Anda di halaman 1dari 16

PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG LELANG (VENDU REGLEMENT) ORDONANTIE 28

FEBRUARI 1908 STAATSBLAD 1908: 189 DENGAN INSTRUKSI LELANG (VENDU INSTRUCTIE)
STAATSBLAD 1908: 190 DAN PMK No.213/PMK.06/2020 TENTANG PELAKSANAAN LELANG

Dibuat untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Teori dan Peraturan Lelang Negara di Bawah Bimbingan Dosen

H. Herman Adriansyah, S.H., Sp.N., M.H.

OLEH:

ADITYA BACHARSYAH PUTRA (02022682125001)

KELAS A PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA SUMATERA SELATAN

PALEMBANG

2022
1
1. Penjualan Lelang

Undang-Undang Lelang INSTRUKSI LELANG PERMENKEU RI KOMENTAR


(Vendu Reglement, Ordonantie (Vendu Instructie) NOMOR 213/PMK.06/2020
28 Pebruari 1908, S. 1908-189 Staatsblad 1908 : 190 TENTANG PETUNJUK
sebagaimana telah beberapa kali sebagaimana telah diubah PELAKSANAAN LELANG
diubah terakhir dengan dengan Staatsblad 1930:85; 3.
Staatsblad1941:3)

Komentar :
(s.d.u. dg. S. 1940-57.) Jika ada Pasal 21 Pada setiap pelaksanaan lelang harus
penjualan di muka umum tidak boleh
permintaan untuk mengadakan setiap pelaksanaan lelang dilakukan oleh dan/atau dihadapan
dilakukan selain di hadapan juru
lelang yang lebih daripada apa harus dilakukan oleh Pejabat Lelang (kecuali ditentukan lain
lelang.
yang dapat dilakukan oleh juru dan/atau dihadapan Pejabat oleh Undang-Undang atau Peraturan
Dengan peraturan pemerintah, lelang, maka pengawas kantor Lelang kecuali ditentukan Pemerintah), namun hal ini berbeda
penjualan umum dapat dilakukan lelang negeri akan menugaskan lain oleh Undang-Undang dalam Instruksi Lelang (Vendu
tanpa campur tangan juru lelang pemegang buku dan pemegang atau Peraturan Pemerintah. Instructie) Staatsblad 1908 : 190
buku pembantu untuk sebagaimana telah diubah dengan
melakukan lelang, sejauh Staatsblad 1930:85; 3., dimana
pekerjaan pemegang buku, apabila ada permintaan lelang dan
pemegang buku pembantu dan pada saat bersamaan juru lelang
kasir pembantu mengizinkan. berhalangan, maka kedudukan juru
lelang dapat digantikan oleh
pemegang buku, pemegang buku
pembantu dan kasir pembantu atas
perintah pengawas kantor lelang.

2. Kuasa Melakukan Lelang


Pasal 2
2
Lelang yang diadakan oleh orang 29. Juru lelang tidak berwenang Tidak ada pemberian kuasa Menurut Pasal 2 Undang-Undang
yang dikuasakan oleh juru lelang, memberi kuasa kepada orang kepada orang lain Lelang (Vendu Reglement, Ordonantie
dianggap dilakukan oleh juru lain untuk mengadakan 28 Pebruari 1908, S. 1908-189 Lelang
lelang sendiri. pelelangan. yang diadakan oleh orang yang
dikuasakan oleh juru lelang,
dianggap dilakukan oleh juru lelang
sendiri, hal ini tidak diatur dalam
Instruksi Lelang (Vendu Instructie)
Staatsblad 1908 : 190, dan
Permenkeu RI Nomor
213/PMK.06/ 2020 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang.
Menurut ketentuan Perundang-
undangan sekarang setiap
pelaksanaan lelang harus dilakukan
dihadapan pejabat lelang.

3. Larangan Untuk Juru Lelang untuk membeli barang-barang yang dilelangnya


Tidak diatur 10.Juru lelang boleh menjadi Pasal 23 Berdasarkan Vendu Reglement,
pembeli barang-barang (2) Setiap orang, badan Ordonantie
bergerak yang dilelang di hukum, atau badan usaha 28 Pebruari 1908, S. 1908-189,
hadapannya. dapat larangan untuk juru lelang membeli
menjadi Peserta Lelang, barang-barang yang dilelangnya
kecuali: tidak diatur, sedangkan yang
a. Pejabat Lelang; lainnya diperlbolehkan
b. pejabat Penjual;
c. penilai atau penaksir;
d. juru sita;
e. tereksekusi;
f. debitor; dan
g. terpidana,

3
yang terkait langsung dengan
pelaksanaan lelang.

4. Risalah Lelang
Pasal 35 14. Pasal 85 Risalah lelang tiap-tiap penjualan
(s.d.u. dg. S.1940-56jo. S. 1941-3.) Dari Pemberian grosse pertama dari (1) Pejabat Lelang yang umum yang dilakukan oleh juru
tiap-tiap penjualan umum yang berita acara tentang pelelangan melaksanakan lelang wajib lelang atau kuasanya, selama
dilakukan oleh juru lelang atau dicatat pada minut berita acara, membuat penjualan, untuk tiap-tiap hari
kuasanya, selama penjualan, untuk dengan menyebutkan, bila grosse Risalah Lelang. pelelangan atau penjualan harus
tiap-tiap hari pelelangan atau adalah kutipan dari pembelian (2) Risalah Lelang terdiri atas: dibuat berita acara tersendiri
penjualan harus dibuat berita acara yang bersangkutan. a. Bagian Kepala; Pemberian grosse pertama dari
tersendiri 15 b. Bagian Badan; dan berita acara tentang pelelangan
Pada bagian bawah berita acara c. Bagian Kaki. dicatat pada minut berita acara,
Berita acara berisikan: (3) Risalah Lelang dibuat dalam
setiap penjua!an eksekusi, juru dengan menyebutkan, bila grosse
a. di bagian pokok: Bahasa Indonesia.
lelang yang melaksanakan adalah kutipan dari pembelian
(4) Setiap Risalah Lelang diberi
1e. tanggal dengan huruf; pelelangan harus mencatat yang bersangkutan.
nomor urut.
apakah perlawanan termaksud
2e. nama kecil, nama Pasal 86
dalam pasal berikut, yaitu Bagian Kepala Risalah Lelang
dan tempat terhadap penyerahan uang
kedudukan juru paling sedikit memuat:
pembelian, telah diberitahukan a. hari, tanggal, dan jam lelang
lelang, serta nama dengan resmi atau tidak dan bila ditulis dengan huruf dan
kecil, nama dan telah diberitahukan, dengan angka;
tempat kediaman exploit mana pemberitahuan b. nama lengkap dan tempat
kuasanya jika dilakukan. kedudukan Pejabat Lelang;
penjualan 16 c. nomor dan tanggal surat
dilakukan di Juru lelang wajib mengirimkan keputusan pengangkatan
hadapan kuasanya suatu petikan berita acara Pejabat Lelang;
itu; penjualan yang memuat kepala d. nomor dan tanggal surat tugas
3e. nama kecil, nama, dan penutup berita acara, khusus untuk Pejabat
pekerjaan dan tempat termasuk jumlah-jumlah, untuk Lelang Kelas I;
berapa dijual dan sampai berapa e. nama lengkap, pekerjaan dan
4
berhenti penawaran, serta tempat kedudukan atau
kediaman orang yang
Catatan termaksud dalam pasal domisili Penjual;
meminta penjualan
yang lalu, dengan formulir E atau f. nomor atau tanggal surat
dilakukan; jika ia tidak
E-l yang diisi tanpa surat permohonan lelang;
bertindak atas namanya g. tempat pelaksanaan lelang;
pengantar kepada pengawas
sendiri, juga uraian h. sifat barang yang dilelang dan
kantor lelang negeri; dalam
tentang kedudukan di alasan barang tersebut
kolom keterangan harus disebut
mana ia meminta dilelang;
apakah akseptasi untuk
diadakan penjualan, dan 1 . dalam hal objek lelang
rendemen bersih diminta atau
jika berdasarkan pasal berupa barang tidak bergerak
tidak, dan hila diminta, sampai
20 juru lelang harus berupa tanah atau tanah dan
jumlah berapa; bila mengenai
yakin bahwa penjual bangunan harus
alinea keempat pasal 34
berhak untuk menjual, disebutkan:
Peraturan Lelang harus
juga pendapatnya 1. status hak atau surat-surat lain
disebutkan juga, berapa jumlah yang menjelaskan
tentang hal itu;
utang dari penjual sebagai bukti kepemilikan;
4e. tempat penjualan; pembeli barang gadai. Juga harus 2. Nomor dan tanggal
5e. keterangan umum disebut di mana mereka yang SKT/SKPT dari Kantor
tentang sifat barang berkepentingan hendak Pertanahan; dan
yang dijual; tetapi menerima akseptasi. 3. keterangan lain yang
dalam menunjukkan membebani, apabila ada;
letak dan batas- batas J. dalam hal objek lelang berupa
barang-barang tidak barang bergerak harus
bergerak, harus disebutkan jumlah, jenis dan
diterangkan bukti hak spesifikasi barang;
milik menurut bunyi k. cara Pengumuman Lelang
yang telah dilaksanakan oleh
kata- katanya, dengan
Penjual;
menyebut hak
1. cara penawaran lelang; dan
pengabdian m. syarat dan ketentuan lelang.
pekarangan yang ada Pasal 87
di atasnya dan beban Bagian Badan Risalah Lelang
yang diletakkan pada paling sedikit memuat:
barang-barang a. banyaknya penawaran lelang
5
yang masuk dan sah;
tersebut;
b. nama/merek/jenis/tipe dan
6e. syarat-syarat penjualan; jumlah barang yang dilelang;
c. nama, pekerjaan dan alamat
b. di bagian batang tubuh;
Pembeli atas nama sendiri
1e. uraian tentang barang atau sebagai kuasa atas nama
yang dilelangkan; badan hukum/badan
usaha/orang lain;
2e. nama dan pekerjaan
tiap-tiap pembeli; juga
tempat kediamannya,
jika ia tidak berdiam di
tempat penjualan;
3e. harga yang dihentikan
dengan angka;
4e. (s.d.t: dg. S. 1940-56 jo. S.
1941-3.) dalam
penjualan yang
dilakukan menurut
ketentuan alinea kelima
pasal 9, tawaran atau
persetujuan harga yang
tetap mengikat, juga
dengan angka; nama
dan pekerjaan penawar
atau orang yang
menyetujui harga yang
bersangkutan, serta
tempat kediamannya
jika tidak berdiam di
tempat penjualan;
c. pada bagian penutup;
6
1e. jumlah barang lelang
yang laku, dengan huruf dan
angka;
2e. jumlah yang dikabulkan
dan jumlah yang ditahan
untuk itu, semuanya dengan
huruf dan angka.

Pasal 23 34. (s.d.u.t. dg. S. 1929-492.)


(s.d.u. dg. S. 1929-491; S. 1930-354.) Dalan penerimaan yang menurut
Jika tidak dilakukan pembayaran pasal 18 dibukukan dalam buku
dalam jangka waktu yang kas dan menurut pasal 20 disetor
ditentukan, debitur yang ke kas negara, juga termasuk
bersangkutan akan didenda 2 % denda karena pembayaran
dari apa yang harus dibayarnya, terlambat.
dan bila sesudah satu bulan utang
itu belum juga dibayar, denda
akan dinaikkan menjadi 5%.

5. Pengertian Juru Lelang dan


jenisnya
Pasal 48 7. (s.d.u.t. dg. S. 1908-537 dan S. Pasal 1
s.d.u. dg. S. 1940-56 jo. S.
(s.d.u. dg. S. 1940-56 jo. S. 1941-3.) 1919-448.) Yang termasuk juru 1941-3.) Pengertian "juru
lelang kelas I ialah: 44. Pejabat Lelang adalah
Pengertian "juru lelang" dalam lelang" dalam peraturan ini
orang
peraturan ini mencakup juga mencakup juga pemegang
pemegang buku atau pembantu 1e. pejabat pemerintah yang yang berdasarkan buku atau pembantu
pemegang buku (ajung pemegang diangkat khusus untuk itu; peraturan pemegang buku (ajung
buku) yang ditugaskan oleh pengawas perundang-undangan pemegang buku) yang
7
2e. kepala kas negara yang diberi
kantor lelang negeri untuk melakukan ditugaskan oleh pengawas
penjualan umum. ditugaskan untuk memegang wewenang khusus untuk kantor lelang negeri untuk
jabatan juru lelang sebagai melaksanakan Lelang. melakukan penjualan umum.
Pasal 3 jabatan tambahan. 45. Pejabat Lelang Kelas I (s.d.u.t. dg. S. 1908-537 dan
(s.d.u. dg. S. 1940-56jo. S. 1941-3.) adalah S. 1919-448.) Yang termasuk
Juru lelang terbagi atas dua Yang termasuk juru lelang Pegawai Negeri Sipil juru lelang kelas I Pejabat
kelas.Orang-orang dari golongan kelas II ialah; pada Kementerian Lelang adalah orang yang
jabatan mana yang termasuk masing- Keuangan yang berdasarkan peraturan
masing kelas, hal itu ditetapkan oleh 1e. pejabat negara, selain yang diangkat sebagai Pejabat perundang-undangan diberi
pemerintah (Gubernur disebut dalam alinea pertama Lelang. wewenang khusus untuk
Jenderal).Tempat kedudukan para juru pasal ini, yang memegang 46. Pejabat Lelang Kelas II melaksanakan Lelang.
lelang ditunjuk oleh Menteri jabatan yang dirangkapkan adalah orang
Keuangan (Directeur van Financien), dengan juru lelang; perorangan yang berasal
demikian pula tempat-tempat yang dari swasta/umum yang
juga dianggap sebagai tempat 2e. orang-orang yang khusus diangkat sebagai Pejabat
kedudukan para juru lelang, sejauh diangkat untuk jabatan ini. Lelang oleh Menteri.
mengenai pelaksanaan daftar biaya
termaksud dalam pasal 44 peraturan
ini, Selanjutnya, harus ditentukan pula
termasuk golongan manakah para
pejabat termaksud dalam alinea kedua
di atas, yaitu para juru lelang yang
berkedudukan ditempat-tempat
tersebut, di mana batas daerah
masing-masing, dan para pejabat
manakah yang ditugaskan untuk
mengawasi setiap daerah tersebut.

8
6. Jenis Lelang
Pasal 12 Pasal 2
Pasal 5 Jenis lelang Bila dalam suatu
15. Pada bagian bawah berita Jenis Lelang terdiri dari:
……Bila dalam suatu hari hari permohonan yang
acara setiap penjualan a. Lelang Eksekusi; diajukan lebih banyak
permohonan yang diajukan lebih eksekusi, juru lelang yang b. Lelang Noneksekusi Wajib;
banyak daripada yang dapat daripada yang dapat
melaksanakan pelelangan dan dilaksanakan, maka
dilaksanakan, maka harus mencatat apakah c. Lelang Noneksekusi
permohonan-permohonan untuk hari perlawanan termaksud dalam Sukarela. permohonan-permohonan
tersebut dilaksanakan menurut urutan pasal berikut, yaitu terhadap untuk hari tersebut
waktu; penjualan eksekusi dan penyerahan uang pembelian, dilaksanakan menurut urutan
waktu; penjualan eksekusi
penjualan perabot rumah tangga telah diberitahukan dengan
dan
(inboedel) orang yang akan pindah resmi atau tidak dan bila telah
mempunyai hak didah (s.d.u. dg. S. diberitahukan, dengan exploit penjualan perabot rumah
mana pemberitahuan tangga (inboedel) orang yang
1940-56 jo. S. 1941-3.). dilakukan. akan pindah mempunyai hak
didah (s.d.u. dg. S.
1940-56 jo. S. 1941-3.).

7. Objek Lelang
10. Juru lelang boleh menjadi
Pasal 6 (s.d.u. dg. S. 1935-453.) Jika
pembeli barang-barang Pasal 6
perlu, pengawas kantor
(s.d.u. dg. S. 1935-453.) Jika perlu, bergerak yang dilelang di
1) Setiap Barang baik lelang negeri boleh
pengawas kantor lelang negeri hadapannya.
berwujud maupun tidak menentukan penjualan
boleh menentukan penjualan
berwujud, bergerak barang-barang tidak
barang-barang tidak bergerak, 13a. (s.d.t. fig. S. 1916-584.) Dalam
maupun tidak bergerak, bergerak, usaha-usaha
usaha-usaha pertanahan di atas lingkungan pekerjaan masing-
dapat dihabiskan maupun pertanahan di atas tanah
tanah sewa, kapal yang isinya dua masing, para juru lelang, atas
tidak dapat dihabiskan, sewa, kapal yang isinya
puluh meter nama pemerintah sebagai
yang dapat dua puluh meter
kubik atau lebih, dan efek (surat- wakil Indonesia, berwenang
untuk menerima hipotek atas diperdagangkan, dipakai, kubik atau lebih, dan efek
surat berharga) pada suatu hari
barang tak bergerak sebagai dipergunakan, (surat-surat berharga)
tertentu dalam satu minggu.
jaminan bagi kredit yang dimanfaatkan atau pada suatu hari tertentu
(Vendu-regl.
diberikan pada pelelangan, dinikmati serta dalam satu minggu.
9
turut dalam pembuatan akta mempunyai nilai
204.) Penjualan tidak boleh (Vendu-regl.
tentang hal itu, ekonomis, dapat dijual
dilakukan pada hari Minggu dan
menandatanganinya dan secara Lelang. 204.) Penjualan tidak boleh
hari besar
melakukan hal-hal yang perlu. 2) Barang tidak berwujud dilakukan pada hari
Pasal 20 sebagaimana dimaksud Minggu dan hari besar
(s.d.u. dg. S. 1935-453.) Penjualan pada ayat (1) meliputi
dilakukan sebagai berikut: namun tidak terbatas pada
Hak Menikmati Barang,
1e. untuk barang-barang bergerak hak tagih (piutang), Hak
yang tidak disebut dalam pasal 6, atas Kekayaan Intelektual,
yang tidak dijual dengan contoh, hak siar / rilis, dan surat
atau atas permintaan pemerintah, berharga.
atau dengan perjanjian, bahwa 3) Hak Menikmati Barang
harga pembelian tidak dibayar sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) meliputi Hak
kepada pemerintah, penjualan
Menikmati atau
dilakukan di tempat barang-
memanfaatkan barang,
barang itu berada, kecuali bila
dan hak-hak sejenis
pengawas
lainnya yang sifatnya
kantor lelang negeri memutuskan sementara.
lain;
2e. untuk semua barang-barang
lain, penjualan dilakukan di
tempat yang diinginkan oleh
penjual.

8. Penyelenggara Lelang
Pasal 5 (s.d.u. dg. S. 1940-57.) Jika ada Pasal 7 Barangsiapa ingin mengadakan
permintaan untuk mengadakan ( 1) Penyelenggara Lelang penjualan umum, wajib
Barangsiapa ingin mengadakan lelang yang lebih daripada apa terdiri dari: memberitahukan hal ini kepada
penjualan umum, wajib
10
yang dapat dilakukan oleh juru a. KPKNL; juru lelang, atau di tempat-
memberitahukan hal ini kepada juru
lelang, maka pengawas kantor b. Balai Lelang; dan tempat di mana ditempatkan
lelang, atau di tempat-tempat di mana
lelang negeri akan menugaskan c. Kantor Pejabat Lelang pemegang buku, kepada
ditempatkan pemegang buku, kepada
pemegang buku dan pemegang- Kelas II. pemegang buku, dengan
pemegang buku, dengan
buku pembantu untuk melakukan (2) KPKNL sebagaimana memberitahukan pada hari atau
memberitahukan pada hari atau hari-
lelang, sejauh pekerjaan dimaksud pada ayat (1) huruf hari-hari apa penjualan hendak
hari apa penjualan hendak
a diadakannya
diadakannya…..
berwenang
…… Jika suatu penjualan tidak dapat
JURU LELANG KELAS II menyelenggarakan semua
dilaksanakan pada hari yang diminta,
32. (s.d.u.t. dg. S. 1910-468, S. jenis Lelang atas
maka hal itu harus diberitahukan
1914-684, S. 1917-263 dan 599, permintaan Penjual.
secepat mungkin kepada pemohon.
(s.d.u. dg. S. 1935-453.) Semua dan terakhir dg. S. 1940-57.) Di (3) Balai Lelang sebagaimana
persoalan yang timbul dalam dalam daerahnya di luar tempat dimaksud pada ayat (1) huruf
menerapkan pasal ini dan pada kedudukannya, juru lelang, atas b berwenang
umumnya pertanyaan mengenai biayanya dan tanggung jawabnya, menyelenggarakan Lelang
penjualan manakah yang dipandang boleh mengadakan pelelangan Noneksekusi Sukarela atas
sebagai penjualan perabot rumah yang diwakilkan kepada orang permohonan Penjual.
tangga orang-orang yang akan pindah yang diberi kuasa dengan (4) Kantor Pejabat Kelas II
atau sebagai penjualan harta orang- persetujuan pengawas kantor sebagaimana dimaksud pada
orang yang meninggal, diputuskan lelang negeri. ayat ( 1) huruf c berwenang
oleh pengawas kantor lelang negeri. menyelenggarakan Lelang
Noneksekusi Sukarela atas
permohonan Penjual atau
Balai Lelang selaku kuasa
dari Penjual.

9. Penolakan Lelang
Pasal 11 Juru lelang tidak berwenang
Pasal 7
Kepala KPKNL, Pejabat menolak permintaan akan
Juru lelang tidak berwenang Tidak diatur dalam Vendu Lelang Kelas II, atau perantaraannya untuk
menolak permintaan akan Instructie Pemimpin Balai Lelang tidak mengadakan penjualan
11
boleh menolak permohonan umum di daerahnya Tidak
perantaraannya untuk
(Sudah diatur dalam Vendu lelang yang diajukan diatur dalam Vendu Instructie
mengadakan penjualan umum di
Reglement) kepadanya sepanjang (Sudah diatur dalam Vendu
daerahnya.
dokumen persyaratan lelang Reglement)
telah lengkap dan memenuhi
Legalitas Formal Subjek dan
Objek Lelang.

10. Tempat Pelaksanaan Lelang


Pasal 12 Juru lelang terbagi atas dua
Pasal 3
(1) Tempat pelaksanaan kelas.Orang-orang dari
(s.d.u. dg. S. 1940-56jo. S. 1941-3.) Tidak diatur dalam Vendu lelang harus dalam wilayah golongan jabatan mana yang
Juru lelang terbagi atas dua Instructie kerja KPKNL atau wilayah termasuk masing-masing
kelas.Orang-orang dari golongan jabatan Pejabat Lelang Kelas kelas, hal itu ditetapkan oleh
jabatan mana yang termasuk (Sudah diatur dalam Vendu II tempat barang berada. pemerintah (Gubernur
masing-masing kelas, hal itu Reglement) (2) Dalam hal Lelang Dengan Jenderal). Tempat kedudukan
ditetapkan oleh pemerintah Kehadiran Peserta melalui para juru lelang ditunjuk oleh
(Gubernur Jenderal). Tempat media elektronik atau Lelang Menteri Keuangan (Directeur
kedudukan para juru lelang Tanpa Kehadiran Peserta van Financien), demikian
ditunjuk oleh Menteri Keuangan melalui Aplikasi Lelang a tau pula tempat-tempat yang
(Directeur van Financien), Platform e-Marketplace juga dianggap sebagai tempat
demikian pula tempat-tempat Auction, tempat pelaksanaan kedudukan para juru lelang,
yang juga dianggap sebagai lelang sebagaimana
tempat kedudukan para juru dimaksud pada ayat (1)
12
merupakan tempat Lelang
lelang, sejauh mengenai
diselenggarakan.
pelaksanaan daftar biaya
termaksud dalam pasal 44
peraturan ini, Selanjutnya, harus
ditentukan pula termasuk
golongan manakah para pejabat
termaksud dalam alinea kedua di
atas, yaitu para juru lelang yang
berkedudukan ditempat-tempat
tersebut, di mana batas daerah
masing-masing, dan para pejabat
manakah yang ditugaskan untuk
mengawasi setiap daerah tersebut.

Pasal 5
Barangsiapa ingin mengadakan
penjualan umum, wajib
memberitahukan hal ini kepada
juru lelang, atau di tempat-tempat
di mana ditempatkan pemegang
buku, kepada pemegang buku,
dengan memberitahukan pada
hari atau hari-hari apa penjualan
hendak diadakannya.

11. Syarat Penjualan


Pasal 21 Syarat-syarat penjualan Pasal 15 Pasal 21 Syarat-syarat
ditentukan oleh penjual. (¹) Lihat (1) Penjual dapat mengajukan penjualan ditentukan oleh
Surat Keputusan Menteri Keuangan syarat lelang tambahan bagi penjual. (¹) Lihat Surat
13
RI No. Kep. 476/MKII/7/1972 Peserta Lelang yang meliputi: Keputusan Menteri
tanggal 3 Juli 1972, ayat (1). (s.d.u. dg. Tidak diatur dalam Vendu a. jangka waktu bagi Peserta Keuangan RI No. Kep.
8. 1935-453.) Perjanjian termaksud Instructie Lelang untuk melihat dan 476/MKII/7/1972 tanggal 3
dalam alinea kedua pasal 4 hanya meneliti secara fisik barang Juli 1972, ayat (1). (s.d.u. dg.
dapat dibuat dalam penjualan (Sudah diatur dalam Vendu yang akan 8. 1935-453.) Perjanjian
barang-barang tersebut dalam pasal 6 Reglement) dilelang; termaksud dalam alinea
dan penjualan barang-barang b. jangka waktu kedua pasal 4 hanya dapat
dagangan dari tangan pertama seijin pengarmbilan barang oleh dibuat dalam penjualan
kayu. Perjanjian itu harus dibuat Pembeli; barang-barang tersebut
sedemikian rupa, sehingga sebelum c. jadwal penjelasan lelang dalam pasal 6 dan penjualan
penjualan, sudah ada kepastian, kepada Peserta Lelang barang-barang dagangan dari
apakah penjualan itu dilakukan sebelum pelaksanaan lelang tangan pertama seijin kayu.
menurut ketentuan alinea pertama (aanwijzing);
atau alinea kedua pasal 4. Jika dan/atau
perjanjian tersebut tidak diadakan, d. syarat dan ketentuan
maka berlaku ketentuan dua pasal khusus yang lazim
berikut ini. Ketentuan alinea yang diterapkan dalam
lalu tidak berlaku untuk penjualan pelaksanaan penjualan
barang-barang pemerintah. barang tidak berwujud
termasuk namun tidak
terbatas pada Hak Menikmati
Barang.

12. Jangka Waktu Pembayaran


Pasal 16 Pasal 80 Pasal 22 (s.d.u. dg. S. 1910-
Pasal 22 (s.d.u. dg. S. 1910-257;
( 1) Pelunasan pembayaran 257; S. 1935-453.) Kecuali
14
bila tidak ada perlawanan yang Harga Lelang dan Bea Lelang dalam hal termaksud dalam
S. 1935-453.) Kecuali dalam hal
diberitahukan dengan resmi ke harus dilakukan paling lambat alinea pertama pasal 28, para
termaksud dalam alinea
kantor lelang mengenai 5 (lima) hari kerja pembeli harus membayar
pertama pasal 28, para pembeli
penyerahan uang pembelian, setelah pelaksanaan lelang. harga pembelian dan biaya
harus membayar harga
dalam 24 jam setelah penjualan (2) Dikecualikan dari yang menjadi beban mereka
pembelian dan biaya yang
berakhir, sejauh penjualan ini ketentuan ayat (1), untuk dalam waktu tiga bulan
menjadi beban mereka dalam
dilakukan di hadapan juru lelang Lelang sesudah hari penjualan.
waktu tiga bulan sesudah hari
sendiri, dan dalam 24 jam setelah Terjadwal Khusus pelunasan Tetapi jika penjualan
penjualan. Tetapi jika penjualan
juru lelang menerima kabar pembayaran Harga Lelang dilakukan dengan
dilakukan dengan
tentang berakhirnya suatu dan Bea Lelang dilakukan penangguhan pembayaran
penangguhan pembayaran
penjulan, sejauh penjualan paling lambat 2 (dua) hari selama sepuluh hari hal ini
selama sepuluh hari hal ini
tersebut dilakukan oleh seorang kerja setelah pelaksanaan hanya dapat diperjanjikan
hanya dapat diperjanjikan oleh
wakil juru lelang. lelang. oleh penjual dalam penjualan
penjual dalam penjualan barang
bila menurut ketentuan-ketentuan (3) Hari kerja sebagaimana barang dagangan dari tangan
dagangan dari tangan pertama
dalam Buku Kedua dan Keempat dimaksud pada ayat (1) dan pertama seijin kayu atau
seijin kayu atau dengan
dari Reglemen Acara Perdata ayat (2) merupakan hari kerja dengan perjanjian
perjanjian pembayaran tunai,
perlawanan terhadap pembayaran yang berlaku bagi pembayaran tunai
maka pembayaran harus
uang pembelian diberitahukan Penyelenggara Lelang.
dilakukan dalam jangka waktu
dengan resmi pada kantor lelang, (4) Pelunasan Kewajiban
yang diperjanjikan atau pada
dalam 24 jam setelah diketahui Pembayaran Lelang dilakukan
waktu penjualan.(s.d.t. dg. S.
oleh juru lelang, bahwa suatu oleh Pembeli melalui rekening
1916-583.)
perdamaian seperti yang KPKNL atau Balai Lelang
dimaksud dalam pasal-pasal 483, atau rekening khusus atas
547, dan 1011, reglemen tersebut nama jabatan Pejabat
telah terjadi, atau setelah perintah Lelang Kelas II atau secara
termaksud dalam pasal 487 dan langsung kepada Balai
pasal 1015 reglemen tersebut Lelang atau Pejabat Lelang
diterima olehnya. Protes, surat Kelas II.
yang menunjukkan adanya (5) Setiap pelunasan Kewajiban
perdamaian, dan surat Pembayaran Lelang oleh
perintahnya, dilekatkan pada Pembeli harus dibuatkan
formulir E atau E-1. kuitansi atau tanda bukti

15
pelunasan pembayaran oleh
Bendahara Penerimaan
KPKNL atau Pemimpin Balai
Lelang atau Pejabat Lelang
Kelas II.

16

Anda mungkin juga menyukai