Anda di halaman 1dari 3

Dosen Penyaji : Prof. Dr. Ir.

Trijunianto Moniharapon, MS

Pertanyaan :

1. Ada orang yang tahu ditahunya

2. Ada orang yang tahu di tidaktahunya

3. Ada orang yang tidak tahu di tahunya

4. Ada orang yang tidak tahu di tidaktahunya

Jawaban :

1. Ada orang yang tahu, ditahunya :

Yaitu, orang yang tahu bahwa dirinya itu tahu (mengetahui). Ciri dari orang seperti ini adalah

biasanya rendah hati sesuai dengan motto ilmu padi yang semakin berisi semakin menunduk atau

orang yang mempunyai pengetahuan dan mengerti pengetahuan yang dimilikinya. Orang seperti

ini bisanya disebut orang ‘Alim (Mengetahui). Terkait orang seperti ini, yang harus dilakukan

adalah kita mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam

yang masih butuh banyak diajari maka sudah seharusnya kita mencari orang yang seperti ini,

duduk bersama dengan orang – orang seperti ini dampaknya akan menjadikan kita bertambah

pengetahuan / wawasan terkait segala sesuatu yang kita tidak ketahui.

Orang alim Ini adalah manusia yang paling baik, seorang manusia yang memiliki kemapanan ilmu,

dan dia tahu kalau dirinya itu berilmu, maka ia menggunakan ilmunya. Ia berusaha semaksimal

mungkin agar ilmunya benar-benar bermanfaat bagi dirinya, orang sekitarnya, dan bahkan bagi

seluruh umat manusia.

Dalam bahasa pakar manajemen global, orang jenis ini adalah orang yang kreatif, selalu belajar,

dan tidak berhenti berinovasi. Orang jenis ini adalah manusia unggul. Manusia jenis inilah yang

yang mampu merubah dunia kearah yang lebih baik, mereka layak menjadi pelopor dalam hidup.

Jumlah orang seperti ini tidak banyak, tapi keberadaan mereka menjadi nyawa bagi kehidupan

umat manusia.

1
2. Ada orang yang tahu di tidaktahunya

Yaitu orang yang tahu bahwa dia tidak tahu. Ciri dari orang seperti ini adalah suka bertanya untuk

mendapatkan tambahan pengetahuan dengan cara kritis dan bukan untuk menguji kemampuan

orang lain. Orang yang mempunyai pengetahuan tetapi tidak mengerti kemampuan yang dimiliki.

Untuk tipe orang seperti ini, boleh dibilang bahwa dia bagaikan orang yang tengah tertidur lelap,

bagaimana sikapnya, dia tidak akan tahu tentang keberadaan dirinya sendiri. Kemudian coba

bangunkan dia, apa reaksinya? Dia akan berkata dimanakah saya berada?

Manusia seperti ini sebenarnya memiliki ilmu dan kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari

kalau dirinya memiliki ilmu dan kecakapan. Manusia jenis ini sering kita temui disekitar

kehidupan ini, terkadang menemukan orang yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa,

tapi ia tidak tahu kalau dirinya memiliki potensi.

3. Ada orang yang tidak tahu di tahunya

Yaitu orang yang tidak tahu bahwa dirinya tahu (punya potensi). Ciri dari orang seperti ini sering

membuat kejutan sekaligus sering terkejut ketika berprestasi tidak terduga, misalnya melihat hasil

ujian mendapat nilai A atau B. Komentar yang sering didengar "kok bisa ya...", orang yang tidak

mengerti pengetahuan tetapi mengakui bahwa dirinya mengerti akan sesuatu hal.

Orang ini masuk kategori orang-orang yang awam yang masih lemah keilmuannya, masih bodoh

pemahamannya. Kepada orang ini, maka sikap yang harus diupayakan dari orang-orang berilmu

didekatnya adalah merangkulnya, mengajarinya.

Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa

menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa menempatkan dirinya di

tempat yang sepantasnya. Karena dia tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar. Dengan belajar

itu, sangat diharapkan suatu saat dia bisa berilmu dan tahu kalau dirinya berilmu.

Meskipun tergolong baik, tapi orang ini bukan tipe manusia yang bisa membuat perubahan bagi

lingkungannya. Sebab, tanpa ilmu pengetahuan yang cukup, maka manusia tidak bisa berinovasi.

Baiknya, tipe manusia ini dengan kesadaran dan akal sehatnya tidak akan menghalangi sebuah

2
proses perubahan kearah yang lebih baik. Dan manusia jenis ketiga ini, dia tidak akan berani nekat

memegang tanggung jawab yang ia merasa tidak memiliki kapasitas/ kompetensi untuk

memegangnya. Sebab ia tahu siapa dirinya.

4. Ada orang yang tidak tahu di tidaktahunya

Yaitu orang yang tidak tahu kalau dirinya tidak tahu. Cirinya antara lain yaitu dia suka bertindak

semaunya sendiri, bingung mau bertanya apa ? tidak bisa mengenali masalah ? tidak tahu harus

bicara apa ? orang yang tidak mempunyai pengetahuan atau tidak mengerti apa-apa.

Ini adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu

merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa. Repotnya manusia jenis

seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah sebab ia merasa tahu atau

merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling susah dicari kebaikannya. Sikap terhadap orang

ini ? Tinggalkan dia ! Sayangnya, jenis manusia seperti ini sangat banyak dan bisa dijumpai

dimana-mana, orang-orang yang merasa tahu, sok tahu pemahaman baru sejengkal bicaranya

sudah sehasta.

Referensi

https://www.ideapers.com/2019/07/4-golongan-manusia-menurut-imam-al-ghazali.html

https://www.kompasiana.com/syiar/5a6aadafdcad5b18ea11c142/orang-tahu-dan-orang-tidak-tahu-
menurut-imam-al-ghazali?page=all

Anda mungkin juga menyukai