NPM : 2106762175
Mata Kuliah : Biomedik
Dosen Pengampu : Sifa Fauzia, S.K.M., M.K.M.
TUGAS INDIVIDU
MIKROBIOTA NORMAL
Peran Mikrobiota
Konjungtiva dibersihkan oleh air mata yang terkandung lisozim
didalamnua dan mempunyai daya antibacterial atau berfungsi dalam
mengarahkan bakteri dengan mengganggu pembentukan dinding sel
Gangguan pada pertahanan mata bagian luar menyebabkan flora normal
menjadi patogen dan menimbulkan proses infeksi.
Peran Mikrobiota
Mikrobiota rongga mulut memainkan peran penting dalam kesehatan
manusia dan secara langsung terkait dengan penyakit seperti karies gigi dan
penyakit periodontal. Probiotik memproduksi asam laktat, hidrogen peroksida,
dan bakteriosin atau substansi seperti bakteriosin yang dapat menghambat
pertumbuhan patogen secara luas Di dalam rongga mulut, probiotik dapat
membentuk biofilm, bekerja sebagai lapisan proteksi pada jaringan rongga
mulut melawan penyakit mulut. Biofilm juga menjaga jaringan rongga mulut
dari bakteri patogen dengan mengisi ruangan yang akan diinvasi oleh patogen
jika 5 tidak ada biofilm dan berkompetisi dengan pertumbuhan bakteri
kariogenik dan patogen periodontal
mendapat tempat tinggal yang kaya nutrisi, dan kurang oksigen.5 Secara anatomis
anus, vagina, dan orifisium uretra terletak berdekatan, sehingga vulva mudah sekali
terkontaminasi oleh mikrobiota dari anus atau uretra. Pengaruh populasi
sumbersumber tersebut terhadap mikrobiota vulva dipengaruhi juga oleh sejumlah
faktor lain, termasuk kebersihan pribadi, pakaian yang bersifat oklusif, serta bentuk
anatomi. Mikrobiota vagina merupakan ekosistem terbuka yang secara bermakna
dipengaruhi oleh hubungan seksual. Semen mengandung beberapa faktor, berupa
protein saluran reproduksi laki-laki, penanda inflamasi dan mikroorganisme.
Alkalinisasi lingkungan vagina selama hubungan seks dapat mempercepat pergantian
mikrobiota yang didominasi Lactobacilli dengan mikroorganisme terkait VB.
Ekosistem vagina sangat berfluktuasi, bila terjadi ketidakseimbangan dalam sistem
ini akan menyebabkan berbagai penyakit termasuk infeksi saluran kemih dan juga
infertilitas.
Mikrobiota uretra laki-laki dapat diperiksa dengan pemeriksaan berbasis
asam nukleat. Dong dkk.26 membandingkan mikrobiom urin dan spesimen apus
uretra dari 32 laki-laki dengan multiplex 16S rRNA gene PCR dan deep
pyrosequencing. Ternyata mikrobiom yang berasal dari urin pancaran pertama
maupun spesimen apus uretra hampir mirip, tidak tergantung pada status IMS atau
peradangan uretra. Efek mikrobiota traktus genital terhadap kesehatan lakilaki masih
sedikit yang diketahui. Diduga bahwa kolonisasi bakteri pada sulkus koronarius dan
uretra dapat juga berdampak pada risiko IMS. Lactobacilli tidak banyak ditemukan
pada genital laki-laki dibandingkan pada vagina, meskipun dapat ditemukan dalam
urin dan apusan uretra, sehingga mungkin dapat berperan sebagai proteksi terhadap
mikroorganisme asing.2 Mikrobiota sulkus koronarius diduga dapat menjawab
mengenai efek sirkumsisi terhadap risiko terinfeksi HIV dan IMS lain, karena
biotope komunitas anaerob dan negatifGram menghilang sesudah sirkumsisi.
REFERENSI
Jawetz E (2005). Brooks GF, Butel JS, Melnick JL, Ornston L N, Adelberg EA. Mikrobiologi Kedokteran.
Ed. ke-20. Penerjemah : Edi Nugrogo dan RF Maulany. Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran:214.
Putri, Hiaranya, dkk. 2017. Mikrobiologi Keperawatan Gigi. BPPSDMK: Kementerian Kesehatan RI.
Sudarmono, Pratiwi. 2016. Mikrobioma: Pemahaman Baru tentang Peran Mikroorganisme dalam
Kehidupan Manusia. RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo: Departemen Mikrobiologi Klinik FKUI. Diakses
melalui https://media.neliti.com/media/publications/61932-none-485ae30b.pdf (diakses tanggal 4
Maret 2022 pukul 00.29 wib)
[Balitbangkes] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013.
Jakarta: Balitbangkes
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/mikrobiologi_bab1-9.pdf
(Diakses tanggal 06 Maret 2022 pukul 12.42 wib )