Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Sdr-i
yang insha Allah dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala,
dimana saja Bapak/Ibu/Sdr-i berada.
Hormat kami,
Muhammad Rama Lebe,
Penulis & Founder “Gerakan Dakwah Kepada Saudara Nasrani”.
(Telp/w.a : 0813-5651-2352)
DIALOG MASALAH
KETUHANAN YESUS
PENGANTAR PENYUSUN.
PENGANTAR PENERBIT.
Hizbul Maulana
MALAM KE 1 :
ASAL MULA TERJADINYA PERTEMUAN
PERSETUJUAN BERSAMA
a: kemudian bagaimana
b: oleh karena saya tidak merasa puas dari orang-orang
yang memberikan keterangan tentang islam, lalu saya
bicarakan kepada saudara markam. oleh saudara Markam
saya diajak kerumah bapak kyai Baha. maka saya perlukan
datang kemari diantar oleh saudara markam.
jadi bukan yesus dan roh suci saja yang menjadi satu
dengan tuhan, melainkan harus ditambah 12 orang lagi. ini
namanya persatuan tuhan atau tuhan persatuan bukan
hanya tritunggal tetapi 15 tunggal. jadi berdasarkan
perselisihan ayat-ayat tersebut yang manakah yang benar.
tiga menjadi tunggal atau 15 menjadi tunggal. ayat yang
manakah yang akan saudara yakinkan, yang tiga menjadi
tunggalkah atau yang 15 itu?
b: ya, demikian
b: tidak
b: benar begitu
b: mestinya begitu
a: para nabi lainnya pun suci dari pada dosa. akan tetapi
mereka tidak menganggap dirinya selaku tuhan, malah
yesus sendiripun tidak juga mengaku tuhan, sedangkan
pengikut-pengikutnya mempertuhankan dia.
b: tidak demikian, nabi-nabi berbuat dosa tetapi yesus tidak.
a: jadi yang berfirman aku inilah alif dan ya, yang awal dan
yang akhir, bukan perkataan yesus sendiri, tetapi firman
allah kepada yesus.
a: kalau begitu, saya ingin bertanya: "di ayat itu ada dua
rangkaian kata ialah "yesus dan tuhan". siapakah yang lebih
berkuasa di antara keduanya. tuhan bapakah atau yesus.
b: memang demikian.
a: dimanakah menyebutkan
a: tolong bacakanlah
a: bacakanlah
b: entahlah
b: ya betul demikian.
b: baik ayat ini menyebutkan: " karena tak dapat tiada kita
sekalian akan jadi nyata dihadapan kursi pengadilan kristus,
supaya tiap-tiap orang menerima balasan, sebagaimana
yang telah dilakukan oleh tubuh itu, baik atau jahat"
lima ayat yang saya sebutkan ini antara satu dengan ayat
yang lain terdapat perselisihan. cobalah kita teliti. di ayat
ketiga menyebutkan dari "tanah", diayat ke empat
menyebutkan daripada "tanah liat". Di ayat kelima
menyebutkan dari pada "tanah". bukankah ayat-ayat al
qur’an nyata-nyata berselisihan antara yang satu dengan
yang lain.
b: ya, betul.
a: jelas bagaimana?
b: betul demikian
a: jadi tidak salah cetak, yang salah ialah yang mengisi kitab
suci itu. Kalau betul kitab suci (injil) itu wahyu dari tuhan,
mustahil ayat-ayatnya akan berselisih antara yang satu
dengan yang lain. jadi kitab itu telah dicampuri oleh tangan
manusia.
b: mestinya begitu.
b: namanya jojachin
a: menjabat apakah ia
b: kepala segala penghulu
a: menjabat apakah ia
a: cocokkan dua ayat ini antara yang satu dengan yang lain.
b: terima kasih
b: ya, betul
a: baiklah, lanjutkan.
b: ya.
b: ya.
b: rokok yang bapak isap itu, terdiri dari tiga susunan ialah:
1. batang rokoknya. 2. apinya. 3. merah api pada rokok.
a: ya betul, teruskan.
b: bukan
b: bukan
a: nah, sekarang saya tanyakan lagi: apakah tuhan bapak
itu tuhan atau bukan
b: bukan
b: ya,
b: bukan!
b: sudah lenyap!
a: kalau sudah lenyap, lantas bagaimana.
Saks-saksi :
1. A. Marzuki
2. Abd. Latif
3. Muhammad Hatta
4. R.H. Abd. Azis
5. Muhammad Nawir Rasyidi
6. M. Ahya
7. M. Markam
8. A. Zainuddin.
PERJALANAN ROHANI ANTONIUS MUSLIM WIDURI
1. Perkenalan.
Pertama kali saya mengenal KH. Bahaudin MMudhary,
saya langsung simpatik & “jatuh cinta” padanya. pertemuan
itu memang bukan pertemuan fisik face to face tetapi
pertemuan antara penulis buku yang diwakili oleh bukunya
dengan pembaca.
al-qishah al-hakikiyahnya kurang lebih demikian:
sekitar awal tahun 1980-an, saya bermain ke rumah seorang
yang tinggalnya kebetulan persis di samping masjid agung
sukabumi, sambil mengunggu shohibul bait mengambil teh,
saya memilah buku dan majalah, dan tanpa sengaja diantara
buku-buku tersebut saya mendapatkan “dialog masalah
ketuhanan yesus”, salah satu seri dialog kh. bahaudin
mudhary dengan antonius widuri yang dibukukan. karena
waktu itu tuan rumah sudah selesai membuat tehnya,
perhatian saya pun kembali kepadanya dan buku itupun
saya kembalikan ke tempatnya semula. sungguhpun
demikian, pertemuan saya yang pertama dengan kh.
bahaudin mudhary – melalui bukunya – menjadi panjang
urusannya.
2. Cendekiawan Langka.
a. Penguasaan kristologi yang komprehensif
beberapa tahun kemudian tepatnya ketika saya mulai
mengembara keimanan mencari pedoman hidup, saya
teringat kembali kepada buku yang pernah saya baca dan
membacanya lagi baris demi baris berulang kali. tak
ubahnya seperti ahmad deedat, ulama kristologi dari afrika
selatan, penguasaan kh. bahaudin mudhary terhadap
pengajaran kristen sangat komprehensif dan mendalam
sekali. hal ini mungkin tak terlepas dari hafalan ayat-ayat
bibel beliau yang sangat banyak, terutama ayat-ayat yang
menyangkut doktrin kristiani tentang kejadian alam, proses
penyaliban, dosa turunan, roh kudus, bunda maryam &
kisah-kisah rasul.
Demikian juga kh. bahaudin mudhary memiliki
beberapa kemiripan dengan al-ustadz prof. abu zahro,
seorang ulama dan guru besar al-ahzar kairo. dalam salah
satu bukunya yang terkenal berjudul “al-mudharat fi
annashraniyyah” – beberapa aspek tentang kristen – abu
zahro mengupas kristologi cukup komprehensif dari mulai
kelahiran, perkembangan, organisasi gereja, konsili, konsep
trinitas hingga perdebatan panjang tentang dosa turunan.
c. Sistematika berfikir.
Salah satu kelebihan lain yang dimiliki kh. bahaudin
mudhary sebagai pakar kristologi adalah kemampuan beliau
untuk mengurai masalah yang sangat pelik menjadi satu
analisis yang popular dan sistematis. Kemampuan ini,
tampaknya dimiliki beliau karena interaksi beliau dengan
disiplin ilmu metafisika yang membutuhkan suatu nalar yang
analitika & terstruktur. jikalau kita perhatikan bagaimana kh.
bahaudin mudhary membawa lawan diskusi untuk
memahami pokok permasalahan yang sedang dianalisa,
seperti tampak dalam dialog 9 malamnya dengan antonius
widuri. pada malam pertama, kh. bahaudin mudhary
mengajak mitra dialog untuk menyepakati tentang tata cara
diskusi atau dengan kata lain menyepakati metodologi
analisis permasalahan.
Malam kedua & ketiga, kh. bahaudin mudhary
mencoba untuk memfokuskan perhatian pada 2 hal yang
sangat fundamental yaitu eksistensi bibel & posisi tuhan
yesus. dua hal ini pantas menjadi perhatian utama karena
ketuhanan yesus sebagai implikasi dari konsep trinitas
merupakan batas pemisah paling penting antara islam &
kristen, satu hal yang sangat ingin diselesaikan dan
didudukkan perkaranya oleh antonius widuri sebagai
mitra diskusi. sementara eksistensi bibel menjadi sangat
fundamental karena seandainya bibel sebagai asas dari
seluruh ajaran kristen diragukan kemurniannya &
ketulennannya sebagai wahyu illahi serta sudah ada campur
tangan manusia di dalamnya maka seluruh ajaran yang
dibangun diatasnya pun akan labil adanya.
Tahap berikutnya, k.h. bahaudin mudhary menganalisa
dua masalah lain yang tidak kalah pentingnya yaitu dosa
turunan & keberadaan yesus sebagai penebus dosa. dalam
membahas kedua masalah ini disamping argumentasi dalil
naqli juga dipergunakan dalil aqli & positive reasoning.
Dengan memperhatikan person yang dihukum bukanlah
person yang melakukan kesalahan karena antara keduanya
terpaut umur ribuan tahun seperti halnya kita dengan
kakenda kita rasulullah muhammad saw. posisi nabi
muhammad saw sebagai penerus dan pembawa risalah islam
yang terakhir juga mendapat sorotan, pembahasan ini
menjadi penting karena kaum muslimin mengakui kenabian
isa as (yesus) sementara umat kristen tidak mengakui nabi
muhammad saw sebagai nabi & utusan allah.
d. Studi komparatif
Satu lagi instrumen analisa yang menjadikan kh.
bahaudin mudhary berbeda dari yang lainnya yaitu
kemampuan beliau menganalisa bibel secara komparatif baik
antara ayat satu dengan ayat lain, atau bahkan antara satu
edisi dengan edisi edisi yang lain, atau bahkan antara satu
terjemahan bibel dengan terjemahan bibel yang lain.
kemampuan komparasi semacam ini jelas memerlukan
penguasaan materi yang sangat komprehensif. analisis
komparasi lain adalah bagaimana bibel dibandingkan dengan
alqur’an ketika keduanya secara bersamaan dihadapkan
kepada ilmu pengetahuan modern. suatu analisa yang
secara brilian dikembangkan oleh dr. maurice buccaile dalam
bukunya “bibel, qur’an & modern science.”
SEKIAN