Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KARYA-KARYA ILMU USUL AL-FIQH ERA MODERN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah ushul fiqh
Dosen pengampu: Dr. Maimun, S.H., MA

Disusun Oleh:
Nunung Sariningsih
(2021010246)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah mengetahui pengertian, obyek kajian, kegunaan serta sejarah dari ushul fiqih, kita
dihadapkan pada aliran- aliran ushul fiqh Karena dalam hal menyusun dan membangun
sebuah teori yang terdapat dalam ushul fiqih ada banyak pertentangannya dan perbedaannya
serta di dalam ushul fiqih terdapat karya- karya ushul fiqih yang patut harus kita ketahui.
Dalam sejarah perkembangannya ushul fiqih dikenal tiga aliran yang berbeda. Masing-
masing aliran memiliki cara pandang yang berbeda dalam menyusun dan membangun teori
yang terdapat dalam ushul fiqih. Ketiga aliran itu ialah Aliran Syafi’iyah (Aliran
Mutakallimin) dan Aliran Hanafiyah dan Aliran Muta’akhirin. Adapun dalam makalah ini
akan di bahas tentang karya- karya ushul fiqih yang sangat popular yang mana di dalamnya
ada karya yang terkenal dan yang tidak terkenal.

B. Alasan Pembahasan Makalah


Alasan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui yang di maksud dengan karya-
karya ilmu usul al fiqh di era modern dan juga kitab-kitab usul al fiqh yang pada subtansi
pada materinya dikontruksi dari teori-teori usul al-fiqh klasik. Dan dengan kita belajar ilmu
fiqh adalah untuk menanamkan pengetahuan agar paham terhadap hukum-hukum yang
berlaku sehingga kita paham mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk.
BAB II
PEMBAHASAN

A. ALIRAN- ALIRAN USHUL FIQH


Dalam sejarah perkembangan ushul fiqih dikenal tiga aliran yang berbeda. Masing-
masing aliran memiliki cara pandang yang berbeda dalam menyusun dan membangun teori
yang terdapat dalam ushul fiqih. Ketiga aliran itu ialah Aliran Syafi’iyah (Aliran
Mutakallimin) dan Aliran Hanafiyah dan Aliran Muta’akhirin.
a. Aliran Syafi’iyah (Aliran Mutakallimin)
Aliran Syafi’iyah atau sering dikenal dengan Aliran Mutakallimin (Ahli Kalam). Aliran
ini disebut syafi’iyah karena imam syafi’I adalah tokoh pertama yang menyusun ushul fiqih
dengan menggunakan system ini. Dan aliran ini disebut aliran mutakallimin karena dalam
metode pembahasannya didasarkan pada nazari, falsafah dan mantiq serta tidak terikat pada
mazhab tertentu dan mereka yang banyak memakai metode ini berasal dari ulama’
mutakallimin (ahli kalam). Dalam menyusun ushul fiqih, aliran ini menetapkan kaidah-
kaidah dengan didukung oleh alasan yang kuat, baik berasal dari dari dalil naqli(al-qur’an
dan sunnah) maupun dalil akli (akal pikiran).
b. Aliran Hanafiyah
Aliran ini banyak dianut oleh ulama’ mazhab hanafi. Dalam menyusun ushul fiqih, aliran
ini banyak mempertimbangkan masalah-masalah furu’ yang terdapat dalam mazhab mereka.
Tegasnya, mereka menyusun ushul fiqih sengaja untuk memperkuat mazhab yang mereka
anut. Oleh sebab itu, sebelum menyusun setiap teori dalam ushul fiqih, mereka terlebih
dahulu melakukan analisis mendalam terhadap hukum furu’ yang ada dalam mazhab mereka.
System yang digunakan aliran ini dapat dipahami karena ushul fiqih baru dirumuskan oleh
pengikut mazhab hanafi, setelah Abu Hanifah pendiri mazhab ini meninggal.
c. Aliran Muta’akhirin
Aliran yang menggabungkan kedua sistem yng dipakai dalam menyusun ushul fiqih oleh
aliran Syafi’iyah dan aliran Hanafiyyah. Ulama’-ulama’ muta’akhirin
melakukan tahqiq terhadap kaidah-kaidah ushuliyah yang dirumuskan kedua aliran tersebut.
Lalu mereka meletakkan dalil-dalil dan argumentasi untuk pendukungnya serta menerapkan
pada furu’ fiqhiyyah. Para ulama’ yang menggunakan aliran muta’akhirin ini berasal dari
kalangan Syafi’iayah dan Hanafiyah. Aliran ini muncul setelah aliran Syafi’iyah dan
Hanafiyah sehingga disebut sebagai aliran muta’akhirin.
B. KARYA- KARYA USHUL FIQH
Kitab- Kitab Ushul Fikih ialah Kitab-kitab yang membahas berbagai teori yang
dipergunakan ulama usul fikih dalam meng-istinbat-kan (mengambil kesimpulan) hukum
dari nas (Al-Qur’an dan/atau sunah), baik melalui pendekatan kebahasaan maupun melalui
penelitian tujuan Syari’ (Allah SWT dan Rasul-Nya) dalam menetapkan hukum yang
dikandung nas. Adapun karya-karya yang disusun oleh aliran-aliran ushul fiqh tersebut
berupa berbagai macam kitab-kitab.

Kitab-kitab Ushul Fiqh yang disusun menurut aliran Syafi’iyah antara lain:
1. Al-Risalah, disusun oleh imam Muhammad bin Idris al-Syafi’i (150-204H) atau lebih
dikenali sebagai Imam al-Syafi’i merupakan seorang tokoh dan seorang imam yang
sangat masyhur namanya dalam dunia Islam. Beliau juga merupakan tokoh yang hebat,
yang dikagumi keilmuannya oleh para ilmuan sepanjang zaman dan besar jasanya. Kitab
al-Risalah adalah buku pertama dalam Ushul Fiqhdan sangat terkenal. Oleh karena itu,
buku ini menjadi referensi utama dalam studi Ushul Fiqh dan banyak yang
mensyarahnya, antara lain Syarh Abi Bakar al-Shairafi (330 H). Buku ini telah dicetak
berulang kali dan yang paling popular di dunia Islam adalah edisi yang dikomentari oleh
Syekh Ahmad Syakir seorang ahli Ushul Fiqh yang berkebangsaan Mesir yang hidup
pada abad kedua puluh. Edisi tersebut pada mathba’ah (percetakan) Musthafa al-Babi al-
Halabi di Mesir tahun 1358 H/1929 M. kitab ini membahas tentang ilmu al-Qur’an, hal
ihwal yang ada dalam al-Qur’an dan disertai juga dengan hadis Nabi, ijma, qiyas, ijtihad
dan istihsan.
2. Al-Burhan fi ushul al-fiqh, disusun oleh Abu al-Ma’ali abd Al-Malik ibn Abdillah al-
Juwaini yang bergelar Imam al-Haramain (419-478 H). Buku ini adalah salah satu buku
standar dalam Ushul Fiqh aliran jumhur atau mutakkalimin. Buku ini beredar di dunia
Islam dan cetakan kedua pada tahun 1400 H dipercetakan Dari al-Anshar di Kairo. Buku
ini membahas tentang seputar ilmu ushul fiqh .
3. Al-Mugfhni fi Abwab al-Tawhid wa al-‘Adl, disusun oleh al-Qadhi Abdul Jabbar (415
H), seorang tokoh mu’tazilah. Buku ini terdiri dari 23 jilid yang berbicara tentang Ushul
Fiqh. Buku ini telah berulang kali di cetak dan terakhir oleh Kementrian Kebudayaan
Mesir tanpa menyebutkan tahunnya. Selain itu, pengarang yang menyusun buku yang
berjudul al-‘Amd atau al-‘Ahd, namun buku ini seperti dikatakan oleh Abu Sulaiman,
belum pernah beredar dalam bentuk cetakan.
4. Al-MU’tamad fi Ushul al-Fidh, oleh Abu Al-Husein Al-Bashri (436 H), seorang ahli
Ushul Fiqh dari kalangan Mu’tazilah. Buku ini terdiri dari dua jilid dan terbilang sebagai
salah satu buku standar Ushul Fiqh aliran jumhur ulama atau Syafi’iyah. Buku ini
dikomentari oleh Muhammad Hasan Hitu dan diterbitkan pertama kali oleh Dar al-Fikr
pada tahun 1400 H/1980 M di Damaskus Syiria.
5. Al-Muntashfamin ‘ilm al-Ushul, oleh Abu hamid Al-Ghazali (505 H- 1111 M) ahli Ushul
Fiqh dari kalangan Syafi’iyah. Seperti halnya setiap karya Al-Ghazali, buku ini terbilang
seperti buku Ushul Fiqh yang sangat bermutu dan beredar di dunia Islam sampai
sekarang ini. Buku ini terdiri dari dua jilid dan telah dicetak berulang kali, antara lain
cetakan pertama pada al-Mathba’ah al-Amiriyah Bulaq Mesir tahun 1324 H. Disamping
itu juga, Al-Ghazali mengarang kitab al-Mankhul min Ta’liqat al- Ushul, yang telah
dicetak berulangkali antara lain edisi yang dikomentari oleh Muhammad Hasan Hitu
yang diterbitkan pertama kali oleh Dar al-Fikr di Damaskus Syiria pada tahun 1400
H/1980 M,dan kitab syifa’ al-Galil fi Bayan Al-Syibah wa al-Mukhil al-Ta’lil. Buku ini
terdiri dari satu jilid dan telah dicetak berulang kali, antara lain oleh Mathba’at al-Irsyad
Baghdad tahun 1930 H/1971 M.
6. Al-Mahsul fi ‘Ilm al-Ushul karya fakhr al-Dien al-Razi (544-606 H/1150-1210 M),
seorang ahli tafsir dan ahli Ushul Fiqh dari kalangan Syafi’iyah. Kitab ini merupakan
rangkuman dari empat buah buku Ushul Fiqh standar aliran mutakkalimin/Syafi’iyah
tersebut di atas, yaitu kitab al-Burhan fi Ushul al-Fiqh oleh Imam al-Haramin, kitab
al-‘Amd oleh Abdul Jabbar, kitab al-Mu’tamad oleh Abu al-Husein al-Basri dan kitab al-
Mustashfa oleh al-Ghazali. Buku ini aslinya terdiri dari dua jilid besar. Terakhir
dikomentari sehingga menjadi beberapa jilid oleh seorang guru besar Ushul Fiqh
Universitas Islam Ibnu Sa’ud di riyad, yaitu Syekh Jabir Fayyadh al-‘ulwani. Cetakan
pertama diterbitkan oleh Universitas Islam Ibnu Sa’ud Riyad tahun 1979 M.
kitab ini  membahas tentang: "Adillah al Fiqh wa Kaifiyah al-Istinbath wa Hal al-
Mustafid" (Dalil-dalil/Sumber-sumber Fiqh, Metode penyimpulan dan Peran
Mujtahid/ahli Fiqh).
7. Al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam, karya Saif al- Dien al-Amidi (551-631 H), ahli Ushul Fiqh
dari kalangan Syafi’iyah. Buku ini telah dicetak berulang kali dalam empat jilid, antara
lain oleh penerbiy Dar al- Kutub al-‘Ilmiyah Beirut pada tahun 1403 H/1983 M.
8. Minhaj al-Wushul fi ‘Ilm al-Ushul, karya al-Qadi al-Baidawi (w.685H). buku ini dicetak
di Mathba’ah Muhammad ‘Ali Subaith wa awladuhu, Mesir tanpa menyebutkan tahun.
9. Al-‘Uddah fi Ushul al-Fiqh, karya Abu Ya’la al-Farra’ al-Hanbali (380-458 H) seorang
ahli Ushul Fiqh dari kalangan hanbaliyah (pengikut mazhab Hanbali). Kitab ini terdiri
dari tiga jilid dan terkenal di antara buku standar Ushul Fiqh dalam mazhab Hanbali.
Buku ini dicetak pada Muassasah al-Risalah Beirut pada tahun 1980.
10. Raudah Al-nazir wa Jannah al-Munazir¸ karya Muwaffaq al-Dien Ibnu Qudamah al-
Maqdisi (541-620 H), ahli fikih dan Ushul Fiqh dalam mazhab Hanbali. Buku ini telah
mengalami beberapa kali cetak ulang dan terakhir diterbitkan oleh Universitas Islam
Muhammad Ibnu Sa’ud di Riyad, dan cetakan ke empat pada tahun 1408 H/1987 M, yang
dikomentari oleh DR. Abdul Aziz Abdurrahaman al-Sa’id.
11. Al-Musawwadah fi Ushul al-Fiqh. Buku ini disusun oleh tiga orang ulama besar
penganut mazhab Hanbali. Mulanya buku ini dikarang oleh Syekh al-Islam Majd al-Dien
Abu al-Barakat al-Harrani (590-652H), kemudian diteruskan dan ditambah oleh putranya
Syihab al-Dien Abu Abdul-Halim (672-682H), dan seterusnya oleh cucunya Taqiy al-
Dien Ibnu Taimiyah (661-728 H). Buku ini dicetak oleh percetakan al-Madani di Kairo
tanpa menyebutkan tahunnya.
12. A’lam al-Muwaqqi’in ‘an Rabb al-Alamin, karya imam Syams al-Dien Abu Bakar yang
terkenal dengan Ibnu Qayyim al-Jawziyah (691-751 H), ahli Ushul Fiqh Mazhab
Hanbali. Buku ini berbicara panjang lebar tentang Ushul Fiqh mazhab Hanbali dan telah
berulang kali dicetak, antara lain edisi Syarh Thaha Abd Rauf terbitan Dar al-Jail Beirut
tahun 1973 M.
13. Mukhtashar Muntaha al-Sul wa al-Amal karya Jamal al-Dien Ibnu al-Hajib (570-646 H),
ahli Ushul Fiqh dari kalangan Malikiyah. Buku ini lebih dikenal dengan Muktasar Ibnu
al-Hajib dan dicetak pertama kali pada Mathaba’ah Kurdistan Kairo tahun 1326 H.
BAB III
ANALISIS

Setelah spesifikasi ilmu usul al-fiqh dikodifikasikan pada abad II H/VIII M. oleh
Muhammad bin Idris asy- syafi’I (150-204 H/767-812 M) yang dikenal dengan ar-Risalah,
kemudian terus dikembangkan oleh para imam mujtahid dari berbagai mazhab hukum islam
dengan beragan versinya (seperti dalam bentuk mukhtasar, at-ta’liqat, asy-syarh) hingga abad
VIII H/XIV M era asy-syatibi (w. 790 H). Para era ini dinamika ilmu dan usul al-fiqh secara
umum di dunia islam mengalami redup hingga beberapa abad, maka baru mulai cemerlang
Kembali pada abad XIII H/XIX M, yang disebut dengan era modern. Pada era modern ini
muncul kitab-kitab usul al-fiqh yang pada subtansi materinya dikontruksi dari teori-teori usul
al-fiqh klasik, meskipun dalam pemaparannya dikembangkan dengan berbagai perspektif dan
pendekatan sesuai dengan era globalisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern sekarang ini. Karya-karya itu terlihat diantaranya:
1. Kitab Irsyad al-Fuhuk ila Tahqiq al-Had min Ilm al-usul, disusun oleh Muhammad bin
Ali bin Muhammad bin Abd Allah asy-syaukani as-san’ani (1173-1250 H/1759 –
1834 H), seorang ulama usul al-fiqh terkemuka pada abad XIII H/ XIX M. Kitab ini
dicetak berulangkali oleh pencetakan Mustafa al-Babi al-Halabi, dan Idarah at-Tiba’ah
al-Muniriyyah. Kedua percetakaan ini berada di Mesir. Di Indonesia, dicetak oleh
percetakan Taba’ ‘ala Nafaqah Salim bin Sa’ad bin Nubhan w a Hilyah Ahmad di
Surabaya.
2. Kitab ‘Ilm Usul al-fiqh, disusun oleh ‘abd al-Wahhab khallaf (1888-1956 M), Seorang
Guru Besar Hukum (Syari’ah) Islam pada Universitas al-Azhar. Kitab ini dicetak
berulangkali ole percetakan Dar al-kuwaitiyyah, di Kuwait. Dan cetakan kelima belas
diterbitkan oeh Dar al-Qalam pada tahun 1402 H/ 1983 M. Sejak dibukkan hingga
sekarang ini kitab tersebut telah beredar di dunia islam., terutama di lingkungan kampus
dan perpustakaan yang berbasis keislamanan. Bahkan telah diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia.
3. Kitab Usul al-fiqh, disusun oleh al-Imam Muhammad Abu Zahrah, seorang Guru Besar
Hukum Islam pada Universitas al-Azhar, yang hidup pada abad awal XIV H / XX M.
Kitab ini telah berulangkali dicetak oleh penerbit Dar al-fikr al-‘Arabi Mesir, telah
beredar di Indonesia, dan sudah banyak diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia,
seperti halnya karya’ Abd al-wahhab khallaf.
4. Kitab usul at-Tasyri’ al-Islami, disusun oleh Ali Hasab Allah, seorang Guru Besar
Hukum Islam pada Universitas al-Qahirah, al-Hurtum, dan al-kuwait. Kitab ini cetakan
ketujuh-Nya diterbitkan oleh penerbit Dar al-Fikr al-Arabi Mesir pada tahun 1417 H/
1997 M.
5. Dawabit al-Maslahah fi al-fiqh al-Islami, disusun oleh Muhammad Sa’id Ramadan,
seorang Guru Besar usul al-fiqh pada Universitas Damaskus Syiria. Kitab ini berasal dari
karya disertainya sendiri Ketika kuliah di Universitas al-Azhar, kemudian direkontruksi
sedemikian rupa sehingga pada akhirnya diterbitkan dalam bentuk kitab (buku), yang
cetakan keduanya diterbitkan oleh penerbit Mu’assasah ar-Risalah Bairut pada tahun
1397 H / 1977 M.
6. Kitab Nazariyyah al-Maslahah fi al-Fiqh al-Islami, disusun oleh Husen Hamid Hasan,
seorang Guru Besar pada Universitas Umn al-Qura’, Makkah. Kitab ini berasal dari karya
disertasinya sendiri Ketika kuliah di Universitas al-Azhar Mesir. Didesain dan dicetak
menjadi sebuah kitab (buku), pertamakali diperbanyak diterbitkan oleh penerbit Dar an-
Nahdah al-Arabiyyah Makkah al-Mukarramah, tahun 1971.
7. Kitab Asar al-ikhtilaf fi al-usuliyyah fi ikhtilaf al-fuqaha, disusun oleh Mustafa Sa’id al-
khin, seorang Guru besar pada Fakultas Syari’ah Universitas Damaskus Syiria. Kitab ini
merupakan buku perbandingan teori usul al-fiqh dan implikasinya terhadap hukum islam
(al-fiqh). Pertama kali dicetak dan diperbanyak oleh penerbit Mu’assasah ar-Risalah
Bairut, pada tahun 1392 H / 1972 M.
8. Kitab usul al-fiqh al-Islami, disusun olehWahbah az-zyhaili, seorang Guru Bsesar Fikih
(al-fiqh) dan usul al-Fiqh pada Universitas Damaskus Syiria. Kitab ini terdiri dari dua
jilid (dua juz), dan pertama kali diterbitkan oleh penerbit Dar a;-Fikr al-Mu,asir Bairut,
tahun 1406 H / 1986 M.
9. Kitab al-Fikr al-Usuki Dirasah Tahliliyyah wa Naqdiyyah, disusun oleh Abd al-Wahhab
Ibrahim Abu Sulaiman, seorang Dosen Fakultas Syari’ah dan Dirasah al-Islamiyyah pada
Universitas Umm al-Qura’ Makkah. Kitab ini subtansi pembahasannya mendeskripsikan
tentang sejarah timbul dan perkembangan ilmu usul al-fiqh hingga abad VII H / XIII M.
Kitab ini pertama kali diperbanyak oleh penerbit Dar asy-Syuruq Jeddah-Saudi Arabia,
pada tahun 1403 H / 1983 M.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan dapat kita simpulkan bahwa dalam sejarah perkembangan ushul fiqih
dikenal tiga aliran yang berbeda. Masing-masing aliran memiliki cara pandang yang berbeda
dalam menyusun dan membangun teori yang terdapat dalam ushul fiqih. Ketiga aliran itu
ialah Aliran Syafi’iyah (Aliran Mutakallimin) dan Aliran Hanafiyah dan Aliran
Muta’akhirin. Dan setiap aliran ushul fiqh tersebut menyusun karya-karya ushul fiqh sesuai
dengan alirannya. Misalnya,
1. Aliran syafi’iyah (aliran mutakallimin) menyusun Al-Risalah yang mana disusun oleh
Muhammad bin Idris al-Syafi’i (150-204H). Kitab al-Risalah adalah buku pertama Ushul
Fiqh.
2. Aliran hanafiyah menyusun Taqwim al-Adillah, karya Imam Abu Zaid Al-Dabbusi (432
H), ahli Ushul Fiqh dari kalangan Hanafiyah. Buku ini merupakan Ushul Fiqh standar
dalam mazhab Hanafi ini dicetak pertama kali di al-Mathba’ah al-Amiriyah, Kairo
Mesir.Aliran Muta’akhirin menyusun Jam’u al-Jawami’, karya Taj al-Dien Ibnu al-Subki
(727-771 H) ahli Ushul Fiqh dari kalangan Syafi’iyah. Buku ini sangat populer dan telah
banyak disyarah antara lain oleh Jalal al-Dien al-Mahalli (727-771 H), ahli Ushul Fiqh
dari kalangan Syafi’iyah.
DAFTAR PUSTAKA

Maimun, Buku Fiqh (KONTRUKSI METODOLOGI HUKUM ISLAM KLASIK MENUJU


USHUL FIQH KONTEMPORER)
http://inspirationkonselor.blogspot.co.id/2011/11/makalah-aliran-aliran-usul-fiqih.html. diakses
tanggal 13 september 2015
http://ushul fiqih/zairifblog  Karya-karya Ushul Fiqh.html . di akses tanggal 13 september 2015.
Muhammad Yusuf, dkk, Fiqh & Ushul Fiqh, (Yogyakarta: Pokja Akademik, 2005).

Anda mungkin juga menyukai