Anda di halaman 1dari 2

Nama : Na’imah Dian Aprilia

NIM : 21101020019
Prodi : SKI /A

Ringkasan Materi bab I mengenai “TAHU”


Pengantar ke Ilmu dan Filsafat

Kata tahu sudah tidak asing lagi bagi seluruh manusia dan tidak dapat dipungkiri bahwa sadar
atau tidak sadar manusia memilikinya meskipum arti kata tahu yang sebenarnya dimaksudkan itu
tidak tahu yang bagaimana tapi pasti adanya, dan yang menjadi pertanyaan besar manusia dapat
tahu itu sumbernya apa. akan tetapi seseorang yang sedikit hendak mengetahui hal tahu itu
dengan memperhatikannya, untuk menemukan apakah yang nampak kepada kita, jika orang
dikatakan bahwa ia tahu. Untuk itu, ada beberapa gejala bagaimana seseorang itu dapat
dikatakan tahu yaitu sebagai berikut :

a. Tidak dari permulaan adanya manusia itu sudah tahu. Pada suatu ketika ia ingin tahu.
Segera ia dapat memaparkan isi hatinya dengan bahasa, bagaimana pun sederhananya,
segera pula ia bertanya: apa ini, apa itu, apa sebabnya begini dan mengapa demikian?
Jadi ia ingin tahu. Pertanyaan itu biasanya disebabkan karena ia kagum, sebab tidak
mengerti akan hal sekitarnya, maka, diusahakan dengan antara lain bertanya, untuk
memuaskan keingin-tahuannya itu. Jika orang tahu, merasa terpenuhi keinginannya dan
untuk sementara waktu puaslah dia.
b. Selain gejala diatas , bahwa tahu yang memuaskan manusia itu ialah tahu yang benar.
Tahu yang tidak benar itu disebut keliru. Tak seorang pun cinta kepada kekeliruan. Keliru
itu sering-kali lebih jelek daripada tidak tahu. Oleh karena tahu itu kerapkali menjadi
dasar suatu tindakan, maka tahu yang keliru, kalau dijadikan dasar tindakan, kerapkali
tindakan itu pun keliru juga, malapetaka mungkin timbul..
c. Kalau manusia ingin tahu, apakah yang hendak diketahui itu, dengan kata lain boleh
ditanyakan, apakah obyek tahu itu? Seperti kami katakan di atas, tahu manusia tentang
sesuatu itu bukanlah dari sejak lahirnya, jadi rupanya bukanlah itu suatu bekal yang
dibawanya waktu ia lahir; sebelum ia dapat tahu, ia kagum atas hal yang mengelilingi dia,
hal itu boleh dikatakan merangsang dia lalu menimbulkan keinginannya untuk tahu.
d. manusia yang tahu itu, tahulah bahwa ia tahu. Hal itu juga dapat kita ketahui dari analisa
di bawah ini: manusia tahu benar, bahwa ia tidak tahu sesuatu, maka bertanyalah ia
Nama : Na’imah Dian Aprilia
NIM : 21101020019
Prodi : SKI /A
misalnya kepada orang lain, lalu diberi tahu; setelah itu, tahu jugalah bahwa ia tahu.
Mungkin juga ia mengira, bahwa ia tahu, tetapi pada suatu ketika ternyata, bahwa ia
keliru, jadi sebetulnya belum tahulah ia.

Menurut dari ringkasan diatas yang dapat saya pahami adalah manusia dapat dikatakan bahwa
mereka tahu adalah apabila ada empat gejala diatas yaitu rasa ingin tahunya yang tinggi ketika
melihat atau merasakan hal – hal baru yang mereka temukan dan timbulah rasa penasaran secara
tidak sengaja, lalu rasa ingin tahu seseorang mengenai sebuah kebenaran suatu hal, karena yang
dipikirkan seorang manusia pastinya mereka hanya ingin berada pada kebenaran tanpa kesulitan,
untuk memenuhi kepuasan pada diri seseorang kemudian dimana tahu itu menjadi obyek bagi
manusia yang mungkin ada untuk dicari darimana asalnya apakah bekal dari mereka lahir atau
tercipta setelahnya secara sendirinya dengan berbagai keadaan lingkungan sekitar seseorang,
yang terakhir manusia tahu bahwa ia tahu tetapi rasa itu juga menimbulkan keraguan apakah
mereka benar – benar tahu karena tidak dapat dipastikan kata tahu yang dimaksudkan itu
bagaimana yang sebenarnya. Namun, tahu tidak dapat dielekkan dari kehidupan manusia karena
setiap manusia pasti memiliki dan mengalaminya walaupun tidak secara pasti dan percaya diri
akan arti tahu yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai