Anda di halaman 1dari 104

 

IMPLEMENTASI PROGRAM SA
 SAFF E TY PA
P A TR OL DI

PT PETROKIMIA GRESIK TAHUN 2019

LAPORAN MAGANG

Disusun Oleh :
QURATUL AYUN
11151010000018

PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019

i
 

1 A BST RA K

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Magang, 01 Februari – 
Februari –  15
 15 Maret 2019

Quratul Ayun, NIM : 11151010000018

Implementasi Program Sa
 Safe
fetty Pat
Patrr ol di PT Petrokimia Gresik Tahun 2018
Xiv+89 halaman, 13 tabel, 22 gambar, 14 lampiran  

ABSTRAK

Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat kerja, salah satu
upaya pencegahan adalah dengan penerapan K3 di perusahaan ditunjukkan melalui
 bentuk komitmen yang tercantum dalam kebijakan perusahaan yang merupakan
gambaran singkat dari penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Salah satu bentuk
 program tersebut adalah inspeksi K3. PT Petrokimia Gresik merupakan salah satu anak
an ak
 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Pupuk Indonesia (Persero)
yang bergerak dalam bidang produksi pupuk, bahan kimia, dan bidang jasa lainnya.
Seperti pada tempat kerja umumnya, PT Petrokimia Gresik memiliki risiko potensi
 bahaya tinggi terhadap bahan, tenaga kerja, cara kerja, alat yang digunakan serta
lingkungan kerja. Oleh karena itu PT Petrokimia Gresik berupaya mencegah kecelakaan
kerja dengan melaksanakan salah
salah satu program yaitu safety
yaitu safety patrol .

Kegiatan magang ini dilaksanakan di Departemen Lingkungan, Keselamatan dan


Kesehatan Kerja PT Petrokimia Gresik selama 30 hari kerja dimulai pada 01 Februari
sampai 15 Maret 2019 untuk menggambarkan pelaksanaan inspeksi K3 yang tercantum
dalam program safety
program  safety patrol . Informasi tentang pelaksanaan safety
pelaksanaan  safety patrol PT Petrokimia

i
 

Gresik diperoleh melalui telaah dokumen, observasi lapangan, wawancara serta


 partisipasi langsung dalam pelaksanaan safety
pelaksanaan safety patrol .

Pelaksanaan  safety patrol   PT Petrokimia Gresik sudah dilakukan dengan baik,


akan tetapi masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Hal ini ditunjukkan
melalui ketidaksesuaian
ketidaksesuaian prosedur dengan standar atau peraturan yang berlaku, masih
terdapat kekurangan dalam penyediaan form checklist, serta belum tersedianya prosedur
 pelaksanaan  safety patrol   oleh Departemen LK3. Hal tersebut menunjukkan
ketidaksesuaian dengan teori maupun peraturan yang digunakan dalam pelaksanaan
inspeksi di perusahaan.

Berdasarkan temuan diatas, untuk dapat meningkatkan pelaksanaan safety


pelaksanaan  safety patrol
PT Petrokimia Gresik perlu dilakukan pembaharuan terhadap prosedur yang telah ada
serta disesuaikan dengan peraturan yang berlaku, menyediakan form checklist  yang
 yang lebih
spesifik serta membuat prosedur terkait pelaksanaan safety
pelaksanaan  safety patrol oleh Departemen LK3.

Kata kunci : Safet Patrol , LK3, PT Petrokimia Gresik

Daftar bacaan : 22 (1970-2018)

ii
 

2  PERNYATAA
N PERSETUJUAN

PERNYATAAN PERSETUJUAN 

Judul Magang

IMPLEMENTASI PROGRAM SA
 SAFF E TY PA TR OL  DI PT PETROKIMIA GRESIK
TAHUN 2019

Untuk diujikan dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Magang Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, Mei 2019

Mengetahui,

Pembimbing Fakultas Pembimbing Lapangan

Dr. Iting Shofwati, M.KKK Rizki Rahmawati, S.KM


NIP. 197608082006042001 NIP. T 555787ssssses
555787ssssses  

iii
 

PANITIA SIDANG UJIAN MAGANG

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYRAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jakarta, Mei 2018

Penguji I,

Dr. Iting Shofwati, M.KKK

NIP. 197608082006042001

Penguji II,

Dewi Utami Iriani, M.Kes, Ph.D


NIP. 197503162007102001

iv
 

3  KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

 Bismillahirrohmaanirrohiim

 Assalamu‟alaikum Wr. Wb.


 
 Alhamdulillahi Robbil „Aalamiin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas berkah rahmat dan karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan
laporan magang yang berjudul “ Implementasi Program  Sa
 Safe
fetty Pat
Patrol
rol  di PT
Petrokimia Gresik Tahun 2019 . Shalawat serta salam selalu  tercurahkan kepada

 junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan umatnya untuk terus
memperoleh ilmu pengetahuan yang kelak bermanfaat bagi sesamanya.  

Laporan magang ini merupakan hasil dari kegiatan magang yang telah

dilaksanakan oleh penulis selama kurun waktu 30 hari kerja ter hitung


hitung mulai Jum’at, 01
Februari 2019 sampai dengan Jum’at, 15 Maret
15  Maret 2019. Kegiatan magang ini bertempat di
salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Petrokimia
Gresik yang bernaung dibawah PT Pupuk Indonesia (Persero) berada di Depertemen
Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Laporan magang ini disusun untuk
memenuhi tugas dan kompetensi magang mahasiswa/i semester VIII peminatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penyusunan laporan magang ini, penulis memperoleh banyak


dukungan berupa doa, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
 penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 

1.  Allah SWT., atas segala kemudahan dan kemurahan-Nya beserta kekasih- Nya
 Nabi Muhammad SAW.
2.  Ayah, Ibu dan Kakak tercinta karena atas doa dan dukungan yang tak hentinya
sehingga penulis mampu memperoleh pendidikan hingga saat ini di jenjang
universitas.

v
 

3.  Ibu Fajar Ariyanti, Ph.D selaku ketua program studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.  Ibu Dr. Iting Shofwati, ST. MKKK selaku dosen penanggung jawab Peminatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta pembimbing fakultas yang

senantiasa bersabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing,


memberikan arahan serta memberi masukan yang sangat berarti bagi penulis serta
terhadap kegiatan magang ini.
5.  Direksi PT Petrokimia Gresik atas izin kerja praktek dan pengalaman yang
diperoleh penulis selama kegiatan magang.
6.  Mbak Rizki Rahmawati, S.KM selaku pembimbing lapangan yang telah bersedia
menyediakan waktu di sela-sela kesibukannya untuk memberikan ilmu, data,
informasi, pengalaman, bantuan, dan segala hal sehingga memudahkan penulis
selama proses magang berlangsung.
7.  Seluruh Staf Departemen LK3, terima kasih atas segala kebaikan, bimbingan,
arahan, dan pengalamannya, terima kasih sudah bersedia menjadi keluarga kedua
selama penulis menjalankan kegiatan magang.
8.  Bapak-bapak Safety Inspektor pabrik 1, Safety Inspektor Pabrik 2, Safety
Inspektor pabrik 3. Terima kasih atas waktu dan bimbingannya selama penulis
melakukan plant tour.
9.  Mas Wahyu selaku safety KK Pabrik 1 yang selalu sedia membantu saat di
lapangan ataupun penulisan laporan beserta revisian. Terima kasih telah

meluangkan waktunya untuk memberikan informasi, pengetahuan serta data yang


dibutuhkan penulis. Alhamdulillah, sudah tidak merepotkan dan menganggu mas.
10.  Mbak Pit yang selalu menemani dan ditemani penulis selama kegiatan magang.
Alhamdulillah perjuangan selama magang dapat terlaksana bersama dan banyak
 pengalaman yang didapatkan saat di lapangan.
11.  Teman-teman kerja praktek di Departemen LK3, terima kasih sudah mau menjadi
sahabat dan keluarga selama kerja praktek di Departemen LK3, sukses buat kita
semua!

vi
 

12.  Teman - teman seperjuangan peminatan K3 dan Kesehatan Masyarakat 2015 UIN
Jakarta yang selalu mendukung dan menyemangati dalam penyusunan laporan ini.
13.  Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas
energi positif yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan

magang dengan baik.


Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, dengan do’a dan harapan
harapan semoga
segala kebaikan yang diberikan diberi balasan terbaik oleh Allah SWT. Penulis juga
menyadari bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis megaharap kritik dan saran yang membangun
agar dapat dijadikan perbaikan ke depannya. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat dalam perkembangan ilmu keselamatan dan kesehatan kerja dan bermanfaat
 bagi seluruh pembaca, aamiin. Terima kasih.
Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.

Ciputat, Mei 2019


Penulis

vii
 

4  DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................
................................................. ..................................................................
............. i 

PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................................


................................................ ............................ iii 

KATA PENGANTAR ................................................................................................


.......................................................................... ...................... v 

DAFTAR ISI ................................................................


........ ...................................................................................................
........................................... viii 

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... x 

DAFTAR GAMBAR
G AMBAR ...................................................
.................................................................................................
.............................................. xi 

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................


........... .................................................................................
............................ xii 

DAFTAR ISTILAH .....................................................


.................................................................................................
............................................ xiii 

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................


..................................................... ...................................... 1 

1.1  Latar Belakang  ............................................................................................................... 1

1.2  Tujuan  ............................................................................................................................ 4

1.2.1  Tujuan Umum  ........................................................................................................ 4

1.2.2  Tujuan Khusus  ....................................................................................................... 4

1.3  Manfaat  .......................................................................................................................... 4

1.3.1  Manfaat Bagi Mahasiswa ..................................


................. ...................................
...................................
...................................
.................. 4

1.3.2  Manfaat Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat  ............................................ 4

1.3.3  Manfaat Bagi Perusahaan ..................................


................. ...................................
...................................
...................................
.................. 5

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................


............................... ...................................... 6 

2.1  Gambaran Umum PT Petrokimia Gresik   ....................................................................... 6

2.1.1  Profil PT Petrokimia Gresik  ..................................


............... ...................................
...................................
................................
............... 6

2.1.2  Visi dan Misi PT Petrokimia Gresik   ...................................................................... 7

2.1.3  Tata Nilai PT Petrokimia Gresik  ...................................


.................. ...................................
...................................
.......................
...... 7

viii
 

2.1.4  Struktur Organisasi PT Petrokimia Gresik  ..................................


................. ...................................
...........................
......... 8

2.1.5  Gambaran Umum Departemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(LK3) PT Petrokimia Gresik  ...................................
............... ...................................
..................................
...................................
............................
.......... 10

2.2  Gambaran Kebijakan Program Safety Patrol  PT


 PT Petrokimia Gresik  ...........................
 ........................... 17

2.3  Gambaran Implementasi Program Safety Patrol PT Petrokimia Gresik  ......................


.................. .... 33

2.3.1  Definisi Program Safety Patrol  PT


 PT Petrokimia Gresik  ........................................
  ........................................ 33

2.3.2  Pentingnya Melaksanakan Program Safety Patrol  PT


 PT Petrokimia Gresik  ...........
 ........... 35

2.3.3  Pelaksana Program Safety Patrol  PT


 PT Petrokimia Gresik  .....................................
  ..................................... 38

2.3.4  Tempat / Objek Pelaksanaan Program Safety Patrol  PT


 PT Petrokimia Gresik  .......
 ....... 43

2.3.5  Waktu Pelaksanaan Program Safety Patrol  PT


 PT Petrokimia Gresik  ......................
.................. .... 46

2.3.6  Tahap Pelaksanaan Program Safety Patrol  PT


 PT Petrokimia Gresik  ......................
  ...................... 49

BAB III SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................


................................... .................................... 84 

3.1  Kesimpulan   .................................................................................................................. 84

3.2  Saran  ............................................................................................................................ 86

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................


........................................................................... .................... 88 

ix
 

5  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Karyawan Departemen Lingkungan


Lingkun gan dan K3 ....................................... 12
Tabel 2.2 Kesesuaian Prosedur Safety Patrol   PT Petrokimia Gresik Berdasarkan HSE

(2013) ....................................................
.........................................................................................................
....................................................................
............... 20
Tabel 2.3 Kesesuaian Dokumen Pelaksanaan Acuan Kebijakan Program Safety Patrol  
PT Petrokimia Gresik Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 dan
OHSAS 18001 ...................................................................................
............................. .............................................................................
....................... 31
Tabel 2.4 Kesesuaian Pelaksana Safety Patrol  Berdasarkan
 Berdasarkan HSE (2018) .......................
................. ...... 42
Tabel 2.5 Kesesuaian Objek Safety Patrol PT Petrokimia Gresik Berdasarkan Permen
PUPR Nomor 05 Tahun 2014 Pasal 19 Huruf J ................................
.......................................................
....................... 44
Tabel 2.6 Kesesuaian Objek Safety Patrol PT Petrokimia Gresik Berdasarkan Sahab
(1997) ....................................................
.........................................................................................................
....................................................................
............... 45
Tabel 2.7 Kesesuaian Jenis Safety Patrol PT Petrokimia Gresik Berdasarkan Tarwaka
(2008) ....................................................
.........................................................................................................
....................................................................
............... 48
Tabel 2.8 Tahap Persiapan Safety Patrol  Menurut
  Menurut Bird dan Germany (1986) dan Tahap
Persiapan Safety Patrol  dalam
 dalam Pelaksanaan Safety Patrol PT Petrokimia Gresik .... 55
Tabel 2.9 Tahap Pelaksanaan Safety Patrol   Menurut Bird dan Germany (1986) dan
Tahap Pelaksanaan Safety Patrol   dalam Pelaksanaan Safety Patrol PT Petrokimia
Gresik ....................................................
.........................................................................................................
....................................................................
............... 63
Tabel 2.10 Tahap Pengembangan Upaya Perbaikan Safety Patrol   Menurut Bird dan
Germany (1986) dan Tahap Pengembangan Upaya Perbaikan Safety Patrol   dalam
Pelaksanaan Safety
Sa fety Patrol PT Petrokimia Gresik .....................................................
............................................... ...... 67
Tabel 2.11 Tahap Tindakan Korektif Safety Patrol   Menurut Bird dan Germany (1986)
dan Tahap Tindakan Korektif Safety Patrol   dalam Pelaksanaan Safety Patrol   PT
Petrokimia Gresik ...............................................................................................
......................................... ............................................................
...... 71
Tabel 2.12 Laporan Hasil Safety Patrol  Menurut
 Menurut Bird dan Germany (1986) dan Laporan
Hasil Safety Patrol  dalam
 dalam Pelaksanaan Safety
Safet y Patrol PT Petrokimia
Pe trokimia Gresik ........... 76
Tabel 2.13 Kesesuaian Tahapan Pelaksanaan Safety Patrol   PT Petrokimia Gresik
 
Berdasarkan Bird dan Germany (1986) .....................................................
....................................................................
............... 79

x
 

6  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo PT Petrokimia Gresik ...........................................................................


.................................................. ......................... 7
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Petrokimia Gresik .....................................................
............................................. ........ 9
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Kompartemen Teknologi
Te knologi ............................................. 11
Gambar 2.4 Form Laporan Hasil Pemeriksaan Bulanan Anggota Safety Representative 
Representative 
dan Tindak lanjut .......................................................................................
......................................................................................................
............... 24
Gambar 2.5 Form Laporan Hasil Patrol SP2K3 dan Tindak lanjut .................................
........................... ...... 25
Gambar 2.6 Form Laporan Hasil Pemeriksaan SP2K3-Potensi Bahaya Tinggi, Perlu
Anggaran Besar dan Jangka Waktu Penyelesaian Lama .......................................... 26
Gambar 2.7 Form Daftar Periksa (Checklist 
( Checklist ) Safety Patrol   oleh Safety Representative
atau SP2K3 ...............................................................................
......................... ......................................................................................
................................ 27
Gambar 2.8 Daftar Pemeriksaan Forklift 
Pemeriksaan  Forklift  .........................................................................
 ............................................................ ............. 28
Gambar 2.9 Crane Safety Checklist  .................................................................................
 ........................................ ......................................... 29
Gambar 2.10 Daftar Pemeriksaan Forklift .......................................................................
................................................ ....................... 30
Gambar 2.11 Daftar Patrol SP2K3
SP 2K3 Kompartemen Pabrik
Pab rik I ............................................. 50
Gambar 2.12 Daftar Periksa (Checklist 
(Checklist ) Safety Patrol oleh Safety Representative atau
SP2K3 .......................................................................................................................
..................................................................... .................................................. 51
Gambar 2.13 Daftar Patrol SP2K3
SP 2K3 Kompartemen Pabrik
Pab rik I ............................................. 53

Gambar 2.14 Peralatan Safety Patrol  ...............................................................................


 ................................................................ ............... 54
Gambar 2.15 Peta Area Rawan Pabrik I .......................................................................... 58
Gambar 2.16 Form Pemantauan Area Kerja .....................................................
....................................................................
............... 58
Gambar 2.17 Pemasangan
Pemasan gan Fan Pada Saat Tindakan Perbaikan Sementara ..................... 59
Gambar 2.18 Temuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................................... 60
Gambar 2.19 Logbook Temuan Harian Safety Patrol KK Pabrik I  ................................. 62
Gambar 2.20 Pemasangan Safety Line P
Line Pada
ada Area Bocoran ............................................. 66
Gambar 2.21 Laporan Hasil Patrol SP2K3 KK Pabrik I .................................................. 69
Gambar 2.22 Laporan Hasil Patrol SP2K3 KK Pabrik I .................................................. 75 

xi
 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Log
I Log Book  Harian
 Harian

Lampiran II Berita Acara Komunikasi Magang

Lampiran III Resume Keberhasilan Komunikasi

Lampiran IV Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3

Lampiran V Standar Pemasangan dan Penggunaan Perancah / Scaffolding  

Lampiran VI Standar Kelaikan dan Pengoperasian Forklift


Pengoperasian Forklift

Lampiran VII Bukti Pelanggaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Kerja  

Lampiran VIII Temuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Lampiran IX Crane Safety checklist  

Lampiran X Laporan Harian Staff KK Pabrik dan Revamping 


Revamping 

Lampiran XI Daftar Petugas Patrol SP2K3 Kompartemen Pabrik I

Lampiran XII Jadwal Pemeriksaan KK Pabrik I

Lampiran XIII Laporan Patrol SP2K3 KK Pabrik


P abrik I

Lampiran XIV Laporan Hasil Pemeriksaan Bulanan Anggota Safety Representative dan


Representative dan
Tindak Lanjut

xii
 

7  DAFTAR ISTILAH

APAR : Alat Pemadam Api Ringan

APD : Alat Pelindung Diri

B3 : Bahan Berbahaya dan Beracun

BBS : Behaviour Based Safety 


: Behaviour Safety 

BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

BUMN : Badan Usaha Milik Negara

CSMS : Contractor Safety Management System 


System  

CSR : Corporate Social Responsibility 


Responsibility 

GRK : Gas Rumah Kaca

IK : Instruksi Kerja

ILO : International Labour Organization

K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja

KK : Keselamatan Kerja

K3LH : Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup

LK3 : Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

LOTO : Lock Out Tag Out  


: Lock

LSFO : Low Sulfur Fuel Oil  


: Low

OHSAS : Occupational Health and Safety Assesment Series 


Series  

P2K3 : Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PM : Prosedur Mutu

xiii
 

PP : Peraturan Pemerintah

PSM : Process Safety Management


: Process

PT : Perseroan Terbatas

PUPR : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia

SDM : Sumber Daya Manusia

SMK3 : Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

SMKP : Sistem Manajemen Keselamatan Proses

SML : Sistem Manajemen Lingkungan

SMM : Sistem Manajemen Mutu

SMWT : Safety Management Walkthrough 


Walkthrough 

SP2K3 : Sub Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

UU : Undang-Undang

ZA : Zwavelzuur Amonium
: Zwavelzuur

xiv
 

BAB I
PENDAHULUAN
1  BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian yang tidak dikehendaki yang


dapat menyebabkan masalah besar bagi kelangsungan perusahaan karena dapat
menimbulkan kerugian materi yang cukup besar dan juga korban jiwa serta
 penyakit akibat kerja. Kehilangan
K ehilangan sumber daya manusia merupakan kerugian yang
sangat besar karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat
digantikan oleh teknologi apapun (Candra, 2009). Berdasarkan data terbaru
 International Labour Organization 
Organization  (ILO) atau Organisasi Buruh Internasional
 pada tahun 2018, menyebutkan bahwa sebanyak 2,78 juta pekerja meninggal
setiap tahun akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sekitar 2,4 juta
atau sebesar 86,3% dari kematian tersebut disebabkan oleh penyakit akibat kerja,
sedangkan lebih dari 380.000 atau sebesar 13,7% disebabkan oleh kecelakan kerja.
Pada setiap tahunnya, terdapat hampir seribu kali lebih banyak kecelakaan kerja
non-fatal dibandingkan kecelakaan fatal yang diperkirakan sekitar 374 juta pekerja
setiap tahunnya atau setara dengan 1,1 juta kecelakaan non-fatal setiap harinya .

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat jumlah kecelakaan


akibat kerja yang jauh lebih kecil pada tahun 2011 sebanyak 57.929 kasus,
tahun 2012 sebanyak 60.322 kejadian, 2013 sebanyak 97.144 kecelakaan kerja dan
2014 sebanyak 40.694 kasus kecelakaan (Departemen Kesehatan RI, 2015).
Kemudian terjadi peningkatan kasus kecelakaan kerja di Indonesia selama
selama tahun
2016 adalah sebesar 101.367 kasus dimana tercatat 2.382 kasus kecelakaan
 berat. Jumlah tersebut lebih kecil dari tahun 2015 sebesar 105.182 kasus (BPJS
Ketenagakerjaan, 2016). Peningkatan terus terjadi pada sepanjang tahun 2017
tercatat sebanyak 123.041 kecelakaan kerja dengan 2.661 mengalami kecacatan
dan 3.173 meninggal dunia (Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2018).

1
 

Oleh karena itu, keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting sebagai upaya
 pencegahan kecelakaan di lingkungan kerja.

Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat kerja,


termasuk penyakit akibat kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam
 perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah
melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. Kecelakaan kerja sendiri terjadi karena
 beberapa sebab utama antara lain keadaan yang tidak aman (unsafe condition),
condition),
tindakan pekerja yang tidak aman ((unsafe action), serta interaksi manusia dan
unsafe action),
sarana pendukung kerja (Rizkiana & Wahyuningsih, 2017). Sehingga,
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu bentuk upaya
 perlindungan bagi tenaga kerja serta hak dasar dari setiap tenaga kerja. Hal ini
telah menjadi perhatian pemerintah sejak lama sebagaimana yang tercantum dalam

Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Penerapan K3 di perusahaan ditunjukkan melalui bentuk komitmen yang


tercantum dalam kebijakan perusahaan. Komitmen tersebut merupakan gambaran
singkat dari penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Penerapan
SMK3 diharapkan dapat membantu mencegah terjadinya kecelakaan kerja, hal
tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Salah

satu bentuk program tersebut adalah inspeksi K3 yang merupakan bagian dalam
SMK3 di perusahaan.

Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu teknik yang


digunakan untuk menemukan ketidaksesuaian dalam proses kerja atau mendeteksi
secara dini dan mengoreksi adanya potensi bahaya di tempat kerja yang dapat
menimbulkan kecelakaan. Sedangkan, potensi bahaya yang ada merupakan
tindakan dan kondisi tidak aman (unsafe
(unsafe act   dan condition
condition).
). Inspeksi dilakukan
untuk mencari temuan-temuan kondisi dan tindakan tidak aman di lapangan yang

seterusnya akan dilakukan tindak lanjut sebagai tindakan perbaikan guna

2
 

mencegah terjadinya kecelakaan serta diharapkan mampu meminimalkan


frekuensi kecelakaan kerja (Candra, 2009).

PT Petrokimia Gresik merupakan salah satu anak perusahaan Badan Usaha


Milik Negara (BUMN) yaitu PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak dalam
 bidang produksi pupuk, bahan kimia, dan bidang jasa lainnya seperti jasa
konstruksi, fabrikasi, inspeksi teknik, dan laboratorium. Sebagai produsen pupuk
terlengkap dengan bahan baku yang digunakan berupa bahan kimia beracun dan
 berbahaya serta penggunaan berbagai macam peralatan maupun mesin-mesin
 pesawat dan adanya tenaga kerja yang berjumlah besar PT Petrokimia memiliki
 potensi bahaya yang tinggi.

Seperti pada tempat kerja pada umumnya, PT Petrokimia Gresik memiliki


risiko potensi bahaya tinggi terhadap bahan, tenaga kerja, cara kerja, alat yang
digunakan serta lingkungan kerja. Oleh karena itu PT Petrokimia Gresik berupaya
mencegah kecelakaan kerja dengan melaksanakan program-program K3 yang
telah ada. Salah satu program yang dilakukan PT Petrokimia gresik dalam
mencegah kecelakaan kerja adalah dengan melaksanakan  safety patrol . Safety
 patrol   PT Petrokimia Gresik merupakan inspeksi yang dilakukan oleh  safety
representative, SP2K3 dan Departemen LK3. Program Inspeksi K3 yang efektif
merupakan suatu program pencegahan yang sangat penting yang dapat dilakukan
untuk menjamin agar lingkungan kerja selalu aman, sehat dan selamat. Inspeksi

merupakan suatu cara menermukan penyebab langsung kecelakaan kerja agar


kecelakaan kerja tersebut tidak sampai terjadi lagi. Namun dalam pelaksanaan
 program tersebut, PT Petrokimia Gresik dinilai masih kurang efektif dan sesuai
dengan standar ataupun peraturan yang berlaku. Berdasarkan uraian tersebut, maka
 penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana implementasi program
p rogram safety
 safety patrol
di PT Petrokimia Gresik tahun 2019.

3
 

1.2  Tujuan
1.2.1  Tujuan Umum
Diketahuinya implementasi program  safety patrol   di PT Petrokimia
Gresik Tahun 2019.

1.2.2  Tujuan Khusus


1.  Mengetahui gambaran umum perusahaan PT Petrokimia Gresik.
2.  Mengetahui kebijakan program safety
program safety patrol PT Petrokimia Gresik.
3.  Mengetahui gambaran pelaksanaan program  safety patrol PT Petrokimia
Gresik.

1.3  Manfaat
1.3.1  Manfaat Bagi Mahasiswa
1.  Sebagai sarana untuk melatih dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh
dari proses pembelajaran perkuliahan terkait K3 khususnya terkait program
inspeksi K3 atau safety
atau safety patrol  yang
 yang diterapkan di PT
P T Petrokimia Gresik.
2.  Menambah pengetahuan tentang kebijakan program  safety patrol   sebagai
 pendukung pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di PT Petrokimia
Gresik.
3.  Menambah pengetahuan tentang implementasi program safety
program  safety patrol  sebagai
  sebagai
 pendukung pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di PT Petrokimia
Gresik.

4.  Menambah pengetahuan tentang program implementasi keselamatan dan


kesehatan kerja di tempat kerja serta pengaplikasian ilmu keselamatan dan
kesehatan kerja yang diperoleh di bangku perkuliahan.

1.3.2  Manfaat Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat


1.  Menambah studi kepustakaan yang bermanfaat implementasi program  safety
 patrol   sebagai pendukung pelaksanaan keselamatan
keselamatan dan kesehatan kerja
dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja di PT Petrokimia Gresik .
2.  Sebagai jembatan untuk menjalin hubungan kerjasama antara Program Studi

dengan PT Petrokimia Gresik .

4
 

1.3.3  Manfaat Bagi Perusahaan


1.  Hasil laporan magang ini diharapkan dapat memberikan masukan/saran
kepada perusahaan mengenai implementasi program  safety patrol   sebagai
 pendukung pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam upaya

 pencegahan kecelakaan di PT Petrokimia Gresik .


2.  Menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan yaitu Fakultas Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan PT Petrokimia Gresik .
3.  Sebagai suatu bentuk kontribusi perusahaan dalam memajukan pendidikan di
 bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

5
 

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2  BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1  Gambaran Umum PT Petrokimia Gresik

2.1.1  Profil PT Petrokimia Gresik


PT Petrokimia Gresik merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik
 Negara (BUMN) yaitu PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama dengan PT Pupuk
Iskandar Muda, PT Pusri Palembang, PT Pupuk Kujang Cikampek, dan PT Pupuk
Kalimantan Timur. PT Petrokimia Gresik terdiri dari tiga unit produksi utama dan
 beberapa anak perusahaan patungan. PT Petrokimia Gresik menepati lahan seluas
450 hektar yang berlokasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Nama Petrokimia
 berasal dari kata " Petroleum chemical " disingkat menjadi " Petrochemical ",
", yaitu

 pabrik yang memproduksi bahan-bahan kimia yang dibuat dari minyak bumi dan
gas.

PT Petrokimia Gresik merupakan produsen pupuk terlengkap


terlengkap di Indonesia,
yang bergerak dalam bidang produksi pupuk, bahan kimia, dan bidang jasa lainnya
seperti jasa konstruksi, fabrikasi, inspeksi teknik, dan laboratorium. Keberadaan
PT Petrokimia Gresik adalah untuk mendukung program pemerintah dalam rangka
meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan Nasional. Jenis pupuk
yang diproduksi oleh pabrik ini adalah Pupuk berbasis Nitrogen (Urea,
 Zwavelzuur Amonium 
Amonium  (ZA)),
(ZA)), Pupuk berbasis Fosfat (NPK, Phonska, ZK), dan
 produk non-pupuk pendukung operasional pabrik. Saat ini, PT Petrokimia Gresik
memiliki beberapa bidang usaha yaitu usaha industri pupuk, industri kimia,
industri peralatan pabrik, serta berbagai bentuk jasa dan pelayanan, antara lain
meliputi: jasa, fabrikasi, penelitian laboratorium, jasa kontruksi & rancang bangun,
 perekayasaan pendidikan & pelatihan, dan lain-lain.

Bahan baku pembuatan pupuk dan bahan kimia hasil produksi PT


Petrokimia Gresik awalnya dibuat dari minyak bumi berkadar belerang rendah
atau biasa disebut dengan  Low Sulfur Fuel Oil   (LSFO). Namun, seiring

6
 

 berjalannya waktu dengan mempertimbangkan harga bahan baku minyak bumi


yang semakin tinggi dipasaran maka bahan baku pembuatan pupuk dan bahan
kimia hasil produksi PT Petrokimia diganti menjadi natural gas, sehingga harga
 jual produk PT Petrokimia Gresik dapat terjangkau oleh objek utama pasar yaitu

 para petani Indonesia.

2.1.2  Visi dan Misi PT Petrokimia Gresik

Sumber: PT Petrokimia Gresik 2018 


2018  
Gambar 2.1 Logo PT Petrokimia Gresik

2.1.2.1  Visi
Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing
tinggi dan produknya paling diminati konsumen.

2.1.2.2  Misi
1)  Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program
swasembada pangan.
2)  Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan
operasional dan pengembangan usaha perusahaan
3)  Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung industri kimia nasional
dan berperan aktif dalam community development .

2.1.3  Tata Nilai PT Petrokimia Gresik


1)  Safety
Safety (Keselamatan)
 (Keselamatan)
Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta pelestarian
lingkungan hidup dalam setiap kegiatan operasional.

7
 

2)   Innovation (Inovasi)


Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis.
3)   Integrity
 Integrity (Integritas)
 (Integritas)
Mengutamakan integritas di atas segala hal.

4)  Synergistic Team (Tim


Team (Tim yang Sinergis)
Berupaya membangun semangat kelompok yang sinergistik.
5)  Customer Satisfaction (Kepuasan
Satisfaction (Kepuasan Pelanggan)
Memanfaatkan profesionalisme untuk peningkatan kepuasan pelanggan.

2.1.4  Struktur Organisasi PT Petrokimia Gresik


Struktur organisasi PT Petrokimia Gresik merupakan sistem organisasi
garis dan staff dimana masing-masing karyawan memiliki tanggung jawab ke
atas, yaitu kepada masing-masing direktur. Masing- masing direktur memiliki

tanggung jawab kepada Direktur Utama (Gambar 2.2). Struktur perusahaan


organisasi di bawah kendali pimpinan perusahaan terdiri dari:
dari:

1.  Dewan Komisaris, terdiri dari Komisaris Utama dan beberapa


anggota komisaris.
2.  Dewan Direksi, terdiri dari Direktur Utama yang membawahi
Direktur Pemasaran, Direktur Keuangan, Direktur Produksi, Direktur
Teknik dan Pengembangan, dan Direktur SDM & Umum. Setiap
direktur membawahi beberapa Kepala Kompartemen. Selanjutnya

Kepala Kompartemen membawahi Kepala Departemen atau Kepala


Biro.

8
 

Sumber: PT Petrokimia Gresik 2018 


2018  

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Petrokimia Gresik 

2.1.5  Gambaran Umum Departemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (LK3) PT Petrokimia Gresik

2.1.5.1  Kebijakan Manajemen


Dengan menerapkan berbagai sistem manajemen, seperti Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Sistem Manajemen
Keselamatan Proses (SMKP), Sistem Manajemen Lingkungan (SML), Sistem
Manajemen Mutu (SMM), Sistem Manajemen Energi, Sistem Jaminan Halal,

serta Sistem Manajemen Keamanan Pangan secara terintegrasi, PT Petrokimia


Gresik bertekad menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang
 berdaya saing tinggi dan produknya paling diminati konsumen dengan kinerja
unggul dan berkelanjutan. Komitmen perusahaan dituangkan secara tertulis
 pada Kebijakan Sistem Manajemen yang tertandatangani oleh Direktur Utama,
meliputi :

a.  Menempatkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup


(K3LH) sebagai prioritas utama dalam setiap aktifitas.

 b.  Mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta kerusakan sarana
dan prasarana dengan menghilangkan atau mengurangi risiko melalui
analisa dan pengendalian semua potensi bahaya serta peningkatan
kompetensi karyawan sehingga tercipta budaya dan sistem kerja yang
aman.
c.  Melakukan pengelolaan dan perbaikan lingkungan secara terus-menerus
guna mencegah dampak signifikan pencemaran lingkungan dengan upaya
 penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), limbah cair, limbah padat dan
kebisingan; pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 dan non-B3;
 perlindungan keanekaragaman hayati; konservasi air; serta menerapkan
 Reduce, Reuse, Recycle, Recovery (4R).
Recovery  (4R).
d.  Menjamin kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk pupuk,
 produk kimia dan jasa tepat mutu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat tempat,
tepat waktu, dan tepat harga. Menjamin kehalalan sesuai syariat Islam

10

dan keamanan produk (kategori  food grade)


grade) secara konsisten dan terus-
menerus.
e.  Menaati dan mematuhi Peraturan Perundangan dan persyaratan lainnya
yang berlaku; tanggap terhadap isu-isu K3, lingkungan global, konservasi
sumber daya alam dan efisien energi; mengembangkan budaya inovasi
dan berbagi pengetahuan; mengembangkan komitmen terhadap
masyarakat dengan menerapkan  Responsible Care dan Corporate Social

 Responsibility (CSR). 
Kebijakan ini dikomunikasikan kepada seluruh karyawan, rekanan,
 pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya untuk dipahami dan ditinjau
keefektifannya secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.

2.1.5.2  Struktur Organisasi Kompartemen Teknologi (Dept. Lingkungan & K3)


Departemen LK3 berada  di bawah Direktorat Produksi yaitu
Kompartemen Teknologi bersama dengan Departemen Inspeksi Teknik dan
Departemen Proses dan Pengelolaan  Energi. 

Sumber: PT Petrokimia Gresik 2019 


2019  

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Kompartemen Teknologi

11

Tabel 2.1 Jumlah Karyawan Departemen Lingkungan dan K3

Karyawan Jumlah
Karyawan Organik Karyawan Non Organik
Staf Lingkungan 9 Orang 2 Orang
Staf Sistem Perl., 7 Orang 8 Orang
Pembinaan K3
Staf KK Pabrik I 13 Orang -
Staf KK Pabrik II 8 Orang -
Staf KK Pabrik III 5 Orang -
Bagian PMK 12 Orang 17 Orang
Total 54 Orang 27 Orang

Berdasarkan tabel 2.1, diketahui bahwa jumlah karyawan Departemen


LK3 terdiri dari karyawan organik dan karyawan non-organik. Karyawan
organik merupakan karyawan tetap PT Petrokimia Gresik yang terdiri dari 54
orang. Sedangkan karyawan non-organik merupakan karyawan tidak tetap hasil
dari outsourcing   atau karyawan dari pihak kontraktor PT Petrokimia Gresik
yang terdiri dari 27 orang.

Dalam pelaksanaan proses produksi berlangsung PT Petrokimia Gresik


 bekerjasama dengan berbagai pihak, yaitu perusahaan-perusahaan mitra yang
 bekerja sama sebagai kontraktor. Selama berjalannya proses produksi tersebut
PT Petrokimia Gresik mempunyai Departemen Lingkungan dan K3 (LK3) yang
 berada di bawah Kepala Kompartemen Teknologi dan akan
dipertanggungjawabkan kepada Direktur Produksi PT Petrokimia Gresik.
Departemen Lingkungan dan K3 bertugas untuk mengurangi dan mencegah
terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja serta meniadakan angka
kecelakaan ( zero
 zero accident ) dengan cara mengawasi dan mengendalikan bahaya
 pada semua lingkungan kerja PT Petrokimia Gresik. Dalam pemenuhan
 persyaratan standar dan peraturan mengenai keselamatan dan kesehatan
k esehatan kerja di
PT Petrokimia Gresik mengacu pada peraturan tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), Peraturan-peraturan Lingkungan dan Persyaratan lain

12

 baik dalam bentuk Undang-undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP),


Keputusan Presiden (Keppres) dan sebagainya.

Evaluasi kinerja Departemen LK3 akan dibahas dalam sidang Panitia


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Sidang P2K3 merupakan sidang
yang digelar untuk mengevaluasi kinerja, keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan, dan keamanan perusahaan, serta membahas perencanaan program
LK3 PT Petrokimia Gresik. Sidang P2K3 di PT Petrokimia Gresik
Gresik digelar

setiap bulan. Dalam sidang P2K3 juga akan membahas hasil dari sidang SP2K3
yang diadakan setiap bulan di komplek pabrik masing-masing.

2.1.5.3  Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Petrokimia Gresik


2.1.5.3.1  Program H um
uma
an A
Apppr oachi
ching
ng  
Seluruh karyawan berperan dalam pelaksanaan penerapan K3, yang
melibatkan seluruh unsur dalam organisasi sesuai tugas dan tanggung
 jawabnya. Manajemen puncak (direksi, general manager, dan manager)
memegang peranan kunci kesuksesan K3 melalui kegiatan SMWT (Safety
( Safety

 Management Walkthrough),
Walkthrough), kegiatan P2K3 dan SP2K3, serta penyediaan
anggaran dan organisasi. Manajemen diperlukan dalam K3, agar kinerja selalu
 baik dan meningkat, mencegah kerugian, serta menjaga citra perusahaan.
Manajemen menjadi roles model dan menunjukkan komitmennya (visible
( visible
commitment ) dalam membangun budaya K3. Terdapat beberapa pendekatan
di dalam program Human
program Human Approaching , yaitu:

1.   Behaviour Based Safety (BBS)


Safety (BBS)
Keberhasilan dalam aspek operasional dan sistem manajemen

tidak akan tercapai apabila tidak didukung oleh unsur manusia yang
 berkompeten dan berbudaya K3. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan
 budaya K3 ( safety
 safety culture)
culture) dan perilaku aman dalam bekerja yang
disesuaikan dengan kultur dan budaya lokal. Pendekatan budaya atau
 perilaku harus dilakukan secara paralel dengan pendekatan lainnya.
Berdasarkan  safety culture maturity 
maturity  level, karyawan di PT Petrokimia

13

Gresik berada di level ke-empat yaitu  proactive,


 proactive,   dimana para karyawan
memiliki pemikiran bahwa mereka bekerja pada permasalahan-
 permasalahan yang masih bisa ditemukan.
2.  Kartu STOP
Kartu STOP diberikan kepada pekerja yang ditunjuk oleh bagian
K3 dengan manajer LK3, sehingga berwenang untuk menghentikan setiap
 pekerjaan di wilayah PT Petrokimia Gresik apabila terdapat unsafe action 
action 

atau unsafe condition.


condition. Kartu STOP diimplementasikan dengan tujuan
memberikan keberanian dan motivasi kepada pekerja agar mampu
menghentikan pekerjaan jika ditemukan sebuah keadaan tidak aman
dan/atau tindakan tidak aman yang berpotensi menimbulkan suatu
kecelakaan.
3.  Surat Ijin Mengemudi Perusahaan (SIMPER)
Setiap pekerja yang akan mengendarai kendaraan pribadi maupun
 perusahaan wajib mempunyai SIMPOL (Surat Ijin Mengemudi Polisi)
dan mematuhi peraturan lalu lintas dan rambu yang berlaku. Bagi pekerja
yang tidak mempunyai SIMPOL dan SIMPER, serta tidak mematuhi
 peraturan lalu lintas dan rambu yang berlaku, akan mendapat peringatan
tertulis. Terdapat dua jenis SIMPER, yaitu SIMPER kendaraan dinas dan
SIMPER alat berat. Pekerja yang mengendarai kendaraan dinas atau
kendaraan milik perusahaan wajib mempunyai SIMPER sesuai dengan
golongannya.
4.  Traffic Management System
Batas kecepatan maksimal kendaraan yang diijinkan di PT Petrokimia

Gresik.
5.  HAZCOM ( Hazard
 Hazard Communication)
Communication)
Penerapan komunikasi bahaya di PT Petrokimia Gresik diatur
dengan prosedur Process Safety Information / Informasi Keselamatan
Proses (PR-02- 0213).

14

6.   Hazardous Material Transportation


Ada beberapa jenis bahan berbahaya yang ada di PT Petrokimia
Gresik, yaitu amoniak, asam sulfat, dan asam klorida. Untuk sistem
 prosedur yang digunakan adalah PR-02-0002 tentang Prosedur
Penyerahan Asam Sulfat dan Asam Klorida, PR-02-0112 tentang
Prosedur Penyerahan Amoniak, serta Kep. Dirjen HubDat No.
SK.725/AJ.302/DRJD/2004 tentang Penyelenggaraan Pengangkutan

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Jalan. Pengaturan transportasi


dapat dilakukan dengan identifikasi bahaya, pengemudi, kendaraan, dan
 perlengkapan safety.
7.  APD (Alat Pelindung Diri)
Alat pelindung diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat
yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
tempat kerja.

2.1.5.3.2  Program Kesisteman


1.   Process Safety Management  (PSM)
 (PSM)
Suatu sistem yang dibentuk dengan fokus pada penerapan
keselamatan proses. Mengacu pada standard OSHA 3132 dan OSHA
3133 yang terdiri dari 14 Elemen penerapan.
2.  Safety Permit
sistem izin kerja adalah sistem yang memastikan bahwa semua
tindakan pencegahan penting telah dilakukan dan jika perlu, terdapat
 perlindungan fisik untuk memungkinkan pekerjaan berisiko tinggi
tertentu untuk dilanjutkan.
a.  Ijin Kerja Panas ( Hot
 Hot Work Permit )
 b.  Ijin Pekerjaan di Ketinggian Setiap aktivitas pekerjaan yang
dilakukan di ketinggian dan berada di luar handrail.
c.  Ijin melakukan pekerjaan di Confined

15

d.  Ijin kerja penggalian


e.  Pekerjaan Pengangkatan dengan crane
3.  CSMS (Contractor
(Contractor Safety Management System)
System )
Contractorr Safety
Contracto Management System adalah suatu sistem
manajemen yang mengatur secara sistematis proses prakualifikasi,
seleksi, pengawasan pekerjaan dan eveluasi kinerja kontraktor.
4.  LOTO ( Lock
 Lock Out Tag  Out)
 Out)

Salah satu program sistem manajemen keselamatan dan kesehtan


kerja yang bertujuan untuk:
a.  Mengisolasi sumber energi berbahaya.
 b.  Memberikan informasi kepada orang lain bahwa suatu mesin tidak
aman di operasikan atau bagian dari alat, mesin maupun komponen
tersebut mengalami kerusakan
c.  Memberikan perlindungan pada pekerja dengan memutus sumber
energi Meminimalkan potensi terjadinya kecelakaan
5.  Coloring Standart
Pewarnaan merupakan pemberian warna pada peralatan pabrik
termasuk pipa untuk memudahkan mengenal isi dan bahan yang dialirkan
 pada pipa gas/pipa bahan baku cair/pipa limbah serta menghindari
keragu-raguan atau kekeliruan dalam penggunaannya
6.  Safety Patrol (Pemantauan dan Pelaporan K3)
Safety Patrol   merupakan kegiatan inspeksi yaitu dengan
melakukan keliling di setiap area di perusahaan untuk mencari keadaan
yang tidak sesuai dengan standar dan temuan tersebut akan dibuat laporan

untuk selanjutnya dipresentasikan.

16

2.2  Gambaran Kebijakan Program Sa


 Safe
fetty Pat
Patrr ol PT Petrokimia Gresik
PT Petrokimia Gresik merupakan salah satu industri yang menghasilkan
serta menggunakan berbagai macam bahan kimia sebagai bahan bakunya dan tentu
saja bahan kimia itu sangat berbahaya bagi lingkungan dan tenaga kerja. Dalam
kegiatan proses produksinya, PT Petrokimia Gresik memiliki berbagai potensi
 bahaya tinggi yang dapat mengakibatkan risiko terjadinya kecelakaan kerja
ataupun penyakit akibat kerja, sehingga lingkungan kerja serta pekerja diharapkan

selalu berada dalam kondisi aman. Dalam upaya pencegahannya, diperlukan


adanya komitmen perusahaan untuk mencegah kecelakaan serta penyakit akibat
kerja.
Salah satu upaya pencegahan kecelakaan serta penyakit akibat kerja yaitu
melalui manajemen risiko yang dapat diwujudkan salah satunya melalui program
yang dilakukan secara efektif untuk mengidentifikasi segala bentuk
ketidaksesuaian dalam bekerja maupun lingkungan kerja. Hal tersebut telah diatur
di dalam Undang  –   Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 pasal 5 ayat 1 yang menyatakan bahwa “Direktur melakukan pelaksanaan umum
terhadap Undang-undang ini, sedangkan para pengawai pengawas dan ahli
keselamatan kerja ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap
ditaatinya Undang-undang ini dan membantu pelaksanaanya”
pelaksanaanya” dan Peraturan
Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 14 ayat 1 yang menyatakan bahwa
“Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3”. 
K3”.  

Upaya dalam mewujudkan komitmen tersebut, PT Petrokimia Gresik


adalah dengan dilakukannya inspeksi K3. Program tersebut tercantum dalam
 prosedur PR-02-0121 tentang Pemantauan dan Pelaporan K3. Dalam prosedur
tersebut, mengatur tentang  safety patrol PT Petrokimia Gresik yang dilakukan
oleh seorang safety
seorang  safety representative dan SP2K3.
SP2K3. Adapun tujuan dibuatnya prosedur
ini adalah untuk mengatur tata cara pelaksanaan pemantauan dan pelaporan K3 di
unit kerjanya. Secara struktural pemantauan pelaksanaan K3 dilakukan oleh

17

Departemen LK3, bagian K3 dan unit kerja yang ditunjuk melalui instruksi kerja
PT Petrokimia Gresik dan pemantauan K3 secara non-struktural dilakukan oleh
anggota  safety representative dan SP2K3.
SP2K3.  Adapun aspek K3 yang dipantau
meliputi sikap tidak aman, kondisi tidak aman dan lingkungan kerja.

Pelaksanaan  safety patrol oleh  safety representative, SP2K3 dan kepala


unit kerja serta unit kerja terkait lainnya dapat dilaksanakan secra individu dan/
kelompok atau sesuai kebutuhannya, begitu pula  safety patrol yang dilaksanakan
oleh Departemen LK3. Hasil temuan pemeriksaan K3 dibahas pada rapat-rapat
rapat-rapat
SP2K3 dan sidang P2K3, serta keputusannya wajib ditindaklanjuti oleh kepala
unit kerja terkait lainnya yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
temuan K3 yang dimaksud. Sedangkan, sidang P2K3 merupakan rapat kaji ulang
manajemen dalam penerapan SMK3, dilakukan minimal setahun sekali dan/atau
sesuai kebutuhan.

Dalam menjalankan program yang telah ditetapkan, maka diperlukan acuan


dalam pelaksanaannya yang tercantum pada dokumen yang telah disusun dan

disiapkan. Adapun struktur dokumentasi yang digunakan sebagai acuan


 persyaratan dokumen merupakan integrasi dari Peraturan
P eraturan Pemerintah No. 50 tahun
2012 dengan OHSAS 18001 tahun 1970 pada elemen 4 kriteria 4.4.4 hierarki
dokumen meliputi: pedoman operasional/manual mutu, prosedur-prosedur,
instruksi kerja dan record   atau form daftar periksa kegiatan K3, seperti pada
gambar 2.11.

Sumber: OHSAS 18001 


18001 
Gambar 2.11 Hierarki Level Dokumen

18

Berikut perbandingan kesesuaian dokumen acuan pelaksanaan program


 safety patrol   dengan dokumen acuan pelaksanaan program menurut Peraturan
Pemerintah No. 50 tahun 2012 yang telah diintegrasikan dengan OHSAS 18001:

1.  Dokumen Level I (Pedoman Operasional / Manual Mutu)


Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 yang telah
diintegrasikan dengan OHSAS 18001, manual mutu atau quality manual  
merupakan dokumen tertinggi dalam hierarki sistem dokumentasi K3 yang
menjadi pijakan utama dalam pelaksanaan sistem prosedur level dokumen
dibawahnya yang berisi kebijakan strategis perusahaan dalam menjalankan
sistem manajemen terpadu. Manual bersifat unik pada masing-masing
organisasi, dimana terdapat seluruh elemen manajemen K3 yang didalamnya
meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur K3, instruksi kerja, formulir
dan tanggung jawab serta wewenang tanggung jawab K3 untuk semua
tingkatan dalam perusahaan.
Pedoman operasional atau manual mutu yang digunakan oleh PT

Petrokimia Gresik yaitu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


Kerja yang mengacu dari Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 y
yang
ang
tercantum dalam Panduan Sistem Manajemen PT Petrokimia Gresik dengan
nomor dokumen PM-00-0001. Oleh karena itu, PT Petrokimia Gresik dinilai
telah memenuhi segala peraturan dan persyaratan dokumen manual terkait
keselamatan dan kesehatan kerja.
2.  Dokumen Level II (Prosedur)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 yang telah
diintegrasikan dengan OHSAS 18001, prosedur merupakan dokumen tingkat
kedua yang berisi langkah-langkah yang telah ditetapkan untuk melakukan
suatu aktivitas. Prosedur memuat tentang aturan umum pelaksanaan sistem
 berbasis pada bisnis proses atau tentang bagaimana menjalankan kebijakan
strategis yang ada dalam pedoman sistem manajemen terpadu, yang
merupakan proses manajemen dalam organisasi atau perusahaan.

19

PT Petrokimia Gresik dalam pelaksanaan safety


pelaksanaan  safety patrol memiliki tiga
 pelaksana, yaitu secara struktural dilakukan oleh Departemen LK3 dan non-
struktural oleh  safety representative serta SP2K3.
SP2K3. Dalam hal ini, prosedur
yang terdapat pada PT Petrokimia Gresik dalam melaksanakan program
 safety patrol merupakan prosedur yang digunakan oleh safety
oleh  safety representative 
representative 
dan SP2K3 yang tercantum dalam satu prosedur, yaitu Prosedur Pemantauan
dan Pelaporan K3 dengan nomor dokumen PR-02-0121, sedangkan untuk

Departemen LK3 tidak tersedia prosedur yang digunakan sebagai acuan


dalam pelaksanaan safety
pelaksanaan safety patrol .
Prosedur yang digunakan oleh  safety representative dan SP2K3
dalam melaksanakan program safety
program  safety patrol 
p atrol , yaitu prosedur Pemantauan dan
Pelaporan K3 berisi penjelasan mengenai (1) tujuan, (2) ruang lingkup , (3)
definisi, (4) tanggung jawab, (5) dokumen terkait (6) kebijakan, (7) prosedur
dan (8) lampiran. Sedangkan menurut HSE (2012) setidaknya di dalam
 prosedur terdiri dari (1) definisi,
d efinisi, (2) tujuan, (3) ruang lingkup, (4) kebijakan,
(4) penanggung jawab dan (5) prosedur. Sedangkan menurut HSE (2012),
setidaknya di dalam prosedur terdiri dari (1) tujuan, (2) definisi, (3) ruang
lingkup, (4) dokumen terkait, (5) formulir terkait dan (6) prosedur. Adapun
kesesuaian prosedur inspeksi K3 di PT Petrokimia Gresik dengan HSE
(2013) dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kesesuaian Prosedur Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol PT Petrokimia Gresik
Berdasarkan HSE (2013)

No Prosedur Prosedur Sa
 Safe
fetty Pat
Patrol
rol PT Keterangan
Inspeksi K3 Petrokimia Gresik
berdasarkan
HSE (2013)
1. Tujuan Tujuan yang tercantum dalam Kurang sesuai,
 prosedur merupakan tujuan sebaiknya tujuan
dibuatnya prosedur pemantauan yang tercantum
dan pelaporan K3, bukan tujuan merupakan tujuan
dilakukannya  safety patrol,  pelaksanaan
sehingga dinilai kurang sesuai.  safety patrol.
Definisi Definisi yang tercantum dalam Kurang sesuai,

20

No Prosedur Prosedur Sa
 Safe
fetty Pat
Patrol
rol PT Keterangan
Inspeksi K3 Petrokimia Gresik
berdasarkan
HSE (2013)
 prosedur merupakan definisi dari Seharusnya
 pelaksana program, bukan
buk an definisi definisi
 pemantauan dan pelaporan K3 dilengkapi dengan
secara umum, sehingga dinilai definisi  safety
kurang sesuai.  patrol.  
 patrol.
2. Ruang Terdapat ruang lingkup Sesuai
Lingkup  pelaksanaan safety
 pelaksanaan  safety patrol. 
patrol. 
3. Penanggung Penanggung jawab disebutkan Sesuai 
Jawab dalam prosedur pemantauan dan
 pelaporan K3.
4. Dokumen Referensi dokumen terkait yaitu: Sesuai 
Terkait 1.  PM-00-001 Panduan Sistem
Manajemen PT Petrokimia
Gresik
2.  Buku Pedoman Pengawas
P2K3 PT Petrokimia Gresik
3.  UU No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
4.  PP No. 50 Tahun 2012 tentang

5.  SMK3
Surat Keputusan Direksi No.
0077/TU.04.02/36/SK/2005
tanggal 17 Maret 2005
6.  Surat Keputusan Direksi No.
0374/TU.04.02/36/SK/2007
tanggal 22 November 2007
5. Formulir Formulir terkait yaitu: Sesuai 
Terkait 1.  Alur Proses Pemantauan dan
Pelaporan K3 di Unit Kerja
2.  Formulir Laporan Hasil
Bulanan Anggota Safety
 Representative & Tindak
Lanjut
3.  Formulir Laporan Hasil Patrol
SP2K3 & Tindak Lanjut
4.  Formulir Laporan Hasil
Pemeriksaan SP2K3-Potensi
Bahaya Tinggi, Perlu
Anggaran Besar dan Jangka
Waktu Penyelesaian Lama

21

No Prosedur Prosedur Sa
 Safe
fetty Pat
Patrol
rol PT Keterangan
Inspeksi K3 Petrokimia Gresik
berdasarkan
HSE (2013)
5.  Formulir Dafter Periksa
(Checklist ) Safety Patrol. 
Patrol. 
6. Prosedur Prosedur yang berlaku berisikan Kurang sesuai,
tentang jadwal  safety patrol; tujuan yang
 pelaksanaan kegiatan; tujuan, sifat dicantumkan
dan tingkat inspeksi; diskusi  bukan tujuan
dengan anggota terkait hasil  pelaksanaan
temuan dan penanggung jawab  safety patrol,
terkait temuan luar biasa; sehingga
 pembuatan laporan hasil inspeksi; dilakukan
 penyusunan rencana tindak
tin dak lanjut  perbaikan tujuan
terhadap hasil temuan; tinjauan  pelaksanaan
terhadap tindak lanjut serta  program serta
mempublikasikan hasil tindak  publikasi prosedur
lanjut. yang dilakukan
tidak berjalan
efektif, sehingga
diharapkan
meningkatkan

 publikasi
lanjut tindak
yang
dilakukan melalui
 papan buletin
ataupun dimuat
dalam aplikasi
yang dibuatkan
oleh Dept. IT 

Berdasarkan tabel 2.2 diketahui bahwa di dalam prosedur PR-02-


0121 PT Petrokimia Gresik yang digunakan oleh  safety representative 
representative  dan
SP2K3 sudah dibuat dan disediakan dengan baik akan tetapi masih terdapat
 beberapa ketidaksesuaian
k etidaksesuaian serta kekurangan dalam penulisan dokumen,
dokumen , yaitu
 pada bagian (1) tujuan, (2) definisi dan (3) prosedur. Oleh karena itu,
diharapkan dilakukan segera dilakukan perbaikan terhadap prosedur yang
sudah berlaku di PT Petrokimia Gresik terutama pada tujuan dan definisi
 program tersebut serta meningkatkan publikasi
pu blikasi terhadap prosedur yang telah

22

ada pada papan buletin atapun aplikasi/ platform yang


 platform yang dibuat oleh Dept. IT.
Sedangkan, prosedur yang mengatur tentang safety
tentang  safety patrol yang dilaksanakan
oleh Departemen LK3 tidak tersedia, sehingga diharapkan dapat dibuatnya
 prosedur tersebut atau pembaharuan terhadap prosedur yang berlaku.
3.  Dokumen Level III (Instruksi Kerja)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 yang telah
diintegrasikan dengan OHSAS 18001, instruksi kerja merupakan penjabaran

dari prosedur yang menjelaskan secara detail langkah kerja suatu kegiatan
(proses) dilakukan atau dokumen spesifik untuk kegiatan individu atau
kelompok kerja tentang kegiatan lingkungan yang kritis yang membutuhkan
acuan kerja untuk mencegah ketidaksesuaian. Instruksi Kerja dibuat hanya
untuk kegiatan yang kritis saja, dimana kalau tidak ada acuan kerja
karyawan dapat melakukan kegiatan spesifik tersebut dengan berbagai
metode yang dapat menimbulkan ketidaksesuaian terhadap pengendalian
manajemen mutu, K3 dan lingkungan.
PT Petrokimia Gresik dalam penerapan SMK3 yang mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang pelaksanaan  safety
 patrol tercantum dalam instruksi kerja. Instruksi kerja yang disediakan oleh
PT Petrokimia Gresik digunakan oleh Departemen LK3 sebagai acauan
dalam melaksanakan tugas  safety patrol , sehingga dalam hal tersebut sudah
memenuhi dokumen terkait pelaksanaan K3 di perusahaan.
4.  Dokumen Level IV (record  atau
 atau form daftar periksa)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 yang telah
diintegrasikan dengan OHSAS 18001, record atau form daftar periksa

merupakan dokumen yang berisi bukti bahwa suatu kegiatan telah dilakukan.
Biasa disebut juga dengan formulir kosong yang disiapkan untuk mencatat
data-data hasil proses pemantauan atau yang diperlukan dalam menunjang
kegiatan sistem manajemen termasuk ke dalam kategori catatan mutu.

23

4.1 Form Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3


PT Petrokimia Gresik dalam melaksanakan program  safety patrol
telah memiliki beberapa dokumen dalam bentuk form yang tercantum
dalam Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3 dengan nomor dokumen
PR-02-0121. Berdasarkan hasil observasi dan telaah dokumen, form
yang digunakan sebagai sarana dalam pelaksanaan program inspeksi K3
terdiri dari:
 
1) Form Laporan Hasil Pemeriksaan Bulanan Anggota Safety
 Representative dan
 Representative dan Tindak lanjut
Form laporan hasil inspeksi yang digunakan untuk membuat catatan
hasil temuan inspeksi di lapangan selama 1 bulan berikut tindakan
 perbaikan yang telah dilakukan oelh anggota  safety representative,
representative,
hal ini ditunjukkan dengan melampirkan foto temuan sebelum
dilakukan tindakan perbaikan. Form ini terdapat dalam Prosedur PT
Petrokimia Gresik
Gresik Departemen LK3 dengan nomor dokumen PR-
02-0121 dengan nomor dokumen FM 30-0128.

Sumber: Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3 PT Petrokimia


Gresik  
Gambar 2.4 Form Laporan Hasil Pemeriksaan Bulanan
Anggota Sa
 Safe
fetty R epres
rese
enta
ntative dan Tindak lanjut

24

2)  Form Laporan Hasil Patrol SP2K3 dan Tindak lanjut


Form laporan hasil inspeksi yang digunakan untuk membuat catatan
hasil temuan inspeksi di lapangan selama 1 bulan berikut tindakan
 perbaikan yang telah dilakukan oleh SP2K3, hal ini ditunjukkan
dengan melampirkan foto temuan sebelum dilakukan tindakan
 perbaikan. Form ini terdapat dalam Prosedur PT Petrokimia Gresik
Departemen LK3 dengan nomor dokumen PR-02-0121 dengan

nomor dokumen FM 30-0129.


Sumber: Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3 PT Petrokimia
Gresik  
Gambar 2.5 Form Laporan Hasil Patrol SP2K3 dan Tindak

lanjut
3)  Form Laporan Hasil Pemeriksaan Potensi Bahaya Tinggi, Perlu
Anggaran Besar dan Jangka Waktu Penyelesaian Lama
Form laporan hasil inspeksi yang digunakan untuk membuat catatan
hasil temuan inspeksi di lapangan selama 1 bulan dilakukan oleh
SP2K3 maupun anggota  safety representative 
representative  yang memiliki

25

 potensi bahaya tinggi, perlu anggaran besar dan jangka waktu


 penyelesaian lama, yang kemudian akan dibahas dalam sidang
P2K3 hal ini ditunjukkan dengan melampirkan foto temuan
sebelum dilakukan tindakan perbaikan. Form ini terdapat dalam
Prosedur PT Petrokimia Gresik Departemen LK3 dengan nomor
dokumen PR-02-0121 dengan nomor dokumen FM 02-0121.
Sumber: Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3 PT Petrokimia
Gresik
Gambar 2.6 Form Laporan Hasil Pemeriksaan SP2K3-Potensi
Bahaya Tinggi, Perlu Anggaran Besar dan Jangka Waktu
Penyelesaian Lama
4)  Form Daftar Periksa (Checklist 
(Checklist ) Safety Patrol
Checklist   merupakan daftar periksa berupa form yang digunakan
oleh Safety Representative atau SP2K3 untuk pemeriksaan secara
umum di seluruh area kerja. Form ini terdapat dalam Prosedur PT
Petrokimia Gresik
Gresik Departemen LK3 dengan nomor dokumen PR-
02-0121 dengan nomor dokumen FM 02-0121.

26

 
Sumber: Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3 PT Petrokimia Gresik  
Gresik  
Gambar 2.7 Form Daftar Periksa (Checklist ) Sa
 Safe
fetty Pat
Patrr ol oleh
 Safe
 Safetty R eprese
resent
nta
ati ve atau SP2K3

4.2 Form Sa
 Safe
fetty Pat
Patrr ol Depertemen LK3 
Safety patrol   yang dilakukan oleh Departemen LK3 hanya
tersedia beberapa form checklist dan sebagian besar dituliskan pada
logbook   harian yang terkait dengan tindakan tidak aman, kondisi tidak
aman dan lingkungan kerja. Oleh karena itu, diharapkan dapat
disediakan form checklist yang terstruktur untuk pelaksanaan  safety
 patrol  yang
 yang dilakukan Departemen LK3. 
LK3. 
Form inspeksi yang digunakan pada  safety patrol oleh  
oleh
Departemen LK3 PT Petrokimia Gresik tercantum dalam beberapa
format dokumen. Berdasarkan hasil observasi, form yang digunakan
sebagai sarana dalam pelaksanaan program
p rogram inspeksi K3 terdiri dari:
1)  Daftar Pemeriksaan Forklift 
Pemeriksaan Forklift  
Form checklist   inspeksi  forklift   merupakan daftar periksa yang
digunakan untuk pemeriksaan kondisi  forklift  
yang berada di wilayah pabrik PT Petrokimia Gresik. Inspeksi ini

27

dilakukan secara rutin setiap satu minggu sekali untuk menentukan


apakah  forklift   dalam kondisi layak atau tidak layak untuk
digunakan. Form ini disusun oleh Staff SPPK yang berada dalam
departemen LK3 yang berisi daftar bagian-bagian pada  forklift  
sebagai item yang diperiksa yang tercantum dalam Standar Kelaikan
dan Pengoperasian Forklift SD-36-3030. Inspeksi  forklift  dilakukan
  dilakukan
oleh seorang inspektor Departemen LK3.
Sumber: Standar Kelaikan dan Pengoperasian Forklift PT
 Petrokimia Gresik
Gambar 2.8 Daftar Pemeriksaan F orklift  

2)  Crane Safety Checklist  


Form checklist   inspeksi crane
crane   merupakan daftar periksa yang
digunakan untuk pemeriksaan kondisi crane  
crane
yang berada di wilayah pabrik PT Petrokimia Gresik. Inspeksi ini
dilakukan secara rutin setiap tahunnya untuk menentukan apakah
crane dalam
crane dalam kondisi layak atau tidak layak untuk digunakan. Form
ini disusun oleh Staff SPPK yang berada dalam departemen LK3
yang berisi daftar bagian-bagian pada crane
crane   sebagai item yang
diperiksa yang tercantum dalam FM-30-0253. Inspeksi crane
dilakukan oleh seorang inspektor Departemen LK3.

28

 
Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik

Gambar 2.9 C r ane Safet


Safetyy C
Che
heckli
ckli st
3)  Checklist Pemeriksaan Scaffolding  
Form checklist   inspeksi  scaffolding   merupakan daftar periksa yang

digunakan untuk pemeriksaan kondisi seluruh  scaffolding   yang


 berada di wilayah pabrik PT Petrokimia Gresik. Inspeksi ini
dilakukan secara rutin setiap  scaffolding   telah didirikan untuk
menentukan apakah seluruh bagian  scaffolding dalam kondisi baik
sehingga dapat digunakan untuk pekerjaan khususnya ketika bekerja
di ketinggian. Form ini disusun oleh Staff SPPK yang berada dalam
departemen LK3 yang berisi daftar bagian-bagian pada  scaffolding  
sebagai item yang diperiksa yang tercantum dalam SD-36-3002.
Inspeksi forklift 
Inspeksi forklift  dilakukan
 dilakukan oleh seorang inspektor Departemen LK3.

29

 
Sumber: Standar Pemasangan dan Penggunaan
 Perancah/Scaffolding Pipa, Frame dan Beroda PT Petrokimia
Gresik

Gambar 2.10 Daftar Pemeriksaan Forklift

4)  Form Laporan Harian


Form laporan harian merupakan dokumen kosong yang disiapkan
oleh Staff SPPK yang berada dalam departemen LK3 yang berisi
temuan-temuan di lingkungan kerja PT Petrokimia Gresik. Form
harian digunakan oleh seorang inspektor setiap harinya setelah
dilakukan patrol di kawasan pabrik PT Petrokimia Gresik.

PT Petrokimia Gresik dinilai telah sesuai dengan Peraturan


Pemerintah No. 50 Tahun 2012 elemen 6 kriteria 6.1.3 yang
menyebutkan bahwa “Terdapat prosedur atau petunjuk
petunjuk kerja yang
terdokumentasikan untuk mengendalikan risiko yang teridentifikasi dan
dibuat atas dasar masukan dari personil yang kompeten serta tenaga kerja
yang terkait dan disahkan oleh orang yang berwenang di perusahaan”.

30

Berdasarkan penjelasan diatas terkait hierarki pengendalian dokumen


sistem manajemen PT Petrokimia Gresik, maka dapat dibandingkan dengan
Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 yang telah diintegrasikan dengan
OHSAS 18001 sebagai dokumen acuan kebijakan yang ditetapkan dalam
 pelaksanaan safety
 pelaksanaan safety patrol PT Petrokimia Gresik dapat dilihat pada tabel

Tabel 2.3 Kesesuaian Dokumen Pelaksanaan


Pelaksanaan Acuan Kebijakan Program
 Safe
 Safetty Pat
Patrr ol PT Petrokimia Gresik Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
50 Tahun 2012 dan OHSAS 18001

No Tingkatan Dokumen Dokumen Keterangan


Dokumen Kebijakan Kebijakan
Pelaksanaan Pelaksanaan
Program rogram Sa
 Safe
fetty
Menurut PP.50 Patrol PT
Tahun 2012 Petrokimia
dan OHSAS Gresik
18001
1. Dokumen Pedoman Panduan Sesuai
Level I Operasional / Sistem
Manual Mutu Manajemen PT
Petrokimia
Gresik
2. Dokumen Prosedur Prosedur Kerangka prosedur telah
Level II Pemantauan sesuai, akan tetapi terdapat
dan Pelaporan kekurangan pada definisi
K3 dan tujuan prosedur
sehingga diharapkan
dilakukan pembaharuan
terhadap proedur yang telah
ada serta dibuat prosedur
terbaru terkait  safety patrol  
yang dilakukan oeh
Departeman LK3 dan
 publikasi prosedur yang
dilakukan tidak berjalan
efektif, sehingga diharapkan
meningkatkan publikasi
tindak lanjut yang dilakukan
melalui papan buletin
ataupun dimuat dalam
aplikasi yang dibuatkan oleh
Dept. IT.

31

No Tingkatan Dokumen Dokumen Keterangan


Dokumen Kebijakan Kebijakan
Pelaksanaan Pelaksanaan
Program rogram Sa
 Safe
fetty
Menurut PP.50 Patrol PT
Tahun 2012 Petrokimia
dan OHSAS Gresik
18001
3. Dokumen Instruksi Kerja Instruksi Kerja Sesuai
Level III Safety Patrol  
Departemen
LK3
4. Dokumen  Record   atau Checklist   Checklist yang terdapat
Level IV Form Daftar Safety Patrol , dalam prosedur telah sesuai,
Periksa Form Laporan akan tetapi masih terdapat
Safety Patrol, 
Patrol,  kekurangan terhadap
Jadwal checklist   yang digunakan
Inspeksi K3L. untuk  safety patrol   oleh
Departemen LK3, sehingga
diharapkan dibuatnya
checklist tersebut oleh
 bagian SPPK Dept. LK3.

Berdasarkan tabel 2.3 diketahui bahwa pengendalian hierarki dokumen


kebijakan pelaksanaan program safety
program  safety patrol PT Petrokimia Gresik sudah tersedia
dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah tercantum pada PP No. 50 Tahun
2012 dan OHSAS 18001, akan tetapi masih terdapat kekurangan yaitu dokumen
level II prosedur pemantauan dan pelaporan K3, pada bagian definisi dan tujuan
yang dicantumkan kurang sesuai, kurangnya publikasi terhadap prosedur serta
 belum tersedianya prosedur pemantauan dan pelaporan K3 yang dilakukan oleh
Departemen LK3 serta form checklist yang digunakan masih kurang lengkap. Oleh

karena itu, perlu dilakukan pembaharuan terhadap prosedur yang telah tersedia,
meningkatkan publikasi prosedur dan perlu dibuatnya prosedur terbaru terkait
 pemantauan dan pelaporan K3 yang dilakukan oleh Departemen LK3 beserta
 pembutan form checklist yang lebih lengkap untuk menunjang pelaksanaan
 program  safety patrol   dan sebagai pemenuhan syarat dalam dokumen kebijakan
 pelaksanaan program sesuai dengan PP.50 tahun 2012 dan OHSAS 18001.
18001 .

32

2.3  Gambaran Implementasi Program Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol PT Petrokimia Gresik
Gambaran implementasi program  safety patrol PT Petrokimia Gresik
yang akan dibahas oleh penulis dengan menggunakan Metode 5W+1H (What,
( What,
Why, Where, When, Who dan
dan   How)
How) yang disebut dengan Metode  Kipling , yang
diperkenalkan oleh Rudyard Kipling pada Tahun 1902. Metode ini digunakan
untuk melakukan investigasi dan penelitian terhadap masalah yang terjadi
(Prabowo, 2016). Rincian 5W+1H di dalam laporan ini diantaranya sebagai

 berikut:
1.  What  atau
 atau apa, berisi penjelasan apa itu safety
itu safety patrol .
2.  Why
Why   atau mengapa, berisi penjelasan mengapa pentingnya melakukan
 program safety
 program safety patrol  dan
 dan tujuan program safety
program safety patrol .
3.  Who
Who   atau siapa,
siapa, berisi penjelasan mengenai siapa saja orang yang bertugas
untuk melakukan program safety
program safety patrol .
4.  Where
Where   atau dimana, berisi penjelasan dimana pelaksanaan program  safety
 patrol  akan
 akan dilakukan.
 
5. When 
When  atau kapan, berisi penjelasan kapan program  safety patrol   akan
dilakukan.
6.   How
 How   atau bagaimana, berisi penjelasan mengenai bagaimana tahapan
 pelaksanaan program safety
program safety patrol .

2.3.1  Definisi Program Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol PT Petrokimia Gresik
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu upaya
 pencegahan kecelakaan kerja yang sangat penting di lingkungan kerja, sebagai
salah satu bentuk dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan

sehat, serta
serta dapat menekan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Salah
satu upaya pencegahan kecelakaan serta bentuk komitmen terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja PT Petrokimia Gresik diwujudkan melalui program  safety
 patrol. Safety Patrol   merupakan kegiatan inspeksi yaitu dengan melakukan
keliling di setiap area di perusahaan untuk mencari keadaan yang tidak sesuai

33

dengan standar dan temuan tersebut akan dibuat laporan untuk selanjutnya
dipresentasikan.

Inspeksi merupakan salah satu upaya terbaik dalam menemukan masalah


atau potensi bahaya serta dapat menilai risikonya sebelum kerugian atau
kecelakaan dan penyakit akibat kerja benar-benar terjadi. Dengan adanya
inspeksi dapat memperkecil risiko terjadinya kecelakaan kerja, sehingga efisiensi
dan produktifitas tenaga kerja meningkat (Tarwaka, 2014).

Menurut  Health and Safety Executive 


Executive  (2018), inspeksi adalah proses
untuk menilai sistem pengendalian risiko dan kecukupan manajemen
keselamatan dan kesehatan, mengidentifikasi tindakan apapun yang dibutuhkan
dalam mengendalikan risiko yang spesifik dan/ untuk mengelola keselamatan
dan kesehatan untuk mempromosikan kepatuhan program K3, serta mengambil
tindakan yang sesuai dengan peraturan ataupun ketentuan yang ada.

Selain itu, inspeksi dilakukan untuk mengidentifikasi pekerja yang


 berperilaku tidak aman kemudian mengarahkan pekerja untuk berperilaku aman
saat berkerja dan hal tersebut dapat mendorong pekerja menerapkan budaya K3
di lingkungan kerja. Karena faktor penyebab kecelakaan kerja 85% disebabkan
oleh unsafe action 
action  dan 15% disebabkan oleh unsafe condition 
condition  (Rinawati,
Maharani, & Wijayanti, 2017). Inspeksi tidak hanya bertujuan untuk
mengidentifikasi bahaya di tempat kerja seperti kondisi tidak aman dan tindakan
tidak aman, melainkan juga untuk memberikan tindakan perbaikan terhadap
 potensial bahaya yang ditemukan (American Chemical Society Committee on
Chemical Safety, 2000).

Safety patrol merupakan salah satu program penerapan keselamatan dan


kesehatan kerja di lingkungan kerja PT Petrokimia Gresik dalam upaya
 pencegahan kecelakaan. PT Petrokimia Gresik memiliki beberapa kegiatan
dalam program safety
program  safety patrol 
pa trol  yang
  yang tercantum dalam dokumen PR-02-0121, yaitu
 pemantauan terhadap sikap tidak aman, kondisi tidak aman dan lingkungan
lingkun gan kerja.

34

Hasil dari pemantauan yang dilakukan apabila ditemukan ketidaksesuaian maka


segera dilakukan tindakan perbaikan. Adapun aspek yang diperiksa meliputi
 bahan, manusia, cara kerja, peralatan dan lingkungan.

Berdasarkan wawancara terkait safety


terkait  safety patrol PT Petrokimia Gresik dalam
 pelaksanaannya telah sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu melakukan
identifikasi bahaya serta melakukan pemantauan di lingkungan kerja, kemudian
memberikan tindakan perbaikan terhadap potensi bahaya atau temuan-temuan
yang ditemukan pada saat
saat safety p atrol. Akan tetapi, masih ditemukan beberapa
 safety patrol.
ketidak-konsistenan dalam tindakan perbaikan, yaitu kurangnya responsibilitas
 beberapa pihak dalam melakukan tindakan perbaikan sehingga dibutuhkan
 jangka waktu yang cukup lama dalam tindak lanjut perbaikannya. Oleh karena
itu, agar ditingkatkan lagi responsibilitas pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap temuan-temuan yang ada. Selain itu masih terdapat kekurangan dalam
Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3 PR 02-0121, yaitu tidak terdapat
 pengertian atau definisi secara menyeluruh tentang pemantauan dan pelaporan

K3, sehingga diharapkan adanya pembaharuan terhadap prosedur tersebut.


2.3.2  Pentingnya Melaksanakan Program Sa
 Safe
fetty Pat
Patrol
rol PT Petrokimia Gresik
Inspeksi di tempat kerja atau lingkungan kerja dapat membantu
mencegah terjadinya insiden, cedera, dan penyakit akibat kerja. Melalui
 pemeriksaan atau pemantauan terhadap tempat kerja, inspeksi membantu
mengidentifikasi dan mencatat bahaya atau ketidaksesuaian di tempat kerja
untuk dilakukannya tindakan korektif. Komite kesehatan dan keselamatan dapat
membantu merencanakan, melakukan, melaporkan dan memantau inspeksi.

Inspeksi di tempat kerja atau lingkungan kerja secara teratur merupakan bagian
 penting dari keseluruhan program kesehatan dan keselamatan kerja dan sistem
manajemen yang ada (Canadian Centre for Occupational Health and Safety,
2017).

Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif merupakan salah


satu bentuk pencegahan insiden atau kecelakaan dalam program keselamatan dan

35

kesehatan di suatu perusahaan. Peran seorang inspektor yang sesuai dengan


tanggung jawabnya dalam program inspeksi akan mengurangi insiden dan
kerusakan properti perusahaan. Program inspeksi keselamatan yang efektif akan
meningkatkan komunikasi pekerja, moral perusahaan dan, seiring waktu dapat
menekan biaya perusahaan. Seringkali, inspeksi keselamatan ditujukan hanya
untuk menemukan dan merekam kondisi yang tidak aman. Pemahaman ini cukup
sempit, karena cenderung mengabaikan penyebab lain insiden, seperti tindakan

tidak aman dan faktor pribadi. Program inspeksi membutuhkan perencanaan


yang bagus, persiapan yang matang, dan pelatihan pelaksana program tersebut.
Inspektor harus melakukan pekerjaan dengan baik, yaitu mencari apa yang harus
dicari dan melihat apa yang harus dilihat serta menjaga konsistensi inspeksi.
Kemudian mencatat dan melaporkan setiap temuan kepada manajemen, komite
keselamatan dan pengawas, hingga dilakukan tindak lanjut dan pemantauan
setiap kekurangan yang diidentifikasi (WorkSafeBC, 2012).

Berdasarkan UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 dikatakan bahwa

keselamatan kerja wajib diterapkan di tempat kerja. Salah satu bentuk


keselamatan kerja yang diterapkan oleh PT Petrokimia Gresik adalah program
 safety patrol atau inspeksi K3. Selain itu, menurut PP No. 50 Tahun 2012
inspeksi merupakan suatu kegiatan yang tercantum dalam Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai upaya pencegahan terhadap risiko
kerja. Oleh karena itu, sebagai perusahaan yang menerapkan SMK3 dengan
acuan PP No.50 Tahun 2012, maka PT Petrokimia Gresik memiliki kebijakan
dalam menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dengan upaya pencegahan
terhadap risiko kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja. Kebijakan tersebut tecantum dalam Prosedur Pemantauan dan Pelaporan
K3 dengan nomor dokumen PR-02-01211. Hal ini menunjukkan bahwa
 penerapan inspeksi K3 telah sesuai dengan UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun
1970 dan PP No.50 Tahun 2012.

36

Menurut  Human Resources and Social Development Canada 


Canada   (2007),
menyebutkan bahwa inspeksi tempat kerja adalah komponen penting dari
 program pencegahan yang ada. Proses inspeksi membutuhkan ketelitian
memeriksa lingkungan kerja secara teratur. Adapun tujuan inspeksi yaitu:

a.  Mengidentifikasi dan mencatat bahaya atau temuan aktual dan potensial yang
ditimbulkan oleh bangunan, peralatan, lingkungan, proses dan praktik;
 b.  Mencatat bahaya atau temuan yang membutuhkan perhatian segera;
c.  Menentukan apakah pengendalian bahaya yang ada memadai dan
operasional;
d.  Merekomendasikan tindakan korektif yang sesuai untuk tindak lanjut
 perbaikan.

Sedangkan, menurut Bird dan Germani (1986), menyebutkan bahwa


inspeksi atau safety
atau  safety patrol  adalah
  adalah suatu cara terbaik untuk menemukan masalah-
masalah dan menilai risikonya sebelum kerugian atau kecelakaan dan penyakit
akibat kerja benar-benar terjadi. Program inspeksi/ safety
 safety patrol  harus
  harus dilakukan
secara terstruktur dan mempunyai beberapa tujuan umum, seperti:

a.  Mengidentifikasi masalah-masalah yang potensial yang tidak terantisipasi


selama proses desain ataupun selama analisis tugas- tugas/pekerjaan.
 b.  Mengidentifikasi defisiensi atau ketidakfungsian mesin-mesin dan peralatan
kerja.
c.  Mengidentifikasi kondisi lingkungan kerja dan tindakan-tindakan tidak aman
atau tidak sesuai dengan prosedur kerja.
d.  Mengidentifikasi pengaruh dan perubahan proses produksi atau perubahan

material.
e.  Mengidentifikasi tindakan korektif yang kurang tepat yang dapat
menimbulkan masalah lain di tempat kerja.
f.  Menyediakan informasi K3 untuk bahan evaluasi diri bagi manajemen
 perusahaan.

37

g.  Mendemonstrasikan komitmen manajemen melalui tindakan nyata dalam


 bidang K3 di tempat kerja.

Adapun tujuan pelaksanaan  safety patrol yang terdapat dalam kebijakan


 perusahaan yang tercantum dalam Standar Pemantauan dan Pelaporan K3 PR-
02-0121 yaitu untuk melakukan pemanntauan penerapan K3, mengukur dan
mengevaluasi kinerja K3 serta melaporkan kinerja K3 baik itu di masing-masing
unit kerja maupun di perusahaan. Pada prosedur tersebut tujuan  safety patrol
tidak dijelaskan secara rinci dan jelas, dikarenakan prosedur tersebut hanya
digunakan oleh safety
oleh safety representative dan SP2K3. Sedangkan, untuk safety
safety patrol
yang dilakukan oleh pihak LK3, tujuan pelaksanaannya tidak tercantum dalam
 prosedur tersebut.
Apabila dibandingkan dengan Human
dengan  Human Resources and Social Development
Canada (2007)
Canada  (2007) dan Bird dan Germani (1986) , tujuan pelaksanaan  safety patrol
dinilai kurang sesuai. Penilaian tersebut kurang sesuai dikarenakan, tujuan yang
dicantumkan tidak menunjukkan efektifitas  safety patrol dalam penerapan

SMK3, sehingga tidak dapat memenuhi keseluruhan elemen yang tercantum


dalam SMK3. Untuk itu perlu dilakukan pembaharuan atau revisi terhadap
 prosedur terkait penjelasan secara rinci dari masing-masing tujuan dari kegiatan
 safety patrol  atau
 atau pemantauan dan pelaporan K3 PT Petrokimia Gresik, sehingga
masing-masing tujuan tersebut dapat menjawab dari suatu keberhasilan
 pelaksanaan program ataupun kegiatan.

2.3.3  Pelaksana Program Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol PT Petrokimia Gresik
Menurut WorkSafeBC (2012), terdapat 3 pelaksana dalam melaksanakan
kegiatan Inspeksi K3 yaitu manajemen, supervisor dan inspektor. Masing-masing
 pelaksana tersebut memiliki wewenang dan tanggung
tan ggung jawab diantaranya sebagai
 berikut:

1)  Manajemen
Pihak Manajemen harus menunjukkan komitmen perusahaan terhadap proses
 pelaksanaan program  safety patrol . Ketika manajemen menjadi bagian dari

38

tim inspeksi reguler, akan menunjukkan komitmen terhadap program


keselamatan perusahaan. Manajer departemen harus mengetahui kondisi
yang ada di tempat kerja dan berbagai prosedur yang diperlukan untuk
melaksanakan proses kerja. Pengelolaan harus meninjau laporan inspeksi
dan memastikan bahwa tindakan yang tepat diambil untuk mengoreksi apa
 pun bahaya yang dilaporkan.
2)  Supervisor

Inspeksi berkelanjutan umumnya dilakukan oleh supervisor setiap kali


mereka melewati area tanggung jawab mereka. Pengawas bertanggung
 jawab atas keamanan pekerja di bawah kendali mereka. Karena itu, mereka
harus selalu waspada segala bahaya yang mungkin timbul di area kerja.
Pengawas harus memastikan bahwa pekerja sedang melakukan pemeriksaan
 pra operasi kapan dan
d an di mana mereka diminta. Dalam beberapa
bebe rapa perusahaan,
tanggung jawab tambahan juga diberikan kepada kepala keselamatan
dan/atau pekerja lainnya yang bersiaga untuk kondisi dan tindakan yang
tidak aman. Pengawas area harus dimasukkan selama inspeksi keselamatan
terencana yang rutin dilakukan daerah mereka.
3)  Inspektor
Seorang inspektor atau biasa disebut
disebut sebagai tim imspeksi “reguler” harus
melakukan inspeksi sebagai bagian dari tugas normal mereka atau
setidaknya terlibat dalam menjaga keamanan dan kesehatan tempat kerja.
Tim inspeksi "Reguler" diharuskan memeriksa beberapa di antaranya pekerja
untuk memastikan bahwa kegiatan sehari-hari ini dilakukan sesuai
kebutuhan.

Sejalan dengan itu, menurut  Health Safety Executive 


Executive  (2018), terdapat 3
 penanggung jawab dalam melaksanaan kegiatan Inspeksi K3. Yaitu Band 1
(Pemberi wewenang) , band 2 (Supervisor) dan inspektor. Masing-masing
 penanggung jawab tersebut memiliki wewenang diantaranya sebagai berikut :

39

1)  Band 1s (Pemberi wewenang/ Manajemen) bertanggung jawab untuk:


a.  Memastikan bahwa ada pengaturan untuk penargetan yang efektif untuk
 pekerjaan inspeksi dan mengalokasikan pekerjaan inspeksi antar tim.
 b.  Mengelola dan memantau pekerjaan tim untuk memastikan bahwa beban
kerja seimbang dan kualitas, ketepatan waktu, dan tingkat kinerja
dipertahankan.
2)  Band 2s (Supervisor) bertanggung jawab untuk:

a.  Memastikan bahwa kegiatan inspeksi ditargetkan sesuai dengan pedoman


 perencanaan divisi.
 b.  Mengalokasikan pekerjaan inspeksi untuk individu.
c.  Mengelola dan memantau pekerjaan tim mereka sehubungan dengan
 beban kerja, kualitas, kinerja dan ketepatan waktu.
d.  Memastikan bahwa inspektur memiliki, atau mengembangkan,
kompetensi spesifik yang mereka butuhkan.
e.  Mendukung dan membimbing inspektur mereka
3)  Inspektor bertanggung jawab untuk:
a.  Merencanakan, melaksanakan, melaporkan dan mencatat inspeksi secara
efektif dan efisien
 b.  Menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk menilai kinerja
kesehatan dan keselamatan pemegang tugas terhadap tolok ukur yang
relevan
c.  Mempengaruhi pemegang tugas untuk meningkatkan manajemen
kesehatan dan keselamatan
d.  Membuat keputusan penegakan sesuai dengan EMM dan EPS

e.  Menindaklanjuti tindakan perbaikan jika perlu


f.  Memenuhi standar kualitas, kinerja, dan ketepatan waktu yang disepakati

Dalam prosedur pemantauan dan pelaporan K3 PR-02-0121 PT


Petrokimia Gresik terkait pelaksanaan  safety patrol, dijelaskan definisi serta
tugas atau tanggung jawabnya dalam pelaksanaan program safety
program  safety patrol. Adapun

40

 personil yang terlibat dalam pelaksanaan  safety patrol PT Petrokimia Gresik,


yaitu:

1)  Anggota Safety Representative 


Representative 
Anggota  safety representative 
representative  adalah karyawan PT Petrokimia Gresik dari
 pelaksana sampai dengan Eselon I yang mempunyai tugas untuk melakukan
me lakukan
 pengawasan dan melaksanakan penerapan K3 di unit kerjanya.
2)  Anggota Safety Representative Tetap
Anggota safety
Anggota representative tetap adalah karyawan PT Petrokimia Gresik
 safety representative tetap
Eselon V ke atas sampai dengan pejabat Eselon I yang mempunyai tugas
untuk melakukan pengawasan dan melaksanakan penerapan K3 di unit
kerjanya pada setiap bulannya.
3)  Anggota Safety Representative Bergilir
Representative Bergilir
Anggota  safety representative 
representative  bergilir adalah karyawan PT Petrokimia
Gresik Eselon IV /V/ pelaksana yang ditunjuk oleh manager yang
 bersangkutan setiap tahunnya dan diberikan pelatihan untuk melakukan

 pemantauan K3 setiap minggunya dan pelaporannya setiap bulan.


4)  Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
PanitiaPembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) adalah organisasi
non-struktural yang melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan K3
di unit kerja perusahaan.
5)  Sub Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SP2K3)
Sub Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SP2K3) adalah
organisasi non-struktural yang melakukan pembinaan dan pengawasan
 pelaksanaan K3 di unit kerja kompertemen setempat.
6)  Safety Inspektor
Safety inspektor adalah karyawan PT Petrokimia Gresik yang berada
dibawah naungan Departemen LK3 yang ditempatkan disetiap kompartemen
untuk melakukan pengawasan dan melaksanakan penerapan K3 di unit kerja
kompartemen setiap harinya.

41

Pelaksanaan  safety patrol PT Petrokimia Gresik dilakukan oleh 3


komponen pelaksana berdasarkan struktunya. Secara struktural pemantauan
 pelaksanaan K3 dilakukan oleh Departemen LK3, bagian K3 dan unit kerja dan
 pemantauan K3 secara non-struktural dilakukan oleh anggota  safety
representative dan SP2K3. Maka berikut perbandingan penanggung jawab atau
 pelaksana  safety patrol (inspeksi) antara WorkSafeBC (2012) dan HSE (2018),
dengan prosedur pemantauan dan pelaporan K3 PT Petrokimia Gresik.

Tabel 2.4 Kesesuaian Pelaksana Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol Berdasarkan HSE (2018)
No. Pelaksana Inspeksi Pelaksana Inspeksi K3 PT Petrokimia Gresik
K3 (WorkSafeBC,  Safe
 Safetty Pat
Patrr ol  Safetty
 Safe  Safe
 Safetty Pat
Patrol
rol 
2012 dan HSE,  SR Patrol Departemen
2018) SP2K3 LK3
1. Manajemen SP2K3 P2K3 SP2K3
2. Supervisor Kabag Unit Sekretaris Kabag KK
Kerja SP2K3 Kompartemen
3. Inspektor Safety Anggota Anggota
 Representative SP2K3 Departemen LK3

Berdasarkan tabel 2.4, pelaksana program  safety patrol atau inspeksi K3


yang tercantum dalam prosedur PR-02-0121 telah sesuai dengan WorkSafeBC
(2012) dan HSE (2018). Hasil wawancara dengan pihak Departemen LK3,
 safety patrol   yang dilaksanakan oleh Departemen LK3 dibagi berdasarkan area
kerjanya yaitu area Pabrik I, Pabrik II, dan Pabrik III. Setiap kegiatan  safety
 patrol yang dilakukan oleh  safety representative, SP2K3
SP2K3   dan Departemen LK3
memiliki waktu yang berbeda dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan hal tersebut
PT Petrokimia Gresik sebelum dilaksanakannya  safety patrol   telah memilih

 beberapa petugas  safety representative 


representative  yang akan melaksanakan tugas tersebut
serta pihak safety inspektor dari Departemen LK3 yang akan dijadikan sebagai
 petugas patrol/inspektor. Kemudian dilakukan pelatihan khusus terhadap petugas
pe tugas
 safety representative yang terpilih di masing-masing bagian dikarenakan seorang
 safety representative merupakan pekerja bagian produksi yang belum
mengetahui tentang identifikasi bahaya.

42

2.3.4  Tempat / Objek Pelaksanaan Program Sa


 Safe
fetty Pat
Patrr ol PT Petrokimia Gresik
Pelaksanaan  safety patrol   berfokus pada area dan objek yang dianggap
dapat berpotensi menimbulkan bahaya dan dianggap perlu untuk dilakukannya
 pemeriksaan secara rutin. Menurut Permen PUPR Nomor 05 Tahun 2014 Pasal
19 Huruf J mengenai lingkup safety
lingkup  safety patrol , objek yang diperiksa dalam kegiatan
tersebut adalah antara lain:

1)  Tempat kerja


Pemeriksaan terhadap tempat area kerja, kerapihan dan kebersihan area
kerja serta housekeeping (lantai kerja, atap, penerangan, dsb).
2)  Peralatan kerja
Pemeriksaan terhadap kelayakan alat-alat yang digunakan dalam tempat
kerja (handtools
(handtools,, peralatan mekanik, dsb)
3)  Cara kerja
Pemeriksaan terhadap cara kerja pekerja, seperti kesesuaian dengan
SOP, tidak terdapat cara kerja yang mebahayakan diri sendiri maupun

orang lain
4)  Alat Pelindung Kerja
5)  Alat Pelindung Diri
Pemeriksaan terhadap kelayakan alat pelindung diri (earmuff,
( earmuff, earplug,
 safety helmet, dsb) serta kesesuaian penggunaan APD pada pekerja.
6)  Rambu-rambu
Pemeriksaan terhadap rambu-rambu keselamatan yang ada di area kerja
telah memenuhi standar atau kelayakan dalam pemasangannya.
7)  Lingkungan kerja konstruksi sesuai RK3K

Hasil telaah dokumen Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3 PR-02-


0121 dan hasil wawancara dengan Departemen LK3, objek  safety patrol PT
Petrokimia Gresik tercantum pada lampiran lembar checklist FM-30-0203
FM-30-0203   serta
instruksi kerja, dapat dilihat kesesuaiannya dengan Permen PUPR Nomor 05
Tahun 2014 Pasal 19 Huruf J yaitu, sebagai berikut:

43

Tabel 2.5 Kesesuaian Objek Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol PT Petrokimia Gresik
Berdasarkan Permen PUPR Nomor 05 Tahun 2014 Pasal 19 Huruf J

No Objek Inspeksi Objek Sa


 Safe
fetty Pat
Patrr ol PT Petrokimia Keterangan
Permen PUPR Gresik
Nomor 05 Tahun
2014
1. Tempat kerja Dilakukan pemeriksaan tempat kerja Sesuai
atau area kerja setiap pabrik
2. Peralatan kerja Sebagian inspeksi peralatan kerja Sesuai 
dilakukan oleh Dept. Inspeksi Teknik
3. Cara kerja Dilakukan pemeriksaan terhadap cara Sesuai 
kerja untuk memastikan pekerja dalam
konsidi aman
4. Alat Pelindung Dilakukan pemeriksaan terhadap alat Sesuai 
Kerja  pelindung kerja.
5. Alat Pelindung Dilakukan pemeriksaan APD dan Sesuai 
Diri  penggunaan APD.
6. Rambu-rambu Dilakukan pemeriksaan terhadap Sesuai 
rambu-rambu yang tersedia.
7. Lingkungan kerja Pemeriksaan dilakukan berdasarkan Sesuai 
konstruksi sesuai  permintaan atau kebutuhan
RK3K.

Berdasarkan tabel 2.5 diketahui objek safety


objek  safety patrol PT Petrokimia Gresik
 berdasarkan Permen PUPR Nomor 05 Tahun 2014 Pasal 19 Huruf J dinilai telah
memenuhi semua objek  safety patrol, dibuktikan dalam lembar checklist yang
tercantum dalam Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3 PR-02-0121.
PR-02-0121 . Oleh
karena itu, dianggap sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai
objek-objek safety
objek-objek safety patrol di lingkungan kerja.

Menurut Sahab (1997), objek atau kriteria yang diperiksa dalam kegiatan
inspeksi terdiri dari objek-objek yang dapat menimbulkan bahaya bagi
keselamatan dan kesehatan pekerja. Berikut merupakan rincian objek inspeksi
menurut Sahab (1997) dan kriteria inspeksi yang ada di proyek.

44

Tabel 2.6 Kesesuaian Objek Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol PT Petrokimia Gresik
(1997) 
Berdasarkan Sahab (1997) 

No. Objek Objek Inspeksi Keterangan


Inspeksi PT Petrokimia Gresik
Sahab (1997)
1. Kebersihan Dilakukan pemeriksaan Sesuai
dan ketertiban terhadap area kerja
tempat kerja
2. Faktor Pemantauan dilakukan oleh Sesuai
lingkungan  bagian lingkungan, sehingga
tidak termasuk dalam lingkup
 pemeriksaan oleh SR, SP2K3
dan Departemen LK3
3. Bahan Pemeriksaan terhadap bahan Sesuai
 berbahaya kimia berbahaya di gudang
atau area penyimpanan
4. Peralatan Pemeriksaan kelayakan Sesuai
 produksi dan  peralatan yang digunakan
 penunjang
5. Peralatan Pemeriksaan terhadap Sesuai
listrik,  peralatan listik
mekanik dan

tangan
tools) (hand
6. Alat pelindung Dilakukan pemeriksaan Sesuai
diri terhadap penggunaan APD
7. Fasilitas Dilakukan pemeriksaan Sesuai
 pertolongan terhadap beberapa fasilitas
 pertama  pertolongan pertama
8. Alat deteksi Dilakukan pemeriksaaan Sesuai
dan alarm terhadap alarm dan alat deteksi
9. APAR dan Dilakukan pemeriksaan Sesuai  
Sesuai
hydrant   terhadap beberapa item
kelengkapan APAR dan
hydrant
10. Gang, lajur Dilakukan pemeriksaan Sesuai
dan lintasan terhadap lintasan orang bahwa
orang tidak ada penghalang
11. Peralatan Dilakukan pemeriksaan Sesuai
Sesuai  
kerja, terhadap beberapa perlatan
 platform,,
 platform kerja, scafoolding,
kerja, scafoolding, forklift
 perancah
12. Gudang Dilakukan pemeriksaan Sesuai

45

 penyimpanan terhadap gudang penyimpanan


 bahan  bahan terutama bahan
 berbahaya
13. Pintu dan Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak sesuai,
 jendela  pintu dan jendela, apabila sebaiknya dilakukan
terdapat ketidaksesuaian pihak  pemeriksaan terhadap
terkait yang melaporkan  pintu dan jendela
sebagai akses serta
 perlu ditambahakan
sebagai objek dalam
lembar checklist
14. Bangunan Dilakukan pemeriksaan Sesuai
terhadap lantai kerja, atap dan
dinding (housekeeping 
(housekeeping )
Tabel 2.6 menunjukkan bahwa sebagian besar objek inspeksi menurut
Sahab (1997) sudah dilaksanakan pada PT Petrokimia Gresik dengan baik. Akan
tetapi masih ditemukan ketidaksesuaian, yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan
terhadap pintu dan jendela oleh SR, SP2K3 dan Departemen LK3. Objek  safety
 patrol tercantum dalam Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3 PR-02-0121
serta instruksi kerja yang digunakan oleh Dept. LK3. Safety patrol PT Petrokimia
Gresik dinilai masih belum memenuhi semua objek  safety patrol   sesuai dengan
teori ataupun peraturan yang berlaku mengenai objek-objek  safety patrol di
lingkungan kerja.

2.3.5  Waktu Pelaksanaan Program Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol PT Petrokimia Gresik
Inspeksi merupakan upaya deteksi dini untuk mengetahui keberadaan
 potensi bahaya
baha ya dan mengoreksi adanya
ad anya risiko di lingkungan
lingkun gan kerja sebagai upaya
up aya
untuk menemukan ketidaksesuaian yang dapat menimbulkan kerugian bagi
 perusahaan, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan terhadap terjadinya
kecelakaan kerja. Pelaksanaan inspeksi dibedakan menjadi beberapa jenis,
menurut Tarwaka (2008) dalam Rinawati (2017), secara umum inspeksi
dikelompokkan menjadi tiga jenis, di antaranya:

46

1)  Inspeksi Informal


Inspeksi informal merupakan kegiatan yang tidak direncanakan sebelumnya
dan sifatnya cukup sederhana yang dilakukan atas kesadaran orang-orang
yang menemukan atau melihat masalah K3 di pekerjaannya sehari-hari.
 Namun, inspeksi informal ini mempunyai
mempu nyai keterbatasan karena memang tidak
dilakukan secara sistematik.
2)  Inspeksi Terencana

a.  Inspeksi umum atau rutin, merupakan inspeksi yang direncanakan dan
dilakukan terhadap sumber-sumber bahaya di tempat kerja secara
walk through survey 
survey  atau bersama sama antara perwakilan pihak
manajemen dengan perwakilan pekerja keselamatan dan kesehatan
kerja (P2K3) dan ahli K3 ke seluruh area kerja dan bersifat
komprehensif. Biasanya dilakukan untuk memeriksa sumber bahaya
atau kegiatan identifikasi terhadap bahaya, tugas-tugas, proses
operasional, peralatan, mesin- mesin yang memiliki risiko tinggi.
 b.  Inspeksi khusus, yaitu inspeksi yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi potensial hazard terhadap objek-
objek kerja tertentu yang mempunyai risiko tinggi yang hasilnya
sebagai dasar untuk pencegahan dan pengendalian risiko di tempat
kerja. Objek-objek khusus yang dimaksud mencakup mesin dan
komponennya, peralatan kerja, B3, serta lokasi tempat kerja tertentu
yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja termasuk
 peledakan, kebakaran, dan pencemaran lingkungan.
lingkungan .

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan menunjukkan jika safety


jika  safety
 patrol  PT
 PT Petrokimia Gresik dikelompokkan menurut jenis inspeksi dapat dilihat
kesesuaiannya menurut Tarwaka (2008) yaitu, sebagai berikut:

47

Tabel 2.7 Kesesuaian Jenis Safety Patrol PT Petrokimia Gresik


Berdasarkan Tarwaka (2008)

No. Jenis Jenis Inspeksi Keterangan


Inspeksi PT Petrokimia Gresik
Tarwaka
(2008)
1. Inspeksi Dilakukan oleh seluruh karyawan PT Sesuai
Informal Petrokimia Gresik beserta pelaksana safety
pelaksana  safety
 patrol   terhadap BOCAL (Bahan, Orang,
Cara, Alat, Lingkungan).
2. Inspeksi Terencana
Inspeksi Dilakukan oleh pelaksana  safety patrol   Sesuai
Rutin dengan menggunakan checklist   dengan
 jadwal yang telah ditentukan.
Inspeksi Dilakukan oleh Dept. LK3 terhadap alat-lat Sesuai
Khusus  berat dan bahan-bahan berbahaya yang
tervantum dalam jadwal yang sudah
ditetapkan.

Berdasarkan tabel 2.7 diketahui jenis  safety patrol


p atrol PT Petrokimia Gresik
 berdasarkan Tarwaka (2008) dinilai telah sesuai dengan teori yang digunakan ,
yaitu penerapan jenis inspeksi informal adalah ketika seluruh karyawan PT
Petrokimia Gresik beserta pelaksana  safety patrol   melakukan pemantauan dan
 pengawasan area kerja setiap harinya, yang kemudian menemukan
ketidaksesuaian di lapangan baik itu tindakan tidak aman serta kondisi tidak
aman dan mencatat hasil temuan untuk dilaporkan kepada bagian yang
 bersangkutan untuk segera dilakukan tindak perbaikan. Inspeksi informal
dilaksanakan oleh seluruh elemen karyawan PT Petrokimia Gresik beserta orang
yang bertanggung jawab dalam kegiatan inspeksi yaitu petugas inspeksi, karena

aspek K3 pada proses kerja merupakan tanggung jawab bersama, sehingga setiap
 pekerja dari seluruh tingkatan manajemen harus memiliki kesadaran untuk selalu
waspada dalam melakukan pekerjaannya dan memberikan laporan ketika
menemukan masalah K3 di area kerja. Akan tetapi masih terdapat beberapa
karyawan yang memiliki tingkat kesadaran yang rendah terhadap bahaya
keselamatan serta pemantauan terhadap lingkungan kerjanya. Oleh karena itu,

48

 pelaksanaan inspeksi informal harus lebih ditingkatkan lagi pelaksanaannya


dengan memberikan pemahaman untuk meningkatkan kesadaran akan
 pentingnya K3 di tempat kerja.

Sedangkan, inspeksi terencana yang terbagi menjadi inspeksi umum atau


rutin yang dilaksanakan berupa pemeriksaan harian yang dilakukan oleh anggota
Deaprtemen LK3, pemeriksaan mingguan yang dilakukan oleh  safety
representative serta pemeriksaan bulanan yang dilakukan oleh SP2K3 dengan
menggunakan checklist yang tercantum dalam Prosedur Pemantauan dan
Pelaporan K3 PR-02-01211. Sedangkan, inspeksi khusus dilakukan terhadap
alat-alat berat termasuk  scaffolding , crane, forklift , serta pemeriksaan gas-gas
 berbahaya.

2.3.6  Tahap Pelaksanaan Program Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol PT Petrokimia Gresik
Tahapan pelaksanaan inspeksi banyak diketahui berdasarkan jenis
inspeksinya, namun secara prosedur umum hampir sama. Oleh karena itu,
menurut Bird dan Germany (1986) tahap pelaksanaan inspeksi terbagi menjadi
 beberapa langkah yaitu :

1)  Tahap Persiapan


Proses persiapan inspeksi K3 merupakan proses yang penting dalam
 pelaksanaan inspeksi, di mana pada aspek ini menentukan keberlangsungan
 program inspeksi yang akan dijalankan. Menurut Bird dan Germany (1986)
terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam tahap persiapan.
Secara umum, hal-hal yang perlu dilakukan dalam tahap persiapan inspeksi
adalah:
a.  Merencanakan inspeksi
Langkah pertama di dalam perencanaan adalah mendefinisikan
area yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Gunakan peta
 pabrik untuk petunjuk rute inspeksi dan daftar
d aftar peralatan kerja yang ada
di masing-masing tempat kerja.

49

PT Petrokimia gresik dalam merencanakan  safety patrol   telah


menentukan area kerja yang akan dilakukan pemeriksaan serta
 pembagian terhadap masing-masing tugas dan tanggung jawab dalam
 pelaksanaan  safety patrol . Berikut merupakan salah satu dalam
 perencanaan inspeksi yang dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik
adalah penentuan area inspeksi, petugas dan jadwal yang telah
ditetapkan.
Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik  

Gambar 2.11 Daftar Patrol SP2K3 Kompartemen Pabrik I

Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik sudah


merencanakan dan menyediakan perlengkapan  safety patrol dengan
 baik dan. Oleh karena itu, dalam hal ini dinilai sesuai dengan teori
yang berlaku.

50

 b.  Menentukan apa yang akan dilihat


Agar inspeksi berjalan dengan efektif tentukan objek mana saja
yang akan diinspeksi. Begitu pula dengan PT Pertokimia Gresik gresik
dalam merencanakan safety
merencanakan  safety patrol  telah
  telah menentukan objek-objek yang
akan dilakukan pemeriksaan dan objek tersebut tercantum dalam
lembar checklist  tercantum
 tercantum dalam Prosedur Pemantauan dan Pelaporan
K3 PR-02-0121 serta instruksi kerja yang digunakan oleh Dept. LK3,

sehingga dalam hal ini PT Petrokimia Gresik dinilai sudah sesuai


dengan teori yang berlaku. Berikut merupakan salah satu checklist  
yang digunakan saat safety
saat safety patrol.

Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik

Gambar 2.12 Daftar Periksa (Checklist ) Sa


 Safe
fetty Pat
Patrr ol oleh Sa
 Safe
fetty
R epr
preesenta
sentati
tive
ve atau SP2K3
Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik sudah
menentukan apa yang akan dilihat saat melakukan  safety patrol, yang
dicantumkan dalam lembar checklist , sehingga dalam hal ini dinilai
sesuai dengan teori yang berlaku.
c.  Memahami yang akan dicari
Mencari sesuatu sifatnya lebih dari hanya sekedar melihat.
Dengan demikian perlu dipersiapkan tentang peraturan perundangan

51

dan standar yang dapat memberikan gambaran tentang apa yang ingin
dicari dalam inspeksi. Peraturan perundangan dan standar akan
menunjukkan apa yang seharusnya (what
(what should be)
be) sedangkan
faktanya adalah yang ada ditempat kerja (what
(what is).
is).
PT Petrokimia dalam memahami tentang apa yang akan dicari
telah mengacu kepada PP No. 50 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peraturan tersebut dijadikan standar

PT Petrokimia Gresik dalam melakukan  safety patrol   serta dijadikan


 pemahaman oleh pelaksana  safety patrol dalam melaksanakan  safety
 patrol. Pelaksana
 patrol. Pelaksana safety
 safety patrol dalam melaksanakan safety
melaksanakan  safety patrol  telah
  telah
dilakukan pelatihan terlebih dahulu dan memenuhi kualifikasi sebagai
 pelaksana inspeksi, oleh karena itu mampu memahami apa yang akan
dilihat ketika melakukan  safety patrol, sehingga dalam hal ini PT
Petrokimia Gresik dinilai sudah sesuai dengan teori yang berlaku.
b erlaku.
d.  Membuat checklist
Checklist   merupakan alat utama untuk inspeksi. Membuat
checklist yang sederhana yang sekiranya dapat membantu dalam
inspeksi dan bukan justru sebaliknya membuat bingung pada waktu
inspeksi. Untuk keperluan inspeksi umum, penyusunan checklist  dapat
  dapat
dimulai dari identifikasi tentang fasilitas, peralatan kerja, bahan dan
 proses di tempat kerja yang akan diinspeksi.
PT Petrokimia telah membuat checklist   yang tercantum dalam
Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3 PR-02-0121, namun checklist
yang digunakan dinilai masih belum melengkapi standar checklist  yang
 yang

seharusnya disediakan, yaitu tidak terdapatnya checklist yang


digunakan oleh Dept. LK3.
Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik telah
membuat checklist yang digunakan saat  safety patrol , sehingga dalam
hal ini dinilai sesuai dengan teori yang berlaku. Akan tetapi masih
terdapat kekurangan pada bagian checklist yang digunakan oleh

52

Deparmen LK3 belum tersedia sehingga, PT Petrokimia Gresik


diharapkan untuk segera melengkapi checklist yang digunakan oleh
Dept. LK3.
e.  Melihat laporan inspeksi sebelumnya
Inspeksi yang akan dilakukan mungkin merupakan suatu
kesempatan untuk menindaklanjuti hasil inspeksi sebelumnya. Dalam
laporan inspeksi sebelumnya mungkin juga terdapat hal-hal penting

yang perlu mendapat perhatian.


Dalam melakukan  safety patrol PT Petrokimia Gresik mereview
atau melihat laporan inspeksi sebelumnya untuk dijadikan acuan dalam
melakukan  safety patrol   apakah hasil laporan sebelumnya telah
dilanjuti atau tidak, sehingga dalam hal ini PT Petrokimia Gresik
dinilai sudah sesuai dengan teori yang berlaku.
“Sebelum melakukan patrol biasanya kita melihat laporan
 sebelumnya, untuk melihat tindak lanjut apa saja yang telah dan
harus dilakukan, sehingga pada saat kita melakukan patrol di
lapangan, kita mengetahui apa saja yang harus kita monitoring
dan tindak lanjut inspekdi sebelumnya. Kalau memang sudah
diperbaiki, berarti temuannya kita close. ” 

Berikut merupakan dokumen yang mencantumkan bahwa petugas


 safety patrol  mereview
 mereview hasil patrol sebelumnya.
sebelumnya . 

Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik

Gambar 2.13 Daftar Patrol SP2K3 Kompartemen Pabrik I  

53

Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik


melakukan review atau melihat laporan inspeksi sebelumnya, sehingga
dalam hal ini dinilai sesuai dengan teori yang berlaku.
f.  Menyiapkan alat dan bahan untuk inspeksi
Alat dan bahan untuk kegiatan inspeksi ini mungkin dapat berupa
 pakaian pengaman khusus, alat pelindung diri, checklist , alat tulis, alat
ukur, dan kamera.

PT Petrokimia Gresik dalam pelaksanaan  safety patrol   telah


menyediakan alat-alat yang akan digunakan dalam pelaksanaannya,
seperti pakaian pengaman khusus, alat pelindung diri, checklist , alat
tulis, alat ukur, dan kamera, sehingga dalam hal ini PT Petrokimia
Gresik dinilai sudah sesuai dengan teori yang berlaku. Berikut
merupakan beberapa alat yang digunakan petugas safety
petugas  safety patrol .

Gambar 2.14 Peralatan Sa


 Safe
fetty Patrol 
Patrol
Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik
Berikut merupakan tahap persiapan yang harus dilakukan dalam
 pelaksanaan  safety patrol menurut Bird dan Germany (1986) dan tahap
 persiapan yang dilakukan dalam pelaksanaan  safety patrol PT Petrokimia
Gresik.

54

Tabel 2.8 Tahap Persiapan Sa


 Safe
fetty Pat
Patrr ol Menurut
 Menurut  Bird dan
Germany (1986) dan Tahap Persiapan Sa
 Safe
fetty Pat
Patrol
rol dalam Pelaksanaan
Safety Patrol PT Petrokimia Gresik

No. Tahap Persiapan Tahap Persiapan Sa


 Safe
fetty Keterangan
 Safe
 Safetty Pat
Patrol
rol Patrol PT Petrokimia
Menurut Bird Gresik
dan Germany
(1986)
1. Merencanakan Menentukan area  safety Sesuai
inspeksi  patrol  dan
  dan tanggung jawab
masing-masing area
2. Menentukan apa Menentukan objek yang Sesuai 
yang akan dilihat diinspeksi yang tercantum
dalam checklist dan IK
3. Memahami yang SR, SP2K3 dan anggota Sesuai 
akan dicari Departemen LK3 sudah
diberikan pelatihan terkait
 safety patrol   berdasarkan
 peraturan yang berlaku.
4. Membuat checklist Checklist yang digunakan Kurang sesuai,
oleh SR disiapkan oleh masih terdapat
Departemen LK3, akan kekurangan,

tetapi
karenaterdapat
tidak kekurangan
terdapat sehingga
diharapkan untuk
checklist yang digunakan membuat checklist
oleh petugas safety yang digunakan
Departemen LK3. oleh petugas safety
Departemen LK3.
5. Melihat laporan laporan inspeksi Sesuai 
inspeksi sebelumnya digunakan
sebelumnya sebagai bahan evaluasi dan
monitoring dalam  safety
 patrol selanjutnya.
6. Menyiapkan alat Disediakan peralatan yang Sesuai 
dan bahan untuk digunakan saat melakukan
inspeksi  safety patrol .

Berdasarkan tabel 2.8 PT Petrokimia Gresik dinilai telah memenuhi


 persyaratan tahap persiapan
p ersiapan safety
 safety patrol  atau
  atau sudah sesuai dengan apa yang
telah disebutkan, yaitu disiapkannya jadwal dan tim atau kelompok  safety
 patrol PT Petrokimia Gresik, dibuatnya peta inspeksi berdasarkan denah

55

area kerja atau pabrik yang ada di PT Petrokimia Gresik, jalur-jalur yang
digunakan untuk  safety patrol , potensi bahaya yang terkait dengan mesin,
 peralatan, material dan proses kerja, standar dan peraturan atau prosedur
kerja yang berlaku, laporan inspeksi sebelumya, data kecelakaan, laporan
 pemeliharaan, daftar atau hal- hal apa saja yang akan diinspeksi (checklist  
inspeksi). Akan tetapi, checklist yang digunakan dinilai kurang lengkap
dikarenakan  safety patrol   yang dilakukan oleh Departemen LK3 tidak

memiliki beberapa form checklist  hanya


  hanya disediakan logbook  yang
  yang digunakan
untuk mencatat setiap hasil temuan, sehingga diharapkan dibuatnya checklist  
yang memenuhi standar yang berlaku.
berlaku .
Setiap pelaksanaan  safety patrol lingkungan kerja PT Petrokimia
Gresik, seorang SR, SP2K3 dan anggota Departemen LK3 wajib
menggunakan APD sesuai kebutuhan yang akan digunakan. 
digunakan.   Sesuai dengan
hal tersebut PT Petrokimia Gresik sebelum dilaksanakannya  safety patrol  
telah memilih beberapa petugas  safety representative 
representative  yang akan
melaksanakan tugas tersebut serta pihak safety inspektor dari Departemen
LK3 yang akan dijadikan sebagai petugas patrol/inspektor. Kemudian
dilakukan pelatihan khusus terhadap petugas  safety representative yang
terpilih di masing-masing bagian dikarenakan seorang  safety representative
merupakan pekerja bagian produksi yang belum mengetahui tentang
identifikasi bahaya, disiapkan pula jadwal untuk melakukan  safety patrol,
yaitu berupa jadwal safety
jadwal safety patrol  harian,
 harian, mingguan dan bulanan.
Sedangkan, untuk seorang inspektor anggota Departemen LK3
merupakan seseorang yang berwenang dan berkompeten dalam bidang K3

melalui pelatihan-pelatihan yang diikuti serta sertifikasi untuk menjadi


seorang ahli K3. Selain itu, Perencanaan dilakukan melalui persiapan
inspeksi seperti menentukan jenis inspeksi yang akan dilaksanakan PT
Petrokimia Gresik, yang terdiri dari  safety patrol individu dan safety
dan  safety patrol  
kelompok. Adapun dalam pelaksanaan  safety patrol aspek yang harus
dipantau yaitu sikap tidak aman para pekerja dan kontraktor yang berada

56

dalam lingkungan PT Petrokimia Gresik, kondisi tidak aman yang


memungkinkan kecelakaan kerja serta memastikan lingkungan kerja aman
untuk bekerja, sedangkan persiapan dalam  safety patrol seorang inspektor
Departemen LK3 telah disediakan beberapa form yang sudah tersedia. Area
kerja yang dilakukan  safety patrol   SR dan  safety patrol   Departemen LK3
sudah ditentukan berdasarkan kompartemen serta unit kerja yang ada di PT
Petrokimia Gresik dan tersedia jadwal yang digunakan oleh  safety

representative dalam
representative dalam melaksanakan safety
melaksanakan safety patrol. 
patrol. 
2)  Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan inspeksi berfokus pada area yang telah ditentukan
dengan melakukan pemeriksaan pada seluruh kriteria inspeksi, sehingga
akan lebih efektif dengan berpedoman pada peta pabrik, mencari sesuatu
sesuai poin-poin dalam checklist, mengambil tindakan perbaikan sementara,
 jelaskan dan tempatkan setiap hal dengan jelas, klasifikasikan bahaya,
baha ya, serta
tentukan faktor penyebab utama adanya tindakan dan kondisi tidak aman
(Tarwaka, 2014). Adapun rincian dari tahapan pelaksanaan inspeksi menurut
Bird dan Germany (1986) adalah sebagai berikut : 
a.  Berpedoman pada peta pabrik (workplace
(workplace mapping ) dan checklist  
Dalam pelaksanaan inspeksi berpedoman peta pabrik (workplace
( workplace
mapping ) dan checklist   ini akan membantu inspeksi secara sistematis.
Dengan map akan mudah menentukan rute lokasi. Dengan checklist  
akan terfokus pada apa yang telah direncanakan.
PT Petrokimia Gresik dalam pelaksanaan  safety patrol   telah
 berpedoman pada peta pabrik dan checklist   yang telah disediakan oleh

Departemen LK3. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, masih ditemukan


 beberapa pelaksana yang tidak menggunakan checklist dikarenakan
sudah terbiasa dengan pelaksanaan safety
pelaksanaan  safety patrol, sehingga dalam hal ini
PT Petrokimia Gresik dinilai kurang sesuai dengan teori yang berlaku.
Berikut merupakan beberapa peta pabrik dan area pemantauan yang
telah disediakan oleh Dept. LK3.

57

 
Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik

Gambar 2.15 Peta Area Rawan Pabrik I 

Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik

Gambar 2.16 Form Pemantauan Area Kerja

 b.  Mengambil tindakan perbaikan sementara


Tindakan perbaikan sementara dilakukan apabila ditemukan risiko
yang serius, ambil tindakan yang tepat. Koordinasikan dengan
supervisor pabrik langkah-langkah yang perlu diambil segera, sambil
menunggu tindakan korektif yang lebih permanen.

58

PT Petrokimia Gresik dalam melaksanakan  safety patrol  


melakukan tindakan-tindakan tertentu sebagai upaya perbaikan
sementara terhadap temuan-temuan yang ada, salah satu tindakan
 perbaikan sementara yang penulis temui ketika observasi adalah ketika
terjadi kebocoran gas berbahaya salah satu tindakan perbaikan
sementara yang penulis temui ketika observasi adalah ketika terjadi
kebocoran gas berbahaya di lingkungan kerja PT Petrokimia Gresik,

 petugas melakukan rekayasa terhadap bocoran tersebut agar tidak


terpapar pada pekerja yang kemudian mengkoordinasikan dengan kabag
unit setempat untuk segera dilakukan tindakan perbaikan secara
 permanen. Berikut merupakan salah satu upaya tindakan perbaikan
sementara yang dilakukan oleh Departemen LK3.

Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik  

Gambar 2.17 Pemasangan Fan Pada Saat Tindakan Perbaikan


Sementara


Sebelum kita
tim perbaikan dilakukan tindakan
rekayasa yang
dulu tepat, sambil menunggu
kebocorannya. Misalnya,
 seperti ini diberi fan agar gas-gas yang keluar dari pipa yang
bocor ini tidak menyebar ke jalan yang biasa dilalui pekerja.
 Pemasangannya dilakukan setelah terdapat temuan tersebut,
 sambil dimonitoring juga andungan
an dungan gas yang keluar
ke luar masih aman
tidak untuk dilingkungan kerja, kalau misalnya konsentrasi gas
keluar semakin tinggi, maka tindakan perbaikan dilakukan
 secepatnya.” 

59

Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik sudah


melakukan upaya perbaikan sementara untuk setiap temuan, sehingga
dalam hal ini dinilai sesuai dengan teori yang berlaku.
c.  Jelaskan dan tempatkan setiap hal dengan jelas
Proses pelaksanaan inspeksi terhadap temuan, yaitu dengan
menuliskan masalah-masalah yang ditemukan dengan jelas dan
sederhana yang menyangkut lokasi, jenis mesin, operator, dll. Bila

ditemukan ambil gambar dengan kamera foto untuk membantu diskripsi


masalah.
PT Petrokimia Gresik dalam melaksanakan  safety patrol  
menjelaskan tentang temuan yang ditemukan dan menuliskannya dalam
lembar laporan hasil patrol, disertakan dengan dokumentasi temuan
tersebut, sehingga dalam hal ini PT Petrokimia Gresik dinilai sesuai
dengan teori yang berlaku. Berikut merupakan beberapa form temuan
yang digunakan untuk menjelaskan temuan secara jelas, disediakan oleh
Dept. LK3.

Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik

Gambar 2.18 Temuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 

60

d.  Klasifikasi hazard


Setiap hazard yang ditemukan harus diklasifikasikan menurut
tingkat risiko keseringan ( probability)
 probability) dan keparahan ( severity).
 severity). Dengan
demikian akan mempermudah didalam menentukan skala prioritas
tindakan perbaikan yang akan dilakukan.
PT Petrokimia Gresik dalam melaksanakan  safety patrol   telah
mengklasifikasikan bahaya temuan tersebut, untuk memprioritaskan

tindakan perbaikan yang akan dilakukan. Panduan dalam melakukan


klasifikasi bahaya yang digunakan PT Petrokimia Gresik mengacu pada
 pengukuran risiko dan analisis risiko  Hazard Identification, Risk
 Assessment and Determining Control   (HIRADC), yang kemudian
dikelompokkan berdasarkan risiko sehingga dapat menentukan prioritas
dalam tindakan perbaikan. Apabila temuan tersebut dalam prioritas yang
tinggi maka akan dibahas dalam sidang P2K3. Oleh karena itu, dalam
hal ini PT Petrokimia Gresik dinilai sesuai dengan teori yang berlaku.
Akan tetapi, dalam pendokumentasian dinilai kurang sesuai karena
hanya tidak terdapat dokumen resminya, hanya berdasarkan kebijakan
 petugas safety yang bersangkutan.
“Standar dalam mengklasifikasikan bahaya temuan
merupakan kebijakan setiap petugas safety yang berada di
masing-masing kompartemen, tidak ada standar tertulisnya kalau
harus diklasifikasikan. Biasanya petugas safety kalau
mengklasifikasikan bahaya melihat ke pengukuran risiko
 HIRADC, karena hampir sama, yang membedakannya ya sudah
ditemukan dan tidak ditemukannya.” 

Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik sudah


mengklasifikasikan bahaya, akan tetapi tidak terdokumentasikan dengan
 baik, sehingga dalam hal ini dinilai sudah sesuai dengan teori yang
 berlaku dan alangkah lebih baiknya untuk mendokumentasikan setiap
 pengklasifikasian bahaya yang telah dibuat.

61

e.  Menentukan faktor penyebab utama adanya tindakan dan kondisi yang
tidak aman
Menentukan faktor penyebab utama adanya tindakan dan kondisi
yang tidak aman merupakan hal yang penting karena sebagian besar
 penyebab kecelakaan
k ecelakaan atau
ata u insiden adalah manusia yang menangani atau
kondisi lingkungan/ alat/ mesin yang tidak memenuhi syarat.
PT Petrokimia Gresik dalam melaksanakan  safety patrol   apabila

ditemukan tindakan atau kondisi yang tidak aman, maka akan


menentukan faktor penyebab utama, untuk dijadikan bahan evaluasi.
Adanya tindakan ini tercantum dalam logbook harian yang digunakan
 petugas safety, kemudian dituliskan kronologinya dalam
d alam bentuk laporan,
sehingga dalam hal ini PT Petrokimia Gresik dinilai sesuai dengan teori
yang berlaku. Berikut merupakan logbook harian yang digunakan
 petugas safety.

Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik

Gambar 2.19 Logbook Temuan Harian Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol K K P
Paabr ik I  
Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik telah
menentukan faktor penyebab utama adanya tindakan dan kondisi yang
tidak aman yang dicatat dalam logbook dan terdapat dalam laporan,
sehingga dalam hal ini dinilai sesuai dengan teori yang berlaku.

62

Berikut merupakan tahap pelaksanaan yang harus dilakukan dalam


 pelaksanaan  safety patrol menurut Bird dan Germany (1986) dan tahap
 pelaksanaan yang dilakukan dalam pelaksanaan
pelaksan aan safety
 safety patrol PT Petrokimia
Gresik.

Tabel 2.9 Tahap Pelaksanaan Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol Menurut Bird dan
Germany (1986) dan Tahap Pelaksanaan Sa  Safe
fetty Pat
Patrol
rol dalam
Pelaksanaan Safety Patrol PT Petrokimia Gresik

No. Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaksanaan Keterangan


 Safe
 Safetty Pat
Patrol
rol  Safe
 Safetty Pat
Patrr ol PT
Menurut Bird dan Petrokimia Gresik
Germany (1986)
1. Berpedoman pada Berpedoman pada peta Sesuai, akan tetapi
 peta pabrik  pabrik dan checklist, dalam pelaksanannya
(workplace akan tetapi masih
oleh petugas  safety
mapping ) dan ditemukan pelaksana
 patrol  masih
 masih terdapat
checklist . yang tidak
kekurangannya
menggunakan dengan teori yang
checklist nya.
nya.  berlaku, sehingga
harus dilakukan
 pengawasan terhadap
 pelaksana  safety
 patrol oleh Dept.
LK3 serta dilakukan
 pelatihan rutin terkait
 pelaksanaan  safety
 patrol .
2. Mengambil tindakan Dilakukannya tindakan Sesuai
 perbaikan sementara  perbaikan sementara
yang kemudian
dikoordinasikan dengan
kabag unit setempat.
3. Jelaskan dan Hasil temuan Sesuai
Sesuai  

tempatkan
dengan jelassetiap hal dilaporkan dan
dituliskan dengan jelas
dan lengkap.
4. Klasifikasi hazard Mengklasifikasikan Sesuai, akan tetapi
temuan bahaya yang tidak
terdapat pada area kerja terdokumentasikan
serta untuk dijadikan dengan baik,
 prioritas tindak diharapkan dibuat
 perbaikan. kebijakan dalam

63

No. Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaksanaan Keterangan


 Safe
 Safetty Pat
Patrol
rol  Safe
 Safetty Pat
Patrr ol PT
Menurut Bird dan Petrokimia Gresik
Germany (1986)
mendokumentasikan
klasifikasi bahaya
 pada setiap temuan.
5. Menentukan faktor Menentukan faktor Sesuai
 penyebab utama  penyebab utama temuan
adanya tindakan dan untuk dijadikan bahan

kondisi
aman yang tidak evaluasi
Berdasarkan tabel 2.9 PT Petrokimia Gresik dinilai telah memenuhi
 persyaratan tahap pelaksanaan  safety patrol   atau sudah sesuai dengan apa
yang telah disebutkan. Akan tetapi, masih terdapat kekurangan yang perlu
diperbaiki dan ditingkatkan, yaitu dalam pelaksanaan  safety patrol   masih
terdapat pelaksana yang tidak menggunakan checklist   dan kurangnya
 pendokumentasian dalam mengklasifikasikan bahaya. 
bahaya. 

Dalam pelaksanaan  safety patrol, seorang  safety representative dan


inspektor melakukan pemeriksaan terhadap seluruh objek  safety patrol
 berdasarkan kriteria inspeksi sesuai dengan poin-poin yang ada dalam
checklist.   Adapun hasil temuan pemeriksaan masih menemukan beberapa
checklist.
ketidaksesuaian dalam aplikasi keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap
unit kerja di masing-masing kompartemen. Masih banyaknya ditemukan
 pekerja/kontraktor yang msih tidak menggunakan APD lengkap, seperti
masker gas dan earplug   atau earmuff serta masih kurangnya penerapan

 budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin). Pelaksanaan  safety


 patrol yang dilakukan masih ditemukan beberapa ketidaksesuaian dalam
aplikasi keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap unit kerja.

Safety representative serta safety inspektor dapat mengambil


tindakan perbaikan sementara dikoordinasikan dengan penanggungjawab
 pada zona tersebut mengenai langkah yang perlu diambil segera seperti

64

ketidaksesuaian pekerja dalam melakukan pekerjaan yang dapat


menyebabkan kecelakaan serta perlu adanya perbaikan pada beberapa objek
inspeksi. Safety representative 
representative  dan safety inspektor menuliskan temuan
tersebut pada lembar  safety patrol   menyangkut lokasi, deskripsi singkat
mengenai masalah dan ambil gambar dengan kamera untuk membantu
deskripsi masalah. Selain itu, masih ada beberapa pelanggaran yang
dilakukan pekerja, seperti membawa rokok, merokok dan membawa HP

ketika sedang bekerja. Jika pekerja melakukan ketidakpatuhan terhadap


 peraturan K3 di perusahaan maka inspektor dapat mengambil tindakan
 berupa pemberlakuan sanksi denda sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Besaran jumlah sanksi denda dimulai dari Rp 500.000 sampai Rp 2.500.000.
Sanksi denda tersebut disesuaikan dengan tingkatan kesalahaan yang
dilakukan oleh pekerja. Petugas yang berhak melakukan penindakan
terhadap suatu pelanggaran adalah seorang inspektor yang berada di bawah
naungan Departemen LK3. Sedangkan, seorang  safety representative 
representative  tidak
memiliki hak dan kewenangan untuk melakukan tindakan terhadap
 pelanggaran. Selain itu seorang inspektor diharuskan mampu dalam
mengklasifikasikan bahaya dan menentukan faktor penyebab utama tindakan
dan kondisi tidak aman sehinnga dapat memberikan saran dan rekomendasi
atas untuk tindakan korektif.

Pelaksanaan safety
Pelaksanaan  safety patrol   yang dilakukan oleh safety
oleh  safety representative
dan inspektor PT Petrokimia Gresik
Gresik sudah berjalan dengan baik, hal ini
dibuktikan dengan telah dilaksanakan safety
dilaksanakan  safety patrol   dan patrol di setiap unit
kerja masing-masing kompartemen dengan rutin dan terencana baik itu
dilakukan oleh individu maupun kelompok. Namun perlu ada peningkatan
terutama mengenai pemantauan efektivitas pelaksanaan tindakan perbaikan
sementara terhadap pelanggaran yang ditemukan saat safety
saat safety patrol .

65

3)  Tahap Pengembangan Upaya Perbaikan


Pengembangan upaya perbaikan dalam menemukan tindakan dan
kondisi yang tidak sesuai dengan standar/prosedur tidaklah cukup, namun
 perlu melakukan sesuatu untuk mencegah terjadi kerugian nyata. Pada saat
inspeksi dapat langsung melakukan tindakan seperti; membersihkan ceceran
atau tumpahan cairan di lantai, memasang pengaman mesin yang dilepas dan
lain-lain

Tahap pengembangan upaya perbaikan dari hasil pelaksanaan temuan


 safety patrol PT Petrokimia Gresik dinilai sudah sesuai pelaksanaannya
dengan persyaratan yang berlaku, yaitu inspektor Departemen LK3
melakukan tindakan langsung dalam mencegah kondisi yang tidak aman
ketika adanya temuan serta langsung menyusun rencana rekomendasi atas
temuan tersebut yang kemudian disampaikan pada pihak atau unit terkait
untuk dilakukan tindakan perbaikan. Salah satu tahap pengembangan upaya
 perbaikan yang penulis temui ketika wawancara adalah ketika terjadi
genangan air yang diakibatkan oleh kebocoran yang potensi bahayanya
rendah, maka petugas safety membersihkan ceceran tersebut serta ditemukan
 pemasangan safety
 pemasangan  safety line pada
line  pada perpipaan yang bocor atau mengalami korosif.
Berikut merupakan salah satu bentuk tahap pengembangan upaya perbaikan.

Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik

Gambar 2.20 Pemasangan Sa


 Safe
fetty L i ne Pada Area Bocoran

66

Berikut merupakan tahap pengembangan upaya perbaikan yang harus


dilakukan dalam pelaksanaan  safety patrol menurut Bird dan Germany
(1986) dan tahap pengembangan upaya perbaikan yang dilakukan dalam
 pelaksanaan safety
 pelaksanaan  safety patrol PT Petrokimia Gresik.

Tabel 2.10 Tahap Pengembangan Upaya Perbaikan Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol 
Menurut Bird dan Germany (1986) dan Tahap Pengembangan Upaya
Perbaikan Sa
 Safe
fetty Pat
Patrr ol dalam Pelaksanaan Safety Patrol PT
Petrokimia Gresik
Tahap Pengembangan Tahap Pengembangan Upaya Keterangan
Upaya Perbaikan Perbaikan Sa
 Safe
fetty Pat
Patrr ol PT
 Safe
 Sa fetty Pat
Patrol
rol Menurut  Petrokimia Gresik
Bird dan Germany
(1986)
Pengembangan upaya Pengembangan upaya perbaikan Sesuai
 perbaikan dilakukan saat segera dilakukan ketika ditemukan
dilakukannnya  safety temuan pada saat pelaksanaan
 patrol   untuk mencegah  safety patrol, seperti
terjadinya kerugian. membersihkan ceceran air serta
memasang tanda kebocoran gas
dan dilakukannya perbaikan
( safety
 safety line).
line).

Berdasarkan tabel 2.10 PT Petrokimia Gresik dinilai telah memenuhi


 persyaratan tahap pengembangan upaya perbaikan  safety patrol   atau sudah
sesuai dengan apa yang telah disebutkan. Dalam pelaksanaan pengembangan
upaya perbaikan , seorang  safety representative dan inspektor   melakukan
tindakan perbaikan sementara untuk mencegah terjadinya kecelakaan

sehingga meminimalisir kerugian. 

4)  Tahap Tindakan korektif

Tindakan Korektif yang dilakukan menjadi kurang bermanfaat jika


tidak dapat berfungsi dengan baik atau tidak sesuai dengan apa yang
direncanakan. Untuk alasan tersebut, maka setiap apa yang

67

direkomendasikan dari hasil inspeksi harus segera ditindak lanjuti dan orang
yang bertanggung jawab dalam kegiatan inspeksi juga harus ikut dalam
upaya tindak lanjut yang telah direncanakan (Tarwaka, 2014). Adapun upaya
tindak lanjut menurut Bird dan Germany (1986) dapat berupa tindakan dan
 pengecekan terhadap hal-hal sebagai berikut:

a.  Penghargaan
Penghargaan diadakan untuk pemberian apresiasi terhadap
 perseorangan atau tim kerja yang selalu menjaga tempat kerjanya
dengan aman dan selamat. Begitu pula dengan PT Petrokimia Gresik
dalam melaksanakan SMK3, memberikan achievement award   terhadap
 perseorangan atau tim dalam menjaga keamanan dan keselamatan area
kerjanya. Penghargaan di Petrokimia Gresik, terdapat 2 penghargaan,
yaitu pada tingkat  perusahaan berupa “pegawai teladan K3” serta
 penghargaan juga diberikan pada tingkat kompartemen.
“ Pegawai teladan K3 biasanya, perperiode dan ditetapkan
oleh SPPK, kalau pada tingkat kompartemen diberikan pada saat
 safety briefing kepada pegawai yang turut serta aktif dalam K3
khususnya di Petro, reward yang diberikan pada tigkat
kompartemen berupa souvenir atau bisa juga berupa hadiah
uang.” 

Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik telah


memberikan penghargaan kepada pegawai yang aktif dalam
melaksanakan K3 di perusahaan, sehingga dalam hal ini dinilai sesuai
dengan teori yang berlaku.
 b.  Membuat skala prioritas upaya-upaya perbaikan yang harus dikerjakan
Menuliskan temuan-temuan yang ada dalam bentuk laporan,
kemudian mengklasifikasikan temuan berdasarkan tingkat risiko untuk
dibuatnya skala priotas upaya-upaya perbaikan yang harus dilakukan.
PT Petrokimia Gresik menyusun laporan hasil temuan untuk
menentukan skala prioritas upaya-upaya perbaikan yang harus dilakukan
 pada waktu tertentu.

68

“Temuan yang ada diklasifikasikan oleh petugas safety


(berdasarkan pemikiran) dilakukan analisis apakah perlu
tindakan secepatnya atau tidak. Penentuan prioritas dilihat dari
 segi kerusakannya, butuh biaya besar tidak, berapa lama
 perbaikannya. Apabila tidak dapat ditangni dibawa ke sidang
 P2K3.” 

Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik telah


membuat skala prioritas upaya-upaya perbaikan yang harus dikerjakan,

sehingga dalam hal ini PT Petrokimia Gresik dinilai sesuai dengan


teori yang berlaku.
c.  Monitoring terhadap program perbaikan (selama pengembangan,
konstruksi dan atau modifikasi) dan anggaran biaya
Monitoring terhadap program perbaikan (selama pengembangan,
konstruksi dan atau modifikasi) dan anggaran biaya   sampai
implementasi perbaikan selesai. PT Petrokimia Gresik melakukan
 pengawasan terhadap perbaikan dan anggaran biaya terhadap tindakan
 perbaikan temuan sampai temuan tersebut diclose
diclose atau
 atau ditutup.
“ Monitoring
perbaikan dan anggaran biaya dilakukan oleh
 pihak Turn Arround (TA), akan tetapi pihak safety juga ikut
memonotoring pada proses perbaikannya serta menerima dalam
bentuk laporan yang kemudian diserahkan kepada SPPK. ” 

Berikut merupakan monitoring terhadap program perbaikan yang


dicantuumkan dalam laporan hasil safety
hasil safety patrol. 
patrol. 

Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik

Gambar 2.21 Laporan Hasil Patrol SP2K3 KK Pabrik I 

69

Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik telah


melakukan monitoring terhadap program perbaikan (selama
 pengembangan, konstruksi dan atau modifikasi)dan anggaran biaya,
sehingga dalam hal ini PT Petrokimia Gresik dinilai sesuai dengan
teori yang berlaku.
d.  Verifikasi
Verifikasi atau pembuktian bahwa tindakan perbaikan dimulai

sesuai jadwal yang direncanakan, dan dikerjakan oleh orang yang tepat
atau berwenang. PT Petrokimia Gresik melakukan verifikasi atau
 pembuktian terhadap tindakan perbaikan yang sudah dijadwalkan serta
melakukan pengawasan langsung terhadap tindakan perbaikan tersebut
dengan meninjau langsung lokasi perbaikan.
“Setiap tindakan perbaikan selalu dikomunikasikan antara
 pihak yang
yan g melakukan perbaikan (pemeliharaan) dengan petugas
 safety kompartemen tersebut. Jadi, tidak terjadi komunikasi yang
yan g
 salah, pihak pemeliharaan melaporkan tindakan perbaikan yang
dilakukan dan petugas safety melakukan pembuktian (biasanya
datang langsung ke lokasi) terhadap tindakan perbaikan.” 

Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik telah


melakukan verifikasi terhadap tindakan perbaikan, sehingga dalam hal
ini PT Petrokimia Gresik dinilai sesuai dengan teori yang berlaku.
e.  Melakukan uji kelayakan
Melakukan uji kelayakan setelah selesai implementasi sarana
 perbaikan, untuk memastikan bahwa semuanya dapat berjalan secara
efektif. PT Petrokimia Gresik dalam tindakan perbaikan temuan yang

sudah ditindak lanjuti akan melakukan atau memeriksa kelayakan


tindakan perbaikan tersebut, agar temuan yang sudah ditindak lanjuti
dapat berfungsi secara efektif.
“Uji kelayakan tidak dilakukan oleh petugas safety yang
ada dilapangan, karena bukan tugas kerjanya. Uji kelayakan
tergantung pada setiap tindakan perbaikannya, bisa dari pihak
luar perusahaan ataupun dari internal perusahaan sendiri, yang
dilakukan oleh SPPK.” 

70

Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik telah


melakukan uji kelayakan terhadap tindakan perbaikan, sehingga dalam
hal ini PT Petrokimia Gresik dinilai sesuai dengan teori yang berlaku.
f.  Melakukan review terhadap implementasi sarana perbaikan
Melakukan review terhadap implementasi sarana perbaikan secara
 berkala untuk memastikan bahwa tidak ada masalah lain yang
ditimbulkan. PT Petrokimia Gresik melakukan review terhadap tindakan

 perbaikan secara berkala serta memastikan bahwa perbaikan tersebut


tidak akan menimbulkan masalah lain.
“ Petugas safety dalam melakukan patrol harian, selain
untuk memantau keadaan lingkungan kerja dan pekerja, biasanya
 juga meninjau ulang terhadap pelaksanaan sarana perbaikan
 yang telah dilakukan pihak pemeliharaan. ” 

Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik telah


melakukan uji kelayakan terhadap tindakan perbaikan, sehingga dalam
hal ini PT Petrokimia Gresik dinilai sesuai dengan teori yang berlaku.

Berikut merupakan tahap tindakan korektif yang harus dilakukan


dalam pelaksanaan  safety patrol menurut Bird dan Germany (1986) dan
tahap tindakan korektif yang dilakukan dalam pelaksanaan safety
pelaksanaan  safety patrol PT
Petrokimia Gresik.

Tabel 2.11 Tahap Tindakan Korektif Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol Menurut Bird
dan Germany (1986) dan Tahap Tindakan Korektif Sa
 Safe
fetty Pat
Patrr ol dalam
Pelaksanaan Sa
 Safe
fetty Patrol
Patrol PT Petrokimia Gresik

No. Tahap Tindakan Korektif Tahap Tindakan Keterangan


 Safe
 Safetty Patrol
Patrol Menurut Bird Korektif Sa
 Safe
fetty
dan Germany (1986) Patrol PT
Petrokimia Gresik
1. Adanya penghargaan terhadap PT Petrokimia Gresik Sesuai
 perseorangan atau tim kerja mengadakan
yang selalu menjaga tempat  penghargaan terhadap
kerjanya dengan aman dan karyawan teladan K3.
selamat.

71

No. Tahap Tindakan Korektif Tahap Tindakan Keterangan


 Safe
 Safetty Patrol
Patrol Menurut Bird Korektif Sa
 Safefetty
dan Germany (1986) Patrol PT
Petrokimia Gresik
2. Membuat skala prioritas Hasil temuan Sesuai
upaya-upaya perbaikan yang diklasifikasikan,
harus dikerjakan kemudian ditentukan
 prioritas upaya
 perbaikannya.
3. Monitoring terhadap program Setiap tindakan Sesuai
 perbaikan dan anggaran biaya  perbaikan yang
sampai implementasi dilakukan selalu
 perbaikan selesai dalam pengawasan
sampai tindakan
 perbaikan tersebut
selesai.
4. Verifikasi atau pembuktian Dilakukan Sesuai
 bahwa tindakan perbaikan  pengecekan untuk
dimulai sesuai jadwal yang  pembuktian bahwa
direncanakan, dan dikerjakan  perbaikan dilakukan
oleh orang yang tepat. sesuai jadwal yang
direncanakan.
5. Melakukan uji kelayakan Setelah tindakan Sesuai
setelah selesai implementasi  perbaikan selesai,
sarana perbaikan, untuk dilakukan uji coba
memastikan bahwa semuanya atau kelayakan oleh
dapat berjalan secara efektif.  pihak yang
 berwenang.
6. Melakukan review terhadap Review dilakukan Sesuai
implementasi sarana perbaikan secara berkala
secara berkala untuk terhadap perbaikan
memastikan bahwa tidak ada yang telah dilakukan.
masalah lain yang ditimbulkan

Berdasarkan tabel 2.10 PT Petrokimia Gresik dinilai telah memenuhi


 persyaratan tahap tindakan korektif  safety patrol   atau sudah sesuai dengan
apa yang telah disebutkan. Proses tindakan korektif dilakukan pada saat
ditemukan temuan atau ketidaksesuaian pada unit kerja. Ketika mendapatkan
temuan segera catat yang kemudian ditindak secara langsung baik secara
lisan dengan sebuah teguran dan secara tertulis dengan melakukan

72

konfirmasi dan koordinasi dengan penanggung jawab pekerjaan atau area


tersebut supaya dapat dilakukan perbaikan saat itu juga ketika temuan
ketidaksesuaian bersifat perbaikan segera. Jika perbaikan sudah dilakukan
maka temuan sudah selesai diberikan tindak lanjut dan dapat dicatat hasil
temuan hingga upaya perbaikan yang dilakukan agar dapat melanjutkan ke
inspeksi berikutnya. Apabila hasil temuan tidak dapat diberikan upaya
 perbaikan saat itu juga maka catat jenis temuan dengan menuliskan

ketidaksesuaian dalam form inspeksi dan tentukan target penyelesaian untuk


melaksanakan perbaikan serta dilaporkan dalam rapat SP2K3. Hasil
 perbaikan yang telah dilakukan perlu diperiksa kembali apakah sesuai
dengan target waktu penyelesaian yang sudah diberikan kepada
 penanggungjawab pekerjaan di area tersebut. Jika sudah sesuai mak
makaa temuan
dapat diubah sifatnya menjadi close atau selesai.

5)  Tahap Laporan Hasil Inspeksi

Laporan inspeksi merupakan satu bagian penting dari suatu sistem


manajemen inspeksi yang dijadikan sebagai suatu alat atau sarana yang
dapat digunakan sebagai bahan informasi dan komunikasi yang efektif
(Sarah, 2015). Dalam bukunya (Tarwaka, 2014) menyebutkan bahwa
laporan inspeksi yang baik akan dapat memberikan manfaat-manfaat
seperti, laporan inspeksi oleh supervisor dapat memberikan feedback
memberikan  feedback kepada
 pihak manajemen atas dalam
da lam ruang lingkup K3. Hal ini akan membantu para
manajer dalam pengambilan keputusan yang lebih baik tentang hal-hal yang
 berkaitan dengan inspeksi. Oleh karena itu, menurut Bird dan Germany

(1986) dalam laporan inspeksi yang baik dapat memberikan manfaat seperti
 berikut:

a.  Laporan inspeksi digunakan untuk memberikan  feedback   kepada pihak


manajemen atas temuan K3
Laporan inspeksi oleh supervisor dapat memberikan feedback 
memberikan  feedback  kepada
  kepada
 pihak manajemen atas (middle and upper managers)
managers) dalam ruang

73

lingkup K3. Hal ini akan membantu para manager dalam pengambilan
keputusan yang lebih baik tentang hal-hal yang berkaitan dengan
inspeksi. Di samping itu, laporan juga memberikan manfaat bagi
 pengembangan-pengembangan program
p rogram organisasi lainnya seperti untuk
kontrol pembelian barang/material, pengembangan training, penyediaan
alat pelindung diri, desain tempat kerja.
PT Petrokimia Gresik dalam pelaporan hasil inspeksi digunakan

untuk memberikan umpan balik/ feedback 


 feedback   kepada pihak manajemen
untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan
 safety patrol .
“ Laporan
safety patrol yang diberikan kepada pihak manajemen
tentang temuan K3, biasanya yang masuk dalam prioritas tinggi.
 Karena sudah tidak dapat diperlakukan pada tingkat unit, maka dari
itu dibawa ke pihak manajemen melalui sidang P2K3. Sidang P2K3
akan dilakukan untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang
dilakukan bersama tingkat manajer.” 

Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik telah


menggunakan laporan safety
laporan  safety patrol  untuk
  untuk memberikan feedback 
memberikan  feedback  kepada
  kepada
 pihak manajemen atas temuan K3, sehingga dalam hal ini PT Petrokimia
Gresik dinilai sesuai dengan teori yang berlaku.
 b.  Laporan inspeksi sebagai sumber informasi penting untuk identifikasi
masalah-masalah serupa di tempat lain
Salinan laporan, atau informasi yang diperoleh dari supervisor,
didistribusikan dengan tepat sehingga informasi yang dibagikan dapat
membantu mengidentifikasi masalah serupa di bidang lain.

“ Bahaya disetiap lingkungan kerja khususnya pabrik Petro


hampir sama semua, jadi laporan inspeksi kemungkinan juga sama,
tapi kita bersama-sama saling sharing laporan inspeksi, kan bisa aja
bahaya yang ada disini bisa jadi temuan di tempat lain.” 

PT Petrokimia Gresik dalam pelaporan hasil inspeksi didistribusikan


kepada pihak yang berwenang serta dijadikan sebagai informasi penting
untuk identifikasi bahaya atau yang mungkin juga terjadi di tempat lain,

74

sehingga dalam hal ini PT Petrokimia Gresik dinilai sesuai dengan teori
yang berlaku.
c.  Laporan tertulis klasifikasi hazards lebih baik daripada laporan secara
lisan
Laporan tertulis dengan klasifikasi hazards yang
menginformasikan tentang kondisi-kondisi tidak normal maupun
tindakan tidak aman lebih baik daripada laporan secara lisan. PT

Petrokimia Gresik dalam pelaporan hasil inspeksi menyampaikan secara


lisan yang disampaikan saat adanya temuan serta laporan secara tertulis
yang wajib dibuat setiap bulannya untuk dibahas dalam rapat SP2K3
serta dengan adanya laporan tertulis merupakan salah satu upaya
 pendokumentasian SMK3, sehingga dalam hal ini PT Petrokimia Gresik
dinilai sesuai dengan teori yang berlaku.
d.  Dokumentasi laporan akan memudahkan kegiatan inspeksi berikutnya
PT Petrokimia Gresik dalam pelaporan hasil inspeksi
menyertakan dokumentasi dalam penulisan laporannya yang digunakan
untuk memudahkan pengawasan tindakan perbaikan yang telah selesai
serta untuk kegiatan inspeksi berikutnya. Berikut merupakan laporan
hasil safety
hasil  safety patrol .

Sumber: LK3 PT Petrokimia Gresik

Gambar 2.22 Laporan Hasil Patrol SP2K3 KK Pabrik I

75

Berdasarkan uraian diatas, diketahui PT Petrokimia Gresik telah


menyertakan dokumentasi dalam penulisan laporan, sehingga dalam hal
ini PT Petrokimia Gresik dinilai sesuai dengan teori yang berlaku.
e.  Tindakan korektif dapat segera dilakukan atas dasar rekomendasi
tertulis di dalam laporan inspeksi
PT Petrokimia Gresik dalam penulisan laporan patrol
menyertakan rekomendasi yang disampaikan secara tertulis.
Rekomendasi tersebut dapat dijadikan tindakan korektif secara
langsung, sehingga dalam hal ini PT Petrokimia Gresik dinilai sesuai
dengan teori yang berlaku.

Berikut merupakan hasil laporan inspeksi yang harus sesuai dengan


 pelaksanaan  safety patrol menurut Bird dan Germany (1986) dan tahap
tindakan korektif yang dilakukan dalam pelaksanaan  safety patrol PT
Petrokimia Gresik.

Tabel 2.12 Laporan Hasil Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol Menurut
 Menurut  Bird dan Germany
(1986) dan Laporan Hasil Sa
 Safe
fetty Patrol dalam Pelaksanaan Safety
Patrol
Patrol PT Petrokimia Gresik

No. Laporan Hasil Sa


 Safe
fetty Pat
Patrr ol Laporan Hasik Keterangan
Menurut Bird dan Germany  Safe
 Sa fetty Pat
Patrol
rol PT
(1986) Petrokimia Gresik
1. Laporan inspeksi digunakan Laporan  safety patrol   Sesuai
untuk memberikan feedback oleh supervisor
kepada pihak manajemen atas memberikan  feedback  
tentang K3 kepada pihak
manajemen atas
dalam ruang lingkup
K3 sebagai upaya
 pengambilan
keputusan.
2. Laporan inspeksi sebagai Laporan  safety patrol Sesuai
sumber informasi penting dijadikan informasi
untuk identifikasi masalah-  penting untuk
masalah serupa di tempat lain. identifikasi bahaya
yang mungkin juga
terjadi di tempat lain
atau unit kerja lain

76

No. Laporan Hasil Sa


 Safe
fetty Pat
Patrr ol Laporan Hasik Keterangan
Menurut Bird dan Germany  Safe
 Safetty Pat
Patrol
rol PT
(1986) Petrokimia Gresik
yang berada di PT
Petrokimia Gresik.
3. Laporan tertulis klasifikasi Pelaporan hasil  safety Sesuai
hazards lebih baik daripada  patrol disampaikan
laporan secara lisan  baik itu secara lisan
saat adanya temuan
serta laporan secara
tertulis yang wajib
dibuat setiap bulannya
untuk dibahas dalam
rapat SP2K3.
4. Dokumentasi laporan akan Pelaporan hasil  safety Sesuai
memudahkan kegiatan inspeksi  patrol   menyertakan
 berikutnya dokumentasi dalam
 penulisan laporannya
yang digunakan untuk
memudahkan
 pengawasan tindakan
 perbaikan yang telah
selesau serta untuk
kegiatan inspeksi
 berikutnya.
5. Tindakan korektif dapat segera Rekomendasi yang Sesuai
dilakukan atas dasar terncantum laporan
rekomendasi tertulis di dalam hasil  safety patrol
laporan inspeksi disampaikan secara
tertulis, dapat
dijadikan tindakan
korektif secara
langsung.

Berdasarkan tabel 2.11 PT Petrokimia Gresik dinilai telah memenuhi


 persyaratan laporan hasil  safety patrol   atau sudah sesuai dengan apa yang
telah disebutkan. Laporan  safety patrol   PT Petrokimia Gresik merupakan
tindak lanjut dari hasil lembar  safety patrol   dibuat oleh departemen LK3
dalam bentuk laporan bulanan yang akan diserahkan kepada Manager,
Sekretaris SP2K3 Kompartemen, Kabag K3 dan anggota  safety
reprsentative..
reprsentative Laporan tersebut membantu penanggungjawab untuk

77

mengambil keputusan sebagai upaya tindak lanjut yang


yang lebih baik tentang
hal-hal yang berkaitan dengan inspeksi. Pelaporan dilakukan secara rutin
setiap bulannya apabila ditemukan ketidaksesuaian terhadap suatu tindakan
tidak aman, kondisi yang tidak aman serta lingkungan kerja, sehingga dapat
segera ditentukan dan dilakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu
tertentu. Laporan yang tersedia akan digunakan dalam rapat SP2K3 setiap
kompartemen.

Kemudian dilakukan analisis dengan mempertimbangkan bentuk


ketidaksesuaian, jika ketidaksesuaian memiliki potensi bahaya tinggi, perlu
anggaran besar dan jangka waktu penyelesaiannya lama maka akan dijadikan
 pembahasan pada sidang P2K3. Sedangkan, untuk pelaporan patrol oleh
seorang inspektor Departemen LK3 pelaporan hanya dibuat dalam laporan
statistik yang dilaporkan dalam setiap bulannya.

Pelaporan dan dokumentasi yang dilakukan PT Petrokimia Gresik


telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 mengatakan
 bahwa, “pelaporan hasil temuan inspeksi dapat dipergunakan sebagai
 perbaikan terhadap potensi bahaya sehingga dapat menekan angka
terjadinya kecelakaan kerja” 
kerja”  dan telah dicantumkan dalam Prosedur
Pemantauan dan Pelaporan K3 PR-01-0121, yang tersedia dalam lampiran
dengan nomor dokumen FM-30-0128 dan FM-30-0129.

Maka berikut hasil ringkasan tahapan pelaksanaan  safety patrol PT


Petrokimia Gresik dengan tahapan pelaksanaan inspeksi menurut Bird dan
Germany (1986), adalah sebagai berikut:

78

Tabel 2.13 Kesesuaian Tahapan Pelaksanaan Sa


 Safe
fetty Pat
Patrr ol PT Petrokimia
Gresik Berdasarkan Bird dan Germany (1986)

No Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaksanaan Sa


 Safe
fetty Keterangan
 Safe
 Safetty Pat
Patrr ol Patrol PT Petrokimia
Menurut Bird dan Gresik
Germany (1986)
1. Tahap Persiapan
Merencanakan Menentukan area  safety Sesuai
inspeksi  patrol   dan tanggung jawab

masing-masing objek
Menentukan apa yang Menentukan area yang Sesuai 
akan dilihat diinspeksi yang tercantum
dalam checklist dan IK
Memahami yang akan SR, SP2K3 dan anggota Sesuai 
dicari Departemen LK3 sudah
diberikan pelatihan terkait
 safety patrol   berdasarkan
 peraturan yang berlaku.
Membuat checklist Checklist yang digunakan Kurang sesuai,
oleh SR disiapkan oleh masih terdapat
Departemen LK3, akan kekurangan,
tetapi terdapat kekurangan sehingga
karena tidak terdapat diharapkan untuk
checklist yang digunakan membuat checklist
oleh petugas safety yang digunakan
Departemen LK3. oleh petugas safety
Departemen LK3.
Melihat laporan laporan inspeksi Sesuai 
inspeksi sebelumnya sebelumnya digunakan
sebagai bahan evaluasi dan
monitoring dalam  safety
 patrol selanjutnya.
Menyiapkan alat dan Disediakan peralatan yang Sesuai 
 bahan untuk inspeksi digunakan saat melakukan
 safety patrol .
2. Tahap pelaksanaan Inspeksi
Berpedoman pada Berpedoman pada peta Sesuai, akan tetapi
 peta pabrik  pabrik dan checklist, akan dalam
(workplace mapping ) tetapi masih ditemukan  pelaksanannya oleh
dan checklist .  pelaksana yang tidak  petugas  safety
menggunakan checklist nya.
nya.  patrol   masih
terdapat
kekurangannya

79

No Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaksanaan Sa


 Safe
fetty Keterangan
 Safe
 Safetty Pat
Patrr ol Patrol PT Petrokimia
Menurut Bird dan Gresik
Germany (1986)
dengan teori yang
 berlaku, sehingga
harus dilakukan
 pengawasan
terhadap pelaksana
 safety patrol oleh
Dept. LK3 serta
dilakukan pelatihan
rutin terkait
 pelaksanaan  safety
 patrol .
Mengambil tindakan Dilakukannya tindakan Sesuai
 perbaikan sementara  perbaikan sementara yang
kemudian dikoordinasikan
dengan kabag unit setempat.
Jelaskan dan Hasil temuan dilaporkan SesuaiSesuai  
tempatkan setiap hal dan dituliskan dengan jelas
dengan jelas dan lengkap.
Klasifikasi hazard Mengklasifikasikan temuan Sesuai, akan tetapi
 bahaya yang terdapat pada tidak
area kerja serta untuk terdokumentasikan
dijadikan prioritas tindak dengan baik,
 perbaikan. diharapkan dibuat
kebijakan dalam
mendokumentasika
n klasifikasi bahaya
 pada setiap temuan.
Menentukan faktor Menentukan faktor Sesuai
 penyebab utama  penyebab utama temuan
adanya tindakan dan untuk dijadikan bahan
kondisi yang tidak evaluasi

3. aman
Tahap Pengembangan upaya perbaikan 
Pengembangan upaya Pengembangan upaya Sesuai
 perbaikan dilakukan  perbaikan segera dilakukan
saat dilakukannnya ketika ditemukan temuan
 safety patrol   untuk  pada saat pelaksanaan  safety
mencegah terjadinya  patrol, seperti
kerugian. membersihkan ceceran air
serta memasang tanda

80

No Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaksanaan Sa


 Safe
fetty Keterangan
 Safe
 Safetty Pat
Patrr ol Patrol PT Petrokimia
Menurut Bird dan Gresik
Germany (1986)
kebocoran gas dan
dilakukannya perbaikan
( safety
 safety line).
line).
4. Tahap tindakan korektif  
Adanya penghargaan PT Petrokimia Gresik Sesuai
terhadap perseorangan mengadakan penghargaan
atau tim kerja yang terhadap karyawan teladan
selalu menjaga tempat K3.
kerjanya dengan aman
dan selamat.
Membuat skala Hasil temuan Sesuai
 prioritas upaya-upaya diklasifikasikan, kemudian
 perbaikan yang harus ditentukan prioritas upaya
dikerjakan  perbaikannya.
Monitoring terhadap Setiap tindakan perbaikan Sesuai
 program perbaikan yang dilakukan selalu dalam
dan anggaran biaya  pengawasan sampai
sampai implementasi tindakan perbaikan tersebut
 perbaikan selesai selesai.
Verifikasi atau Dilakukan pengecekan Sesuai
 pembuktian bahwa untuk pembuktian bahwa
tindakan perbaikan  perbaikan dilakukan sesuai
dimulai sesuai jadwal  jadwal yang direncanakan.
yang direncanakan,
dan dikerjakan oleh
orang yang tepat.
Monitoring selama Pengawasan tindakan Sesuai
 pengembangan,  perbaikan dilakukan selama
konstruksi dan atau tindakan tersebut
modifikasi untuk  berlangsung, yaitu
menjamin bahwa apa  pengembangan, konstruksi,

yang
dengandikerjakan
apa sesuai
yang dan modifikasi.
dimaksud
Melakukan uji Setelah tindakan perbaikan Sesuai
kelayakan setelah selesai, dilakukan uji coba
selesai implementasi atau kelayakan oleh pihak
sarana perbaikan, yang berwenang.
untuk memastikan
 bahwa semuanya

81

No Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaksanaan Sa


 Safe
fetty Keterangan
 Safe
 Safetty Pat
Patrr ol Patrol PT Petrokimia
Menurut Bird dan Gresik
Germany (1986)
dapat berjalan secara
efektif.
Melakukan review Review dilakukan secara Sesuai
terhadap implementasi  berkala terhadap perbaikan
sarana perbaikan yang telah dilakukan.
secara berkala untuk
memastikan bahwa
tidak ada masalah lain
yang ditimbulkan
5. Tahap pelaporan hasil inspeksi 
Laporan inspeksi Laporan  safety patrol   oleh Sesuai
digunakan untuk supervisor memberikan
memberikan feedback feedback kepada pihak
kepada pihak manajemen atas (middle and
manajemen atas upper managers) dalam
tentang K3 ruang lingkup K3.
Laporan inspeksi Laporan  safety patrol Sesuai
sebagai sumber dijadikan informasi penting
informasi penting untuk indetifikasi bahaya
untuk identifikasi atau yang mungkin juga
masalah-masalah terjadi di tempat lain.
serupa di tempat lain.
Laporan tertulis Pelaporan hasil safety
hasil  safety patrol Sesuai
klasifikasi hazards disampaikan baik itu secara
lebih baik daripada lisan saat adanya temuan
laporan secara lisan serta laporan secara tertulis
yang wajib dibuat setiap
 bulannya untuk dibahas
dalam rapat SP2K3
Dokumentasi laporan Pelaporan hasil safety
hasil  safety patrol   Sesuai
akan memudahkan menyertakan dokumentasi

kegiatan
 berikutnya inspeksi
dalam
yang penulisan
digunakan laporannya
untuk
memudahkan pengawasan
tindakan perbaikan yang
telah selesau serta untuk
kegiatan inspeksi berikutnya
Tindakan korektif Rekomendasi yang Sesuai
dapat segera terncantum laporan hasil
dilakukan atas dasar  safety patrol disampaikan

82

No Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaksanaan Sa


 Safe
fetty Keterangan
 Safe
 Safetty Pat
Patrr ol Patrol PT Petrokimia
Menurut Bird dan Gresik
Germany (1986)
rekomendasi tertulis secara tertulis, dapat
di dalam laporan dijadikan tindakan korektif
inspeksi secara langsung

Berdasarkan tabel 2.10 PT Petrokimia Gresik dalam pelaksanaan  safety


 patrol sudah baik dan telah memenuhi kriteria tahapan pelaksanaan  safety patrol  
menurut Bird dan Germany (1986), akan tetapi masih terdapat beberapa
kekurangan salah satunya tidak tersedianya checklist
checklist yang digunakan Departemen
LK3. Oleh karena itu diharapkan bagi PT Petrokimia Gresik untuk lebih
meningkatkan proses pelaksanaan  safety patrol   serta diharapkan pemenuhan atau
 pembaharuan prosedur yang masih memiliki kekurangan.

83

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3  BAB III SIMPULANDANSARAN

3.1  Kesimpulan
Setelah melakukan observasi melalui kerja praktik mengenai gambaran
 safety patrol   di PT Petrokimia Gresik Tahun 2019 maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1.  Profil Perusahaan PT Petrokimia Gresik 2019 merupakan salah satu anak
 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Pupuk Indonesia
(Persero) yang bergerak dalam bidang produksi pupuk, bahan kimia, dan
 bidang jasa lainnya seperti jasa konstruksi, fabrikasi, inspeksi teknik, dan
laboratorium. Gambaran Umum Departemen Lingkungan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (LK3) pada PT Petrokimia Gresik Tahun 2019 yaitu
memiliki tim K3 yang bertugas untuk mengurangi dan mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dengan cara mengawasi dan mengendalikan bahaya pada
setiap pekerjaan. PT Petrokimia Gresik memiliki petugas safety yang
 bertanggung jawab didalam proses produksi PT Petrokimia Gresik.
2.  Gambaran kebijakan PT Petrokimia Gresik berdasarkan hierarki level
dokumen OHSAS 18001 tahun 1970:
a.  Acuan dalam melaksanakan  safety patrol   adalah Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Peraturan Pemerintah No.
50 Tahun 2012.
 
 b. Prosedur Pemantauan dan Pelaporan K3 PR-02-012 mengacu pada
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Peraturan
Pemerintah No. 50 Tahun 2012. Prosedur program pemantauan dan
 pelaporan K3 ditinjau dari definisi program serta tujuan program tersebut,
 belum dijelaskan secara rinci dan spesifik sehingga dinilai kurang
ku rang sesuai
s esuai
dengan teori ataupun peraturan yang berlaku.

84

c.  Instruksi kerja telah dibuat oleh PT Petrokimia Gresik yang ditujukan
untuk Departemen LK3.
d.  Formulir, checklist   disediakan oleh Departemen LK3 yang tercantum
dalam prosedur dan intruksi kerja
1)  Form Laporan Hasil Pemeriksaan Bulanan Anggota Safety
 Representative   dan Tindak lanjut dengan nomor dokumen FM 30-
 Representative
0128
2)  Form Laporan Hasil Patrol SP2K3 dan Tindak lanjut dengan nomor
dokumen FM 30-0129
  Form Laporan Hasil Pemeriksaan SP2K3-Potensi Bahaya
Tinggi, Perlu Anggaran Besar dan Jangka Waktu Penyelesaian
Lama dengan nomor dokumen FM 02-0121
  Form Daftar Periksa (Checklist 
( Checklist ) Safety Patrol oleh
oleh   Safety
 Representative atau SP2K3 dengan nomor dokumen FM 02-
0121

3)  Selain itu, terdapat pula  safety patrol Deaprtemen LK3 yang
menggunakan instruksi kerja sebagai acuan, adapun dokumen yang
digunakan yaitu:
  Daftar Pemeriksaan  Forklift, Standar Kelaikan dan
Pengoperasian Forklift dengan nomor dokumen SD-36-3030
  Crane Safety Checklist dengan nomor dokumen FM-30-0253
  Checklist Pemeriksaan Scaffolding dengan nomor dokumen SD-
36-3002
3.  Gambaran pelaksanaan program  safety patrol   PT Petrokimia Gresik dinilai
masih kurang sesuai dengan prosedur yang berlaku di perusahaan maupun
 peraturan yang berlaku. Adapun beberap ketidaksesuaian yaitu:
a)  Pada tahap persiapan dalam menyiapkan checklist , dinilai masih kurang
dikarenakan terdapat beberapa checklist
c hecklist yang tidak disediakan , yaitu
checklist yang digunakan oleh Departemen LK3.

85

 b)  Penggunaan checklist   dinilai kurang efektif, karena masih ditemukan


 beberapa inspektor tidak menggunakannya ketika sedang melaksanakan
mel aksanakan
 safety patrol. 
patrol. 

3.2  Saran 
Saran Bagi Departemen LK3

1.  Departemen LK3  diharapkan melakukan kajian ulang dan pembaharuan

terhadap Prosedur pemantauan dan pelaporan K3 dikarenakan prosedur


tersebut dinilai masih kurang sesuai dengan teori ataupun peraturan yang
 berlaku.
2.  Departemen LK3  diharapkan membuat prosedur yang digunakan sebagai
acuan Departemen LK3 yang berada pada masing-masing kompartemen
dalam pelaksanaan safety
pelaksanaan safety ptrol. 
ptrol. 
3.  Departemen LK3  diharapkan mengadakan pelatihan tambahan terhadap
 safety representative 
representative  terkait tugas dan tanggung jawabnya dalam
melaksanakan  safety patrol sehingga pelaksanaan  safety patrol  berjalan
efektif.
4.  Departemen LK3  diharapkan melengkapi persiapan  safety patrol   seperti
membuat checklist  terhadap
 terhadap beberapa item objek safety
objek safety patrol. 
patrol. 
5.  Departemen LK3   perlu menerapkan pemantauan terhadap efektivitas
 pelaksanaan tindakan perbaikan sementara terhadap pelanggaran yang
ditemukan saat pelaksanaan safety
pelaksanaan safety patrol .
6.  Membuat kebijakan dalam hal pendokumentasian segala bentuk tindakan
yang dilakukan serta pelaksanaan safety
pelaksanaan safety patrol. 
patrol. 

Saran Bagi Pelaksana  Sa


 Safe
fetty Pat
Patrol
rol ( Safe
 Safetty R epr esent
senta
ati ve dan Safety
Inspektor Deparetemen LK3)

1.  Pelaksana
Pelaksana safety
 safety patrol diharapkan untuk melakukan safety
melakukan  safety patrol  berdasarkan
 berdasarkan
 prosedur yang telah tertulis.

86

2.  Pelaksana  safety patrol diharapkan untuk selalu menggunakan checklist   serta
 berpedoman pada peta pabrik yang telah ditentukan pada saat melakukan
 safety patrol. 
patrol. 
3.  Pelaksana  safety patrol diharapkan untuk lebih meningkatkan kesadaran
 pentingnya K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada
pad a pekerja.
4.  Mendokumentasikan segala bentuk tindakan yang dilakukan serta pelaksanaan
dalam safety
dalam safety patrol. 
patrol. 

Saran Bagi PT Petrokimia Gresik


1.  Mendukung segala upaya yang dilakukan oleh Departemen LK3 dalam
melaksanakan  safety patrol   sebagai salah satu usaha dalam mencegah
kecelakaan kerja.

87

4  DAFTAR PUSTAKA

American Chemical Society Committee on Chemical Safety, A. 2000. Safety Audit/


 Inspection Manual. Washington
Manual.  Washington DC: American Chemical Society Committee on
Chemical Safety

Badan Pengelola Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. 2016. 


2016.   Jumlah kecelakaan Kerja di

 Indonesia Masih Tinggi


Bird dan Germani. 1986.  Practical Loss Control Leadership.
Leadership. Georgia : Devision of
International Loss Control Institute

Canadian Centre for Occupational Health and Safety. (2017, April 3). Canadian Centre
 for Occupational Health and Safety.
Safety. Dipetik April 2, 2019, dari Canadian Centre
for Occupational Health and Safety:
https://www.ccohs.ca/oshanswers/prevention/effectiv.html

Candra, K. (2009).  Pelaksanaan Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sebagai


Tindakan Pencegahan Kecelakaan Akibat Kerja di PT. Coca-Cola Bottling
 Indonesia Central Java . Surakarta:
. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

HSE, 2013. Standard Operating Procedur (SOP) For The Early Years Services
 Inspectorate

Human Resources and Social Development Canada. 2007. Work Place Inspections A
 Matter of Health and Safety 
Safety 

Kementrian Tenaga Kerja RI. 2018. 


2018.   Penguatan dan Integritas Implementasi K3L di

 Lingkungan Kampus 
Kampus 

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Satu Orang Pekerja Di Dunia


 Meninggal Setiap 15 Detik Karena Kecelakaan Kerja. Agustus 23, 2017  

OHSAS 180001. 2007. Occupational Health and Safety Management System-


 Requirement  

88

Organization, I. L. (2018). Keselamatan dan Kesehatan Kerja:  Meningkatkan


 Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Muda. 
Muda.  Jakarta: International Labour
Organization

Peraturan Pemerintah RI No. 50. 2012.  Penerapan Sistem Manjemen Keslamatan dan
 Kesehatan Kerja

Peraturan Menteri
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05 Tahun 2014 tentang  Pedoman Sistem

 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Pekerjaan Umum


Prabowo, G., 2016. 5W1H Root Cause Analysis Tool.

Rinawati, S., Maharani, R. A., & Wijayanti, R. (2017). 


(2017).   Program Inspeksi K3 dalam
 Pencapaian Budaya K3 Di Industri Mie PT ABC Semarang .  Journal of
Industrial Hygiene and Occupational Health , 75-97.

Rizkiana, N., & Wahyuningsih, A. 2017.  Potensi Bahaya Pekerja Ground Handling
 Divisi Ramp Handling dan Ground Support Equipment. 
Equipment.  HIGEIA,
HIGEIA, 1(3): 30-38 .

Safety, A. C. 2000. Safety Audit/ Inspection Manual. American Chemical Society


Committee on Chemical Safety. Washington
Safety.  Washington DC.

Sarah, D. 2015. Analisis


Analisis Kepatuhan Supervisor Terhadap Implementasi Program
Occupational Health & Safety (OHS) Planned Inspection di PT. CCAI. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 3 (3) , 342-355.

Tarwaka. 2014. Keselamatan
2014.  Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Manajemen dan Implementasi K3
K3
Kerja. Surakarta: Harapan Press
di Tempat Kerja. Surakarta:

Undang – 
Undang  –  Undang
 Undang RI. 1970. Keselamatan Kerja
Workbook. Vancouver: WorkSafeBC 
WorkSafeBC. 2012. Safety Inspections Workbook. Vancouver:

89

Anda mungkin juga menyukai