BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi organisasi
atau perusahaan dalam melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh sumber daya manusiaseperti membuat rencana, mengatur,
mengelola, dan mengontrol untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi. Melalui perencanaan sumber daya yang matang akan
berdampak baik dan positif kepada suatu organisasi atau perusahaan. Suatu perusahaan atau organisasi akan gagal meningkatkan
produkti tasnya jika tidak memperhatikan budaya organisasi, lingkungan kerja, dan kepuasan karyawan (Robbins, 2010).
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu potensi besar yang dimiliki oleh perusahaan, dimana para karyawan memiliki
hubungan dengan perusahaan baik produk maupun jasa dalam sesuatu yang dihasilkan oleh perushaan, karyawan sangat berperan
penting dalam memajukan sebuah perusahaan, karyawan sangat berperan penting dalam memajukan sebuah perusahan, oleh
karena itu sebagai perusahaan sebaiknya memperhatikan hak-hak karyawan agar bisa menguntungkan kedua belah pihak, pihak
karyawan dan juga pihak perusahaan atau organisasi. Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, merupakan
gabungan beberapa kantor Dinas yaitu : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pasar dan Kantor Koperasi dan UKM.
Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pontianak
Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, merupakan perubahan terakhir tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Pontianak. Mengemban
sebagian amanah Perundang-undangan yang meliputi beberapa bidang urusan pemerintahan yaitu bidang perindustrian, bidang
perdagangan, bidang pasar, bidang koperasi dan usaha mikro tentunya perlu merekam data sebagai wujud atau eksistensi Dinas itu
sendiri. Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak adalah unsur pelaksana daerah dalam penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro mutlak menyediakan informasi
yang bermanfaat secara internal maupun eksternal kedinasan. Setiap organisasi memiliki budaya organisasinya masing-masing,
budaya tersebut diterapkan oleh karyawanan Pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, sebagai suatu
strategi yang akan mempengaruhi jalannya kegiatan kerja yang telah ditetapkan oleh undang-undang kepada Dinas Koperasi,
Page 2
Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak. Adapun budaya organisasi dapat dide nisikan sebagai perangkat sitem nilai-nilai
(values), keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi (assumptions), atau norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan
diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasinya. mana
budaya tersebut diterapkan oleh karyawan organisasi tersebut, semakin diterapkan budaya organisasi tersebut, semakin kuat
pengaruhnya pada semua tingkatan. Pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, memiliki jadwal jam
kerja yang teratur diterapkan oleh seluruh anggota karyawan. Pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak
saat ini memiliki sarana gedung kantor sebanyak 1 unit. Kegiatan tugas dan fungsi yang dilaksanakan pada kantor yang terletak di
Jalan Alianyang No. 7.C Pontianak (Kantor Pusat III Pemkot Pontianak) yaitu diperuntukkan Sekretariat, Bidang Perindustrian,
Bidang Perdagangan, Bidang Pasar, Bidang Koperasi & Usaha Mikro, UPTD Pasar Tradisional, UPTD Jasa Usaha Pasar.Dinas
Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak memiliki kendaraan dinas operasional yang tersedia, yaitu kendaraan roda
2 (dua) berjumlah 7 (tujuh) unit, kendaraan roda 4 (empat) berjumlah 3 (tiga) unit, dan kendaraan roda 3 (tiga) berjumlah 1 (satu)
unit. Adapun fenomena yang terjadi pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, yaitu perekrutan
karyawan berdasarkan tingkat pendidikan yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Dapat dilihat dari jumlah pegawai
dari segi pendidikan formal pada table 1.2. Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2020 1. Tamatan S-2 7 7 10 10 9 9 2. Tamatan S-1 24 24 25 22 24 24 3. Diploma-III 4 4 7 7 7 6 4.
Jumlah 57 55 60 74 67 62 Sumber: Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak Tabel di atas terdapat ketidak
seimbangan perekrutan pegawai pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak. Tercapai tidaknya tujuan
organisasi sangat ditentukan oleh perilaku orang-orang yang ada dalam organisasi. Tiap orang memiliki tugas dan tanggung jawab
yang ditujukan untuk mencapai sasaran-sasaran pelaksanaan fungsi-fungsi dalam organisasi. Tiap orang dalam organisasi dituntut
untuk memiliki komiitmen agar fungsi-fungsi organisasi berjalan sebagaimana yang diharapkagai in-role (task dependent behavior)
dan extra-role (perilaku individu yang melebihi standar perilaku yang diharapkaagi berfungsinya organisasi. Perilaku tambahan
diluar diskripsi pekerjaan dalam organisasi sering disebut sebagai perilaku kewarganetidak resmi yang bersifat sukarela.
Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja. Perilaku
Organizational Citizenship Behaviorakan membawa pengaruh positif dalam membangun terciptanya tujuan perusahaan. Robbins,
(2008), memiliki pendapat Organizationayang telah secara langsung atau eksplisit diakui oleh system reward formal. Merupakan
perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun mendukung berfungsinya
organisasi tersebut secara efektif.
https://diskumdag.pontianakkota.go.id/pro l/tentang
https://www.pontianakkota.go.id/pemerintahan/struktur-pemerintahan
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/51212/PERWALI-NO-63-TAHUN-2016-TTG-SOTK%20DINAS%20KOPERASI,%20USAH
A%20MIKRO%20DAN%20PERDAGANGAN.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/21296/6.%20BAB%20II.pdf?sequence=6
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12372/3/T2_752013005_BAB%20III.pdf
uji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Tau q dan HidayahNya, Laporan Kinerja. Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan ...
https://diskumdag.pontianakkota.go.id/storage/documents/May2021/elXqZ7OjpFqxvj5fyWec.pdf
Tercapai tidaknya tujuan organisasi sangat ditentukan oleh perilaku orang-orang yang ada dalam organisasi. Tiap orang memiliki tugas dan tanggung ja
wab yang ditujukan untuk mencapai sasaran-sasaran pelaksanaan fungsi-fungsi dalam organisasi. Perilaku tambahan diluar deskripsi pekerjaan dalam
organisasi sering disebut sebagai perilaku ...
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jsm/article/download/7131/5629
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu bergerak lebih cepat, sad
ar tentang ...
https://text-id.123dok.com/document/4yrdojkpq-latar-belakang-masalah-pendahuluan.html
by S Sihombing · 2019 — Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja dan di-r
eward oleh perolehan kinerja ...
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/JRAK/article/view/533
https://www.dosenpendidikan.co.id/organizational-citizenship-behavior/
Page 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Budaya Organisasi Budaya organisasi dapat dide nisikan sebagai perangkat
sitem pada nilai-nilai (values), keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi (assumptions), atau norma-norma yang telah lama berlaku pada
sebua perusaaan yangdisepakati dan diikuti oleh selur anggota pada organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan
masalah-masalah organisasinya. Dalam budaya organisasi dapat terjadi beberapa sosialisasi nilai-nilai dan menginternalisasi yang
ada dalam diri para anggota, menjiwai orang per orang di dalam organisasi. Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan
perusahaan, sebaliknya yang lemah atau negatif menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan perusahaan. Dalam sebua
perusahaan yang memiliki budaya organisasinya yang kuat, nilai-nilai bersama yang dipahami secara mendalam, dianut, dan juga
diperjuangkan oleh sebagian besar para anggota organisasi (karyawan perusahaan). Menurut Umi, dkk (2015) budaya organisasi
yaitu suatu norma dan juga nilai yang dibentuk untuk diterapkan oleh perusahaan agarmempengaruhi karakteristik atau perilaku
dalam memimpin karyawannnya agar dapat mengerjakan tugas dengan tepat waktu dan membimbing karyawan dalam mencapai
tujuan organisasi.Budaya organisasi yang kuat dapat mendukung tujuan yang ada dalam perusahaan, sebaliknya jika lemah atau
negatif yang menghambat atau yangertentangan dengan tujuan yangada dalam perusahaan. Pada perusahaan yang memiliki
budaya organisasikuat, nilai-nilai bersama dipahami secara mendalam, dianut, dan diperjuangkan oleh sebagian besar para
anggota organisasi (karyawan perusahaan). 2.1.1.1 Manfaat Budaya Organisasi Budaya sebuah perusahaan dapat dimanfaatkan
sebagai andalan daya saing suatu perusahaan dalam menghadapi perubahan dan tantangan. Budaya organisasi juga dapat
dijadikan sebagai rantai pengikat untuk meyamakan persepsi atau arah pandang anggota organisasi terhadap suatu permasalahan
sehingga akan menjadi satu kekuatan untuk mencapai seuah tujuan dari perusahaan tersebut.Ruga mengemukakan beberapa
manfaat budaya organisasi, sebagai berikut : mebedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain.Memiliki rasa
memiliki identitas bagi anggota perusahaanMementingkan pada tujuan bersama daripada kepentingan individu.Menjaga stabilitas
organisasi. 2.1.1.2. Indikator Budaya Organisasi Aturanadalah peraturan, prosedur, kebijakan secara tertulis yang telah disepakati
dan wajib dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh karyawan didalam suatu organisasi. Memiliki standar, bagaimana karyawan
Page 2
berinteraksi. iklim organisasi yaitu suatu penyampaian keterbukaan atau perasaan seorang karyawan didalam suasana lingkungan
kerja, yang berguna untuk mengevaluasi seluruh masalah yang ada di lingkungan kerja agar tujuan organisasi tercapai. Iklim
organisasi juga bentukperilaku atau karakteristik karyawan agarni mengutarakanpendapat demi kenyamanan bersama. 2.1.2.
Lingkungan Kerja Menurut Sunyoto (2012), lingkungan kerja adala segala al yang ada disekitaa pekerja dan yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas dibebankan seperti kebersihan, musik, penerangan, dan sebagainya.
Lingkungan kerja adalah suatu yang menyangkut tempat kerja, tata-tata letak peralatan, ruang kerja, cahaya, ventilasi dan
sebagainya Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya
untuk melakn kegiatan produksi pada sebuah perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap
karyawan yang dalam melaksanakan proses produksi tersebut.Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik ang kurang baik
dapat menyebabkan tidak e siennya suatu rancangan system kerja,hal ini dikarenakan pola lingkungan kerja adalah pola tindakan
anggota organisasi atau sebuah perusahaan yang dapat mempengaruhi efekti tas organisasi secara langsung atau tidak langsung,
yang meliputi kinerja dan produktivitas, absenteisme dan perputaran, serta keanggotaan organisasi. n tugas yang dibebankan.
Berdasarkan apa yang tela disampakan 0olede nisi tersebut dapat dinyatakan bahwa lingkungan kerja sik yaitu segala sesuatu
yang ada diantara karyawan yang bekerja yang bisa mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan beban tugasnya. Masalah yang
ada padalingkungan kerja pada sebuaorganisasi sangatlah penting, dalam hal ini diperlukan adanya pengaturan maupun penataan
faktor-faktor lingkungan kerja sik dalam penyelenggaraan aktivitas dalam suatu organisasi. 2.1.2.1. Jenis Lingkungan Kerja
Sedarmayanti, (2009), membagi kedalam dua bagian, yaitu lingkungan kerja sik dan lingkungan kerja non sik. 1. Lingkungan kerja
sik yaitu seluru keadaan dimanaberbentuk sik yang ada pada sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruh parai karyawan baik
secara langsung maupun tidak langsung. 2. Lingkungan kerja non sik adalah semua keadaan yang berkaitan dengan hubungan
kerja,baik hubungan dengan atasan maupun hubungan dengan dengan rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.Dinas
Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Pontianak yang mengemban sebagian amanah Perundang – undangan yang
meliputi beberapa bidang urusan pemerintahan yaitu bidang perindustrian, bidang perdagangan, bidang pasar, bidang Koperasi dan
Usaha Mikro. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Pontianak adalah unsur pelaksana daerah dalam penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Perindustrian, Perdagangan Kota Pontianak.Dinas Koperas, Usaha Mikro dan
Perdagangan Kota Pontianak merupakan gabungan beberapa kantor atau Dinas yaitu : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, arkan
Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 7 Tahun 2016 tentang pembentukan Organisasi Perharapan yang ingin dicapai, dilandasi
oleh kondisi dan potensi serta prediksi tatangan dan sesuai dengan Visi Pemerintahan Kota Pontianak Tahun 2020 – 2024, maka
Visi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Pontianak untuk lima tahun mendatang (2020 – 2024) adalah :
“Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan, Cerdas dan Bermartabatksana dan berhasil dengan baik sesuai dengn.
Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh visi dan melaksanakan misi Pemerintah Kota Pontianak yatu misi ke – 4
(empat) yakni : “Mewujudkan masyarakat sejahtera yang mandiri, kreatif dan berdaya saing”.
https://prenadamedia.com/hubungan-budaya-organisasi-terhadap-efektivitas-organisasi/
by RA Kamaroellah · 2014 — juga dapat dijadikan sebagai rantai pengikat untuk menyamakan persepsi atau arah pandang anggota organisasi terhadap
suatu permasalahan sehingga akan.
http://repository.iainmadura.ac.id/47/1/Pengantar%20Budaya%20Organisasi.pdf
Page 3
4% PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA …
Iklim Organisasi bahwa iklim organisasi yaitu suatu penyampaian keterbukaan atau perasaan seorang karyawan didalam suasana lingkungan kerja, yan
g berguna untuk mengevaluasi seluruh masalah yang ada di lingkungan kerja agar tujuan organisasi tercapai. Iklim organisasi juga bentuk perilaku atau
karakteristik karyawan agar berani mengutarakan pendapat demi kenyamanan bersama. 2.4 Kinerja Rivai ...
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/780/966
4% Lingkungan kerja
proses produksi dalam suatu perusahaan,namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh lansung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses p
roduksi tersebut.
http://repository.uin-suska.ac.id/4062/4/BAB%20II.pdf
secara langsung atau tidak langsung, yang meliputi kinerja dan produktivitas, absenteisme dan perputaran, serta keanggotaan organisasi. 350 | Rajali D
amanik, et al. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba(Sosial dan Humaniora) T. ujuan penelitian .
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/manajemen/article/download/2039/pdf
Page 1
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Berdasarkan pada tingkat eksplanasi yang tela dilakukan di penelitian ini, maka
penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif padapenelitian ini berupa penelitian kausal, dimana penelitian
kausal adala penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat diantara variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dengan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi) (Sugiyono, 2016).Penelitianini dikategorikan sebagai
penelitian asosiatif kausal mengingat tujuan penelitian ini yatu untuk menguji dan menganalisis pengaruh variable budaya
organisasi, lingkungan kerja terhadap organizational citizenship behavior melalu kepuasan kerja. Berdasarkan jenis data dan
analisis yang tela dilakukan, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.Penelitian kuantitatif yatu metode penelitian yang
berlandaskan pada lsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2016). Penelitian ini dinyatakan
sebagai penelitian kuantitatif mengingat pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistik,
seperti menghitung nilai rata-rata, standar deviasi, koe sien korelasi, koe sien determinasi dan koe sien regresi. Berdasarkan
metode yang digunakan, penelitian ini adala penelitian survey. Menurut Sugiyono (2016) penelitian survey yatu penelitian dengan
menggunakan angket sebagai alat penelitian yang dilakukan pada populsasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
data dari sampel yang diambil pada populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif, distributif dan hubungan antar variabel,
sosiologis maupun psikologis. Penelitian ini dikategorikan penelitian survey mengingat salah satu cara pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Pontianak, Jl. Alianyang No. 7C, Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota,
Kota Pontianak, Kalimantan Barat. 3.3. Data Penelitian 3.3.1. Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini berupa data primer dan
data sekunder: a. Data primer adalah data yang didapat dari pada informasi yang dierole dari tangan pertama oleh peneliti yang
berkaitan dengan variabel yang minat untuk tujuan spesi k studi (Sekaran, 2011). Dalam penelitian ini data primer berupa data
Page 2
yang diperoleh dari tanggapan responden dari kuesioner yang tela diklasi kasi berdasarkan variabel penelitian yang telah diisi oleh
pegawai Kantor Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Pontianak. b. Data sekunder adalah data yang didapat pada informasi
yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada (Sekaran, 2011). Dalam penelitian ini data sekunder berupa data pro l karyawan,
situs web, internet, catatan dan dokumentasi perusahaan, buku-buku, literatur bacaan yang berkaitan dengan variabel penelitian.
3.3.2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti : a. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data
penelitian yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,
2016). Dalam penelitian ini kuesioner disampaikan kepada pegawai Kantor Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Pontianak.
b. Studiliteratur, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-
catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 2013). Studi literatur dilakukan
dengan mempelajari literatur terkait dengan variabel penelitian seperti buku, artikel, jurnal-jurnal penelitian dan publikasi yang
berkaitan dengan variabel penelitian yaitu budaya organisasi, lingkungan kerja, OCB dan kepuasan kerja. 3.4. Populasi dan Sampel
a. Populasi adalah wilayah area generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2016).Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pegawai di kantor Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Pontianak. b. Sampel adalah sebagian dari populasi
itu sendiri, atau sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Penelitian ini
menggunakan sampel jenuh, dimana sampel jenuh menurut Sugiyono (2016) adalah teknik penentuan sampel apabila semua
anggota populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 responden. 3.5. Variabel Penelitian dan Variabel
Operasional 3.5.1. Variabel Penelitian Sugiyono (2016)Variabel penelitian yaitu sesuatu berupa atau berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal tersebut, yang disimpulkan oleh
(Sugiyono, 2016).Jenis variabel penelitian dapat berupa variabel bebas, variabel terikat, dan variabel mediasi, variabel modernisasi,
dan variabel control. Dalam penelitian ini, jenis variabel penelitian meliputi : 1. Variabel bebas / Independent Variabel bebas /
Independent adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent /
terikat (Sugiyono, 2016). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Budaya Organisasi (X1), dan Lingkungan Kerja (X2). 2. Variabel
Intervening Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat menjadi sebuah hubungan tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini sebagai variabel penyela atau
variabel perantara yang terletak diantara variabel bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung mempengaruhi
berubahnya atau timbulnya variabel terikat, (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel intervening adalah variabel
Kepuasan Kerja (Z). 3. Variabel Terikat / Dependent Variabel terikat / Dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel Independent / bebas (Sugiyono, 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah variabel
https://pontianak.tribunnews.com/2020/12/13/pengusaha-besar-dapat-bantuan-lalu-kapan-pengusaha-kecil?page=all
Adapun jenis data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui responden, sedangkan data sekunder diper
oleh melalui studi literatur dan bahan-bahan dari instansi terkait lainnnya. Analisis Data Analisis data dilakukan melalui dua cara yaitu analisis kualitatif
dan kuantitatif. Analisis
https://core.ac.uk/download/pdf/228440213.pdf
Page 3
3% KORELASI ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN AKTIVITAS …
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 responden diperoleh dari teknik simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan observas
i, angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis produk momen yang berfungsi untuk mengetahui a
da tidaknya korelasi antara lingkungan belajar terhadap aktivitas belajar bahasa Arab bagi siswa kelas VII …
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/7045/
https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=269060
Page 1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah
karyawan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kota Pontianak. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer
yang diperoleh dari hasil kuesioner yang disebar kepada karyawan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kota Pontianak pada
tanggal 31 Mei 2021 sampai tanggal 4 Juni 2021 Sampel penelitian ini berjumlah 53 orang. Berdasarkan data responden yang telah
diolah maka dapat diperoleh gambaran secara menyeluruh dan terperinci mengenai tanggapan responden, sehingga akan lebih
mudah diinterprestasikan secara kuantitatif. Berikut ini akan disajikan data identitas responden, yang dapat diuraikan sebagai
berikut: 4.1.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Gender Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, karakteristik responden
berdasarkan gender dapat dilihat pada Tabel 4.1: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Gender Gender Frekuensi
Presentase (%) Pria 24 45% Wanita 29 55% Total 53 100% Sumber: Data primer penelitian, 2021 Pada Tabel 4.1 diketahui
responden dengan jenis gender wanita mendominasi dengan presentase sebesar 55% atau total responden wanita berjumlah 29
orang. Sedangkan, responden dengan jenis gender pria dengan presentase sebesar 45% atau total responden pria berjumlah 24
orang. 4.1.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, hasil penelitian yang telah
diperoleh karakteristik usia responden dapat dilihat pada Tabel 4.2: Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia
Frekuensi Presentase (%) >30 Tahun 51 96% 21 – 25 Tahun 2 4% Total 53 100% Sumber: Data primer penelitian, 2021 Pada Tabel
4.2 dapat dilihat bahwa responden di Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kota Pontianak didominasi oleh responden yang
berusia >30 tahun dengan presentase sebesar 96% dengan jumlah 51 orang. Sedangkan sisanya adalah karyawan berusia 21-25
tahun dengan presentase sebesar 4% dengan jumlah 2 orang. 4.1.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir responden dapat dilihat pada Tabel 4.3: Tabel 4.3 Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase (%) SMA 8 15% D3 11 21% S1 22 41% >S1 12 23% Total
53 100% Sumber: Data primer penelitian, 2021 Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden di Dinas Koperasi,
UKM, dan Perdagangan Kota Pontianak didominasi oleh lulusan sarjana (S1) dengan presentase sebesar 41% dengan jumlah 22
Page 2
orang karyawan. 4.1.2. Uji Instrumen Penelitian 4.1.2.1. Uji Validitas Kriteria untuk menyatakan apakah suatu item valid atau tidak
yaitu dengan menggunakan batas harga korelasi 0,30, maka disimpulkan bahwa item tersebut valid, Sugiyono (2016). Sedangkan
menurut Ghozali (2013) uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika r hitung > r tabel, jika r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid. Adapun hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.4:
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas No Variabel Pertanyaan R hitung R tabel Hasil Budaya Organisasi 1 Item 1 0,639 0,228 Valid 2 Item 2
0,610 0,228 Valid 3 Item 3 0,638 0,228 Valid 4 Item 4 0,598 0,228 Valid 5 Item 5 0,639 0,228 Valid 6 Item 6 0,653 0,228 Valid 7 Item
7 0,681 0,228 Valid 8 Item 8 0,685 0,228 Valid Lingkungan Kerja 11 Item 11 0,924 0,228 Valid 12 Item 12 0,914 0,228 Valid 13 Item
13 0,945 0,228 Valid 14 Item 14 0,727 0,228 Valid Kepuasan Kerja 15 Item 15 0,720 0,228 Valid 16 Item 16 0,792 0,228 Valid 17
Item 17 0,673 0,228 Valid 18 Item 18 0,587 0,228 Valid 19 Item 19 0,554 0,228 Valid 20 Item 20 0,596 0,228 Valid 21 Item 21 0,748
0,228 Valid 22 Item 22 0,556 0,228 Valid 23 Item 23 0,726 0,228 Valid 24 Item 24 0,443 0,228 Valid 25 Item 25 0,358 0,228 Valid 26
Item 26 0,380 0,228 Valid OCB 27 Item 27 0,524 0,228 Valid 28 Item 28 0,450 0,228 Valid 29 Item 29 0,543 0,228 Valid 30 Item 30
0,334 0,228 Valid 31 Item 31 0,495 0,228 Valid 32 Item 32 0,736 0,228 Valid 33 Item 33 0,634 0,228 Valid 34 Item 34 0,391 0,228
Valid 35 Item 35 0,472 0,228 Valid 36 Item 36 0,431 0,228 Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2021 Berdasarkan Tabel 4.4
semua item pertanyaan pada variabel budaya organisasi, lingkungan kerja, kepuasan kerja dan OCB dinyatakan valid karena
seluruh item memiliki nilai r hitung > r tabel (0,228), dengan tingkat signi kansi 0,05 pada 53 responden. Dengan demikian setiap
item pertanyaan atau kuesioner dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Cronbach’s Alpha Nilai Alpha Hasil Budaya Organisasi 0,797 0,60 Reliabel Lingkungan Kerja 0,898 0,60 Reliabel Kepuasan Kerja
0,793 0,60 Reliabel OCB 0,654 0,60 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah, 2021 Berdasarkan data pada Tabel 4.5 dapat
diketahui bahwa seluruh variabel budaya organisasi, lingkungan kerja, kepuasan kerja dan OCB dinyatakan reliabel karena memiliki
nilai cronbach’s alpha > 0,60. Dengan demikian setiap item pertanyaan atau kuesioner dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Page 1
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh budaya organisasi,
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dengan OCB sebagai variabel intervening. Objek penelitian yaitu karyawan Dinas
Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kota Pontianak dengan jumlah sampel sebanyak 53 responden. Berdasarkan hasil analisis data
menggunakan SPSS maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai signi kansi untuk
variabel budaya organisasi sebesar 0,394 dimana nilai tersebut > 0,05 maka hipotesis H1 ditolak dan artinya budaya organisasi
tidak berpengaruh signi kan terhadap kepuasan kerja. 2. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai signi kansi untuk
variabe lingkungan kerja sebesar 0,045 dimana nilai tersebut < 0,05 maka hipotesis H2 diterima dan artinya lingkungan kerja
berpengaruh signi kan terhadap kepuasan kerja. 3. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai signi kansi untuk variabel
budaya organsasi sebesar 0,181 dimana nilai tersebut > 0,05 maka hipotesis H3 ditolak dan artinya budaya organisasi tidak
berpengaruh signi kan terhadap OCB. 4. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai signi kansi untuk variabe lingkungan
kerja sebesar 0,005 dimana nilai tersebut < 0,05 maka hipotesis H4 diterima dan artinya lingkungan kerja berpengaruh signi kan
terhadap OCB. 5. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai signi kansi untuk variabe kepuasan kerja sebesar 0,000
dimana nilai tersebut < 0,05 maka hipotesis H5 diterima dan artinya kepuasan kerja berpengaruh signi kan terhadap OCB. 6.
Berdasarkan hasil perhitungan pada pengujian hipotesis H6 membuktikan bahwa OCB tidak signi kan memediasi budaya
organisasi terhadap kepuasan kerja. 7. Berdasarkan hasil perhitungan pada pengujian hipotesis H7 membuktikan bahwa OCB tidak
signi kan memediasi lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. 5.2. Implikasi dan Saran Studi ini diharapkan mampu memberikan
implikasi secara teoritis yang diharapkan dapat memberikan pemahaman terkait tanggung jawab ilmiah dalam upaya
mengembangkan teori sesuai dengan bidang studi yang menjadi tanggung jawab peneliti. Agar dapat memperoleh gambaran yang
lebih mendalam serta komprehensif, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Untuk penelitian selanjutnya
Page 2
dapat dikembangkan dengan menambah atau mengganti variabel-variabel independen dengan variabel lain seperti motivasi, stres
kerja, kompensasi dan lainnya yang mungkin lebih berpengaruh terhadap kepuasan kerja. 2. Perlu mencermati waktu yang tepat
dalam penyebaran kuesioner agar mendapatkan data kuesioner yang maksimal.
ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terkait tanggung jawab ilmiah dalam upaya untuk mengembangkan teori-teori sesuai dengan bidang stu
di yang menjadi ...
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/43177/MTQ4OTEz/Analisis-Pengaruh-Harga-Kualitas-Pelayanan-Dan-Citra-Salon-Pada-
Loyalitas-Konsumen-Dengan-Kepuasan-Konsumen-Sebagai-Variabel-Pemediasi-Studi-Pada-Salon-Intan-Di-Kabupaten-Ngawi-bab-5.p
df
Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih mendalam serta komprehensif, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Kepada pen
eliti Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap dan akurat sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.
2. Kepada perusahaan ...
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6292/Bab%205.pdf?sequence=12