Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS DATA

DATA MAYOR DATA MINOR DIAGNOSIS

Subjektif Keterangan Subjektif Keterangan GANGGUAN


PROSES
(tidak tersedia) 1. Keluarga tidak mampu 1. Ibu mengatakan kepada KELUARGA
mengungkapkan perasaan secara Tom kalau menjadi
leluasa blogger tidak ada Perubahan dalam
hebatnya sama sekali, hubungan atau fungsi
keluarga
Freadman (2010), komunikasi 2. Ibu mengatakan kamu
disfungsional didefenisikan sebagai seharusnya
transmisi tidak jelas/ tidak langsung, meninggkatkan nilai
isi dan instruksi dari pesan dan/atau bahasa Cina mu agar
ketidaksesuaian antara tingkat isi dan membuatku terkesan
instruksi dari pesan :
a Membuat asumsi : ketika 3. Ibu mengatakan kamu
asumsi dibuat, pengirim berani melawan, ini
mengandalkan apa yang semua demi
penerima rasakan atau pikirkan kebaikanmu
tentang suatu peristiwa atau
seseorang tanpa memvalidasi 4. Ayah mengatakan
persepsinya. Contoh : “Cukup kepada ibu inilah
jelas bahwa ia tidak tertarik akibatnya kalau kau
untuk menonton dengan kita”. kurang memperhatikan
mereka
b Mengekspresikan perasaan
tidak jelas : pengungkapan 5. Ibu mengetakan kepada
perasaan yang tidak jelas. Jerry jangan coba
Karena takut ditolak, ekspresi membantah
perasaan pengirim dilakukan
dengan sikap terselubung dan
sama sekali tertutup. Contoh
“sangat beralasan”

c Membuat respon
menghakimi: merupakan
komunikasi disfungsional yang
ditandai dengan kecenderungan
untuk secara konstan
mengevaluasi pesan
menggunakan sistem nilai
pengirim. Contoh : “Anda betul-
betul ceroboh”

d Ketidakmampuan untuk
mendefenisikan kebutuhan
sendiri : pengirim disfungsional
tidak hanya tidak mampu untuk
mengekspresikan kebutuhannya,
namunjuga karena takut ditolak
menjadi tidak mampu
mendefenisikan prilaku yang
tidak diharapkan. Contoh :
“Kalian tidak pernah
mengunjungi kami”. ( bukan
menyampaikan “datanglah
untuk makan malam pada hari
Rabu”)
e Komunikasi yang tidak
sesuai : yang terjadi apabila dua
pesan yang bertentangan atau
lebih secara serentak dikirim
kan. ( mis. “prilaku jimmy baik”
diikuti dengan “apakah saya
mengatakan kepada anda, kalau
minggu lalu dia berkelahi lagi di
sekolah”)

Objektif Keterangan Objektif Keterangan


1. keluarga tidak  Ayah membantu jerry 1. keluarga tidak mampu memenuhi (Belum terkaji)
mampu beradaptasi membuat PR sambil kebutuhan fisik/ emosional/spiritual
terhadap situasi marah-marah karena anggota keluarga
https:// ayah belum
www.kompasiana.co menyelesaikan bahan
m/pakcah/ presentasi untuk 2. keluarga tidak mampu mencari
552fa20f6ea834d905 keesokan harinya atau menerima bantuan secara tepat
8b4568/adaptasi-
dalam-kehidupan-  Nenek tampak ikut
pernikahan campur ketika ayah n
(Sebagian ahli yang ibu menasehati tom
lain memandang dan jerry
adaptasi pernikahan
sebagai suatu
penyesuaian antara  terjadi pertengkaran
dua individu (adaptasi antara ayah dan ibu
diadik) dalam suatu seperti ayah
kontinum) menyalahkan ibu
(Spanier,1976). karena tidak mendidik
Tom & Jerry dengan
baik
o Komunikasi antara
orangtua dan anak
2. tidak mampu sering dilakukan
berkomunikasi dengan memakai
secara terbuka kertas yang ditempel
diantara anggota pada kulkas
keluarga
o jerry tidak diberi
kesempatan untuk
http:// menjelaskan kepada
eprints.walisongo.ac. kedua orang tuanya
id/ alasan dia membawa
1732/3/093111111_B temannya ke klinik
ab2.pdf

Komunikasi terbuka
adalah saling
memahami, saling
percaya, kita saling
membuka diri,
yakni
mengungkapkan
tanggapan kita
terhadap situasi
yang sedang dihadapi,
termasuk kata-kata
yang
diucapkan atau
perbuatan lewat
komunikasi.
Tiga jenis pola
komunikasi :
(Freadman, 2010)
a Egosentris :
individu
memfokuskan
pada diri sendiri
dan mengabaikan
keutuhan orang
lain
b Kebutuhan
mendapatkan
persetujuan total :
nilai keluarga
untuk mendapat
persetujuan total
dan menghindari
konflik berawal
ketika seorang
dewasa yang
menikah
menemukan
bahwa mereka
berbeda satu
sama lain
c Kurang empati :
anggota keluarga
yang egosentris
tidak dapat
menoleransi
perbedaan dan
tidak dapat
mengenal akibat
dari pemikiran,
perasaan, dan
prilaku mereka
sendiri.

DATA MAYOR DATA MINOR DIAGNOSIS

Subjektif Keterangan Subjektif Keterangan GANGGUAN


INTERAKSI
1. Merasa tidak a.1 Ibu mengatakan Sulit mengungkapkan kasih sayang a. Jerry mengatakan SOSIAL
nyaman dengan “blogger hebat?” “ membantu orang
situasi sosial menulis omong kosong tua mengungkapkan Kuantitas. / kualitas
https:// itu hebat, mengapa tidak kasih sayang saat hubungan sosial yang
www.alodokter.co membuatku terkesan kedua orang tuanya kurang atau berlebih
m/gangguan- dengan nilai-nilaimu” bertengkar.
kecemasan-sosial b. Jerry mengatakan
(Rasa takut atau b.1 Ibunya mengatakan, ingin membeli
cemas secara “kenapa kau tidak belajar waktu ayahnya
berlebihan dan saja? Pertunjukan Cuma untuk bisa pergi ke
menetap, sehingga buang- buang waktu!” acara sekolahnya
mempengaruhi c. Saat tom di beri
hubungan dengan hukuman cambuk di
orang lain, sekolah, ibu dan
produktivitas ayah memohon
dalam bekerja, dan untuk memberikan
prestasi di kelonggaran pada
sekolah.) anaknya

2. Merasa sulit
menerima atau a.2 Tn. Steven
mengkomunikasi
mengatakan kepada Tom
kan perasaan
https:// bahwa sebelumnya tom
www.kompasiana.
yang merusakan leptop
com/
www.inatanaya.co Tn. Steven dan Tom
m/
membuat Tn. Steven
5a0d72e09346083
52b74fb82/ menjadi susah dengan
komunikasi-
sikap Tom.
perasaan?page=all
( perasaan yang b.2 Tn. Steven
terdalam di hati mengatakan mereka
kita adalah beranggapan cara
kekhawatiran mendidik anak dengan
bukan kemarahan, baik itu dengan cara
tapi kenapa justru memukul dan
yang keluar adalah memarahinya saja.
kemarahan hal ini
sering terjadi,
mengkomunikasik
an perasaaan yang
seharusnya )
Objektif Keterangan Objektif Keterangan
1. Kurang a.1 Ketika jerry ingin 1. Kontak Mata Kurang a. Tampak saat
Responsif menanyakan kepada https:// berbicara keluarga
https:// si ibu apakah si ibu www.kompasiana.com/ Tn. Stive tidak
www.suara.com/ bisa menghadiri djuhdie/ mempehatikan
health/ pertunjukannya 550ed6c8a333117632ba7df6/ lawan bicaranya
2018/09/22/1156 kontak-mata-sebagai-model- b. Saat ibu marah
35/tidak- b.1 tom berkata, komunikasi-nonverbal tampak Tom tidak
responsif- “mami. Papa kau ada (adalah bentuk komunikasi memperdulikan
mungkin-anda- waktu tanggal 31 non verbal yang menjelaskan perkataan
alami-gangguan- agustus, bisa datang kepedulian atau repon orangtuanya
emosi-ini- ke pertunjukanku terhadap stimulus yang ada
gejalanya? bersama mama?” Kontak mata yang kurang
page=all adalah bentuk respon yang
(ciri- ciri tidak peduli saat dihadapkan
diantaranya dengan stimulus yang
Tampak kurang diberikan. )
empati, tidak
bisa/sulit
memahami
keadaan sosial.)
a.2 Tampak tom dan a. Tampak ibu
jerry tidak 2. Ekspresi wajah tidak tidak bahagia
memperdulikan responsive saat Tom
2. Tidak mendapatkan
mamanya saat https://www.jojonomic.com/
berminat penghargaan
berbicara, blog/feedback/
melakukan sebagai blogger
menjelaskan saat (ekspresi wajah adalah
kontak emosi b. Tampak ayah
mamanya bicara/ bentuk komunikasi non
dan fisik meremehkan
orang dewasa verbal yang menggambarkan
https:// saat anaknya
mengomeli kami situasi dan suasana pada diri
republika.co.id/ mampu
mereka sedang seseorang
berita/ membantu
berbicara dengan Ekspresi wajah non
ptfqp7328/ menyelesaikan
kami, padahal responsive adalah ketidak
kesehatan- laptopyang
merekan cuma responan atau tanggap
emosi- rusak
sendiri, kami pura- seseorang saat dihadapkan
berkaitan-
pura mendengar. dengan stimulus yang ada
dengan-
kondisi-fisik
(kemarahan
mungkin hanya
membawa
lebih banyak
tekanan dan
masalah yang
menyertainya)
SLKI-SIKI

No Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI

1 Ganguan Proses Keluarga adalah Proses keluarga adalah kemampuan untuk berubah Terapi keluarga adalah
perubahan dalam hubungan atau dalam hubungan atau fungsi keluarga. menggunakan keluarga untuk
fungsi keluarga. Indikator skor menggerakkan keluarga melakukan
cara hidup yang lebih produktif.
Aktivitas:
1. Adaptasi keluarga 4 1. Identifikasi pola komunikasi
terhadap situasi keluarga
2. Identifikasi cara keluarga
menyelesaikan masalah
2. Kemampuan 4
keluarga 3. Fasilitasi diskusi keluarga
berkomunikasi
4. Diskusiksn strategi
secara terbuka
penyelesaian masalah yang
diantara anggota
kontruktif
keluarga
5. Anjurkan komunikasi lebih
Ket: efektif
1=Menurun
2=Cukup Menurun 6. Anjurkan anggota keluarga
3=Sedang memprioritaskan dan memilih
4=Cukup Meningkat masalah keluarga
5=Meningkat
7. Anjurkan semua anggota
keluarga berpartisipasi dalam
pekerjaan rumah tagga
bersama-sama
2 Gangguan Interaksi Sosial adalah Interaksi Sosial Promosi Sosialisasi
kuantitas dan kualitas hubungan sosial
Indikator 1. Identifikasi kemampuan
yang kurang atau berlebih.
Perasaan nyaman dengan 4 interaksi sosial dengan orang
situasi sosial lain
Perasaan mudah 2. Identifikasi hambatan
menerima atau 4 melakukan interaksi dengan
mengkomunikasikan orang lain
perasaan 3. Diskusikan kekuatan dan
Verbalisasi kasih sayang 4 keterbatasan dalam
Kontak Mata 4 komunikasi dengan orang
Ket: lain
1=Menurun 4. Diskusikan perencanaan
2=Cukup Menurun
3=Sedang masa depan
4=Cukup Meningkat 5. Berikan umpan balik positif
5=Meningkat
setiap peningkatan
kemampuan
6. Anjurkan berbagi
pengalaman dengan orang
lain
7. Anjurkan meningkatkan
kejujuran diri dan
menghormati orang lain

1. Gangguan Proses Keluarga

Intervensi Rencana Kegiatan

Terapi keluarga Aktifitas:


1. Identifikasi pola komunikasi keluarga 1. Melakukan wawancara untuk mengetahui pola komunikasi yang digunakan
pola komunikasi dapat dipahami sebagai pola hubungan antara dua orang
atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
(http://riswantohidayat.wordpress.com/komunikasi/proses-komunikasi, 2
februari 2018)
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang berlangsung dalam sebuah
keluarga, yakni cara seorang anggota keluarga untuk berhubungan dengan
anggota keluarga lainnya, sebagai tempat untuk menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai yang diperlukan sebagai pegangan hidup.
2. Identifikasi cara keluarga menyelesaikan masalah
2. Mengidentifikasi cara keluarga menyelesaikan masalah
Melakukan wawancara pada keluarga bagaimana cara menyelesaikan
masalah
Identifikasi masalah yang di hadapi keluarga
a. Menentukan pokok permasalahan
b. Mendiskusikan sumbangan masing-masing pada permasalahan yang
muncul
c. Mendiskusikan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah
d. Menentukan dan menghargai peran masing-masing terhadap
penyelesaian masalah (Lestari, 2012)
3. Fasilitasi diskusi keluarga 3. Fasilitasi diskusi keluarga
Fasilitasi berasaldari kata facil yang bermakna “memudahkan”. Teknik
fasilitasi berarti carauntuk membuat mudah suatu proses. Orang yang
melakukan fasilitasi disebut sebagai fasilitator. Tugas fasilitator adalah
merencanakan, membimbing, dan mengelola kelompokk.
a. Mendengar secara aktif
b. Menjalin komunikasi yang baik
c. Menggunakan bahasa tubuh dalam bentuk komunikasi nonverbal
(Kementrian pendidikan dan kebudayaan, 2019)

4. Diskusiksn strategi penyelesaian masalah yang 4. Diskusikan strategi penyelesaian masalah yang kontruktif
kontruktif Menurut Fine (2008), Komunikasi yang konstruktif dapat terbentuk apabila
proses komunikasi yang dilakukan memenuhi beberapa syarat sebagai
berikut:
a. Berorientasi pada masalah; yaitu berfokus pada masalah yang bisa
diselesaikan dan memfokuskan diripada menghindari atau
menyelesaikanmasalah dimasa mendatang.
b. Pembicaraan kongruen; yaitu menyampaikan apa yang pembicara
pikirkan dan rasakan. Proses komunikasi secara lebih efektifdengan
bersikap jujur secara konstruktif sehingga membuat pendengar
mempercayai apa yangdikatakan.
c. Pembicaraan deskriptif; yaitu denganmengekspresikan deskripsi
obyektif masalah, bukan evaluasi terhadap masalah.
d. Memberikan Validasi; yaitu dengan membantu orang merasa
dimengerti,dihargai, dan diterima. Komunikasi yang memvalidasi
5. Anjurkan komunikasi lebih efektif berfokus pada pencarian titik temu.
5. Menganjurkan komunikasi lebih efektif
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti dengan
sebuah perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal
6. Anjurkan anggota keluarga memprioritaskan dan itu (Hardjana, 2003).
memilih masalah keluarga
6. Menganjurkan anggota keluarga memprioritaskan dan memilih masalah
keluarga

Terdapat 4 kriteria dalam menentukan prioritas dari masalah-masalah kesehatan :

1) Sifat masalah, dikelompokkan menjadi :


a) Ancaman kesehatan
b) Keadaan sakit atau kurang sehat
c) Situasi krisis
2) Kemungkinan masalah dapat dirubah, adalah kemungkinan keberhasilan untuk
mengurangi masalah atau mencegah masalah bila dilakukan intervensi
keperawatan dan kesehatan
3) Potensi masalah untuk dicegah, adalah sifat dan beratnya masalah yang akan
timbul dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan
kesehatan
4) Masalah yang menonjol, adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah
dalam hal berat dan mendesaknya masalah untuk diatasi melalui intervensi
keperawatan dan kesehatan
https://yenibeth.wordpress.com/2008/06/26/prioritas-masalah-keperawatan-
keluarga/
7. Anjurkan semua anggota keluarga berpartisipasi
dalam pekerjaan rumah tagga bersama-sama 7. semua anggota keluarga berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tagga
bersama-sama (seperti Makan bersama, diskusi bersama keluarga ).(SIKI,
2018)
2.Ganguan Interaksi Sosial

Intervensi Rencana kegiatan


Promosi Sosialisasi Promosi sosialisasi adalah meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi
1. Identifikasi kemampuan interaksi sosial dengan orang dengan orang lain
lain
2. Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang 1. Mengidentifikasi kemampuan interaksi sosial pada keluarga
lain Intersaksi sosial merupakan kesanggupan individu untuk saling
3. Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam komunikasi berhubungan dan bekerja sama dengan individu lain maupun kelompok
dengan orang lain di mana kelakuan individu yang satu dapat mempengaruhi, mengubah,
4. Diskusikan perencanaan masa depan atau memperbaiki kelakuan individu lain atau sebaliknya.(Chaplin, 2011)
5. Berikan umpan balik positif setiap peningkatan 2. Mengidentifikasi hambatan Interaksi sosial
kemampuan Faktor penghambat terjadinya Interaksi sosial :
6. Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain  Individualisme → Suatu paham yang lebih mengutamakan
7. Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati Kepentingan Pribadi dibandingkan Kepentingan kelompok.
orang lain  Anti Sosial → Sikap yang tidak mau bergabung dengan kelompok
sosial
 Apatis → Sikap tidak peduli akan suatu hal (Acuh tak acuh).
 Stereotip → Berprasangka terhadap orang lain
 Konflik → Perselisihan antara dua pihak
 Persaingan → Suatu keinginan untuk menjadi lebih baik dari orang
lain dengan cara menjatuhkan orang lain tersebut.
 Egois → Sikap mementingkan diri Sendiri
 Adat → Masyarakat akan sulit menerima dan bahkan menolak
Bentuk Interaksi yang tidak sesuai dengan adat yang berlaku.
 Takut → Masyarakat yang memiliki rasa takut akan sulit dalam
melakukan Interaksi sosial
 Hambatan Ideologis → Bentuk interaksi akan sulit diterima jika
bertentangan dengan Ideologi.
3. Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam komunikasi
Menurut Friedman (1998)
 Pola dan proses komunikasi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi :
1) Bersifat terbuka dan jujur
2) Selalu menyelesaikan konflik keluarga
3) Berpikiran positif
4) Tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri.
 Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :
1) Karakteristik pengirim : yakin dalam mengemukakan sesuatu
atau pendapat, apa yang disampaikan jelas dan berkualitas,
selalu meminta dan menerima umpan balik.
2) Karakteristik penerima : siap mendengarkan, memberi umpan
balik, melakukan validasi.
 Keterbatasan dalam komunikasi keluarga
1) Semua Anggota Keluarga Punya Kesibukan Sendiri
Kesibukan kerap dianggap sebagai pemicu renggangnya
komunikasi dalam keluarga. Ada anggota keluarga yang sibuk
bekerja dari pagi sampai malam, sekolah, atau bahkan tinggal
berjauhan di kota lain. Hal ini biasanya semakin parah jika anak-
anak dalam keluarga semakin beranjak besar dan sudah mandiri.
Waktu untuk berkumpul bersama jadi makin berkurang karena
semua anggota keluarga sibuk dengan urusan masing-masing
2) Rasa Segan terhadap Orang Tua
Di Indonesia, masih banyak orang tua yang memberlakukan cara
mendidik yang konvensional bagi anak. Cara ini membuat orang
tua senantiasa berada di pihak yang benar dan tidak mau
mendengarkan pendapat anak atau anggota keluarga lain yang
lebih muda. Akibatnya, anak-anak pun merasa apatis bila ingin
menyampaikan isi hati atau pendapat. Jika dibiarkan terus-
menerus, tentu saja hal ini akan semakin menghambat
komunikasi dalam keluarga.
3) Kurangnya Rasa Percaya kepada Keluarga
Ternyata tidak banyak orang yang bisa berkomunikasi secara
baik dalam keluarga. Hal ini terjadi karena kurangnya rasa
percaya kepada keluarga. Ketika mengalami atau merasakan
sesuatu, banyak orang menganggap bahwa sahabat jauh lebih
bisa mendengarkan atau membantu daripada keluarga.
4) Terlalu Asyik dengan Gadget Pribadi
Penggunaan gadget secara berlebihan juga memicu hambatan
komunikasi dalam keluarga. Sebab setiap anggota keluarga tidak
benar-benar fokus saat berada di rumah. Ada yang masih sibuk
mengurus pekerjaan, menggunakan sarana hiburan, atau
berkomunikasi dengan teman melalui gadget.
4. Mendiskusikan tentang perencanaan masa depan keluarga
Masa depan adalah salah satu alasan maupun motivasi seorang manusia
untuk hidup. Sebab masa depan adalah tempat untuk setiap harapan,
tujuan ataupun cita-cita seseorang.(Steinberg, 2009)
5. Umpan balik positif diperlukan dalam kelurga karena dapat
memberikan efek yang baik pada anggota keluarga karena melalui
umpan balik positif anggota keluarga dapat merasa bahwa dia
diperhatikan keluarganya. Selain itu, umpan balik positif membuat
anggota keluarga semakin giat mengerjakan sesuat karena dia merasa
ada orang yang memberikan dorongan untuk menjadi lebih baik.
6. Berbagi pengalaman merupakan kegiatan menceritakan pengalaman
pribadi yang diperoleh seseorang kepada orang lain dengan maksud
tertentu.
7. Menganjurkan kepada keluarga untuk meningkatkan kejujuran diri dan
menghormati satu sama lain. Kejujuran adalah landasan dari
kepercayaan yang akan menentukan hubungan seseorang dengan orang
lain. Saling menghormati satu sama lain artinya saling memahami dan
memberikan toleransi terhadap orang lain, sehingga setiap orang dapat
berinteraksi dengan baik tanpa adanya konflik, saling menghormati satu
sama lain dapat menciptakan integrasi sosial yang baik.
Contoh: Jika pada suatu keluarga teradi masalah anggota keluarga
tersebut harus mendengarkan pendapat dan menghargai pendapat
anggota keluarga yang lain .
CATATAN PERAWATAN

HARI & INTERVENSI IMPLEMENTASI


TANGGAL

Gangguan 1. Identifikasi pola komunikasi keluarga


Proses Hasil: keluarga bersedia dilakukan wawancara mengenai pola komunikasi yang digunakan .
Keluarga
2. Identifikasi cara keluarga menyelesaikan masalah
Hasil : keluarga bersedia melakukan wawancara mengenai cara penyelesaian masalah, kesimpulan dari
wawancara mengenai :
a. Menentukan pokok permasalahan yaitu
b. Mendiskusikan sumbang an masing-masing pada permasalahan yang muncul yaitu
c. Mendikusikan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yaitu dengan cara berdiskusi bersama keluarga
d. Menentukan kan dan menghargai peran masing-masing terhadap penyelesaian masalah

3. Fasilitasi diskusi keluarga


Hasil : keluarga merespon dengan baik diskusi yang dilakukan dengan bantuan fasilitator

4. Diskusiksn strategi penyelesaian masalah yang kontruktif


Hasil : keluarga bersedia mendiskusikan topik yang telah disepakati dengan metode ceramah

5. Menganjurkan komunikasi lebih efektif


Hasil : keluarga bersedia berkomunikasi lebih efektif

6. Menganjurkan anggota keluarga memprioritaskan dan memilih masalah keluarga


Hasil: keluarga bersedia untuk berdiskusi tentang prioritas masalah keluarga, meliputi :
 Sifat masalah
 Kemungkinan masalah dapat dirubah
 Potensi masalah untuk dicegah
 Masalah yang menonjol
7. Menganjurkan semua anggota keluarga berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga bersama-sama

Hasil : keluarga bersedia untuk melakukan kegiatan bersama diantaranya makan malam bersama, dan lebih
banyak berdiskusi bersama keluarga

Gangguan 8. Mengidentifikasi kemampuan interaksi sosial pada keluarga


interaksi sosial Hasil : kelurga mengisi angket dan ditemukan hasil kemampuan interaksi keluarga baik

9. Mengidentifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain didalam keluarga meliputi :
Individualisme
Anti sosial
Apatis
Stereotip
Konflik
Persasingan
Egois
Adat
Takut
Hambatan ideologis
Hasil : keluarga mengatakan adanya sifat egois sering terjadi ketika menyelesaikan masalah didalam keluarga

10.Mendiskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam komunikasi dengan orang lain


Hasil :
Keluarga selalu menyelesaikan masalah yang ada, bersifat terbuka dan jujur antar anggota keluarga, namun
terkadang mengulang isu dan pendapat tersendiri. Validasi jarang dilakukan.

Keterbatasan komunikasi yang dirasakan keluarga yaitu semua anggota keluarga punya kesibukan sendiri, rasa
segan terhadap orang tua, terlalu sibuk dengan gadget pribadi

1. Mendiskusikan perencanaan masa depan


Hasil: keluarga bersedia Mendiskusikan tentang perencanaan masa depan keluarga

1. Memberikan umpan balik positif setiap peningkatan kemampuan yang dilakukan


Hasil : Keluarga dapat memberikan umpan balik positif setiap peningkatan kemampuan yang dilakukan oleh
salah satu anggota keluarga nya

2. Menganjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain


Hasil : keluarga mampu berbagi pengalaman dengan orang lain

3. Menganjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati orang lain


Hasil : Keluarga mampu mningkatkan kejujuran dalam dirinya masing2 dan menghormati org lain. Tn dan ny
mulai menghormati keinginan anaknya. Selain itu, tn dan ny bserta anaknya juga mulai mengungkapkan
perasaanya dg baik
EVALUASI

Diagnosa / SLKI Hari / Tanggal Evaluasi


Gangguan Senin 10 november S/O
Proses Keluarga 1. Adaptasi keluarga terhadap situasi ( 2/4 )
Proses keluarga 2. Kemampuan keluarga berkomunikasi
secara terbuka diantara anggota keluarga
(2 / 4 )
A : Gangguan Proses Keluarga
P:
Lanjutkan Intervensi
Terapi keluarga
Aktivitas:
11. Identifikasi pola komunikasi keluarga
12. Identifikasi cara keluarga menyelesaikan
masalah
13. Fasilitasi diskusi keluarga
14. Diskusiksn strategi penyelesaian masalah
yang kontruktif
15. Anjurkan komunikasi lebih efektif
16. Anjurkan anggota keluarga
memprioritaskan dan memilih masalah
keluarga
17. Anjurkan semua anggota keluarga
berpartisipasi dalam pekerjaan rumah
tangga bersama-sama

S/O
Senin 18 november 1. Adaptasi keluarga terhadap situasi ( 3/4 )
2. Kemampuan keluarga berkomunikasi
secara terbuka diantara anggota keluarga
(3/4)
A : Gangguan Proses Keluarga
P : Lanjutkan intervensi
Terapi keluarga
Aktivitas :
1. Fasilitasi diskusi keluarga
2. Diskusiksn strategi penyelesaian masalah
yang kontruktif
3. Anjurkan komunikasi lebih efektif
4. Anjurkan anggota keluarga
memprioritaskan dan memilih masalah
keluarga
5. Anjurkan semua anggota keluarga
berpartisipasi dalam pekerjaan rumah
tangga bersama-sama

S/O
Senin 24 November 3. Adaptasi keluarga terhadap situasi ( 4/4 )
4. Kemampuan keluarga berkomunikasi
secara terbuka diantara anggota keluarga
(3/4)
A : Gangguan Proses Keluarga
P : Lanjutkan intervensi
Terapi keluarga
Aktivitas :
1. Diskusiksn strategi penyelesaian masalah
yang kontruktif
2. Anjurkan komunikasi lebih efektif
3. Anjurkan anggota keluarga
memprioritaskan dan memilih masalah
keluarga
Gangguan 4. Anjurkan semua anggota keluarga
Interaksi Sosial berpartisipasi dalam pekerjaan rumah
Interaksi Sosial tangga bersama-sama

S/O
1. Perasaan nyaman dengan situasi sosial
Senin 10 november (3/4)
2. Perasaan mudah menerima atau
mengkomunikasikan perasaan ( 3 / 4 )
3. Verbalisasi kasih saying ( 4 / 4 )
4. Kontak Mata ( 3 / 4 )
5. Ekspresi Wajah ( 4 / 4 )
A : Gangguan Interaksi Sosial
P : Intervensi di lanjutkan
Promosi Sosialisasi
8. Identifikasi kemampuan interaksi sosial
dengan orang lain
9. Identifikasi hambatan melakukan
interaksi dengan orang lain
10. Diskusikan kekuatan dan keterbatasan
dalam komunikasi dengan orang lain
11. Diskusikan perencanaan masa depan
12. Berikan umpan balik positif setiap
peningkatan kemampuan
13. Anjurkan berbagi pengalaman dengan
orang lain
14. Anjurkan meningkatkan kejujuran diri
dan menghormati orang lain

Senin 18 november S/O


1. Perasaan nyaman dengan situasi sosial
(3/4)
2. Perasaan mudah menerima atau
mengkomunikasikan perasaan ( 3 / 4 )
3. Verbalisasi kasih saying ( 4 / 4 )
4. Kontak Mata ( 4 / 4 )
5. Ekspresi Wajah ( 4 / 4 )
A : Gangguan Interaksi Sosial
P : Intervensi di lanjutkan
Promosi Sosialisasi
1. Identifikasi kemampuan interaksi sosial
dengan orang lain
2. Identifikasi hambatan melakukan
interaksi dengan orang lain
3. Diskusikan kekuatan dan keterbatasan
dalam komunikasi dengan orang lain
4. Diskusikan perencanaan masa depan
5. Berikan umpan balik positif setiap
peningkatan kemampuan
6. Anjurkan berbagi pengalaman dengan
orang lain
7. Anjurkan meningkatkan kejujuran diri
dan menghormati orang lain

S/O
Senin 24 november
1. Perasaan nyaman dengan situasi sosial
(4/4)
2. Perasaan mudah menerima atau
mengkomunikasikan perasaan ( 3 / 4 )
3. Verbalisasi kasih saying ( 4 / 4 )
4. Kontak Mata ( 4 / 4 )
5. Ekspresi Wajah ( 4 / 4 )
A : Gangguan Interaksi Sosial
P : Intervensi di lanjutkan
Promosi Sosialisasi
1. Identifikasi kemampuan interaksi sosial
dengan orang lain
2. Identifikasi hambatan melakukan
interaksi dengan orang lain
3. Diskusikan kekuatan dan keterbatasan
dalam komunikasi dengan orang lain
4. Diskusikan perencanaan masa depan
5. Berikan umpan balik positif setiap
peningkatan kemampuan
6. Anjurkan berbagi pengalaman dengan
orang lain
7. Anjurkan meningkatkan kejujuran diri
dan menghormati orang lain

Anda mungkin juga menyukai