Anda di halaman 1dari 5

Anjani, Maria Septi Susan. Orientasi Crustacea dan Mollusca.

Orientasi Crustacea dan Mollusca

Maria Septi Susan Anjani1a, Ayi Ulandari1, Dila Adveriya1, Mohammad Sachdan Tanjung1,
Muslim Adi Putra1, Nurfadillah1, Nurul Azizah1, Raptama Situmorang1, Sepriansah1. Anggita
Cyndi Maria1, Riyanto Dedinta Aganda1
Teknik Geologi, Teknik Manufaktur dan Mineral Kebumian, Institut Teknologi Sumatera
Email: maria.120150029@student.itera.ac.id

Abstract
Crustacean is a class of phyllum arthropoda, which is closely protected by calcarious
and kitin, a bilateral symmetrical body. The crustacean body is composed of two parts,
the head of the whole chest, the abdomen, or back part. The surface of the crustacean is
protected by cuticle, which is made up of kitin matter and is extremely hard. Its body is
distinguished to make it cefalauthoritative and its abdomen of segments (head 5, torak 8,
and abdomen 6) each with a set of multiple body parts. Mollusca comes from the Latin:
mollis which means soft. Therefore, the phylum's main feature of this animal is soft in the
anterior region is the head, the feet are in the ventral region, and the dorsal region
contains organs. Mollusca has a highly adaptive ability. This practicum is to define the
orientation of the crustacean and the crustacean.

Keywords : Orientation, crustacean, mollusca

Abstrak

Crustacea merupakan kelas dari filum Arthropoda, yang mempunyai ciri umum bagian
tubuh luar yang dilindungi oleh karapaks yang tersusun dari calcarious dan kitin, tubuh
simetris bilateral. Tubuh crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang
menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Permukaan tubuh
crustacea dilindungi kutikula yang tersusun dari zat kitin yang ditambah dengan garam-
garam mineral dan bersifat sangat keras. Tubuhnya dibedakan menjadi cefalotorak dan
abdomen yang terdiri dari segmen-segmen (kepala 5, torak 8, dan abdomen 6) masing-
masing dengan satu pasang anggota tubuh yang terdiri atas ruas-ruas. Mollusca berasal
dari bahasa latin “ mollis “ yang berarti lunak. Oleh karena itu ciri utama hewan yang
tergolong filum ini tubuhnya lunak, pada bagian anterior terdapat kepala, kaki terletak di
bagian ventral, dan bagian dorsal berisi organ-organ viseral. Mollusca mempunyai
kemampuan adaptasi tinggi. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan orientasi
crustacea dan mollusca.

Kata kunci: Orientasi, crustacea, mollusca


Anjani, Maria Septi Susan. Orientasi Crustacea dan Mollusca.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Crustacea begitu banyak dijumpai di perairan dan memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi. Yang mana pada dasarnya bagian tubuh hewan crustacea dapat dibedakan menjadi
kepala, thorax, dan abdomen. Disamping itu crustacea merupakan fauna yang habitat dan
penyebarannya terdapat di air tawar, payau dan laut, maka jenis-jenisnya sangat beragam
dan dapat hidup di berbagai kolom di setiap perairan. Contohnya adalah sebagian
crustacea yang dijumpai hidup di perairan laut terutama di dalam ekosistem terumbu
karang. Filum mollusca adalah kelompok terbesar kedua dan sangat beragam dengan
lebih dari 110.000 spesies teridentifikasi di kerajaan animalia. Mollusca hidup di berbagai
jenis lingkungan termasuk ekosistem perairan dan darat. Hewan mollusca mempunyai
cangkang yang keras yang mengandung kapur. Adapun ciri umum hewan mollusca yaitu
tubuhnya lunak yang dilindungi oleh rangka luar yang keras berupa cangkang yang
mengandung zat kapur. Tak hanya crustacea, kelompok hewan mollusca juga
mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, bisa sebagai bahan pembuatan hiasan juga
bisa sebagai bahan makanan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang pembahasan, adapun rumusan masalahnya yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan crustacea?
2. Apa yang dimaksud dengan mollusca?
3. Bagaimana struktur tubuh crustacea dan mollusca?

1.3 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari praktikum kali ini yaitu :
1. Untuk dapat mengetahui pengertian crustacea.
2. Untuk dapat mengetahui pengertian mollusca.
3. Untuk dapat mengetahui struktur orientasi crustacea dan mollusca.

1.4 Potensi dan Manfaat Praktikum


Adapun potensi dan manfaat praktikum ini yaitu :
1. Praktikan dapat mengetahui pengertian crustacea.
2. Praktikan dapat mengetahui pengertian mollusca.
3. Praktikan dapat mengetahui struktur orientasi crustacea dan mollusca.

1.5 Tinjauan Pustaka


Hewan crustacea merupakan kelompok biota laut yang banyak dijumpai di perairan dan
memiliki nilai ekonomis, serta peran yang cukup penting di ekosistem terumbu karang
(Abele & Patton, 1976) dengan kontribusi sekitar 20% dari semua spesies invertebrata.
Anjani, Maria Septi Susan. Orientasi Crustacea dan Mollusca.

Disamping crustacea merupakan fauna yang habitat dan penyebarannya terdapat di air
tawar, payau dan laut, maka jenis-jenisnya sangat beragam dan dapat hidup di berbagai
kolom di setiap perairan. Contohnya adalah sebagian crustacea yang dijumpai hidup di
perairan laut terutama di dalam ekosistem terumbu karang. Beberapa jenis crustacea yang
umum hidup dalam ekosistem tersebut, antara lain adalah dari kelompok Kepiting batu
(Xanthidae, Tetraliidae, Trapeziidae), Lobster (Udang karang), Udang pistol (Alpheidae),
dan Kelomang (Hermit crab) (Pratiwi, 1990 ). Dari sekian banyak jenis biota yang
termasuk dalam kelompok crustacea, namun hanya ada beberapa saja yang banyak
dikenal orang karena biasa dimakan, dan berukuran agak besar. Jenis yang tubuhnya
berukuran kurang dari 6 cm tidak lazim dimakan karena terlalu kecil dan hampir tidak
mempunyai daging (Pratiwi, 1993). Beberapa jenis crustacea tersebut di atas ada juga
yang dapat menimbulkan keracunan apabila dikonsumsi.
Mollusca berasal dari bahasa Romawi molis yang berarti lunak. Filum mollusca meliputi
keong, kerang, cumi-cumi, gurita dan sotong. Bentuknya simetri bilateral, tidak beruas,
diantaranya mempunyai cangkang dari kapur dan mempunyai kaki ventral. Pada keong,
kaki ini biasanya digunakan untuk mengeduk melalui dasar lumpur dan pada cumi-cumi
untuk menangkap mangsa. ( Campbell, 2004 ). Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna
dan di dalam rongga mulut terdapat radula, kecuali pelecypoda. Radula terdiri atas tulang muda
yang disebut odontophore.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1 Crustacea
Dalam praktikum kali ini bahan yang digunakan dalam modul crustacea adalah udang.
Ketika dilakukan orientasi pada tubuh udang dapat dilihat jika udang memiliki, anterior
(ventral): ke arah depan tubuh atau struktur. Posterior (dorsal): ke arah belakang atau
belakang tubuh atau struktur. Medial: menuju garis tengah tubuh. Lateral: jauh dari garis
tengah tubuh. Proksimal: dekat ke titik pangkal. Distal: jauh dari titik pangkal (lebih
kearah ujung). Suhu air mempunyai peranan paling besar dalam perkembangan dan
pertumbuhan udang. Kecepatan metabolisme udang meningkat cepat sejalandengan
naiknya suhu lingkungan. Crustacea merupakan salah satu hewan benthos disamping
mollusca yang memakan bahan tersuspensi (filter feeder) dan umumnya sangat dominan
pada substrat berpasir serta berlumpur. Jenis yang ditemukan merupakan jenis udang dan
kepiting yang biasa hidup di daerah pasang surut dan termasuk ke dalam kategori
pemakan serasah mangrove dan daun mangrove segar. pH merupakan indikator keasaman
dan kebasaan air. pH perlu dipertimbangkan karena mempengaruhi metabolisme dan
proses fisiologis udang.Salinitas merupakan faktor lingkungan yang sangat
mempengaruhi keberdaan mangrove dan kehidupan crustacea. Konsentrasi oksigen
terlarut relatif baik untuk menunjang kehidupan krustasea seperti udang dan kepiting.
Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi suhu dan kadar garam. Kelarutan oksigen dalam air
menurun kalau suhu dan kadar garam meningkat atau tekanan udara menurun.
Anjani, Maria Septi Susan. Orientasi Crustacea dan Mollusca.

Gambar 1. Orientasi tubuh udang, crustacea.

2.2 Mollusca
Selanjutnya pada praktikum orientasi mollusca ini bahan yang digunakan ialah sotong
dan bivalvia. Jika dilakukan orientasi terhadap sotong yang telah direkontruksi maka
struktur tubuhnya terdapat. anterior (ventral): ke arah depan tubuh atau struktur. Posterior
(dorsal): ke arah belakang atau belakang tubuh atau struktur. Medial: menuju garis tengah
tubuh. Lateral: jauh dari garis tengah tubuh. Proksimal: dekat ke titik pangkal. Distal:
jauh dari titik pangkal (lebih kearah ujung).

Gambar 2. Orientasi tubuh bivalvia Gambar 3. Orientasi tubuh sotong, mollusca

Pernafasan pada mollusca dilakukan dengan menggunakan insang atau paru-paru, mantel
atau oleh bagian epidermis. Alat ekskresi berupa ginjal yang disebut nefridia. Sistem saraf
tipikal terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral, dan
Anjani, Maria Septi Susan. Orientasi Crustacea dan Mollusca.

ganglion pedal yang ketiganya dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. Bivalvia
memiliki cangkang yang terbagi menjadi dua belahan. Kedua belahan itu dihubungkan
oleh tengah dorsal,dan otot-otot aduktor yang kuat mengatupkan kedua cangkang rapat-
rapat untuk melindungi tubuh hewan yang lunak. Bivalvia tidak memiliki kepala yang
jelas, dan radulanya telah hilang. Beberapa bivalvia memiliki mata dan tentakel-tentakel
pengindara di sepanjang tepi luar mantelnya.

3. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu sebagai berikut :

1. Crustacea merupakan kelas dari filum Arthropoda, yang mempunyai ciri umum
bagian tubuh luar yang dilindungi oleh karapaks yang tersusun dari calcarious dan
kitin, tubuh simetris bilateral. Tubuh crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala
dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen).
2. Mollusca berasal dari bahasa Romawi molis yang berarti lunak. Bentuknya simetri
bilateral, tidak beruas, diantaranya mempunyai cangkang dari kapur dan mempunyai
kaki ventral.
3. Struktur tubuh dapat dibedakan menjadi anterior, posterior, ventral dan distal serta
proksimal.

4. REFERENSI

Abele L G; Patton W K. (1976). The Size of Coral Heads and The Community Biology of
Associated Decapod Crustaceans . J. Biogeogr, 3 : 35 - 37.
Campbell, T. W. (2004). Hematology of Lower Vertebrates. American College of Veterinary
Pathologists & American Society for Veterinary Clinical Pathology. USA: Middleton
WI.
Pratiwi, R. (1990). Keunikan Tingkah Laku Kepiting Pertapa (Hermit Crab. Oseana XV, (3) : 127
- 133.
Pratiwi, R. (1993). Beberapa Catatan Mengenai Udang Pistol. Oseana XVIII, (2): 77-85.

Anda mungkin juga menyukai