id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
kantor pertanahan. Demikian juga akan diuraikan tiga kasus yang berkaitan
dengan pengakuan hak di kantor pertanahan, yaitu: kasus pengakuan hak yang
Ketiga kasus yang diangkat sebagai bahan kajian dalam penelitian ini menjadi
kasus yang dipilih karena merupakan pengakuan hak atau pemberian hak yang
diawali dengan penguasaan bidang tanah oleh seseorang yang sudah pernah
ada pemilik haknya terdaftar sebelumnya. Ketiga tempat yang termasuk dalam
secara bersama-sama menduduki tanah yang masih ataupun pernah ada haknya,
penguasaan terebut tanpa seizin pemiliknya, dengan kata lain tanpa alas hak
pada akhirnya pihak yang menguasai mendapatkan hak atas tanah atas nama
diri mereka.
Penulis berasumsi bahwa dasar pemberian hak atas tanah yang baru
bagi seseorang yang menduduki tanah terlantar tanpa alas hak, yang dilakukan
commit to user
255
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam jangka waktu yang lama dan tidak ada gugatan/sengketa dari pemilik
atau bekas pemilik sebelumnya, maka kemudian orang yang menguasai tanah
pemberian hak dan kemudian didaftarkan serta memperoleh bukti hak atas
kasus penulis peroleh data primer melalui wawancara dengan Kepala Kantor
pemegang Hak Guna Usaha seluas 79 ha dan berakhir jangka waktunya pada
tahun 2000, namun bekas pemegang hak yang sudah berakhir ternyata tidak
lagi mengerjakan dan tidak lagi melakukan permohonan pembaharuan hak atas
tanah (Hak Guna Usaha) yang sudah berakhir jangka waktunya. Kemudian ada
meter persegi).
commit to user
256
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 3
Lainnya
Tempat pembibitan
langka dan
laboratorium,
Pemakaman umum,
Sarana ibadah,
PD Muhamadiyah,
PM Tazaka
commit to user
257
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4,281 Ha diperuntukan
lapangan
dengan reforma agraria) penerima hak atas tanah berjumlah 425 orang yang
didasarkan pada penguasaan atas bidang tanah yang telah dilakukan oleh para
perbuatan hukum tertentu antara bekas pemegang HGU dengan para penggrap,
sehingga surat bukti perolehan tidak mereka punyai. Namun atas dasar
penggarapan tanah pertanian untuk kebun dan tempat tinggal di atas tanah
bekas Hak Guna Usaha yang telah habis masa berlakunya. Dalam
pertimbangan pemberian hak atas tanah kepada para peserta redistribusi tanah
365
commit
Wawancara dengan Bpk. toKepala
M. Aziz, user Kantor Pertanahan Kabupaten Batang,
pada tanggal 10 Oktober 2016.
258
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dikatakan, bahwa mereka para penerima hak atas tanah adalah mereka yang
sendiri, berkaitan dengan bekas Hak Guna Usaha yang telah berakhir jangka
waktu dan kemudian juga ditinggalkan oleh bekas pemegang haknya. Kiranya
oleh Boedi Harssono dalam kutipan penulisan dalam footnote nomer 188,
halaman 149.
Adanya tiga bidang tanah yang sudah bersertipikat yang letaknya saling
berdampingan yang berada dalam wilayah Kota Jember, tiga bidang tanah
tersebut terdaftar atas nama tiga orang. Namun demikian tanah tersebut sudah
setelah berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama dan tidak pernah ada
keberatan dari pihak pemilik terdaftar atau pihak manapun, maka orang-orang
tersebut ditolak oleh Kantor Pertanahan karena bidang tanah yang dimohonkan
366
Tjahjo Arinanto dkk. Kajian Hukum Penyelesaian Tanah Hak Milik Terlantar.
Laporan Penelitian 2014. Tidak dipublikasikan. Kasus pengakuan Hak yang terjadi di Desa
Wirolegi Jember Jawa Timur, data commit
diperoleh to user
dari hasil penelitian Tim Peneliti dari Sekolah
Tinggi Pertanahan Nasional.
259
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hak, ternyata sudah terdaftar, dalam buku tanah yang tersimpan di Kantor
dikuasainya sudah cukup lama dan tidak pernah ada sengketa atau gugatan dari
agar diputuskan siapa sebenarrnya yang berhak terhadap tanah yang telah
mereka kuasai dalam waktu yang cukup lama tersebut. Oleh karena pihak
tergugat atau pemegang hak atas tanah yang terdaftar dalam buku tanah di
menerima permohonan konversi hak milik yang berasal dari tanah milik adat
dengan alas hak berupa girik di atas tanah bekas hak erfacht Verponding 414
Tanah bekas hak erfacht merupakan tanah Negara. Sesuai dengan ruang
260
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kabupaten Jember. Sesuai dengan Pasal 24 ayat (1) UUPA huruf k, girik
merupakan salah satu jenis alat bukti tertulis hak lama yang dapat digunakan
penegasan konversi.
girik, tetapi pada kenyataannya keluar girik yang digunakan sebagai alas hak
berada di atas bidang tanah bekas hak erfpacht RVE 414 yg telah diterbitkan 4
sertpikat HM yang baru seluas 6 ha, sertipikat mana terbit tahun 1964. Selain
data bahwa bidang tanah seluas 6 ha tersebut telah terdapat penguasaaan fisik
commit to user
261
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sertipkat SHM yang telah terbit sebelumnya. 367 (data sekunder diperoleh dari
dan Pendaftaran Tanah, sebelum tahun 1991 pernah terbit sertipikat melalui
permohonan konversi Tanah Milik Adat dengan alas hak girik. Berdasarkan
keterangan dari Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara jumlah sertipikat dengan
alas hak girik yang pernah terbit adalah sebanyak 1 (satu) sertipikat. Ketika
hukum dalam penerbitannya. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 104 ayat
(2) Peraturan Menteri Negara Agraria Nomr 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pemberian dan Pembatalan Hak, pembatalan hak atas tanah dapat dilakukan
hal ini pindah tugas. Faktanya, penguasaan fisik bidang tanah tersebut ternyata
bisa diperjual belikan. Pembeli yang tidak mengetahui riwayat tanah yang
Hal tersebut tentunya akan langsung ditolak oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
262
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari salah satu masyarakat pelaku pada waktu itu, yaitu bapak Amri sempat
Sertipikat yang diketuai oleh Bapak Amri. Bapak Amri bersama dengan
tanah mereka.
bidang tanah tersebut telah diterbitkan 4 (empat) sertipikat hak milik. Kempat
sertipikat tersebut adalah sertipikat SHM Nomor 26, 27, 28 dan 29/Wirolegi.
tanah sejak tahun 1960-an tidak pernah mengenal dan mengetahui keempat
commit to user
263
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Milik Nomor 26, 27, 28, 29/Wirolegi. Oleh pihak Kantor Kelurahan kemudian
ada satupun penduduk yang bernama Pak Din, Muhamad, Warno, dan
dan Moerdijanto. Namun, hasil yang didapat adalah tidak ada satupun
penduduk kelurahan yang mengetahui rekam jejak Pak Din, Muhamad, Warno,
musyawarah.
264
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kecamatan Jebres. Kasus ini bermula ketika hamparaan tanah (ada delapan
bidang tanah) yang sudah bersertipikat Hak Milik namun tetap kosong tidak
dimanfaatkan dalam waktu yang cukup lama, kemudian pada masa Reformasi
(1997-98) sedang bergulir, ada sekelompok orang yang datang dan menduduki
tanah tersebut. Pendudukan tanah dilakukan oleh kurang lebih 56 orang kepala
dan tidak ada tindakan ataupun keberatan dari pemilik atau siapapaun, tindakan
negara dari kepala desa setempat. Atas dasar surat keterangan penguasaan
tanah tersebut mereka mengajukan permohonan hak atas tanah negara, namun
ditolak oleh pihak Kantor Pertanahan Kota Surakarta karena tanah yang
diohonkan sertipikatnya sudah ada sertipikat terdaftar atas nama orang lain
265
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
permohonan hak dengan pihak pemegang hak yang sudah terdaftar. Dengan
difasilitasi mediasi antara pemegang hak dan pihak yang menduduki tanah,
akhir dicapai kesepakatan bahwa pihak pemegang hak mau melepaskan hak
atas tanahnya kepada pihak yang menduduki tanah dengan penggantian uang
yang besaran nilainya jauh dibawah harga jual. Setelah adanya kesepakatan
dan pembayaran uang hasil kesepakatan, diterbitkan sertipikat hak milik baru
tanah yang sudah terdaftar sebagai hak milik orang lain di desa Kragilan tidak
pihak yang dipandu oleh pejabat dari Kantor Pertanahan Kota Surakarta untuk
yang menduduki. Dalam kasus ini juga tidak ada gugatan dari pihak pemegang
perolehan hak atas tanah yang mirip dengan konsep perolehan hak kebendaan
dalam KUH Perdata melalui jalan occupatio. Dalam Pasal 24 ayat (2) PP No.
“Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat
266
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dipercaya;
Pasal ini mengatur perolehan hak milik atas tanah setelah penguasaan
terus menerus atas suatu bidang tanah yang dilakukukan dengan iktikad baik
dan secara terbuka oleh seseorang.368 Pada penjelasan pasal ini menyebutkan
bahwa penguasaan tersebut dilakukan secara nyata dan dengan iktikad baik
selama 20 atau lebih secara berturut-turut. Namun, tidak dijelaskan makna dari
adat.369
368
Bandingkan dengan bezit sebagai suatu cara untuk memperoleh hak milik. Agar
suatu bezit berubah menjadi hak milik, seseorang harus melakukan penguasan benda tersebut
dengan iktikad baik. Namun, dalam penjelasan pasal ini tidak dijelaskan makna dari
penguasaan dengan iktikad baik. Dalam lembaga daluwarsa yang diatur dalam KUH Perdata,
seseorang dapat memperoleh hak milik karena verjaring, apabila seseorang beriktikad baik
menguasai suatu benda selama 20 tahun dan penguasaan tersebut dilakukan dengan alas hak
yang sah.
369
Pernyataan ini merupakan Putusan yang pernah dikeluarkan oleh
Hooggerechtshof (HGH) tanggal 25commitOktoberto1934.
user Hukum adat hanya mengenal lembaga
rechtsverwerking, yaitu lampau waktu sebagai sebab kehilangan hak atas tanah apabila tanah
267
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sebagai salah satu bentuk perolehan hak milik atas tanah yang ada
dalam hukum adat. Seseorang mendapatkan hak milik atas tanah apabila ia
rebutan lahan dengan anggota masyarakat adat yang lain. Sebagai anggota
Van Dijk menjelaskan bahwa apabila ia menguasai tanah tersebut untuk satu
kali panen dan terus mengelola tanah tersebut hingga satu panen kemudian,
371
maka ia dapat mengklaim tanah tersebut sebagai hak milik. Sehingga,
pendaftaran tanah yang diperoleh dengan membuka lahan ini perlu pembuktian
tersebut selama waktu yang lama tidak diusahakan oleh pemegang haknya dan dikuasai pihak
lain melalui perolehan hak dengan iktikad baik. (Boedi Harsono, dalam Catatan, hlm. 67).
370
Soekanto, Menindjau Hukum Adat Indonesia, Jakarta: Penerbit Soeroengan,
1958, hlm. 86-89. hlm. 83.
371
Van Dijk, Van Dick, Pengantar Hukum Adat Indonesia, Bandung, Vanhoeve,
1954, hlm. 58. commit to user
268
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dapat dipercaya;
Syarat pembuktian hak ini mencerminkan iktikad baik dari orang yang
lahan dilakukan secara terbuka agar diketahui oleh anggota masyarakat yang
tersebut melalui ketua persekutuan. Apabila tidak ada aduan keberatan dari
269
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
proses permohonan izin yang telah diberikan oleh ketua persekutuan untuk
perambah yang akan membuka lahan tertentu. Ketua persekutuan atau kepala
adat dapat memberikan kesaksian bahwa perambah tersebut telah meminta izin
tanah tersebut sesuai dengan fungsinya. Apabila tanah tersebut telah ditumbuhi
semak belukar dan menjadi lahan yang tidak produktif, maka pemilik tanah
tiap orang, badan hukum atau instansi yang mempunyai hubungan hukum
commit to user
270
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
setiap pemegang hak atas tanah untuk mempergunakan tanah sesuai dengan
keadaan tanahnya, sifat dan tujuan pemberian haknya. Jika kewajiban itu
sengaja diabaikan, maka ia dapat kehilangan hak atas tanah tersebut karena
tanahnya.
372
Pasal 6 UUPA: “Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial”. Dalam Penjelasan
Umum II angka 4 disebukan antara lain: (4) Dasar yang keempat diletakkan dalam pasal 6,
yaitu bahwa : “Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial”. Ini berarti, bahwa hak atas
tanah apapun yang ada pada seseorang tidaklah dapat dibenarkan, bahwa tanahnya itu akan
dipergunakan (atau tidak dipergunakan) sematamata untuk kepentingan pribadinya, apalagi
kalau hal itu menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Penggunaan tanah harus disesuaikan
dengan keadaannya dan sifat daripada haknya, hingga bermanfaat baik bagi kesejahteraan dan
kebahagiaan yang mempunyainya maupun bermanfaat pula bagi masyarakat dan Negara.
Tetapi ketentuan tersebut tidak berarti, bahwa kepentingan perseorangan akan terdesak
sama sekali oleh kepentingan umum (masyarakat). Undang-Undang Pokok Agraria
memperhatikan pula kepentingan-kepentingan perseorangan. Kepentingan masyarakat dan
kepentingan perseorangan haruslah saling mengimbangi, hingga pada akhirnya akan
tercapailah tujuan pokok: kemakmuran, keadilan dan kebahagiaan bagi rakyat seluruhnya
(pasal 2 ayat 3).
Berhubung dengan fungsi sosialnya, maka sewajarnya tanah harus dipelihara baik-
baik, agar bertambah kesuburannya serta dicegah kerusakannya. Kewajiban memelihara tanah
ini tidak saja dibebankan kepada pemiliknya atau pemegang haknya yang bersangkutan,
melainkan menjadi beban pula dari setiap orang, badan hukum atau instansi yang mempunyai
suatu hubungan hukum dengan tanah commit to 15).
itu (pasal userDalam melaksanakan ketentuan ini akan
diperhatikan kepentingan fihak yang ekonomi lemah.
271
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hilangnya hak atas tanah yang bersangkutan. Tanah tersebut kemudian dapat
menurut konsep hukum adat tidak sekedar menjadikan tanah sebagai aset yang
hidup sehari-hari. Hak atas tanah tidak sekedar memberikan kewenangan, tapi
kebutuhan hidup sehari-hari bagi diri dan keluarganya. Hal ini merupakan
konsepsi hukum adat yang memberikan hak kepada setiap anggota masyarakat
adat, untuk memanfaatkan tanah (lahan) agar ditanami hingga masa panen.
Apabila setelah masa panen telah berakhir dan lahan tersebut tidak digarap lagi
hingga tanahnya ditumbuhi semak belukar, maka orang ini dianggap telah
sebagai orang yang berhak menggarap bidang tanah (lahan) lahan tersebut.
menjadi tanah ulayat yang dapat digarap oleh anggota masyarakat yang lain.
373
Boedi Harsono, Op.Cit. hlm. 188. Di daerah Pacitan, Jawa Timur, fenomena ini
dikenal dengan istilah klasa gumelar, artinya sebagai tikar yang digelar, di atas mana siapapun
commit
boleh mendudukinya. Bandingkan dengan
374
to user
konsep tanah sebagai „open access‟.
Ibid, hlm. 198
272
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Konsep hukum adat ini mendapatkan wujud yang konkret secara normatif
memperoleh tanah tersebut dengan iktikad baik dan telah diterbitkan sertifikat
hak milik atas nama yang bersangkutan. Jika selama jangka waktu 5 tahun
tidak ada pihak lain yang mengajukan keberatan terhadap penerbitan sertifikat
hak atas nama yang bersangkutan, maka menurut pasal ini, pemilik sebenarnya
dapat kehilangan hak milik atas tanah tersebut. Namun, pasal ini tidak
memberikan penjelasan lebih lanjut tentang maksud dari iktikad baik dan
375
Hal ini berbeda dengan Pasal 1955 KUH Perdata yang mengatur ketentuan
seseorang dapat memperoleh hak milik atas suatu benda apabila ia menguasai tanah tersebut
commit
secara terus menerus, dilakukan secara terbukatoatau
userdiketahui secara umum, bertindak sebagai
eigenaar, dan dengan iktikad baik.
273
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sertipikat - memperoleh hak milik atas tanah dengan iktikad baik serta
ini tidak hanya mensyaratkan perolehan dengan iktikad baik semata, karena
orang tersebut juga harus menguasai tanah itu secara nyata. Namun dalam PP
No. 24 Tahun 1997 tidak terdapat penjelasan mengenai apa yang dimaksud
dengan “penguasaan secara nyata” ini. Apakah “penguasaan secara nyata” itu
dilakukan terhadap tanahnya secara fisik, atau “penguasaan secara nyata” itu
tidak lagi tunduk pada ketentuan KUH Perdata. Namun, di dalam UUPA tidak
274
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
baik dalam hubungannya dengan penguasaan fisik atas tanah (Pasal 24 ayat
(2)) dan pemegang sertifikat hak atas tanah (Pasal 32 ayat (2)). Iktikad baik
yang disebutkan sebagai syarat konversi hak-hak lama dengan alat-alat bukti
yang tidak memadai (Pasal 24), sedangkan dasar hilangnya hak untuk
menggugat bagi orang yang merasa mempunyai hak adalah 5 (lima tahun)
setelah terbitnya sertifikat hak (Pasal 32). Namun, tidak ada uraian lebih lanjut
mengenai apa pengertian iktikad baik itu baik dalam pasal-pasal yang lain
pembukuan hak atas tanah dengan alat bukti tulis tidak lengkap atau tanpa alat
bukti tertulis sama sekali, adalah dibuktikan dengan penguasaan fisik selama
376
Pasal 24 PP No. 24 Tahun 1997: (1) Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas
tanah yang berasal dari konversi hak-hak lama dibuktikan dengan alat-alat bukti mengenai
adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan atau pernyataan yang
bersangkutan yang kadar kebenarannya oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara
sistematik atau oleh Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik,
dianggap cukup untuk mendaftar hak, pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang
membebaninya.
(2) Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat pembuktian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembukuan hak dapat dilakukan berdasarkan kenyataan
penguasaan fisik bidang tanah yang bersangkutan selama 20 (dua puluh) tahun atau lebih
secara berturut-turut oleh pemohon pendaftaran dan pendahulu-pendahulunya, dengan syarat :
a. penguasaan tersebut dilakukan dengan iktikad baik dan secara terbuka oleh yang
bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah, serta diperkuat oleh kesaksian orang yang
dapat dipercaya;
b. penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama pengumuman sebagaimana dimaksud
commitoleh
dalam Pasal 26 tidak dipermasalahkan to user
masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan
yang bersangkutan ataupun pihak lainnya.
275
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
baik ( dari kemungkinan gugatan dari pihak yang merasa mempunyai hak),
dengan syarat: (a) telah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama yang
bersangkutan; (b) tanah tersebut diperoleh dengan iktikad baik; (c) secara nyata
dikuasai; dan (d) selama jangka waktu 5 tahun tidak ada pihak lain yang
bersangkutan.
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 32 ayat (2) PP No. 24 Tahun 1997
diterapkan dalam kasus yang bersangkutan bukan berarti berlaku surut yang
berarti tidak dilindungi oleh pasal yang bersangkutan, karena pengaturan dalam
pasal dimaksud untuk melindungi pemegang hak atas tanah dengan bukti
Sertifikat dari gugatan pihak yang tidak berhak atau pihak yang telah
kehilangan hak karena telah lewatnya jangka waktu (5) lima tahun; 378
Pasal 32 (2) PP Nomor 24 Tahun 1997: Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah
diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah
tersebut dengan iktikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa
mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila
dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu telah tidak mengajukan
keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang
bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah
atau penerbitan sertipikat tersebut. commit to user
378
Put. No. 2124 K/Pdt/2006. Hlm. 15-16
276
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B AB V
(Rechtsverwerking).
hukum. Sebaliknya semua pihak tentu berharap jangan sampai putusan hakim
hukum, hakim tidak terbatas mencari dalam undang-undang saja. Karena ada
masyarakat.379
adalah putusan hakim yang sesuai dengan tujuan dasar dari peradilan, yaitu:
commit to user
379
Holmes
277
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam masalah hukum yang sedang dihapi oleh para pihak yang berperkara;
kedua, efisien artinya dalam proses mengadili berpegang pada asas-asas: cepat,
sederhana, dan biaya ringan; kegita, sesuai dengan tujuan unda-undang yang
yaitu dapat memberikan rasa aman dan rasa tertib dalam masyarakat; kelima,
putusan di bidang perdata yang pada dasarnya telah berkekuatan hukum tetap.
tanah yang belum sertipikat maupun kuatnya pemilikan tanah yang sudah
dari tahun sebelum lahirnya UUPA tahun 1956 - 1959, antara tahun 1960 -
1996 (setelah lahir UUPA dan PP No. 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran
dan berlakunya PP No. 24 Tahun 1997, terutama karena dari PP inilah tonggak
278
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam sdiang sengketa perdata, yang memuat bahwa perolehan hak dengan
tersebut, secara teoretis terdapat tarik-menarik antara doktrin nemo plus iuris
melawan asas iktikad baik (good faith). Doktrin Nemo plus iuris transfere ad
alium potest quam ipse habet mengandung arti bahwa seseorang tidak dapat
sementara doktrin good faith membela posisi hukum pihak yang memperoleh
hak atas tanah (pembeli) beriktikad baik. Lebih jauh lagi, sebenarnya ini
hak dengan (pembelian) yang beriktikad baik dengan sudut pandang tersebut,
yaitu adanya suatu dilema hukum, karena menempatkan dua belah pihak yang
bisa jadi tidak bersalah (pemegang hak asal dan pemegang hak terkemudian
yang telah memperolehnya dengan beriktikad baik) dalam suatu perkara dan
commit to user
279
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
atas tanah asal; atau (2) pihak yang telah memperoleh hak dengan iktikad
baik?
bahwa praktek pengadilan saat ini pada dasarnya telah melindungi orang yang
keadaan telah terpenuhinya syarat formal peralihan hak atas tanah terkait.
orang yang memperoleh hak (pembeli) dengan beriktikad baik, akan dibahas
perolehan hak atas tanah (khususnya melalui jual beli), yang pada umumnya
kemudian dianalisis. Dalam kaitannya dengan perolehan hak terutama hak atas
tanah yang sudah terdaftar atau diterbitkan sertipikat bagi pemegang haknya.
secara sah atas nama orang atau badan hukum; 2) tanah diperoleh dengan
iktikad baik; 3) tanah dikuasai secara nyata; 4) dalam waktu lima tahun sejak
280
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
putusan yang berhasil ditelusuri, tidak terdapat jangka waktu tertentu yang
yang ditunjukkan pemegang hak asal tanah yang menjadi obyek sengketa.
(Putusan Mahkamah Agung No. 120 K/SIP/1957). Dalam tiga kasus yang
tanah oleh pembeli beriktikad baik selama 25 tahun tidak dapat lagi
waktu yang sama sepertinya juga digunakan dalam sebuah kasus lainnya, di
mana para penggugat yang membiarkan penguasaan tanahnya oleh pihak lain
commit to user
281
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yurisprudensi Raad van Justice atau HR maupun MA, antara lain sbb.:
241;
commit to
penggugat yang kemudian user
mengajukan gugatan, dianggap telah
282
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sama yakni (1) begantung pada lamanya waktu tertentu, dan (2)
(hukum perdata) atau pelepasan hak (hukum adat), dan dipihak lain
memperoleh hak.
commit to user
283
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sejak perkara ini diperiksa di Pengadilan Negeri Pandeglang pada tahun 1953,
terkait sebidang tanah yang merupakan harta warisan Noto (ayah dari para
penggugat dan tergugat II), yang dijual oleh tergugat II kepada H. Dulgapar,
sebagai berikut:
dengan tergugat I;
Rp.700.
380
\ Subekti, Hukum Adat Indonesia dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung,
commit
Bandung: PT Alumni, Cetakan Kelima, to user
2013, hlm. 70-71.
284
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Analisis Putusan
membiarkan tanah yang dianggap miliknya selama 25 tahun. Oleh karena itu
commit to user
285
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sendiri, yang dipakai sebagai padanan kata rechtsverwerking. Unsur yang ada
tertentu.
atas tanah yang dilakukan oleh pihak yang dianggap tidak berwenang
melakukan pengalihan hak, namun pemegang hak atas tanah asal juga dapat
tanah dalam waktu yang lama. Penelantaran tanah ini tidak hanya bertentangan
dengan Pasal 27, Pasal 34, dan Pasal 40 Undang-Undang Pokok Agraria
(UUPA) yang menjadi acuan dasar pengaturan tentang hapusnya hak atas
membuka peluang bagi pihak lain untuk menduduki tanah dan atau
pemegang haknya.
(misalnya untuk menuntut haknya) bukan hanya karena lewatnya waktu, tetapi
commit to user
286
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
juga karena sikap atau tindakan seseorang yang menunjukkan bahwa ia sudah
2124/K/Pdt/2006).
hak terjadi (oleh pihak lain), ternyata juga telah dianggap melepaskan haknya
kurang lebih 15 tahun setelah peralihan hak terjadi, dianggap sebagai bentuk
K/Pdt/2012).
commit
a. Apabila antara perbuatan to useryang dapat dibatalkan/batal dan
hukum
287
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
288
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
K/Sip/1973).
obyek jual beli. Putusan ini pada dasarnya mewajibkan pembeli untuk
381
Diputus oleh Majelis Hakimcommit to user
MA Ny. H. Siti Rosma Achmad, S.H., M. Yahya
Harahap, S.H., Kohar Hari Soemarno, S.H. 90 / 149
289
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dilakukannya. Jika pembeli buta huruf sehingga tidak mungkin membaca data
yuridis, pembeli juga dapat memeriksa data fisik, misalnya dengan bertanya
kepada tetangga yang berbatasan dengan obyek tanah, atau bertanya kepada
kepala kampung.
hanya digantungkan tahu tidaknya pembeli terhadap adanya cacat cela dalam
peralihan hak atas tanah yang dibelinya, tetapi juga harus dibuktikan bahwa
baik data yuridis, maupun data fisik, sebelum dan saat jual beli terkait
dilakukan.
Mohamad Ali dan H. Abdul Hamid dengan Akta Jual Beli (AJB) dan
290
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sertipikat tadi, serta disusul dengan surat kedua yang juga dimuat dalam surat
kabar.
Haji Abdul Hamid yang dinyatakan bersalah dan dihukum karena menjual
adalah penadah sesuai Pasal 480 KUHP serta mendalilkan bahwa perkara ini
291
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bahwa:
karena pada saat pembeli (Penggugat) sama sekali tidak secara cermat meneliti
dan menyelidiki hak dan status para penjual atas tanah terperkara. Menurut
pembelian pembeli sama sekali tidak meneliti hak dan status para penjual atas
tanah berperkara. Oleh karena itu, ia tidak pantas dilindungi dalam jual-beli
tersebut.
1992 yang berbunyi “ bahwa pembeli yang tidak secara cermat meneliti hak-
hak serta status penjual tanah, dapat diartikan ceroboh sehingga pembeli
tersebut dapat dinilai sebagai pembeli tanah yang beriktikad buruk ( bad faith )
dan tidak pantas untuk mendapat perlindungan hukum dalam transaksi jual
beli- tanah”
penguasaan dan pemilikan pihak lain sejak dahulu hingga sekarang ini adalah
commit to user
292
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tanggal 18-12-1971)
obyek jual beli oleh karena itu tidak mempunyai kewenagan untuk menjual:
laki bernama M. Saleh (Tergugat I). H. Ahmad kemudian menikah lagi dengan
Mariyam dan memiliki anak 3 orang anak (Para Penggugat). Sewaktu masih
tanah pertaniannya di desa Situ (obyek sengketa) kepada Para Penggugat. Oleh
karena pada saat itu Para Penggugat masih belum dewasa, maka obyek
anak tertua, untuk kemudian diserahkan, jika Para Penggugat nantinya sudah
dewasa.
Samiun (Tergugat III) dan sebagian lagi dijual-gadaikan kepada Abd. Wahab
Samiun (Tergugat IV). Tanah sawah yang semula dijual-gadaikan itu, dijual-
382
LeiP, Ibid.. commit to user
293
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lepas (jual beli) oleh Tergugat I pada tahun 1974, dengan dibuat surat jual beli
bawah tangan – yang juga ditandatangani oleh lurah (kepala desa). Pihak
Pembeli tanah sawah itu adalah H. Abd Rahman Abu Landa (Tergugat II),
sedangkan tanahnya tetap dikuasai dan digarap oleh pemegang gadai semula,
Pada tahun 1974 itu pula, Para Penggugat telah dewasa dan mereka
I menolaknya, karena obyek sengketa telah dikuasai oleh orang lain. Karena
Tergugat II, sehingga memberikan petunjuk bahwa tanah sengketa bukan lagi
persidangan, ditemukan pula fakta bahwa transaksi jual beli tanah sengketa ini
dilakukan secara „terang‟. Di samping itu, pihak Tergugat II, selaku Pembeli,
tidak pernah diberitahu bahwa tanah yang dibelinya itu adalah hak milik orang
pada saat membeli tanah sengketa adalah beriktikad baik, sehingga menurut
294
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terkait pengakuan bahwa para Penggugat dan Tergugat I adalah ahli waris dari
almarhum H. Ahmad.
ke Pengadilan Tinggi (PT) Nusa Tenggara Barat. Pada tingkat ini, Hakim
Majelis Hakim meneliti surat bukti berupa Surat Jual Beli tanah
tanah sengketa yang dijual adalah hak milik Penjual (Tergugat I).
Hal ini tidak sesuai bahwa penjual bertindak atas atas nama
ayahnya;
commit to user
295
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ini dan, oleh karenanya, pihak pembeli di sini dinilai sebagai pembeli yang
beriktikad buruk (bad faith), sehingga menurut hukum, pembeli tanah yang
yang berasal dari hibah. Oleh karenanya, menurut majelis kasasi, transaksi jual
perbuatan apapun untuk meneliti obyek jual beli, tidak akan dilindungi hukum.
pihak pembeli beriktikad baik (good faith) ataukah beriktikad buruk (bad faith)
commit to user
296
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pembeli dalam kasus ini tidak melakukan perbuatan yang diperlukan untuk
dalam Pasal 32 ayat (2) PP No. 24 Tahun 1997, apabila suatu bidang tanah
sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang
menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu
tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut. Apabila dalam waktu 5
tidak sepenuhnya sama dengan hukum adat. Dalam hukum adat, jika seseorang
commit to user
297
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
selama sekian waktu menelantarkan tanah, tanah itu jatuh kembali pada hak
memberikan hak kepada orang lain yang sudah menguasai dan memanfaatkan
dengan baik. Sedangkan dalam PP No. 24 Tahun 1997 tidak diatur adanya
perlindungan pemegang hak atas tanah dan sertipikatnya. Dalam konteks inilah
dari hukum adat ke dalam PP No. 24 Tahun 1997 adalah untuk mengatasi
yang merasa mempunyai tidak dapat lagi memuntut pemenuhan haknya setelah
(rechtsverwerking).
hak yang sebenarnya tidak boleh lagi menuntut pelaksanaan haknya. Dengan
konsekuensi orang yang merasa mempunyai hak akan kehilangan haknya, atau
tidak dapat menuntut, atau mengajukan gugatan lagi, baik kepada kepada orang
yang beriktikad baik dan sertipikat telah terdaftar atas namanya lebih dari 5
yang memperoleh hak atas tanah dengan iktikad baik, menguasainya secara
nyata. Dalam praktek peradilan, pihak yang berkepentingan tidak lagi dapat
298
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
No. 230 PK/Pdt/2005). Pada kasus yang lain, pemegang hak asal masih dapat
memperoleh kembali sebagian hak atas tanahnya yang belum sempat dialihkan
oleh penjual yang tidak berhak (Putusan Mahkamah Agung No. 1802 K
/Pdt/2012), ataupun menggugat ganti rugi kepada penjual yang tidak berhak
gugatan tak dapat lagi diajukan setelah lewatnya waktu 5 tahun, maka iktikad
baik dari pemegang hak terakhir – yang juga dipersyaratkan Pasal 32 ayat (2)
PP No. 24/1997, juga menjadi tak lagi dapat diuji oleh hakim. Iktikad baik
kalau itu terkait lewatnya waktu untuk perolehan hak (jadi akan diuji pada
tetapi tetap dipadukan dengan persyaratan adanya iktikad baik. Oleh karena itu,
pada obyek tanah yang sama), maka daluwarsa gugatan dianggap tidak berlaku
commit
Pengadilan Negeri. Selanjutnya to user
dalam Tingkat Kasasi, Hakim Mahkamah
299
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sengketa ;
2) Bahwa Tergugat telah mempunyai alas hak yang kuat dan terpenuh
Milik No. 660 tanggal 20 Juni 2003 atas nama Tergugat Harsono
Tahun 1997 diterapkan dalam kasus yang bersangkutan bukan berarti berlaku
1997 tidak berarti tidak dilindungi oleh pasal yang bersangkutan, karena
commit to user
300
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tahun dikuasai oleh orang lain dianggap telah melepaskan haknya atas
K/Sip/1957).
ketentuan dalam Pasal 32 ayat (2) PP No. 24 Tahun 1997 yang bertujuan untuk
secara seimbang memberi kepastian hukum kepada pihak yang dengan iktikad
baik menguasai sebidang tanah dan didaftar sebagai pemegang hak dalam buku
383
LeIP, Pembeli Beriktikad Baik Perlindungan Hukum Bagi Pembeli Yang
Beriktikad Baik Dalam Sengketa Perdata Berobyek Tanah. Diunduh dari Web LeIP,
http://leip.or.id/wp-content/uploads/2016/05/Slide-Restatement-Perdata.pdf. Pada tanggal 12
Januari 2016. Catatan Putusan Mahkamahcommit to user
Agung dengan No. 1091 K/Pdt/2010 tidak penulis
temukan dalam web Putusan Mahkamah Agung.
301
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tanah dengan sertipikat sebagai alat buktinya, dan pihak lain ada orang yang
merasa berhak atas tanah yang bersangkutan, karena jangka waktu 5 (lima)
tahun dipandang sudah cukup bagi pemegang hak asal untuk berusaha
kurang lebih 15 tahun kemudian sejak penguasaan tanah beralih kepada pihak
lain. Menurut majelis kasasi, penggugat (pemilik asal) harus dipandang telah
sebagai alasan untuk mengalahkan pemegang hak asal, tanpa menyebut standar
Duduk Perkaranya:
ahli waris dari Amaq Arjani yang meninggalkan tanah warisan berupa kebun
seluas 2,305 Ha, dengan bukti alas hak berupa surat Pipil No. 21, Percil No. 23,
Lombok Barat. Tanah peninggalan Amaq Arjani ini telah dibagi waris oleh 12
384
Putusan Mahkamah Agung No. 1091K/Pdt/2010, Pertimbangan Mahkamah
Agung: Karena berdasarkan bukti Tergugat II, III - I , berupa akte jual beli obyek sengketa
antara Log Darwilis dengan Amaq Ardimin yang di l akukan di hadapan PPAT pada tangga 15
Juli 1984, sedangkan Penggugat baru mengajukan gugatan sete lah ± 15 tahun kemudian,
dengan demikian harus dipandangcommit
secara todiam-
user diam Penggugat melepaskan haknya
(rechtsververking) dan pembeli yang beriti ad baik harus dilindungi. Hlm.15.
302
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada saat diadakan pembagian waris sekitar tahun 1975, obyek sengketa dalam
paikan niat para Penggugat untuk menebus tanah obyek sengketa, tetapi
kepada Tergugat II. Ketika hal tersebut dikonfirmasikan kepada Tergugat II,
sekarang Kec. Lingsar, sehingga terbitlah akte jual beli atas tanah obyek
sengketa antara Tergugat I dengan Tergugat II, tanggal 15 Juni 1984, No.
03/6/1984.
bentuk perbuatan yang melawan hukum, begitu juga perbuatan Tergugat I yang
tanpa seijin dan sepengetahuan para Penggugat selaku ahli waris yang berhak
adalah juga merupakan perbuatan yang melawan hukum dan sangat merugikan
Penggugat.
303
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Menyatakan tanah kebun sengketa Pipil No. 21, Persil No. 23,
hukum;
merupakan Perbuatan Melawan Hukum, sehingga akta jual beli atas tanah tidak
Tergugat II menjual tanah obyek sengketa kepada Tergugat III adalah sah.
commit to user
304
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tingkat kasasi.
dibenarkan dan judex facti (Pengadilan Tinggi) tidak salah menerapkan hukum,
karena terdapat bukti perbuatan hukum antara Tergugat II, III, dan I, berupa
akte jual beli obyek sengketa antara Log Darwilis dengan Amaq Ardimin yang
Analisis
adanya dua unsur agar untuk dapat diterapkan prinsip anggapan pelepasan hak
dibuktikan dengan adanya proses jual beli yang dilakukan dihadapan PPAT,
penuntutan dari pihak yang merasa mempunyai hak, dan ketika sudah
305
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bukanlah pemiliknya.
cela keadaan yudiris subyek maupun obyeknya dalam jual beli. Namun, dengan
selesainya pendaftaran atas nama penerima hak dan lewatnya waktu 5 (lima )
tahun, pemegang hak asal kehilangan haknya. Ia tidak dapat menuntut atau
telah merekayasa buku tanah (buku besar) desa, sehingga pihak pembeli tidak
Sertipikat Hak Milik dan lewatnya waktu ternyata menjadi dasar pertimbangan
hakim untuk melindungi pembeli beriktikad baik, meskipun pihak lain yang
385
LeiP, Ibid.., hlm. commit to user
306
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pemilik asal.
(rechtsverwerking).
Duduk Perkara:
kepada adiknya, Tasmiran, untuk dikelola. Tanah tegal dan karas milik
Penggugat awalnya terdaftar di dalam Buku C Desa No. 1128 terletak di Desa
merekayasa tanah milik penggugat menjadi terdaftar dalam Buku C Desa No.
sebagian tanah yang belum dijual (0.123 ha) jatuh kepada 5 (lima) orang ahli
waris Tasmiran (dalam perkara ini Tergugat I, II, III, IV, V).
307
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berpendapat bahwa, oleh karena SHM No. 400 atas nama Tergugat VI
sebagaimana diatur dalam Pasal 32 ayat (2) PP No. 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah, yaitu: „dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan
sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh
tanah tersebut dengan iktikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak
lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut
karena SHM No.400 atas nama T.VI diterbitkan pada tanggal 05 Februari 1991
sebagaimana diatur dalam Pasal 32 ayat (2) PP No.24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah yang menyatakan bahwa dalam hal atas suatu bidang tanah
sudah diterbitkan Sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang
menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu
tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut, apabila dalam waktu 5
308
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tidak dapat membuktikan tentang tidak sahnya jual beli tanah antara Tasmiran
proses penerbitan SHM No. 400 atas nama Warsono Setiyati dilakukan secara
non prosedural.
Petok D.IV, Persil 42a dan sekarang telah bersertipikat Hak Milik
commit to user
Nomor 400 atas nama Warsono Setiati, yang diletakkan oleh
309
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14 Januari 2011;
5. Menghukum T-I, T-II, T-III, T-IV dan T-V atau siapa saja yang
Polri.
„syarat perjanjian itu harus halal‟, sehingga oleh karenanya kedudukan hukum
pemegang asal tanah memperoleh kembali sebagian tanahnya dari ahli waris
310
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Facti/Pengadilan Tinggi sudah tepat dan benar dan tidak salah menerapkan
tepat dan benar, Judex Facti tidak salah menerapkan hukum, lagi pula alasan-
dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perbahan ke dua
commit to user
386
LeiP.or.id/wp-content/uploads/2016/05/Slide-Restatement-Perdata
311
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5 (lima) tahun sejak terbitnya sertipikat yang diatur dalam PP No. 24 Tahun
1997 diuji dalam kasus ini. Hakim menganggap mekanisme daluwarsa tidak
oleh hakim.
Duduk Perkara:
Admaja), namun belum disertai dengan Surat Pelepasan Hak. Tergugat I hanya
perwatasan itu, yakni peminjaman kepada orang lain guna dijadikan lokasi
kepada Penggugat.
Tanah tertanggal 8 Oktober 1992 yang intinya membatalkan jual beli tanah
obyek sengketa. Pada tanggal 8 Oktober 1992, Tergugat I dan Ibu Penggugat
312
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hak atas Tanah sebagai bukti peralihan hak atas tanah, namun hanya sempat
lurah/camat.
menguasai tanah hasil bukaan sendiri sejak tahun 1972, yang belum pernah
yang diterbitkan oleh Tergugat III. Namun, menurut penggugat, peralihan hak
atas tanah perwatasan a quo dari Tergugat I kepada Tergugat II dilakukan pada
mengandung beberapa kelemahan, antara lain, karena asli surat asal masih
maupun ukurannya. Juga terdapat perbedaan persepsi antara para saksi yang
commit to user
313
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ukuran, yaitu :
persegi); dan,
yang sama. Tergugat I memberikan eksepsi bahwa gugatan yang diajukan telah
1997. SHM 7348 diterbitkan pada tanggal 6 Februari 2003. Dalam kurun
waktu yang telah berjalan selama 8 tahun, ternyata baru sekarang gugatan
diajukan oleh Penggugat dan hal ini secara hukum telah melampaui waktu
314
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
banding oleh Tergugat I dan II, di mana para hakim Pengadilan Tinggi
No. 07/Pdt/2013/PT.KT.SMDA).
tanah yang sudah memiliki Sertipikat dan sesuai dengan prosedur. Mahkamah
dibenarkan, karena putusan Judex Facti telah tepat dan benar serta tidak salah
menerapkan hukum.
pembeli yang tidak menduga bahwa pihak yang menjual tanah itu bukan satu-
satunya orang yang berhak untuk itu (misalnya Putusan Mahkamah Agung No.
112 K/Sip/1955) atau pembeli yang tidak mengetahui adanya cacat hukum
dalam jual beli yang dilakukannya (contohnya Putusan Mahkamah Agung No.
387
Penjelasan-Hukum-Pembeli-Beriktikad-Baik-Hukum-Perdata
commit to user
http://www.cilc.nl/cms/wp-content/uploads/2016/05/Penjelasan-Hukum-Pembeli-Beriktikad-
Baik-Hukum-Perdata.pdf
315
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dicabutnya surat kuasa oleh pihak pemilik asal, sehingga pembeli sama sekali
kewenangan penjual dan kemungkinan adaya cacat dalam peralihan hak atau
terpenuhi (atau tidaknya) syarat formal peralihan hak atas tanah, misalnya
dalam hal:
2) ketika jual beli tanah dapat dibuktikan secara sah melalui bukti-
commit to user
316
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
K/Pdt/2003).
memang berakibat pada sah atau tidaknya suatu transaksi, namun titik tolak
sahnya jual beli yang dilakukan (yang ternyata keliru), bergeser pada
terpenuhinya syarat formal terhadap sahnya jual beli. Jadi, sementara dalil
iktikad baik sebenarnya baru relevan ketika pembeli mengira bahwa transaksi
ternyata tidak berhak), pada akhirnya dalil ini justru cenderung dijadikan dasar
keabsahan transaksi itu sendiri. Di bawah ini terdapat ringkasan dua contoh
Duduk Perkara :
388
Putusan Mahkamah Agung No. 219 K/Pdt/2006. Tergugat mempertahankan
tanah obyek sengketa yang belum bersertipikat, dengan dalih selayaknya diterapkan azas
commit
rechtsverwerking karena penguasaanya to leih
sudah user40 tahun. Alasan tersebut ditolak oleh
Majelis Hakim di Pengadilan Negeri sampai Majelis Hakim di Mahkamah Agung
317
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hidupnya Lelaki Kuaseng Makka telah Kawin dengan Pr. Ratu Daeng Suruga;
bahwa dalam perkawinan tersebut telah lahir anak keturunan mereka yaitu Drs.
Kuaseng Makka dan Pr. Ratu Daeng Suruga telah meninggal dunia.
surat gugatan;
buku Rincik atas nama Kuaseng Makka, serta dalam Pajak Bumi dan
Bangunan tercatat atas nama Kuaseng Makka, sejak tahun 1966 berubah
oleh H. Yahya Hamid, anak dari H. Hamid dan ketika H. Yahya Hamid akan
menikahkan anak laki-lakinya bernama Jufri dengan Per. Julaeha pada tahun
commit to user
318
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1972, tanah sengketa tersebut digadaikan kepada Lelaki Tjeba atas persetujuan
sengketa akan ditebus oleh Drs. Mustamin namun oleh H. Yahya Hamid
Namun tanah sengketa tidak pernah ditebus oleh H. Yahya Hamid hingga
akhir hayatnya;
digarap oleh anaknya bernama Alimin; Kemudian pada tahun 1998 Penggugat
telah berusaha menghubungi pemegang gadai tersebut dalam hal ini Alimin,
Penggugat asal mempunyai hak atas tanah sengketa tersebut, namun dengan
selama kurang lebih 30 tahun lamanya tanpa mendapat terguran dari siapapun
319
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
milik atas sawah sengketa. Putusan Mahkamah Agung tersebut antara lain:
320
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
untuk seluruhnya;
389
LeiP, Ibid...,hlm. commit to user
321
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bersertipikat hak milik dari penjual di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah
(PPAT). Pembeli mengira jual beli itu sudah sah, namun ternyata di kemudian
hari digugat oleh orang yang mengaku sebagai ahli waris pemilik asal. Dalam
kasus ini akan diuji pengertian iktikad baik, dan menurut hakim dalam kasus
ini iktikad baik seseorang pembeli lebih diartikan sebagai telah terpenuhinya
syarat formal.
Namun tanah tersebut dikuasai oleh I KETUT RAMES dan Tergugat I yang
RAMES (yang telah meninggal dunia) dan akhirnya beralih atas nama
Atas penguasaan tanah tanpa alas hak yang sah dan melawan hukum,
para Penggugat merasa dirugikan karena tidak dapat menikmati hasil tanah
sengketa sejak dikuasai oleh Tergugat I dan Tergugat II. Para Penggugat
322
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hak Milik Nomor 2.591 atas nama I Wayan Kerti yang beralih
ke I SEBLEGAN.
Juni 2010, majelis hakim menolak gugatan para Penggugat untuk seluruhnya,
serta menolak eksepsi Tergugat I, II, dan Turut Tergugat seluruhnya. Para
Facti karena telah melanggar asas audi et alterem partem dan imparsialitas,
Tergugat I membeli tanah sengketa yang sudah bersertipikat hak milik dari
penjual di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Oleh karena itu,
commit to user
323
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bersengketa di hadapan PPAT dan telah terbit sertipikat hak milik, maka ia
mempunyai iktikad baik dalam perolehan tanahnya terhadap tanah yang belum
Walaupun penguasaan tanah oleh tergugat sudah cukup lama yaitu mulai tahun
1960, namun tergugat tidak bisa menunjukan cara perolehan (jual beli) tidak
ada saksi yang menguatkan, tidak lakukan secara terang dan tunai, minimal
beli dan telah menguasai obyek sengketa sekitar 50 tahun. Penalaran hakim
Bisa saja orang yang menguasai tanah adalah orang yang diberi kepercayaan
untuk tinggal oleh pemilik. Bagaimanapun, Hakim berpendapat jual beli harus
dilakukan secara terang dan tunai. Bukti surat jual beli harus dibuat di hadapan
390
LeiP. Ibid..
391
commit
Perbedaan prinsipil antara to user
bezit dan jual beli adalah bezit semata-mata mengenai
penguasaan, sedangkan pembeli yang beriktikad baik lebih menyangkut diperolehnya hak.
324
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Langko, yang pada tahun 1950-an dibeli oleh Tukara Dg Nginrang Bin
menjadikannya sebagai tanah perumahan atau tempat tinggal dan di atas tanah
izin untuk tinggal sementara kepada kedua adik iparnya yang bernama Moha
dan Biba, di atas sebahagian tanah darat miliknya, karena Moha dan Biba
tempat tinggal.
Sendong Dg Lu‟mu dan mendirikan rumah di atas tanah darat miliknya yang
terletak disebelah Timur tanah darat milik Tukara Bin Bahaking, sedangkan
Biba (ibu Tergugat) tetap bertempat tinggal di atas milik Tukara Bin Bahaking
Bahaking (ayah Penggugat) sebahagian tanah darat milik Tukara Bin Bahaking
tetap dikuasai oleh Biba hingga akhir hayatnya, hingga beralih kepada Sahari
(Tergugat) yakni sebidang tanah darat seluas kurang lebih panjang 23 m dan
sengketa. Menurut penggugat, tergugat secara tanpa hak telah menguasai atau
mengambil alih tanah warisan milik Penggugat dan mengaku obyek sengketa
commit to user
325
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebidang tanah darat seluas kurang lebih panjang 23 m dan lebar 10 m atau
almarhum Tukara Dg Nginrang Bin Bahaking yang berhak diwarisi oleh ahli
kepada ahli waris Tukara Dg Nginrang Bin Bahaking, antara lain kepada
Penggugat, dalam keadaan kosong sempurna, tanpa beban ganti rugi apapun
326
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menjual (T.1) dan bukti pembayaran PBB SPPT (T.2). Tergugat juga
bersikukuh bahwa obyek sengketa sudah kurang lebih 50 tahun dikuasai oleh
Tergugat, yakni sejak tahun 1960 obyek sengketa sudah dikuasai dan dimiliki
oleh orang tua Tergugat (Habiba) dan setelah meninggalnya oran g tua tergugat
iktikad baik menguasainya selama tiga puluh tahun, memperoleh hak milik,
juga Pasal 1967 KUHPerdata yang menyatakan bahwa „segala tuntutan hukum,
karena daluwarsa dengan lewatnya waktu tiga puluh tahun, sedangkan siapa
suatu alas hak, lagipula tak dapatlah. dimajukan terhadapnya sesuatu tangkisan
melawan hukum, obyek sengketa yang merupakan warisan dari orang tua
memperoleh obyek sengketa secara sah sebagai warisan dari orang tuanya
langsung jual beli tersebut, maka syarat terang dan tunai tidak terpenuhi.
commit to user
327
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ada bukti surat atas hal tersebut di hadapan aparat yang berwenang, yaitu
sejak 1985, sehingga gugatan kedaluwarsa sesuai dengan Pasal 32 ayat (2),
para penggugat berupa sawah seluas ± 14.700 m2, dan tanah darat seluas ±
milik para Penggugat tercantum dalam Girik/No. C. 862, Persil 35, telah dijual
dan alas hak yang digunakan oleh Tergugat I dan II atas tanah yang dijualnya
392
Certer for International Legal Cooperation. Pembeli Beriktikad Baik,
commit to user
www.cilc.nl/cms/wp.../Penjelasan-Hukum-Pembeli-Beriktikad-Baik-Hukum-Perdata.pdf
diakses tanggal 25 April 2017.
328
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sertipikat hak kepemilikan atas obyek perkara, yaitu berupa SHM No. 2579,
GS, tanggal 3-10-1985, No. 4945, tertulis atas nama Tergugat III yang
nama pemilik Wartini Sukardjo, BA (Tergugat III) dengan dasar konversi dari
(Tergugat II) tersebut sangat tidak berdasar menurut hukum atau melawan hak,
sebab obyek perkara nyata-nyata merupakan satu kesatuan dari C. 862, Persil
35 yang nota bene merupakan hak milik para Penggugat. Dengan demikian,
menurut penggugat, SHM No. 2579 itu mengandung cacat hukum dan oleh
bahwa Tergugat III telah mendirikan bangunan permanen di atas tanah obyek
menjadi obyek sengketa dalam perkara ini dari Tergugat I selaku penjual dan
tersebut dari (alm) Haji Riih yang juga membelinya dari Haji Lais. Baik
Tergugat I, (alm) Haji Riih, maupun Haji Lais, tidak membelinya dari orang
tua penggugat.
Agustus 2002. Selain itu, bukti kepemilikan hak atas tanah milik Tergugat III
commit to user
329
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yaitu SHM No. 2579 Desa Margahayu dengan tanggal pencatatan 23 Oktober
Tanah, dinyatakan bahwa dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan
sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh
tanah tersebut dengan iktikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak
lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut
pelaksanaan hak tersebut, jika dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya
mengajukan gugatan kepada Tergugat III, karena sertipikat atas nama Tergugat
III diperoleh pada tanggal 28 Oktober 1985, sehingga jangka waktu terakhir
telah lewat waktu (kadaluarsa) dan oleh karenanya menurut hukum harus
330
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Djoedjoeng bin Hasim (orang tua para penggugat) dan belum dibagi waris,
PPAT Sudirdja, SH di Bekasi cacat hukum, dan oleh karenanya batal demi
hukum. Dengan sendirinya, maka Sertipikat Hak Milik No. 2597, atas nama
Agung No. 1089 K/PDT/2004 tanggal 1 Juni 2005 yang telah berkekuatan
Peninjauan Kembali
dan Tergugat III telah menguasainya selama 19 tahun, dan tidak satu kata atau
Tergugat III sebagai pembeli yang beriktikad baik atau buruk. Menurut
beriktikad baik atau pembeli beriktikad buruk maka hal tersebut menjadi suatu
telah terdapat suatu kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata dalam
commit to user
331
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menilai atau mempertimbangkan bukti P.9, yaitu Girik atau Tanda Pendaftaran
Sementara Tanah Milik Indonesia C. No. 862, tanggal 8 Oktober 1957, atas
nama Djoedjoeng bin Hasim (yang tidak ada aslinya) adalah bertentangan
dengan Pasal 1888 KUHPerdata, karena kekuatan suatu bukti surat terdapat
dalam surat akta asli, sehingga bukti P.9 yaitu Girik atau Tanda Pendaftaran
nama Djoedjoeng bin Hasim tidak mempunyai nilai Pembuktian. Selain itu,
atas tanah‟.
dilindunginya posisi pembeli yang tidak hati-hati atau tidak cermat dalam
dibangun tidak boleh dibangun ruko. Selain itu, pembelian dari pemilik
terdahulu – sementara hak milik tanah tersebut ternyata telah beralih ke orang
332
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dinyatakan tidak sah, karena pada waktu jual beli kedua itu pihak penjual tidak
lagi sebagai pemilik atas tanah yang dijual tersebut”. Oleh karenanya, pembeli
terlihat lebih tegas lagi dalam menguji kehati-hatian dan kecermatan pembeli
pembelian sama sekali tidak meneliti dan menyelidiki secara cermat hak dan
status para penjual atas tanah terperkara (Putusan Mahkamah Agung No. 1816
putusan ini pada dasarnya menekankan kepada pembeli untuk tidak begitu saja
(bertanggung jawab) mencari tahu dan meneliti terlebih dahulu, sebelum dan
K/Pdt/1986);
commit to user
393
Bandingkan dengan jual beli yang terjadi di Belanda,,,,,
333
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22/Pdt.G/2013/PN.KUBAR);
7) Status tanah, yaitu bahwa tanah yang berstatus tanah negara tidak
K/Pdt/2003).
Jual Beli Harta Gono Gini tidak sah kalau tidak sepersetujuan suami
394
LeiP. Ibid.. commit to user
334
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kecermatan pembeli ternyata juga dapat diuji oleh hakim dalam kasus
jual beli tanah harta gono-gini. Dalam hal ini, Pembeli dianggap sepatutnya
mengetahui bahwa jual beli tanah gono-gini harus mendapat persetujuan suami
dan istri. Pembelian tanah yang merupakan harta gono-gini (harta bersama)
tanpa disetujui salah satu pihak yang memilikinya, dianggap sebagai perbuatan
melawan hukum. Apabila pembeli tetap meneruskan jual beli, maka ia tidak
dapat dianggap sebagai pembeli beriktikad baik dan tidak dilindungi. Kwee
Didi Kotan (Tergugat II) atas sebidang tanah (SHM No. 2970/Desa Talang
Kelapa Dusun Sukarame, GS No. 919/1982, tanggal 9 Juli 1982). Harta ini
dijual oleh Tergugat II kepada Teruggat I berdasarkan Akta Jual Beli No.
persetujuan Penggugat.
kemudian dinyatakan batal demi hukum, sesuai putusan pengadilan yang telah
Oleh karena AJB telah dianggap batal demi hukum dan obyek
sengketa merupakan harta bersama Penggugat dan Tergugat II, maka Tergugat
335
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
untuk menyerahkan SHM dan menyerahkan tanah dalam keadaan kosong dan
kekeliruan, karena Pemohon Kasasi adalah pembeli beriktikad baik yang dapat
dilihat dari perbuatan jual beli tanah yang dilakukan di hadapan Notaris. Juga,
berdasarkan Pasal 32 ayat (2) PP 24/1997, pihak lain yang merasa mempunyai
hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila
dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu, telah tidak
336
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
waktu dan/atau kadaluarsa, dan oleh karenanya gugatan seharusnya tidak dapat
diterima.
merasa telah membelinya melalui notaris, karena telah adanya pembatalan jual
Jika pembeli mengetahui cacat cela dalam proses peralihan hak atas
tanah, tetapi tetap meneruskan jual beli, maka iktikad baik dianggap tidak ada.
Hal ini dapat terjadi, karena pembeli dianggap telah mengetahui bahwa obyek
sengketa yang dibelinya sedang dan telah dikuasai oleh pemilik asal (Putusan
mengetahui tanah yang dibelinya hanya diperolehnya dari salah satu ahli waris
22/Pdt.G/2013/PN.KUBAR), commit
karena topembeli
user telah mengetahui ada yang
337
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
atau jika pembeli telah mengetahui bahwa Sertipikat atas nama anak yang
dilindungi, sehingga bisa jadi hak dianggap tidak beralih kepadanya. Bahkan,
jual beli dapat dianggap tidak pernah ada, dan masing-masing pihak
terjadi.
mengetahui obyek sengketa sedang dan telah dikuasai oleh Penjual yang tidak
memiliki alas hak yang sah, tetapi tetap meneruskan transaksi dan jual beli
dimiliki berdasarkan jual beli tanah pada tanggal 5 November 1997 yang
3.000.000,- (tiga juta rupiah) yang diterima oleh Turut Tergugat dari
Desa dan setelah pengumuman beberapa kali di Desa Tenga, tidak ada
395
LeiP, Ibid.. commit to user
338
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
masuk dan menduduki tanah kebun tersebut serta mengambil hasil buah kelapa
(Simon Lulu) masuk dan menguasai tanah kebun tersebut, diikuti dengan
Tergugat II, III, dan IV. Atas perbuatan mereka, Penggugat melaporkan ke
berhasil. Kerugian materiil telah dialami oleh Penggugat atas tindakan ini.
untuk meletakkan sita jaminan atas tanah tersebut dan menyatakan Penggugat
adalah pemilik sah atas tanah, sedangkan para Tergugat mengajukan eksepsi
warisan turun temurun dari Detu Raintaman Pangaila hingga ke Ibu Para
Tergugat. Turut Tergugat sendiri adalah orang lain yang bukan ahli waris dari
Manado juga menyatakan sah dan berharganya jual beli antara Penggugat dan
Turut Tergugat dalam Surat Keterangan Jual Beli Tanah dan Kwitansi, tanggal
hukum.
commit to user
339
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pembeli beriktikad baik, karena jual beli antara Penggugat dan Turut
pembeli beriktikad tidak baik, sebab membeli tanah kebun yang masih
Mahkamah Agung berpendapat bahwa Judex Facti (PT dan PN) telah
Jual beli antara Penggugat dan Turut Tergugat tidak dapat dibenarkan,
dan telah dikuasai oleh Tergugat sejak tahun 1963, sesuai keterangan saksi-
keterangan jual beli, dan Welly Ekslerius Ilat, selaku kepala desa.
commit to user
340
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
baik
lebih jauh lagi status hukum tanah yang dibeli. Bahkan, terdapat pula putusan-
K/Pdt/2009).
(terang) dan dilakukan oleh lembaga yang dapat dipercaya. Namun, ini bukan
berarti bahwa di semua kondisi proses tersebut juga dapat diterima, bahkan
oleh Mahkamah Agung sendiri. Jika pemenang lelang adalah kreditur sendiri
dan membelinya dengan harga jauh lebih rendah dari agunan (Putusan
sertipikat ganda dan alas hak dari obyek lelang ternyata seharusnya sudah
dihapus (Putusan Mahkamah Agung No. 300 PK/Pdt/2009), hakim tentu harus
commit to user
341
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
untuk melindungi (atau tidak melindungi) posisi pembeli tanah melalui lelang.
putusan, misalnya Putusan Mahkamah Agung No. 821 K/Sip/1974, No. 3604
pengadilan) pada waktu jual beli dilakukan, jadi pembeli dianggap tidak dapat
K/Pdt/2001).
sebagaimana dalam dua kasus berikut ini. Dalam kasus pertama, adanya dua
(Putusan Mahkamah Agung No. 300 PK/Pdt/2009). Dalam kasus ini, pembeli
karena sertipikat tersebut cacat secara hukum, maka dia tidak dilindungi secara
hukum. Putusan ini sekaligus mengingatkan bahwa pembeli lelang juga harus
342
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lelangnya. Dalam kasus ini, ketidakwajaran itu terlihat dari pemenang lelang
yang ternyata adalah kreditur sendiri dan membeli obyek terkait dengan harga
jauh lebih rendah dari nilai agunan/jaminan atas kreditnya (Putusan Mahkamah
Penggugat membeli Tanah hak milik Girik C-6, Persil Blok D-I,
dengan luas kurang lebih 5920 m2 (obyek sengketa) pada tanggal 20 Maret
pemilik adat, serta menguasai tanah tersebut, merusak dan membongkar pagar
Negeri (PN) Jakarta Timur dan meminta untuk menyatakan bahwa Penggugat
adalah satu-satunya pemilik yang sah atas obyek sengketa, menyatakan para
396
LeiP, Ibid... commit to user
343
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kantor Lelang Negara (PUPN) maupun pemohon lelang (BNI 1946 cabang
Teluk Betung) untuk masuk ke dalam gugatan, karena risalah lelang yang ada
hukum.
dengan salah satu alasan bahwa Penggugat telah membeli tanah sengketa
oleh hukum. Argumentasi hakim, pembeli yang membeli tanah secara resmi
commit to user
344
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pemilik sebidang tanah dan bangunan yang menjadi obyek sengketa, Sertipikat
HGB No. 106, di Desa Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor.
disambut baik dan disepakati oleh Tergugat asli I (Ir. Theodorus Tedja Lawu)
SH), Penggugat Asli menyerahkan (sebagai titipan) Sertipikat HGB No. 106
atas nama Penggugat untuk disimpan Tergugat Asli II (Notaris yang membuat
560.000.000, dan setelah itu Tergugat Asli lalai dan tidak pernah menyerahkan
sisa uang dan juga ternyata blangko yang sebelumnya kosong telah diisi sendiri
oleh Tergugat asli I. Kemudian, Tergugat asli I dan Tergugat asli II membuat
397
LeiP. Ibid.. commit to user
345
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kepada Tergugat asli I d/a Jl. Ceremai No. 18, dan juga upaya eksekusi dan
Wilami, S.H.), ditujukan terhadap obyek eksekusi tanah dan bangunan yang
terletak di Jl. Ceremai No. 18 Bogor yang secara de facto dan de jure
merupakan milik sah dari Penggugat asli. Kemudian, tanah tersebut ternyata
menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku, telah lalai memenuhi syarat-
kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan. Selain itu, Tergugat
sama sekali tidak meneliti status hak para penjual atas tanah perkara, karena itu
pemenang lelang atas obyek sengketa (yang) ternyata adalah kreditor sendiri
commit to user
346
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(Tergugat I), dengan nilai jual yang jauh lebih rendah dari nilai agunan,
lelang ternyata kreditur sendiri dan membeli obyek lelang tersebut dengan
tersebut diperoleh Penggugat dari membeli tanah milik Lisma Dewi (Nyoman
Simon), sesuai dengan Akta Jual beli No. 222/1999, tertanggal 4 Agustus 1999,
menyatakan kepada Penggugat, kalau dia juga pemilik tanah tersebut. Setelah
dilihat dari dasar kepemilikan Tergugat, ini diperolehnya dari membeli tanah
melalui Kantor Lelang Negara pada tanggal 31 Juli 2003, serta sertipikat asal
atas nama I Nengah Ridja, dengan nomor Sertipikat 312, seluas 5.500 m².
commit to user
347
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
jaminan hutang oleh CV. LIA, dengan pembebanan hipotik I sebesar Rp.
250.000.000 , - (dua ratus lima puluh juta rupiah) pada tanggal 25 Februari
1991, dan hipotik II sebesar Rp. 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta
kemudian ditunjuk Bank Mandiri sebagai bank yang menangani bank likuidasi.
asal Tergugat yang dulunya atas nama I Nengah Ridja. Setelah ditelusuri,
sertipikat tanah hak milik Penggugat dan Tergugat tersebut dulunya adalah hak
bersama yang dibuat tanggal 29 Oktober 1972 di hadapan seluruh aparat desa
Kelian Dinas Br . Campuan, dan 3 orang lainnya. Isi kesepakan itu, beberapa
bidang tanah hak milik I Wayan Suaja harus diserahkan oleh I Nengah Ridja
ha yang setelah diukur ulang menjadi 0,540 ha. Setelah adanya kesepakatan,
Pada saat persertipikatan tanah atas nama I Wayan Suaja atas tanah
seluas 0,540 ha tadi, maka sertipikat atas nama I Nengah Ridja atau sertipikat
commit to user
348
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang dipegang oleh Tergugat seharusnya telah diserahkan kepada BPN untuk
oleh Penggugat setelah adanya pengakuan dari Tergugat bahwa dia adalah
• Menyatakan secara hukum Sertipikat Hak Milik No. 312 atas nama
berusaha mencari bukti tulisan yang menjadi dasar perubahan hak atas
Sertipikat Hak Milik No. 312/Desa Kerobokan (bukti T6) yang berasal dari
membeli secara lelang di muka umum yang dilakukan oleh Negara, dalam hal
349
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iktikad baik, yang sudah seharusnya dilindungi oleh Negara, dalam hal ini
selaku Pelaksana Badan Pertanahan Nasional (BPN), di mana pada saat balik
nama sertipikat, yaitu Risalah Lelang sebagai persyaratan utama dan ternyata
Pejabat Lelang dari Kantor Lelang Negara atas dasar dan prosedur yang sah
dan resmi sesuai peraturan hukum negara yang ada. Oleh karenanya, secara
hukum Pemohon PK telah membeli dengan iktikad baik suatu penjualan lelang
di muka umum yang dilalukan oleh suatu Badan Negara, dalam hal ini Kantor
hukum pembeli dengan iktikad baik dalam lelang umum oleh Pejabat Negara
umum oleh Pejabat yang berwenang. Terlebih lagi, lanjut tergugat, dalam
kasus ini tidak ada kesalahan atau kekhilafan apapun dari Pejabat lelang, sebab
lelang sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang diatur oleh peraturan-
perundangan.
commit to user
350
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tidak menentukan, karena tidak mengubah fakta bahwa SHM No. 312 (obyek
Analisis kasus
ini: Secara umum, praktek pengadilan saat ini telah menunjukkan kuatnya
dalam hal jual beli dibuatkan akta oleh PPAT atau melalui lelang
sebagai pembeli yang sama sekali tidak mengetahui adanya cacat cela
dalam peralihan hak atas tanah yang dibelinya ataupun kewenangan pihak
351
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tidak cukup dibuktikan dengan girik (Putusan Mahkamah Agung No. 230
sepertinya mengakui pembuktian alas hak milik dengan SPPT Pajak Bumi
hal tersebut adalah pembeli, karena apabila ia telah membeli tanah tersebut
Mahkamah Agung No. 1498 K/Pdt/2006). Jika tidak ada seorang saksipun
yang melihat secara langsung jual beli tersebut, maka tergugat akan
baik, karena syarat terang dan tunai tidak terpenuhi (Putusan Mahkamah
sebelum dan saat jual beli dilakukan. Pelajaran yang bisa dipetik dari
352
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pembeli atas cacat cela peralihan hak atas tanah yang dibelinya, melainkan
mencermati data fisik dan data yuridis sebelum dan saat jual beli
beriktikad baik, karena sebelum dan pada saat pembelian sama sekali tidak
meneliti dan mencermati hak dan status para penjual atas tanah terperkara,
dan apabila pembeli sebenarnya telah mengetahui adanya cacat cela dalam
perolehan tanah sengketa, namun tetap meneruskan jual beli terkait, maka
melepaskan haknya;
353
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
secara tertulis atau gugatan pada pemegang sertipikat dan kepala kantor
pertanahan bersangkutan;
K/Pdt/2014); Selain itu, pemegang hak asal masih dapat menuntut kembali
Mahkamah Agung No. 1802 K /Pdt/2012), atau menuntut ganti rugi dari si
commit to user
354