Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA II


”ORIENTASI DAN PENEMPATAN”

DISUSUN OLEH :
AHMAD ALDI
YUDI ANDESPA

DOSEN PENGAMPU : H. YULIZAR BAHARUDDIN, S.Ag, MM

JURUSAN MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANGKINANG


TP. 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur khadirat Allah Yang Maha Kuasa karena atas Rahmat dan Hidayah-
Nyalah kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir Semester ini. Jurnal ini berisi tentang
Pembelajaran mengenai Struktur Data. Tentunya kami sangat berharap Makalah ini dapat
berguna bagi siapapun yang membacanya.
Masih banyak kekurangan dalam makalah ini . Selain itu dalam penyusunan tugas
atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Bangkinang, 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Defenisi Penempatan...............................................................................................................3
B. Defenisi Tujuan........................................................................................................................4
C. Defenisi Manfaat Orientasi.....................................................................................................6
D. Kajian Dalam Konsep Penempatan.......................................................................................7
E. Dasar dan Acuan dalam Penempatan..................................................................................10
F. Penempatan dan Promosi......................................................................................................12
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................14
A. Kesimpulan............................................................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penempatan merupakan bagian materi dari operasional manajemen sumber
daya manusia,. Penempatan merupakan kegiatan dalam manajemen SDM yang
dilakukan setelah proses seleksi selesai dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul
sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat
ditempatkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang
dinamakan dengan penempatan. Proses penempatan sebagai sarana yang digunakan
dalam memutuskan posisi karyawan baru atau lama
Sebagaimana telah dikemukakan oleh Siswanto(1989) bahwa penempatan
pegawai adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsur pelakasana pekerjaan
pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan keahliaanya
Telah menjadi kesadaran sebagian besar manajer di indonesia, baik manajer
puncak maupun manajemen tenaga kerja bahwa penempatan tenaga kerja mutlak
diperlakukan. Bukan saja demi terwujudnya keuntungan perusahaan dalam waktu
dekat, tetapi lebih banyak ditunjukan untuk menjamin kontinuitas perusahaan.
Penempatan yang efektif akan menghasilkan tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi
sebagai mana menjadi harapan peruasahaan. Sebaliknya penempatan tenaga kerja
yang sembarangan, mungkin hanya menghasilkan tenaga kerja jauh dari harapan
perusahaan dan kemungkinan menjelma menjadi tenaga kerja yang menuntun
perusahaan ke arah kebangkrutan.
Kegiatan penempatan ini sangat penting di dalam proses manajemen sumber
daya manusia, apabila suatu perusahaan tidak teliti dan tidak cermat dalam
penempatan ini kemungkinan akan terjadi penempatan jabatan pegawai yang tidak
sesuai dan tidak cocok dengan jabatan pekerjaan yang dipercayakan kepadanya,
sehingga dia tidak bisa bekerja secara efisien dan efektif dan kemungkinan harus
dikeluarkan biaya dan waktu yang cukup lama untuk mencari orang yang tepat.

1
B. Rumusan Masalah
1. Defenisi Penempatan
2. Defenisi Tujuan
3. Defenisi manfaat orientasi
4. Kajian dalam konsep penempatan
5. Dasar atau acuan dalam penempatan
6. Penempatan dan promosi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Penempatan
Penempatan (placement) adalah tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan
calon karyawan yang diterima (lulus seleksi) pada jabatan/pekerjaan yang
membutuhkannya dan mendelegasikan wewenang kepada orang tersebut
(Hasibuan :2009).
Penempatan adalah proses penugasan / pengisian jabatan atau pengisian
jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas / jabatan baru atau jabatan yang
berbeda. Penugasan ini dapat berupa penugasan pertama untuk pegawai yang baru
direkrut, tetapi dapat juga melalui promosi, pengalihan, dan penurunan jabatan
bahkan pemutusan hubungan kerja ( Hariandja : 2002).
Penempatan karyawan adalah penugasan seseorang pada suatu jabatan yang
sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimilikinya. Penempatan merupakan
penugasan atau penugasan kembali dari seseorang karyawan pada sebuah pekerjaan
baru. ( Mangkuprawira :2004).
Menurut Sastrohadiwiryo (2003) penempatan tenaga kerja adalah proses
pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang telah lulus seleksi untuk
melaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan serta mampu
mempertanggung jawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawabnya.
Penempatan tenaga kerja pada posisi yang tepat bukan hanya menjadi
keinginan perusahaan melainkan ini juga menjadi keinginan tenaga kerja itu sendiri
agar yang bersangkutan dapat mengetahui tanggung jawab dan tugas-tugas yang
diberikan serta menjalankan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya. Penempatan ini
harus sesuia dengan keahlian yang dimiliki tenaga kerja agar dengan adanya
penempatan tersebut gairah bekerja dan prestasi kerja tinggi serta hasil yang
maksimal.
Penempatan kerja merupakan proses penugasan atau pengisian jabatan atau
penugasan kembali pegawai pada tugas atau jabatan baru atau jabatan yang berbeda.
Penugasan ini dapat berupa penugasan pertama untuk pegawai yang direkrut, tetapi
dapat juga melalui promosi, pengalihan, dan penurunan jabatan atau bahkan
pemutusan hubungan kerja ( Marihot :2005).

3
Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih,
mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di
dalam atau luar negeri. Penempatan tenga kerja dilaksanakan berdasarkan asas
terbuka, bebas objektif, secara adil dan setara tanpa diskriminasi. Penempatan tenaga
kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang tepat sesuai
dengan keahlian, keterampilan, bakat, martabat, hak asasi dan perlindungan hukum.
Adapun pengertian penempatan menurut para ahli antara lain :
1. Menurut Marihot T. E. Hariandja (2005 : 156)  menyatakan bahwa :
”Penempatan merupakan proses penugasan/ pengisian jabatan atau
penugasan kembali pegawai pada tugas/ jabatan baru atau jabatan yang berbeda”.
2. Menurut Mathis & Jackson (2006:262) menyatakan bahwa :
“Penempatan adalah menempatkan posisi seseeorang ke posisi  pekerjaan
yang tepat, seberapa baik seorang pegawai cocok dengan pekerjaanya akan
mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan.
3. Menurut B. Siswanto Sastrohadiryo yang dikutp oleh Suwatno (2003:138).
“Penempatan pegawai adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsur
pelakasana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan
keahliaanya”.

Berdasarkan definisi yang yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa penempatan adalah kebijaksanaan sumber daya manusia
untuk menetukan posisi/ jabatan seseorang.

B. Defenisi Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi dan juga merupakan hal yang
akan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi atau perusahaan. Setiap semua individu
yang akan melakukan sesuatu tentu mempunyai sebuah tujuan. Tujuan adalah
pernyataan tentang keadaan di mana suatu organisasi atau perusahaan ingin mencapai
ini dan pernyataan tentang keadaan organisasi di masa depan sebagai upaya bersama
untuk itu. 

4
Berikut pendapat para ahli mengenai pengertian tujuan ini adalah:
1. Ken Mcelroy
Pengertian tujuan adalah langkah pertama menuju kesuksesan dan tujuan
juga merupakan kunci menuju kedalam sebuah kesuksesan.
2. Yayasan Trisakti
Pengertian tujuan adalah kunci untuk memutuskan atau merencanakan apa
yang harus dilakukan jika pekerjaan harus dilakukan, dan disertai dengan jaringan
prosedur, politik, anggaran dan identifikasi program.
3. H.R. Daeng Naja
Pengertian tujuan adalah sebagai misi organisasi masa depan, dan seorang
manajer harus bertujuan untuk memimpin organisasi untuk mencapai tujuan itu.
4. Business Dictionary (Kamus Bisnis)
Berdasarkan pada pernyataan bisnis, Tujuan merupakan sebuah hasil akhir
yang bisa untuk diamati dan juga diukur mempunyai satu atau lebih dari tujuan
yang ingin kalian dicapai dalam jangka waktu yang dianggap lebih atau juga
kurang tetap.
5. Tommy Suprapto
Menurut Tommy Suprapto, pengertian tujuan adalah pencapaian misi
tertentu dan dapat dicapai dalam waktu singkat. Tujuan adalah pernyataan tentang
keadaan di mana suatu organisasi atau perusahaan ingin mencapai ini dan
pernyataan tentang keadaan organisasi di masa depan sebagai upaya bersama untuk
itu.

Setiap pekerjaan yang dilaksanakan pada dasarnya mempunyai tujuan. Tujuan


berfungsi untuk mengarahkan prilaku, begitu juga dengan penempatan pegawai,
manajemen sumber daya manusia, menempatkan seorang pegawai atau calon pegawai
dengan tujuan antara lain agar pegawai bersangkutan lebih berdaya guna dalam
melaksakan pekerjaaan yang dibebankan, serta untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan sebagai dasar kelancaran tugas.
Menurut B. Siswanto Sastrohadiwiryo yang dikutip oleh suwatno (2003 : 133)
maksud diadakan penempatan pegawai adalah untuk menempatakan pegawai sebagai
unsur pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kriteria: Kemampuan,
kecakapan, keahlian.

5
Dengan kata lain, dalam pembahasan yang mengenai tentang apa itu tujuan
dan juga apa pengertiannya. Makna dari sebuah tujuan adalah sesuatu yang dapat kita
perjuangkan supaya menjadi selaras dengan berbagai tujuan kita. Mencapai sebuah
arah daya tuju kita yang akan membantu kita untuk mencapai sebuah tujuan kita.
Tujuan ini umumnya akan muncul dari sebuah proses visi, atau juga setidaknya
disebut “rencana” yang akan membuat kita terus menerus menuju ke arah yang lebih
benar.

C. Defenisi Manfaat Orientasi


Orientasi adalah aktivitas-aktivitas yang menyangkut pengenalan individu
terhadap organisasi, penyediaan landassan bagi karyawan baru agar mulai berfungsi
secara efektif dan menyenangkan pada pekerjaan yang baru. Orientasi meliputi
pengenalan karyawan baru terhadap perusahaan, fungsi- fungsi, tugas-tugas, dan
orang-orangnya.
Orientasi terdiri dari 2 jenis, yaitu :
1. Induksi : yaitu tahap awal dalam karyawan baru mempelajari apa yang akan
dilakukan, dimana meminta bantuan, apa peraturan,dsb.
2. Sosialisasi : yaitu proses yang berjangka lebih panjang dimana karyawan baru
mempelajari norma-norma sistem nilai, dan pola perilaku yang diisyaratkan oleh
organisasi dan kelompok.

Tujuan orientasi diantaranya adalah :


 Mempelajari prosedur pekerjaan.
 Penjalinan hubungan dengan perusahaan.
 Memberikan karyawan perasaan memiliki dengan memperlihatkan bagaimana
pekerjaan mereka sejalan dengan keseluruhan organisasi.
 Mengurangi jumlah stres dan kegelisahan yang dialami oleh karyawan baru.
 Mengurangi biaya start-up.
 Memberi tahu peran mereka masing-masing.
 Menginformasikan mengenai organisasi dan kebijakannya.
 Memperkenalkan dengan rekan-rekan kerja mereka.

Manfaat Program Orientasi yaitu :

6
 Mengurangi kecemasan karyawan
 Karyawan baru bisa mempelajari tugasnya dengan lebih baik
 Karyawan memiliki ekspektasi yang lebih realistis mengenai pekerjaannya
 Mencegah pengaruh buruk dari rekan kerja atau atasan yang kurang mendukung
 Karyawan baru menjadi lebih mandiri
 Karyawan baru bekerja dengan lebih baik
 Mengurangi kecenderungan karyawan baru untuk mengundurkan diri dari
pekerjaan.

D. Kajian Dalam Konsep Penempatan


Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk
memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang
layak di dalam atau luar negeri. Penempatan tenga kerja dilaksanakan berdasarkan
asas terbuka, bebas objektif, secara adil dan setara tanpa diskriminasi. Penempatan
tenaga kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang tepat
sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, martabat, hak asasi dan perlindungan
hukum.
Penempatan tenaga kerja terdiri dari :
1. Penempatan tenaga kerja di dalam negeri
2. Penempatan tenaga kerja di luar negeri ketentuan mengenai penempatan tenaga
kerja di dalam negeri dan luar negeri sebagaimana yang dimaksud di atas diatur
dengan Undang – Undang ( UU RI No. 39 Tahun 2004).

Dalam penempatan karyawan, perusahaan harus memperhatikan hal – hal berikut :


1. Adanya kecakapan yang dimiliki calon karyawan yang akan ditempatkan juga
kemampuan untuk bekerja sama dengan karyawan lain
2. Adanya uraian jabatan yang jelas mengenai jabatan yang lowong tersebut
3. Adanya kebijakan penempatan karyawan yang baku pada jabatan
( Tohardi :2002).

Faktor Penempatan
Dalam penempatan karyawan harus disesuaikan dengan keahlian serta latar
belakang pendidikannya sehingga setiap tugas yang diberikan dapat kegiatan-

7
kegiatan lain dalam penempatan karyawan juga perlu mempertimbangkan beberapa
faktor. Menurut Siswanto (2002) faktor yang perlu dipertimbangan dalam penempatan
tersebut adlah sebagai berikut :
a. Faktor Prestasi Akademik
Faktor prestasi akademik yang telah dicapai oleh karyawan selama
mengikuti jenjang pendidikan harus mendapat pertimbangan dalam menempatkan
dimana karyawan yang bersangkutan harus melaksanakan tugas dan tanggung
jawab serta wewenang dan tanggung jawab.
b. Faktor Pengalaman
Pengalaman para karyawan sejenis yang telah dialami sebelumnya, perlu
mendapat pertimbangan dalam rangka penempatan karyawan. Pengalaman
bekerja banyak memberikan kecenderungan bahwa karyawan memiliki keahlian
dan keterampilan kerja yang relatif tinggi. Sebaliknya rendah tingkat keahlian dan
keterampilannya.
c. Faktor Kesehatan Fisik dan Mental
Faktor kesehatan fisik dan mental perlu mendapatkan pertimbangan dalam
penempatan karyawan, meskipun kurang akurat terhadap tingkat kepercayaan hasil
tes kesehatan dilakukan terutama kondisi fisik, namun secara sepintass dapat
dilihat kondisi fisik karyawan yang bersangkutan untuk dipertimbangan pada
tempat mana dia diberikan tugas dan pekerjaan yang cocok baginya berdasarkaan
kondisi yang dimilikinya.
d. Faktor Sikap
Sikap merupakan bagian hakiki dari kepribadian seseorang. Dalam
perpenempatan karyawan faktor sikap hendaknya menjadi pertimbangan bagi
manajer sumber daya manusia, karena hal tersebut akan berpengaruh secara
langsung baik bagi individu dan perusahaan maupun bagi masyarakat sebagai
pengguna jasa dari perusahaan ittu sendiri.
e. Faktor Status Perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan karyawan kerja adalah hal yang
penting. Dengan mengetahui status perkawinannya dapat ditentukan, dimana
seseorang akan ditempatkan. Misalnya karyawan yang belum menikah ditempatkan
di cabang peusahaandi luar kota dan sebaliknya karyawan yang sudah menikah d
itempatkan pada perusahaan di dalam kota dimana keluarganya bertempat tinggal.
f. Faktor Usia

8
Faktor usia perlu dipertimbangkan dengan maksud untuk menghindari
rendahnya produktifitas yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan.
Biasanya karyawan yang usianya sudah tua akan memiliki tingkat produktifitas
yang lebih rendah dibandingkan dengan karyawan yang usianya lebih rendah.

Penempatan pegawai berkaitan erat dengan sistem dan proses yang digunakan.
Berkaitan dengan sistem penempatan B. Siswanto Sastrohadiwiryo yang dikutip oleh
Suwatno (2003 : 130) mengemukakan ”Harus terdapat maksud dan tujuan dalam
merencanakan sistem penempatan karyawan”
Untuk mengetahui prosedur penempatan karyawan harus memenuhi
persyaratan :
1. Harus ada wewenang untuk menempatkan personalia yang datang dari daftar
personalia yang di kembangkan melalui analisis tenaga kerja.
2. Harus mempunyai standar yang digunakan untuk membandingkan calon pekerjaan.
3. Harus mempunyai pelamar pekerjaan yang akan diseleksi untuk ditempatkan.
Apabila terjadi salah penempatan (missplacement) maka perlu diadakan suatu
program penyesuaian kembali (redjustment) karyawan yang berrsangkutan nsesuai
dengan keahlian yang dimiliki, yitu dengan melakukan :
1. Menempatkan kembali (replacement) pada posisi yang lebih sesuai.
2. Menugaskan kembali (reasignment) dengan tugas-tugas yang sesuai dengan bakat
dan kemampuan.

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penempatan pegawai menurut


Musenif yang dikutif oleh Suwatno (2003 : 13) sebagai berikut :
a. Prinsip kemanusiaan
Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai
persamaan harga diri, krmauan, keinginan, cita-cita dan kemampuan harus dihargai
posisinya sebagai manusia yang layak tidak dianggap mesin.
b. Prinsip demokrasi
Prinsip ini menunjukan adanya salang menghormati, saling menghargai,
dan saling mengisi dalam melaksanakan kegiatan.
c. Prinsip the right man on the right place

9
Prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap
orang dalam setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam
organisasi perlu didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalan, serta pendidikan
yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.

d. Prinsip equal pay for equal work


Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil prestasi
kerja yang didapat oleh pegawai yang bersangkutan.
e. Prinsip kesatuan arah
Prinsip ini diterapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan pegawai
yang bekerja agar dapat melaksanakan tugas-tugas, dibutuhkan kesatuan arah,
kesatuan pelaksaan tugas, sejalan dengan program dan rencana yang digariskan.
f. Prinsip kesatuan tujuan
Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah yang
dilaksanakan karyawan pegawai harus difokuskan pada tujuan yang dicapai.
g. Prinsip kesatuan komando
Karyawan yang bekerja selalu dipengruhi adanya komando yang diberikan
sehingga setiap karyawan pegawai hanya mempunyai satu orang atasan.
h. Prinsip efisiensi dan produktifitas kerja
Prinsip ini merupakan kunci kearah tujuan perusahaan karena efisiensi dan
produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

Penempatan berarti mengalokasikan para karyawan baru atau lama pada posisi
kerja tertentu. Penempatan terdiri dari dua hal yaitu karyawan yang baru datang dari
luar perusahaan dan penugasan bagi karyawan yang lama di tempat yang baru (perlu
orientasi/pengenalan).
Dalam alur ini ada tiga jenis penempatan, yaitu promosi, transfer dan demosi.
Setiap keputusan harus diiringi dengan orientasi dan tindak lanjut , apapun
penyebabnya seperti perampingan , merger, akuisisi atau perubahan internal lainnya.

E. Dasar dan Acuan dalam Penempatan


Penempatan berarti mengalokasikan para karyawan baru atau lama pada posisi
kerja tertentu. Penempatan terdiri dari dua hal yaitu karyawan yang baru datang dari luar

10
perusahaan dan penugasan bagi karyawan yang lama di tempat yang baru (perlu
orientasi/pengenalan).
Dalam alur ini ada tiga jenis penempatan, yaitu promosi, transfer dan demosi.
Setiap keputusan harus diiringi dengan orientasi dan tindak lanjut , apapun penyebabnya
seperti perampingan , merger, akuisisi atau perubahan internal lainnya.
Penempatan tenaga kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada
jabatan yang tepat sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, martabat, hak asasi
dan perlindungan hukum.
Penempatan tenaga kerja terdiri dari :
1. Penempatan tenaga kerja di dalam negeri
2. Penempatan tenaga kerja di luar negeri ketentuan mengenai penempatan tenaga
kerja di dalam negeri dan luar negeri sebagaimana yang dimaksud di atas diatur
dengan Undang – Undang ( UU RI No. 39 Tahun 2004).
Dalam penempatan karyawan, perusahaan harus memperhatikan hal – hal
berikut :
4. Adanya kecakapan yang dimiliki calon karyawan yang akan ditempatkan juga
kemampuan untuk bekerja sama dengan karyawan lain
5. Adanya uraian jabatan yang jelas mengenai jabatan yang lowong tersebut
6. Adanya kebijakan penempatan karyawan yang baku pada jabatan
( Tohardi :2002).

Promosi dan Penggantian Tenaga Kerja


Promosi terjadi apabila seorang karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab atau level.
Umumnya diberikan sebagai penghargaan, hadiah atas usaha dan prestasinya di masa
lampau.
Hakikatnya, manusia cenderung untuk terus meningkatkan tingkat
kompetensinya. Meskipun tidak selalu benar, prinsip tersebut menyatakan bahwa
baiknya kinerja seseorang pada bidang tertentu belum tentu baik juga pada bidang
kerja lain. Contoh jika seorang teknisi (ahli teknik) dari perekrutan pekerja baru pada
perusahaan pertamina, secara konsisten membuat penghematan yang cukup besar dari
kegiatan perubahan desain dalam penyulingan, ini adalah salah satu contoh
keunggulan kinerja dari seorang teknisi. Kemudian teknisi tersebut dipromosikan
menjadi seorang supervisor. Keahlian yang dipelukan untuk menjadi supervisor yang

11
handal sangat berbeda dengan keahlian yang diperlukan untuk menjadi teknisi yang
handal. Akibat dari sistem promosi itu perusahaan pertamina akan memperoleh dua
kerugian, yaitu mempunyai supervisor yang tidak handal dan akan kehilangan teknisi
yang handal.
Ada juga model promosi sistem senioritas. Dalam beberapa hal, pada
umumnya pekerja senior akan dipromosikan terlebih dahulu. Maksud senior disini
adalah pekerja yang mempunyai masa kerja paling lama di perusahaan tersebut.
Karyawan yang akan dipromosikan ditentukan berdasarkan catatan senioritas yang
ada pada perusahaan. Alasan rasional dari pendekatan ini adalah untuk
menghilangkan atau mengurangi promosi yang menyimpang.

Penggantian tenaga kerja dapat terjadi karena:


1. Pengangkatan jabatan.
2. Perpindahan kerja dan
3. Pemberhentian Kerja.

Pengangkatan dalam jabatan biasanya didasarkan atas dasar pada:


1. Prestasi kerja;
2. Disiplin kerja;
3. Kesetiaan;
4. Pengabdian;
5. Pengalaman;
6. Dapat dipercaya;
7. Serta adanya syarat-syarat objektif lainnya sehingga seseorang diangkat dalam
jabatan.

Dalam rangka kepentingan pelaksanaan tugas seorang pegawai atau tenaga


kerja dan dalam rangka pembinaan dapat dilakukan perpindahan jabatandan atau
perpindahan bidang tugas dalam satu wilayah maupun keluar ke wilayah lain.

F. Penempatan dan Promosi


Promosi adalah apabila seseorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam hierarki
jabatan yang lebih tinggi dan penghasilannya lebih besar pula, (Siagian :2002).

12
Seseorang pegawai dipindahkan dari suatu pekerjaan lain yang tanggung
jawabnya lebih besar. Dua kriteria utama dalam melekukan promosi (Siagian: 2005).
Menurut Marihot (2006) promosi adalah penaikan jabatan, menerima kekuasaan dan
tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya.
Hal tersebut di atas merupakan konsep penempatan yang didasarkan atas
kemampuan dan prestasi dari karyawan itu sendiri. Dengan penerapan konsep
penempatan diharapkan karyawan akan dapat ditempatkan sesuai dengan job
deskripsi dan job spesifikasi sehingga efisiensi dan efektifitasnya perusahaan dapat
tercapai.
Menurut Nawawi (2000) pegawai harus ditempatkan dengan posisi dan
peranan yang lebih jelas, di dalam kerja yang baik pegawaai lama maupun pegawai
baru yang diperoleh sebagai hasil seleksi, penempatan karyawan harus sesuai dengan
pekerjaaan, dimana memperhatikan persyaratan kesesuaian antara minat, bakat,
pendidikan, pengalaman dan prestasi kerja pegawai dengan jenis dan tingkat
pekerjaan atau jabatan yang dipercayakan kepadanya.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penempatan pegawai merupakan usaha manajemen untuk mengisi setiap
posisi yang lowong dalam suatu organisasi dengan pegawai yang memenuhi
syarat pada saat dibutuhkan. Proses seleksi dan penempatan pegawai di dalam
perusahaan sesuai dengan bidang peminatan dan keahlian yang dimilikinya juga,
karenanya berpengaruh bagi produktivitas perusahaan. Proses seleksi dan
penempatan yang baik dan benar akan membuat pegawai memiliki semangat
dalam bekerja, karena bidang yang digelutinya merupakan apa yang diminati oleh
dirinya dan pekerjaan itu merupakan sesuatu hal yang dikuasai dengan baik.

B. Saran
Memperhatikan juga faktor jenis kelamin, usia, status perkawinan dan
taingkat pendidikan pegawai dalam melakukan penempatan kerja. Hendaknya
perusahaan memperhatikan dalam hal peningkatan kemampuan dan ketrampilan
pegawai yang dapat dilakukan dengan melakukan pendidikan dan pelatiha,
ataupun studi banding pada perusahaan yang bergerak pada jenis pekerjaan yang
serupa.
Dalam melakukan strategi penempatan pegawai harus dilakukan suatu
assesment center, agar diperoleh informasi secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan kompetensi jabatan, baik kompetensi potensial, kompetensi
aktual untuk performance management dalam mendukung proses pengambilan
keputusan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fathoni, Abdurrahmat. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rineka Cipta. 2006.


Rivai, Veithzal & Ella Jauvani Sagala. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
http://ocw.usu.ac.id/course/download/127-PENGANTAR-PSIKOLOGI-SDM/
ppsdm_slide_pengenalan_penempatan.pdf
https://syafaatmuhari.wordpress.com/2011/09/05/penempatan-sdm/
http://ningkaz.blogspot.co.id/2011/04/penempatan-sdm.html

15

Anda mungkin juga menyukai