Anda di halaman 1dari 17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN RELEVAN

A. Kajian Pustaka

1. Desain
a. Pengertian Desain
Di Indonesia desain memiliki pengertian yang sangat luas dan bermacam-
designo
(Itali) yang artinya gambar (Jervis, 1984 dalam Sachari, 2005:3). Sedangkan
secara umum masyarakat umum sering mengartikan desain sebagai gambaran
awal dari sebuah proses menciptakan karya seni. Bisa pula berupa rancangan dari
sesuatu hal yang berupa benda seperti yang dikemukakan dalam pengertian desain
berikut ini :
yang
berarti memberi tanda batas. Dalam bahasa inggris kata tersebut berubah
menjadi yang berarti merencana atau merancang. Dalam arti
yang lebih sempit lagi kata desain dapat berarti: Loncatan imajinasi dari
kenyataan yang ada saat ini ke kemungkinan-kemungkinan yang akan
datang, suatu aktivitas kreatif, inisiatif yang merubah barang-barang

Menurut Zainuddin dalam buku Sachari (1986:80) ada yang

menyusun, menggubah dan mengarang adalah sama dengan kata desain. Bahkan
dikalangan perguruan tinggi masih sering dikacaukan antara tata (planning) dan
desain.
Menurut Gropius (1919) dalam buku Sachari (2005:5) Pengertian desain
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan konteksnya. Pada awal abad ke-20,

kebutuhan tertentu dan cara tertentu pula. Dari pengertian inilah desain mampu

commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dipahami sebagai makna yang mampu beradaptasi karena mempunyai berbagai


pengertian sesuai dengan kegunaan dari desain itu sendiri.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sekalipun desain


memiliki banyak makna yang berbeda bagi setiap orang, namun tetaplah menuju
pada satu konteks yang berupa rancangan, ide, gambaran, planning, kreatifitas,
imajinasi,maupun inisiatif yang mendasari terciptanya suatu karya seni maupun
benda seni yang akhirnya diwujudkan dalam sebuah bentuk visual.

Seperti yang dicantumkan pada salah satu kamus yang disusun oleh ahli
bahasa dan juga kaum profesional berikut ini,

Desain :

Menyiapkan rencana pendahuluan; perencanaan.


Membentuk atau memikirkan sesuatu dalam benak kita; merancang

Menetapkan dalam pikiran; tujuan; maksud.


Garis besar, sketsa;rencana, sepertidalam kegiatan seni, bangunan,
gagasan tentang mesin yang akan diwujudkan.
Merencanakan dan memberi sentuhan artistik yang dikerjakan
dengan kepakaran yang tinggi.
Berbagai detail gambar, bangunan; wahana lainnya untuk
pekerjaan artistik.
Merupakan pekerjaan artistik.
(The American College Dictionary)

b. Teori Dalam Meninjau Karya Desain


Berkembangnya pendidikan desain di lingkungan perguruan tinggi
memicu pula pertumbuhan ilmu ilmu desain. Teori- teori untuk mengupas dan
menganalisis objek desain berkembang dengan amat variatif, bauk yang diadopsi
dari teori ilmu lain, ataupun yang lahir daripenelitian desain sendiri. Berikut ini
adalah beberapa teori tersebut ;

commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a) Teori kritik seni


b) Teori Bahasa Rupa
c) Teori semiotika
d) Teori Transformasi Budaya
e) Teori Strategi Peradaban
f) Teori Sejarah Sosial Desain
g) Teori Poskolonial
Dalam mewujudkan desain tidak bisa terlepas dari empat unsur rupa
(desain) (Sachari, 2005:71), yakni unsur konsep, unsur rupa, unsur pertalian, dan
unsur peranan. Lebih detail, Wong (1986:3) menjelaskan bahwa:

a. Unsur Konsep, meliputi titik, garis, bidang, dan gempal (volume).


b. Unsur Rupa, meliputi
- Raut (bentuk)
Bentuk dikelompokkan menjadi dua macam yaitu bentuk giometris dan
bentuk non geometriss. Bentuk geometriss merupakan bentuk yang
terdapat pada ilmu ukur meliputi bentuk kubistis, contohnya kubus, balok,
prisma dan bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, bola. Sedangkan
bentuk nongeometriss berupa bentukyang meniru bentuk alam, misalkan
manusia, hewan, dan tumbuhan (Muzayyin, 2013).
- Ukuran
Ukuran adalah bilangan yang menunjukkan panjang, lebar, tinggi, luas
ataupun besar suatu benda (Muzayyin, 2013).
- Warna
Warna adalah kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata. Warna
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu warna primer yang terdiri dari
warna merah, biru dan kuning, warna sekunder yang merupakan
pencampuran antar warna primer dan warna tersier yang merupakan
campuran warna primer dan sekunder (Muzayyin, 2013).
- Barik (tekstur)

commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan benda pada sebuah
karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda.
tekstur dibedakan menjadi dua, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu.
Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan
dan perabaan (Muzayyin, 2013).
c. Unsur Pertalian, meliputi arah, kedudukan, ruang, gaya berat.
d. Unsur Peranan, meliputi imba (gaya), makna, tugas.
Proses desain juga menuntut wawasan yang luas dalam berbagai ilmu dan
menggunakan nalar dalam proses penciptaan desain dan harus peka terhadap
lingkungan dan unsur-unsur rupa serta mampu mengolahnya berdasarkan prinsip
desain (R.M. Soedarsono, 1992:186). Hakikat suatu komposisi desain yang baik,
jika suatu proses penyusunan unsur pendukung karya seni, senantiasa
memperhatikan prinsip-prinsip komposisi: harmoni, kontras, unity, balance,
simplicity (kesederhanaan), aksentuasi dan proporsi (Dharsono, 2004:113).

a. Keselarasan (Harmony),
Keselarasan merupakan perpaduan unsur-unsur yang berbeda dekat
(selaras). Jika unsur-unsur estetik dipadu secara berdampingan maka akan
timbul kombinasi tertentu dan timbul keserasian (Dharsono, 2004:113).
b. Kontras (Contras),
Kontras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda tajam.
Tanggapan halus, kasar, licin, dengan alat raba menimbulkan sensasi yang
kontras, suatu pertentangan yang dieksistensikan untuk menarik
perhatian.Kontras dapat merangsang minat, kontras dapat menghidupkan
desain, dan kontras merupakan bumbu komposisi dalam pencapaian bentuk
(Dharsono, 2004:113).
c. Kesatuan (Unity),
Unity merupakan kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, dan
isi pokok dari komposisi, efek yang dicapai dalam satu susunan atau

commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

komposisi diantara hubungan unsur pendukung karya, sehingga secara


keseluruhan menampilkan kesan tanggapan secara utuh (Dharsono,2004:117).
d. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan (balance) ialah apabila beberapa unsur karya seni dapat
memberi rasa seimbang serta memuaskan pada seseorang yang melihat dan
merasakan.
Menurut Asthararianty, dkk (2009:71), keseimbangan terbagi menjadi
tiga, yaitu:
1) Keseimbangan simetri : keseimbangan antara ruang sebelah kiri
dan kanan sama persis. Karakternya formal, resmi dan statis.
2) Keseimbangan memancar : keseimbangan ruang kiri, kanan, atas,
bawah sama persis. Karakternya formal, resmi, statis.
3) Keseimbangan sederajad : antara ruang sebelah kanan dan kiri
memiliki beban besaran sederajad (besaran sama tapi bentuk
rautnya berbeda). Karakternya tidak terlalu resmi, dinamis.
e. Simplicity (kesederhanaan)
Simplisity merupakan penyederhanaan yang selektif dan kecermatan
pengelompokan unsur-unsur artistik dalam desain. Dharsono (2004:121)
membagi simplicity (kesederhanaan) ke dalam tiga aspek:
1) Kesederhanaan unsur: artinya unsur-unsur dalam desain atau
komposisi hendaklah sederhana, sebab unsur yang terlalu rumit
sering menjadi bentuk yang mencolok dan penyendiri sehingga
sulit diikat dalam kesatuan keseluruhan.
2) Kesederhanaan struktur: suatu komposisi yang baik dapat dicapai
melalui penerapan struktur yang sederhana, artinya sesuai dengan
pola, fungsi, atau efek yang dikehendaki.
3) Kesederhanaan teknik: yaitu suatu komposisi yang mungkin dapat
dicapai dengan teknik yang sederhana. Bagaimanapun nilai estetik
dan ekspresi sebuah komposisi, tidak ditentukan oleh kecanggihan
penerapan perangkat bantu teknis yang sangat kompleks kerjanya

f. Emphasis (Aksentuasi)
Merupakan titik berat untuk menarik perhatian (centre of interest).
Aksentuasi mewujudkan pusat perhatian dalam satu bidang dapat menjadi segi

commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang paling menarik di dalam desain, sehingga mengarahkan mata ke tempat


atau objek yang menjadi pusat perhatian (Dharsono, 2004:122).
g. Proporsi
Proporsi merupakan skala yang mengacu antara bagian dengan
keseluruhan dari suatu desain. Warna, tekstur, dan garis memainkan peranan
penting dalam menentukan proporsi (Dharsono, 2004:123).

2. Desain Produk
Dalam menciptakan suatu karya seni, seniman atau pengrajin harus
terlebih dulu membuat rancangan atau desain yang mampu merubah atau
menciptakan bentuk-bentuk baru dari pengembangan bentuk lama demi
menunjang keberhasilan terciptanya sebuah produk. Desain melingkupi
semuaaspek yang mungkin dipecahkan oleh imaji dan kreativitas manusia. Di
Indonesia kegiatan desain secara praktis dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian besar yang terdiri dari Desain Produk Industri (Industrial Design), Desain
komunikasi Visual (Visual Comunication Design), Desain Interior (Interior
Design).
mengkaji dan mempelajari desain dengan berbagai pendekatan dan pertimbangan
baik dari segi fungsi, inovasi teknologi, ekonomi, ergonomi, teknik, material,
sosial-budaya, nilai estetis, pasar, hingga pertimbangan-pertimbangan
-hal
yang berkaitan dengan hubungan antara produk dan manusia, inovasi teknologi,
teori-teori desain, dan budaya rupa pada umumnya.

Produk, atau dalam bahasa keilmuan disebut juga Desain Produk Industri, adalah
sebuah bidang keilmuan atau profesi yang menentukan bentuk/form dari sebuah
produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar sesuai dengan pemakainya
dan sesuai dengan kemampuan proses produksinya pada industri yang
-114). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

inti dari desain produk adalah usaha atau upaya dari seorang/tim desainer produk
dalam menciptakan sebuah produk yang mampu memberikan kenyamanan,
kesenangan dan keefisienan dalam kehidupan seseorang serta terdapat sentuhan
elegan sehingga membuat masyarakat ingin membelinya.
Dalam proses pembuatan Desain produk, perlu diperhatikan faktor-faktor
berikut ini :
a. Globalisasi Selera Konsumen
Yang dimaksutkan disini adalah modernisasi atau pembaharuan
selera konsumen yang terus berkembang mengikuti jzaman.
b. Segmentasi Pasar
Segmentasi merupakan permintaan pasar yang dipengaruhi oleh
selera konsumen yang berbeda-beda. Sehingga sangat berpengaruh dalam
pengembangan produk.
c. Kondisi Lokal
Kondisi lokal adalah keadaan lingkungan serta kebudayaan lokal di
lingkungan sekitar produk dibuat dan dipasarkan.
d. Teknologi
Perkembangan teknologi sangat memungkinkan produsen untuk
mengembangkan desainnya dan menghasilkan produk yang lebih bagus.

3. Kerajinan Kaca Patri


a. Sejarah Kaca Patri
Kaca patri yang dalam bahasa Belanda disebut glass-in-lood atau dalam
bahasa Inggris disebut stained glass ini ternyata tidak banyak diperhatikan.
Padahal ornamen ini sangat cocok bgi iklim tropis dindonesia yang kaya akan
sinar matahari, dimana pantulan sinar matahari mampu memperindah efek
ornamen tersebut.
Ditinjau dari sejarahnya, kaca patri merupakan ornamen yang berasal dari
Eropa. Penggunaan kaca jendela terutama bagi rumah ibadah (gereja) dimulai
pada pertengahan abad ke-12. Pada zaman Gotik inilah, seni ini berada pada
puncak kejayaannya. Jauh sebelumnya, teknik pewarnaan pada kaca sudah dikenal

commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

di Mesir dan Mesopotamia pada milenium ketiga sebelum Masehi. Yang


kemudian berkembang di romawi, di Indonesia sendiri tidak diketahui secara pasti
siapa yang membawa dan memperkenalkan seni kaca patri ini. Sedangkan sampai
pada abad ke-19 kaca masih dianggap sebagai barang mewah. Dapat diakatakan
pula pada abad ini merupakan awal penggunaan kaca patri selain di tempat-tempat
ibadah. Pada masa ini kaca patri mulai digunakan untuk bangunan kantor, hotel
dan rumah tinggal, terutama bangunan yang bergaya arsitektur art deco. Berbeda
dengan kaca patri di rumah-rumah ibadah, penggunaan kaca patri untuk rumah
tinggal pada umumnya hanya menempati bidang kecil pada bagian bangunan yang
disebut bovenlicht, yaitu jendela kecil yang bisa dibuka tutup.
Selain itu pada pertengahan 1800, para pembuat kaca mulai memproduksi
kaca antik. Kemudian banyak bengkel kaca di Amerika Serikat yang mulai
bereksperimen memproduksi kaca-kaca berwarna baru, diantaranya John La
Fager dan Louis Comfort Tiffany yang mengembangkan dan memproduksi kaca
apalescent (opal). Lampu dan jendela yang diproduksi pleh L. C. Tiffany
Company dan sejumlah perusahaan lain semakin meningkatkan popularitas
kacapatriuntuk menghadirkan keindahan dirumah, kantor dan gedung-gedung
publik. (Seinaya, 2004:2).

-kaca berwarna dipotong-potong menurut bentuk


yang telah ditentukanlalu disambung-
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kaca patri adalah sambungan
dari beberapa potongan kaca yang telah dipersiapkan terlebih dahulu bentuk,
ukuran, maupun warnanya sehingga menjadi sesuatu yang indah dan disambung
dengan cara dipatri. Potongan kaca tersebut membentuk satu motif yang
kemudian dihubungkan dengan menggunakan timah agar tidak terlepas satu sama
lain.

Kerajinan kaca patri juga bisa dikatakan sebagai kerajinan mozaik karena
prinsipnya menggabungkan beberapa elemen bahan. Seperti pendapat yang

elemen-elemen yang tersusun sehingga membentuk gambar atau desain.

commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pengertian ini sejalan dengan apa yang dikatakan Holt (1966) tentang mozaik
adalah sebuah gambar atau desain yang diuat dari susunan potongan berwarna,
jadi pengertian mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan-kepingan

(Soemarjadi, dkk, 2001: 159).


b. Alat dan Bahan Pembuatan kaca Patri
Dalam pembuatan kerajinan kaca patri ini diperlukanbeberapa macam
bahan dan alat.
Bahan dan alat yang digunakan antara laim ;
1) Alat
Alat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas suatu karya.
Semakin modern dan lengkap peralatan yang digunakan, tentu saja waktu yang
diperlukan akan semakin singkat, jika dibandingkan dengan menggunakan
peralatan tradisional dan kurang lengkap, serta hasil kerajinan yang diperoleh
mempunyai kualitas dan nilai jual tinggi.

Bahasa Indonesia, 1996:23)


Alat yang diperlukan dalam kerajinan kaca patri antara lain:
a) Bahan dan alat untuk mendesain:
1. Kertas kalkir
2. Pensil
3. Penghapus
4. Spidol warna
5. Penggaris
6. Jangka
b) Alat untuk proses penggarapan:

commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Alat potong kaca 7. Alat solder


2. Penggaris 8. Amplas
3. Canting batik 9. Mesin gerinda
4. Gunting 10. Palu
5. Pisau 11. Drill
6. Tang 12. Tabung gas berbahan bakar
minyak tanah.
c) Alat untuk finishing
1. Sikat
2. Kuas
3. Pilox
4. Lap kain pembersih kaca.

2) Bahan
Bahan adalah suatu benda yang akan diolah melalui sebuah proses produksi,
sehingga menjadi barang jadi yang lebih bernilai, lebih indah, baik dan lebih menarik.

Bahan yang diperlukan dalam kerajinan kaca patri antara lain:


a) Kaca
Jenis kaca yang dikenal sebagai bahan dalam membuat kerajinan kaca
patri antara lain: kaca Diamond, kaca Flora, kaca Aqualet, kaca Spectrum,
kaca Belgi, kaca Kasumi, kaca Rosben, kaca Es atau Miscet, kaca Bening.
b) Brom emas bubuk
Brom emas yang berupa serbuk yang kemudian dicampur dengan air
sebagai bahan untuk menggambar motif pada permukaan kaca.
c) Bahan cair

1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Bahan cair ini meliputi cat warna untuk memotif, Tinner, minyak tanah
dan melamin sebagai pelapis warna.
d) Plat kuningan
Plat kuningan biasanya digunakan untuk membuat suatu kerajinan atau
produk tertentu.
e) Timah solder
Timah solderyaitu sebuah logam atau alloy (campuran logam) yang
digunakan untuk menyambung antara logam, biasanya alloy yang
digunakan untuk kaca patri 60/40%dan 50/50%.
f) Braso atau batu hijau
Salah satu bahan dari batu alam yang dapat digunakan untuk mengilapkan
permukaan benda sejenis besi, seperti kuningan.

c. Proses Pembuatan kaca Patri


Menurut Purwo (2010) tahapan dalam pembuatan kaca patri adalah sebagai
berikut :

1. Pembuatan dan penentuan pola desain kaca patri sesuai keinginan.


2. Pemotongan kaca mengikuti pola yang sudah di buat.
3. Perakitan kaca yang sudah di potong tadi di satukan mengikuti sesuai
pola yang sudah ada.
4. Pematrian kaca menggunakan solder agar semua potongan kaca dapat di
satukan.
5. Proses pendempulan/sealant kaca patri antara sela-sela kaca dan
timah/kuningan.
6. Dan terakhir masuk pada Proses Finishing ini bertujuan agar material
timah/kuningan kaca patri tidak mengalami korosi.

d. Kaca Bevel

2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kaca bevel terbagi menjadi dua yaitu kaca bevel motif dan kaca bevel biasa.
Ssebenarnya kaca bevel motif adalah bahan dasar untuk membuat kaca patri, dan
kaca kaca inlay. Sedangkan kaca bevel biasa biasanya digunakan untuk kusen jendela
maupun di kombinasikan dengan kaca cermin yang sering digunakan untuk berkaca.
Bevel adalah sebuah sisi dari kaca dengan tepi miring. Istilah bevel mengacu pada
potongan yang dibuat pada sudut kurang dari 90 derajat. Bevel biasanya digunakan
untuk menambah gaya dekoratif. Kaca bevel menangkap cahaya dengan cara yang
unik,menciptakan berbagai macam warna dan meningkatkan dampak visual dari kaca.
Produsen jendela dan pintu sering menggunakan kaca miring untuk meningkatkan
desain sederhana. Pengaturan terampil dari kaca bevel,meningkatkan elemen desain
dekoratif baik daya tarik visual dan nilai akhir produk. (Tohir : 2013)

A. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Fitriana (2012) yang berjudul : Studi Tentang


. Penelitian ini meneliti tentang
sejarah perkembangan produksi serta hambatan atau kendala yang dihadapi
dalam proses produksi
Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dan studi kasusnya tunggal terpancang. Dalam penelitian ini telah
diketahui bahwa dalam sejarah perkembangan produksi kaca patrinya tidak
banyak mengalami perubahan. Dimulai dari alat dan bahan, desain serta proses
pembuatannya tidak banyak berubah dikarenakan beberapa hal. Namun dari segi
sumber daya manusia sudah cukup meningkat karena pengrajin telah lama
menekuni bidang tersebut. Untuk hambatan serta kendala yang dihadapi dalam
proses produksi sendiri adalah karena alat yang digunakan masih bersifat manual
atau tradisional. Selain itu hambatan lain berasal dari desain yang harus selalu
mendapat persetujuan dari pihak pemesan.

3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Penelitin ini memiliki persamaan dengan penelitian yang saya lakukan yakni
pada rumusan masalah yang membahas tentang bagaimana perkembangan
produk yang dibuat dari awal berdiri hingga sekarang. Namun bedanya,
penelitian saya lebih fokus pada desain dan satu macam produk yaitu kaca patri.
2. Penelitian Utomo (2008) yang berjudul ; Kajian Tentang Kerajinan Kaca Patri
pada
Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini mengkaji tentang sejarah berdirinya
jenis
produk kerajinan kaca patri yang dibuat perusahaan tersebut. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan studi kasusnya
tunggal terpancang. Hasil dari penelitian ini meliputi sejarah berdirinya

Kabupaten Sukoharjo adalah pada tahun 1996 oleh Bapak Amin Suhudi Sutino
yang berawal dari coba-coba memanfaatkan limbah kaca agar menjadi produk
kerajinan yang bernilai jual tinggi. Karena bakat dan ketrampilan Pak Amin
perusahaan ini kemudian maju pesat dibawah kepemimpinannya. Untuk proses
pembuatan kaca patri sendiri sama seperti pembuatan kaca patri pada umumnya.
Tidak ada teknik khusus kecuali untuk beberapa produk yang merupakan inovasi
dari Bapak Amin sendiri. Sedangkan jenis produk kerajinan kaca patri yang

dengan produk kerajinan kaca patri ditempat lain karena perusahaan ini
menyediakan pula jenis kerajinan kaca patri berupa souvenir seperti mangkok,
kotak perhiasan, dll. Tidak hanya jendela, kaca rias, maupun kusen pembatas
saja.
Penelitian ini mengambil lokasi yang sama dengan yang saya ambil. Namun
rumusan masalah yang diteliti berbeda. Noto Utomo meneliti tentang sejarah,
proses pembuatan serta alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kaca
patri, dan dijelaskan secara umum. Sedangkan penelitian yang saya lakukan lebih
kepada bagaimana perkembangan desain serta menganalisis visualisasi dari

4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

beberapa sample produk kaca patri di perusahaan tersebut yang meliputi bentuk,
warna, motif, ukuran, fungsi, keselarasan, kontras, kesatuan, keseimbangan,
kesederhanaan, aksentuasi, proporsi.
Dari kedua penelitian relevan belum ditemukan satu penelitian yang khusus
mengkaji proses penciptaan desain serta analisis mengenai wujud produk secara lebih
terperinci. Sehingga saya selaku peneliti ingin meneliti lebih dalam lagi mengenai
proses penciptaan ide, proses produksi, serta wujud produk hasil akhir kaca patri itu
sendiri satu persatu berdasarkan sample yang telah ditentukan dari beberapa jenis
produk yang ada. Selain itu kedua penelitian tersebut sedikit banyak memberikan
masukan pengetahuan mengenai kca pada umumnya dan kaca patri khususnya guna
menambah wawasan peneliti dalam menggali infor,asi tentang produk kerajinan kaca
patri yang sudah ada.

B. Kerangka Berpikir

Tujuan penelitian yang perama adalah untuk mengetahui perkembangan


-
perkembangan pesat mulai tahun 2011. Setiap tahun variasi jenis produk maupun
desain setiap varian produk yang diproduksi tidak selalu sama, sehingga akan diamati
perkembangan desainnya. Desain produk yang dimaksudkan dilihat berdasarkan
unsur rupa yang meliputi warna, bentuk, ukuran dan tekstur. Warna yang dimaksud
adalah kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu warna primer yang terdiri dari warna merah, biru
dan kuning, warna sekunder yang merupakan pencampuran antar warna primer dan
warna tersier yang merupakan campuran warna primer dan sekunder. Kemudian,
bentuk yang dimaksud adalah unsur rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan
tinggi. Bentuk dikelompokkan menjadi dua macam yaitu bentuk giometris dan
bentuk non geometriss. Bentuk geometriss merupakan bentuk yang terdapat pada

5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ilmu ukur meliputi bentuk kubistis, contohnya kubus, balok, prisma dan bentuk
silindris, contohnya tabung, kerucut, bola. Sedangkan bentuk nongeometriss berupa
bentukyang meniru bentuk alam, misalkan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Sedangkan ukuran yang dimaksud adalah bilangan yang menunjukkan panjang, lebar,
tinggi, luas ataupun besar suatu benda. Lalu, tekstur yang dimaksud adalah sifat dan
keadaan suatu permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda
mempunyai sifat permukaan yang berbeda. tekstur dibedakan menjadi dua, yaitu
tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara
penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara
penglihatan dan perabaan

Tujuan penelitian kedua yaitu untuk mengetahui proses produksi produk kaca

pembuatan dikategorikan dalam 2 cabang yaitu kerajinan kaca patri berupa souvenir
dan lampu lukis serta kerajinan kaca patri souvenir dan lampu bevel. Kategori

dan mempunyai perbedaan pada alat, bahan serta teknik pembuatannya. Secara garis
besar, poses pembuatan kaca patri souvenir dan lampu lukis meliputi, proses
pembuatan desain, pemilihan bahan kaca, pemotongan kaca sesuai ukuran, pemberian
motif lukis pada permukaan kaca sesuai desain, pemasangan lis kuningan, perakitan,
kemudian finishing. Sedangkan proses pembuatan kaca patri souvenir dan lampu
bevel meliputi, pembuatan desain, pemilihan bahan kaca, pemotongan kaca sesuai
desain, proses beveling, pemasangan lis kuningan, perakitan kemudian finishing.
Pada produk yang dibevel tidak diberikan motif lukis ataupun sebaliknya, guna
memenuhi prinsip desain kesederhanaan.

Tujuan penelitian ketiga yaitu untuk mengetahui visualisasi produk kaca patri
Semua produk yang dihasilkan oleh AKG pada tahun 2010
2014 disampling berdasarkan kategori bentuknya yang meliputi produk dengan
bentuk geometris dan non geometris. Bentuk geometris digolongkan menjadi dua

6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yaitu kubistis dan silindris. Dalam setiap kategori diberikan dua sampel pruduk.
Sampel produk kemudian dianalisis visualnya berdasarkan unsur rupa yang meliputi
bentuk, warna, ukuran serta tekstur dengan maksut dan penjelasan seperti yang sudah
dipaparkan pada tujuan penelitian yang pertama. Secara prinsip desain meliputi
keselarasan yaitu perpaduan unsur-unsur yang berbeda dekat (selaras), keseimbangan
yaitu apabila beberapa unsur karya seni dapat memberoi rasa seimbang, kontras yaitu
paduan unsur-unsur yang berbeda tajam, kesatuan yaitu komposisi diantara hubungan
unsur pendukung karya , kesederhanaan yaitu penyederhanaan yang selektif dan
kecermatan pengelompokan unsur-unsur artistik dalam desain, aksentuasi yaitu titik
berat untuk menarik perhatian, proporsi yaitu skala yang mengacu antara bagian
dengan keseluruhan dari suatu karya.

7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DESAIN

(2010-2014)

ALAT BAHAN

PROSES

Souvenir dan lampu lukis Souvenir dan lampu bevel

- Desain - Desain
- Pemilihan bahan (kaca) - Pemilihan bahan (kaca)
- Pemotongan kaca - Pemotongan kaca
- Pembatikan - Proses Bevel
- Pengelisan - Pengelisan
- Perakitan - Perakitan
- Finishing - Finishing

PRODUK

Geometris Kubistis, Geometris Silindris

Non Geometris

UNSUR RUPA PRINSIP DESAIN

-bentuk -keseimbangan

-warna -keselarasan

-ukuran -kesatuan
-aksentuasi
-kontras
-tekstur
-proporBagan 2.1. Bagan 2.1. Kerangka Berfikir -kesederhanaan

-aksentuasi

-proporsi
8
commit to user

Anda mungkin juga menyukai