Anda di halaman 1dari 2

Cross-match merupakan pemeriksaan darah pasien dan donor yang perlu dilakukan sebelum

melakukan tansfusi darah untuk melihat apakah darah penderita cocok dengan darah donor. Tujuan
utama cross-match adalah untuk mengetahui ada tidaknya reaksi antara darah donor dan pasien
sehingga menjamin kecocokan darah yang akan ditranfusikan bagi pasien (Anasthasia dkk, 2021).
Crossmatching didefinisikan sebagai suatu pemeriksaan yang menggunakan metode yang mampu
menunjukkan inkompatibilitas sistem ABO dan adanya antibodi signifikan terhadap antigen eritrosit.
Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah antigen eritrosit donor sesuai dengan antibodi di serum
resipien (crossmatch mayor) dan antigen eritrosit resipien terhadap antibodi di serum donor
(crossmatch minor). Pemeriksaan crossmatch dilakukan terhadap pasien dengan kemungkinan besar
mendapat transfusi darah eritrosit, merupakan pemeriksaan in-vitro untuk memprediksi reaksi in-vivo
saat eritrosit donor ditransfusikan. Tidak adanya hemolisis atau aglutinasi pada semua fase maka darah
donor boleh ditransfusikan (Desta dkk, 2020).

Uji Silang Serasi merupakan pemeriksaan utama yang dilakukan sebelum transfuse yang
memeriksa kecocokan antara darah pasien dan donor sehingga darah yang diberikan cocok (Setyati,
2010 dalam Fatmasari dan Ni’mah Hidayatul Laili, 2021). Arti dari incompatible adalah apabila
ditemukan salah satu atau kedua macam pemeriksaan (mayor,minor) dan reaksi antar donor pada uji
cocok serasi positif. Bila ditemukan hasil uji cocok serasi incompatible, dilakukan tindakan lanjutan
sesuai dengan permasalahan reaksi yang ditentukan (Irawaty, 2016 dalam Fatmasari dan Ni’mah, 2021).

Pemeriksaan banding silang dengan tabung merupakan bekuan, tetapi memiliki kelemahan yaitu
memerlukan waktu cukup lama sekitar 45-60 menit, diperlukan pencucian sel tiga kali, hasil reaksi
secara kasat mata tidak dapat didokumentasikan (Nurtanio, 2015). Pada metode tabung memiliki tiga
fase, dimana tiap fasenya dapat mendeteksi jenis antibodi yang berbeda yaitu antibodi komplit (IgM)
atau antibodi inkomplit (IgG). Prinsip uji silang serasi yaitu pencampuran sel donor dengan serum
resipien dan sel resipien dicampur dengan sel donor akan terjadi gumpalan atau aglutinasi dan hemolisis
apabila sel darah dan resipien tidak sesuai (Rassjati, 2022). Sampel darah yang sudah dikonfirmasi
golongan darah kemudian dilakukan pemeriksaan uji silang serasi mayor, minor, dan autokontrol. Mayor
adalah pengujian antara serum resipien dengan sel darah donor. Minor adalah pengujian antara sel
darah resipien dengan serum pendonor. Autokontrol adalah pengujian antara sel darah merah resipien
dengan serumnya (Rassjati, 2022).
DAPUS

Nurtanio, G., dkk. 2015. Turnaround Time Uji Cocok Serasi di Pelayanan Bank Darah. Jurnal Ilmiah
Patologi Klinik Indonesia, Vol 22, No. 1, 38-41

Rassajati, S., dkk. 2022. Perbedaan Waktu Penambahan Reagen AHG Berpengaruh Terhadap Validitas
Hasil Uji Silang Serasi Metode Tabung. Jurnal Analis Medika Biosains, Vol 9, No. 1

Fatmasari, Lia dan Ni’mah Hidayatul Laili. 2021. Gambaran Kasus Incompatible Mayor Pada Permintaan
Darah Packed Red Cell (PRC) Di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Surakarta Pada Bulan Januari – Maret
Tahun 2020. Journal of Health Research. Vol 4 (1)

Desta Purwati, Zelly Dia Rofinda dan Husni. 2020. Karakteristik Pasien Transfusi Darah dengan
Inkompatibilitas Crossmatch di UTD RSUP Dr M Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol 9 No 3.

Anasthasia Naomi, Hiratna dan Fairuz. 2021. Gambaran Besar Angka Cross-match to Transfusion Ratio
(CTR) Terhadap Jenis Penyakit Pada Pasien Yang Menerima Tranfusi Darah di RSUD KH. Daud Arif Kuala
Tungkal, Kabupaten Tanjumg Jabung Barat, Jambi. JOMS. Vol 1 No 1.

Anda mungkin juga menyukai