Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang telah memberikan Rahmat
dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga Profil ASMAN TOGA di Desa
Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dapat disusun.
Profil ini, di susun sangat singkat dan sederhana, tentunya masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kami membuka pintu dan berharap adanya saran,
petunjuk, bimbingan serta sumbangan-sumbangan pemikiran agar Kelompok
ASMAN TOGA TOYOMARTO yang ada di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari
Kabupaten Malang dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai wujud
tanggung jawab sosial masyarakat semakin meningkat.
Dengan telah selesainya penyusunan Profil ASMAN TOGA di Desa Toyomarto
Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ini, maka penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dokumen
ini. Mudah-mudahan petunjuk, bimbingan dan sumbangan pemikiran yang telah
diberikan kepada kami mendapat pahala dari Tuhan Yang MahaEsa.

KELOMPOK ASMAN TOGA

Ketua Sekretaris

.......................... ...........................

Mengetahui;
KEPALA DESA TOYOMARTO

SUMITO, SH
PROFIL
ASMAN TOGA TOYOMARTO

1. GAMBARAN UMUM
Asman Toga sendiri merupakan upaya masyarakat untuk memelihara
kesehatannya dan mengatasi masalah kesehatan ringan secara mandiri
dengan memanfaatkan Toga (Taman Obat Keluarga).
TOGA merupakan singkatan dari tanaman obat keluarga. Tim
Penggerak PKK Desa Toyomarto berperan aktif untuk budidaya Tanaman
Obat di halaman rumah dan pekarangan yang digunakan untuk
membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai penyedia obat sekaligus
berupa taman berestetika yang memenuhi kriteria keindahan perkarangan.
TOGA dapat memenuhi upaya kesehatan preventif (pencegahan penyakit),
promotif (peningkatan derajat kesehatan), kuratif (penyembuhan penyakit)
dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Selain itu TOGA juga berfungsi untuk
meningkatkan kesejahteraan keluarga antara lain sebagai sarana untuk;
(1) memperbaiki status gizi keluarga,
(2) menambah penghasilan keluarga,
(3) meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman,
(4) melestarikan tanaman obat dan budaya bangsa.
Disamping itu, keberadaan TOGA juga berfungsi sebagai upaya
pelestarian tanaman obat dari proses pelangkaan. TOGA dikembangkan di
Desa Toyomarto dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman obat yang
tumbuh sesuai spesifikasi lingkungan masing-masing agar TOGA dapat
berkembang secara optimal dan dimanfaatkan seluas-luasnya oleh
masyarakat sebagai bahan ramuan yang berkhasiat dalam upaya menjaga,
meningkatkan dan menanggulangi kesehatan.

2. PENGERTIAN TOGA
TOGA yaitu sebidang tanah baik di halaman, pekarangan, atau di
kebun yang dimanfaatkan untuk menumbuhkan tanaman yang berkhasiat
obat dalam upaya memenuhi kebutuhan obat keluarga. TOGA
dimaksudkan agar masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dengan
cara yang murah, mudah, aman dan nyaman. TOGA selain menjaga
kesehatan masyarakat, juga diharapkan dengan TOGA keindahan
lingkungan rumah tangga dapat tercipta, termasuk mengurangi
pengeluaran kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Karena kebutuhan
obat, sayur-sayuran dan bumbu masak telah tersedia di dalam TOGA.
Oleh karena itu, TOGA diharapkan dapat menunjang kesehatan,
kesejahteraan, keindahan lingkungan, pelestarian tanaman dan budaya,
mengurangi kebutuhan rumah tangga sehari-hari, dan dapat juga sebagai
sumber penyedia bahan baku obat tradisional.

3. FUNGSI TOGA
Sebagai sarana mendekatkan tanaman obat kepada masyarakat
untuk upaya kesehatan mandiri juga pendayagunaan tanaman obat yang
dapat diarahkan untuk peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif). Melestarikan budaya pengobatan tradisional
sebagai warisan leluhur dengan memanfaatkan tanaman yang berkhasiat.

4. MANFAAT TOGA
TOGA mempunyai manfaat sebagai upaya kesehatan preventif
(pencegahan penyakit), promotif (peningkatan derajat kesehatan), kuratif
(penyembuhan penyakit), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). TOGA
mempunyai manfaat sebagai mendukung menciptakan kesehatan dan
kesejahteraan keluarga antara lain sebagai sarana untuk;
a. memperbaiki status gizi keluarga
b. menambah penghasilan keluarga dengan Produk Toyotahes
c. meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman
d. melestarikan tanaman obat dan budaya bangsa.

5. SASARAN DAN LOKASI TOGA


Sasaran anggota TP-PKK Desa Toyomarto beserta masyarakat. TOGA
dari halaman rumah kebun, ladang, selain itu dapat dilakukan di halaman
sarana umum.

6. TANAMAN TOGA
A. Jenis-Jenis Tanaman Obat
Jenis tanaman obat yang banyak ditanam di dalam TOGA secara
umum sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Penamaan jenis
tanaman obat dengan menyertakan nama ilmiah (latin) selain nama
nasional dan nama lokal dimaksudkan agar antara tanaman obat yang
satu dengan lainya tidak tertukar.
B. Pertelaan Tanaman Obat
Pertelaan tanaman obat adalah menerangkan atau menyebutkan
ciri-ciri morfologi bagian tanaman seperti batang, daun, bunga, buah
dan biji dari setiap jenis tanaman obat. Hal ini penting untuk diketahui,
karena dengan menyebutkan ciri-ciri tersebut sehingga antara bagian
tanaman yang satu terhadap bagian tanaman dari jenis tanaman obat
lainnya tidak tertukar. Contoh bardasarkan penampang batang yaitu
bulat dan pipih. Berdasarkan bentuk daun, dibedakan berbentuk bulat,
berbangun perisai, lonjong, jorong, dan lanset. Bentuk pangkal daun
yang berlekuk (berbentuk jantung, ginjal) dan tidak berlekuk (bulat
telur, segi tiga, belah ketupat). Berdasarkan tulang daun, menyirip,
menjari, melengkung, dan lurus / sejajar.
Berdasarkan letak bunga dibedakan menjadi bunga terminal bila
letaknya diujung cabang atau ujung batang; dan bunga aksiler apabila
bunga terletak diketiak daun. Bentuk dasar bunga yang biasa dijumpai
adalah bentuk rata, kerucut, cawan, dan mangkuk.
Buah dibedakan buah semu dan buah asli,berbuah buni dan
batu. Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya
menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Tanaman
obat berumah satudan berumah dua. Tanaman obat mempunyai biji
monokotil dan dikotil, tanaman obat berakar serabut dan tunggang.
Tanaman obat penghasil umbi, rimpang, akar (radix), daun, kulit
batang, bunga, buah, dan biji.

C. Kandungan dari Tanaman Obat


Kandungan tanaman obat berkhasiat obat diharapkan dapat
sebagai pedoman pemanfaatan dalam pelayanan kesehatan
masyarakat. Kandungan bahan kimia di dalam tanaman obat adalah
banyak macamnya.

7. PENATAAN TOGA
Dalam pengembangan TOGA perlu diperhatikan penataan dari
berbagai tanaman yang akan ditanam, sehingga terlihat serasi, indah dan
bernilai estetika sebagai taman. Penataan dalam penanaman tanaman obat
dapat didasarkan pada :
a. Fisik tanaman (tanaman yang tumbuh tinggi, sedang dan
rendah).
b. Warna daun (hijau, ungu, kuning , merah).
c. Bentuk daun (besar, kecil, bulat, dan panjang).
d. Khasiatnya (sebagai obat batuk, obat pilek, obat diare dan
sebagainya). Kegunaan lainnya (sebagai bumbu masak, sayuran
dan lalapan). Penataan TOGA dapat dipadukan dengan tanaman
buah-buahan, sayuran, tanaman hias bahkan tanaman
perkebunan yang mempunyai fungsi sebagai obat.

Peningkatan kesadaran, motivasi dan kemampuan masyarakat


untuk hidup sehat akan mempercepat pencapaian status kesehatan yang
optimal. Dengan demikian peningkatan kapasitas masyarakat dalam
perawatan kesehatan secara mandiri melalui pemanfaatan TOGA, sebagai
upaya pertolongan pertama pada diri sendiri dan keluarga perlu difasilitasi
penyedia layanan kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan primer dan
didukung oleh kader.

KELOMPOK
ASMAN TOGA TOYOMARTO
Ketua Sekretaris

.......................... ...........................

Anda mungkin juga menyukai