Pasien sanggup kontrol secara rutin dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan selama perawatan, (misalnya seminggu sekali sesuai dengan
hari dan jam praktikum ortodonsia). Tidak pindah domisili ke luar kota
selama perawatan sehingga tidak bisa melanjutkan kontrol, tidak ada
jadwal sekolah/kerja yang bersamaan sehingga tidak bisa kontrol pada
waktu yang ditentukan secara terus menerus dan lain-lain.
Jika dalam perhitungan nanti perawatan membutuhkan pencabutan gigi,
pasien telah menyatakan kesanggupannya untuk dicabut giginya
sebelum pemeriksaan dimulai. Tanpa adanya kesanggupan pasien untuk
dicabut giginya, apabila harus dilakukan pencabutan perawatan tidak
mungkin dikerjakan.
Pasien bersedia memakai alat ortodontik sesuai dengan aturan
pemakaiannya selama perawatan, (misalnya alat ortodontik harus
dipakai siang dan malam hari, ke sekolah/bekerja, dirumah, keluar
rumah, tidur harus dipakai, hanya pada waktu makan dan sikat gigi
boleh dilepas, bahkan ada pula pada waktu makanpun harus dipakai,
pemakaian minimal 20 jam sehari).
Pasien harus lebih rajin dan teliti melakukan pembersihan dan
penyikatan gigi dan alat ortodontiknya selama perawatan, karena
adanya alat ortodontik didalam mulut mempermudah terjadi timbunan
sisa makanan yang menempel pada gigi dan alat ortodontik tersebut.
Pasien bersedia untuk patuh melaksanakan nasihat dan instruksi
tambahan yang diberikan oleh dokter atau operator yang merawat,
berkaitan dengan keadaan tertentu. (misalnya untuk perawatan kasus
deep over bite diperlukan alat tetap dipakai pada waktu makan dan
sering di gigit-gigit pada waktu tidak makan).
Pasien bersedia untuk datang jika sewaktu-waktu diperlukan untuk
kontrol diluar hari kontrol rutin, (misalnya diperlukan untuk pencetakan
ulang, penggantian alat, evlauasi hasil perawatan atau perubahan jadwal
kontrol).
Pasien sanggup membayar biaya perawatan.
Pesien mengisi formulir “Informed Consent” tentang perawatan yang
akan dilakukan.
IDENTIFIKASI PASIEN
Pencatatan identitas pasien meliputi :
1. Nama Pasien :
Nama pasien dicatat dengan benar sesuai dengan yang dimaksud pasien
2. Umur :
Pencatatan umur diperlukan untuk :
Mengetahui apakah pasien masih dalam masa pertumbuhan atau
sudah berhenti
Pertumbuhan gigi-geligi masih termasuk periode gigi susu/decidui,
campuran/ mixed atau tetap/permanent.
Gigi yang sudah erupsi sudah sesuai dengan umur pasien (menurut
umur erupsi gigi). Menetapkan jenis alat ortodontik yang tepat
untuk digunakan (alat cekat atau lepasan, alat aktif atau fungsional)
Untuk memperkirakan waktu /lama perawatan yang diperlukan.
Apakah perawatan bisa segera dilaksanakan atau harus ditunda,
berapa lama dibutuhkan perawatan aktif dan berapa lama diperlukan
untuk periode retensi
3. Jenis kelamin :
Pencatatan jenis kelamin pasien diperlukan berkaitan segi psikologi
perawatan :
Pasien wanita lebih sensitif dari pada pasien lelaki oleh karena itu
perawatan harus dilakukan dengan cara yang lebih lemah lembut dari
pasien lelaki
Pasien wanita lebih memperhatikan secara detil keteraturan giginya dari
pada pasin laki-laki.
Pasien wanita biasanya lebih tertib lebih sabar dan lebih telaten dari
pada pasien lelaki dalam melaksanakan ketentuan perawatan.
1. Alamat :
Pencatatan alamat (dan nomer telepon) diperlukan agar operator dapat
menghubungi pasien dengan cepat bila diperlukan . Sebaliknya pasien juga
diberi alamat (dan nomer telepon) operator untuk mempermudah
komunikasi.
2. Pendidikan :
Dengan mengetahui pendidikan pasien, operator dapat menyesuaikan cara
memberi penerangan, cara memotivasi pasien).
3. Suku bangsa :
Pencatatan suku bangsa diperlukan karena suatu kelompok suku bangsa
atau ras tertentu akan mempunyai ciri-ciri spesifik yang masih termasuk
normal untuk kelompok tersebut (misalnya suku bangsa Negroid sedikit
protrusif masih termasuk normal).
4. Nama Orang Tua
5. Alamat Orang Tua
Identitas orang tua diperlukan jika sewaktu-waktu operator perlu konsultasi
dengan orang tua pasien.
6. Pekerjaan Orang tua
Anamnesis meliputi :
dirawat. Dari keluhan yang telah dikemukakan itu akan dapat diketahui:
•Apa sebenarnya yang pasien inginkan untuk mendapat perbaikan dari operator/dokter
gigi
ortodontik ?
•Apakah keluhan itu menyangkut faktor esteik atau fungsional (bicara , mengunyah) ?
•Keluhan utama bisanya diikuti oleh keluhan sekunder yaitu keluhan yang baru
disadari setelah mendapat penjelasan dari operator: Apakah ada keadaan lain yang
tidak disadari oleh pasien yang merupakan suatu kelainan yang memungkinkan untuk
diketahui mulai sejak kapan dan bagai mana proses perkembangan terbentuknya
maloklusi pasien.
-Adakah karies pada sela-sela gigi-gigi (proximal caries)pada waktu gigi susu
? Di daerah mana ?
• Periode gigi campuran (Mixed Dentitition) : Adakah proses pergantian dari gigi
susu ke gigi permanen ini sebagai penyebab terjadinya maloklusi? Perlu diketahui
-Ketika gigi-gigi susu mulai goyah apakah dicabutkan kedokter gigi secara
teratur ?
-Adakah gigi susu yang karies besar tidak dirawat. Adakah sisa-sisa akar gigi
susu
-Adakah gigi permanen yang telah dicabut ? Kapan ? Karena apa ? Apakah
ada gigi yang telah dicabut dibiarkan tidak diganti dalam waktu yang lama ?
-Adakah gigi tidak bisa tumbuh / impaksi ? Apakah sudah dicabut atau
agenese ?
-Adakah penyakit yang pernah / sedang diderita pasien dapat menggangu proses
-Perlu diketahui pada umur berapa dan berapa lama penyakit itu diderita pasien?
Tujuan dari anamnesis riwayat keluarga adalah untuk mengetahui apakah maloklusi
pasien merupakan faktor herediter (keturunan) yang diwariskan dari orang tua.
Untuk iru perlu ditanyakan keadaan gigi-geligi kedua orang tua dan saudara
kandung pasien.
- Analisis umum meliputi : identitas pasien, keluhan utama, status sosial, riwayat
keluarga, ras, bentuk skeletal, ciri-ciri keluarga, dan habit. Analisa secara menyeluruh
terutama pada hal-hal yang dapat mempengaruhi pasien selama perawatan dan
CC/Keluhan utama :
Keadaan sosial : adalah keadaan emosional pasien yang akan mempengaruhi kerja
Riwayat kesehatan pasien sejak pasien lahir sampai mau dilakukan perawatan (
Ras
Ciri fisik dari suatu ras. Penetapan ras berdasarkan anamnesa ( ras ayah ibu dan ras
kakek nenek )
Bentuk skeletal
ektomorfik lebih lambat mencapai kematangan dari pada anak tipe mesomofik dan
endomorfik
Ciri keluarga
Pola tertentu pada keluarga seperti bentuk mandibula. Keadaan ini akan selalu
Penyakit anak
gigi pada masa bayi dan anak-anak adalah panas badan yang tinggi, sedangkan
penyakit sistemik mempengaruhi kualitas gigi. Maloklusi bisa terjadi akibat dari
Kebiasaan bernafas
Dipengaruhi oleh posisi rahang dan lidah serta posisi kepala. Kebiasaan ini
bernafas dengan mulut akan mempengaruhi pasien pada saat dilakukan pencetakan
rahang.
Alergi
Kelainan endokrin
bertambahnya massa otot akan menambah massa tulang. Pasien dengan penyakit
Tonsil
Tonsil yang besar akan mempengaruhi posisi lidah dan menggangu fungsi menelan.
Anak-anak dengan tonsil yang besar akan mengakibatkan bentuk lengkung gigi
seperti huruf V.
Analisis model studi adalah penilaian tiga dimensi terhadap gigi geligi pada
rahang atas maupun rahang bawah, serta penilaian terhadap hubungan oklusalnya.
Kedudukan gigi pada rahang maupun hubungannya dengan geligi pada rahang lawan
Analisis model studi secara umum dilakukan dalam tiga dimensi yaitu dalam
arah sagital, transversal, dan vertikal. Penilaian dalam arah sagital antara lain
meliputi: hubungan molar pertama, kaninus, dan insisif tetap, yaitu maloklusi kelas I,
kelas II, atau kelas IIIAngle; ukuran overjet, prognati atau retrognati maksila maupun
mandibula, dan crossbite anterior. Penilaian dalam arah transversal antara lain
meliputi: pergeseran garis median, asimetri wajah, asimetri lengkung gigi, dan
crossbite posterior. Penilaian dalam arah vertikal antara lain meliputi: ukuran
pemeriksaan estetika wajah, namun bentuk lengkung yang tidak simetris bisa
juga dijumpai pada wajah yang simetris. Padabeberapa kasus, bisa juga
oklusal gigi dengan bidang orientasi mid palatal raphe lalu kedudukan
gigi di kwadran kiri dengan kanan dibandingkan dalam arah sagital dan
Langkah pertama dalam analisis ini adalah mengukur lebar mesial distal
Analisis Nance mengukur mesial distal setiap gigi yang berada di mesial
kawat kuningan.
Kawat ini dibentuk melalui setiap gigi, pada geligi posterior melalui
Jarak diukur mulai mesial kontak molar pertama permanen kiri hingga kanan.
Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan ukuran panjang lengkung
Analisis Howes
cukup untuk memuat gigi geligi pasien. Panjang lengkung gigi (Tooth
Material/ TM) adalah jumlah lebar mesiodistal gigi dari molar pertama kiri
sampai dengan molar pertama kanan. Lebar lengkung basal premolar atau
basis apikal dari model gigi pada apeks gigi premolar pertama,yang
gigi premolar. Bila lebar basal premolar lebih besar dari lebar lengkung
kekurangan basis apikal dan untuk memutuskan apakah akan dilakukan: (1)
pencabutan gigi, (2) memperluas lengkung gigi atau (3) ekspansi palatal.
Index Pont
rahang atas dapat diekspansi sebanyak 1-2 mm lebih besar dari idealnya
Analisis Bolton
terhadap ukuran gigi rahang atas dengan keadaan oklusinya. Rasio yang
pencabutan pada oklusi posterior dan hubungan insisif, serta oklusi yang tidak
tepat karena ukuran gigi yang tidak sesuai. Rasio keseluruhan diperoleh
dengan cara menghitung jumlah lebar 12 gigi rahang bawah dibagi dengan
jumlah 12 gigi rahang atas dan dikalikan 100. Rasio keseluruhan sebesar 91,3
overbite dan overjet yang ideal. Jika rasio keseluruhan lebih dari 91,3 maka
kesalahan terdapat pada gigi rahang bawah. Jika rasio kurang dari 91,3 berarti
Pada tabel Bolton diperlihatkan gambaran hubungan ukuran gigi rahang atas
dan rahang bawah yang ideal. Pengurangan antara ukuran gigi yang sebenarnya dan
yang diharapkan menunjukkan kelebihan ukuran gigi. Rasio anterior diperoleh dengan
cara menghitung jumlah lebar 6 gigi rahang bawah dibagi dengan jumlah 6 gigi rahang
atas dan dikalikan 100. Rasio anterior 77,2 akan menghasilkan hubungan overbite dan
overjet yang ideal jika kecondongan gigi insisif baik dan bila ketebalan labiolingual
tepi insisal tidak berlebih. Jika rasio anterior lebih dari 77,2 berarti terdapat kelebihan
ukuran gigi-gigi pada mandibula. Jika kurang dari 77,2 maka terdapat kelebihan jumlah