Anda di halaman 1dari 14

PERANAN KURATOR DALAM Disampaikan dalam

PELAKSANAAN EKSEKUSI TERHADAP seminar tanggal 17 Juni


PUTUSAN KEPAILITAN PENGADILAN 2023
NIAGA
APA KEPAILITAN ?
Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan
Debitor Pailit yang pengurusan dan pemberesannya
dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim
Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini
(Pasal 1 Ayat (1) UU KEPAILITAN & PKPU)
MENGENAL PROFESI KURATOR

Siapa kurator ?

Balai Harta
Peninggalan
KURATOR
(vide Pasal 1 Angka 5
UU 37/2004)
Orang Perorangan

3
PERBEDAAN KURATOR DAN
PENGURUS

Dalam Perkara PKPU


disebut PENGURUS
Perbedaan Kurator dan
Pengurus Dalam
Perkara PKPU dan Pailit
Dalam Perkara Pailit
disebut KURATOR

4
KURATOR
( VIDE PASAL 1 ANGKA 5 UNDANG-UNDANG
NOMOR 37 TAHUN 2004)
“Kurator adalah Balai Harta
Peninggalan atau orang
perseorangan yang diangkat
oleh Pengadilan untuk
mengurus dan membereskan
harta Debitor Pailit di bawah
pengawasan Hakim Pengawas
sesuai dengan Undang-Undang
ini.”
5
SYARAT MENJADI KURATOR
BERDASARKAN PERMENKUMHAN 37
TAHUN 2018
DASAR KURATOR DALAM
MENJALANKAN TUGAS
DASAR HUKUM :
Pasal 15 UU Kepailitan & PKPU
(1) Dalam putusan pernyataan pailit, harus
diangkat Kurator dan seorang Hakim
Pengawas yang ditunjuk dari hakim
Pengadilan.
(2) Dalam hal Debitor, Kreditor, atau pihak
yang berwenang mengajukan permohonan
pernyataan pailit sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (2), ayat (3), ayat (4), atau
ayat (5) tidak mengajukan usul pengangkatan
Kurator kepada Pengadilan maka Balai Harta
Peninggalan diangkat selaku Kurator
HAL-HAL YANG HARUS DI KUASAI
OLEH KURATOR :
Profesional skill
Managerial skill
Trusted
Networking
Modal
Kepatuhan kepada organisasi profesi
SUBSTANSI HUKUM YANG
WAJIB DIKUASAI OLEH
KURATOR
Hukum Kepailitan
Hukum Perdata Murni & Acara Perdata;
Hukum Jaminan;
Hukum Perusahaan;
Hukum pidana murni.
Dan ilmu-ilmu lainnya
APA TUGAS KURATOR?

Tugas Pengurusan
YANG DILAKUKAN
KURATOR
(vide Pasal 69 UU 37/2004)

Tugas Pemberesan

10
TUGAS PENGURUSAN

1. Mengumumkan Putusan Pailit dalam 2 (dua) surat kabar harian dan mendaftarkan
KURATOR di Berita Negara Republik Indonesia (BN RI);
2. Mengadakan Rapat-rapat Kreditor;
3. Menerima pengajuan tagihan piutang dari Kreditor dan membuat Daftar Tagihan
Piutang yang Diakui oleh Kurator;
4. Melakukan inventarisasi tagihan utang dan aset milik dan atas nama Debitor Pailit;
5. Mengurus dan menjaga harta boedel pailit agar tidak berkurang nilainya, serta jika
dimungkinkan Kurator dapat meningkatkan nilai harta boedel pailit;
6. Melanjutkan kegiatan usaha Debitor Pailit (on going concern) jika dianggap masih
memiliki potensi usaha yang baik agar nilainya tidak turun atau malah nilainya meningkat.
11
TUGAS PEMBERESAN

1. Membuat Daftar Harta (boedel) Pailit;


2. Melakukan penjualan aset boedel pailit di muka umum (pelelangan)
KURATOR sesuai dengan tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan;
3. Melakukan pembagian atas hasil penjualan aset boedel pailit berdasarkan penetapan
Hakim Pengawas;
4. Mengumumkan pengakhiran kepailitan.

12
PELAKSANAAN EKSEKUSI
HARTA PAILIT
Setelah harta pailit berada dalam keadaan insolvensi, maka kurator dapat segera mempersiapkan eksekusi harta pailit
tersebut

Pasal 185 (1) Semua benda harus dijual di muka umum sesuai dengan tata cara yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan. (2) Dalam hal penjualan di muka umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai
maka penjualan di bawah tangan dapat dilakukan dengan izin Hakim Pengawas.

Dan tetap memperhatikan aturan/norma yang diatur didalamnya

Pasal 59 (1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58, Kreditor pemegang hak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) harus melaksanakan haknya tersebut dalam jangka waktu paling
lambat 2 (dua) bulan setelah dimulainya keadaan insolvensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 ayat (1). (2)
Setelah lewat jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kurator harus menuntut diserahkannya benda yang
menjadi agunan untuk selanjutnya dijual sesuai dengan cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 185, tanpa
mengurangi hak Kreditor pemegang hak tersebut atas hasil penjualan agunan tersebut.
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai