Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN MAGANG

GAMBARAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA


DI PT. AGRIMITRA UTAMA PERSADA

DI SUSUN OLEH :

ARIF MARTHA MAHENDRA


1510104046

PEMBIMBING AKADEMIK
RADIAN ILMASKAL,MPH

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Magang ini telah diseminarkan dan dipertahankan dihadapan


Tim Pengguji Seminar Magang Program Studi Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang.

Padang, 13 Maret 2019

Tim Penguji

Ketua Penguji (Pembimbing I)

Radian Ilmaskal, MPH

Penguji I (Nara Sumber I)

Hj. Djusmanidar, SKM

Penguji II (Nara Sumber II)

Andree Aulia Rahmat, M.KL

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr,Wb. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah


SWT. yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan magang ini dengan judul
“Gambaran Kejadian Kecelakaan Kerja di PT. Agrimitra Utama Persada”.
Laporan magang ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan program pendidikan di STIKes Alifah Padang pada jurusan
Kesehatan Masyarakat dengan Peminatan Kesehatan Keselamatan kerja
(K3). Dengan mengikuti program magang di Instansi PT. Agrimitra Utama
Persada divisi AMDK-SMS yang di lakukan selama ± 1 bulan diharapkan
dapat mengetahui secara langsung kinerja nyata dari sebuah unsur K3 yang
ada di lapangan.
Dalam kegiatan praktek kerja dan penyusunan laporan magang ini,
banyak sekali pihak-pihak yang telah membantu suksesnya demi
terselesaikan tugas magang ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima
kasih sebanyak banyaknya kepada:
1. Kedua Orangtua yang memberi dukungan baik berbentuk moral dan
material
2. Ibu Ns Revi Neini Ikbal, M.Kep selaku ketua STIKes Alifah Padang
3. Ibu Nurul Prihastita Rizyana, MKM,selaku Ketua Prodi Kesehatan
Masyarakat
4. Bapak Radian Ilmaskal, MPH,selaku pembimbing akademik
5. Direksi beserta staff PT. Agrimitra Utama Persada yang telah
berkenan memeberi kesempatan kepada kami untuk magang di sini
6. Bapak Afwelly,M selaku pembimbing lapangan
7. Serta kepada rekan-rekan dan semua pihak yang tidak tersebutkan
namanya, yang melancarkan penyusunan laporan magang ini.

iii
Disadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di dalam susunan
Laporan Magang ini. Namun penulis berharap semoga laporan ini dapat
memberi manfaat khususnya bagi rekan Kesehatan Masyarakat, dan semua
pihak pada umumnya.
Wassalaamu’alaikum. Wr. Wb.

Padang, Februari 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................... 2
C. Manfaat ................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup ....................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. SMK3 ..................................................................................... 4
B. Kecelakaan Kerja .................................................................... 5
C. Tempat Kerja .......................................................................... 10
D. Insiden .................................................................................... 10
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG
A. Profil Perusahaan .................................................................... 11
B. Deskripsi Kegiatan Usaha ...................................................... 11
C. Visi dan Misi PT Agrimitra Utama Persada ........................... 12
D. Struktur Organisasi. ................................................................ 13
BAB IV HASIL OBSERVASI KEGIATAN
A. Data Responden ...................................................................... 22
B. Data Kecelakaan Kerja PT Agrimitra Utama Persada............ 23
C. Hasil Observasi ...................................................................... 24
BAB V PEMBAHASAN ....................................................................... 27

v
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 28
B. Saran ...................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Responden ...................................................................... 22


Tabel 4.2 Data Kecelakaan Kerja PT Agrimitra Utama Persada ............ 23
Tabel 4.3 Hasil Observasi di PT. Agrimitra Utama Persada................... 24

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi


Lampiran 2 Gantt chart
Lampiran 3 Profil PT. Agrimitra Utama Persada
Lampiran 4 Dokumentasi
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin
maju dan modern. Dengan demikian perkembangan ini berakibat
timbulnya berbagai macam perubahan yang sangat berarti mencakup
segala bidang kehidupan, kecuali bidang industri perindustrian. Disisi
lain perkembangan diluar industri juga sangat pesat seiring dengan
majunya teknologi perindustrian, semakin tinggi teknologi yang
digunakan maka semakin tinggi pula resiko yang dihadapi dan semakin
besar pula kerugian yang ditimbulkan, jika potensi bahaya tidak segera
dikendalikan dengan baik, maka akan menyebabkan kecelakaan. Dengan
kemajuan teknologi yang pesat maka perluasan kesempatan kerjaserta
pemanfataan mutu dan perlindungan tenaga kerja merupakan kebijakan
pokok yang sifatnya menyeluruh disemua sektor. Hal ini berarti bahwa
kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja merupakan bagian yang
tidakterpisahkan dari seluruh kebijakan pembangunan. Kenyataan bahwa
ekonomi umumnya dan sektor industri khususnya yang sangat cepat
disertai dengan penggunaan tehnologi yang sangat canggih berarti pula
peningkatan jumlah, jenis dan intensitas sumber bahaya di tempat kerja
(Effendi, 2016).
Di Indonesia, kasus-kasus kecelakaan meningkat. Sepanjang tahun
2018 lalu telah terjadi 157.313 kasus kecelakaan kerja, atau meningkat
dibandingkan kasus kecelakaan kerja yang terjadi tahun 2017 sebesar 123
ribu kasus (Kemenaker, 2018).
Selain menyebabkan penderitaan manusia yang tak terhitung,
kecelakaan dan penyakit akibat kerja mengakibatkan biaya ekonomi yang
signifikan, dengan perkiraan kerugian tahunan besaran 3,94 persen
(ILO,2017). Biaya untuk masyarakat pekerja muda yang terluka parah
dan mengalami gangguan jangka panjang dapat jauh lebih besar di

1
2

bandingkan biaya bagi masyarakat pekerja dewasa yang mengalami


cidera serupa. Konsekuensi dari cidera akibat kerja lebih serius ketika
cidera ini terjadi di awal kehidupan seorang pekerja muda. Seorang
pekerja muda dengan gangguan jangka panjang dapat berhenti menjadi
anggota masyarakat yang aktif dan tidak memanfaatkan pendidikan serta
pelatihan yang telah mereka terima.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Berdasarkan perumusan masalah di atas tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui upaya penanganan dan tindakan pencegahan
kecelakaan kerjadi PT Agrimitra Utama Persada bagian AMDK-
SMS.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya program K3 di perusahaan PT Agrimitra Utama
Persada
b. Teridentifikasinya potensi bahaya dan resiko keselamatan dan
kesehatan kerja di PT Agrimitra Utama Persada
c. Diketahuinya perbandingan teori yang ada dengan investigasi
pelaporan kecelakaan kerja di PT Agrimitra Utama Persada
d. Mendapatkan informasi tentang tindakan preventif yang di lakukan
PT. Agrimitra Utama Persada dalam mencegah terjadinya
kecelakaan kerja

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat menentukan jenis kecelakaan dan cedera yang di alami oleh
pekerja serta faktor resiko yang berhubungan dengan kecelakaan
kerja di kawasan PT. Agrimitra Utama Persada Divisi AMDK-
SMS
3

b. Mendapat wawasan baru terkait Ilmu Keselamatan dan Kesehatan


Kerja
c. Dapat memperdalam dan meningkatkan kreatifitas diri dalam
lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang telah dimiliki
d. Mendapat kesempatan dalam menyusun laporan magang sebagai
tugas mahasiswa Kesehatan Masyarakat peminatan K3
2. Bagi PT Agrimitra Utama Persada
a. Dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pihak
Institusi
b. Dapat memanfaatkan mahasiswa untuk membantu kegiatan teknis
dan operasional
c. Dapat memberi informasi yang berguna terkait penelitian
3. Bagi STIKes Alifah Padang
a. Menjalin hubungan kerjasama yang baik antara kampus dengan
Instansi PT. Agrimitra Utama Persada
b. Penelitian baru dan perkembangan ilmu K3
c. Sebagai bahan referensi di perpustakaan STIKes Alifah

D. Ruang Lingkup
Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Agrimitra Utama Persada
yang berlokasi di kepala hilalang, sicincin. Kegiatan magang di lakukan
selama ± satu bulan di PT. Agrimitra Utama Persada, dan dalam
pelaksanaanya peserta magang hadir 5 hari dalam seminggu dengan lama
kerja 8 jam per hari.
Gambaran Kejadian Kecelakaan Kerja di PT. Agrimitra Utama
Persada divisi AMDK-SMS yang membahas klasifikasi kecelakaan,
sebab kecelakaan, Alat pelindung diri dan tindakan preventif dalam
mencegah keceakaan Kerja.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. SMK3
SMK3 (Sistem Menajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan prosedur,
proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER. 05/MEN/1996,
Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari sistem
manajemen secara keseluruhan yang meliputi sruktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber
daya yang di butuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efesien dan produktif.
Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang
sering di masuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana
terdapat sumber sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah.
Tujuan dan sasaran sistem manajemen K3 adalah menciptakan
suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan,
penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efesien,
dan produktif.

4
5

Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100


orang atau lebih dan mengandung potensi bahaya yang di timbulkan oleh
karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran, dan penyakit
akibat kerja wajib menerapkan sistem manajemen K3.

B. Kecelakaan Kerja
1. Pengertian
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang
dapat berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan
terhadap pekerjaan atau proses. Kecelakaan adalah suatau kejadian
yang tidak diduga semula yang dapat mengacaukan suatu proses
setelah direncanakan oleh pihak yang bersangkutan. Sedangkan
kecelakaan kerja adalah semua kejadian kecelekaan dalam hubngan
kerja yan berakibat cidera fisik dan atau psikis serta kerusakan
peralatan harta benda (Siswowardojo, 2003).
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak
dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat
menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun
korban jiwa yang terjadi didalam suatu proses kerja industri atau yang
berkaitan denganya (Tarwaka, 2015).
Kerugian yang diakibatkan oleh adanya kecelakaan adalah :
a. Kerugian Ekonomis
1) Kerusakan bahan dan mesin.
2) Hari kerja yang hilang.
3) Produksi yang hilang.
4) Biaya pengobatan.
b. Kerugian non Ekonomis
1) Penderiataan
2) Anggota tubuh yang hilang
3) Kehilangan anggota keluarga.
4) Rasa tidak aman
6

2. Sebab sebab kecelakaan Kerja


Suatu kecelakaan kerja hanya akan terjadi apabila terdapat
berbagai faktor penyebab secara bersamaan pada suatu tempat kerja
atau proses produksi. Dari berbagai penelitian para ahli memberikan
indikasi bahwa suatu kecelakaan kerja tidak dapat terjadi dengan
sendirinya, akan tetapi oleh satu atau beberapa faktor penyebab
kecelakaan sekaligus dalam kejadian.
Lima faktor penyebab secara berentetan, Kelima faktor tersebut
adalah :
a. Kurang pengawasan, Faktor ini meliputi ketidaktersedianya
program, standar program dan tidak terpenuhinya standar.
b. Sumber penyebab dasar faktor ini meliputi faktor personal dan
pekerjaan
c. Penyebab kontak, Faktor ini meliputi tindakan dan kondisi yang
tidak sesuai dengan standar.
d. Insiden, Hal ini terjadi karena adanya kontak dengan energi atau
bahan-bahan berbahaya.
e. Kerugian Akibat rentetan faktor sebelumnya akan mengakibatkan
kerugian pada manusia itu sendiri, harta benda atau properti dan
proses produksi.
3. Klasifikasi kecelakaan kerja
Menurut International Labour Organization (ILO), kecelakaan
kerja di industri dapat diklasifikasikan menurut jenis kecelakaan, agen
penyebab atau obyek kerja, jenis cidera atau luka dan lokasi tubuh
yang terluka, Klasifikasi kecelakaan kerja di industri secara garis
besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan.
1) Terjatuh dari ketinggian
2) Tertimpa benda atau obyek, terbentur kepada benda, terjepit
antara dua benda
3) Gerakan-gerakan paksa atau peregangan otot berlebih.
7

4) Terpapar kapada atau kontak dengan benda panas atau suhu


tinggi
5) Terkena arus listrik
6) Terpapar kepada atau bahan-bahan berbahaya atau radiasi, dll
b. Klasifikasi menurut agen penyebabnya.
1) Mesin-mesin, seperti mesin penggerak kecuali motor listrik,
mesin transmisi, mesin-mesin produksi, dll.
2) Sarana alat angkut dan angkut, seperti forklift, alat angkut
beroda, dll.
3) Peralatan lain, seperti bejana tekan, instalasi listrik, tangga
perancah, alat-alat tangan listrik.
4) Bahan-bahan berbahaya dan radiasi, seperti bahan mudah
meledak, bahan
5) mudah terbakar, gas, debu.
6) Lingkungan kerja, seperti tekanan panas, intensitas kebisingan
tinggi, getaran ruangan dibawah tanah (Tarwaka, 2015).
4. Pencegahan Kecelakaan Kerja
Pencegahan kecelakaan kerja pada umumnya adalah upaya
untuk mencari penyebab dari suatau kecelakaan dan bukan mencari
siapa yang salah. Dengan mengetahui dan mengenal penyabab
kecelakaan maka dapat disusun rencana pencegahannya. Berikut ini
adalah beberapa prinsip pencegahan kecelakaan.
a. Pencegahan Melalui Perencanaan Dengan perencanaan yang baik
dari saat rancang bangun dan rekayasa pabrik maupun perbaikan
serta pengembangan harus dipertimbangkan aspek keselamatan dan
kesehatan kerjanya dari bagian persiapan, proses produksi,
pergudangan bahan baku dan bahan jadi, sarana perkantoran serta
penunjang lainnya.
8

b. Pencegahan Kecelakaan Terhadap Perbuatan yang Tidak Aman


1) Terhadap sikap dan perilaku.
Sikap yang perlu dilakukan pencermatan, pengkajian serta
dilaksanakan penyelidikan sehingga dapat dilakukan upaya
penanganan secara tepat, persuasif dan motivatif. Misalnya, ada
seorang karyawan senior yang dibawahi supervisor yang lebih
muda, sehingga kadang-kadang karyawan yang bersangkutan
enggan mematuhi perintah, merasa keberatan bilamana
pekerjaanya diatur, sikap ini merupakan kegagalan yang dapat
beresiko yang membahayakan karena kecenderungan berani
mengambil resiko dan melalaikan cara-cara kerja yang aman.
Sehingga didalam prinsip pencegahan harus ada suatu interval
komunikasi yang kontinyu, misalkan dalam bentuk meeting
sebelum kerja, pelatihan serta dilaksanakannya gugus kendali
(Siswowardojo, 2003).
2) Terhadap Lock of Knowledge or skill
Hal ini harus dimulai sejak rekrutmen tenaga kerja, seleksi
awal dari dasar pendidikan sesuai kebutuhan, tes kesehatan
secara konprehensif mengikuti prosedur anemnesa termasuk
psikologis test perlu dilaksanakan secara mendalam. Namun
demikian meskipun karyawan yang bersangkutan mempunyai
basic pendidikan formal tertentu sesuai kebutuhan masih perlu
diberikan pelatihan khusus sebelum bekerja termasuk
didalamnya tata cara kerja yang aman serta effisiensi dan
produktif. Hanya dengan pelatihan serta pengawasan secara
tertib dapat memberikan arahan dan bimbingan terhadap
peningkatan tingkat pengetahuan dan ketrampilan. Bekerja harus
ada prosedur (SOP) demikian pula kesadaran menggunakan alat
pengaman dan alat pelindung diri sebagai kebutuhan senantiasa
dimotivasi, diawasi dan bahkan perlu diperingatkan atau sanksi
bilamana tidak menaati SOP.
9

5. Lingkungan kerja
Pengaruh lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap
psikologi adalah kaitannya dengan hubungan kerja baik horizontal
antar karyawan selevel dan hubungan kerja vertikal antara atasan
dengan bawahan dan sebaliknya. Bilamana hubungan kerja kurang
harmonis akan berpengaruh baik terhadap kinerja maupun akibat
baban psikologi akan menjadikan ketegangan atau stress yang
cenderung barakibat kecelakaan kerja.
6. Kelelahan dan kejemuan
Kelelahan adalah salah satu faktor pemicu kecelakaan kerja
karena semakin tinggi faktor resiko kecelakaan. Pekerjaan yang
sifatnya rutin atau monoton yang seakan mereka bekerja serba
otomatis tanpa berfikir, seolah mesin yang akibatnya kecepatan syaraf
motorik dengan kecepatan mesin yang dihadapi kadang kala terjadi
selisih waktu, disinilah memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja,
oleh sebab itu dalam hal kecelakaan dan kejenuhan perlu adanya
pelaksanaan normatif setelah bekerja selama 4 jam terus menerus
wajib diberikan waktu istirahat sekurang-kurangnya 30 menit, dalam
waktu 30 menit tersebut diberikan sesuatu variasi dalam bentuk
refresing, olah raga ringan ataupun hiburan ringan sebagai pengalihan
dan kompensasi menghilangkan rasa letih maupun jenuh atau bosan.
7. Pencegahan Terhadap Faktor yang Tidak Aman
Pencegahan terhadap kadaan tidak aman ini dengan
mengingat keaneka ragaman bentuk peralatan dari yang sederhana
sampai dengan pemakaian teknologi canggih, maka diperlukan
klarifikasi dan pengelompokan sesuai jenis dan kebersamaannya
sehingga memudahkan didalam mengidentifikasi, menganalisis dan
mencari solusi pemecahan masalah dalam rangka pencegahan
kecelakaan.
10

C. Tempat Kerja
Menurut UU No. 01 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yang
dimaksud tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat
sumber-sumber bahaya. Tempat kerja meliputi; semua ruangan,
lapangan, halaman, dan sekelilingnya yang berhubungan dengan tempat
kerja tersebut.
Menurut pasal 1 ayat 1 lingkup tempat kerja ada tiga unsur yaitu :
1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan.
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja disana.
3. Adanya bahaya kecelakaan di tempat tersebut.

D. Insiden
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu
sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya
accident.
Critical incident adalah setiap luka atau kecelakaan kerja yang
menyebabkan :
1. Masuk rumah sakit
2. Kematian karyawan
3. Kematian pihak ketiga dalam lingkungan perusahaan dan atau
karyawan yang terlibat ketika menjalankan tugas pekerjaan.
4. Permulaan penuntutan
5. Persoalan perbaikan atau pengumuman larangan. Occupational Health
& Safety (OHS)
(Siswowardojo, 2003)
11

BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG

A. Profil Perusahaan
Nama Perusahan : Agrimitra Utama Persada
Direktur Perusahaan : Ir. Soehinto Sadikin
Alamat : Di Korong Tarok Kepala Hilalang
Kecamatan 2x11 Kayu Tanam Jln Raya
Pandang Bukit Tinggi Km 51
Kota : Padang Pariaman
Provinsi : Sumatera Barat
Komoditas : Air Minum Dalam Kemasan
Kelompok Industri : Minuman Ringan
Telp : (0751) 676677

B. Deskripsi Kegiatan Usaha


Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT.
Agrimitra Utama Persada mulai produksi perdana yaitu pada bulan
januari 2003 dengan wilayah pemasaran disekitar Padang dan Pekanbaru
dan dengan bertambah waktu maka jangkauan pemasaran akan semakin
luas wilayah yang ditargetkan dan akan menyebar diseluruh Pulau
Sumatera.
Sejak bulan oktober tahun 2004 PT. Agrimitra Utama Persada
divisi AMDK telah mendapatkan pengakuan internasional yaitu SNI
ISO: 2015 untuk Sistem Manajemen Mutu dari lembaga yang
terakredetasi oleh KAN.
Sertifikat tersebut akan menjamin bahwa System Manajemen Mutu
yang diterapkan dan ditetapkan di PT. Agrimitra Utama Persada
memenuhi persyaratan Standar Internasional sehingga produk yang
dikeluarkan di jamin telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
perusahaan yaitu Standar Mutu PT. Agrimitra Utama Persada dan SNI
01-3553-2015.

11
12

PT. Agrimitra Utama Persada mengelola Air Minum Dalam


Kemasan yang dikemas dalam 5 jenis produk yaitu :
1. Galon 19 L
2. Botol 1500 ml
3. Botol 600 ml
4. Botol 330 ml
5. Botol 220 ml
Dan diolah memakai System Water Treatment Multi Filtrasi
dengan teknologi yang modern serta dilakukan pengemasan melalui
mesin pengisian yang modern meliputi :
1. Mesin pengisian galon 19 liter
2. Mesin pengisian botol 330 ml / 600 ml / 1500 ml
3. Mesin pengisian gelas/cup 220 ml.

C. Visi dan Misi PT Agrimitra Utama Persada


Dalam rangka melaksanakan kerja dan proses yang lebih tersruktur
baik manajemen maupun kegiatan produksi, maka dibangunlah visi dan
misi dari PT Agrimitra Utama Persada.
1. Visi
a. Pengembangan pasar dan mengisi celah pasar yang belum terisi.
b. Menciptakan multi produk yang masih dalam lingkup air.
c. Mensejahterakan karyawan dan masyarakat yang berada di
lingkungan prusahaan.
2. Misi
a. Menciptakan produk AMDK yang sehat bemutu dan berguna bagi
masyarakat dan konsumen yang memenuhi persyaratan standar
SNI.
b. Membiasakan masyarakat mengkonsumsi air minum yang sehat
dan berkualitas.
c. Melakukan perbaikan yang berkesinambungan baik dalam system
manajemen maupun dalam operasional produksi.
13

D. Struktur Organisasi.
Struktur organisasi wajib dimiliki oleh setiap perusahaan agar
pembagian kerja dan fungsi masing-masing koordinasi bisa menjalankan
tugasnya dengan baik. Bagan Struktur organisasi PT. Agrimitra Utama
Persada divisi AMDK terletak dibagian lampiran.
1. Tugas masing-masing bagian:
a. General Manager
1) Mengontrol dan mengawasi jalannya pelaksana laporan-laporan
dari distributor manager, supervisor, EDP dan SMM ISO serta
semua pelaksanaan administrasi perusahaan.
2) Bersama kepala pabrik menetapkan kebijakan mutu perusahaan
untuk menjadikan acuan kerja dari setiap bagian.
3) Membuat forecast penjualan secara bulanana ataupun tahunan
4) Membuat laporan secara bulanan.
5) Mengontrol dan memastikan kegiatan operasional pabrik
berjalan sesuai rencana.
6) Membuka peluang pasar dan promosi untuk pengembangan
distribusi air minum.
7) Melakukan joint visit dengan supervisor dan distributor
manager.
8) Bekerja sama dengan sales, supervisor dan unit lain dalam
rangka pelaksanaan operasional perusahaan.
9) Menjaga kerahasiaan dan melindungi kepentingan perusahaan
dari hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan.
10) Membantu unit lain jika dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
11) Menjalin dan menjaga hubungan kerja sama yang baik dengan
rekan-rekan kerja.
12) Tunduk dan patuh kepada aturan perusahaan yang berlaku
serta patuh kepada intruksi atasan.
14

b. Kepala Pabrik
1) Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001 : 2015 agar sesuai dengan penerapan yang telah
dipersyaratkan.
2) Menetapkan dan menerapkan Sistem Manajamen Mutu ISO
9001 : 20015 sesuai persyartan umum yang telah ditetapkan di
dalam elemen sistem manajemen mutu nomor 4.1
3) Berkomitmen dalam pelaksanaan dan penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9001 : 2015 sesuai dengan elemen nomor
5.1
4) Bertanggung jawab dalam memenuhi persyaratan dan kepuasan
pelanggan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
dalam elemen nomor 5.2 dan 8.2.1.
5) Menetapkan dan memantau penerapan kebijakan mutu PT.
Agrimitra Utama Persada dan sasaran mutu yang telah
ditetapkan masing-masing bagian yang terkait untuk memenuhi
persyaratan pelanggan.
6) Menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan
dan mengoperasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015
agar sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
7) Melaksanakan tinjauan manajemen sesuai jadwal yang telah
ditetapkan untuk mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen
Mutu ISO 90001 : 2015 agar sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan.
c. Wakil Manajemen
1) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan Penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015 sesuai dengan prosedur
pengendalian dokumen
2) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penerapan
pengendalian rekaman Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 :
2015 yang ada di bagiannya sesuai dengan prosedur
pengendalian rekaman.
15

3) Bertaggungjawab dalam membantu general manager dan kepala


pabrik untuk melaksanakan tinjauan manajemen untuk
mengavaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015 agar
terlaksana sesuai dengan persyaratan yang telah di tetapkan.
4) Beranggungjawab dalam pelaksanaan dan mengkoordinasi para
auditor dalam pelaksanaan audit mutu internal untuk melihat
tingkat penerapan sistem manajemen mutu yang ada pada
bagiang-bagian yang terkait dengan sistem manajemen terkait.
5) Bertanggungjawab atas pelaporan secara berkala kepada kepala
pabrik untuk melaporkan kinerja Sistem Manajemen Mutu ISO
9001 : 2015.
d. Bagian pembelian
1) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015.
2) Bertanggungjawab atas pelaksanan prosedur pembelian untuk
menyediakan produk yang berupa bahan kemas, bahan
pembantu dan bahan kimia yang didapat dari para pemasok.
3) Bertanggungjawab atas pemilihan pemasok baru dan penilaian
pemasok lama sebagai mitra kerja dalam memasok bahan
kemas, bahan pembantu dan bahan kimia kepada PT. Agrimitra
Utama Persada.
4) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penerapan
pengendalian rekaman yang ada dibagiannya sesuai dengan
prosedur pengendalian rekaman.
5) Bertanggungjawab atas pelaksanaan pengendalian produk yang
tidak sesuai dari hasil pembelian produk dari pemasok yang
tidak sesuai dengan persyaratan mutu dari standar mutu PT.
Agrimitra Utama Persada.
6) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tindakan korektif dari hasil
pengendalian produk yang tidak sesuai di bagian pembelian
produk dari para pemasok.
16

7) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan pencegahan


untuk mencegah timbulnya ketidaksesuaian potensial dari hasil
pembelian produk dari para pemasok.
e. Kepala Bagian Pengendalian Mutu
1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001 : 2015.
2) Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penerapan
pengendalian rekaman yang ada dibagiannya sesuai dengan
prosedur pengendalian rekaman.
3) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan validasi proses produksi
untuk mengevaluasi tingkat ketepatan dalam inspeksi dan
pengujian yang dilakukan di laboratorium dan personil PT.
Agrimitra Utama Persada.
4) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan dan penerapan
identifikasi dan mampu telusur produk baik produk yang berupa
bahan kemas, bahan pembantu, bahan kimia maupun produk
yang ada didalam gudang penyimpanan maupun identifikasi
proses selama proses.
5) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan dan penerapan
pengendalian sarana pemantauan dan pengukuran peralatan
inspeksi, pengujian dan pengukuran dengan cara kalibrasi secara
eksternal sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
6) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan pemantauan dan
pengukuran proses produksi yang dilakukan pada awal dan
selama proses produksi agar hasil yang didapat sesuai dengan
persyaratan pelanggan yang telah ditetapkan.
7) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan pemantauan dan
pengukuran produk baik produk bahan kemas, bahan pembantu
atau bahan kimia yang datang dari pemasok maupun produk
yang berupa produk jadi dari hasil proses produksi agar sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh PT. Agrimitra
Utama Persada.
17

8) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan Pengendalian produk


tidak sesuai baik produk yang datang dari pemasok maupun
proses kerja pada awal, selama proses produksi akhir.
9) Bertanggungjawab dalam penuangan data kinerja inspeksi ,
pengukuran dan proses sesuai analisis data untuk memantau dan
mengevaluasi kinerja proses.
10) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan korektif untuk
menghilangkan timbulnya ketidaksesuain produk baik produk
yang datang dari pemasok, proses awal, selama proses maupun
produk akhir.
11) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan pencegahan
untuk menghilangkan timbulnya ketidaksesuaian potensial
yang akan terjadi pada produk dari pemasok, proses awal,
selama proses maupun produk akhir.
f. Kepala Bagian Produksi
1) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015.
2) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penerapan
pengendalian rekaman yang ada dibagiannya sesuai dengan
prosesdur pengendalian rekaman.
3) Bertanggungjawab atas pelaksanaan pengendalian produksi baik
awal, selama proses maupun proses akhir sesuai dengan target
yang telah ditetapkan.
4) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan pengendalian produk
tidak sesuai baik dari proses awal, selama proses maupun proses
akhir.
5) Bertanggungjawab dalam penuangan data kinerja proses
produksi sesuai analisis data untuk memantau dan mengevaluasi
kinerja proses.
6) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan korektif untuk
menghilangkan timbulnya ketidaksesuaian produk baik produk
yang diproses pada awal, selama proses maupun proses akhir.
18

7) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan pencegahan


untuk menghilangkan timbulnya ketidaksesuaian potensial yang
akan terjadi pada produk dari proses awal, selama proses dan
produk akhir.
g. Kepala Bagian Logistik (Bahan Kemas dan Produk Jadi)
1) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015.
2) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penerapan
pengendalian rekaman yang ada dibagiannya sesuai dengan
produk pengendalian rekaman.
3) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penerapan preservasi
produk yang berupa penerimaan barang, penyimpanan,
penyerahan, dan pengiriman produk.
4) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penjadwalan
transportasi kedaraan yang digunakan untuk mendistribusikan
produk kepada para pelanggan dan distributor.
5) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan pengendalian produk
tidak sesuai baik dari proses penerimaan, penyimpanan,
penyerahan dan pengiriman produk.
6) Bertanggungjawab dala penuangan data kinerja proses produksi
sesuai analisis data untuk memantau dan mengevaluasi kinerja
proses.
7) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan dalam tindakan korektif
untuk menghilangkan timbulnya ketidak sesuaian produk baik
produk yang diproses pada awal, selama proses maupun proses
akhir.
8) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan pencegahan
untuk menghilangkan timbulnya ketidaksesuaian potensial yang
akan terjadi pada produk dari proses awal, selama proses dan
produk akhir.
19

h. Kepala Bagian Teknik


1) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015.
2) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penerapan
pengendalian rekaman yang ada dibagiannya sesuai dengan
prosesdur pengendalian rekaman.
3) Bertanggungjawab atas pelaksanaan prasarana untuk perawatan,
pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi agar dapat
beroperasi sesuai kapasitas yang telah ditetapkan.
4) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan pencapian lingkungan
kerja yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
sehingga dapat tercipta lingkungan kerja yang nyaman dan
kondusif.
5) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan pengendalian produk
tidak sesuai baik dari produk yang disebabkan oleh kondisi
peralatan produk yang tidak sesuai.
6) Bertanggungjawab dalam penuangan data kinerja peralatan
proses produksi untuk mengukur tingkat efektifitas kinerja dan
perawatan.
7) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan korektif untuk
menghilangkan timbulnya ketidaksesuaian produk yang
disebabkan oleh kinerja peralatan produksi.
8) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan pencegahan
untuk menghilangkan timbulnya ketidaksesuian potensial yang
akan terjadi pada produk yang disebabkan kinerja peralatan
produksi.
i. Bagian Personalia
1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015.
2) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penerapan
pengendalian rekaman yang ada dibagiannya sesuai dengan
prosedur pengendalian rekaman.
20

3) Bertanggungjawab atas penyediaan sumber daya manusia yang


handal sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
4) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan kompetensi, kesadaran,
dan pelatihan karyawan baik karyawan baru, lama maupun
karyawan yang dimutasikan.
5) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan pengendalian produk
tidak sesuai baik dari pelatihan dan tindakan disiplin.
6) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan korektif untuk
menghilangkan timbulnya ketidaksesuaian kinerja karyawan
dari segi pelatihan maupun kedisplinan.
7) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan pencegahan
untuk menghilangkan timbulnya ketidaksesuaian potensial yang
akan terjadi dari segi pelatihan dan kedisiplina karyawan.
j. Bagian Marketing
1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015.
2) Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan penerapan
pengendalian rekaman yang ada di bagiannya sesuai dengan
prosedur pengendalian rekaman.
3) Bertanggungjawab atas pelaksanaan penentuan persyaratan
yang berkaitan dengan produk.
4) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tinjauan persyaratan yang
berkaitan dengan produk.
5) Bertanggungjawab atas komunikasi dengan pelanggan untuk
mengukur kinerja keberhasilan proses produksi PT. Agrimitra
Utama Persada.
6) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan pengendalian produk
tidak sesuai yang datang dari para pelanggan untuk diteruskan
kepada pelaksana proses produksi untuk dievaluasi lebih lanjut.
21

7) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan korektif untuk


menghilangkan timbulnya ketidak sesuain produk yang ada pada
lapangan penjualan produk.
8) Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan pencegahan
untuk menghilangkan timbulnya ketidaksesuaian potensial yang
akan terjadi pada produk yang akan dipasarkan kepada para
pelanggan.
22

BAB IV
HASIL OBSERVASI KEGIATAN

A. Data Responden
Tabel 4.1 Data Responden

Variabel Jumlah Persentase


Umur (th)
>30 22 46%
<30 24 52%
Masa Kerja
Lama 32 69%
Baru 14 30%
Penggunaan APD 31 67%
Lengkap 15 32%
Shift Kerja
Pagi 23 50%
Sore 23 50%
Sumber : PT Agrimitra Utama Perasada
1. Umur
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat dua
klasifikasi umur yaitu Muda dan Tua, dari 46 responden yang berumur
tua (>30 tahun) terdapat 22 responden, sedangkan untuk yang berumur
muda (<30 tahun) terdapat 24 responden.
2. Masa Kerja
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa dari 46 responden
terdapat masa kerja yang paling banyak adalah 4 tahun ke atas yaitu
32 responden sedangkan masa kerja yang paling sedikit adalah 2-3
tahun yaitu 14 orang.
3. Lama Kerja
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lama kerja
dalam sehari untuk setiap pekerja adalah 8 jam, dalam seminggu
responden bekerja selama 6 hari kerja. Jadi, total jam kerja responden
dalam seminggu adalah 48 jam kerja.

22
23

4. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa pekerja di PT.
Agrimitra Utama Persada dari 46 responden terdapat 31 respoden
menggunakan APD yang lengkap sedangkan 15 responden tidak
menggunakan APD yang lengkap.
5. Shift Kerja
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat dua jenis
shift kerja yaitu shift 1 dan shift 2. Dari 46 responden, shift 1 terdiri
dari 23 responden dan shift 2 terdiri dari 23 responden. Pekerja yang
bekerja pada shift 1 bekerja dari jam 08:00 – 16:00 WIB dengan
waktu istirahat 1 jam yaitu pada jam 12:00 – 13:00 WIB, sedangkan
pekerja yang bekerja pada shift 2 bekerja dari jam 16:00 – 00:00 WIB
dengan waktu istirahat yang sama, 1 jam yaitu pada jam 18:00 - 19:00
WIB.

B. Data Kecelakaan Kerja PT Agrimitra Utama Persada


Tabel 4.2 Data Kecelakaan Kerja PT Agrimitra Utama Persada

No Nama Umur Kecelakaan Kerja Tahun


(Inisial) (thn)
1 MD 24 Jempol kaki sebelah kanan terhimpit
hand pallet 2017
2 RZ 27 Punggung kaki sebelah kanan terhimpit
hand pallet 2017
3 VS 22 Bagian tulang kering kaki sebelah
kanan tersandung 2017
4 US Jari tangan luka terjepit mesin produksi 2017
5 NM 33 Siku sebelah kiri luka gores akibat 2018
terpeleset
6 NR 25 Kaki terhimpit hand pallet 2018
7 TC 22 Kaki terhimpit hand pallet 2018

Sumber : PT Agrimitra Utama Perasada


24

Berdasarkan data kecelakaan kerja dari pihak perusahaan,


menunjukkan bahwa kecelakaan kerja yang sering terjadi di lingkungan
kerja PT Agrimitra Utama Perasada Divisi Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) SMS terjadi pada saat pekerja menggunakan hand pallet.

C. Hasil Observasi
Setelah melakukan kegiatan magang di PT Agrimitra Utama Persada
maka didapatkanlah hasil observasi sebagai berikut :
Tabel 4.3. Hasil Observasi di PT. Agrimitra Utama Persada
No Rincian yang perlu di teliti Hasil wawancara/observasi/studi
(observasi / wawancara) dokumentasi
I. Sistem manajemen SMK3 disini masih dalam tahap
perencanaan.
1. Organisasi
a. K3 struktural Organisasi K3 Masih dalam tahap
perencanaan
b. P2k3(non struktural) P2k3 Masih dalam tahap
perencanaan.
2. Komitmen dan kebijakan
a. Kebijakan tentang BPJS kesehatan dan JAMSOSTEK
kesehatan dan kebijakan mutu air
b. Kebijakan tentang BPJS kesehatan, JAMSOSTEK dan
keselamatan memakai APD
c. Kebijakan tentang Komitmen perusahaan dengan
lingkungan daerah setempat
d. Kebijakan tentang b3 Pemantauan dokumen UPL ( upaya
yang dilakukan dalam pengelolahan
dan pemantauan lingkungan hidup
oleh penanggung jawab atau
kegiatan yang tidak wajib
melakukan amdal ) dan UKL
(upaya pengelolahan lingkungan
hidup )
3. Program k3 Program k3 dalam tahap
perencanaan
4. Penyediaan fasilitas
a. Toilet atau kamar mandi Toilet ada 6 untuk karyawan sbb :
1. 4 didalam perusahaan
2. 2 dibelakang pos satpam
b. Alat pelindung diri ( Ada di sediakan oleh perusahaan
APD )
25

c. Klinik kesehatan kerja Tidak ada tapi p3k ada dibeberapa


ruangan.
d. Peralatan atau Ada, berupa alat pemadam api
perlengkapan dalam ringan ( APAR )
darurat
e. Kantin pegawai Tidak ada
f. Locker atau lemari Sudah ada disediakan untuk
pekerja masing-masing karyawan
g. Tempat istirahat Ada, di atas lantai 2 ruang briefing
pegawai dan ada juga di halaman perusahaan
II. Kesehatan kerja dan higiene industri
1. Data
a. Jenis bahaya dan resiko Bahaya yang ada di sini tidak
begitu terlihat karena tidak adanya
kecelakaan disini
b. Penyakit akibat kerja Tidak ada
2. Analisis data dan kecendrungan (deskriptif)
a. Pemeriksaan kesehatan Ada di kantor pusat, awal masuk
kerja pekerja harus memiliki surat
keterangan sehat sebagai sarat
lamaran masuk perusahaan
3. Aktivitas pelayanan kesehatan
a. Monitoring dan evaluasi Dilakukan tiap kerja, pemantauan
bahaya dilakukan oleh pengawas
b. Housekeeping Tidak ada
4. Kesiapan menghadapi emergency
a. Pelatihan p3k dan Dilakukan 1 tahun sekali oleh
kegawat daruratan eksternal ( dinas damkar dan dinas
kesehatan ), dari perusahaan sendiri
masih dalam tahap perencanaan
b. Prosedur evakuasi Jalur evakuasi sudah ada
c. Sistem komunikasi Tidak ada
d. Sistem transportasi Tidak ada
III. Keselamatan kerja
1. Warning sistem
a. Poster, pamflet, leaflet Poster sudah ada di perusahaan
b. Rambu rambu, dll Rambu rambu di sini masih ada
cuma masih sedikit
2. Fire extinguisher
a. Apar dan hidrant Apar telah di sediakan dan itu ada
di 6 titik
b. Fire truck dan fire Tidak ada
brigade
3. Pemeliharaan
a. Alat alat safety Ada, seperti sarung tangan, masker,
26

sepatu boot, dan tutup kepala ( topi)


b. Preventif maintenance Sanitasi di WT dilakukan 1 kali
seminggu dan pengecekan mesin 1
kali seminggu
c. Alat pelindung diri APD sudah disediakan
diperusahaan seperti :
1. Sepatu dan helm safety ada di
bagian bengkel
2. Penutup kepala, penutup telinga
dan masker ada di bagian
produksi
3. Sepatu boot, jas labor dan
penutup kepala dibagian
produksi air ( cheker )
4. Sistem dan prosedur
a. Sop, manual kerja dan SOP disini sudah ada da para
manual alat karyawan sudah bekerja menurut
SOP yang telah ditetapkan
diperusahaan
5. Penyelidikan kecelakaan
a. Nermisses report (lap. Tidak ada
Hampir kecelakaaan)
b. Accident report (laporan Karena tidak adanya kecelakaan
kecelakaan) kerja yang terjadi maka laporan
kecelakaan kerja juga tidak ada
c. Analisa resiko dan Tidak ada
konsentrasi
6. Kesiapan menghadapi emergency
a. Emergency drill Ada, dari pihak luar eksternal
(latihan) (dinas damkar dan dinas kesehatan)
dari perusahaan sendiri masih
dalam tahap perencanaan
b. Alat-alat pemadam Sudah disediakan beruap apar yang
kebakaran ada di 6 titik tertentu
c. Team pemadam Ini masuk kedalam tim tanggap
kebakaran darurat dan di perusahaan sendiri
belum ada
e. Security Ada empat orang :
1. Shift pagi 1 orang
2. Shift sore 1 orang
3. Shift malam 2 orang
7. Pelatihan
a. Introduction training Pelatihan tentang SMK3 dan AK3U
sudah diikuti oleh pegawai tetap
dan hanya beberapa orang
27

BAB V
PEMBAHASAN

Salah satu sasaran menajemen K3 adalah mengurangi dan


menghilangkan faktor-faktor yang berperan dalam kejadian kecelakaan dan
penyakit akibat kerja ditempat kerja yang aman, nyaman dan sehat dapat
mendukung proses berproduksi yang efisien dan produktif (Sahab, 1997).
Pencatatan laporan kejadian dan penyelidikan kecelakaan tersebut
dilakukan untuk memenuhi persyaratan yang tercantum dalam undang-
undang K3 antara lain; Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja dan Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang jaminan
Sosial Tenaga Kerja. Sesuai dari hasil wawancara dengan pekerja,
bahwasannya belum semua pekerja/karyawan di PT. Agrimitra Utama
Persada yang sudah mendapatkan Jaminan Sosial dan BPJS, akan tetapi
semua kejadian kecelakaan kerja di tanggung jawabi oleh pihak perusahaan
baik itu pekerja yang sudah mempunyai BPJS maupun yag belum.
Faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja di PT.
Agrimitra Utama Persada adalah faktor masa kerja dan tindakan pekerja.
Faktor yang paling berpengaruh terhadap kecelakaan kerja di PT. Agrimitra
Utama Persada adalah tindakan pekerja.
28

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gambaran hasil penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan kerja di
PT Agrimitra Utama Persada yang paling sering terjadi ialah pada saat
pekerja menggunakan hand pallet.
Masa kerja dapat mempengaruhi tenaga kerja baik positif maupun
negatif. Akan memberikan dampak positif kepada tenaga kerja bila
semakin lama seorang tenaga kerja bekerja maka dia akan semakin
berpengalaman dalam menjalankan pekerjaan yang diberikan karena dia
telah mengetahui alur pekerjaannya, dengan masa kerja yang bertambah
maka tingkat pengetahuan dan keterampilan seorang tenaga kerja juga
bertambah dan aspek keselamatan diri dari pekerjaannya yang dilakukan
sehingga dapat terhindar dari risiko terjadinya kecelakaan kerja.
Sebaliknya akan memberikan pengaruh negatif apabila semakin lamanya
seseorang bekerja maka akan menimbulkan kebosanan. Semakin lama
seseorang bekerja maka akan semakin besar pula risiko terpapar oleh
bahan yang di timbulkan oleh lingkungan kerja tersebut (Fitriyah, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang
gambaran faktor risiko kecelakaan kerja di PT Agrimita Utama Persada
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari data yang di peroleh dari pihak perusahaan dapat di simpulkan
bahwa pekerja yang berusia di bawah 30 tahun lebih sering
mengalami kecelakaan kerja di banding pekerja yang sudah berusia di
atas 30 tahun.
2. Dari 46 responden masih ada beberapa pekerja yang belum
menggunakan Alat Pelindung Diri yang lengkap saat bekerja.
3. Kelalaian para pekerja saat penggunaan hand pallet merupakan
kecelakaan kerja yang paling sering terjadi

28
29

4. Pihak Perusahaan berupaya untuk mengoptimalkan pendokumentasian


kecelakaan dan kejadian di tempat kerja sehingga dapat memonitor
kegiatan yang berlangsung dan turut serta mengurangi resiko/potensi
bahaya yang mungkin timbul.

B. SARAN
1. Para pekerja harus lebih fokus pada pekerjaan dan lebih berhati-hati
lagi dalam bekerja.
2. Perlu adanya sharing atau presentasi secara rutin dan terpadu kepada
seluruh pekerja, dalam mengetahui pentingnya upaya penanganan dan
tindakan pencegahan kecelakaan kerja,
3. Pihak Perusahaan sebaiknya memastikan bahwa tindakan
perbaikan/pencegahan yang telah disepakati dilakukan sesuai Prosedur
Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.
4. Sebelum melakukan tindakan perbaikan/pencegahan harus terlebih
dahulu dilakukan peninjauan Identifikasi Aspek Lingkungan dan
Bahaya K3 dari tindakan perbaikan/pencegahan tersebut.
5. Mempertegas penggunaan Alat Pelindung diri pada para pekerja.
6. Penambahan rambu-rambu pada pabrik sehingga mudah di baca dan
di pahami saat terjadi bencana atau kecelakaan kerja.
7. Sebaiknya terus dilakukan evaluasi terhadap potensi-potensi bahaya
yang dapat menimbulkan kecelakaan.
8. Melalui tahapan-tahapan yang ditetapkan dengan mengurut kejadian
yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan, diambil tindakan cepat
dalam mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.
30

DAFTAR PUSTAKA

Bird, E. Frank,Jr. Dan Germain, L.G,. 1986. Practical Loss Control


Leadership Published by Institute Publishing, Devision of Loss
Control Institute, George, USA

Direktorat Pengawas Norma K3, 2007. Himpunan Peraturan


Perundangundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta.

Heinrich, 1972 Accident Prevention. ILO. A Worker’s Education Manual.


Geneve

Suma’mur, 1996. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta


: CV. Haji Masagung.

Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS 18001,


Soehatman Ramli, 2010

Abipraya, 2015. “Bahaya Di Tempat Kerja”. Dalam Jakarta: PT BRANTAS


ABIPRAYA

Suma’mur, P.K. 1987. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.


Jakarta: CV Haji Masagung.

Anda mungkin juga menyukai