Anda di halaman 1dari 79

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN COKELAT TERHADAP NYERI

PERSALINAN PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA KALA I


FASE AKTIF DI RSUD. PROF. DR. H.M. CHATIB QUZWAIN
SAROLANGUN TAHUN 2019

SKRIPSI

SILVIA
NIM : 171012115301047

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


STIKes PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
MARET 2019

STIKes Prima Nusantara 1


PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN COKELAT TERHADAP NYERI
PERSALINAN PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA KALA I
FASE AKTIF DI RSUD. PROF. DR. H.M. CHATIB QUZWAIN
SAROLANGUN TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Saint Terapan
Pada Program Studi D-IV Bidan Pendidik
STIKes Prima Nusantara

SILVIA
NIM : 171012115301047

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK


STIKes PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
MARET 2019

STIKes Prima Nusantara


PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri


Dan semua sumber yang dikutip maupun dirujuk
Telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Silvia
NIM : 171012115301047
Tanda Tangan :

Tanggal :

STIKes Prima Nusantara


PERNYATAAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Minuman Cokelat Terhadap


Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Primigravida
kala I fase aktif di RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib
Quzwain Sarolangun Tahun 2019
Nama : Silvia
NIM : 171012115301047

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Terapan Kebidanan pada Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan STIKes
Prima Nusantara.
Bukittinggi, Maret 2019

Menyetujui,
Koordinator Skripsi, Pembimbing

(Indah Putri Rahmadhanti, S.ST., M.Keb.) (Tuti Oktriani S.ST.,M.Keb.)


Mengetahui,
Ketua Prodi S1 Kebidanan

(Ayu Nurdiyan, S.ST., M.Keb.)

STIKes Prima Nusantara


PENYATAAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Minuman Cokelat Terhadap


Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Primigravida
kala I fase aktif di RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib
Quzwain Sarolangun Tahun 2019
Nama : Silvia
NIM : 171012115301047

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Saint
Terapan pada Program Studi D IV Bidan Pendidik STIKes Prima Nusantara
Bukittinggi.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Tuti Oktriani S.ST.,M.Keb (.................................)

Penguji I : Ayu Nurdiman,S.ST,.M.Keb (.................................)

Penguji II : Yuhendri Putra, S.Si,M.Biomed (.................................)

Ditetapkan : Bukittinggi
Tanggal : 27 Desember 2019
Mengetahui,
Ketua Prodi S1 Kebidanan

(Ayu Nurdiyan, S.ST., M.Keb.)


RIWAYAT HIDUP

STIKes Prima Nusantara


Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Negeri Asal :
Agama :
Alamat :
Nama Orangtua :
Ayah :
Ibu :
Riwayat Pendidikan :
TK :
SD :
SMP :
SMA :
D III KEBIDANAN :
D IV KEBIDANAN :

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

STIKes Prima Nusantara


TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademis STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, saya yang


bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Silvia
NIM : 171012115301047
Program Studi : D-IV Bidan Pendidik
Jenis Karya : Skripsi

Demi penegmbangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


STIKes Prima Nusantara Hak Bebas Royalti Non Eksekutif atas karya ilmiah saya
yang berjudul :

Pengaruh Pemberian Minuman Cokelat Terhadap Nyeri Persalinan Pada


Ibu Bersalin Primigravida kala I fase aktif di RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib
Quzwain Sarolangun Tahun 2019

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan) dengan Hak Bebas Royalti Non
Eksekutif ini STIKes Prima Nusantara berhak menyimpan, mengalihmediakan/
formatkan, mengelola dalam bentuk data base, merawat dan mempublikasikan
tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan
sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Bukittinggi
Pada Tanggal :

Yang Menyatakan,

Silvia

Nama : Silvia

STIKes Prima Nusantara


Program Studi : D-IV Bidan Pendidik
Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Minuman Cokelat Terhadap Nyeri
Persalinan Pada Ibu Bersalin Primigravida kala I fase aktif di
RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun Tahun
2019

xiv + 52 halaman + 9 tabel + 4 bagan+ 9 lampiran

ABSTRAK

Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang timbul pada persalinan


kala 1 fase laten dan fase aktif,pada fase laten terjadi pembukaan sampai 3
cm,bias berlangsung selama 8 jam. Nyeri berasal dari kontraksi uterus dan dilatasi
serviks. Namun rasa nyeri persalinan dapat dikurangi baik itu menggunakan
Penatalaksanaan non farmakologis dengan mengalihkan perhatian ke makanan
atau minuman yang menyenangkan seperti cokelat. Tujuan umum penelitina ini
untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman cokelat terhadap nyeri
persalinan pada ibu bersalin primigravida kala 1 fase aktif di RSUD Chatib
Quzwain Sarolangun Tahun 2019.Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi
experiment dengan rancangan one grup pretest-posttest designpada subjek yang
sama untuk megetahui pengaruh pemberian minuman cokelat terhadap nyeri
persalinan pada ibu bersalin primigravida kala 1 fase aktif di RSUD Chatib
Quzwain Sarolangun Tahun 2019. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai
Maret 2019, sampel penelitian sebanyak 15 orang dan pengolahan data
menggunakan uji t-test dependent (paired test). Dari penelitian ini didapatkan
bahwa rerata skala nyeri sebelum dilakukan pemberian cokelat adalah 6,73
sedangkan setelah diberikan cokelat rerata skala nyeri 5,20. Setelah dilakukan uji
test dengan paired sample test didapatkan nyeri persalinan (p-value=0,000)
sehingga pada penelitian ini hipotesis nol (ho) ditolah dan hipotesis alternatif (ha)
diterima yang berarti ada pengaruh pemberian minuman cokelat terhadap nyeri
persalinan pada ibu bersalin primigravida kala 1 fase aktif di RSUD Chatib
Quzwain Sarolangun Tahun 2019. Diharapkan dengan penelitian ini dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan untuk mengaplikasikan tindakan
mandiri melalui pemberian cokelat.

Referensi : 19 (2010-2019)
Kata Kunci : Pemberian cokelat, nyeri persalinan

KATA PENGANTAR

STIKes Prima Nusantara


Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat yang
telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Pemberian Minuman Cokelat Terhadap Nyeri Persalinan
Pada Ibu Bersalin Primigravida kala I fase aktif di RSUD. Prof. Dr. H.M.
Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2019”. Skripsi ini dapat terselesaikan
berkat bantuan berbagai pihak, maka dengan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Bapak Fauzi Ashara, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku ketua STIKes Prima
Nusantara.
2. Ibu Rulfia Desi Maria, S.SiT., M.Keb., selaku Wakil Ketua I bidang
akademik STIKes Prima Nusantara.
3. Bapak Yuhendri Putra, S.Si., M.Biomed., selaku Wakil Ketua II bidang
keuangan dan administrasi STIKes Prima Nusantara
4. Ibu Tuti Oktriani, S.SiT., M.Keb., selaku Wakil Ketua III bidang
kemahasiswaan STIKes Prima Nusantara sekaligus selaku pembimbing yang
selalu meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penyusunan
proposal skripsi ini.
5. Ibu Ayu Nurdiyan, S.ST., M.Keb., selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
Kebidanan STIKes Prima Nusantara.
6. Ibu Ayu Nurdiman,S.ST,.M.Keb., selaku penguji 1 yang meluangkan
waktunya untuk memberikan masukan kepada peneliti.
7. Bapak Yuhendri Putra, S.Si,M.Biomed selaku penguji II yang meluangkan
waktunya untuk memberikan masukan kepada peneliti
8. RSUD Chatib Quzwain Sarolangun yang telah menyediakan tempat dan
membantu kelancaran jalannya penelitian
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal skripsi ini
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian hasil penulisan proposal skripsi ini,tentunya penulis berharap
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.

STIKes Prima Nusantara


Bukittinggi, Maret 2019

Penulis

DAFTAR ISI

STIKes Prima Nusantara


HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN ORISINALITAS
PERNYATAAN PERSETUJUANi
PERNYATAAN PENGESAHANv
RIWAYAT HIDUP............................................................................................ v
PERNYATAAN PUBLIKASI.......................................................................... vi
ABSTRAK.......................................................................................................... vii
KATA PENGANTARviii
DAFTAR ISI...................................................................................................ix
DAFTAR TABELxi
DAFTAR GAMBARxii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. IdentifikasiMasalah.................................................................................. 4
C. BatasanMasalah........................................................................................ 4
D. RumusanMasalah..................................................................................... 5
E. TujuanPenelitian...................................................................................... 5
F. ManfaatPenelitian.................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Nyeri Persalinan................................................................................. 7
B. Cokelat................................................................................................ 17
C. Kerangka Teori................................................................................... 24
D. Kerangka Konsep............................................................................... 24
E. Defenisi Operasional.......................................................................... 25
F. Hipotesis Penelitian............................................................................ 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis dan Desain Penelitian................................................................ 27
B. Rancangan Penelitian......................................................................... 27
C. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 27
D. Populasi dan Sampel.......................................................................... 28
E. Etika Penelitian................................................................................... 29
F. Metode Pengumpulan Data................................................................ 30
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian........................................................ 30
H. Pelaksanaan Penelitian....................................................................... 31
I. Pengolahan Data................................................................................. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STIKes Prima Nusantara


A. Hasil Penelitian................................................................................... 41
B. Pembahasan........................................................................................ 44
C. Keterbatasan Penelitian...................................................................... 49

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 51
B. Saran................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

STIKes Prima Nusantara


Judul Tabel Halaman

Tabel 2.1 Skala Intensitas Nyeri.......................................................................................


.........................................................................................................................17

Tabel 2.2 Kandungan Gizi Dalam Coklat..........................................................................


.........................................................................................................................20

Tabel 2.3 Definisi Operasional..........................................................................................


.........................................................................................................................25

Tabel 4.1 Rerata Nyeri Persalinan Sebelum Pemberian Minuman Cokelat di


RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun tahun 2019.....................
.........................................................................................................................41

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Skala Nyeri Ibu Inpartu Kala 1 Fase Aktif
Sebelum Pemberian Minuman Cokelat di RSUD. Prof. Dr. H.M.
Chatib Quzwain Sarolangun tahun 2019..........................................................
.........................................................................................................................42

Tabel 4.3 Rerata Nyeri Persalinan Setelah Pemberian Minuman Cokelat di


RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun tahun 2019.....................
.........................................................................................................................42

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi Skala Nyeri Ibu Inpartu Kala 1 Fase Aktif
Setelah Pemberian Minuman Cokelat di RSUD. Prof. Dr. H.M.
Chatib Quzwain Sarolangun tahun 2019..........................................................
.........................................................................................................................43

Tabel 4.5 Normalitas Data.................................................................................................


.........................................................................................................................43

Tabel 4.6 Rerata Nyeri Persalinan Sebeluum dan Sesudah Dilakukan


Pemberian Minuman Cokelat Di RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib
Quzwain Sarolangun tahun 2019.....................................................................
.........................................................................................................................44

STIKes Prima Nusantara


STIKes Prima Nusantara
DAFTAR GAMBAR

Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Skala Intensitas Nyeri ........................................................................


............................................................................................................17

Gambar 2.2 Kerangka Teori...................................................................................


24

Gambar 2.3 Kerangka Konsep...............................................................................


25

Gambar 3.1 Desain Penelitian................................................................................


27

STIKes Prima Nusantara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penjelasan Penelitian

Lampiran 2 Surat Persetujuan Penelitian (Informed Concent)

Lampiran 3 Jadwal Kegiatan Penelitian (Gent Chart)

Lampiran 4 Surat Izin Pengambilan Data Awal

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian

Lampiran 6 Lembar Observasi

Lampiran 7 Master Tabel

Lampiran 8 Hasil Olah Data

Lampiran 9 Lembar Konsul

STIKes Prima Nusantara


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin
turun ke jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di
dorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam (Prawirohardjo, 2010).
Menurut penelitian (Latif dkk) menyebutkan hanya 10-15% persalinan
yang berlangsung tanpa nyeri, 20-30% bersifat nyeri ringan dan sisanya
mengalami nyeri hebat. Sedangkan menurut (reder (1997) dalam
penelitiannya sekitar 25% ibu bersalin mempunyai daya tahan yang tinggi,
mampu mengatasi nyeri persalinan sehingga proses persalinan berjalan normal
(Roni AJartha,2009), (Latif dkk (1996)Pada 36 negara, sebanyak 2700 pasien
inpartu di 121 pusat obstetri dan ginekologi ternyata menemukan 20%
persalinan berlangsung dengan nyeri yang sangat hebat, 30% nyeri hebat, 35%
dengan nyeri sedang dan hanya 15% persalinan tanpa rasa nyeri atau nyeri
ringan.(Bonica,1995).
Fenomena yang selama ini di lapangan,biasanya ditemukan pada ibu
intranatal kala 1 fase aktif. Beberapa mengeluhkan rasa nyeri dan kontraksi
yang kuat pada ukterus serta rasa seperti ingin BAB. Nyeri persalinan
merupakan suatu kondisi yang fisiologis. Secara fisiologis nyeri persalinan
mulai timbul pada persalinan kala 1 fase laten dan fase aktif,pada fase laten
terjadi pembukaan sampai 3 cm,bias berlangsung selama 8 jam. Nyeri berasal
dari kontraksi uterus dan dilatasi serviks. Dengan makin bertambahnya baik
volume maupun frekuensi kontraksi uterus,nyeri yang dirasakan akan
bertambah kuat,puncak nyeri terjadi di mana pembukaan lengkap sampai 10
cmdan berlangsung selama 6 jam. Nyeri yang terjadi dapat mempengaruhi
kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir dan menimbulkan strees.

STIKes Prima Nusantara


Strees dapat menyebabkan melemahnya kontraksi Rahim dan berakibat pada
persalinan yang lama (Suririnah,2009).
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan  serviks, serta
penurunan janin selama  persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi
peningkatan tekanan darah, denyut nadi,  pernapasan, keringat, diameter pupil,
dan ketegangan otot nyeri persalinan ditandai dengan adanya kontraksi
rahim,kontraksi sebenarnya telah terjadi pada minggu ke-30 kahamilan yang
disebut kontraksi Braxton hicks akibat perubahan-perubahan dari hormone
estrogen dan progesterone tetapi sifatnya tidak teratur, tidak nyeri dan
kekuatan kontraksinya sebesar 5mmhg.dan kekuatan kontraksi Braxton hicks
akan menjadi kekuatan his dalam persalinan dan sifatnya teratur.
(Gadysa,2009).
Seorang wanita yang mengalami nyeri hebat pada kala I jika tidak
dapat teratasi dengan baik, ini akan memicu stress, bila wanita sudah
mengalami stress akibat nyeri yang dirasakan maka ini bisa memicu
penekanan pengeluaran hormon oksitosin dalam tubuh, karena meningkatnya
pengeluaran hormon progesterone yang menghambat terjadinya kontraksi,
sehingga berdampak melemahnya kontraksi uterus ibu, dan keadaan ini
menyebabkan kala I memanjang, fetal distress serta memungkinkan
berdampak lebih buruk lagi seperti IUFD (Intra Uterine Fetal Death). Jadi,
akibat yang ditimbulkan nyeri sangat buruk, yaitu meningkatnya angka
morbiditas dan mortalitasn AKI maupun AKB (Zephyrus, 2010).
Rasa nyeri yang dikeluhkan ibu intranatal kala 1 ini sering kali
diantisipasi dengan obat penghilang nyeri dan atau menggunakan metode
tambahan penghilang nyeri lainnya. Penggunaan obat penawar nyeri seperti
analgetik dan sedative sering memberikan efek samping yang meliputi fetal
hipoksia, resiko depresi pernafasan neonatus, penurunan Heart Rate/Central
nervu system (CNS) dan peningkatan suhu tubuh ibu yang dapat meningkatkan
kematian pada ibu dan bayi.(Browridge,1995).

STIKes Prima Nusantara


Namun rasa nyeri persalinan dapat dikurangi baik itu menggunakan
metode farmakologik yang ,mana terkait dengan 3 tujuan dasar pengurangan
nyeri dalam persalinan yaitu mengurangi perasaan nyeri dan tegang,
sementara pasien dalam keadaan terjaga seperti yang dikehendakinya,
menjaga agar pasien dan janinnya sedapat mungkin dapat terbebas darinefek
depresif yang ditimbulkan oleh obat serta yang ketiga adalah mencapai tujuan
itu tanpa mengganggun kontraksi otot rahim (Hellen Farrer, 1996). Menurut
Melzack dan Wall (1991), Penggunaan metode psikologis untuk melawan
nyeri berasal dari penelitian yang menunjukkan signifikasi kontribusi
psikologis terhadap nyeri. Penatalaksanaan non farmakologis nyeri bisa
dilakukan dengan distraksi, guided imaginery, terapi musik, massage dan
tehnik relaksasi atau dengan akupuntur. Sebuah kelompok para peneliti
mengatakan mengalihkan perhatian ke makanan atau minuman yang
menyenangkan merupakan sebuah pembunuh rasa sakit yang alami.
(Kochhar,2009).
Para peneliti dari (Universitas California, Sandiego School of
Medicine, Beatrice ) menemukan orang yang mengalami stress, mulai dari
tingkat stress ringan hingga depresi, mengaku makan coklat saat suasana hati
mereka drop. Ternyata, cokelat mengandung molekul psikoatif yang dapat
membuat pemakan cokelat merasa nyaman. Beberapa kandungan cokelat
seperti caffeine, theobromine, methyil dsn phenylethylalanine dipercaya dapat
memperbaiki mood dan dapat mengurangi kelelahan (Prasetyyan,2011).
Coklat mengandung Phenilelethylamine yang kerjanya mirip dengan
anfhetamin yang dapat meningkatkan serapan trypthopan ke dalam otak yang
kemudian menunjukkan dampak dopamine.Tingkat phenilethylamine yang
tinggi dapat merangsang pusat kesenangan dalam otak dan perbaikan suasana
hati. Zat ini membantu menyalurkan perasaan gamang, ketertarikan dan
euphoria, juga dianggap mempunyai efek aphrodisiac. Selain itu coklat juga
mengandung Thoebromine yang mirip dengan kafein, zat ini dapat
menstimulasi susunan syarap pusat sehingga membuat efek terjagadan reflex.
Feniletalamine dan tiranin dalam coklat merupakan stimulant otak yang

STIKes Prima Nusantara


memperkuat kerja neuratransmiter dopaminergis dan noradrenergic dan
sebagai modulator mood, yang kerjanya sama seperti Ampitamine yaitu
membuat tubuh rileks (Rahmat, 2011).
Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan di RSUD. Prof. Dr. H.
M. Chatib Quzwain dari 8 orang responden terhadap 5 responden yaitu ibu
primipara responden menyatakan bahwa merasakan nyeri pada saat persalinan
dan tidak mampu menahan nyeri persalinan dan responden juga menyatakan
apakah ada obat yang mengurangi rasa nyeri ada juga responden yang ingin
proses persalinannya section sesaria (SC) karena tidak mampu menahan rasa
nyeri yang dirasakan.
Berdasarkan uraian diatas terlihat masih sangat besarnya angka
kejadian persalinan dengan tindakan atas permintaan sendiri, terutama
dikarenakan tidak tahan terhadap nyeri persalinan khususnya pada primipara,
karena cokelat merupakan salah satu makanan yang mengandung bahan yang
dapat meredakan stress dan mudah untuk dicerna, maka penulis tertarik untuk
melihat “Pengaruh Pemberian Minuman Cokelat Terhadap Nyeri Persalinan
Pada Ibu Bersalin Primigravida Kala I Fase Aktif Di RSUD. Prof. Dr. H.M.
Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2019.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa
permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini, antara lain adalah
1. Ibu bersalin dengan nyeri hebat berdampak rasa gelisah pada sang ibu
sehingga ada efek psikologis Yang justru mengganggu persalinan.
2. Hanya 10-15% persalinan yang berlangsung tanpa nyeri, 20-30% bersifat
nyeri ringan dan sisanya mengalami nyeri hebat Nyeri yang terjadi dapat
mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir dan
menimbulkan strees. Strees dapat menyebabkan melemahnya kontraksi
rahim dan berakibat pada persalinan yang lama.
3. Rasa nyeri persalinan kala 1 menduduki skor lebih tinggi dari pada nyeri
lainnya.

STIKes Prima Nusantara


4. Penanganan secara non farmakologis salah satu metode yang efektif untuk
mengurangi rasa nyeri ibu bersalin kala 1 berdasarkan survey awal yang
telah peneliti lakukan di RSUD. Prof. Dr. H. M. Chatib Quzwain
Sarolangun.

C. Batasan Masalah
Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan nyeri bersalin
namun dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti pengaruh pemberian
minuman cokelat terhadap nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1 fase
aktifuntuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan menurunkan angka
kematian ibu.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan
masalah penelitian ini adalah “Adakah Pengaruh Pemberian minuman
Cokelat Terhadap Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Primigravida
Kala 1 Fase aktif di RSUD. Prof. Dr. H. M. Chatib Quzwain Sarolangun
?”

E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman cokelat terhadap nyeri
persalinan pada ibu bersalin primigravida kala 1 fase aktif di RSUD
Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Diketahui rata-rata skala nyeri sebelum diberikan minuman cokelat
pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif di RSUD Chatib
Quzwain Sarolangun Tahun 2019.

STIKes Prima Nusantara


b) Diketahui rata-rata skala nyeri sesudah diberikan minuman cokelat
pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif di RSUD Chatib
Quzwain Sarolangun Tahun 2019.
c) Diketahui pengaruh pemberian minuman cokelat terhadap nyeri
persalinan pada ibu bersalin primigravida kala I Fase Aktif di RSUD
Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2019.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai
data awal bagi penelitian selanjutnya mengenai pengaruh pemberian
minuman cokelat terhadap nyeri ibu bersalin.

2. Bagi Tempat Penelitian


Diharapkan penelitian ini dapat menambah wacana Bidan dalam
memberikan minuman cokelat yang efektif bagi ibu bersalin khususnya
dalam pengurangan nyeri persalinan.

3. Bagi Institusi Pendidikan


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
institusi pendidikan terutama dosen, mengenai pengaruh pemberian
minuman cokelat terhadap nyeri ibu bersalin, Sehingga pihak institusi
dapat menyusun langkah-langkah selanjutnya untuk dapat
mengembangkan persepsi mahasiswanya terhadap penurunan nyeri ibu
bersalin.
4. Responden
Diharapkan penelitian ini nantinya bermanfaat bagi ibu bersalin
khususnya dalam mengurangi rasa nyeri persalinan yang dialaminya
dan memberikan kepuasan terhadap pelayanan kebidanan bagi klien dan
keluarganya

STIKes Prima Nusantara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Nyeri Persalinan

1. Pengertian Nyeri

Nyeri merupakan kondisi perasaan yang tidak menyenangkan.

sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang

dalam hal skala ataupun tingkatannya dan hanya orang yang

bersangkutanlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa

nyeriyang dirasakannya. Rasa nyeri merupakan salah satu mekanisme

pertahanan alami dari tubuh manusia, yaitu suatu peringatan akan adanya

bahaya.International Association for the Study of pain (IASP)

mendefenisikan bahwa nyeri merupakan pengalaman emosional dan

memori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan

secara aktual atau potensial atau menunjukkan adanya kerusakan (Nanda,

2006).

Berikut ini beberapa defenisi nyeri :

a. Nyeri adalah pengalaman secara emosional dan berhubungan dengan

perasaan yang tidak enak dihubungkan dengan kerusakan jaringan

secara nyata atau potensial (Merskey,1996).

b. Suatu pengalaman pribadi, subjektif, yang dipengaruhi oleh budaya,

persepsi seorang, perhatian dan variabel-variabel psikologis lain, yang

mengganggu perilaku berkelanjutan dan memotivasi setiap untuk

STIKes Prima Nusantara


mencoba untuk menghentikan rasa sakit tersebut (Mezack dan

Wall,1988).

c. Nyeri adalah suatu sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus

spesifik bersifat subjektif dan berbeda antara masing-masing individu

karena dipengaruhi oleh faktor psikososial dan kultur dan endorphin

seseorang, sehingga orang tersebut lebih merasakan nyeri (Potter dan

Perry,2005).

d. Nyeri didefenisikan sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan

baik sensorik maupun emosional yang berhubungan dengan resiko dan

aktualnya kerusakan jaringan tubuh (Tournaire dan Theau-

Yonneau,2007).

e. Nyeri bersifat individual karena respon nyeri terhadap sensasi nyeri

beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya. Nyeri

diartikan berbeda-beda antar individu, bergantung pada persepsinya.

Ada satu kesamaan dalam persepsi nyeri yaitu dapat diartikan sebagai

suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik sensorik dan maupun

emosional yang berhubungan dengan adanya kerusakan jaingan atau

faktor lain, sehingga individu merasa tersiksa yang akhirnya

mengganggu aktifitas individu tersebut (Asmadi,2008).

Pada kehamilan dan persalinan rasa nyeri diartikan sebagai

sebuah “sinyal” untuk memberitahukan kepada ibu bahwa dirinya telah

memasuki tahapan proses persalinan. Rasa nyeri pada persalinan adalah

nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas

STIKes Prima Nusantara


sistemsyaraf simpatis. Nyeri yang hebat pada persalinan dapat

menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis tubuh seperti : tekanan

darah menjadi naik, denyut jantungmeningkat, dan laju pernafasan

meningkat.Apabilatidak segera diatasi maka akan meningkatkanrasa

khawatir, tegang, takut dan stres. Peningkatan konsumsi glukosa tubuh

pada ibubersalin yang mengalami stres menyebabkan kelelahan dan

sekresi katekolaminyangmenghambat kontraksi uterus, hal tersebut

menyebabkan persalinan lama yang akhirnyacemas pada ibu, peningkatan

nyeri dan stres berkepanjangan (Bobak,2005).

Sensasi nyeri umumnya dirasakan sangat berat terutama oleh ibu

yang menjalani persalinan anak pertama (Ahmad,2008). Hal ini

diakibatkan calon ibu tidak mempunyai gambaran persalinan yang bisa

menjadi acuan tentang apa yang akan terjadi selama proses persalinan,

ketidakpastian inilah yang menjadi penyebab sebagian besar kegugupan

yang dirasakan calon ibu dalam menghadapi persalinannya (Nolan,2003).

Beberapa yang menyebabkan rasa nyeri pada persalinan antara lain,

anoksia (kekurangan oksigen) pada otot rahim, otot rahim yang

berkontraksi, penegangan serviks (mulut rahim) adanya tarikan-tarikan

pada tuba (saluran telur), ovarium dan ligament-ligament penyangga

uterus, penekanan pada saluran dan kandung kemih, rektum serta regangan

otot-otot dasar panggul (Subeimi,2008). Berbagai hambatan fisik dan

psikologis pada ibu saat persalinan juga dapat menambah rasa sakit. Saat

yang paling melelahkan, berat dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit

STIKes Prima Nusantara


atau nyeri adalah kala 1 fase aktif, dalam fase ini kebanyakan ibu

merasakan sakit yang hebat karena kegiatan rahim mulai lebih aktif. Pada

fase ini kontraksi semakin lama, semakin kuat dan semakin sering

(Danuatmadja,2004).

Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya

kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan

rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha.

Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (serviks).

Dengan adanya pembukaan serviks ini maka akan terjadi persalinan.

Menurut Cunningham (2004), nyeri persalinan sebagai kontraksi

myometrium, merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang berbeda

pada masing-masing individu. Rasa nyeri yang dialami selama persalinan

bersifat unik pada setiap ibu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain budaya, kecemasan, pengalaman persalinan sebelumnya, persiapan

persalinan dan dukungan.

2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi nyeri

Nyeri merupakan hal yang komplek,banyak faktor yang dapat

mempengaruhi pengalaman nyeri seseorang diantaranya faktor

fisik,psikologis,kultur dan etnik.

a. Faktor fisik

Faktor fisik yang mempengaruhi insiden, berat dan lamanya nyeri

persalinan adalah usia, paritas, kondisi pasien yang akan bersalin,

STIKes Prima Nusantara


kondisi mulut rahim diawal persalinan serta ukuran janin yang lebih

besar dibandingkan jalan lahir. Umur ibu yang terlalu muda atau

primipara dengan usia diatas 40 tahun akan mudah cemas dan takut

menghadapi persalinan sehingga ibu akan mengalami nyeri persalinan

yang lebih lama dan lebih hebat. Pada awal persalinan mulut pada

multipara sudah lebih lunak dan kurang sensitive terhadap nyeri

dibandingkan pada primipara, sehingga nyeri kontraksi uterus

cenderung lebih berat dirasakan oleh primipara, Adanya distosis pevis

akibat kekakuan pelvis, ukuran janin besar atau presentasi janin

abnormal akan menimbulkan nyeri yang lebih hebat di bandingkan

dengan kondisi yang normal.

b. Faktor psikologis

Faktor psikologis dapat mempengaruhi insiden dan intensitas nyeri

persalinan termasuk kesiapan mental, perasaan dan emosi ibu saat

menghadapi persalinan, ketakutan, kecemasan dan kegelisahan dapat

menambah persepsi nyeri.Stres atau rasa takut ternyata secara

fisiologis dapat menyebabkan kontraksi uterus menjadi terasa semakin

nyeri dan sakit dirasakan. Apabila kegelisahan bertambah, maka secara

otomatis tubuh akan melakukan reaksi defensive, stres tersebut

merangsang tubuh mengeluarkan hormon stres yaitu ketakolamin dan

adrenalin. Ketakolamin ini akan dilepaskan dalam konsentrasi tinggi

saat persalinan.Jikacalon ibu tidak bisa menghilangkan rasa takutnya

sebelum melahirkan,akan menyebabkan berbagai respon tubuh

STIKes Prima Nusantara


muncul. Akibat respon tubuh tersebut maka uterus menjadi semakin

tegang sehingga aliran darah dan oksigen ke dalam otot-otot uterus

berkurang karena arteri mengecil dan menyempit, akibatnya adalah

rasa nyeri yang tak terelakkan, maka dari itu ketika ibu yang dalam

proses melahirkan ini dalam keadaan rileks yang nyaman, semua

lapisan otot dalam rahim akan bekerja sama secara

harmonis.Kondisiyang rileks ini justru bisa memancing keluarnya

hormon endorphin, penghilang rasa sakit yang alami di dalam tubuh.

Menurut para ahli, endorphin ini efeknya 200 kali lebih kuat dari pada

morfin.Dengan begitu persalinanakan berjalan lancar. Ketakutan,

kecemasan dan kegelisahan ibu bersalin dapat timbul akibat kurangnya

informasi tentang proses persalinan yang dihadapi, terutama pada

primipara. Adanya dukungan dari pasangan maupun keluarga dapat

menimbulkan pengaruh positif namun begitu pula sebaliknya.Faktor

emosional lainnya seperti motivasi yang kuat dan pengaruh budaya

dapat mempengaruhi dimensi efektif dan tingkah laku dalam

menghadapi nyeri.

c. Faktor etnik

Faktor kultur dan etnik sudah sejak zaman dahulu di kenal dapat

mentoleransi nyeri dan sifat nyeri. Nyeri mempunyai makna tersendiri,

dari beberapa penelitian dan pengamatan menunjukkan perbedaan ras

dan etnik dalam menghadapi nyeri menjadi dasar dalam

mengekspresikan rasa nyeri.Beberapa ras di dunia menunjukkan

STIKes Prima Nusantara


bahwa nyeri individu di pengaruhi oleh latar belakang

budayanya.Nyeri biasanya menghasilkan respon efektif yang di

ekspresikan berdasarkan latar belakang budaya yang berbeda. Sering

kali nilai-nilai budaya yang di miliki oleh petugas berbeda dengan

budaya yang di anut oleh pasien, maka akan lebih memudahkan

petugas dalam memahami respon nyeri yang di sampaikan pasien.

(David hizar et all, 1997, marrie, 2002)

3. Fisiologis Nyeri Persalinan

Menurut Penelitian Murray (1998) dan stabels (1999) ada Beberapa

teori yang menjelaskan mekanisme nyeri dalam persalinan.Rasa nyeri

yang di alami selama persalinan memiliki dua jenis menurut sumbernya,

yaitu nyeri visceral dan nyeri somatik.Nyeri viseral→ Rasa nyeri yang di

alami ibu karena perubahan serviks dan iskemia uterus pada persalinan

kala I. Kala I fase laten lebih banyak penipisan di serviks sedangkan

pembukaan serviks dan penurunan daerah terendah janin terjadi pada fase

aktif dan transisi (Winkjosastro, 2005). Ibu akan merasakan nyeri yang

berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbal

punggung dan menurun ke paha. Ibu biasanya mengalami nyeri hanya

selama kontraksi dan bebas rasa nyeri pada interval antar kontraksi

(Cunningham, 2005, Jansen, 2004).

Nyeri Somatik → Nyeri yang di alami ibu pada akhir kala I dan

kala II persalinan. Nyeri disebabkan oleh :

STIKes Prima Nusantara


a. Peregangan perineum, vulva

b. Tekanan uteri servikal saat kontraksi

c. Penekanan bagian terendah janin secara proregsif pada fleksus

lumboskral, kandung kemih, usus dan struktur sensitif panggul lain

(Bobak, 2004).

d. Teori Kontrol Gerbang (Gate Control Theory)

Berdasarkan teori ini, serabut syaraf mentransmisikan rasa nyeri ke

spinal cord, yang hasilnya dapat dimodifikasi di tingkat spinal cord

sebelum di transmisikan ke otak. Sinap-sinap pada dorsal horn berlaku

sebagai gate yang tertutup untuk menjaga impuls sebelum mencapai otak

atau membuka untuk mengizinkan impuls naik ke otak. Teori Gate

Control menyatakan bahwa selama proses persalinan impuls nyeri berjalan

dari uterus sepanjang serat-serat syaraf besar ke arah uterus ke substansia

gelatinosa di dalam spinal kolumna, sel-sel trasmisi memproyeksikan

pesan nyeri ke otak. Adanya stimulasi (seperti vibrasi, menggosok-gosok

atau massage) mengakibatkan pesan yang berlawanan yang lebih kuat,

cepat dan berjalan sepanjang serat syaraf kecil. Pesan yang berlawanan ini

menutup gate di substansi gelatinosa lalu memblokir pesan nyeri sehingga

otak tidak mencatat pesan nyeri tersebut (Murray, 1998).

Selama persalinan Kala I, nyeri terutama dialami karena

rangsangan nosiseptor dalam adneksa, uterus, dan ligament pelvis. Bonita

dan MC.Donal (1995) mengemukakan bahwa nyeri persalinan kala satu

adalah akibat dilatasi serviks dan segmen uterus bawah dengan distensi

STIKes Prima Nusantara


lanjut peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen yang

menyokong struktur-struktur ini.faktor-faktor yang dibawah ini juga

mendukung teori tersebut di atas :

a. Peregangan otot polos intensitas nyeri yang dialami pada kontraksi

dikaitkan dengan derajat dan kecepatan dilatasi serviks dan segmen

uterus bawah,

b. Intensitas dan waktu nyeri dikaitkan dengan terbentuknya tekanan

intrauterine yang menambah dilatasi struktur tersebut. Pada awal

persalinan, terdapat pembentukan tekanan yeng lebih cepat yang

mengakibatkan waktu kelambatan minimal sebelum adanya persepsi

nyeri,

c. Ketika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak melahirkan,

mereka mengalami nyeri serupa dengan yang dirsakan selama

kontraksi uterus( Linda V,2008).

4. Tingkat Nyeri Persalinan

Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif. Akibat

timbulnya perubahan fungsi organ tubuh yang terlibat dalam menentukan

kemajuan persalinan melalui jalan lahir. Tingkat nyeri persalinan

digambarkan dengan intensitas nyeri yang dipersepsikan oleh ibu saat

proses persalinan, intensitas nyeri tergantung dari sensasi keparahan nyeri

itu sendiri (Kozer, 2000).

STIKes Prima Nusantara


5. Intensitas Nyeri

Adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh

individu, pengukuran intensitas nyeri sangant subjektif dan individual dan

kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda

oleh dua orang yang berbeda intensitas rasa nyeri persalinan bisa

ditentukan dengan cara menanyakan tingkatan intensitas atau merajuk

pada skala nyeri. Contohnya skala numeric, skala deskriptif yang

menggambarkan intensitas tidak nyeri sampai nyeri yang tidak

tertahankan, skala dengan gambar kartun profil wajah dan sebagainya.

Intensitas nyeri rata-rata ibu bersalinan kala I fase aktif.

6. Metode Penilaian Nyeri

Kualitas nyeri dapat dinilai secara sederhana dengan meminta

pasien menjelaskan nyeri dengan kata-kata mereka sendiri (misalnya

tumpul, berdenyut, seperti terbakar). Evaluasi ini juga dapat di dekati

dengan menggunakan penilaian yang lebih formal, seperti kuesioner nyeri

Mc.Gilm yang merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menilai

nyeri. Kuesioner ini mengukur dimensi fisiologis dan psikologis nyeri

yang dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama klien menandai lokasi nyeri

disebuah gambar tubuh manusia. Pada bagian kedua klien memilih 20 kata

yang menjelaskan kualitas sensorik, efektif, evakuatif dan kualitas lain dari

nyeri. Pada bagian ketiga klien memilih kata seperti singkat, berirama atau

menetap untuk menjelaskan pada nyeri. Pada bagian ke empat klien

menentukan tingkatan nyeri pada suatu skala 0 sampai 5.

STIKes Prima Nusantara


Alat bantu yang lain digunakan untuk menilai intensitas atau

keparahan nyeri klien adalah bentuk skala analog visual (SAV), yang

terdiri dari sebuah garis horizontal yang di bagi secara rata menjadi 10

segmen dengan nomor 0 sampai 10. Klien di beri tahu bahwa 0

menyatakan “ tidak ada nyeri sama sekali” dan 10 menyatakan “nyeri

paling parah yang mereka tidak dapat bayangkan”. Klien kemudian

diminta untuk menandai angka yang menurut mereka paling tepat

dapatmenjelaskan tingkat nyeri yang mereka rasakan pada suatu waktu

(Price, 2005 : 1081-1082).

Wong dan Baker (1988) dalam buku fundamental,

mengembangkan skala wajah untuk mengkaji nyeri. Skala tersebut terdiri

dari enam wajah yang sedang tersenyum “tidak merasa nyeri” kemudian

secara bertahap meningkat menjadi wajah yang sangat ketakutan”nyeri

yang sangat” klasifikasinya sebagai berikut. Skala 0(tidak sakit) ekspresi

wajahnya klien masih dapat tersenyum, skala 2 (sedikit sakit) ekspresi

wajahnya kurang bahagia, skala 4 (lebih sakit) ekspresi wajahnya

meringis, skala 6 (lebih sakit lagi) ekspresi wajahnya sedih, skala 8 (jauh

lebih sakit) ekspresi sangat ketakutan, skala 10 (benar-benar sakit)

ekspresi wajahnya sangat ketakutan dan sampai menangis (Potter, 2005 :

1520).

STIKes Prima Nusantara


7. Klasifikasi Nyeri

Menurut Berat dan Ringan, tingkat nyeri terdiri dari :

a. Nyeri ringan : dalam intensitas rendah

b. Nyeri sedang : menimbulkan suatu reaksi fisiologis

c. Nyeri berat : dalam intensitas tinggi dua kategori dasar dalam

nyeri yang secara waktu serangannya diketahui : nyeri akut dan nyeri

kronis.

d. Nyeri akut biasanya awitannya tiba-tiba dan umumnya berkaitan

dengan cedera spesifik. Nyeri akut mengidentifikasikan bahwa

kerusakan atau cidera telah terjadi. Jika kerusakan terjadi tidak lama

dan tidak ada penyakit sistemaik, nyeri akut biasanya menurun sejalan

dengan terjadinya penyembuhan. Nyeri ini umumnya terjadi kurang

dari enam bulan dan biasanya kurang dari satu tahun.

e. Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap

sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung di luar waktu

penyembuhan yang diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan

dengan penyebab atau cidera spesifik. Nyeri kronis dapat tidak

mempunyai awitan yang ditetapkan dengan tepat dan sering sulit untuk

diobati karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respons terhadap

pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya (Smeltzer, Suzanne C,

2002).

STIKes Prima Nusantara


8. Pengukuran Intensitas

Skala deskiptif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri

yang lebih objektif. Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale,

VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata

pendeskripsi yang tersususn dengan jarak yang sama di sepanjang garis.

Alat VDS ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk

mendeskripsi nyeri (Potter, Patricia A. 2006).

Skala penilaian numeric (Numerical Rating Scale, NRS) lebih

digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsian kata.Dalam hal ini klien

menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10 yakni :

0) 0 : Tidak ada nyeri

1) 1-3 : Nyeri ringan, secara objektif klien dapat

berkomunikasi dengan Baik

2) 4-6 : Nyeri sedang ,secara objektif klien mendesis,

menyeringai, dapat Menunjukkan lokasi nyeri,

dapatmendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah

dengan baik,

3) 7-9 : Nyeri berat, secara objektif klien terkadang tidak

dapat mengikutiPerintah tetapi masih dapat

menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat diatasi dengan

alih posisi nafas panjang dan distraksi,

4) 10 : Nyeri sangat berat, pasien tidak mampu lagi

berkomunikasi, memukul (Dhoni, 2010).

STIKes Prima Nusantara


Skala paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri

sebelum dan sesudah intervensi terapeutik (Potter, Patricia A.2006). Skala

analog visual (Visual Analog Scale, VAS), Skala ini berbentuk garis

horizontal, yang mewakili intensitas nyeri yang terus-menerus dan

memiliki alat pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Ujung dikiri

menandakan “tidak ada nyeri “ dan ujung kanan menandakan “ nyeri

paling buruk atau berat yang tidak tertahankan “(Potter, Patricia A. 2006).

Tabel 2.1 Skala Intensitas Nyeri

a. Numerik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri sangat berat

b. Deskriftif

Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat


Nyeri tidak tertahankan

c. Analog Visual

Tidak nyeri Nyeri tidak tertahan

Gambar 2.1 Skala Intensitas Nyeri

STIKes Prima Nusantara


Wong – Baker FACES Pain Rating Scale

Gambar 2.2 Wong-Baker Faces pain rating scale

B. Cokelat

1. Defenisi cokelat

Sebelum membicarakan istilah coklat ada baiknya mengetahui

definisi biji kakao. Biji kakao didefinisikan sebagai biji yang dihasilkan

oleh tanaman kakao (Theobromacaca Lion). Yang telah difermentasi,

dibersihkan dan dikeringkan. Coklat adalah makanan yang terbuat dari

biji (seed) tanaman tropis yang di sebut kakao (Teobroma cacao L ).

Teobroma berasal dari bahasa yunani yang berarti “ makanan para

dewa/food of dods”. Coklat adalah suatu sistem pangan dengan fase

diskontinyu berupa lemak kakao tetapi kadang bisa juga dicampur dengan

jenis-jenis lemak lain serta fase diskontinyu berupa padatan yang terdiri

dari gula kakao susu bubuk. (Dasendria ega, 2011).

2. Sejarah coklat

Kata coklat berasal dari xocoatl bahasa suku azte yang berarti

minuman pahit. Suku Aztec berasal dari Maya di Mexico, percaya bahwa

coklat merupakan kiriman dari dewa di surga kepada mereka yang

STIKes Prima Nusantara


membawa pengaruh positif serta pengetahuan dan penilaian yang baik.

Coklat juga dianggap membawa pengaruh terhadap kesuburan dan

kebijaksanaan serta mempunyai kemampuan merangsang pulihnya

kondisi tubuh. Pada awalnya coklat di konsumsi sebagai minuman yang

di buat berbui, yang ditaburi lada merah, vanilla, madu atau rempah-

rempah lainnya orang Indian Mexico menyebutnya “chocolate “ yang

berasal dari choco yang berarti busa/ foam dan “atl” yang artinya air

(Susan, 2010).

Coklat dihasilkan dari kakao theobroma cacao yang diperkirakan

mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika tengah,

mungkin sampai ke Chiapas bagian selatan Mexico. Dokumentasi paling

awal tentang coklat di temukan pada penggunaanya di situs pengolahan

coklat di Puerto eskondido, Honduras 1100-1400 SM.Peradapan pertama

yang mendiami daerah Meso Amerika mengenal kakawa yang buahnya

yang dikonsumsi sebagai xocolattl yang berarti minuman pahit, yang

menurut mereka jika dikonsumsi setiap hari dapat mencegah kelelahan ,

sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan adanya kandungan

thebromin (Susan, 2010).

3. Kandungan Coklat

Biji coklat mengandung lemak 31%, karbohidrat14% dan protein

9%.Protein coklat kaya akan asam amino troftofan, fenilanin dan tyrosin.

Meski coklat mengandung lemak tinggi namun relative tidak mudah

STIKes Prima Nusantara


tengik karena coklat juga mengandung polifenol (6%) yang berfungsi

sebagai anti oksidan pencegah ketengikan. Coklat juga mengandung

karbohidrat (pati dan bermacam – macam gula). Lemak (mentega coklat,

protein sayuran, kalium, magnesium, kalsium, natrium, zat besi, krom

dan vitamin A,B1 (tiamin), B2 (riboflavin), D dan E, juga mengandung

kafein dan phenyletilamine / feniletilamin (Jaya, 2011).

Coklat mengandung alkaloid – alkaloid sebagai berikut :

a. Phenilelethylamine

Kerjanya mirip dengan anfhetamin yang dapat meningkatkan serapan

trypthopan ke dalam otak yang kemudian menunjukkan dampak

dopamine.Tingkat phenilethylamine yang tinggi dapat merangsang

pusat kesenangan dalam otak dan perbaikan suasana hati.Zat ini

membantu menyalurkan perasaan gamang, ketertarikan dan euphoria,

juga dianggap mempunyai efek aphrodisiac yang memunculkan

perasaan seperti orang sedang jatuh cinta.

b. Thoebromine

Secara struktur zat ini mirip dengan kafein, zat ini dapat menstimulasi

susunan syarap pusat sehingga membuat efek terjaga dan reflex,

namun juga mempengaruhi kerja neorotransmiter otak sehingga

mempengaruhi emosi.

STIKes Prima Nusantara


c. Anandamide

Lebih dikenal sebagai Arachidonoylethanolamide (AEA) yang

merupakan neorotransmiter otak, yang efek erjanya sama seperti saat

menghisap marihuana (peraan melayang), namun jumlahnya sangat

terbatas.

d. Thryptopane

Merupakan zat yang dialami yang digunakan otak untuk

menghasilkan serotonin.Tingkat serotonin yang tinggi dapat membuat

perasaan tenang, senang dan santai, serta dapat mempertahankan

mood seseorang.

e. Feniletalamine dan tiranin

Keduanya merupakan stimulant otak yang memperkuat kerja

neuratransmiter dopaminergis dan noradrenergic dan sebagai

modulator mood, yang kerjanya sama seperti Ampitamine yaitu

membuat tubuh rileks (Rahmat, 2011).

Tabel 2.2 Kandungan gizi dalam coklat

Zat gizi Coklat Susu Coklat pahit

Energi (kal) 381 504

Protein (g) 9 5,5

Lemak (g) 35,9 52,9

Kalsium (mg) 200 98

Fosfor (mg) 200 446

Vit A (SI) 30 60

STIKes Prima Nusantara


4. Jenis Coklat untuk Pereda Nyeri

Cokelat, khususnya cokelat hitam memiliki berbagai kandungan

yang berkhasiat sebagai antinyeri. Kandungan itu antara lain magnesium,

serta asam lemak omega 3 dan 6 yang juga dikenal sebagai pembangkit

mood atau suasana hati agar tidak gampang marah-marah.

Coklat hitam memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat bagi

kesehatan tubuh, Pertama yaitu sebagai anti nyeri dan kandungan

antioksidan. Zat ini dipercaya dapat memerangi radikal bebas yang

merusak sel-sel tubuh. Terbentuknya radikal bebas tidak dapat dihindari

karena terjadi secara alami dari proses tubuh, seperti proses pernapasan.

Sumber radikal bebas lainnya yaitu asap rokok, asap kendaraan dan

polusi lingkungan

5. Manfaat Coklat

Para ahli patologi menemukan banyak manfaat yang bisa diambil

dari coklat terbuat dari bijikakao yang kaya akan senyawa bernama

flavonoid yang terdapat pada daun teh. Sampai saat ini, lebih dari 4000

macam flavonoid yang telah diidentifikasikan. Tumbuh-tumbuhan

mensintesis senyawa yang dapat larut dalam air ini dari asam amino

STIKes Prima Nusantara


phenylalanine dan asetat. Flavonoid berperan sebagai antioksidan, setara

dengan secangkir teh hitam (Rozi, 2011).

Temuan baru menunjukkan bahwa flavonoid dan senyawa –

senyawa tersebut penting bagi kesehatan. Selain flavonoid, coklat

mengandung theobromine, senyawa alkaloid bersifat stimultan ringan

yang dapat menstimulasi sel syaraf sehingga menimbulkan perasaan

bersemangat dan segar. Selain sebagai stimultan, theobromine dipercaya

memiliki mood elevating effects. Senyawa ini mendorong tubuh

mengeluarkan senyawa lain yang dapat menimbulkan perasaan nyawan

dan secara ringan mengurangi stress (Prasetyan, 2011).

Banyak orang, terutama wanita, mengkonsumsi coklat untuk

tujuan ini. Setelah mengkonsumsi cukup banyak coklat, mereka akan

merasa lebih tenang. Mengkonsumsi sekitar 40-60 gram dark chocolate

perhari selama dua pekan mampu mengurangi tingkat hormone stress,

terutama pada penderita stress berat. Inilah cara mudah menjaga

kesehatan jiwa. Temuan tersebut dipublikasikan situs Journal of Protcome

Research (ACS Publication). Sebuah studi baru yang dilakukan oleh satu

brand ternama menunjukkan bahwa dengan memakan beberapa potong

coklat setiap hari dapat memperbaiki respon metabolisme pada orang

yang disinyalir memiliki tingkat stress yang tinggi (Sunil Kochtar, 2009).

Berikut beberapa manfaat lainnya makan coklat :

a. Coklat membawa kenangan indah untuk individu

STIKes Prima Nusantara


b. Kebanyakan orang cenderung berhubungan kenangan indah dengan

coklat, hari valentine atau masa kanak-kanak.

c. Beberapa orang percaya bahwa coklat menyediakan sebuah dengan

emosional.

d. Menenangkan tubuh.

e. Coklat tinggi karbohidrat cenderung meningkat endorphin dan

serotonin, ini mempengaruhi pola tidur.

6. Jenis-jenis coklat

Awalnya pengolahan coklat di eropa masih sama dengan yang

digunakan oleh suku Maya dan Astek di Meso → Amerika kuno, bahkan

sampai sekarang masih ada yang mempertahankannya. Namun dengan

perkembangan industri modern teknik pengolahan coklat semakin

berkembang, hingga sampai saat ini dijumpai begitu banyak produk

coklat, cita rasa dan aroma masih sulit didefenisikan.

Dalam bukunya Kaisar Coklat (Emperos of Chocolate), Joel Glenm

Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya.Menurutnya rasa

coklat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang

jelas-jelas dominan.Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau

berdiri sendiri.Karenanya, sampai kini belum ada rasa coklat tiruan.

Efek psikologis yang terjadi saat menikmati coklat sebenarnya

dikarenakan titik leleh lemak kokoa ini terletak sedikit dibawah suhu

normal tubuh manusia. Sebagai ilustrasi, bila memakan sepotong coklat,

lemak dari coklat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak

STIKes Prima Nusantara


kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas di mulut, riset terakhir dari

BBC mengindikasikan bahwa lelehnya coklat di dalam mulut

meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat dari

pada aktivitaslama bahkan setelah aktivitas ini berhenti.

Pemalsuan rasa coklat sering terjadi karena kokoa adalah bahan

yang relatif mahal di bandingkan dengan gula atau minyak nabati. Kedua

bahan ini sering digunakan untuk menggantikan kokoa, sehingga coklat

yang ada dipasaran saat ini pada umumnya kandungan coklatnya hanya

berkisar 20%-35% saja, sisanya diisi oleh gula dan minyak nabati lainnya.

Dalam coklat premium (coklat pekat) biasanya berisikan 50%-70% coklat

dan sisanya diisi oleh gula dan minyak nabati lainnya. Itulah mengapa

coklat pekat kandungan kalorinya lebih sedikit dan alkaloidnya lebih

banyak.Berikut beberapa jenis coklat dan manfaatnya :

a. Couverture

Couverture adalah jenis coklat terbaik. Coklat ini murni dengan

persentase lemak kakaonya yang tinggi, sehingga menghasilkan flavor

yang sangat baik. Biasanyadigunakan untuk pembuatan produk coklat

buatan tangan. Sebelum digunakan coklat jenis ini melalui proses

dilelehkan dahulu.

b. Coklat Tawar

Coklat jenis ini baik digunakan untuk kue, cake, dan aneka makanan

ringan lainnya. Persentase massa kakao bervariasi, antara 30-70%.

Semakin tinggi konsentrasi masa kakao, semakin baik flavor-nya.

STIKes Prima Nusantara


c. Coklat susu

Jenis coklat yang satu ini merupakan campuran gula, kakao, coklat

cair, susu dan vanilla. Coklat jenis ini paling banyak dikonsumsi.

Masa kakaonya cukup rendah, hanya 20% dan rasanya lebih manis

disbandingkan coklat tawar. Coklat satu ini pasti disukai anak-anak

karena bisa langsung disantap dengan rasa yang manis. Kandungan

susunya membuat rasa menjadi lebih lembut. Jika anda hendak

membuat kue, coklat jenis ini bukanlah pilihan yang baik. Selain

kandungan coklatnya relatif sedikit, coklat ini mudah hangus jika

dilelehkan.

d. Coklat putih

Coklat yang umumnya berwarna putih ini tidak mengandung massa

kakao yang tinggi. Selain dikonsumsi langsung, coklat putih kerap

digunakan untuk dekorasi. Coklat ini terbuat dari lemak coklat, gula

dan vanili yang tidak mengandung coklat padat, karena mudah

hangus.

e. Kakao

Produk satu ini terbuat dari masa kakao setelah lemak kakaonya

dipisahkan. Produk ini sangat mudah diolah dan ekonomis.

f. Coklat cair

Coklat cair merupakan produk minuman yang mengandung kakao dan

mengandung kadar gula tinggi. Kadar gulanya, disebut-sebut sebagai

biang keladi meningkatnya berat badan

STIKes Prima Nusantara


C. Kerangka Teori

Nyeri Persalinan

Kandungan Cokelat :
-Phenilelethylamin : merangsang kesenangan
-Thoebromine: memberi efek relaks dan terjaga
-Anandamine : perasaan tenang
-Thryptopan: memberi perasaan tenang dan mengembalikan
mood
Penipisan Serviks -Feniletalamine : membuat tubuh relaks

Cara Mengurangi Nyeri Persalinan


Kontraksi Otot Rahim
-Pemberian Minuman Cokelat
-Tehnik Relaksasi
-Massage
Kala I

Skema 2.4 Kerangka Teori

STIKes Prima Nusantara


D. Kerangka Konsep

Persalinan merupakan kondisi yang disertai dengan nyeri. Rasa nyeri

pada persalinan disebabkan oleh kombinasi peregangan serviks dan iskemia

otot-otot rahim. Reaksi nyeri dipengaruhi oleh kepribadian, kondisi

emosional serta tingkat pemahaman pasien, latar belakang kultural, keluarga

serta pendidikannya, dan pengalaman sebelumnya yang bersifat individual.

(Farrer, 2001).

Pada kala satu persalinan, nyeri timbul akibat pembukaan serviks

dan kontraksi uterus. Sensasi nyeri menjalar melewati syaraf simposisyang

memasuki medula spinalis melalui segmen posterior syaraf spinalis torakalis

10, 11, dan 12. Penyebaran nyeri pada kala satu persalinan adalah nyeri

punggung bawah yang dialami ibu disebabkan oleh tekanan kepala janin

terhadap tulang belakang, nyeri ini tidak menyeluruh melainkan nyeri

disuatu titik.

Manajemen nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan metode

farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis dengan

menggunakan obat golongan anti nyeri, sedangkan non farmakologis

dilakukan dengan metode relaksasi, hipnoterapi, kompres air hangat, senam,

atau olahraga secara teratur, yoga, distraksi, dan massage, serta

mengkonsumsi bahan makanan yang dapat memicu pelepasan hormon

STIKes Prima Nusantara


endorphin. Salah satu makanan yang merangsang otak melepaskan hormon

endorphin yaitu coklat.

Variabel Independen Variabel Dependen

Pemberian Minuman Coklat Nyeri Persalinan Kala I

Skema 2.5 Kerangka Konsep

E. Definisi Operasional

Definisi
No Variabel Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
operasional

1 Independen : Minuman yang Lembar Observasi - -


Minuman berbahan observasi
coklat utamanya yaitu
cokelat bubuk
instan merk
Hot Cocoa
28gr, air panas
200ml suhu
700C dan gelas
dengan cara
memasukkan
cokelat ke
dalam gelas
dan
menuangkan
air panas
kemudian
mengaduk nya.
Minuman
cokelat ini
diberikan 3 jam
sekali sampai
proses
persalian
(Sumber :
Arfailasufandi,
2019)

STIKes Prima Nusantara


2 Dependen : Nyeri yang Numerical Lembar Skala nyeri Rasio
NyeriP dirasakan ibu rating scale Observasi dari mulai 0
ersalinan pada kala I fase (NRS) dan - 10
sebelum aktif pada Wong
pemberian pembukaan 4 Baker
coklat sampai 9cm.

3 Nyeri Nyeri yang Numerical Lembar Skala nyeri Rasio


Persalinan dirasakan ibu rating scale Observasi dari mulai 0
sesudah pada kala I fase (NRS) dan - 10
pemberian aktif pada Wong
coklat pembukaan 4 Baker
sampai 9cm.

Tabel 2.2 Defenisi Operasional

F. Hipotesis Penelitian

Ha: Terdapat pengaruh pemberian minuman cokelat terhadap nyeri

persalinan pada ibu bersalin primigravida kala l fase aktif di RSUD

Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2019.

H0 : Tidak ada pengaruh pemberian minuman cokelat terhadap skala

nyeripersalinan pada ibu bersalin primigravida kala l fase aktif di

RSUD Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2019.

STIKes Prima Nusantara


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan DesainPenilitian


Penelitian ini menggunakan desain Quasi experiment. Menurut
Notoatmojo (2005), Desain Quasi experiment adalah penelitian yang
mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Bentuk penelitian ini banyak
digunakan dibidang ilmu pendidikan atau penelitian lain dengan subjek yang
diteliti adalah manusia, dimana mereka tidak boleh dibedakan antara satu
dengan yang lain seperti mendapat perlakuan karena berstatus sebagai grup
kontrol. Pada penelitian kuasi eksperimen, peneliti melakukan perlakuan
melihat pengaruh pemberian cokelat terhadap penurunan nyeri dengan
rancangan one grup pretest-posttest design tanpa adanya kelompok kontrol
tetapi sudah dilakukan observasi pertama (Pretest)yang memungkinkan
peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya
eksperimen (Posttest)

B. RancanganPenelitian
Input Proses Output

Pre-test Intervensi Post-test

Keterangan:
Pre test = Pengukuran skala nyeri sebelum pemberian coklat
Post test = Pengukuran Skala nyeri sesudah pemberian coklat
X =Pemeberian coklat

C. Tempat dan Waktu Penelitian

STIKes Prima Nusantara


Penelitianin dilakukan di Rumah Sakit Chatib Quzwain Sarolangun
Bulan Desember 2019 sampai Januari Tahun 2019.

D. Populasi dan sampel


1. Populasi
Populasi dan sampel merupakan hal yang penting dalam penelitian.
Populasi dalam penelitian adalah sejumlah besar subjek yang mempunyai
karakteristik tertentu (Sastroasmoro & Ismael, 2011). Menurut Nursalam
(2013), populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan. Yang menjadi populasi dalam penelitian adalah
seluruh ibu bersalin di RSUD Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun
selama bulan Mei sampai Oktober tahun 2019 yaitu sebanyak 16 orang.

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara
tertentu. Rumus pengambilan sampel pada penelitian ini adalah :
N
2
n = 1 + N (d )

16
2
n = 1 +16 (0,05 )

n = 15,38

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 15 orang.


.
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum yang memenuhi
kriteriasubyek penelitian yang akan diteliti dari suatu populasi
(Notoatmodjo, 2010).
Kriterianya sebagai berikut :
1) Bersedia menjadi sampel

STIKes Prima Nusantara


2) Pembukaan 4-9cm
3) Tidak terdapat penyulit pada persalinan ibu
4) Mengalami nyeri persalinan pada kala I fase aktif
5) Tidak melakukan pengurangan nyeri dengan menggunakan
metode lain
b. Kriteria Enklusi
Kriteria ekslusi adalah menghilangkan subyek yang memenuhi
kriteria inklusi dari penelitian karena suatu sebab (Notoatmodjo,
2010). Adapun kriteria ekslusi pada penelitian ini yaitu :
1) Apabila responden tidak bersedia diberikan minuman cokelat.
2) Pasien mengalami penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan
lainnya.
3) Terdapat penyulit persalinan

Teknik yang digunakan menggunakan Accidental sampling, yaitu


suatu penelitian yang mengambil kasus atau responden yang kebetulan
ada atau tersedia disuatu tempat sesuai atau keadaan tertentu dengan
konteks penelitian (Notoatmodjo, 2012).

E. Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan manusia sebagai subyek tidak boleh
bertentangan dengan etik. Tujuan penelitian ini harus etis dalam arti hak
responden harus terlindungi. Menurut Hidayat (2007) dalam melakukan
penelitian harus memperhatikan etika penelitian yaitu :
1. Informed consent (Lembar persetujuan penelitian)
Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang diteliti, kemudian
dijelaskan maksud dan tujuan risert yang akan dilakukan. Bila subyek
menyetujuinya maka ia harus menandatangani lembar persetujuan
penelitian, namun bila subyek menolak maka peneliti tidak akan memaksa
dan tetap menghormati haknya.
2. Anonimity (tanpa nama)

STIKes Prima Nusantara


Untuk menjaga kerahasiaan identitas, peneliti tidak akan
mencantumkan nama subyek yang akan diteliti pada lembar
pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh subyek, lembar tersebut
diberi kode tertentu.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah diberikan dan dikumpulkan oleh
subyek dijmin kerahasiaannya, hanya sekelompok data tertentu data
tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil risert.

F. Metode Pengumpulan Data


a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti
melalui kunjungan langsung ke RSUD Prof.Dr.H.M.Chatib Quzwain
Sarolangun dengan cara wawancara langsung sambil menyebarkan
kuesioner kepada responden.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bidan terkait
yang ada kaitannya dengan penelitian ini serta melihat daftar ibu
bersalin dua bulan terakhir di RSUD Prof.Dr.H.M.Chatib Quzwain
Sarolangun.

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian


Pada penelitian ini peneliti mendapatkan surat pengantar
penelitian dari STIKes Prima Nusantara untuk melakukan penelitian di
RSUD Prof.Dr.H.M.Chatib Quzwain Sarolangun, surat pengantar tersebut
peneliti sendiri yang mengantarkan ke RSUD bersangkutan .Setelah
mendapatkan persetujuan dari RSUD Prof.Dr.H.M.Chatib Quzwain
Sarolangun, peneliti kemudian melakukan penelitian. untuk tahap awal
peneliti melakukan survey awal ( studi pendahuluan ) terlebih dahulu
untuk melihat apakah penelitian tepat dilakukan disana serta alat ukur

STIKes Prima Nusantara


yang digunakan apakah dapat mengukur dalam penelitian tersebut. Dan
berdasarkan survey yang telah penulis lakukan tempat serta alat ukur
dapat digunakan pada peneliti tersebut.

H. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari :
Pengumpulan data masing-masing responden yang telah memenuhi
kriteria inklusi peneliti. Kemudian menjelaskan secara singkat tentang
maksud penelitian dan manfaat dari minuman cokelat. Setelah mendapat
persetujuan peneliti menyiapkan bahan dan alat untuk membuat
minuman coklat, yaitu coklat bubuk sachet, air panas, dan gelas.
Selanjutnya peneliti memasukkan coklat bubuk ke dalam gelas dan
menuangkan air panas sebanyak 200cc kemudian mengaduknya. Pada
saat pembukaan 3 cm, dilakukan pretes untuk melihat skala nyeri
sebelum diberi perlakuan. Selanjutnya peneliti melakukan pemberian
minuman cokelat terhadap responden sebagai terapi untuk menurunkan
skala nyeri pada klien dan dilakukan secara langsung. Setelah dilakukan
pemberian minuman cokelat pada klien, peneliti melakukan pengukuran
skala nyeri kembali 1 jam sejak pemberian terapi, kemudian dilakukan
pencatatan. Setelah semua data terkumpul, barulah peneliti melakukan
perhitungan dengan komputerisasi.

I. Cara Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan Data
Menurut notoatmodjo (2010) pengolah data penelitian meliputi :
a. Editing
Mengedit adalah memeriksa data yang telah diobservasi. Pada
penelitian ini peneliti memeriksa data yang diperoleh, baik mengenai
identitas responden maupun hasil observasi.

STIKes Prima Nusantara


b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data hasil observasi sesuai dengan kategori dari setiap
masing-masing variabel.

c. Tabulating
Pekerjaan tabulating adalah pekerjaan membuat tabel. Tingkat
pertumnuhan balita sebelum dan sesudah diberikan makanan
tambahan kemudian diberi kode, dan selanjutnya dimasukan kedalam
tabel.

d. Cleaning
Tahap akhir dari pengolahan data adalah membersihkan yaitu
memeriksa kembali terhadap ketepatan didalam memasukkan data
dalam master tabel.

2. Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis untuk
mendapatkan jawaban tentang pengaruh pemberian minuman cokelat
terhadap nyeri persalinan. Proses pengolahan data dilakukan dengan:
a. Analisa Univariat
Analisa ini dilakukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian, yang disajikan dalam bentuk
statistik deskriptif meliputi mean, minimal-maksimal dan standar
deviasidari skala nyeri ibu bersalin

b. Analisa Bivariat
Analisa data dilakukan untuk melihat efektifitas minuman
coklat terrhadap penurunan skala nyeri persalinan,dengan melihat
adanya perbedaan rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah intervensi,

STIKes Prima Nusantara


Analisa data menggunakan t-test dependent untuk mengetahui
perbedaan sebelum dan sesudah pengukuran.Untuk mengetahui
diterima dan ditolaknya hipotesa sesuai dengan signifikasi yang
ditetapkan yaitu menggunakan interval kepercayaan 0,05. Hipotesa
diterima jika probabilitas < 0,05 dan Hipotesa ditolak jika nilai
probabilitas > 0,05 (Trihendradi, 2009).

STIKes Prima Nusantara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman cokelat


terhadap nyeri persalinan pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif di
RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun tahun 2019. Penelitian tehnik
pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling. Adapun sampel
dalam penelitian ini berjumlah 40 orang klien ibu hamil dan bersalin. Data
dikumpulkan dengan cara melakukan pengukuran nyeri sebelum dan sesudah
diberikan minuman cokelat. Penelitian ini dilakukan di RSUD. Prof. Dr. H.M.
Chatib Quzwain Sarolangun mulai Desember 2019- Februari 2019.

1. Analisa Univariat
a. Skala Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Sebelum (Pretest)
Diberikan Minuman Cokelat
Analisa univariat ibi membahas tentang skala nyeri persalinan pada ibu
inpartu kala 1 fase aktif sebelum (Pretest) dan sesudah (Posttset) diberi
minuman cokelat. Hasil analisa univariat tersebut dapat dilihat pada
penjelasa dibawah ini:
Tabel 4.1
Rerata Nyeri Persalinan Sebelum Pemberian Minuman Cokelat di
RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun tahun 2019
n= 15
95% Confidence Interval of Difference
Nyeri Persalinan Mean Standar Deviasi
Lower Upper

Pretest Nyeri 6,73 0,961 6,33 7,26


Persalinan

STIKes Prima Nusantara


Tabel 4.2
Distribusi frekuensi Skala Nyeri Ibu Inpartu Kala 1 Fase Aktif
Sebelum Pemberian Minuman Cokelat di RSUD. Prof. Dr. H.M.
Chatib Quzwain Sarolangun tahun 2019

No Responden Skala Nyeri (Pretest)


1 8
2 7
3 8
4 6
5 6
6 6
7 7
8 6
9 8
10 6
11 8
12 7
13 6
14 7
15 5
Mean 6,73

Uji t test dilakukan untuk menilai rerata nyeri persalinan sebelum dilakukan
pemberian minuman cokelat. Sebelum dilakukan pemberian minuman cokelat
rerata nyeri adalah sebesar 6,73 (Tabel 4.1 dan 4.2).

b. Skala Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Setelah (Posttest)


Diberikan Minuman Cokelat
Tabel 4.3
Rerata Nyeri Persalinan Setelah Pemberian Minuman Cokelat di
RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun tahun 2019
n= 15
95% Confidence Interval of Difference
Nyeri Persalinan Mean Standar Deviasi
Lower Upper

Posttest Nyeri 5,20 0,961 4,54 5,80


Persalinan

STIKes Prima Nusantara


Tabel 4.4
Distribusi frekuensi Skala Nyeri Ibu Inpartu Kala 1 Fase Aktif
Setelah Pemberian Minuman Cokelat di RSUD. Prof. Dr. H.M.
Chatib Quzwain Sarolangun tahun 2019

No Responden Skala Nyeri (Posttest)


1 7
2 5
3 5
4 6
5 8
6 6
7 4
8 6
9 7
10 5
11 9
12 5
13 2
14 8
15 4
Mean 5,20

Uji t test dilakukan untuk menilai rerata nyeri persalinan setelah dilakukan
pemberian minuman cokelat. Setelah dilakukan pemberian minuman cokelat
rerata nyeri adalah sebesar 5,20 (Tabel 4.3 dan 4.4).

2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dalam penelitian ini menggambarkan pengaruh antara
variabel dependent dengan perlakuan yang diberikan, yaitu pemberian
minuman cokelat dan vareabel dependent yaitu penurunan nyeri persalinan
seperti diuraikan di bawah ini :
a. Uji Normalitas
Tabel 4.5
Normalitas Data
Skala Nyeri Persalinan Komolgorov Smirnov Z

STIKes Prima Nusantara


Statistic Df Sig
Pre Test Nyeri Persalinan 0,945 14 0,334
Post Test Nyeri Persalinan 0,919 14 0,368

Berdasarkan tabel 4.5 ditunjukkan bahwa data berdistribusi normal


dengan nilai p value lebih dari 0,05, sehingga syarat uji T-test terpenuhi.
Uji normalitas menggunakan Komolgorov Smirnov.

b. Efektifitas Skala Nyeri Persalinan Sebelum (Prestest) dan Sesudah


(Posttest) Dilakukan pemberian Minuman Cokelat
Tabel 4.6
Rerata Nyeri Persalinan Sebeluum dan Sesudah Dilakukan
Pemberian Minuman Cokelat Di RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib
Quzwain Sarolangun tahun 2019

Paired Difference n=15


95% confidence interval P
of difference
Mean Standar Standar Lower Upper
Deviasi Error
Nyeri Pretest- 1,533 1,125 0,291 0,910 2,157 0,000
Posttest

Demikian juga dengan uji Paired Sample Test digunakan untuk


mengetahui perbedaan rerata nyeri persalinan sebelum dan sesudah
pemberian minuman cokelat. Rerata nyeri persalinan sebelum dan
sesudah dilakukan pemberian minuman cokelat terjadi penurunan dengan
mean 1,533 dan secara statistik bermakna yaitu nyeri persalinan
(p=0,000) (tabel 4.6).

B. PEMBAHASAN
1. Skala Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Sebelum (Pretest) Diberikan
Minuman Cokelat
Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 dapat dijelaskan bahwa hasil analisis
univariat variabel skala nyeri sebelum (Pretest) diberikan perlakuan

STIKes Prima Nusantara


berupa pemberian minuman cokelat memiliki rata-rata (mean) skala nyeri
6,73.
Menurut Bobak (2005) mengatakan bahwa nyeri kontraksi uterus
yang dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas sistemsyaraf simpatis.
Nyeri yang hebat pada persalinan dapat menyebabkan terjadinya
perubahan fisiologis tubuh seperti : tekanan darah menjadi naik, denyut
jantung meningkat, dan laju pernafasan meningkat.Apabila tidak segera
diatasi maka akan meningkatkanrasa khawatir, tegang, takut dan stres.
Sensasi nyeri umumnya dirasakan sangat berat terutama oleh ibu
yang menjalani persalinan anak pertama (Ahmad,2008). Hal ini
diakibatkan calon ibu tidak mempunyai gambaran persalinan yang bisa
menjadi acuan tentang apa yang akan terjadi selama proses persalinan,
ketidakpastian inilah yang menjadi penyebab sebagian besar kegugupan
yang dirasakan calon ibu dalam menghadapi persalinannya (Nolan,2003).
Beberapa yang menyebabkan rasa nyeri pada persalinan antara lain,
anoksia (kekurangan oksigen) pada otot rahim, otot rahim yang
berkontraksi, penegangan serviks (mulut rahim) adanya tarikan-tarikan
pada tuba (saluran telur), ovarium dan ligament-ligament penyangga
uterus, penekanan pada saluran dan kandung kemih, rektum serta
regangan otot-otot dasar panggul (Subeimi,2008). Berbagai hambatan fisik
dan psikologis pada ibu saat persalinan juga dapat menambah rasa sakit.
Saat yang paling melelahkan, berat dan kebanyakan ibu mulai merasakan
sakit atau nyeri adalah kala 1 fase aktif, dalam fase ini kebanyakan ibu
merasakan sakit yang hebat karena kegiatan rahim mulai lebih aktif. Pada
fase ini kontraksi semakin lama, semakin kuat dan semakin sering
(Danuatmadja,2004).
Faktor fisik yang mempengaruhi insiden, berat dan lamanya nyeri
persalinan adalah usia, paritas, kondisi pasien yang akan bersalin, kondisi
mulut rahim diawal persalinan serta ukuran janin yang lebih besar
dibandingkan jalan lahir. Umur ibu yang terlalu muda atau primipara
dengan usia diatas 40 tahun akan mudah cemas dan takut menghadapi

STIKes Prima Nusantara


persalinan sehingga ibu akan mengalami nyeri persalinan yang lebih lama
dan lebih hebat.
Penelitian Stang Abdul Rahman (2017) menyebutkan bahwa nyeri
ibu bersalin di ruang bersalin Puskesmas Plus Bara- Baraya Makasar
dengan rata-rata nyeri persalinan sebelum intervensi mean= 7,00.
Pengukuran nyeri dilakukan pada saat pasien memasuki kala 1 fase
aktif pada pembukaan yang berbeda sehingga menghasilkan skala nyeri
yang berbeda-beda pula, semakin besar pembukaan pada persalinan maka
nyeri yang dirasakan oleh ibu bersalin akan semakin besar,
Perbedaan skala nyeri juga dipengaruhi oleh usia ibu yang berbeda-
beda pula. Semakin muda usia ibu maka akan semakin rentan dan lebih
sulit dalam menahan tingkat nyeri.
Berdasarkan hasil penelitian, sebelum diberikan minuman cokelat
terlihat bahwa skala nyeri ibu bersalin berkisar antara 4-8 yang merupakan
nyeri sedang hingga nyeri berat. Hal ini disebabkan karena nyeri yang
dirasakan oleh ibu disebabkan karena adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan adanya dilatasi pada serviks dan iskemia uteri. Selain itu
pula karena seluruh responden merupakan ibu dengan primipara yang
skala nyerinya antara nyeri sedang hingga nyeri berat.

2. Skala Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Setelah (Posttest) Diberikan


Minuman Cokelat
Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 dapat dijelaskan bahwa hasil analisis
univariat variabel skala nyeri sebelum (Pretest) diberikan perlakuan
berupa pemberian minuman cokelat memiliki rata-rata (mean) skala nyeri
5,20.
Nyeri adalah suatu sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus
spesifik bersifat subjektif dan berbeda antara masing-masing individu
karena dipengaruhi oleh faktor psikososial dan kultur dan endorphin
seseorang, sehingga orang tersebut lebih merasakan nyeri (Potter dan
Perry,2005).

STIKes Prima Nusantara


Pada kehamilan dan persalinan rasa nyeri diartikan sebagai sebuah
“sinyal” untuk memberitahukan kepada ibu bahwa dirinya telah memasuki
tahapan proses persalinan. Rasa nyeri pada persalinan adalah nyeri
kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas
sistemsyaraf simpatis.
Menurut Cunningham (2004), nyeri persalinan sebagai kontraksi
myometrium, merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang berbeda
pada masing-masing individu. Rasa nyeri yang dialami selama persalinan
bersifat unik pada setiap ibu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain budaya, kecemasan, pengalaman persalinan sebelumnya, persiapan
persalinan dan dukungan.
Faktor psikologis dapat mempengaruhi insiden dan intensitas nyeri
persalinan termasuk kesiapan mental, perasaan dan emosi ibu saat
menghadapi persalinan, ketakutan, kecemasan dan kegelisahan dapat
menambah persepsi nyeri.Stres atau rasa takut ternyata secara fisiologis
dapat menyebabkan kontraksi uterus menjadi terasa semakin nyeri dan
sakit dirasakan. Apabila kegelisahan bertambah, maka secara otomatis
tubuh akan melakukan reaksi defensive, stres tersebut merangsang tubuh
mengeluarkan hormon stres yaitu ketakolamin dan adrenalin.
Penelitian Stang Abdul Rahman (2017) menyebutkan bahwa nyeri
ibu bersalin di ruang bersalin Puskesmas Plus Bara- Baraya Makasar
dengan rata-rata nyeri persalinan setelah intervensi mean= 4,14..
Pengukuran nyeri posttest dilakukan satu jam setelah ibu mendapat
pemberian minuman cokelat pada saat pasien memasuki kala 1 fase aktif.
Penilaian skala nyeri dilakukan pada pembukaan yang berbeda sehingga
menghasilkan skala nyeri yang berbeda-beda pula, semakin besar
pembukaan pada persalinan maka nyeri yang dirasakan oleh ibu bersalin
akan semakin besar,
Berdasarkan hasil penelitian, setelah diberikan minuman cokelat
terlihat bahwa skala nyeri ibu bersalin berkisar antara 2-8 yang merupakan
nyeri ringan hingga nyeri berat. Hal ini disebabkan karena nyeri yang

STIKes Prima Nusantara


dirasakan oleh ibu disebabkan karena adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan adanya dilatasi pada serviks dan iskemia uteri. Selain itu
pula karena seluruh responden merupakan ibu dengan primipara yang
skala nyerinya antara nyeri ringan hingga nyeri berat.

3. Efektivitas Skala Nyeri Persalinan Sebelum (Prestest) dan Sesudah


(Posttest) Dilakukan pemberian Minuman Cokelat
Hasil penelitian di RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain
Sarolangun tahun 2019 diperoleh hasil bahwa pemberian minuman cokelat
yang diberikan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif berpengaruh terhadap
skala nyeri persalinan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa bivariat
dimana terdapat perbedaan yang bermakna antara rata-rata skala nyeri
persalinan kala 1 fase aktif sebelum dan sesudah diberikan intervensi.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.6 yang menunjukkan bahwa rata-
rata penurunan skala nyeri pada ibu inpartu adalah 1,533 dan dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata pada skala nyeri sebelum
dan sesudah diberi minuman cokelat dengan rata-rata skala nyeri sebelum
diberikan intervensi sebesar 6,73 sedangkan skala nyeri setelah dilakukan
intervensi berupa pemberian minuman cokelat sebesar 5,20.
Uji statistik yang dilakukan yaitu dengan menggunakan Paired
Sample T-test didapatkan nilai p value 0,000 yang artinya secara
signifikan menunjukka hipotess diterima dan terdapat perubahan yang
bermakna terhadap penurunan skala nyeri pada ibu inpartu setelah
dilakukkan pemberian minuman cokelat.
Hal ini dikarenakan pada ibu inpartu yang mengkonsumsi minuman
cokelat akan merasa nyaman. Beberapa kandungan cokelat seperti
caffeine, theobromine, methyil dan phenylethylalanine dipercaya dapat
memperbaiki mood dan dapat mengurangi kelelahan Coklat mengandung
Phenilelethylamine yang kerjanya mirip dengan anfhetamin yang dapat
meningkatkan serapan trypthopan ke dalam otak yang kemudian
menunjukkan dampak dopamine.Tingkat phenilethylamine yang tinggi

STIKes Prima Nusantara


dapat merangsang pusat kesenangan dalam otak dan perbaikan suasana
hati. Zat ini membantu menyalurkan perasaan gamang, ketertarikan dan
euphoria, juga dianggap mempunyai efek aphrodisiac. Selain itu coklat
juga mengandung Thoebromine yang mirip dengan kafein, zat ini dapat
menstimulasi susunan syarap pusat sehingga membuat efek terjagadan
reflex. Feniletalamine dan tiranin dalam coklat merupakan stimulant otak
yang memperkuat kerja neuratransmiter dopaminergis dan noradrenergic
dan sebagai modulator mood, yang kerjanya sama seperti Ampitamine
yaitu membuat tubuh rileks

Temuan baru menunjukkan bahwa flavonoid dan senyawa –


senyawa tersebut penting bagi kesehatan. Selain flavonoid, coklat
mengandung theobromine, senyawa alkaloid bersifat stimultan ringan
yang dapat menstimulasi sel syaraf sehingga menimbulkan perasaan
bersemangat dan segar. Selain sebagai stimultan, theobromine dipercaya
memiliki mood elevating effects. Senyawa ini mendorong tubuh
mengeluarkan senyawa lain yang dapat menimbulkan perasaan nyawan
dan secara ringan mengurangi stress (Prasetyan, 2011).
Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk mengurasi skala nyeri
pada persalinan. Ada yang menggunakan tehnik farmakologi dan non
farmakologi. Beberapa tehnik non farmakologi yang dapat dilakukan
untuk mengurangi skala nyeri antara lain dengan cara tehnik relaksasi,
pijat, kompres, aromaterapi atau pemberian minuman cokelat.
Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan pemberian minuman
cokelat pada ibu inpartu rata-rata skor nyeri responden mengalami
penurunan. Menurut pendapat peneliti bahwa penurunan yang terjadi pada
ibu inpartu dipengaruhi oleh efek dari mengkonsumsi cokelat yang
mengandung zat-zat yang dapat memberikan efek rileks, tenang dan
merangsang kesenangan sehingga ibu inpartu akan teralihkan dari rasa
sakit akibat kontraksi.
Mengkonsumsi minuman cokelat pada saat merasakan nyeri akan
mengurangi skala nyeri yang dirasakan karena kandungan cokelat dapat

STIKes Prima Nusantara


menstimulasi susunan syarap pusat sehingga membuat efek terjaga dan
reflex. Selain itu cokelat juga mengandung Thryptopane yang merupakan
zat yang digunakan otak untuk menghasilkan serotonin.Tingkat serotonin
yang tinggi dapat membuat perasaan tenang, senang dan santai, serta dapat
mempertahankan mood seseorang. Dengan mengkonsumsi cokelat, nyeri
yang dirasakan oleh ibu inpartu akan teralihkan sehingga akan
mempengaruhi skala nyeri yang dirasakan.

C. KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat
beberapa keterbatasan yang dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian
diantaranya penelitian ini menggunakan desain Quasi experiment dengan
rancangan one grup pretest-posttest design tanpa adanya kelompok kontrol.
Pada rancangan ini, pengukuran skala nyeri dilakukan sebanyak dua kali yaitu
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi berupa pemberian minuman
cokelat tanpa kelompok kontrol. Hal ini menyebabkan kurang begitu tampak
adanya perbedaan antara nyeri pada pemberian intervensi dan tanpa
pemberian intervensi.
Selain itu pada penelitian ini intervensi berupa pemberian minuman
cokelat diberikan pada waktu yang berbeda yaitu pada saat ibu inpartu
memasuki kala 1 fase aktif persalinan tetapi tidak pada pembukaan yang
sama. Hal ini menyebabkan skala nyeri yang diperoleh pada penelitian ini
juga berbeda-beda karena semakin besar pembukaan pada persalinan maka
semakin besar pula skala nyeri yang dirasakan oleh responden.

STIKes Prima Nusantara


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dalam penelitian ini, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rerata sebelum dilakukan pemberian minuman cokelat rerata nyeri
adalah sebesar 6,73.
2. Rerata setelah dilakukan pemberian minuman cokelat rerata nyeri
adalah sebesar 5,20.
3. Terjadi penurunan skala nyeri pada ibu bersalin setelah dulakukan
pemberian minuman cokelat dengan rerata mean 1,533 dan p-value
0,000. Berarti ada pengaruh pemberian minuman cokelat terhadap
nyeri persalinan pada ibu bersalin primigravida kala 1 fase aktif di
RSUD Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2019

B. Saran
Adapun saran-saran berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut
:
1. Tempat Penelitian
Diharapkan kepada tempat penelitian dan seluruh fasilitas kesehatan
agar sistem pelayanan kesehatan dapat melakukan penyuluhan bahwa
penanganan nyeri tidak hanya dilakukan dengan terapi farmakologi
saja akan tetapi juga dapat dilakukan dengan pemberian terapi non
farmakologi salah satunya dengan pemberian minuman cokelat.
2. Bidan/ Petugas

STIKes Prima Nusantara


Agar dapat menerapkan pemberian minuman cokelat pada ibu inpartu
agar dapat mengurangi skala nyeri pada proses persalinan sehingga ibu
dapat melewati persalinan dengan nyaman
3. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan
penelitian dengan variabel yang berbeda atau menambah variabel
penelitian.

STIKes Prima Nusantara


DAFTAR PUSTAKA

Debby. 2012. Suhu Tubuh. Dalam http://debby-fikrimankoto.blogspot-suhu-


tubuh// Pada tanggal 27 November 2019.

Dinas Kesehatan Sarolangun, 2019. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten


Sarolangun tahun 2019.

Ernawati., 2013. Buku Ajar Konsep dan Aplikasi Keperawatan dalam Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: TIM.

Hidayat., A.A. 2014. Metode Penelitian Keperawatan Teknik Analisis Data.


Jakarta: Salemba Medika.

IDAI. 2014. Penanganan Demam Pada Anak. Diakses dari


http://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penanganan-demam-
pada-anak/ Pada tanggal 27 November 2019.

Karnia. 2017., Penatalaksanaan Demam Pada Anak. Jurnal. Tidak diterbitkan.

Karunia, Devara. 2019. Mekanisme Demam Karena Infeksi Radang (Inflamasi).


Dalam http://pengetahuanmendasar.blogspot.com/2015/01/mekanisme-
demam-karena-infeksi-radang.html/ Pada tanggal 03 Oktober 2019.

Kementrian Kesehatan RI. 2016., Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun


2016. Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI. 2016. Info Datin Anak dan Balita. Jakarta.

Lubis, Inke & Chairuddin. 2011. Penanganan Demam Anak. Jurnal. Departemen
Ilmu Kesehatan Anak, RS. H. Adam Malik, Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Medan.

Notoadmodjo, 2014. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Padila, dkk. 2015. Pengaruh Kompres Daun Kembang Sepatu Terhadap


Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Balita Di Puskesmas Dermayu
Bengkulu. Diakses dari

STIKes Prima Nusantara


http://unmuhbengkulu.net/ojs/index.php/keperawatan/article/view/423.
Pada tanggal 27 November 2019.

Rahayuningsih Ike. 2014. Efektivitas Penurunan Suhu Tubuh Menggunakan


Kompres Air Hangat dan Kompres Daun Kembang Sepatu Pada Anak
Dengan Demam di Ruang Cempaka RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Jurnal Skripsi. Tidak diterbitkan.

Rahma. 2014. Morfologi Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis). Diakses dari


http://rahmataufiq130394.blogspot.com/2014/04/morfologi-daun-
kembang-sepatu-hibiscus.html/ Pada tanggal 27 November 2019.

Sjam. 2010. Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis). Diakses dari


http://pharmacy-herbal.blogspot.com/2010/03/kembang-sepatu-hibiscus-
rosasinensis-l.html/ Pada tanggal 27 November 2019.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D). Bandung: CV. Alfabeta.

Uripi, V. 2009. Menu Sehat Untuk Balita. Jakarta: Puspa Swara.

Wikipedia. 2019. Kembang Sepatu. Diakses dari


https://id.wikipedia.org/wiki/Kembang_sepatu/ Pada tanggal 27 November
2019.

WHO (World Health Organitation). 2016. Diakses dari


http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/82074/potongan/S2-2015-
338589-chapter1.pdf. Pada tanggal 27 November 2019.

STIKes Prima Nusantara


LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Kepada Yth, Calon Responden


Di
Tempat

Dengan Hormat,
Perkenalkan, saya Silvia, NIM: 171012115301047, adalah Mahasiswa
Sarjana Terapa Kebidanan STIKes Prima Nusantara, yang sedang melakukan
penelitian sebagai bagian dari tugas akhir dengan judul ” Pengaruh Pemberian
Minuman Cokelat Terhadap Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin
Primigravida Kala I Fase Aktif Di RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain
Sarolangun Tahun 2019”.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian
minuman cokelat terhadap nyeri persalinan pada ibu bersalin Primigravida Kala I
Fase Aktif Di RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2019.
Jika Ibu bersedia menjadi responden maka ibu akan menandatangani surat
persetujuan responden (informed consect) dan peneliti akan menjalankan beberapa
prosedur penelitian. Namun apabila Ibu tidak berkenan dengan alasan tertentu
maka ibu berhak mengundurkan diri dari penelitian ini. Keikutsertaan dalam
penelitian ini bersifat sukarela tanpa paksaan dan juga tidak ada biaya yang akan
ditanggung dalam proses penelitian ini.
Identitas responden maupun data lainnya serta semua informasi yang
diberikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian serta bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Atas kerja
samanya saya ucapkan terima kasih.

STIKes Prima Nusantara


Hormat Saya,

Silvia
NIM: 171012115301047
DAFTAR TILIK PEMBERIAN COKLAT

KEGIATAN
Tindakan pre Interaksi
1 Jelaskan tujuan tindakan pada pasien (ibu hamil), dan pastikan pasien dalam
keadaan rilek.
2 Memastikan bahwa pasien dalam fase aktif, pada pembukaan 4-9
Tahap Kerja
3 Beri kesempatan klien untuk bertanya sebelum melakuan tindakan
(penatalaksanaan)
4 Setelah pasien mengerti dengan tindakan (penatalaksanaan) yang akan
dilakukan
5 Lakukan pretest dengan menggunakan skala numerik

6 Lakukan observasi terhadap skala numerik tersebut

7 Berikan terapi minuman coklat selama kontraksi berlangsung


8 Lakukan post test kembali dengan skala numerik

Tindakan setelah diberi terapi

9 Lakukan observasi hingga fase aktif selesai


10 Melihat keefektifan metode pemberian minuman coklatselama fase aktif
berlangsung

Sarolangun, Januari 2019

STIKes Prima Nusantara


LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertandatangan dibawah ini adalah orangtua dari :


Nama Ibu :………………………………..
Umur : ………………………………..
Jumlah Anak :................................................

Setelah membaca dan mendapat keterangan secukupnya serta mengetahui


manfaat penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Minuman Cokelat
Terhadap Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Primigravida Kala I Fase
Aktif Di RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2019”.
Saya menyatakan *) bersedia/ tidak bersedia diikut sertakan dalam
penelitian ini tanpa paksaan dari pihak lain. Hasil yang diperoleh dari saya sebagai
responden dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan dipublikasikan sebagai
hasil penelitian serta akan diseminarkan dalam ujian akhir. Saya percaya apa yang
saya sampaikan dijamin kebenaranya.
Sarolangun, Desember 2019

Nama Tanda Tangan

1. Responden : ………………… …………………

2. Saksi 1 : ………………… …………………

3. Saksi 2 : ………………… …………………

STIKes Prima Nusantara


Penanggung Jawab Penelitian:

Silvia, NIM: 171012115301047 …………………

NB: *)TERHADAP
PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN COKELAT Coret yang tidak NYERI
perlu

PERSALINAN PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA KALA I FASE


AKTIF DI RSUD. PROF. DR. H.M. CHATIB QUZWAIN SAROLANGUN
TAHUN 2019

LEMBAR KUESIONER

1. Lingkarilah angka pada gambar di bawah ini yang menunjukkan skala


nyeri yang ibu rasakan saat ini.

Wong – Baker FACES Pain Rating Scale

Keterangan :

Nyeri Ringan (1-3)


1. Secara obyektif dapat berkomunikasi dengan baik, mulai mendesis.
2. Secara obyektif dapat berkomunikasi dengan baik, sedikit mendesis.
3. Secara obyektif dapat berkomunikasi dengan baik, tapi responden
mendesis saat ada nyeri.

Nyeri Sedang (4-6)

STIKes Prima Nusantara


4. Klien mendesis, menyeringai dan dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat
mendeskripsikannya, dan masih dapat mengikuti perintah dengan baik.
5. Klien mendesis, menyeringai dan dapat menunjukkan lokasi nyeri, dan
pasien mendeskripsikannya, juga mengikuti perintah dengan jeda dan
mulai pelan
6. Klien mendeskripsikan dan mengikuti perintah dengan lama

Nyeri Berat (7-9)


7. Masih merespon terhadap tindakan, menunjukkan lokasi nyeri, tapi klien
tidak lagi dapat mengikuti perintah dan mendeskripsikannya.
8. Masih merespon terhadap tindakan, menunjukkan lokasi nyeri, tapi klien
mulai lambat-lambar terhadap tindakan
9. Klien menunjukkan lokasi nyeri dengan jeda yang lama

Nyeri Sangan Berat (10)


10. Sudah tidak mampu berkomunikasi, memukul atau menggenggam dengan
erat.

STIKes Prima Nusantara


PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN COKELAT TERHADAP NYERI
PERSALINAN PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA KALA I FASE
AKTIF DI RSUD. PROF. DR. H.M. CHATIB QUZWAIN SAROLANGUN
TAHUN 2019
LEMBAR OBSERVASI
Skala Nyeri
No Nama Responden Umur Paritas
Sebelum Sesudah

STIKes Prima Nusantara


STIKes Prima Nusantara
JADWAL KEGIATAN SKRIPSI
Pengaruh Pemberian Minuman Cokelat Terhadap Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Primigravida kala I fase aktif di
RSUD. Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2019
No KEGIATAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBE DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET
. R
I II III I I II II IV I II III IV I II II IV I II III IV I I III IV I II III IV I II III I I II III IV
V I I I V
1 Pengajuan
judul
proposal
2 ACC judul
proposal
3 Pengambilan
data awal
4 Konsultasi
Proposal
5 Seminar
proposal
6 Perbaikan
proposal
7 Penelitian

8 Konsultasi
skripsi
9 Sidang
skripsi
10 Perbaikan
skripsi
11 Pengumpulan
skripsi

STIKes Prima Nusantara 1


Bukit Tinggi, Maret 2019
Pembimbing Peneliti

(Tuti Oktriani S.ST.,M.Keb.) (Silvia )

STIKes Prima Nusantara

Anda mungkin juga menyukai