DEFINISI INFEKSI
Invasi dan pembiakan mikroorganisme di jaringan
tubuh, secara klinis mungkin tak tampak atau timbul
cedera seluler lokal akibat kompetisi metabolisme,
toksin, replikasi intrasel, atau respon antigen –
antibodi.
Umumnya ditandai dengan tanda-tanda klasik
DEFINISI INFEKSI LUKA OPERASI
• Infeksi dari luka yang didapat setelah operasi
• Dapat terjadi diantara 30 hari setelah operasi atau
dalam 1 tahun apabila terdapat implan
• ILO dapat terjadi pada luka yang tertutup / luka yang
terbuka.
KLASIFIKASI CDC SSI
JENIS LUKA OPERASI
Clean Wounds ( Luka bersih )
Clean-contamined Wounds ( Luka bersih
terkontaminasi )
Contamined Wounds ( Luka terkontaminasi )
Dirty or Infected Wounds ( Luka kotor atau infeksi )
PENUTUPAN LUKA
Tujuan utama dari penutupan luka yaitu untuk
mengembalikan integritas kulit sehingga mengurangi
resiko terjadinya infeksi, scar dan penurunan fungsi.
Penutupan luka primer (Intensi Primer)
Penutupan luka sekunder (Intensi Sekunder)
Penutupan luka primer tertunda (Intensi Tersier)
ETIOLOGI
Infeksi yang terjadi pada luka operasi disebabkan oleh
bakteri, yaitu bakteri gram negatif (E. coli ), gram positif
(Enterococcus) dan terkadang bakteri anaerob dapat yang
berasal dari kulit, lingkungan, dari alat-alat untuk menutup
luka dan operasi. Bakteri yang paling banyak
adalah Staphylococcus.
P ATOGENESIS
Infeksi potensial terjadi tergantung pada beberapa
faktor, diantaranya yang terpenting adalah :
Jumlah bakteri yang memasuki luka
Tipe dan virulensi bakteri
Pertahanan tubuh host
Faktor eksternal
P ATOGENESIS
Selain itu juga dipengaruhi faktor lain yaitu :
Operating suite, yaitu tidak adanya batas yang jelas
antara ruang untuk operasi dan ruang untuk
mempersiapkan pasien atau untuk pemulihan
Operating room, ruangan yang digunakan untuk
operasi harus dijaga sterilitasnya.
Tim operasi, yaitu harus ada orang yang merawat
pasien dari sebelum, saat dan setelah operasi.
Operator, asisten dan instrumen harus menjaga
sterilitas karena berhubungan langsung dengan
daerah lapang operasi.
F AKTOR MEMPENGARUHI INFEKSI LUKA
OPERASI
PRINSIP UMUM ASEPTIK RUANG OPERASI
Prinsip asepsis ruangan
Prinsip asepsis personel
Prinsip asepsis pasien
Prinsip asepsis instrumen
F AKTOR MEMPENGARUHI INFEKSI LUKA
OPERASI
PASIEN
Usia Benda Asing
Nutrisi Iskemia
Infeksi Diabetes
Sirkulasi Keadaan Luka
Oksigenasi Obat
Hematoma Luka
F AKTOR MEMPENGARUHI INFEKSI LUKA
OPERASI
T ANDA DAN GEJALA
Kemerahan pada luka infeksi ( Rubor )
Rasa nyeri ( Dolor )
Pembengkakan ( Tumor )
Kalor
Fungsio Laesa
Demam
Keluar cairan dari luka operasi, bisa berupa darah
ataupun nanah (bisa berwarna dan berbau)
DIAGNOSA
Pemeriksaan fisik, dengan memeriksa apakah ada
tanda – tanda inflamasi yang dapat berupa rubor,
dolor, color, tumor maupun functio laesa, dan juga
berupa cairan atau sekret yang keluar.
Tes darah lengkap
Kultur dari luka dan biopsi jaringan, untuk
mengidentifikasikan bakteri apa yang terdapat pada
luka, jenis infeksi dan pengobatan apa yang tepat.
PENATALAKSANAAN
Tujuan penanganan luka operasi :
Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme
ke dalam kulit dan membran mukosa.
Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
Mempercepat penyembuhan
Membersihkan luka dari benda asing atau febris
Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat
Mencegah perdarahan
PENATALAKSANAAN
Prinsip dalam menatalaksana infeksi luka operasi
adalah source control atau kontrol sumber yaitu
melakukan drainase, koreksi faktor predisposisi dan
penyebab. Beberapa macam source control
termasuk drainase abses, reseksi dan debridement
jaringan yang sudah nekrosis, menghilangkan
obstruksi dan menutup perforasi.
PENATALAKSANAAN
1. Debridement
2. Penutup luka
3. Obat-obatan
4. Terapi oksigen hyperbarik
TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
PENATALAKSANAAN DRAIN
Mengobservasi drain dan cairan drainase begitu pasien
kembali kebangsal dari kamar operasi dan sesudahnya.
Catat volume dan sifat cairan drainase dalam interval
yang teratur.
Pastikan selang drainase tidak dalam keadaan di klem (
kecuali bila ada instruksi khusus yakni hanya
memberikan drainase intermiten ).
Pastikan drainase tidak tertutup dan aman atau tidak
terbelit/
Menjelaskan fungsi dan perawatan kepada pasien agar
pasien tidak gelisah atau cemas dan mendorong pasien
untuk hidup dan bergerak secara aman dengan drain
mereka selama diperlukan titik.
PENATALAKSANAAN DRAIN
Mengganti botol atau kantong drainase untuk mencegah
refluks cairan untuk memperkecil resiko infeksi. Catat
volume cairan pada bagian kesimbangan cairan.
Mengobservasi letak drain, periksa adanya kebocoran
dan tanda-tanda infeksi local.
Mengganti balutan drain, lakukan hal tersebut sebelum
eksudat membasahi balutan. Sebuah kantong stoma
dapat dipasang untuk mengumpulkan eksudat dari drain
yang terbuka.
Memperpendek dan melepaskan drain sesuai instruksi
dokter dan gunakan teknik aseptic. Volume dan sifat
alamiah suatu cairan yang terus menerus di alirkan
keluar, harus dicatat dan dilaporkan.
PENCEGAHAN PREOPERATIVE
PERSIAPAN PASIEN
identifikasi dan obati semua infeksi yang terlokalisir di daerah operasi sebelum
operasi elektif dan operasi elektif yang ditunda pada pasien dengan daerah infeksi
pada luka sampai infeksi terobati.
Jangan mencukur rambut sebelum operasi kecuali jika rambut tersebut atau
sekitar daerah insisi akan mengganggu operasi. Jika dicukur, cukur secepatnya
sebelum operasi.
Kontrol tingkat glukosa darah serum secara adekuat pada semua pasien diabetes
dan selalu hindari hiperglikemi sebelum operasi.
Sarankan penghentian merokok. Minimal instruksikan pasien untuk tidak merokok
kretek, tembakau, atau bentuk konsumsi tembakau lain selama paling tidak 30 hari
sebelum operasi elektif.
Minta pasien untuk mandi dengan cairan antiseptik pada paling tidak malam
sebelum operasi dilaksanakan.
Cuci dan bersihkan dengan benar sekitar daerah insisi untuk membuang
kontaminasi sebelum menyiapkan antiseptik kulit.
Oleskan antiseptik secara lingkaran yang dimulai dari tengah bergerak menuju
pinggir. Daerah yang dipersiapkan harus cukup besar untuk memperpanjang
sayatan atau membuat sayatan baru jika diperlukan.
Usahakan pre operasi pasien di rumah sakit sesingkat mungkin.
PENCEGAHAN PREOPERATIVE
Antiseptik tangan / lengan bawah untuk anggota tim bedah.
Potong pendek kuku dan jangan memakai kuku palsu
Lakukan pencucian tangan sebelum operasi paling tidak 2 sampai 5 menit
menggunakan antiseptik yang tepat. Cuci tangan dan lengan bawah sampai
ke siku
Setelah mencuci tangan, jaga tangan di atas dan tidak bersentuhan dengan
tubuh (siku pada posisi fleksi) sehingga air bergerak dari ujung jari menuju
siku. Keringkan tangan dengn handuk steril dan pakai baju operasi steril dan
sarung tangan steril
Bersihkan bawah tiap kuku sebelum mencuci tangan pertama kali
Jangan menggunakan perhiasan
Tidak direkomendasikan menggunakan cat kuku
PENCEGAHAN PREOPERATIVE
Penanganan personel bedah yang terinfeksi
Edukasi dan sarankan personel bedah yang memiliki gejala dan
pasien penyakit infeksi yang menular agar melaporkan keadaan
mereka dengan segera kepada kepala ruangan.
Membuat kebijakan yang baik mengenai tanggungjawab
perawatan pasien ketika personal potensial berada pada kondisi
infeksius yang menular. Kebijakan-kebijakan ini seharusnya
mengatur : (a) Tanggungjawab personel dalam menggunakan
pelayanan kesehatan dan melaporkan penyakit, (b) pembatasan
kerja, dan (c) ijin untuk kembali bekerja setelah menderita
penyakit yang membutuhkan pembatasan kerja. Kebijakan-
kebijakan tersebut seharusnya mengidentifikasi individu yang
memiliki kekuasaan untuk mengistirahatkan personel dari kerja
mereka.
Menghentikan dari tugas operasi personel yang mempunyai lesi
kulit sampai lesi tersebut mengering dan infeksi telah sembuh
atau personel tersebut telah menerima terapi adekuat dan infeksi
telah sembuh.
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS
1. Tepat Indikasi
2. Tepat Obat
3. Tepat dosis
4. Tepat rute
5. Tepat waktu pemberian
6. Tepat lama pemberian
MACAM ANTIBIOTIK
Penisilin
Cara kerja :
- menghambat pembelahan karena terjadi pertumbuhan dinding sel abnormal
- menghambat fase 3 sintesis dinding sel
Resistensi :
- mempengaruhi pecillin-binding protein
- tidak mampu menembus dinding sel
- enzim hidrolisa molekul protein
Spektrum :
- Cocci Gram-positif ( Streptococcus A dan B)
- Bacilli Gram-positif ( Corynebacterium diphtheria)
- Cocci Gram negatif (Neisseria meningitidis)
- Bacilli Gram-negatif (Streptobacillus moniliformis)
- Anaerob(Clostridium,Fusobacterium,Peptostreptococcus sp)
- Lain (Treponema pallidum, Leptospira, Enterobacter, Acinebacter sp.)
Efek samping :
- hipersensitivitas (1-5%) ( iritasi yang mengenai sistem syaraf perifer)
- nefropati (reaksi alergi berupa nefritis interstisial dan hipokalemia)
MACAM ANTIBIOTIK
Sefalosporin
Cara kerja :
- menghambat fase 3 sintesis dinding sel
- mengikat protein spesifik pada membran sel
- mempengaruhi permeabilitas sel
- melepaskan autolisin
Resistensi :
- menurunkan permeabilitas dinding sel dan membentuk beta-laktamase
Spektrum :
- Generasi I ( mis. Ancef, Keflin, Kefzol) : organisme Gram positif (Staphylococcus,
Stretococcus), Gram negatif, Bacilli anaerob dan aerob.
- Generasi II (mis. Ceclor, Zinacef, Mefoxin) : Kurang efektif terhadap kuman
Gram positif Hemophilus influenzae, baksil Gram negatif, Proteus, Enterobacter
sp.
- Generasi III (mis. Ceftazidime, Cefotaxim, Cefoperazone) Aerob Gram negatif,
Pseudomonas
Efek samping :
- hipersensitivitas terutama bila alergi penisilin
- hematologi (neutropenia, leukopenia, trombopenia)
- traktus digestivus (mual, muntah, anoreksia, diare)
MACAM ANTIBIOTIK
Eritromisin
Cara kerja :
MACAM ANTIBIOTIK
Clindamycin
Cara kerja :
- menghambat sintesa protein bakteri dengan binding pada 50s subunit
ribosom
Resistensi :
- mempengaruhi komponen protein 50s subunit ribosom
- melalui plasmid
Spektrum :
- aerob dan anaerob Gram positif
- anaerob Gram negatif ( beberapa Staphylococcus resisten)
Efek samping :
- kolitis pseudomembran
- nausea, diare
- hipersensitivitas
- leukopenia
- hepatotoksik transien (jarang)
5. Metronidazole
Cara kerja : - menurunkan aktivitas metabolit
intraseluler kuman
Efek samping : - toksis pada SSP
- gangguan traktus digestivus
- neutropenia
- drug fever
- APTT memanjang
- efek sinergis dengan alkohol
PENCEGAHAN INTRAOPERATIF
PENCEGAHAN INTRAOPERATIF
PENCEGAHAN INTRAOPERATIF
PAKAIAN OPERASI
ASEPSIS DAN TEKNIK OPERASI
digunakan.
Perlakukan jaringan dengan lembut, pertahankan
PERAWATAN INSISI SETELAH OPERASI
PENYEMBUHAN LUKA