Anda di halaman 1dari 16

HOMESCHOOLING; PENDIDIKAN ALTERNATIF DI INDONESIA

Zul Afiat
Universiti Sultan Zainal Abidin, Terengganu Malaysia
Email: zulafiat13@gmail.com

Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji konsep teoritik, klasifikasi, model, faktor-faktor
pendukung, jenis homeschooling dan pelaksanaan homeschooling di Indonesia. Pembahasan
Homeschooling ini adalah dalam perspektif perkembangan anak. Kesimpulan hasil kajian
secara teoritik adalah bahwa Homeschooling adalah pendidikan yang dilakukan secara
mandiri oleh keluarga, yang materi pembelajarannya dipilih dan disesuaikan dengan
kebutuhan anak. Klasifikasi format homeschooling terbagi dua yaitu homeschooling tunggal
yang dilaksanakan oleh orangtua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya, dan
homeschooling majemuk dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu
sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orangtua masing-masing. Homeschooling
merupakan pendidikan bagi anak-anak yang dilaksanakan di rumah dan secara khusus
diberikan oleh orang tua atau seorang tutor profesional. Homeschooling dalam praktiknya
memindahkan sekolah dari area umum ke area yang lebih privat, yakni ke rumah.

Kata Kunci: Homeschooling, Pendidikan Alternatif

Abstract
This article aims to examine the theoretical concept, classification, models, supporting
factor, types of homeschooling and the implementation of homeschooling in Indonesia. The
discussion of homeschooling was in the perspective of child development. The conclusion
based on the theoretical concept describes that it was an educational form which was done
independently by family, and the learning materials were choosen in accordance with the
children need. The homeschooling classification forms was divided into two forms namely
single home schooling which was conducted independently by parents in one family
withought collaborating with aothers.Compound homeschooling was conducted by two or
more families for certain activities, but the main activities remain to be implemented by the
respective parents. Homeschooling was an education for the children who performed at home
and was specifically provided by a parent or a professional tutor. Homeschooling in practice
was to move the school from the public area to a more private area, which was home.

Keywords: Homeschooling, Education Alternatives

PENDAHULUAN itu juga dipandang sebagai alternative


Homeschooling saat ini telah untuk menghindari pengaruh lingkungan
menjadi salah satu bentuk pendidikan negatif yang akan dihadapi oleh anak-anak
alternatif yang fenomenal dengan sekolah umum ketika menimba ilmu.
penekanan untuk mengakomodasi potensi Homeschooling (sekolah rumah) di atur
kecerdasan anak secara maksimal. Selain dalam sistem Pendidikan Nasional di

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |50


bawah devisi pendikan nonformal. Undang- pendidikan sekolah, seperti les privat, dan
undang No. 2003 (Depdiknas, 2003) pasal training. Sedangkan sebagai komplemen
27 ayat 1 menyebutkan bahwa kegiatan berarti bahwa pendidikan alternatif
belajar secara mandiri. Pemerintah tidak dilaksanakan untuk melengkapi
mengatur standar isi dan proses pelayanan pengetahuan dan keterampilan yang kurang
informal kecuali standar penilaian apabila atau tidak dapat diperoleh di dalam
akan disetarakan dengan Pendidikan jalur pendidikan sekolah, sebagaimana terjadi
formal dan nonformal sebagaimana melalui kursus, try out, dan pelatihan.
dinyatakan dalam pasal 27 ayat 2. Pada Data Penelitian dan Pengembangan
perkembangan selanjutnya Peraturan LBTI (Lembaga Baca Tulis Indonesia)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2009 menunjukkan bahwa di
No.129 Tahun 2014 memberikan Indonesia terdapat sekitar seribu empat
penegasan tentang eksistensi sekolah rumah ratus orang melakukan pendidikan
(homeschooling), sebagai dialektika negara homeschooling, meskipun masih relatif
dan masyarakat yang menunjukkan wujud kecil dibandingkan siswa sekolah. Hal ini
keterlibatan negara dalam pelaksanaan serta sejalan dengan hasil penelusuran Google
proses yang tidak terelakkan untuk Trends tahun 2013, yang menyatakan
memberikan keterlibatan pemerintah dalam bahwa Indonesia menduduki peringkat atas
proses pelaksanaan homeschooling sebagai dalam pencarian kata kunci
salah satu pendidikan alternatif “homeschooling” dalam kategori region, di
(Kemdikbud, 2014). atas Australia, AS dan Inggris. Sedangkan
Pendidikan alternatif dapat untuk kategori Kota, Surabaya menduduki
berfungsi sebagai substitute, suplemen dan peringkat teratas, berikutnya Jakarta dan
komplemen terhadap pendidikan sekolah. urutan ketiga adalah Sydney. Dengan
Sebagai substitute, artinya dapat demikian dapat diketahui bahwa
menggantikan pendidikan jalur sekolah perkembangan homeschooling di Indonesia
yang karena beberapa hal masyarakat tidak cukup pesat, meskipun tidak terlepas dari
dapat mengikuti pendidikan di jalur berbagai persoalan dan tantangan.
persekolahan (formal), sebagaimana sudah Kekhawatiran mengenai isu
terlaksana selama ini adalah Kejar Paket A, sosialisasi dan eksklusifitas dalam lingkup
B, dan C. Sebagai suplemen, diartikan agama, suku, sosial dan budaya yang
bahwa pendidikan alternatif dilaksanakan berkembang dalam masyarakat perlu dikaji
untuk menambah pengetahuan, secara mendalam sehingga dapat diperoleh
keterampilan yang kurang didapatkan dari data dan fakta ten-tang interaksi sosial

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |51


anak-anak homeschooling dalam telah memberikan warna atau wajah baru
masyarakat. Sosialisasi menjadi kesan dan dalam sistem pendidikan dunia, yang
persepsi umum yang memberikan penilaian dikenal dengan berbagai istilah seperti e-
bahwa siswa homeschooling tidak mampu learning, distance learning, online
bersosialisasi dengan baik. Siswa learning, webbased learning,
homeschooling cenderung dinilai memiliki computerbased learning, dan virtual
sosialisasi yang eksklusif untuk kalangan classroom, dimana semua terminologi
tertentu seperti atas dasar persamaan tersebut mengacu pada pengertian yang
agama, golongan sosial maupun suku sama yakni pendidikan berbasis teknologi
tertentu. informasi.
Budaya menerangkan bahwa
Pengertian Homeschooling
homeschooling merupakan sistem
pendidikan atau pembelajaran yang Istilah Homeschooling ini mungkin
diselenggarakan di rumah yang masih kurang populer oleh kebanyakan
dipopulerkan sebagai pendidikan alternatif masyarakat di Indonesia, namun proses
yang bertumpu dalam suasana keluarga dan Homeschooling yang berarti sekolah di
menempatkan anak-anak sebagai subjek rumah, sudah dilaksanakan oleh seluruh
dengan pendekatan at home (Kembara, keluarga. Tidakkah setiap anak mendapat
2007, p. 34). Dengan pendekatan tersebut, pendidikan di rumahnya, bagaimana sang
anak-anak merasa nyaman belajar apapun ibu mula mengajar anakberbicara,
sesuai dengan keinginan, kapan dan dimana menghitung bahkan membaca? Sebenarnya
saja karena tengah berada di rumah. di situlah proses Homeschooling bermula,
Homeschooling mengalami hanya proses pendidikan Orang tua itu
perkembangan pesat karena didukung oleh tidak berlangsung lama. Apabila anak-anak
banyak faktor diantaranya adalah memasuki usia sekolah Dasar, orang tua
perkembangan teknologi informasi yang lebih banyak bergantung kepada sistem
luar biasa. Mulai dari eksplorasi materi sekolah umum untuk perkembangan
pembelajaran berkualitas seperti literatur, pendidikan anaknya.Selain sekolah di
jurnal, dan buku, membangun forum-forum rumah, terdapat beberapa istilah lain seperti
diskusi ilmiah, sampai konsultasi/diskusi "home education", atau "homebased
dengan para pakar dunia, dapat dilakukan learning" yang digunakan untuk maksud
dengan mudah tanpa mengalami sekat- yang sama dalam bahasa Indonesia
sekat karena setiap individu dapat (Yayah,2007).
melakukan sendiri. Dampak luas tersebut

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |52


Homeschooling merupakan model Tiada definisi tunggal yang benar-benar
pendidikan alternatif selain di sekolah. mantap untuk “homeschooling”. Ini
Pengertian umum Homeschooling adalah disebabkan model pendidikan yang
model pendidikan di mana sebuah keluarga dilaksanakan dalam Homeschooling adalah
memilih untuk bertanggungjawab sendiri sangat berbeda antara bangsayang satu
atas pendidikan anak-anaknya dan dengan bangsa yang lain. Salah satu
mendidik anaknya dengan menggunakan pengertian umum Homeschooling adalah
rumah sebagai asas pendidikannya. Orang "model pendidikan sebuah keluarga
tua bertanggungjawab secara aktif atas memilih untuk bertanggungjawab sendiri
proses pendidikan anaknya. atas pendidikan anak-anaknya dan
Bertanggungjawab secara aktif di sini mendidik"(Griffith, 2006).Orang tua tidak
adalah melibatkan penuh orang tua pada menyerahkan tanggung jawab pendidikan
proses penyelenggaraan pendidikan, anak kepada guru dan sistemsekolah.
dimulai dalam hal penentuan arah dan Homeschooling bertanggungjawab secara
tujuan pendidikan, nilai-nilai yang ingin aktif atas proses pendidikan anaknya. Sitem
dibangunkan, kecerdasan dan kemahiran Persekolahan ini adalah sesuai untuk
yang hendak diraih, kurikulum dan bahan menjadi salah satu pilihan orang tua dalam
pembelajaran hingga kaedah belajar serta mendidik anak-anaknya. Pilihan ini
amalan belajar kehidupan seharian anak terutama disebabkan oleh adanya
(Sumardiono, 2010). pandangan atau penilaian orang tua yang
Dalam bahasa Indonesia, lebih bersedia untuk menyelenggarakan
terjemahan yang biasanya digunakan untuk sendiri pendidikan anak-anak mereka di
Homeschooling adalah "sekolah rumah". rumah. Ini banyak dilakukan di kota-kota
Istilah ini digunakan secara resmi besar, terutama yang pernah mengalaminya
olehPendidikan Nasional (Depdiknas) ketika berada di luar negeri.
dalam menyatakan Homeschooling. Selain Homeschooling adalah satu bentuk
itu, Homeschooling kadang kala juga alternatif untuk orang tua yang menekankan
diterjemahkan dengan istilah sekolah dan menfokuskan pembentukanamalan
mandiri. Homeschooling adalah model rohani, akademik dan pedagogi kepada
pendidikan alternatif yang dipraktekkan anaknya terhadap sistem pendidikan
oleh berjuta-juta keluarga di seluruh dunia. formal(Collum, 2005).
Walaupun terdapat usaha untuk Homeschooling adalah proses
mendefinisikan “homeschooling” tetapi ia pendidikan yang secara sadar, teratur dan
bukan perkara mudah untuk dilakukan. terarah yang dilakukan oleh orang tua atau

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |53


keluarga di mana proses pembelajaran menjadi guru tetapi mereka lebih
berlangsung dalam suasana yang kondusif. berperanan sebagai fasilitator. Ini bertujuan
Tujuannya agar setiap potensi anak-anak agar anak lebih berminat dan tekun belajar
yang unik dapat berkembang secara dan bukannya untuk melahirkan anak
maksimal. Homeschooling merupakan genius yang menguasai semua bahan yang
program pengajaran anak-anak yang tidak diajarkan. Secara prinsip, homeschooling
terdapat di sekolah tradisional. Kegiatan adalah pendidikan pilihan yang
mengajar boleh dilakukan di rumah atau diselenggarakan oleh orang tua, proses
suatu tempat pada komunitas tertentu. belajar mengajar dilakukan dalam suasana
Pelajar homeschoolingboleh terdiri dari kondusif dengan tujuan, agar setiap potensi
seorang anak, beberapa saudara bahkan anak-anak yang unik dapat berkembang
beberapa anak-anak di mana orang tua secara maksimul (Maulida D Kembara,
mereka sepakat untuk memberikan program 2007).
homeschooling ini biasanya dilakukan oleh Berdasarkan penjelasan di atas
orang tua atau orang lain yang homeschooling dapat didefinisikan sebagai
dipercayakan sebagai gurunya (Abe proses pendidikan yang diselenggarakan
Saputro, 2007). oleh keluarga sendiri terhadap ahli
Banyak orang berpendapat, keluarganya semasa masih dalam usia
homeschooling sering kali diartikan sebagai persekolahan dengan memilih model atau
school-at-home, sekolah di rumah. Artinya kurikulum yang sesuai dengan gaya belajar
orang tua akan mengajar anaknya di salah anak. Hal ini dijalankan untuk
satu ruangan di rumah, sementara anaknya mengembangkan bakat anak dengan
duduk dengan rapi di meja mendengar mandiri dan mempunyai akhlak baik
penjelasan dan pengajaranorang tua yang kepada orang tua dan lingkungan sekitar.
menjadi guru. Padahal Homeschooling Karena aktiviti anak lebih banyak masa di
adalah alternatif pendidikan yang berbeda rumah bersama keluarga maka
daripada organisasi sekolah biasa. Anak pembentukan akhlak lebih efektif di rumah.
belajar di bawah pengawasan kedua orang Homeschooling sesuai dengan
tuanya. Mereka menentukan mata pelajaran Undang-Undang Sistem Pendidikan
dan kandungannya. Perlu ditekankan, Nasional (UU Sisdiknas) No. 20 tahun
Homeschooling bukan meringankan 2003, Pasal 1 ayat 1 bunyi Undang-Undang
sekolah di rumah. Kegiatan pelajaran dan tersebut adalah: Pendidikan adalah usaha
pembelajaran agak berbeda daripada di sedar dan terencana untuk
sekolah. Orang tua tidak perlu selalu mewujudkansuasana belajar dan proses

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |54


pembelajaran agar pelajar secara aktif maupun ruang dunia maya (Abe Saputro,
mengembangkan potensi dirinya untuk 2007).
mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, Perkembangan homeschooling di
pengendalian diri, keperibadian, Indonesia belum diketahui secara tepat
kecerdasan, akhlak mulia, serta karena belum ada kajian khusus tentang
keterampilan yang diperlukan dirinya, akar perkembangannya. Istilah
masyarakat, bangsa dan negara. homeschooling merupakan khazanah relatif
Homeschooling menjadi sebahagian baru di Indonesia. Namun jika dilihat dari
daripada usaha pencapaian fungsi dan konsep homeschooling sebagai
tujuan pendidikan kebangsaan iaitu pembelajaran yang tidak berlangsung
mengembangkan kemampuandan seperti di sekolah formal atau
membentuk watakserta peradaban yang belajarbersama orang tua, maka
bermaruah dalam rangka mencerdaskan Homeschooling bukanlah merupakan
kehidupanbangsa. perkara baru. Tidak kurang para tokoh
besar seperti KH. Agus Salim, Ki Hajar
Homeschooling di Indonesia
Dewantara, dan Buya Hamka juga
Homeschooling bukanlah sesuatu
mengembangkan cara belajar dengan
yang baru di dunia pendidikanIndonesia.
sistem homeschooling, bukan sekadar agar
Sesungguhnya bangsa Indonesia sudah
lulus ujian kemudian memperoleh Ijazah,
lama mengenali Homeschooling. Sebelum
namun agar lebih mencintai dan
sistem pendidikan Belanda hadir di bumi
mengembangkan ilmu itu sendiri (Chris
tercinta ini, Homeschooling sudah
Verdiansyah, 2007).
berkembang di Indonesia. Pondok
Sejak tanggal 4 Mei 2006, di
pesantren misalnya, banyak para ulama dan
Jakarta telah dididirikan ASAH PENAH
guru secara khusus mengajar anak-anaknya
(Persatuan Homeschoolingdan Pendidikan
di rumah. Begitu pula para cendikiawan
Alternatif) oleh beberapa tokoh dan
dan bangsawan zaman dahulu, mereka suka
pengamal pendidikan dan Kebudayaan.
mendidik anak-anaknya secara mandiri di
Pelindungnya atau penerangnya adalah Dr.
rumah atau tempat terbuka, dibandingkan
Ace Suryadi (Ketua Pengarah Pendidikan
menyekolahkan anaknya di sekoah formal.
Luar Sekolah) dengan para penasihat,
Homeschooling tidak mempunyai batasan
antara lain Prof. Dr. Mansur Ramli (Kepala
tempat karena proses belajar itu boleh
Balitbang depdiknas) dan Dr. Ella
terjadi di mana saja, baik dalam ruang fisik
Yuliawati (Pengarah Depdiknas).
Penghargaan dari Depdiknas terhadap

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |55


lahirnya Asah Pena tentu mengukuhkan sempurna, sudah banyak yang menjadi
keyakinan bahawa Homeschooling mampu tokoh pergerakan nasional. Antaranya
menjadi salah satu alternatif pendidikan adalah Ki Hajar Dewantara dan Buya
pada masa depan (Maulida. D Kembara, Hamka. Hal ini karena, bersekolah di
2007).Pada saat ini, perkembangan rumah bukan sekadar idea menyenangkan
Homeschooling di Indonesia dipengaruhi tentang kebebasan dalam pendidikan, tetapi
oleh akses terhadap informasi yang juga jalan kesuksesan. Melewati abad 21,
semakin terbuka. Keadaan ini membuatkan kebebasan keluarga dalam hal pendidikan
para orang tua mempunyai banyak pilihan mencetuskan imaginasi ratusan ribu orang.
untuk pendidikan anaknya. Banyak Kebebasan itubernama "bersekolah di
keluarga Indonesia yang belajar di luar rumah" dan ia bukan hal yang baru.
negeri menyelenggarakan Homeschooling Sekolahdi rumah sudah dikenali sejak
untuk memenuhi keperluan pendidikan sekian lama dan berkembang dengan cukup
anak-anaknya. Selain itu, rasa tidak senang pesat, sehingga membangun kesadaran
terhadap kualitas pendidikan di sekolah masyarakat tentang cara kita mendidik
formal juga menjadi pencetus bagi kelurga- (Dobson, 2005).
keluarga Indonesia untuk Huraian di atas menunjukkan
menyelenggarakan homeschooling yang bahawa kewujudan Homeschooling
dinilai lebih dapat mencapai tujuan bukanlah sesuatu yang baru bagi bangsa
pendidikan yang dilaksanakan oleh Indonesia. Walaupun keadaan
keluarga. Homeschooling pada masa lalu lebih akrab
Pendidikan yang dilakukan oleh dikenal dengan sebutan "Pembelajaran
orang tua sangatlah penting artinya, Otodidak", namun keberadaannya sama
karenaorang tua adalah manusia yang dengan homeschooling yang dikenal
paling dekat dengan anak-anak, sekarang. Meskipun pendidikan di dalam
sekiranyaorang tua baik maka potensi anak- rumah sebagai pendidikan tidak formal dan
anak akan menjadi lebih baik. Hal ini dapat merupakan hak penuh keluarga, namun
dilihat dalam lingkungan keluarga ketika untuk menjamin hak pendidikan dan
orang tua berpendidikan tinggi dan perkembangan anak-anak dipenuhi dan
berakhlak baik maka orang tua mengajar dijaga, makaorang tua yang
anaknya untuk selalu belajar dan berakhlak menyelenggarakan sekolah ini diwajibkan
baik (Setiawan Benni, 2006),begitulah juga melaporkannya kepada pemerintah terkait.
sebaliknya. Dapat dilihat bahwa alumni
homeschooling, walaupun belum

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |56


Pelaksanaan Homeschooling di Kedua, homeschooling tumbuh
Indonesia dalam konteks lingkungan keluarga miskin
Sesungguhnya, homeschooling yang kesulitan untuk membiayai
bukanlah sesuatu yang sangat baru bagi pendidikan formal yang cukup mahal.
dunia pendidikan di Indonesia. Bangsa Dalam konteks ini, fenomena
Indonesia sudah mengenal homeschooling berkembangnyahomeschooling tidak
sejak sekian lama sebelum sistem didasarkan pada pemahaman yang
pendidikan Belanda hadir di bumi mendalam terhadap falsafah pendidikan
Indonesia. Di pondok-pondok pesantren dalam konteks pencerahan dan
misalnya, majoriti para ustaz dan tuan guru membebaskan. Sebaliknya ia berdasarkan
secara khusus mendidik anak-anaknya di ketidakberdayaan dalam ekonomi untuk
rumah. Demikian juga para ahli silat dan mendapat pendidikan formal yang elit.
bangsawan zaman dahulu (Sumardiono, Ketiga, fenomena persekolahan di
2007). Meskipun belum sempurna, namun rumah tumbuh dalam konteks lingkungan
para alumni homeschooling cukup banyak keluarga yang anaknya mempunyai banyak
yang menjadi tokoh pergerakan nasional aktivitas atau pekerjaan yang berbeda atau
seperti Ki Hadjar Dewantara dan Buya tidak sejaan dengan pelajaran yang
Hamka. dijadwalkan oleh sekolah-sekolah formal.
Secara umum, fenomena Homeschooling dalam konteks ini biasanya
berkembangnya homeschooling di terjadi pada keluarga yang anaknya menjadi
Indonesia saat ini dapat dikategorikan artis, atlet, penyanyi dan lain-lain yang
menjadi tiga konteks. Pertama, fenomena mengalami kesulitan untuk menyesuaikan
homeschooling tumbuh dalam kalangan aktivitasnya dengan jam belajar di sekolah
masyarakat kelompok menengah dan ke formal.
atas yang memahami falsafah pendidikan Untuk memberikan gambaran
dalam konteks pencerahan dan secara lebih jelas tentang melaksanakan
pembebasan. Keluarga seperti ini memilih homeschooling di Indonesia, berikut
homeschooling sebagai jawaban atas dijelaskan satu persatu tentang validitas dan
kesulitan membebaskan sekolah formal dari klasifikasi, kurikulum dan kaedah
praktik pengekangan terhadap hak tumbuh pembelajaran, penilaian, dan model
kembang anak secara wajar. Di samping penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
itu, komunitas seperti ini sangat memahami homeschooling.
prinsip multi kecerdasan, tanpa terjebak
aspek akademik semata.

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |57


Terdapat beberapa model pelaksanaan pencetus bagi keluarga-keluarga di
kegiatan pembelajaran homeschooling di Indonesia maupun di luar negeri untuk
Indonesia antaranya sebagai berikut: menyelenggarakan homeschooling.
1. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran Homeschooling ini dilihat dapat
dilakukan oleh orang tua di menghasilkan bentuk pendidikan
rumah/alam sekitar. bermutu.
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran 2. Keanekaragaman kecerdasan
dilakukan oleh orang tua dan tutor di Salah satu teori pendidikan yang
rumah dan di dalam komunitas. berpengaruh dalam perkembangan
Biasanya aktivitas di komunitas homeschooling iaitu teori intelegensi
dilaksanakan dua kali dalam seminggu. ganda atau keanekaragaman kecerdasan
3. Pelaksanaan kegiatan menggunakan (Multiple Intelligences) yang dibahasdi
sistem campuran: tiga hari di sekolah dalam buku Frames of Minds The
formal yang mendukung Theory of Multiple Intelligences yang
homeschooling seperti di (Morning dihasilkan oleh Howard Gardner
Star Academy) dan selebihnya di (1983). Gardner menjelaskan teori
rumah dan alam sekitar oleh orang tua. kecerdasan anak. Pada tahun 1999,
4. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran beliau menambah satu jenis kecerdasan
bergabung dengan PKBM (Pusat baru sehingga menjad ijenis kecerdasan
Kegiatan Belajar Masyarakat) dengan manusia. Jenis-jenis kecerdasan
bertemu sekurang-kurangnya lima kali tersebut adalah kebijaksanaan
seminggu, selebihnya mandiri dan linguistik, kecerdasan matematik-logik,
bersama orang tua. intelegensi ruang-visual, kecerdasan
kinestetik-badan, kecerdasan musikal,

Faktor-faktor Mempengaruhi kecerdasan interpersonal, kecerdasan

Keberadaan Homeschooling intrapersonal, intelegensi lingkungan.

Terdapat beberapa faktor pendukung 3. Tokoh Hasil Homeschooling

homeschooling, antaranya sebagai berikut: Banyak kesuksesan toko hpenting dunia

1. Kegagalan Sekolah Formal dalam kehidupan tanpa menjalani

Baik di Amerika Serikat maupun di sekolah formal juga menciptakan

Indonesia, kegagalan sekolah-sekolah kemunculan homeschooling. Contohnya

formal dalam menghasilkan mutu Benjamin, Franklin, Thomas Alfa

pendidikan yang lebih baik menjadi Edison,KH. Agus Salim, Ki Hajar


Dewantara dan tokoh-tokoh lain.

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |58


4. Fasilitas dan Infrastruktur bergabung dengan lain. Biasanya
Dewasa ini, perkembangan homeschooling jenis ini dilaksanakan
homeschooling turut dihasilkan oleh karena adanya tujuan atau sebab-sebab
fasilitas yang berkembang di dunia khusus yang tidak dapat diketahui atau
nyata. Ciri-ciri itu antara lain fasilitas dikompromi dengan komunitas
pendidikan (perpustakaan, muzium, homeschooling lain. Hal ini disebabkan
institusi penyelidikan), fasilitas awam oleh lokasi atau tempat tinggal pelaku
(taman, stasiun, jalan raya), fasilitas homeschooling yang tidak membenarkan
sosial (taman, rumah anak yatim, rumah berkumpul dengan komunitas
sakit), fasilitas perniagaan (pasar raya, homeschooling lain.
pameran, restoran, pom bensin, sawah, 2. Homeschooling Majemuk
ladang), dan fasilitas teknologi dan Homeschooling majemuk ialah
maklumat (internet, suara dan gambar) homeschooling yang dilaksanakan oleh dua
sehingga di mana-mana anak didik atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu.
berada, disitu menjadi kelas dan tempat Sementara kegiatan utama tetap
mereka belajar. dilaksanakan oleh orang tua masing-
masing. Alasannya terdapat keperluan-
Jenis-jenis Homeschooling keperluan yang bisa digabungkan oleh
Kebanyakan paraorang tua berfikir beberapa keluarga untuk melakukan
bahawa homeschooling itu hanya bisa aktivitas bersama. Contohnya kurikulum
dilakukan di rumah serta diajar oleh orang dari aktivitasolahraga, musik, kegiatan
tua sendiri. Padahal kenyataanya tidak sosial dan aktivitas keagamaan.
demikian. Menurut Seto Mulyadi (2007) 3. KomunitasHomeschooling
ada beberapa klasifikasi jenis Komunitas homeschooling adalah
homeschooling yaitu homeschooling gabungan beberapa homeschooling
majemuk dan homeschooling tunggal, majemuk yang menyusun dan menentukan
sedangkan kegiatan homeschooling terdiri silibus, bahan pengajaran, aktivitas utama
daripada tiga jenis iaitu, homeschooling (olahraga, musik/seni, dan bahasa), dan
majemuk, tunggal dan komunitas. jadwal pembelajaran.
Antara alasan orang tua memilih komunitas
1. Homeschooling Tunggal
homeschooling sebagai pilihan untuk
Sekolah di rumah tunggal adalah
pembelajaran anak-anaknya ialah:
homeschooling yang dilaksanakan oleh
1. Berstruktur dan lebih lengkap untuk
orang tua dalam satu keluarga tanpa
pendidikan akademik, pembangunan

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |59


akhlak mulia, dan pencapaian hasil rumah, ciri-ciri model pendidikan secara
belajar. umumnya bisa dilihat seperti berikut:
2. Terdapat fasilitas pembelajaran yang
1. Orientasi pendidikan lebih menekankan
baik, misalnya bengkel kerja, makmal
pada pembentukan karakter pribadi dan
IPA/bahasa, auditorium, fasilitas sukan
pengembangan bakat potensial, dan
dan kesenian.
minat anak-anak dengan cara yang alami
3. Ruang gerak sosialisasi anak didik lebih
dan spesifik.
luas tetapi tetap dapat dikawal.
2. Kegiatan belajar dapat terjadi secara
4. Sokongan lebih besar karena masing-
mandiri, bersama dengan orang tua,
masing bertanggungjawab untuk saling
bersama dengan tutor, dan dalam
mengajar mengikut kepakaran masing-
kelompok masyarakat
masing.
3. Orang tua memainkan peran kunci
5. Sesuai untuk anak-anak usia di atas
sebagai guru, pakar motivasi, fasilitator,
sepuluh tahun.
motivator, teman dan teman dialog
Teori dan Model Pendidikan dalam menentukan kegiatan belajar
Homeschooling mengajar dalam proses tersebut.
Homeschooling secara etimologi 4. Keberadaan seorang guru (tutor)
dapat diartikan sebagai sebuah sekolah berfungsi sebagai mentor dan
rumah dan menjadi pilihan alternatif bagi membimbing minat anak-anak dalam
orang tua yang meletakkan anak-anak mata pelajaran yang disukainya.
sebagai subjek kajian dengan pendekatan 5. Fleksibilitas tabel kegiatan belajar.
pendidikan di rumah. Oleh itu, bagaimana Kegiatan belajar bisa dilakukan di pagi
pendekatan untuk pendidikan di rumah itu? hari, dan di malam hari.
Pendekatan pendidikan di rumah adalah 6. Fleksibilitas jumlah pelajaran per mata
satu pendekatan keluarga yang pelajaran. Diskusi pelajaran tidak akan
membolehkan anak-anak belajar dengan berubah ke topik lain, jika anak-anak
baik berdasarkan keperluan dan gaya tidak menguasai. Anak-anak diberi
pembelajaran masing-masing, pada waktu kesempatan lebih besar untuk
tertentu, di mana saja dan dengan siapa menentukan topik untuk setiap
saja. Melalui pendekatan sedemikian pertemuan.
dijangka bahawa anak-anak bisa 7. Pendekatan pembelajaran lebih personal
berkembang dalam potensi yang maksimal, dan manusiawi.
lebih adil dan tidak terbatas. Di sekolah

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |60


8. Proses pembelajaran dilakukan kapan masa belajar di rumah secara kendiri dan
saja, bersama kapan saja dan di mana bersama orang tua.
saja serta dengan siapa saja (tidak Pendidikan sendiri merupakan satu
terbatas pada kehadiran ruang kelas dan konsep pendidikan yang menyediakan
rumah yang indah). perhatian yang sangat istimewa kepada
9. Memberikan kesempatan kepada anak- pelajar. Konsep pendidikan ini berawal
anak untuk belajar sesuai dengan minat, dengan asumsi dasaryaitu anak-anak
kebutuhan, durasi kepemilikan materi, dilahirkan dengan mempunyai potensi yang
dan kecerdasan mereka. baik untuk berfikir, menyelesaikan
10. Ujian Nasional dapat diterapkan ketika masalah, berkomunikasi, membangun
siswa siap untuk menempatinya. Untuk hubungan sosial, serta potensi dan
Indonesia, Penilaian Ujian Akhir kemampuan untuk belajar dan memajukan
Nasional dapat dicapai melalui diri (Nana Syaodih Sukmadinata, 2004).
pengujian paket kesetaraan A, B, dan C Pada hakekatnya program
yang dilakukan oleh Kementerian pendidikan peribadi lebih menekankan
Pendidikan. proses pengembangan kemampuan pelajar.
Persepsi seseorang tentang konsep Bahan ajaran yang dipilih yang sesuai
pelaksanaan dalam pendidikan umum dengan minat, kemampuan dan keperluan
berasal dari pemikiran dan kepercayaan pelajar. Pemilihan pendidikan dilakukan
tentang apa tujuan pendidikan, bagaimana dengan melibatkan pelajar. Tidak ada
untuk mendidik, dan mengapa ia program atau kurikulum baku, yang ada
memerlukan pendidikan. Menurut Nana adalah program kurikulum sekurang-
Syaodih Sukmadinata (2004:11), model kurangnya yang dalam pelaksanaannya
konsep pelajaran yang banyak pelaksanaan dikembangkan bersama pelajar. Isi dan
dasar pendidikan, minimum boleh proses pembelajaran sentiasa berubah
dibahagikan kepada empat jenis, iaitu sesuai dengan minat dan keperluan pelajar.
pendidikan klasik, pendidikan swasta, Oleh sebab itulah homeschooling erat
pendidikan sendiri dan pendidikan kaitannya dengan pendidikan peribadi
teknologi. Dari empat model konsep karena memiliki persamaan (Nana Syaodih
pendidikan, dalam tulisan ini hanya Sukmadinata, 1997).
berfokus pada konsep pendidikan sendiri Menurut Dr. Arief Rachman, M.Pd.
(personalizededucation). Hal ini karena (Dalam Ali Muhtadi, 2008) Homeschooling
konsep pendidikan sendiri lebih berkaitan selain menampung potensi kecerdasan anak
dengan Homeschooling yang lebih banyak secara lebih maksimal, juga menjadi pilihan

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |61


lain untuk mengelakkan pengaruh pada anak” yang berfokus pada minat
lingkungan negatif yang mungkin akan anak.Saat ini banyak pendidikan yang
dihadapi oleh anak-anak dalam sekolah- merekomendasikan pengajaran anak pada
sekolah umum ketika menimba ilmu. tingkat awal dengan mengintegrasikan
Beliau berkata bahawa pergaulan bebas, bidang yang berkaitan dengan subjek dan
gaduh, rokok, dan obat-obat terlarang mendasarkan kepada minat dan bakat
menjadi kes yang terus menghantui para alamiah anak. Misalnya belajar membaca
orang tua, tambahan pula mereka tidak dan matematika dalam konteks proyek
dapat mengawasi anak-anak sepanjang studi sosial, atau mengajarkan konsep
masa, terutama ketika mereka berada di matematika melalui studi musik. Anak-
sekolah dan di luar rumah yang berkaitan anak yang diajari keterampilan berpikir
dengan aktiviti sekolah. lantaran itu, dalam konteks subjek akademis terbukti
homeschooling dan pendidikan akhlak lebih baik dalam tes kecerdasan dan
memberikan kebebasan waktu bagi orang prestasi sekolah. Stenberg mengungkapkan
tua untuk mengawasi anak mereka dalam bahwa siswa akan belajar lebih baik ketika
membentuk akhlak. Aktivitas pembelajaran diajari dengan berbagai macam cara,
yang dilakukan di rumah dan diawasi oleh menekankan keterampilan kreatif dan
orang tua maka membolehkan pelajar praktis sekaligus mengingat dan berpikir
mengembangkan bakat dan minat serta kritis.
mendapat pendidikan akhlak secara Berbagai perubahan dalam teori dan
langsung dari orang tua. praktek pendidikan tampaknya akan sulit
dicapai pada model praktek pendidikan
Homeschooling dan Perkembangan yang biasa ditemukan pada sekolah-sekolah
Anak formal di Indonesia. Para orangtua yang
Memperbincangkan tentang memiliki perhatian pada pendidikan anak-
bagaimana sebuah sekolah masa kini dapat anaknya pada umumnya menganggap
meningkatkan perkembangan anak, maka bahwa model pendidikan yang tepat hanya
bahasan tidak dapat terlepas dari berbagai mungkin diperoleh dari homeschooling,
perubahan dalam filosofi pendidikan yang dimana mereka dapat mengatur sendiri
terjadi sepanjang sejarah yang kurikulum dan metode belajar yang
menyebabkan terjadinya perubahan dalam mendekati ideal.
teori dan praktek pendidikan. Pendidikan Disamping sumbangan positifnya
yang mengandalkan “three R” (reading, terhadap perkembangan anak, ternyata
‘riting, dan ‘rithmetic) ke metode “berpusat kritik terbesar yang banyak diterima

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |62


praktek homeschooling juga berkenaan berbagai kritik yang dilontarkan mengenai
dengan perkembangan anak, yaitu dalam homeschooling berkenaan dengan
hal kemampuan sosialisasi. Arif Rahman, kemampuan sosialisasi anak justru
mengatakan bahwa hal yang harus menjadi menghasilkan hal yang sebaliknya. Konsep
titik perhatian penting dari homeschooling diri yang positif yang diperoleh anak-anak
adalah strategi untuk menghindari dari pendidikan homeschoolingternyata
kekhawatiran bahwa siswa yang mengikuti mampu mendorong kemampuan sosialisasi
metode pendidikan ini akan teralienasi dari yang baik.
lingkungan sosialnya sehingga potensi
Simpulan
kecerdasan sosialnya tidak muncul.
Homeschooling sebagai Pendidikan
Kecemasan itu wajar mengingat lingkungan
alternatif di masyarakat, pada hakikatnya
rumah yang sangat terbatas sehingga anak
dipilih sebagai Pendidikan berbasis
tidak terbiasa dengan perbedaan dan
keluarga, orang tua bersama anak
cenderung memahami sesuatu dari sudut
menentukan tujuan pembelajaran, metode,
pandangnya sendiri.
pendekatan, materi dan sumber belajar
Hasil penelitian menunjukkan
yang disesuaikan dengan strategi, kondisi,
bahwa banyaknya siswa yang berasal dari
gaya belajar, keunikan, jenis kecerdasan,
Asia Timur yang berprestasi bagus di
minat, bakat, kebutuhan dan kondisi
Amerika Serikat adalah karena pengaruh
keluarga.
budaya dan praktik pendidikan di negara
1. Homeschooling adalah pendidikan yang
asal mereka. Hari dan tahun bersekolah
dilakukan secara mandiri oleh keluarga,
yang lebih tinggi dibanding sekolah AS,
yang materi pembelajarannya dipilih dan
kurikulum yang diatur secara sentral, kelas
disesuaikan dengan kebutuhan anak.
lebih besar (sekitar 40 – 50 murid), dan
Homeschoolingmerupakan pendidikan
para guru menghabiskan lebih banyak
bagi anak-anak yang dilaksanakan di
waktu mengajari seluruh kelas, sedangkan
rumah dan secara khusus diberikan oleh
anak AS lebih banyak waktu bekerja
orang tua atau seorang tutor profesional.
sendiri atau dalam kelompok kecil dan
Homeschooling dalam praktiknya
karena itu menerima perhatian yang lebih
memindahkan sekolah dari area umum
besar tetapi lebih sedikit instruksi total.
ke area yang lebih privat, yakni ke
Di sisi lain, hasil penelitian Taylor
rumah.
menunjukkan bahwa sangat sedikit siswa
2. Klasifikasi format homeschooling, yaitu:
homeschoolingyang mengalami masalah
Homeschooling tunggal dilaksanakan
dalam berhubungan sosial. Menurutnya,

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |63


oleh orang tua dalam satu keluarga tanpa khusus diberikan oleh guru atau seorang
bergabung dengan lainnya karena hal tutor profesional. Homeschooling dalam
tertentu atau karena lokasi yang pengertian modern, merupakan alternatif
berjauhan. Sedangkan pendidikan formal di negara-negara
homeschoolingmajemuk Di-laksanakan maju. Praktek homeschooling
oleh dua atau lebih keluarga untuk memindahkan sekolah dari area umum
kegiatan tertentu sementara kegiatan ke area yang lebih privat, yakni ke
pokok tetap dilaksanakan oleh orangtua rumah. Perlu digarisbawahi disini,
masing-masing. bahwa homeschoolingtampaknya lebih
3. Pelaksanaan homeschoolingdi Indonesia direkomendasikan bagi negara yang
yang juga disebut pendidikan di rumah sudah maju.
merupakan pendidikan bagi anak-anak
yang dilaksanakan di rumah dan secara

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |64


DAFTAR PUSTAKA
Ali Muhtadi, (2008). Pendidikan dan pembelajaran di sekolah rumah (home schooling): Suatu
tinjauan teoritis dan praktis (Majalah Ilmiah Pembelajaran, ISSN)

Chris Verdiansyah, (2007). Persekolahan rumah; Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku, Jakarta:
Kompas Media Nusantara.
Collum, E., (2005), The ins and outs of homeschooling: The determinants of parental
motivations and student achievement. Education and Society, 37, 307-335.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia,


Jakarta:BalaiPustaka.

Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS), (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun


2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.

Kembara, Maulia D, (2007). Panduan lengkap homeschooling. Bandung:Progressio.

Linda Dobson, (2005). Tamasya Belajar, Panduan Merancang Program di RumahUntuk


AnakUsia Dini, Bandung, Mizan LC.
Marry Griffith, (2006). Belajar Tanpa Sekolah; Bagimana Memanfaatkan seluruh Dunia
Sebagai Ruang Kelas Anda, Bandung; Nuansa.
Nana Syaodih Sukmadinata, (1997). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.

Nana Syaodih Sukmadinata, (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung:


Yayasan Kesuma Karya.
Saputro, Abe, (2007). Rumahku sekolahku: panduan bagi orangtua untuk menciptakan
homeschooling. Yogyakarta:Graha Pustaka.

Sumardiono, (2007,b). Persekolahan rumah, Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

Sumardiono, (2010). Warna Warni Homeschooling. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Setiawan Benni, (2006). Manifesto Pendidikan di Indonesia, Yokyakarta: Ar-Ruzz.

RD. Feldman Papalia, (2004). Human Development, New York-USA: McGraw.

Seto Mulyadi, (2007). Home Schooling keluarga Kak-Seto. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Verdiansyah, Chris, (2007) Homeschooling; Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku, Jakarta:
Penerbit Buku Kompas.

Wikipedia, (2016). “Homeschooling”, http://en.wikipedia.org/wiki/homeschooling.

Yayah Komariyah,(2007). Persekolahan rumah, Trend Baru Sekolah Alternatif, Jakarta,


Sakura Publising.

Jurnal Visipena Volume 10, Nomor 1, Juni 2019 |65

Anda mungkin juga menyukai