Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Pemanfaatan Limbah Daun Jagung Sebagai Herbal Seduh Tinggi Antioksidan solusi
anti penuaan dini

Diusulkan Oleh:
Srifanda Husain/NIM. 821421026/Angkatan 2021/Ketua
Siti Fadila M. Koly/NIM.821421002/Angkatan 2021/Anggota
Sri Wahyuni Hasan/NIM 821418007/Angkatan 2018/Anggota
Meriska A. ahmad/NIM 821418021//Angkatan 2018/Anggota

Dosen Pembimbing
A.Mu’thi Andy Suryadi, M.Farm., Apt
19880109 201212 1 001

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Daun Jagung (Zea Mays), sebagai teh


herbal tinggi antioksida untuk mengatasi penuaan
dini
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap :
b. NIM :
c. Jurusan : Farmasi
d. Institut : Universitas Negeri Gorontalo
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
f. Email :
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis :
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : A.Mu’thi Andy Suryadi, M.Farm., Apt
b. NIDN : 0009018801
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jln. Bilinggata, RT.003, RW.001, kel.Dulomo
kesehatan, Kec.Kota Utara/ 082142220770

Gorontalo, 14 Maret 2022


Mengetahui,
Ketua Program Studi
Ketua Pelaksana Kegiatan

NIM.

Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

Edhy Dharma Putra Duhe, S.Pd.,M.Pd A.Mu’thi Andy Suryadi, M.Farm., Apt
NIDN. 0916069601 NIDN : 0009018801
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Alasan yang mendasari................................................................................1
1.3 Prioritas Masalah..........................................................................................1
1.4 Luaran Kegiatan...........................................................................................2
1.5 Manfaat Kegiatan.........................................................................................2
II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA.................................................3
2.1 Kondisi umum..............................................................................................3
2.2 Potensi sumber daya.....................................................................................3
2.3 Peluang Pasar...............................................................................................3
2.4 Analisis Ekonomi Usaha..............................................................................4
2.5 Gambaran Usaha Yang Direncanakan.........................................................4
III. METODE PELAKSANAAN.......................................................................5
3.1 Teknis Pelaksanaan......................................................................................5
3.2 Cara Pelaksanaan.........................................................................................5
IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.........................................................6
4.1 Anggaran Biaya............................................................................................6
4.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................................6
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................10
Lampiran 1. Biodata Tim Peneliti dan Dosen Pembimbing..............................10
Biodata Ketua Pelaksana...................................................................................10
Biodata Anggota Peneliti...................................................................................11
Biodata Dosen Pembimbing..............................................................................15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.......................................................17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas..............18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti....................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penuaan dini adalah proses penuaan kulit yang lebih cepat dari waktunya. Penuaan
dini bisa terjadi pada siapa saja terutama di Indonesia yang merupakan daerah beriklim tropis
dengan sinar matahari berlimpah. Proses degeneratif terjadi lebih cepat pada kulit yang
terlalu sering terpapar sinar ultraviolet
Proses penuaan biasanya ditandai dengan munculnya garis-garis halus atau keriput
wajah. Namun proses penuaan sendiri merupakan proses yang lebih, kompleks daripada
hanya sekedar keriput wajah. Proses penuaan merupakan proses dimana, terjadi kemunduran
atau degenerasi yang menyebabkan tubuh kehilangan fungsi dan kemampuannya, termasuk
menyebabkan munculnya keriput dan garis halus di wajah atau bagian tubuh lain.
Faktor-faktor yang mengakibatkan penuaan dini adalah faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik. Faktor intrinsik yang menyebabkan terjadinya penuaan dini adalah peningkatan
radikal bebas dan kerusakan DNA. Untuk faktor ekstrinsik yang memengaruhi terjadinya
penuaan dini adalah sinar UV.
Jenis usaha yang akan di buat adalah usaha produksi dan pemasaran teh herbal dengan
komposisi ekstrak dari limbah daun jagung sebagai antioksida tinggi untuk mengatasi
penuaan dini. Teh herbal ini memiliki keunggulan selain praktis dan mudah digunakan, juga
Dengan fokus kepada pemanfaatan limbah daun jagung yang tidak dimanfaatkan. Jagung
merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia dan mempunyai peran strategis
dalam perekonomian nasional, mengingat fungsinya yang multiguna, sebagai sumber pangan,
pakan, dan bahan baku industri. Kebutuhan jagung dalam negeri yang terus meningkat, jika
tidak diimbangi dengan peningkatan produksi yang memadai, akan menyebabkan Indonesia
harus mengimpor jagung dalam jumlah besar (Moelyohadi et. al., 2012).
Black (1990) menyatakan bahwa antioksidan memiliki potensi sebagai fotoprotektor,
oleh karena itu, tanaman yang mengandung senyawa fenolik dapat digunakan dalam
pencegahan generasi radikal bebas oksigen dan peroksidasi lipida yang diinduksi oleh cahaya
UV. Nilai SPF yang didapat untuk konsentrasi 2,5% dan 5% ialah 3,2; 3,8 sudah memiliki
kemampuan tabir surya dalam proteksi minimal. Untuk konsentrasi 7,5% nilainya berada
diantara proteksi minimal dan proteksi sedang 4,4 (Wenur, 2016).
Pengelolahan daun jagung menjadi bentuk sediaan serbuk seduh ini adalah salah satu
upaya untuk mengurangi limbah kulit daun jagung yang tidak dimanfaatkan. Sementara
inovasi dan kreatifitas yang kami kembangkan pada program ini adalah cara mengolah
limbah dari daun jagung yang tidak dimanfaatkan menjadi produk serbuk seduh dengan efek
antioksida tinggi sehingga dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini yang salah
penyebabnya paparan sinar matahari.
1.2 Alasan yang mendasari
Karena banyaknya limbah jagung yang hanya menjadi sampah di lingkungan sekitar,
maka dibuatlah upaya dalam pemanfaatan limbah jagung tersebut, untuk mengurangi jumlah
limbah dengan cara membuat sedian serbuk seduh dari limbah jagung agar limbah tersebut
dapat digunakan dan dapat dikonsumsi olah masyarakat serta dapat menjadi inovasi baru bagi
produk yang ada di Indonesia.
1.3 Prioritas Masalah
Karena minimnya informasi pada masyarakat tentang manfaat lain dari limbah daun
jagung, dimana limbah ini dapat menjadi sebuah sedian teh seduh yang dapat mencegah
penuan dini bagi orang yang memiliki masalah-masalah pada kulit mereka sehingga masalah
tersebut dapat teratasi.
1.4 Luaran Kegiatan
1. Meningkatkan kegiatan kewirausahaan, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan
baru.
2. Terciptanya peluang usaha kecil masyarakat dan mahasiswa yang bergerak di sektor
ekonomi. Selain itu, produk the seduh ini diharapkan dapat diproduksi dalam skala
besar oleh perusahaan terkemuka di Indonesia.
3. Memberikan teh seduh untuk mengatasi penuaan dini yang menjadi masalah pada
beberapa masyarakat dan diharapkan dapat menjadi produk favorit yang menyehatkan
kulit sehingga laris dipasaran.
4. Mengenalkan teh seduh yang terbuat dari limbah yang berasal dari tanaman yang ada
di Indonesia
1.5 Manfaat Kegiatan
1. Memberikan solusi permasalahan penuan dini dalam sediaan teh seduh dalam negeri.
2. Memberikan inovasi produk dan membuka lapangan usaha yang sederhana.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kondisi Umum
Teh seduh dari bahan dasar limbah daun jagung merupakan suatu inovasi sediaan
untuk mencegah penuaan dini. Inovasi pembuatan produk ini didasarkan pada angka
prevalensi kasus penuaan dini yang menyerang anak-anak maupun orang dewasa di seluruh
penjuru dunia, Digunakan bukan hanya untuk orang dewasa melainkan juga anak-anak, serta
banyaknya limbah daun jagung yang melimpah dan tidak dimanfaatkan. Selain itu, belum ada
serbuk seduh yang menggunakan bahan dasar dari limbah daun jagung serta dapat digunakan
juga oleh anak-anak. Oleh karena itu, kami menjadikan limbah daun jagung ini sebagai
bahan dasar pembuatan sebuk seduh yang memiliki khasiat bagi kesehatan kulit dan
mencegah penuaan dini.
2.2 Potensi Sumber Daya
Produk ini sangat menarik dan dibuat dari bahan alami yaitu limbah daun jagung yang
melimpah dan mudah ditemukan karena merupakan salah satu tanaman endemik daerah
Timur. Limbah daun jagung ini memiliki kandungan antioksidan yang dapat menghambat
penuaan dini pada kulit. Antioksidan sendiri diketahui dapat membantu untuk menangani
masalah masalah yang terjadi di kulit manusia dan melawan penuaan dini yang salah satu nya
disebabkan oleh paparan sinar matahari .
Produk ini memiliki prospek usaha yang menjanjikan karena belum terdapat produk
yang serupa dipasaran. Selain itu, memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh produk lain.
Beberapa pertimbangan faktor SWOT dalam menganalisis keberlanjutan usaha serbuk seduh
ekstrak daun jagung disajikan dalam table berikut.
Tabel 2. Analisis SWOT serbuk seduh ektrak daun jagung
Aspek Produk
Strengths 1. Belum ada produk sebuk seduh dari daun jagung
(Kekuatan) sehingga tergolong produk baru, menarik dan unik
2. Dikemas dalam wadah yang praktis dibawa kemana
saja
3. Diformulasikan tanpa alkohol sehingga aman
digunakan untuk anak-anak hingga dewasa
4. Berkhasiat bagi kesehatan kulit
5. Harga jual produk terjangkau oleh semua kalangan
6. Memanfaatkan media sosial dan media cetak sebagai
sarana promosi
Weakness Lingkup produksi yang tergolong kecil serta masih
(kelemahan) menggunakan alat konvensional
Opportunities 1. Biaya produksi yang relatif kecil
(Peluang) 2. Menjangkau seluruh kalangan masyarakat
3. Belum adanya pesaing serupa
Threat (ancaman) Resiko adanya plagiat yang meniru produk ini
2.3 Analisis Peluang Pasar
Tabel 3. Analisis keuangan usaha the ZeAm
Jenis Jumlah
Biaya tetap Rp. 3.250.000,-
Biaya variable Rp. 1.750.000-
Harga Jual Rp. 15.000,-
Kapasitas produksi 500 bungkus/bulan
1. Analisis pendapatan dan keuangan
Produksi 1 bulan = 500 bungkus
Produksi 1 tahun = 500 bungkus x 12 = 6.000 bungkus
Isi 1 dus = 25 bungkus
Hasil penjualan 1 tahun = 6.000 x Rp. 15.000
= Rp. 60.000.000
Total biaya operasional 1 tahun = 12 x Rp. 1.750.000,-
= Rp. 21.000.000
Keuntungan tiap tahun = Rp. 60.000.000 - Rp. 21.000.000
= Rp. 39.000.000
2. Analisis kelayakan usaha
A. BEP (Break Even Point)
1) BEP volume produksi = Biaya operasional : harga jual
= Rp.21.000.000 : Rp. 15.000
= 1.400
Jadi, pada tingkat volume produksi 1.400 bungkus, usaha ini berada pada titik
impas
2) BEP harga produksi = Biaya operasional : volume produksi
= Rp. 21.000.000 : 6.000
= 3.500
Jadi, pada tingkat harga Rp. 3.500, usaha ini berada pada titik impas.
3) BEP Unit = Biaya tetap
(harga jual unit-biaya variable unit)
= 3.250.000
15.000-3.500
= 283
Jadi, pada penjualan unit ke 283 usaha ini berada pada titik impas.
a. B/C Ratio
B/C ratio = Hasil Penjualan : biaya operasional
= Rp. 60.000.000: Rp. 21.000.000
= 2.8
Karena B/C ratio >1 maka usaha ini layak untuk dijalankan, artinya tiap satuan
biaya yang keluar, diperoleh hasil penjualan sebesar 2.8 kali lipat.
2.4 Manajemen Usaha
1. Product (Produk)
Produk “Teh ZeAm” merupakan teh maupun the seduh anti penuaan dini (antioksida).
Produk ini dikemas dalam kemasan. Analisis keberlanjutan usaha produk yaitu sebagai
berikut:
Tabel 1. Analisis keuangan usaha the ZeAm
Jenis Jumlah
Biaya tetap Rp. 3.250.000,-
Biaya variable Rp. 1.750.000-
Harga Jual Rp. 15.000,-
Kapasitas produksi 500 bungkus/bulan
B. Analisis pendapatan dan keuangan
Produksi 1 bulan = 500 bungkus
Produksi 1 tahun = 500 bungkus x 12 = 6.000 bungkus
Isi 1 dus = 25 bungkus
Hasil penjualan 1 tahun = 6.000 x Rp. 15.000
= Rp. 60.000.000
Total biaya operasional 1 tahun = 12 x Rp. 1.750.000,-
= Rp. 21.000.000
Keuntungan tiap tahun = Rp. 60.000.000 - Rp. 21.000.000
= Rp. 39.000.000
C. Analisis kelayakan usaha
B. BEP (Break Even Point)
4) BEP volume produksi = Biaya operasional : harga jual
= Rp.21.000.000 : Rp. 15.000
= 1.400
Jadi, pada tingkat volume produksi 1.400 bungkus, usaha ini berada pada titik impas
5) BEP harga produksi = Biaya operasional : volume produksi
= Rp. 21.000.000 : 6.000
= 3.500
Jadi, pada tingkat harga Rp. 3.500, usaha ini berada pada titik impas.
6) BEP Unit = Biaya tetap
(harga jual unit-biaya variable unit)
= 3.250.000
15.000-3.500
= 283
Jadi, pada penjualan unit ke 283 usaha ini berada pada titik impas.
b. B/C Ratio
B/C ratio = Hasil Penjualan : biaya operasional
= Rp. 60.000.000: Rp. 21.000.000
= 2.8
Karena B/C ratio >1 maka usaha ini layak untuk dijalankan, artinya tiap satuan biaya
yang keluar, diperoleh hasil penjualan sebesar 2.8 kali lipat.
2.5 Gambaran Usaha Yang Direncanakan
Berdasarkan perhitungan analisis peluang pasar diatas, maka teh herbal ekstrak
limbah daun jagung layak untuk dijalankan. Gambaran usaha yang direncanakan akan
memperoleh profit menjanjikan sehingga usaha ini berpeluang untuk menciptakan suatu
produk yang bermanfaat dan berorientasi pada profit.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Teknis Pelaksanaan
Pelaksanaan program dan proses produksi produk, yaitu :
1. Studi literatur dengan metode virtual digital yaitu mengakses artikel terkait
2. Menjalin kerja sama dengan pedagang untuk memanfaatkan limbah daun jagung
3. Pembelian alat
4. Pemesanan bahan penunjang yang diperlukan selama proses produksi
5. Pembuatan desain logo dan kemasan produk “Teh ZeAm”

PRA PRODUKSI PENGEMASAN


PRODUKSI TEH ZEAM TEH ZEAM

PROMOSI DAN PASCA PRODUKSI THE


PEMASARAN TEH ZEAM ZEAM

3.2 Cara Pelaksanaan


a. Pra produksi
Pada tahap ini dilakukan survey lokasi penjualan bahan baku, peralatan untuk
pembuatan produk, serta penentuan banyaknya bahan baku yang akan digunkan untuk
produksi minumant teh seduh dari limbah daun jagung (zea mays) sebagai antioksidan.
b. Produksi teh zeam
Pada tahap ini dilakukan proses produksi Lawak dengan rincian sebagai berikut
1. Alat dan bahan
a. Alat
1. Blender
2. Wadah
3. Oven
4. Gelas takar
5. Corong
6. Spatula
7. Kompor
8. Tabung gas
a. Bahan
1. Daun serbuk seduh
2. Kantung seduh
2. Cara Kerja
1. Pembuatan teh seduh daun jagung
Proses produksi dimulai dari pengumpulan bahan baku dimana bahan yang
digunakan diperoleh dari pedagang rumahan maupun pasar tradisional. Setelah itu,
limbah daun jagung segar dicuci menggunakan air mengalir hingga bersih lalu
ditiriskan. Limbah daun jagung kemudian dihaluskan menggunakan blender. Hasil
blender kemudian disaring menggunakan ayakan hingga menghasilkan filtrat, filtrat
yang didapat kemudian di diamkan selama 2 kali 24 jam hingga terbentuk residu.
Residu yang telah terbentuk kemudian dipisahkan dari filtrat dengan cara membuang
filtrat dan dibiarkan residu tertinggal di dalam wadah penampung. Residu kemudian
dikeringkan menggunakan oven pengering dengan suhu 500C hingga mendapatkan
bobot konstan.
2. Proses Pembuatan Teh Zeam
Pembuatan teh seduh dimulai dari penyiapan bahan-bahan yaitu teh limbah daun
jagung, the limbah daun jagung, daun jagung di cuci bersih,kemudian di rajang,
kemudian panaskan di oven hingga kering lalu dikeluarkan dari oven, dibelnder,
kemudian di ayak.
3. Tahap Pengemasan
Teh “Teh Zeam” dikemas dalam plastik kemudian dikemas dalam kemasan.
c. Pengemasan teh zeam
Pada tahap ini dilakukan pengemasan produk TEH SEDUH dengan mendesain kemasan
unik dan menarik. pada kemasan TEH SEDUH diberikan desain gambar dan slogan yang
unik agar konsumen dapat tertarik dan berminat dalam membeli produk TEH SEDUH dalam
menatasi masalah penuaan dini
d. Promosi dan pemasan teh zeam
Pada tahap ini dilakukan promosi dan publikasi produk TEH SEDUH dengan
menerapkan sistem langsung dan tidak langsung. Promosi langsung dilakukan dengan
menitipkan produk di toko, dan tempat-tempat strategis. Sedangkan promosi secara tidak
langsung dilakukan dengan memasarkan produk TEH SEDUH secara online melalui situs
media social baik facebook, whatsapp, Instagram atau media yang lainnya.
E. Pasca Produksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap semua proses kegiatan usaha produk THE
SEDUH mulai dari pra produksi, produksi, pengemasan, hingga promosi, dan publikasi
termasuk didalamnya analisis data mengenai perkembangan usaha, dan pencapaian target
usaha secara profit penjualan.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4. Ringkasan Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya(Rp)
1 Peralatan Penunjang 3.450.000-,
2 Bahan Habis Pakai 800.000-,
3 Perjalanan (akomodasi bolak balik) 600.000-,
4 Lain-lain (percetakan Rp. 2.500/1 kali 1.150.000-,
cetak)
Jumlah 6,000,000-,

4.2 Jadwal Pelaksanaan


NO Jeniskegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1 Perizinan dari
pihak terkait,
persiapan
kontrak kerja
dan
perlengkapan
2 Pencarian
bahan baku dan
pengolahan
bahan baku
hingga menjadi
produk
3 Produksi dan
penjualan teh
seduh zeaM
4 Perhitungan
hasil, evaluasi
dan
penyusunan
laporan.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Perlengkapan yang Harga satuan
Volume Nilai (Rp)
diperlukan (Rp)
- Blender 1 577.500,- 577.500,-

- Wadah 5 10.000,- 50.000,-

- Oven 1 700.000,- 700.000,-

- Gelas takar 5 19.000,- 95.000,-

- Corong 5 500,- 2.500,-

- Spatula 5 5.000,- 25.000,-

- Kompor 1 1.000.000 1.000.000

- tabung gas 1 800.000 800.000

SUB TOTAL (Rp) 3.250.000,-


Harga satuan
2. Bahan Habis Pakai Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Daun serbuk seduh 20 kg 2.000,- 40.000,-

- Kantung seduh 1000 500,- 500.000,-

SUB TOTAL (Rp) 540.000,-

Harga satuan
3. Perjalanan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Transportasi 1 liter x 5 10.000,- 50.000,-
Pembelian alat dan kali
Bahan dalam kota
- Transportasi 1 liter x 6 10.000,- 60.000,-
Pelaksanaan kali
- Transportasi 1 liter x 10.000,- 100.000,-
pemasaran dalam 10kali
kota
SUB TOTAL (Rp) 210.000,-

4. Lain-lain Kuantitas Harga satuan Nilai (Rp)


(Rp)
- Percetakan kemasan 500 2000 1.000.000
produk
SUB TOTAL (Rp) 1.000.000,-
TOTAL (Rp) 5.000.000-
(lima juta rupiah)
DAFTAR PUSTAKA

Anggi, V. and Sufiani, D. (2019) ‘Total Kandungan Flavonoid dan Pembuatan Formulasi
Salep Ekstrak Etanol Kulit Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Asal Kota Palu
Sulawesi Tengah Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus’, Jurnal Ilmiah Manuntung,
5(1), pp. 51–58.

Hambali, M., Mayasari, F. and Noermansyah, F. (2014) ‘Ekstraksi Antosianin Dari Ubi Jalar
Dengan Variasi Konsentrasi Solven, Dan Lama Waktu Ekstraksi’, Jurnal Teknik Kimia,
20(2), pp. 25–35.

Laraswati, D. (2021) ‘UJI AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK ETIL ASETAT


DAUN UBI JALAR UNGU ( Ipomoea batatas L .) TERHADAP TIKUS PUTIH
JANTAN GALUR WISTAR YANG Oleh : DHEA LARASWATI’.

Lasena, Y. (2020) ‘Clustering Komoditi Unggulan Menggunakan Algoritma K-Means’, 2,


pp. 14–18.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
1. PROSES PERAJANGAN SAMPEL

2. PENYIAPAN ALAT DAN PEMBUATAN TEH


3. PROSES PEMASARAN PRODUK

Anda mungkin juga menyukai