sebagai berikut 1. Hak-hak pribadi (melalui hak persamaan, hak hidup, kebebasan keamanan dan sebagainya. 2. Hak-hak individu dalam hubungannya dengan kelompot. kelompok sosial dimana ikut serta (Hak kerahasiaan kehidupan keluargam hak kawin, kebebasan bergerak di dalam atau di luar negeri, untuk memiliki kewarganegaraan, untuk mencari tempat suaka dalam keadaan adanya penindasan, hak untuk mempunyt hak milik dan melaksanakan agama. 3. Kebebasan-kebebasan sipil dan hak politik yang dijalankan untuk memberikan kontribusi bagi pembentukan instansi-instansi pemerintah atau ikut serta dalam proses pembuatan keputusan (kebebasan berkesadaran, berpikir dan menyatakan pendapat, kebebasan berserikat dan berkumpul, hak memilih dan dipilih, hek untuk menghubungi pemerintah dan badan-badan pemerintahan umum). 4. Hak ekonomi dan sosial (hak-hak dalam hubungan-lmbungan perburuhan produksi dan pendidikan, jaminan sosial, memilih pekerjaan dengan bebas, mendapatkan upah yang sama atas pekerjaan yang sama, hak untuk membentuk dan ikut serta dalam serikat buruh.