c Membuat respon
menghakimi: merupakan
komunikasi disfungsional yang
ditandai dengan kecenderungan
untuk secara konstan
mengevaluasi pesan
menggunakan sistem nilai
pengirim. Contoh : “Anda betul-
betul ceroboh”
d Ketidakmampuan untuk
mendefenisikan kebutuhan
sendiri : pengirim disfungsional
tidak hanya tidak mampu untuk
mengekspresikan kebutuhannya,
namunjuga karena takut ditolak
menjadi tidak mampu
mendefenisikan prilaku yang
tidak diharapkan. Contoh :
“Kalian tidak pernah
mengunjungi kami”. ( bukan
menyampaikan “datanglah
untuk makan malam pada hari
Rabu”)
e Komunikasi yang tidak
sesuai : yang terjadi apabila dua
pesan yang bertentangan atau
lebih secara serentak dikirim
kan. ( mis. “prilaku jimmy baik”
diikuti dengan “apakah saya
mengatakan kepada anda, kalau
minggu lalu dia berkelahi lagi di
sekolah”)
Komunikasi terbuka
adalah saling
memahami, saling
percaya, kita saling
membuka diri,
yakni
mengungkapkan
tanggapan kita
terhadap situasi
yang sedang dihadapi,
termasuk kata-kata
yang
diucapkan atau
perbuatan lewat
komunikasi.
Tiga jenis pola
komunikasi :
(Freadman, 2010)
a Egosentris :
individu
memfokuskan
pada diri sendiri
dan mengabaikan
keutuhan orang
lain
b Kebutuhan
mendapatkan
persetujuan total :
nilai keluarga
untuk mendapat
persetujuan total
dan menghindari
konflik berawal
ketika seorang
dewasa yang
menikah
menemukan
bahwa mereka
berbeda satu
sama lain
c Kurang empati :
anggota keluarga
yang egosentris
tidak dapat
menoleransi
perbedaan dan
tidak dapat
mengenal akibat
dari pemikiran,
perasaan, dan
prilaku mereka
sendiri.
2. Merasa sulit
menerima atau a.2 Tn. Steven
mengkomunikasi
mengatakan kepada Tom
kan perasaan
https:// bahwa sebelumnya tom
www.kompasiana.
yang merusakan leptop
com/
www.inatanaya.co Tn. Steven dan Tom
m/
membuat Tn. Steven
5a0d72e09346083
52b74fb82/ menjadi susah dengan
komunikasi-
sikap Tom.
perasaan?page=all
( perasaan yang b.2 Tn. Steven
terdalam di hati mengatakan mereka
kita adalah beranggapan cara
kekhawatiran mendidik anak dengan
bukan kemarahan, baik itu dengan cara
tapi kenapa justru memukul dan
yang keluar adalah memarahinya saja.
kemarahan hal ini
sering terjadi,
mengkomunikasik
an perasaaan yang
seharusnya )
Objektif Keterangan Objektif Keterangan
1. Kurang a.1 Ketika jerry ingin 1. Kontak Mata Kurang a. Tampak saat
Responsif menanyakan kepada https:// berbicara keluarga
https:// si ibu apakah si ibu www.kompasiana.com/ Tn. Stive tidak
www.suara.com/ bisa menghadiri djuhdie/ mempehatikan
health/ pertunjukannya 550ed6c8a333117632ba7df6/ lawan bicaranya
2018/09/22/1156 kontak-mata-sebagai-model- b. Saat ibu marah
35/tidak- b.1 tom berkata, komunikasi-nonverbal tampak Tom tidak
responsif- “mami. Papa kau ada (adalah bentuk komunikasi memperdulikan
mungkin-anda- waktu tanggal 31 non verbal yang menjelaskan perkataan
alami-gangguan- agustus, bisa datang kepedulian atau repon orangtuanya
emosi-ini- ke pertunjukanku terhadap stimulus yang ada
gejalanya? bersama mama?” Kontak mata yang kurang
page=all adalah bentuk respon yang
(ciri- ciri tidak peduli saat dihadapkan
diantaranya dengan stimulus yang
Tampak kurang diberikan. )
empati, tidak
bisa/sulit
memahami
keadaan sosial.)
a.2 Tampak tom dan a. Tampak ibu
jerry tidak 2. Ekspresi wajah tidak tidak bahagia
memperdulikan responsive saat Tom
2. Tidak mendapatkan
mamanya saat https://www.jojonomic.com/
berminat penghargaan
berbicara, blog/feedback/
melakukan sebagai blogger
menjelaskan saat (ekspresi wajah adalah
kontak emosi b. Tampak ayah
mamanya bicara/ bentuk komunikasi non
dan fisik meremehkan
orang dewasa verbal yang menggambarkan
https:// saat anaknya
mengomeli kami situasi dan suasana pada diri
republika.co.id/ mampu
mereka sedang seseorang
berita/ membantu
berbicara dengan Ekspresi wajah non
ptfqp7328/ menyelesaikan
kami, padahal responsive adalah ketidak
kesehatan- laptopyang
merekan cuma responan atau tanggap
emosi- rusak
sendiri, kami pura- seseorang saat dihadapkan
berkaitan-
pura mendengar. dengan stimulus yang ada
dengan-
kondisi-fisik
(kemarahan
mungkin hanya
membawa
lebih banyak
tekanan dan
masalah yang
menyertainya)
SLKI-SIKI
1 Ganguan Proses Keluarga adalah Proses keluarga adalah kemampuan untuk berubah Terapi keluarga adalah
perubahan dalam hubungan atau dalam hubungan atau fungsi keluarga. menggunakan keluarga untuk
fungsi keluarga. Indikator skor menggerakkan keluarga melakukan
cara hidup yang lebih produktif.
Aktivitas:
1. Adaptasi keluarga 4 1. Identifikasi pola komunikasi
terhadap situasi keluarga
2. Identifikasi cara keluarga
menyelesaikan masalah
2. Kemampuan 4
keluarga 3. Fasilitasi diskusi keluarga
berkomunikasi
4. Diskusiksn strategi
secara terbuka
penyelesaian masalah yang
diantara anggota
kontruktif
keluarga
5. Anjurkan komunikasi lebih
Ket: efektif
1=Menurun
2=Cukup Menurun 6. Anjurkan anggota keluarga
3=Sedang memprioritaskan dan memilih
4=Cukup Meningkat masalah keluarga
5=Meningkat
7. Anjurkan semua anggota
keluarga berpartisipasi dalam
pekerjaan rumah tagga
bersama-sama
2 Gangguan Interaksi Sosial adalah Interaksi Sosial Promosi Sosialisasi
kuantitas dan kualitas hubungan sosial
Indikator 1. Identifikasi kemampuan
yang kurang atau berlebih.
Perasaan nyaman dengan 4 interaksi sosial dengan orang
situasi sosial lain
Perasaan mudah 2. Identifikasi hambatan
menerima atau 4 melakukan interaksi dengan
mengkomunikasikan orang lain
perasaan 3. Diskusikan kekuatan dan
Verbalisasi kasih sayang 4 keterbatasan dalam
Kontak Mata 4 komunikasi dengan orang
Ket: lain
1=Menurun 4. Diskusikan perencanaan
2=Cukup Menurun
3=Sedang masa depan
4=Cukup Meningkat 5. Berikan umpan balik positif
5=Meningkat
setiap peningkatan
kemampuan
6. Anjurkan berbagi
pengalaman dengan orang
lain
7. Anjurkan meningkatkan
kejujuran diri dan
menghormati orang lain
4. Diskusiksn strategi penyelesaian masalah yang 4. Diskusikan strategi penyelesaian masalah yang kontruktif
kontruktif Menurut Fine (2008), Komunikasi yang konstruktif dapat terbentuk apabila
proses komunikasi yang dilakukan memenuhi beberapa syarat sebagai
berikut:
a. Berorientasi pada masalah; yaitu berfokus pada masalah yang bisa
diselesaikan dan memfokuskan diripada menghindari atau
menyelesaikanmasalah dimasa mendatang.
b. Pembicaraan kongruen; yaitu menyampaikan apa yang pembicara
pikirkan dan rasakan. Proses komunikasi secara lebih efektifdengan
bersikap jujur secara konstruktif sehingga membuat pendengar
mempercayai apa yangdikatakan.
c. Pembicaraan deskriptif; yaitu denganmengekspresikan deskripsi
obyektif masalah, bukan evaluasi terhadap masalah.
d. Memberikan Validasi; yaitu dengan membantu orang merasa
dimengerti,dihargai, dan diterima. Komunikasi yang memvalidasi
5. Anjurkan komunikasi lebih efektif berfokus pada pencarian titik temu.
5. Menganjurkan komunikasi lebih efektif
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti dengan
sebuah perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal
6. Anjurkan anggota keluarga memprioritaskan dan itu (Hardjana, 2003).
memilih masalah keluarga
6. Menganjurkan anggota keluarga memprioritaskan dan memilih masalah
keluarga
Hasil : keluarga bersedia untuk melakukan kegiatan bersama diantaranya makan malam bersama, dan lebih
banyak berdiskusi bersama keluarga
9. Mengidentifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain didalam keluarga meliputi :
Individualisme
Anti sosial
Apatis
Stereotip
Konflik
Persasingan
Egois
Adat
Takut
Hambatan ideologis
Hasil : keluarga mengatakan adanya sifat egois sering terjadi ketika menyelesaikan masalah didalam keluarga
Keterbatasan komunikasi yang dirasakan keluarga yaitu semua anggota keluarga punya kesibukan sendiri, rasa
segan terhadap orang tua, terlalu sibuk dengan gadget pribadi
S/O
Senin 18 november 1. Adaptasi keluarga terhadap situasi ( 3/4 )
2. Kemampuan keluarga berkomunikasi
secara terbuka diantara anggota keluarga
(3/4)
A : Gangguan Proses Keluarga
P : Lanjutkan intervensi
Terapi keluarga
Aktivitas :
1. Fasilitasi diskusi keluarga
2. Diskusiksn strategi penyelesaian masalah
yang kontruktif
3. Anjurkan komunikasi lebih efektif
4. Anjurkan anggota keluarga
memprioritaskan dan memilih masalah
keluarga
5. Anjurkan semua anggota keluarga
berpartisipasi dalam pekerjaan rumah
tangga bersama-sama
S/O
Senin 24 November 3. Adaptasi keluarga terhadap situasi ( 4/4 )
4. Kemampuan keluarga berkomunikasi
secara terbuka diantara anggota keluarga
(3/4)
A : Gangguan Proses Keluarga
P : Lanjutkan intervensi
Terapi keluarga
Aktivitas :
1. Diskusiksn strategi penyelesaian masalah
yang kontruktif
2. Anjurkan komunikasi lebih efektif
3. Anjurkan anggota keluarga
memprioritaskan dan memilih masalah
keluarga
Gangguan 4. Anjurkan semua anggota keluarga
Interaksi Sosial berpartisipasi dalam pekerjaan rumah
Interaksi Sosial tangga bersama-sama
S/O
1. Perasaan nyaman dengan situasi sosial
Senin 10 november (3/4)
2. Perasaan mudah menerima atau
mengkomunikasikan perasaan ( 3 / 4 )
3. Verbalisasi kasih saying ( 4 / 4 )
4. Kontak Mata ( 3 / 4 )
5. Ekspresi Wajah ( 4 / 4 )
A : Gangguan Interaksi Sosial
P : Intervensi di lanjutkan
Promosi Sosialisasi
8. Identifikasi kemampuan interaksi sosial
dengan orang lain
9. Identifikasi hambatan melakukan
interaksi dengan orang lain
10. Diskusikan kekuatan dan keterbatasan
dalam komunikasi dengan orang lain
11. Diskusikan perencanaan masa depan
12. Berikan umpan balik positif setiap
peningkatan kemampuan
13. Anjurkan berbagi pengalaman dengan
orang lain
14. Anjurkan meningkatkan kejujuran diri
dan menghormati orang lain
S/O
Senin 24 november
1. Perasaan nyaman dengan situasi sosial
(4/4)
2. Perasaan mudah menerima atau
mengkomunikasikan perasaan ( 3 / 4 )
3. Verbalisasi kasih saying ( 4 / 4 )
4. Kontak Mata ( 4 / 4 )
5. Ekspresi Wajah ( 4 / 4 )
A : Gangguan Interaksi Sosial
P : Intervensi di lanjutkan
Promosi Sosialisasi
1. Identifikasi kemampuan interaksi sosial
dengan orang lain
2. Identifikasi hambatan melakukan
interaksi dengan orang lain
3. Diskusikan kekuatan dan keterbatasan
dalam komunikasi dengan orang lain
4. Diskusikan perencanaan masa depan
5. Berikan umpan balik positif setiap
peningkatan kemampuan
6. Anjurkan berbagi pengalaman dengan
orang lain
7. Anjurkan meningkatkan kejujuran diri
dan menghormati orang lain