TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Empirik
DHA (District Health Account) pada dinas kesehatan dan instansi yang
Besaran pembiayaan kesehatan per kapita adalah Rp.26.744 per tahun yang
standar pembiayaan perkapita dari Bank Dunia saat itu. Namun begitu,
proporsi pembiayaan kesehatan baru sekitar 6,12% dari total APBD. Alokasi
dana belum mengacu pada program prioritas, yaitu zona pantai sehat,
pelayanan. 10
11
pendanaan per kapita dari standar WHO. Penggunaan dana lebih banyak
untuk membayar gaji dan honor petugas, belum terkoordinasi dengan baik
1996).
yang amat luas, jika disederhanakan dapat dibedakan atas dua subsistem.
adalah menunjuk kepada kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai upaya
kesatuan yang utuh dan terpadu dari pembiayaan upaya kesehatan yang berlaku
pada SKN 2004 yang hanya terdiri dari subsistem upaya kesehatan dan
subsistem pembiayaan. Dalam SKN 2009 terdiri dari 6 (enam) subsistem, yaitu :
dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) secara terpadu dan saling mendukung
Akan tetapi dengan begitu luasnya arti sehat yang dirumuskan WHO
subsistem pembiayaan. Hanya saja peninjauan yang luas seperti ini tidaklah
pembatasan terhadap biaya itu sendiri. Dari pembatasan ini akan terlihat bahwa
biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut. Pertama adalah dari perspektif
jasa pelayanan. Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut penyedia
terlihat bahwa biaya dari sudut penyedia pelayanan adalah persoalan bagi pihak-
jasa pelayanan (health consumer) adalah besarnya dana yang harus disediakan
untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan. Hal ini dapat disebut pula sebagai
dibutuhkan. Dari pengertian ini maka biaya kesehatan menjadi persoalan utama
bagi pemakai jasa pelayanan. Pada batas-batas tertentu, pemerintah juga turut
16
pemerintah.
Keadaan ini tergantung dari bentuk pemerintahan yang dianut suatu negara.
dimanfaatkannya.
1. Pemerintah Pusat : APBN, JPSBK, dan bantuan dan pinjaman dari luar negeri.
17
dikelompokkan menjadi dua yaitu alokasi untuk sektor kesehatan dan sektor non
kesehatan. Sektor kesehatan adalah satuan kerja yang memiliki fungsi utamanya
Sektor non kesehatan adalah satuan kerja atau instansi yang memiliki
dan sumber lain. Sumber pembiayaan pemerintah berasal dari pemerintah pusat,
sosial kemasyarakatan.
pembiayaan yaitu :
a. Jumlah
b. Penyebaran
Syarat lain yang harus dipenuhi ialah penyebaran dana yang harus sesuai
dengan kebutuhan. Jika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan
c. Pemanfaatan
Sekalipun jumlah dana dan penyebaran dana baik, akan tetapi jika
Dari ketiga syarat pokok tersebut kita menyadari bahwa jumlah dana yang
perhatian tidak hanya dicurahkan pada upaya penambahan dana tetapi juga
1. Jumlah penerimaan daerah berasal dari pemerintah pusat dan daerah yang
kesehatan.
pembelanjaan. Ketiga unsur ini menjadi unsur utama, baik bagi pihak penyedia
beberapa prinsip-prinsip agar tidak menyimpang dari maksud dan tujuan yang
20
1. Jumlah dana untuk kesehatan harus cukup tersedia dan dikelola secara
berdaya guna, adil dan berkelanjutan yang didukung oleh transparasi dan
akuntabilitas.
yang terorganisir, adil, berhasil guna dan berdaya guna melalui jaminan
(Gross Domistic Produk). Pada tahun 2003, pertemuan para Bupati/Walikota se-
dapat dipandang sebagai rendahnya apresiasi kita akan pentingnya bidang ini
problem baru yang justru akan menyerap keuangan negara lebih besar lagi.
Terbatasnya anggaran kesehatan di negeri ini, diakui banyak pihak, bukan tanpa
belum menjadi komoditas politik yang laku dijual di negeri yang sedang
dan akses (equitable access to health care) dan pelayanan yang berkualitas
Bila memperhatikan hal pokok diatas maka untuk dapat memenuhi syarat
Masalah lain yang dihadapi adalah penyebaran dana yang tidak sesuai
Pemanfaatan dana yang tidak tepat juga merupakan salah satu masalah
di banyak negara ternyata pelayanan kedokteran jauh lebih tinggi dari pada
kesehatan masyarakat.
pemanfaatnya belum begitu sempurna jika apa yang dimiliki tersebut dapat
kesehatan masih dapat dicapai. Sayangnya kehendak yang seperti ini sulit
yang masih terbatas, tetapi terkait juga dengan sikap mental para
pengelolanya.
berperan disini seperti tingkat inflasi, tingkat permintaan, kemajuan ilmu dan
(DHA) untuk melakukan koreksi dari berbagai issue tersebut, dengan penjelasan
sebagai berikut :
1. Jumlahnya kecil
tersebut. Data atau informasi itu dapat dipergunakan untuk bahan advokasi
anggaran kesehatan.
2. Terfragmentasi
Biaya kesehatan datang dari banyak sumber dan masih tetap terfragmentasi
anggaran kesehatan.
3. Tidak seimbang antara biaya untuk kegiatan langsung dan tidak langsung.
unit organisasi yang lebih tinggi (kantor dinas, rapat, pertemuan dan
24
yang digunakan dalam pembiayaan kesehatan, hal ini bisa ditelusuri dengan
instrument DHA.
Indonesia.
2. Kewenangan Daerah
- Penyelenggaraan pendidikan
- Pelayanan pertanahan
kewajiban. Hak yang dimiliki daerah antara lain adalah ; mengelola kekayaan
daerah, memungut pajak daerah dan retribusi daerah, mendapatkan bagi hasil
dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di
kewajiban yang harus dilakukan oleh daerah antara lain adalah mengembangkan
yang berkualitas dengan memperkuat daya tahan ekonomi yang didukung oleh
(unit kerja). Oleh karena itu perencanaan anggaran di tingkat unit kerja menjadi
bagian kebijakan yang sangat penting. Hal ini disebabkan semua anggaran dari
seluruh unit kerja tersebut menjadi anggaran dan belanja daerah. Secara rinci
arah dan kebijakan umum anggaran pendapatan dan belanja daerah memuat
pembangunan di daerah.
1. Sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan yang ditetapkan
3. Memuat arah yang diinginkan dan kebijakan umum yang disepakati sebagai
sebuah kebijakan publik. Hal ini yang mendasari bahwa APBD merupakan
sesuai dengan fungsi alokasi dan komitmen yang telah ada pada visi dan misi
Pembangunan Nasional.
demikian, prioritas belanja tidak hanya pada besaran angka, tetapi juga pada
Belanja Daerah terdiri dari : Belanja tidak langsung dan Belanja langsung.
yang secara tidak langsung adalah turunan dari pendapatan dan belanja.
nantinya akan sesuaikan dengan visi dan misi Pemerintah Daerah yang tertuang
Restra Daerah yang dijabarkan pada masing-masing unit kerja dalam hal
ini melalui forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mengakomodasi tugas
Daerah (RKPD), dimana RKPD ini menjadi pedoman dan acuan dalam
1. Subtansi Kebijakan Umum Anggaran (KUA) yang tediri dari : kondisi ekonomi
dengan sasaran yang ingin dicapai, SKPD yang akan melaksanakan, dan
menyampaikan KUA dan PPAS kepada DPRD dalam waktu yang bersamaan
meliputi KUA, PPAS, analisis standar belanja dan standar satuan harga.
31
dan pendapatan hibah, belanja tidak langsung terdiri dari belanja bunga,
belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil,
ditiadakan.
hal ini, diperlukan strategi atau cara tertentu yang diharapkan dapat
untuk mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh daerah dalam
pencapaian arah dan kebijakan umum APBD. Strategi diarahkan pada upaya
dana dan atau teknologi) yang tersedia serta kondisi lingkungan. Strategi
yang dihadapi.
strategis, tren kedepan dan analisis SWOT, untuk mencapai target yang
keterlibatan tim ahli pada saat penyusunan konsep arah dan kebijakan umum
APBD dapat juga sekaligus terlibat dalam penyusunan strategi dan prioritas
APBD.
4. Strategi dan prioritas APBD yang telah disusun tim anggaran eksekutif,
disepakati sebelumnya.
33
5. Arah dan kebijakan umum serta strategi dan prioritas APBD selanjutnya
dan daerah.
melakukan perencanaan.
musrenbang.
prosesnya dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam hirarki
pemerintahan.
34
perencanaan yang bersifat politik, teknokratik dan top-down, (UU No. 25 Tahun
20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah
waktu 5 (lima) tahun merupakan penjabaran dari visi, misi dan program
jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rencana kerja dan pendanaannya,
kerja pemerintah.
e. RPJP daerah dan RPJM daerah ditetapkan dengan Perda berpedoman pada
utama, yaitu (a) menelisik efisiensi sektor kesehatan dan (b) melengkapi
pemerataan pelayanan.
- Meneliti pola pembiayaan dan pendanaan yang ada untuk dapat digunakan
pembiayaan/pengeluaran.
setidaknya ada empat langkah pokok yang harus dilakukan untuk menilai
masalah pendanaan dan pembelanjaan sektor kesehatan (Mills & Gilson; 1990,
- Menyajikan kesimpulan.
Menurut Mills & Gilson (1990) dalam Hermana (2006), pengertian dasar
Jika prosedur akuntansi ini dilakukan oleh suatu Negara, maka disebut National
berijazah resmi dan juga pelayanan yang diberikan oleh tenaga yang tidak
pada tingkat nasional yang akan memberikan informasi tentang alur pendanaan
dengan bagaimana biaya tersebut digunakan dan kepada siapa saja biaya
kesehatan suatu negara. Manfaat NHA bagi suatu system kesehatan adalah
suatu Negara dan dipergunakan oleh pengambil kebijakan (policy maker) atau
perencana kesehatan (health planner). NHA ini dapat digunakan sebagai input
kebijakan, sekaligus sebagai alat ukur outcome dari sistem kesehatan suatu
Negara.
1) Aliran keuangan (flow of fund), dari mana uang tersebut berasal, kemana
2) Aliran keuangan dalam NHA dapat bermanfaat dan berhasil guna bila
timelines
Resource Resource
Mobilization Allocation
1. Transparans : harus dapat dimengerti oleh semua pihak agar tidak terjadi
perbedaan pengertian.
kesehatan.
pengambil kebijakan.
kesehatan dalam kurun waktu tertentu. Pengeluaran biaya untuk kesehatan ini
melihat siapa yang memberikan pelayanan tersebut ( bisa yang profesional atau
yang telah disebutkan dalam Modul 08-P2KT-FKMUI adalah semua biaya yang
a. Berapa besar biaya kesehatan yang tersedia pada satu tahun, secara
dan pemeliharaan
40
Hal penting dalam DHA adalah menentukan batasan mana yang bisa
disebut sebagai biaya kesehatan dan mana tidak termasuk biaya kesehatan.
batasan biaya kesehatan sebagai berikut. Biaya kesehatan adalah semua oleh
Jadi menurut batasan diatas, biaya yang dikeluarkan PDAM bukan biaya
kesehatan. Namun kalau ada Penampungan air Hujan (PAH) atau pembangunan
Dalam DHA sumber biaya kesehatan secara garis besar ada dua sumber
1. Pemerintah
2. Non Pemerintah
c. Asuransi kesehatan
APBD adalah :
1). Pendapatan Asli Daerah ; yaitu, pajak daerah, hasil perusahaan Milik
yang sah.
2). Dana Perimbangan ; Meliputi Bagi hasil pajak yang sah, DAU, DAK