Disusun Oleh :
Page 1
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
Abstrak
Penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh etika dan motivasi kerja
terhadap kinerja guru di SMA N 13 Kota Jambi. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif
kualitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh etika dan motivasi terhadap kinerja guru di
SMA 13 Kota Jambi. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak yaitu 4 orang guru mata
pelajaran. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa etika dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja guru di SMA 13 Kota
Jambi sekolah diharapkan mampu memberikan edukasi mengenai etika dan meningkatkan lagi
motivasi guru sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru di SMA 13 Kota Jambi.
Page 2
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis ucapkan atas kehadirat Allah Subhanahu Waa Ta’ala atas segala
nikmat yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Pengaruh Etika dn Motivasi kerja terhadap Kinerja Guru di SMA N 13
Kota Jambi”
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita yaitu Nabi Muhammad
Salallahu Alaihi Waa Salam, yang telah memberikan suri tauladan yang baik dan menegakkan
ajaran al-Qur’an, yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman terang
benderang seperti yang kita alami saat ini.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Magister Manajemen Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas Jambi tahun akademik 2021/2022. Penyusunan berharap karya tulis
ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, tentunya tidak terlepas dari bantuan dari berbagai
pihak dan masukan dari Bapak/Ibu Dosen. Oleh karena itu, penulis menyampaikan banyak
terimakasih kepada Bapak/Ibu Dosen dan semua pihak yang telah membantu dalam tugas ini.
Terlepas dari itu, penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari kesempuarnaan dan masih banyak kekurangan baik dalam segi kalimat maupun tata
bahasa serta pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis tetap berharap
masukan serta kritik dan saranya yang membangun dari pembaca agar dapat perbaikan dalam
makalah yang selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah yang penulis buat yang berjudul
“Pengaruh Etika dn Motivasi kerja terhadap Kinerja Guru di SMA N 13 Kota Jambi”
dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca.
Jambi, 2021
Penulis,
Page 3
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
Daftar Isi
BAB I...............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................................5
Latar Belakang.....................................................................................................................................5
Rumusan Masalah..............................................................................................................................6
Tujuan Penelitian.................................................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................7
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia..................................................................7
Pengertian Etika ..................................................................................................................7
Pengertian Motivasi.............................................................................................................8
Pengertian Kinerja di Organisasi Sekolah...........................................................................9
Pengaruh Etika dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru ................................................. . 10
BAB III .........................................................................................................................................12
METODE PENELITIAN..........................................................................................................12
Jenis Penelitian..................................................................................................................12
Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................................................................12
Populasi dan Sampel.........................................................................................................................13
Teknik Pengumpulan Data................................................................................................................13
3.4 Teknik Analisis Data...................................................................................................14
BAB IV..........................................................................................................................................15
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................................................15
Kebun Binatang Taman Rimbo Jambi..............................................................................................15
Karakterisktik Pekerja Zoo Keeper...................................................................................................16
Pembahasan...........................................................................................................................17
BAB V...........................................................................................................................................19
PENUTUPAN............................................................................................................................19
A. Kesimpulan..................................................................................................................19
DARFTA PUSTAKA....................................................................................................................20
LAMPIRAN DOKUMENTASI....................................................................................................21
Page 4
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan
antara lain : guru, siswa, lingkungan pendidikan, manajemen sekolah dan kurikulum. Dari
beberapa faktor tersebut guru merupakan faktor yang penting yang tidak dapat dipisahkan pada
sistem pembelajaran. Guru merupakan aset yang penting dan berharga di sekolah. Apabila
dikelola dengan baik maka kinerja guru juga akan baik. Kinerja guru diharapkan dapat
mendongkrak kualitas dan relevansi pendidikan, dalam implementasinya di lapangan.
guru yang profesional adalah guru yang mengedepankan mutu dan kualitas pendidikan.
Layanan guru harus memenuhi standarisasi kebutuhan masyarakat, bangsa serta mampu
memaksimalkan kemampuan peserta didik berdasarkan potensi dan kecakapan yang dimiliki
masing-masing individu.
Kinerja guru adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana guru
merencanakan pembelajran, dan menilai serta mengevaluasi pembelajarannya. Kinerja guru
diharapkan dapat mendongkrak kualitas dan relevansi pendidikan, dalam implementasinya di
lapangan tergantung dari banyak faktor yang mempengaruhinya dan saling berkaitan, misalnya
faktor etika kerja dan faktor motivasi. Etika kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja. Melalui etika kerja yang tinggi untuk menjunjung tinggi mutu pekerjaan serta motivasi
atau dorongan untuk bekerja dengan giat sehingga mencapai target yang telah ditetapkan
organisasi. Maka dari itu dalam emmbina suatu organisasi dan untuk meningkatkan kinerja
organisasi tidak akan dapat terlepas adari bagaimana cara mengelola etika, motivasi serta kinerja
pegawai tersebut, begitu pula pada organisasi sekolah.
Page 5
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis tertarik untuk melihat pengaruh etika dan
motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMA N 13 Kota Jambi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, yang menjadi permasalahan yang terdapat dalam
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh etika dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMA
N 13 Kota Jambi.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui menganalisis pengaruh etika dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di
SMA N 13 Kota Jambi
Page 6
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam suatu perusahaan atau instansi, sumber daya manusia sangatlah penting dalam
mengelola semua komponen yang ada, agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara
optimal. Untuk itu sumber daya manusia juga seharusnya dapat dikelola secara baik dan
profesional agar dapat tercipta keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan
perusahaan dan kemampuan perusahaan, karena seperti yang kita ketahui, SDM merupakan
asset penting bagi keberlangsungan suatu perusahaan.
Etika berasal dari kata Ethos (Yunani Kuno) yang berarti kesusilaan. Dalam bahasa
Indonesia, kata ethos menjadi etik atau etika yang berarti norma, kaidah, dan aturan. Etika
adalah ilmu yang membicarakan mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku
manusia dalam kehidupan. Etika merupakan peraturan dan prinsip yang mendefinisikan
tindakan benar dan salah. Telaah mengenai hak dan kewajiban individu, kaidah moral yang
diterapkan dalam mengambil keputusan-keputusan dan sifat dari hubungan antara orang-
orang. Misalnya etika adalah masalah kejujuran, keadilan, tanggung jawab, hak dan
kewajiban (Nurhimah, 2017).
Dalam dunia pendidikan etika pendidikan adalah sebuah kajian nyata bahwa manusia
Page 7
harus melakukan sesuatu dalam tindakan yang beretika, termasuk didalamnya proses belajar
mengajar dalam dunia pendidikan. Proses pendidikan harus dijalankan dengan etika yang
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
baik dan benar, karena pendidikan bukan saja berbicara dari sisi baik dan benar, serta
pendidikan bukan saja berbicara dari sisi penanaman nilai yang baik melalui pembelajaran
tetapi juga berbicara dari sisi penerapan etika baik kepada pendidik maupun peserta didik
(Tanyid, 2014).
Etika kerja adalah reaksi emosional seseorang terhadap pekerjaannya. Beberapa unsur
etika adalah keberanian, semangat, disiplin, dan kemauan untuk menanggung kesulitan.
Etika juga mengacu pada kondisi suatu kelompok dimana terdapat tujuan kelompok yang
jelas dan tetap dirasakan penting serta terintegrasi dengan tujuan individu. Selain itu, etika
juga mengacu pada keyakinan sarana pencapaian tujuan, pada pemimpin, bawahan, dan
akhirnya pada diri sendiri. Untuk itulah etika kerja individu dapat rendah atau tinggi
sehingga menyebabkan etika kerja tidak konkrit. Hal itu dapat terlihat dengan pengamatan
yang cermat terhadap cara seseorang bertindak seperti kinerja yang rendah, tingkat
kehadiran dan kemalasan dalam suatu organisasi.
Dalam bidang pendidikan khususnya tenaga pengajar saat ini disemua tingkat sistem
pendidikan mengindikasikan rendahnya tingkat kepuasan yang mengganggu profesi guru.
Kemiskinan, pengabaian oleh masyarakat, gaji rendah, kurangnya mobilitas sosial dan
kurangnya keamanan bertanggung jawab atas rendahnya moralitas guru di semua tingkat
sistem pendidikan. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melalui lembaga yang tepat,
harus dapat meningkatkan status tidak hanya guru tetapi juga profesi guru. Harus ada
kebijakan emansipasi yang disengaja mengenai semua kader guru untuk menjadikan
mengajar sama menguntungkannya dengan pekerjaan lain di sektor publik. Ini tidak hanya
akan menarik personel yang memenuhi syarat untuk mengajar tetapi juga mempertahankan
mereka pada pekerjaan. Mengajar, lebih dari profesi lain karena dengan mengajar
menyentuh kehidupan hampir setiap warga negara baik sebagai siswa, orang tua, wali, atau
administrator atau perencana (Zaria, 2017, p. 73).
Page 8
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
Pengertian Motivasi
Istilah motivasi (motivation) merupakan istilah serapan bahasa latin “movere” yang
secara harfiah berarti menggerakkan (to move). Menurut michell dikutip Badu & Djafri
(2017, p. 83) bahwa motivasi mewakili proses-proses psikologika, yang menyebabkan
timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan suka rela (volunter)
yang diarahkan ketujuan tertentu. Hal ini sejalan menurut Rifa'i (2019, p.16) bahwa motivasi
berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan. Seorang tergerak untuk
mendapatkan sesuatu karena ada sesuatu yang menggerakkan. Proses timbulnya dorongan
sehingga seseorang tergerak untuk memiliki sesuatu itulah yang disebut dengan motivasi.
Lebih lanjut menurut Ngalim Purwanto dikutip Rifa'i (2019, p. 115) menjelaskan
bahwa motivasi adalah dorongan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah
laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu. Penggerak didalam diri seseorang menjamin untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut Gibson dikutip Tewal dkk (2017,p.
113) motivasi adalah konsep yang kita gunakan untuk menggambarkan kekuatan bertindak
pada atau didalam setiap individu yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku.
Page 9
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu energi atau tenaga yang dapat
membangkitkan, menggerakkan atau mengarahkan tingkah laku seseorang yang ditandai
dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk
membangkitkan motivasi diperlukan kekreatifan, untuk menghubungkan kerja dengan
kebutuhan seseorang dalam organisasi.
Untuk memastikan bahwa suatu organisasi berfungsi secara efisien dan efektif dalam
mencapai tujuannya, sangat perlu untuk memotivasi tenaga kerja untuk menghindari
penyimpangan dari prosedur operasi standar. Sumber daya manusia adalah urat nadi sebuah
institusi. Dengan demikian, keberhasilan setiap sistem sekolah sangat tergantung pada
kualitas mereka yang melakukan tugas-tugasnya yang mengarah pada tujuan yang
ditetapkan, serta kondisi, yang mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka (Zaria,
2017, p. 75). Motivasi berkaitan dengan penyebab perilaku: mengapa orang bertindak,
berbicara atau berpikir. Hal Ini adalah bagian dari kepemimpinan kepala sekolah yang baik
untuk harus mengetahui bagaimana cara memotivasi. Berikut adalah prinsip-prinsip motivasi
(Zaria, 2017, p. 79) :
1. Prinsip Partisipasi
Staf terlibat dalam pengambilan keputusan dan dalam hal-hal yang mempengaruhi mereka
secara langsung. Semakin banyak staf terlibat, semakin mereka terdorong untuk membantu
mencapai tujuan. Jika seorang kepala sekolah melibatkan staf dalam pengambilan keputusan,
ia tetap bertanggung jawab untuk mengambil keputusan akhir dan untuk hasilnya.
2. Prinsip Komunikasi
Jika staf diberitahu tentang tujuan dan hasil yang dicapai, mereka cenderung untuk lebih
bekerja sama dan merasa bahwa mereka adalah bagian (anggota) dari staf (kelompok).
Tetapi jika staf tidak tahu apa yang seharusnya mereka capai, mereka akan menunjukkan
sedikit minat dan memiliki sedikit motivasi. Staf tidak hanya harus diberitahu tentang hasil
tetapi juga tentang perubahan dan kemajuan di Sekolah.
3. Prinsip Penghargaan
Jika seorang anggota staf menerima pengakuan yang diperlukan dan kepuasan kerja, ia
cenderung bekerja lebih keras. Pengakuan yang diperoleh membawa perasaan puas dan tidak
boleh langsung diratakan setelah memberikan pengakuan
Page 10
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
positif. Pengakuan harus diberikan kepada anggota staf sebagai pribadi dan bukan hanya
sebagai sumber daya manusia.
4. Asas Wewenang yang Didelegasikan
Seorang kepala sekolah harus siap mendelegasikan wewenang kepada orang- orang yang
mampu. Dengan cara ini jabatan seseorang ditingkatkan, dan ini berfungsi sebagai sarana
pengembangan personel. Kewenangan yang didelegasikan juga berarti bahwa lebih banyak
orang akan diizinkan untuk membuat keputusan sendiri sehubungan dengan pekerjaan
mereka dalam pedoman yang ditetapkan.
Pengertian Kinerja
Kinerja atau performance dapat diartikan sebagai unjuk kerja sebagai hasil dari
suatu proses. Unjuk kerja yang dimaksud didasarkan atas deskripsi atau spesifikasi suatu
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dalam hal ini, kinerja merupakan
perwujudan dari hasil perpaduan yang sinergik dari kemampuan dan motivasi dalam
pekerjaan. Dengan demikian, kinerja seseorang akan terlihat dari produktivitasnya dalam
melaksanakan tugas-tugas pekerjaannya (Muzakar, 2014).
Kinerja juga diistilahkan dengan performance. Performance diterjemahkan menjadi kinerja,
juga prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau pencapaian kerja atau hasil
Page 11
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
Page 12
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah
penelitian Kualitatif Deskriptif yaitu, penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau wawancara dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Selain itu hakikatnya
penelitian kualitatif ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan
mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia disekitarnya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan
melaksanakan pengkajian deskriptif yang akan dituangkan dalam bentuk laporan. Penelitian
kualitatif menurut Suharsimi Arikunto adlah penelitian Naturalistic istilah itu menunjukkan
bahwa pelaksanaan penelitian ini memang terjadi secara alamiah, apa adanya, dan situasi normal
yang tidk dimanipulasi keadaan dan kondisinya, lebih menekankan pada deskipsi secara alami,
pengambilan data dilakukan secara alami atau natural.
Penelitian menggunakan metode kualitatif karena ada beberapa pertimbangan antara lain:
Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan.
Kedua, metode ini menyajikan secara langsung, hubungan antara penelitian dan informasi.
Ketiga, metode ini lebih peka dan menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh bersama terhadap
pola yang dihadapinya.
Penulis memilih pendekatan ini, karena pengumpulan data dalam penelitian ini bersifat
kualitatif dan juga tidak bermaksud untuk menguji hipotesis, artinya penulis disini hanya
menggambarkan dan menganalisa secara kritis terhadap suatu permasalahan yang dikaji oleh
penulis tentang pengaruh etika dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMA N 13 Kota
Jambi
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2021 saat pagi dan sore hari.
Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa guru yang dipilih secara acak.
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki dan diteliti.
Yaitu kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mencatat secara sistematik kejadian perilaku,
objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang
sedang dilakukan. Oleh karena itu diharapkan untuk penelitian lebih teliti lagi biar tidak ada
yang terlewatkan. Observasi dilakukan untuk mengamati pengaruh etika dan motivasi kerja
terhadap kinerja guru di SMA N 13 Kota Jambi. Untuk memperkuat data yang didapat dari hasil
wawancara.
2. Metode Interview
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan
subyek penelitian tentang permasalahan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Menurut
Sutrisno Hadi, tanya jawab wawancara harus dikerjakan secara sistematis dan berlandasan pada
tujuaan penelitian. Sedangkan menurut Lexy J. Moleong wawancara atau interview adalah
percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu interviewer (pewancara) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan tersebut.
Page 14
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dan pewawancara dengan si penjawab.
Dalam hal ini untuk memperoleh data metode wawancara digunakan terhadap beberapa guru
yang dipilih secara acak oleh penulis.
Interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan untuk memperoleh
informasi. Pertanyaan dan jawaban secara verbal serta dilakukan dengan keadaan saling
berhadapan.
3. Metode Dokumentasi
Dokumenter berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Dimana dalam
melaksanakan teknik dokumenter, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan notulen, catatan harian dan sebagainya.
Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyelidiki bukti-bukti
yang benar ada di tempat penelitian tersebut. Jadi metode dokumentasi adalah metode yang
mengumpulkan data tertulis yang di dapat dari lapangan, dengan tujuan untuk mengetahui
keadaan obyek saat melakukan wawancara dan juga saat melakukan pekerjaannya.
Page 15
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Awalnya Kebun Binatang berada di daerah Broni (lokasi hotel Tepian Ratu), tahun 1973
pindah ke Pall Merah bergabung dengan YKA (Yayasan Kesejahteraan Anak) yang dipimpin
oleh Ibu Gubernur, khusus Kebun Binatang pengelolaan satwa oleh Dinas Peternakan Prov.
Jambi.
Tahun 1997 untuk menyambut MTQ Tingkat Nasional lokasinya dipusatkan di Pall Merah
(tempat beradanya kandang2 satwa) sehingga kandang harimau, burung, gajah, rusa dan kaswari
dipindahkan kelokasi sebelah Barat ( 200 m dari lokasi awal ). Untuk memudahkan pengelolaan
dalam pengamanan satwa/ pengunjung karena selain kandang terpisah cukup jauh, beberapa
kandang dalam kondisi rusak/ tidak layak spt : kandang Primata, Rusa, Beruang, Buaya dan
Ular. Secara berangsur dengan segala daya upaya dilakukan pemindahan kandang sekaligus
rehab dan perbaikan kandang dengan memanfaatkan bahan yang ada.
Tahun 2008 dilakukan pemagaran keliling sehingga kebun binatang menjadi lebih tertib
sekaligus memutuskan mata rantai dengan kegiatan premanisme yang selama berpuluh tahun
menguasai Kebun Binatang.
Tahun 2014 UPTD Kebun Binatang Jambi mendapatkan tambahan luasan tanah untuk
dikelola dengan surat No.513/ Kep.Gub/ PAKD/ 2013 tentang Penetapan Status Penggunaan
Tanah Milik Pem.Prov. Jambi pada Dinas Peternakan dan Keswan Prov. Jambi seluas 6,6 Ha
karena sebagian lokasi bunbin terkena perluasan jalan ke bandara. Dengan pengembangan
tersebut area bunbin terbelah oleh Jl. Ki bajuri untuk itu kedepannya perlu diupayakan jembatan
untuk menghubungkan area konservasi dan rest area.
Page 16
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
Tersedianya kebun binatang yang representatif sebagai upaya pelestarian dan benteng
terakhir bagi penyelamatan satwa sekaligus menjadi tempat rekreasi keluarga, sarana pendidikan/
penelitian dan menjadi sumber PAD bagi Pemda Provinsi Jambi.
2. Misi
1) Menyelamatkan satwa yang terancam punah karena kerusakan habitatnya.
2) Memberikan informasi tentang satwa dan habitatnya.
3) Memberikan kesempatan penggalian ilmu pengetahuan tentang lingkungan dan
bioteknologi.
4) Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap ke anekaragaman hayati melalui
pendidikan konservasi
5) Menyediakan taman hiburan yang sehat, nyaman dan edukatif bagi masyarakat.
1. Jenis Kelamin
Karyawan Kebun Binatang Taman Rimbo jambi memiliki 13 orang berjenis kelamin dan
1 orang berjenis kelamin perempuan.
2. Umur
Kisaran umur karyawan Zoo Keeper yaitu 23th sampai 53th.
3. Masa Kerja
Masa kerja karyawan Zoo Keeper juga berbagai macam, mulai dari 2th bahkan ada yang
sudah sampai 20an th.
Page 17
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
Pembahasan
Etika dan motivasi kerja adalah hal yang penting dan sangat menentukan keberhasilan guru
dalam melaksanakan tugasnya. Etika menegaskan bagaimana caranya untuk dapat hidup secara
lebih baik, berperilaku lebih baik dan belajar bagaimana cara berbuat yang betul sesuai kaidah
yang berlaku dan menghindari keburukan. Penelitian ini mengangkat tentang pengaruh etika dan
motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMA N 13 Kota Jambi. Peneliti berfokus pada pengaruh
etika yang baik dan motivasi kerja yang tinggi pada guru-guru di SMA N 13 Kota Jambi. Selain
itu, peneliti juga berfokus pada cara meningkatkan kinerja melalui etika dan motivasi kerja guru.
Setelah dilakukan penelitian ke lapangan, peneliti menemukan jawaban yang hampir sama
dari semua sampel yang diteliti. Terdapat 4 orang guru yang di wawancara untuk keperluan
penelitian ini. Ayu (30) adalah guru yang sudah bekerja selama tahun di SMA N 13 Kota Jambi,
dimana ia memegang satwa Aviari besar seperti berbagai macam burung, ayam, kanguru, bahkan
juga ada kancil. Fauziah (30) adalah zoo keeper hewan Mamalia kecil seperti binturong, musang,
sugar glider, dan juga napu yang sudah bekerja selama 11 tahun. Febri (30) adalah zoo keeper
yang sudah bekerja selama 06 tahun, ia bertugas untuk satwa rusa. Deni (23) adalah zoo keeper
satwa beruang yang baru memulai kerja sejak 02 tahun yang lalu.
Peneliti melakukan observasi langsung ke masing-masing guru untuk melihat sikap dan
motivasi guru tersebut. Dari hasil observasi, dapat diketahui bahwa masing-masing guru
memiliki etika yang baik namun beberapa diantaranya memiliki motivasi yang kurang dalam
melaksanakan pekerjaannya
Hasil wawancara membuktikan etika para responden sudah cukup baik karena umumnya
para guru menyadari bahwa etika yang baik adalah bagian dari pekerjaannya sebagai seorang
guru dan pendidik di sekoah yang selain mendidik juga tempat bagi siswa untuk meniru sehingga
mereka sadar bahwa etika yang baik adalah penting bagi mereka. Sementara yang agak kurang
adalah kurangnya motivasi dalam bekerja Siswo (41) mengatakan “saya tau resiko yang akan
dihadapi saat bekerja dengan satwa, seperti dicakar elang”. Menurutnya resiko itu bisa terhindar
ketika melakukan pekerjaan dengan secara hati-hati, sabar dan sadar. Dan resiko kecelakaan
kerja bisa dihindarkan tergantung kesadaran diri sendiri dalam menghadapi satwa. Samsul (30)
berpendapat “perlu adanya pergantian atau tambahan alat pelindung diri yang diberikan kepada
zoo keeper, pelatihan untuk mencegah kecelakaan dan perhatian dari pihak atasan yang
mengelola Kebun Binatang ini. Mungkin seperti wearpack yang sudah lama perlu diganti bahkan
Page 18
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
Page 19
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
atasan instansi untuk keselamatan dan kesehatan kerja? Jika ada, apakah sudah dijalankan sesuai
aturan?”. Berbagai macam jawaban yang diterima, Fandi (30) menjawab “Pernah diberikan SOP
berupa print out, kita baca dan sebagian kita terapkan saat melakukan pekerjaan. Tetapi tidak
semua SOP yang ada sesuai kebutuhannya dengan di lapangan, jadi kita melakukan pekerjaan
sesuai dengan kebutuhan dilapangan saja”. Sedangkan Rama (23) berpendapat “Saya mengajar
mapel yang tidak sesuai dengan latar belakang jurusan saya sehingga terkadang terjadi
menurunnya motivasi dalam melaksanakan tugas.”
Adapun pertanyaan terakhir yang diberikan peneliti yaitu “Apakah etika yang baik dan
motivasi kerja yang tinggi mempengaruhi kinerja bapak/ ibu dalam melaksanakan tugas?”. Para
guru menjawab dengan kompak “iya, berpengaruh”. Dan alasannya kurang lebih sama, yaitu
etika yang baik akan kita tidak akan tau apa yang terjadi di lapangan saat bekerja, maka sangat
penting diterapkan layanan staf dalam keselamatan dan kesehatan kerja seperti diadakan
tambahan alat pelindung diri untuk keamanan lebih. Peranan atasan instansi juga penting untuk
memperhatikan karyawan khususnya zoo keeper agar saat bekerja ia merasa aman dan tidak
terancam.
Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa resiko saat melakukan pekerjaan
menghadapi satwa rentan terjadi dan pencegahan agar hal tersebut tidak terjadi tergantung pada
kesadaran masing-masing zoo keeper dalam melakukan pekerjaannya. Sikap hati-hati dan
waspada sangat perlu dimiliki oleh pekerja. Standar operasional prosedur (SOP) juga sangat
penting untuk diterapkan, peran atasan instansi dalam mengingatkan atau mengarahkan para
pekerja juga menjadi poin penting agar zoo keeper benar-benar menerapkan pekerjaan sesuai
SOP yang ada. Pengadaan seperti alat-alat pelindung diri zoo keeper juga perlu diperhatikan
untuk mereka lebih merasa aman dan nyaman. Segala resiko dan kecelakaan yang dapat
dihindarkan bisa dilakukan ketika hal tersebut diterapkan dengan baik dan benar.
Layanan karyawan/staf dalam keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting bagi zoo
keeper. Agar bekerjanya tidak terancam dan bisa melakukan pekerjaan menjadi hal yang
menyenangkan. Untuk itu peranan atasan instansi dalam meningkantkan layanan karyawan/staf
dalam keselamatan dan kesehatan kerja sangat perlu diperhatikan dan juga diterapkan dengan
baik saat menghadapi satwa.
Page 20
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada para guru di SMA N 13 Kota Jambi
mengenai pengaruh etika dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMA N 13 Kota Jambi
dapat disimpulkan bahwa etika yang baik terhadap pekerjaan, motivasi yang tinggi dapat
meningkatkan kinerja para guru, sehingga dibutuhkan kesadaran para guru untuk memperbaiki
keuda faktor tersebut serta peran kepala sekolah untuk meningkatkan motivasi serta mengedukasi
guru agar memiliki etika yang baik dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kinerja guru
tersebut dalam melaksanakan tugasnya.
Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian diatas maka penulis memberikan saran
sehingga penelitian ini dapat dijadikann acuan dalam perkembangan keilmuan, diantaranya :
1. Para guru agar mampu memperbaiki etika dan meningkatkan motivasi kerja dalam
melaksanakan tugasnya sehingga diharapakan dapat meningkatkan kineja guru tersebut
dalam bertugas dan mencapai tujuannya.
2. Kepala sekolah diharapkan lebih meningkatkan lagi motivasi dan mengedukasi serta
berusaha meningkatkan lagi kesadaran para guru agar memiliki etika yang baik dan
motivasi yang tinggi dalam bekerja.
Page 21
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
A.A Anwar Prabu Mangkunegara, (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : PT. Remaja Rosda karya.
Catarina Corri, (2009). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Prestasi Kerja
Karyan pada PT PLN APJ Semarang.
Schuler, Randall S. dan Susan E. Jackson, (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia :
Menghadapi Abad ke-21. Jakarta : Erlangga.
Sedarmayanti, (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil. Bandung : PT. Refika Aditama.
Suharyanto dan Hadna, (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta, Grha Guru &
Media.
Tulus Agus, (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Page 22
Shella Andriani S.Pd Manajemen Pendidikan, Universitas Jambi
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Page 23