Universitas Indonesia. FKG UI Gedung C, Lt. 3. Jl. Salemba Raya No. 4. Jalan
Salemba Raya No. 4 Jakarta Pusat 10430 Indonesia. Telepon : 021-3151035 ext.307
1
Abstract
The aim of this study is to analyze effect of topical gel gum arabic 20 mg/ml with
hardness after demineralized using 1% citric acid solution. Samples used are 27
bovine teeth. The statistical test used are Friedman and Kruskal-Wallis. The results of
the statistical test revealed that there is an increase in the value of teeth enamel
hardness after application of gel, but it cannot restore the initial value of hardness.
Abstrak
Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh durasi aplikasi gel topikal
gum arabic dengan konsentrasi 20 mg/ml dengan lama paparan 16 menit, 48 menit
larutan asam sitrat 1%. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 27 email gigi sapi. Uji
statistik yang digunakan adalah Friedman dan Kruskal-Walis. Hasil uji statistik
menunjukkan terjadi peningkatan nilai kekerasan email gigi yang berbeda bermakna
pada setiap kelompok waktu setelah aplikasi gel gum arabic 20 mg/ml. Walaupun
2
PENDAHULUAN
Gigi adalah salah satu jaringan keras pada tubuh manusia. Tidak seperti
jaringan keras lainnya yang dapat beregenerasi saat terjadi kerusakan, saat mengalami
kerusakan baik secara biologis, kimia atau pun mekanis gigi tidak dapat beregenerasi
mengonsumsi makanan dan minuman yang asam juga dapat berpengaruh terhadap
pengurangan struktur gigi. Struktur gigi terdiri dari berbagai lapisan, dimulai dari
permukaan luar ke dalam yakni email, dentin dan pulpa. Kerusakan struktur gigi
akibat asam yang dihasilkan dari bakteri dan konsumsi makanan diawali dengan
Karies gigi adalah salah satu penyakit gigi dan mulut di Indonesia yang
memiliki prevalensi penyakit tinggi, yakni 72,1% menurut Survey Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) 2007.(1) Karies merupakan penyakit infeksi menular hasil interaksi
dari berbagai faktor, yakni host, lingkungan, dan mikroorganisme. Host dalam hal ini
adalah gigi, tempat terjadinya proses karies. Mikroorganisme penyebab karies seperti
Kondisi rongga mulut sekitar gigi yang sangat asam menyebabkan terjadinya proses
demineralisasi permukaan email yang ditandai dengan pelunakan email gigi dan
mengandung asam merupakan salah satu etiologi terjadinya pengurangan struktur gigi
(Zero, 1996). Asam pada makanan dan minuman menyebabkan erosi permukaan gigi.
3
Pada tahap awal struktur gigi akan mengalami pelunakkan sehingga lama kelamaan
mengakibatkan berkurangnya struktur gigi dalam jumlah besar. Erosi adalah suatu
proses hilangnya jaringan keras gigi sebagai akibat dari proses kimia yang tidak
melibatkan bakteri. Penyebab erosi gigi adalah asam. Asam dapat berasal dari
ekstrinstik yang berasal dari faktor luar seperti makanan dan minuman, serta
Email gigi merupakan struktur keras tubuh yang bersifat aseluler dan terdiri
hidroksi apatit yang tersusun rapih dan teratur. Setiap kristal dipisahkan dengan kristal
yang ada di sekitarnya oleh rongga yang berisi air dan material organik. Suatu proses
dinamis berupa reaksi kimiawi yang meliputi pelarutan email, pertukaran ion dari
email. (2,3)
demineralisasi sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan gigi. Saat konsentrasi ion
kalsium dan fosfat tinggi pada lingkungan sekitar gigi, maka akan berlangsung proses
hidrogen tinggi di sekitar permukaan gigi maka proses demineralisasi akan terjadi. (4,5)
saat ini banyak digunakan agen remineralisasi gigi. Agen remineralisasi yang banyak
digunakan saat ini adalah fluoride. Fluoride digunakan pada berbagai sediaan seperti
topikal dan sistemik. Sedian topikal fluoride berupa gel dan pasta gigi, sedangkan
4
sediaan yang diberikan secara sistemik berupa penambahan pada air minum atau
tablet sistemik fluoride. Fluoride terbukti memberikan efek resistensi terhadap asam
dan memberikan efek remineralisasi. Hidroksiapatit (HA) pada gigi akan bereaksi
dengan fluoride membentuk Fluoroapatit (FA) yang memiliki resistensi lebih tinggi
Hidroksiapatit karena memiliki ikatan kimia yang lebih stabil sehingga dapat
(4)
menurunkan ambang batas pH kelarutan email. Namun selain memberikan efek
pencernaan.
bahan pengganti fluoride yang dapat digunakan sebagai alternatif agen remineralisasi
gigi, salah satunya adalah getah akasia (gum arabic). Gum arabic telah banyak
digunakan sebagai obat herbal di Afrika hingga saat ini. Gum arabic digunakan untuk
mengobati berbagai penyakit seperti sakit tenggorokan, sakit perut dan penyakit
Gum arabic merupakan getah yang berasal dari pohon Acacia sinegal yang
berasal dari Nigeria. Gum arabic mengandung konsentrasi ion kalsium yang tinggi
sehingga dapat meningkatkan remineralisasi gigi. Konsentrasi ion kalsium pada gum
arabic dapat mengganti ion kalsium yang lepas dari Kristal hidroksiapatit sehingga
mencegah demineralisasi email gigi lebih lanjut. Penarikan ion kalsium dari gum
arabic oleh hidroksiapatit dari gum arabic dengan cara membentuk ikatan hidrogen
unsoulable dan ion fosfat pada pada gum arabic dapat meningkatkan remineralisasi
5
gigi. (4,8,9) Penelitian Onishi T dan kawan-kawan juga menunjukkan pada perendaman
email gigi yang sudah demineralisasi dengan air destilasi, gel NaF 1000 ppm dan
larutan gum arabic dengan konsentrasi 10 mg/ml menunjukkan bahwa jumlah mineral
yang terbentuk pada pemaparan gel NaF mirip dengan perendaman larutan gum
arabic.
Pada saat ini agen remineralisasi yang berasal dari gum arabic belum banyak
digunakan, khususnya dalam sedian gel. Gel merupakan sediaan semi padat yang
terdiri dari suspensi dari partikel yang berpenetrasi dalam suatu cairan. (10) Sediaan gel
digunakan secara topikal dengan pengaplikasian pada permukaan tubuh tertentu. Gel
mudah merata jika diaplikasikan tanpa penekanan, tidak menimbulkan bekas dan
proteksi gel gum arabic dengan konsentrasi 20mg/mL terhadap kekerasan permukaan
email gigi yang telah didemineralisasi oleh asam sitrat 1% serta untuk mengetahui
perbedaan kekerasan permukaan email gigi setelah pemaparan gel gum arabic 20
mg/ml selama 16 menit, 48 menit dan 96 menit sebagai upaya alternatif agen
METODE PENELITIAN
gigi sapi yang dibagi dalam tiga kelompok perlakuan, yaitu kelompok 16 menit,
kelompok 48 menit dan 96 menit. Jumlah sampel dalam tiap kelompok perlakuan
berdasarkan perhitungan adalah sebanyak 9 potong gigi sapi. Semua email diukur
nilai kekerasan awal sebelum perlakuan, dilanjutkan perendaman email dalam larutan
6
demineralisasi asam sitrat 1% dengan pH 4 selama 10 menit pada suhu 37O dan
dilakukan.
Pembuatan gel gum arabic 20 mg/mL dilakukan dengan cara melarutkan 2000
mg bubuk gum arabic 100 mL hingga homogen menggunakan magnetic stir plate.
Setelah didapatkan larutan gum arabic 20 mg/mL, nilai keasaman larutan diukur
pH larutan menjadi pH larutan netral lalu saring larutan menggunakan kertas saring
Gel gum arabic 20 mg/mL diaplikasikan pada permukaan email dengan durasi
16 menit pada kelompok pertama, 48 menit pada kelompok kedua dan 96 menit pada
kelompok ketiga. Pengukuran kekerasan akhir dilakukan setelah seluruh sampel yang
Data hasil uji kekerasan permukaan email dianalisis dengan uji normalitas
Saphiro-Wilk dan didapatkan bahwa data terdistribusi tidak normal kemudian diuji
dengan uji Friedman, Wilcoxon, Kruskal-Walis dan Mann Whitney. Uji statistik yang
dilakukan memiliki tingkat signifikansi 0,05 (p = 0,05) dan taraf kepercayaan 95% (α
= 0,05).
HASIL PENELITIAN
Nilai kekerasan email gigi dapat dilihat pada Tabel. 1. Terdapat penurunan
peningkatan nilai kekerasan email setelah aplikasi gel pada ketiga kelompok
Friedman untuk melihat kemaknaan nilai kekerasan email setiap perlakuan dalam tiap
7
bahwa terdapat perbedaan nilai kekerasan awal, setelah demineralisasi dan akhir pada
Uji selanjutnya yang akan dilakukan adalah uji statistik Wilcoxon untuk
melihat kemaknaan setiap perlakuan dalam ketiga kelompok waktu paparan 16 menit,
48 menit dan 96 menit. Hasil uji statistik Wilcoxon perbedaan nilai kekerasan awal
dan demineralisasi yang berbeda bermakna, nilai kekerasan setelah demineralisasi dan
setelah aplikasi gel yang berbeda bermakna serta nilai kekerasan awal dan setelah
nilai kekerasan awal, setelah demineralisasi dan setelah aplikasi gel antar kelompok
waktu menunjukan bahwa tidak terdapat nilai kekerasan awal dan nilai kekerasan
email setelah demineralisasi yang berbeda bermakana pada ketiga kelompok waktu.
Namun, hasil uji statistik Kruskal-Wallis menunjukan terdapat nilai kekerasan email
uji statistik Kruskal-Wallis dan menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai
kekeraan setelah aplikasi gel pada kelompok waktu 16 menit dan 48 menit. Perbedaan
bermakna nilai kekerasan email setelah aplikasi gel terdapat pada kelompok waktu 48
DISKUSI
bermakna pada ketiga kelompok waktu paparan 16 menit, 48 menit dan 96 menit.
Nilai kekerasan permukaan email didapatkan dengan menggunakan alat uji micro
8
hardness Zwick Knoop (KHN) dengan beban yang digunakan pada penelitian ini
asam sitrat merupakan asam yang paling banyak terkandung dalam makanan dan
(13,14)
minuman untuk menghasilkan rasa asam dan segar. Pada penelitian Elsbury
menyatakan bahwa asam sitrat menyebabkan erosi lebih cepat terutama pada pH yang
rendah. Asam sitrat memiliki sifat destruktif terhadap email dua kali lebih besar
dibandingkan asam nitrat atau asam klorida karena afinitasnya yang besar terhadap
kalsium sehingga asam sitrat lebih cepat menyebabkan kerusakan pada ikatan kristal
kristal apatit dengan urutan tertentu pada permukanan email. Ion yang pertama hilang
yaitu hidroksil diikuti kalsium dan fosfat. (16) Proses erosi berasal dari luar ke dalam
permukaan email menjadi lebih lunak dan lebih rentan terhadap stimulus fisik. (17)
Pada peneltian Onishi dkk menunjukan bahwa larutan gum arabic San-ei 10
mg/mL memiliki efek remineralisasi yang sama dengan natrium floride 1000 ppm
dengan waktu paparan yang sama. Pada penelitian ini digunakan konsentrasi gum
arabic dua kali lipat dari penelitian Onishi, yaitu 20 mg/mL. Penelitian lain dari
Markus Beyer dkk menunjukan penambahan gum arabic yang dicampurkan ke dalam
Efek remineralisasi gel gum arabic 20 mg/mL pada penelitian ini terlihat dari
peningkatan nilai kekerasan email setelah pemaparan gel gum arabic 20 mg/mL pada
ketiga kelompok waktu. Pada kelompok waktu 16 menit kekerasan email meningkat
9
sebesar 13,18% dari nilai kekerasan email setelah demineralisasi. Peningkatan nilai
kekerasan email pada kelompok waktu 48 menit sebesar 16,72% dari nilai kekerasan
email setelah demineralisasi dan pada kelompok 96 menit peningkatan nilai kekerasan
email sebesar 38.98% dari nilai kekerasan email setelah demineralisasi. Hal ini juga
sesuai dengan uji statistik Friedman yang menunjukan hasil perbedaan bermakna
konsentrasi mineral yang tinggi pada gum arabic. Hal tersebut terlihat dari
pembentukan kembali struktur email gigi yang dilihat secara mikro radiografis berupa
(8)
pembentukan layer radiopak pada permukaan email yang telah terdemineralisasi.
Konsentrasi mineral (kalsium, magnesium dan natrium) yang terkandung pada gum
arabic yang tinggi di permukaan email dapat menggantikan ion-ion kalsium yang
larut dari kristal hidroksi apatit akibat perendaman dalam larutan asam sitrat. Kalsium,
magnesium dan natrium ditemukan dalam bentuk garam sebagai penyusun komponen
permukaan email berupa lapisan polimer sehingga dapat menurunkan efek erosif
rhamnose dan δ-asam glukoronik) pada hidroksi apatit di permukaan email. Keempat
ion Ca2+ yang terdapat pada permukaan email. Lebih lanjut ikatan hidrogen yang
10
terbentuk antar molekul polimer membentuk lapisan yang berlapis yang melindungi
permukaan email dari efek erosif asam. Kedua mekanisme tersebut secara
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik disimpulkan bahwa gel gum arabic (Acacia
demineralisasi dengan asam sitrat 1% pH 4 pada ketiga kelompok. Paparan gel gum
arabic 20 mg/mL selama 96 menit memiliki nilai peningkatan kekerasan yang paling
SARAN
Saran yang dapat digunakan jika ingin dilakukan penelitian lebih lanjut adalah
penggunaan alat ukur konsistensi gel gum arabic yang digunakan agar didapatkan
konsistensi yang sama dengan gel APF 1,23% serta penggunaan bubuk gum arabic
dengan merek yang sama pada penelitian yang telah dilakukan oleh Onishi. Selain itu
dapat dilakukan peleitian lebih lanjut mengenai pengaruh berbagai konsistensi gel
gum arabic terhadap peningkaan nilai kekerasan email atau mengenai perbandingan
efektivitas nilai peningkatan kekerasan email gel gum arabic dan gel topikal fluoride.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/sehat/2010/06/30/501/Karies-Gigi-Serang-721-
2. Maneker, Lewis. The Biological Basic of Dental Caries. Maryland : Harper & Row Publisher
Inc. 1980.
4. Mount, Graham J. dan W.R. Hume. Preservation and Restoration of Tooth Structure second
5. T. Attin, et al. Impact of Modified Acidic Soft Drinks on Enamel Erosion. Blackwell
Munksgaard. Gottingen.2005.16(2):1-5.
15.27.
9. Beyer, Markus, Reichert, Jorg, Heurich, Erik, Jandt, Klaus D., Sigusch, Bernd W., Pectin
Algiinate and Gum Arabic Polymers Reduce Citric Acid Erosion Effects on Human Enamel.
10. Anggraeni, Yulia, Hendradi, Esti, Purwanti, Tutiek. Karakteristik Sediaan dan Pelepasan
Natrium Diklofenal dalam Sistem Niosom dengan Basis Gel. Pharma Scientia 2012, vol 1.
11. Departemen Kesehatan RI Farmakope Indonesia, 1995, Edisi IV, Jakarta: Departemen Kesehatan
12. Chuenarrom, Chanya, Benjakul, Pajjanut, Daosodsai, Paitoon. Effect of Indentation Load and
Time on Knoop and Vickers Microhardness Test for enamel and Dentin. Material Research 2009,
vol 12, pp. 473-476.
12
13. James C. Field.The investigation of enamel subjected to early erosive and abrasive
challenges. Thesis. Newcastle University for the degree of Doctor of Philosophy. Institute
of Celluler Medicine. May 2012
14. Ablal, M. et all. The erosive potential of some alcopops using bovine enamel: An in vitro study.
Journal of Dentistry 2009. Vol. 37, pp. 835‐839.
15. Dorozhkin, S. V. Surface reactions of apatite dissolution. Journal of Colloid Interface Science,
1997. Vol :191, pp. 489‐497.
16. Dorozhkin, S. V. Surface reactions of apatite dissolution. Journal of Colloid Interface Science,
1997. Vol :191, pp. 489‐497.
17. Eisenberger, M. and Addy, M. Influence of liquid temperature and flow rate on enamel erosion
and surface softening, Journal of Oral Rehabilitation, 2003. Vol. 30. pp. 1076‐1080.
18. Ilyas M. Perbedaan kadar kalsium dalam saliva sebelum dan sesudah mengkonsumsi minuman
ringan yang mengandung asam sitrat. JITEKGI, 2006. Vol. 3, pp. 96-99
13
Lama Pemaparan
Perlakuan
16 menit (16’) 48 menit (48’) 96 menit (96’)
14
Gambar.1 Diagram perbandingan rerata kekerasan email (KHN) ketiga kelompok perlakuan
15