Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

Dibuat untuk tugas mata kuliah gizi dalam kesehatan reproduksi

Dosen Pembimbing : Rusdiarti SST, M.Gz

Disusun oleh :

ADELIA WIDIASE ASTUTIK

(210550002)

STEVI RIZKY ANANDHA

(210550015)

AKADEMI KEBIDANAN JEMBER

YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

2021/2022

i
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah yang berjudul GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI
Telah dibuat pada tanggal 21 Maret 2022

Jember, 21 Maret 2022

Dosen PJMK sekaligus Pengampu


Mata kuliah Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi

(Rusdiarti SST, M. Gz)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa selesainya
makalah Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Nurul Aini M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Jember.


2. Linda Ika Puspita Ariati M. Keb selaku Kaprodi Akademi Kebidanan Jember.
3. Rusdiarti SST, M. Gz PJMK dab Pengampu mata kuliah Gizi Dalam Keseshatan
Reproduksi.
4. Orang tua yang senantiasa selalu mendoakan dan mendukung kami.
5. Teman-teman yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Jember, 05 Maret 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………i

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………….………………ii

KATA PENGANTAR……………………………………………………..……..iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………….………..iv

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………….…….1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….………..1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..………1

1.3 Tujuan…………………………………………………………………..……..1

1.4 Manfaat………………………………………………………………..………1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……………………………………,,,…………..2

BAB 3 PENUTUP…………………………………………….……………..…..12

3.1 Kesimpulan……………………………………………………..……………12

3.2 Saran…………………………………………………………..……………...12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..…………….....13

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa bersalin merupakan periode kritis bagi seorang ibu hamil. Masalah
komplikasi atau adanya factor penyulit menjadi faktor risiko terjadinya kematian
ibu sehingga perlu dilakukan tindakan medis sebagai upaya untuk menyelamatkan
ibu dan anak. Status nutrisi merupakan aspek yang penting dalam proses
penyembuhan luka. Pasien yang mengalami penurunan serum albumin, total
limpfosit dan transferin akan mengalami proses penyembuhan luka yang
terhambat dikarenakan proses fagositosis mengalami penurunan, oleh karena itu
peranan nutrisi dalam perawatan luka adalah kunci untuk intervensi dimana
abnormal penyembuhan luka dikaitkan dengan tingkat kecukupan atau
kekurangan dari salah satu unsur nutrisi seperti energi, protein, lemak maupun zat
gizi lainya. Lemak sebagai pelarut vitamin (A,D,E dan K), pembentuk struktur
membran sel dalam sintesis sel baru. Peran asam lenoleat dan linolenat dalam
proses penyembuhan luka yaitu sebagai anti bakterisida alami guna mengurangi
risiko terjadinya infeksi pada jaringan tubuh yang rusak. Lemak juga digunakan
sebagai (Isnani, 2019).
Protein berperan dalam regenarasi jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.
Kolagen adalah protein yang terbentuk dari asam amino yang diperoleh dari
sumber protein yang dikonsumsi. Proses penyembuhan luka memiliki tiga fase
yaitu fase inflamasi, proliferasi, dan resaorbsi. Protein digunakan sebagai bahan
pembentuk sel-sel darah dan kolagen (Reksoprojo, 2010). Kolagen terdapat pada
jaringan ikat kulit, tulang, dan kartilago. Kolagen juga mengandung rantai
polipeptida. Rantai panjang dari molekulmolekul kolagen mengandung kurang
lebih seribu residu asam amino dan sekitar enam ribu atom. Proses sintesis
kolagen dimulai dengan reaksi hidroksilasi dimana vitamin C ikut berperan
didalamnya (Sinta, 2019) .
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip gizi untuk ibu bersalin
2. Bagaimana factor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu bersalin
3. Bagaimana pengaruh status gizi pada ibu bersalin

5
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip gizi untuk ibu bersalin
2. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu bersalin
3. Untuk mengetahui pengaruh status gizi pada ibu bersalin

6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prinsip Gizi Untuk Ibu Bersalin


Janin mengalami perkembangan yang makin pesat sehingga membutuhkan
asupan nutrisi yang baik pula. Calon ibu perlu meningkatkan asupan kalori
mengingat banyaknya organ yang akan tersusun.Salah satunya, asupan zat besi
dan vitamin C dalam mengoptimalkan pembentukan sel-sel darah merah dalam
mendukung jantung dan sistem peredaran darah janin yang sedang
berkembang.Selain itu, asam lemak omega 3 dibutuhkan dalam pembentukan otak
janin. Hindari makanan dengan kandungan kafein yang tinggi, makanan dengan
kandungan garam yang berlebih dapat memicu kaki bengkak menahan cairan
tubuh. Konsumsi pula air yang cukup setiap harinya untuk menghindari sembelit
dan wasir yang banyak dialami ibu hamil pentingnya susu upayakan
mengonsusmsi makanan yang kaya zat besi untuk mencegah anemia. kandungan
kalsium dalam susu juga diperlukan untuk pembentukan gigi dan tulang janin
serta mencegah osteoporosis. Selama dalam kandungan, janin mengambil kalsium
dari persediaan ibu hamil. persiapan persalinan pada trimester ketiga, saatnya
calon ibu mempersiapkan kelahiran bayi.yang harus dipersiapkan adalah energi
yang mencukupi dalam kesiapan persalinan. Rata-rata kalori yang dibutuhkan per-
hari dalam nutrisi calon ibu berkisar antara 285 hingga 300 kkal. Kebutuhan
kalori yang akan berperan dalam pertumbuhan jaringan janin dan plasentanya.
Salah satu upaya, meningkatkan asupan kalori dari sereal, kentang, mentega, susu,
telur, alpukat, dan minyak nabati, tak kalah penting vitamin merupakan nutrisi
pada masa ini. Vitamin membantu dalam pembentukan sel darah merah,
metabolism karbohidrat, lemak, dan asam amino. Misal, ibu memerlukan sekitar
2,2milligram vitamin B6 sehariVitamin B6 untuk membantu metabolisme dalam
pembentukan senyawa kimia yang diantarkan pada sel saraf. Vitamin B1, B2 dan
B3 dalam membantu enzim untuk mengatur sistem pernapasan dan energi .
(Ahmad Aripin 2020)

7
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu bersalin
1. Umur
Umur seorang ibu berkaitan dengan perkembangan alat-alat reproduksinya. Umur
reproduksi yang sehat dan aman adalah 20-35 tahun. Kehamilan kurang dari 20
tahun secara biologi belum optimal, emosinya cenderung labil, mentalnya belum
matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya
perhatian terhadap pemenuhuan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilan.
Sedangkan kehamilan pada usia lebih dari 35 tahun terkait dengan kemunduran
fungsi organ yang menyebabkan harus bekerja maksimal sehingga memerlukan
tambahan energi yang cukup selain itu juga terkait penurunan daya tahan tubuh
serta berbagai penyakit (Proverawati, 2009).
Berdasarkan Riskesdas 2007 proporsi paling tinggi ibu hamil resiko kurang energi
kronis menurut usia sebanyak 37,9% berada pada usia kurang dari 20 tahun. Di
negara berkembang 26% remaja putri yakni yang berada pada rentang usia 12-21
tahun mengalami anemia
2. Berat Badan
3. Suhu Lingkungan
4. Status Kesehatan
5. Pengetahuan
Pengetahuan memungkinkan seseorang memecahkan masalah yang dihadapinya
(Notoatmodjo, 2003), cara yang digunakan untuk memperoleh pengetehuan
dengan cara tradisional dan cara modern (ilmiah). Cara tradisional dapat di
peroleh melelui cara coba salah satu (trial and erorr) dimana cara ini telah banyak
di pakai orang sebelum adanya kebudayaan bahkan mungkin sebelum adanya
peradaban, cara kekuasaan atau orteriter yaitu cara memperoleh pengetahuan dari
kehidupan sehari-hari, cara memperoleh pengetahuan berdasarkan pengetahuan di
masa lalu untuk memecahkan suatu masalah dan cara memperoleh pengetahuan
melalui jalan pikiran dimana jalan ini sejalan dengan perkembangan
manusia.Sedangkan cara modern yaitu cara baru dalam memperoleh pengetahuan

8
pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan alamiah. Cara ini disebut metode
penulisan atau lebih popular disebut metodologi penulisan ( Andriani, 2019 )

2.3 Pengaruh status Gizi pada ibu bersalin


Status gizi ibu sebelum hamil merupakan tolak ukur untuk menentukan asuhan
yang akan diberikan kepada ibu selama kehamilan. Status nutrisi tersebut dapat
dilihat berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT) yang diukur melalui tinggi badan
dan berat badan, serta ukuran Lingkar Lengan Atas (LLA). Status nutrisi ibu
sebelum hamil dan kenaikan berat badan ibu selama kehamilan akan memberikan
dampak pada pertumbuhan dan perkembangan janin, proses persalinan, serta
komplikasi yang dapat menyertai kehamilan baik pada ibu dan janin. Sehingga
status nutrisi harus diperhatikan jangan sampai berlebih atau kurang, karena
kondisi tersebut dapat mengakibatkan perslainan premature, bayi lahir dengan
berat badan rendah, atau apabila berlebih dapat juga berakibat pada diabetes
gestasional serta makrosomi. (Litaay Christina 2021)

2.4 Menu Gizi Seimbang Untuk Ibu Bersalin

Menu sarapan -2 buah telur yang dibuat omelet


dengan campuran jamur dan bayam
-1 gelas susu
Menu siang -3/4 gelas nasi putih/merah
-1 potong dada ayam panggang
-tempe/tahu goreng
-tumis brokoli dan bawang putih
Menu malam -3/4 gelas nasi putih/merah
-1 daging sapi rendah lemak
-1 mangkuk sup bening dengan daun
bayam dan jagung
-1 gelas susu
Makanan selingan - Buah-buahan kaya protein (alpukat
atau pisang)
- roti gandum

9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Status nutrisi ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan ibu selama
kehamilan akan memberikan dampak pada pertumbuhan dan perkembangan janin,
proses persalinan, serta komplikasi yang dapat menyertai kehamilan baik pada ibu
dan janin. Sehingga status nutrisi harus diperhatikan jangan sampai berlebih atau
kurang, karena kondisi tersebut dapat mengakibatkan perslainan premature, bayi
lahir dengan berat badan rendah, atau apabila berlebih dapat juga berakibat pada
diabetes gestasional serta makrosomia. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu
bersalin diantaranya umur, Berat Badan, Suhu Lingkungan, Status Kesehatan, dan
Pengetahuan.

3.2 Saran
Ibu bersalin sangat membutuhkan nutrisi yang baik supaya dapat membantu
proses bersalin ibu nanti, dengan begitu sebaiknya kita harus memberikan nutrisi
yang baik dan benar pada ibu hamil.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Aripin, et al. 2020. Buku Saku Gizi PersalinanAceh: Politeknik Kesehatan
Kemenkes Aceh.

Litaay Christina, et al. 2021. Kebutuhan Gizi Seimbang. Yogyakarta: Zahir


Publishing.

Yulizawati, Isnani, Sinta, dan Andriani, 2019.Buku Ajar Asuhan Kebidanan


Persalinan Ed 1.Indomediapustaka:Sidoarjo

11
12

Anda mungkin juga menyukai