Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGHADAPI

PERMASALAHAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN: PENDEKATAN


KUALITATIF DI MTS JAGAT RAYA, DESA KEDONGDONG,
KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN CIREBON

THE PRINCIPAL’S LEADERSHIP STRATEGY ON THE EDUCATIONAL


POLICY PROBLEMS: QUALITATIVE APPROACHE IN MTS JAGAT
RAYA, KEDONGDONG VILLAGE, SUSUKAN, CIREBON REGENCY
Nurkholifatul Maula
Universitas Negeri Yogyakarta
Kampus Karangmalang - Jl. Colombo No. 1 Depok, Sleman Yogyakarta
maulanurkholifatul89@gmail.com

ABSTRACT
The implementation of education policies in schools has various polemics. One of them occurs in private
schools. These problems affect several factors. Among them are the leadership factors of the principal. This
study aims to identify the problems of education policy faced by the school and the strategies faced by the
principal on the problem. The study conducted by qualitative descriptive approach. Collecting data using
interview and observation. As for the results of this study, there are two policy problems, there are Final
Examination Draft that still have to be sourced from the Ministry of Religion and the rules of time teaching often
change. To overcome this problem, the school principal provides assistance to students and meets the teacher's
working hours by teaching in other schools.

Key Words: Leadership Strategy, and Educational Policy, Madrasah Tsanawiyah (MTs)

ABSTRAK
Implementasi kebijakan pendidikan di sekolah memiliki berbagai polemik. Salah satunya terjadi di sekolah
swasta. Permasalahan tersebut mempengaruhi beberapa faktor. Diantaranya yaitu faktor kepemimpinan kepala
sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan kebijakan pendidikan yang dihadapi oleh
sekolah dan strategi yang dihadapi kepala sekolah dalam menangani masalah tersebut. Penelitian
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam teknik pengumpulan dengan wawancara dan observasi.
Adapun hasil dari penelitian ini yaitu terdapat dua permasalahan kebijakan yaitu mengenai pembuatan soal
yang masih harus bersumber pada kementerian agama dan beban kerja guru yang sering kali berubah. Untuk
mengatasi masalah tersebut, kepala sekolah melakukan pendampingan kepada siswa dan memenuhi jam kerja
guru dengan mengajar di sekolah lain.

Kata Kunci: Strategi Kepemimpinan, dan Kebijakan Pendidikan, Madrasah Tsanawiah (MTs)

PENDAHULUAN menyatakan bahwa masalah pendidikan di


Indonesia lebih banyak pada persoalan
Pendidikan merupakan sesuatu yang secara
implementasi kebijakan. Regulasi yang dibuat
terus menerus akan mengalami perbaikan
di tingkat kementerian terganjal saat
sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh
implementasi, karena adanya otonomi
karena itu, diharapkan sekolah mampu untuk
pendidikan di daerah.
mengimplementasikannya sesuai dengan
sumber daya yang ada. Lebih dalam lagi mengenai permasalahan
pada kebijakan pendidikan bisa dilihat dari hal
Namun penerapan kebijakan pendidikan tidak
yang lebih kecil, yaitu dari skala sekolah, yang
semudah yang diharapkan oleh pemerintah.
tentunya masing-masing sekolah memiliki
Ada beberapa permasalahan yang terjadi
karakteristik yang berbeda-beda.
dalam implementasi kebijakan pendidikan.
Salah satu contoh permasalahan yang terjadi
Berikut beberapa permasalahan dalam
dalam implementasi kebijakan sekolah, terjadi
implementasi kebijakan pendidikan. Seperti
pada sekolah dasar di Yogyakarta dalam
yang dilansir oleh berita pikiran rakyat
menerapkan sekolah inklusif. Kendala tersebut
(www.pikiran-rakyat.com/ tanggal 5 Juli 2017)
berhubungan dengan sumber daya yang ada.

43
44 | CR Journal | Vol. 04 No. 02 Desember 2018 | 43-48

Diantaranya yaitu: kepala sekolah, guru, dan Pemimpin di suatu sekolah atau kepala
orang tua kurang memahami konsep mengenai sekolah berperan penting dalam hal mengatasi
pendidikan inklusif (Efika, 2016). berbagai permasalahan kebijakan pendidikan
yang diterapkan di sekolahnya.
Selain sekolah inklusif, yang perlu diperhatikan
kembali adalah sekolah swasta. Selain polemik Adapun hasil penelitian dari Nurhikmat
pada sekolah negeri, tetapi kenyataannya Romadhona (2017) yang menguatkan
sekolah swasta di Indonesia yang jumlahnya argumen pentingnya strategi kepala sekolah
cukup banyak menjadi pihak yang direpotkan dalam mengatasi problematika kebijakan
juga dalam implementasi kebijakan pendidikan. pendidikan, yang tertuang dalam penelitiannya
mengenai pengaruh pelaksanaan kebijakan
Salah satu permasalahan kebijakan pendidikan
pendidikan di sekolah dasar terhadap
yang cukup krusial dirasakan oleh sekolah
kepemimpinan kepala sekolah dalam
swasta ialah faktor biaya. Diharapkan
mewujudkan efektivitas sekolah.
anggaran dapat menyelesaikan permasalahan
pendidikan, namun pada nyatanya tidak serta Penelitian tersebut menyatakan bahwa hasil
merta masalah tersebut dapat selesai dengan pengujian menunjukkan pelaksanaan
mudahnya (Sudarmanto, 2010). kebijakan Sekolah Dasar Negeri berpengaruh
terhadap kepemimpinan kepala sekolah
Berbagai permasalahan implementasi
adapun besar pengaruh pelaksanaan
kebijakan pendidikan terjadi karena beberapa
kebijakan Sekolah Dasar Negeri terhadap
faktor. Diantaranya yaitu: sumber daya sekolah
kepemimpinan kepala sekolah ialah sebesar
yang ada (guru, masyarakat dan kepala
30,35% sedangkan sisanya sebesar 69,65%
sekolah).
dipengaruhi oleh variabel lain (seperti
Salah satu sekolah swasta yang mengalami kompetensi, dukungan sarana pra asrana dan
permasalahan dalam pengimplementasian lain sebagainya). Adanya pengaruh
kebijakan ialah MTs Jagat Raya di desa pelaksanaan kebijakan terhadap
Kedongdong, Kecamatan Susukan, Kabupaten kepemimpinan mengindikasikan bahwa
Cirebon. MTs Jagat Raya mengalami kendala pemimpin dapat menjalankan fungsi
dalam hal kebijakan pembuatan soal ujian akhir kepemimpinan apabila didukung oleh aspek-
sekolah dan beban kerja guru. Permasalahan aspek implementasi kebijakan.
di MTs Jagat Raya dalam mengahadapi
kebijakan pendidikan perlu adanya perhatian METODE PENELITIAN
khusus dari pemerintah, sehingga dapat
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
dijadikan contoh dan sampel kajian guna
pendekatan deskripsi kualitatif. Merujuk
memproyeksikan masalah sekolah swasta
pendapat dari Mayer dan Greenwood dalam
terhadap kebijakan pemerintah.
Ulber Silalahi, 2011) mendefinisikan bahwa
Berdasarkan latar belakang yang telah deskripsi kualitatif merupakan melibatkan
dipaparkan, maka penelitian ini bertujuan untuk proses konseptualisasi dan menghasilkan
mengidentifikasi kebijakan apa saja yang dapat pembentukan skema-skema klasifikasi.
membuat permasalahan di sekolah swasta,
Penelitian ini dilakukan di MTs Jagat Raya di
dan bagaimana strategi kepala sekolah dalam
Desa Kedongdong, Kecamatan Susukan,
menghadapi kebijakan pendidikan tersebut.
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Beberapa
Merujuk pada pengertian dari William N Dunn pertimbangan memilih sekolah tersebut
(1999) menyatakan bahwa suatu kebijakan diantaranya yaitu: sekolah swasta yang
merupakan hasil dari sebuah penelitian memiliki beragam permasalahan (kekurangan
terhadap suatu isu yang berada di suatu siswa, sarana pra sarana, dan sumber daya
negara dengan menggunakan metodologi yang manusia). Ditambah lagi dengan perubahan
telah ditetapkan dan relevansi ilmu kebijkaan pendidikan pada setiap periode
pengetahuan. pergantian menteri. Tidak sedikit sekolah yang
menjadikan perubahan kebijakan menjadi
Berdasarkan pada pendapat dari William N
sebuah permasalahan sekaligus tantangan.
Dunn, suatu kebijakan akan terus berkembang
Oleh Karena itu perlu adanya penelitian
dan diperbaiki. Pembentukan suatu kebijkaan
mendalam mengenai strategi kepemimpinan
tentunya membutuhkan proses yang cukup
kepala sekolah pada MTs Jagat Raya dan
lama. Begitu juga dengan kebijakan
mengidentifikasi kebijakan pendidikan yang
pendidikan, yang mana banyak hal yang perlu
dirasa sebagai masalah oleh sekolah. Hasil
diperhatikan dari setiap sumber daya yang ada.
dari penelitian ini pun dapat digunakan sebagai
Maula, Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Menghadapi | 45

perbaikan strategi kepemimpinan kepala kepala madrasah, kompetensi, dan lainnya.


sekolah dan kebijakan pendidikan. Hal ini yang digunakan sebagai pedoman
dalam menggunakan atau menerapkan strategi
Adapun teknik pengumpulan data, peneliti
guna mengatasi permasalahan kebijakan
menggunakan beberapa teknik. Diantaranya
pendidikan.
yaitu: wawancara, observasi atau pengamatan
langsung. Wawancara langsung bertujuan Permasalahan kebijakan pendidikan yang
untuk mencari informasi mengenai strategi dirasakan menjadi sebuah masalah bagi
yang dilakukan oleh kepala sekolah, dan kepala madrasah MTs Jagat Raya ialah
wawancara pun dilakukan untuk mengetahui pengadaan naskah soal Penilaian Akhir
dan mengidentifikasi secara mendalam strategi Semester (PAS) dan Penilaian Akhir Tahun
yang dilakukan kepala sekolah dalam (PAT) yang masih harus dibuatkan dan
menghadapi problematika kebijakan bersumber dari kementerian agama provinsi.
pendidikan. Observasi dilakukan guna
Pada wawancara dengan kepala sekolah,
mengamati kegiatan keseluruhan dari kepala
Bapak H.Daenuri mengungkapkan bahwa hal
sekolah yang berkaitan erat dengan strategi
tersebut menjadi sebuah masalah dikarenakan
yang dilakukannya.
ada beberapa soal yang belum diajarkan oleh
Sugiyono (2016:337) menjelaskan mengenai guru di sekolah. Hal ini mengakibatkan nilai
metode analisis Miles and Huberman bahwa sisiwa yang kurang bagus, serta dapat
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan mempengaruhi pencapaian nilai akhir bagi
secara interaktif dan berlangsung secara terus siswa.
menerus sampai tuntas. Adapun langkah-
Selain faktor terjadinya ketidakrelevansian
langkah dalam metode Miles and Huberman
antara materi yang diajarkan dengan soal ujian,
yaitu: periode pengumpulan data, reduksi data,
yaitu faktor keuangan. Dikarenakan harus
display data, dan kesimpulan atau verifikasi.
adanya anggaran untuk membeli naskah soal
Adapun metode Miles and Huberman pada ujian akhir tersebut. Sedangkan, sumber dana
penelitian ini ialah: di MTs Jagat Raya hanya berasal dari Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), dan dana BOS
1. Periode pengumpulan Data: pada
sendiri sering mengalami keterlambatan.
tahapan ini, peneliti mengumpulkan
Sehingga harus menggunakan dana talangan
berbagai data dengan menggunakan
terlebih dahulu.
teknik wawancara dan observasi.
2. Reduksi data: pada reduksi data, Melihat dari analisis permasalahan terhadap
peneliti menyaring data-data mana implementasi nya suatu kebijakan pendidikan
saja yang perlu ditindak lanjuti dan di sekolah, banyak faktor lain yang menjadikan
membuang data-data yang tidak suatu kebijakan tersebut menjadi sebuah
dibutuhkan. masalah bagi suatu sekolah. Diantaranya yaitu:
3. Display Data: tahapan ini peneliti telah sumber daya guru, dan anggaran.
menggunakan data yang didapat guna
Masing-masing sekolah memiliki sumber daya
menyusun sebuah laporan.
yang berbeda dan permasalahan yang
4. Kesimpulan atau verifiaksi: setelah
berbeda pula dihadapi sekolah tersebut. Itu
memaparkan data pada suatu laporan,
artinya dalam implementasi sebuah kebijakan
maka data tersebut akan diverifikasi
pendidikan di sekolah harus melihat secara
apakah sudah terpenuhi atau masih
holistik kekurangan dan kelebihan sumber
membutuhkan data lainnya.
daya yang dimiliki suatu sekolah.
MTs Jagat Raya merupakan sekolah swasta Kepala Madrasah MTs Jagat Raya
yang bersifat islami dibawah naungan mengungkapkan kembali alasan mengapa
kementerian agama. Kebijakan pendidikan kebijakan tersebut menjadi sebuah masalah.
yang digunakan di MTs Jagat Raya perpaduan Hal itu dikarenakan sarana prasarana yang
antara kebijakan dari kementerian agama dan kurang memadai. Sarana pra sarana yang
kementerian pendidikan dan kebudayaan. seharusnya menunjang pembelajaran dan
pemahaman materi pelajaran tidak memenuhi.
Adapun kebijakan dari kementerian agama
Sehingga hal itu mempengaruhi
salah satu yang dipakai yaitu Peraturan Mentri
kepemahaman siswa untuk mencapai nilai
Agama Republik Indonesia Nomor 58 Tahun
yang baik di akhir ujian sekolah.
2017 yang mengatur mengenai kepala
madrasah mulai dari syarat untuk menjadi
46 | CR Journal | Vol. 04 No. 02 Desember 2018 | 43-48

Jika sarana prasarana memadai di MTs Jagat Berikut rincian Pasal 2 dan 3 mengenai beban
Raya, maka akan membantu dan kerja guru:
meminimalisir dampak masalah dari kebijakan
Pasal 2 ayat (2) Beban kerja selama 40 (empat
pengadaan soal tersebut.
puluh) jam dalam 1 (satu) minggu
Selain masalah pengadaan soal, salah satu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
masalah kebijakan pendidikan yang atas 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja
teridentifikasi ialah kebijakan pemenuhan efektif dan 2,5 (dua koma lima) jam istirahat.
beban kerja bagi guru yang selalu berubah-
Berikut bunyi Pasal 3 ayat (1) dan (2) (PP No.
ubah.
19 Tahun 2017)
Hal tersebut dikatakan sebuah masalah bagi
(1) Pelaksanaan beban kerja selama 37,5
kepala sekolah MTs Jagat Raya karena beban
(tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja
guru yang selalu berubah-ubah mengakibatkan
efektif sebagaimana dimaksud pada pasal
harus ada penyesuaian jumlah jam mengajar
2 ayat (2) bagi guru mencakup kegiatan
dan pembagian tugas tambahan guru untuk
pokok:
mencukupi nya. Karena berdampak pada cair
a. Merencanakan pembelajaran atau
tidaknya tunjangan sertifikasi guru tersebut.
pembimbingan;
Terdapat dua kali perubahan peraturan b. Melaksanakan pembelajaran atau
mengenai beban kerja guru. Diantaranya yaitu pembimbingan;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia c. Menilai hasil pembelajaran atau
Nomor 19 Tahun 2017 sebagai perubahan atas pembimbingan;
peraturan pemerintah Nomor 74 tahun 2008 d. Membimbing dan melatih peserta didik;
tentang guru. dan
e. Melaksanakan tugas tambahan yang
Pasal 52 ayat (1), (2) dan (3) (PP No. 19 Tahun
melekat pada pelaksanaan kegiatan
2017) menjelaskan mengeni beban kerja guru
pokok sesuai dengan beban kerja
sebegai berikut.
guru.
(1) Beban kerja guru mencakup kegiatan
Pemenuhan beban kerja sebagaimana
pokok:
dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan
a. Merencanakan pembelajaran atau
dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
pembimbingan;
ekstrakurikuler.
b. Melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan; Melihat kedua peraturan pada tahun 2017 dan
c. Menilai hasil pembelajaran atau 2018 mengenai beban kerja guru memang
pembimbingan; mengalami perubahan. Merujuk pada
d. Membimbing dan melatih peserta didik; pendapat dari kepala sekolah MTs Jagat Raya
e. Melaksanakan tugas tambahan yang menyatakan bahwa hal tersebut menimbulkan
melekat pada pelaksanaan kegiatan sebuah permasalahan yang mengakibatkan
pokok sesuai dengan beban kerja harus ada penyesuaian jumlah jam mengajar
guru. dan pembagian tugas tambahan guru untuk
(2) Beban kerja guru sebagaimana dimaksud mencukupi nya. Hal tersebut berdampak pada
pada ayat (1) huruf b paling sedikit cair tidaknya tunjangan sertifikasi guru.
memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap
Penambahan jumlah jam mengajar bagi guru
muka dan paling banyak 40 (empat puluh)
menjadi sebuah permasalahan tersendiri bagi
jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
MTs Jagat Raya dikarenakan jumlah guru lebih
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai beban
banyak dibandingkan dengan siswanya.
kerja guru sebagaimana dimaksud ayat
Jumlah siswa terus stagnan bahkan
(1) dan ayat (2) diatur dengan peraturan
mengalami penurunan yang tidak begitu
menteri.
signifikan setiap tahunnya. Sehingga jumlah
Menilik peraturan baru mengenai beban kerja rombel paling tidak harus ada enam rombel
guru yang tertuang dalam peraturan menteri terkait dengan pembagian jam mengajar dan
pendidikan dan kebudayaan Republik tugas tambahan nya terutama bagi guru
Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang sertifikasi agar minimal terpenuhi syarat dua
pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah puluh empat jam.
dan pengawas sekolah.
Melihat permasalahan implementasi kebijakan
tersebut, sehingga mempengaruhi beberapa
Maula, Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Menghadapi | 47

hal yang berada di lingkungan internal MTs untuk anggaran pembelian soal ujian akhir
Jagat Raya. Permasalahan kebijakan tersebut. Kepala sekolah menyatakan bahwa
pembuatan soal yang masih bersumber dari untuk penganggaran selama uang BOS belum
kementerian agama provinsi, dan beban jam cair, dengan menggunakan dana talangan
mengajar guru memiliki keterkaitan satu sama terlebih dahulu. Hal ini terlihat dari komitmen
lain. dan konsistensinya nya selama memimpin MTs
Jagat Raya mulai dari pertama sekali MTs jagat
Dengan kekurangannya siswa dan jumlah guru
Raya didirikan, hingga sekarang.
yang lebih banyak dibandingkan siswanya,
secara terpaksa pemenuhan tugas mengajar Mengenai permasalahan dalam hal perubahan
guru dipenuhi dengan mengajar di sekolah lain. beban jam mengajar guru, kepala sekolah
Hal tersebut secara tidak langsung dapat menerapkan startegi dengan
membebani fokus guru dalam mengajar. merekomendasikan guru untuk mengajar di
Sedangkan, untuk penanganan masalah sekolah lain agar jam mengajarnya tercukupi.
kebijakan yang menyangkut pembuatan soal
masih bersumber di kementerian agama, KESIMPULAN
diperlukan fokus guru dalam pembelajaran di
kelas. Terdapat dua kebijakan yang menjadi
persoalan bagi MTs jagat Raya, yaitu: pertama,
masalah soal ujian akhir yang masih
Menghadapi permasalahan yang cukup
bersumber dari kementerian agama provinsi
kompleks, perlu adanya strategi dalam
dan harus membayarnya, serta pernah
menjalankan kepemimpan dan manajerial di
terjadinya ketidak relevan-an antara materi
sekolah. Strategi dalam implementasi
yang diajarkan dengan soal ujian akhir. Kedua,
kebijakan pendidikan yang dilakukan kepala
sering bergantinya beban mengajar guru.
sekolah MTs Jagat Raya dimulai dengan
penetapan adanya kebijakan pendidikan baru. Berdasarkan kedua masalah tersebut, maka
kepala sekolah MTs Jagat Raya menerapkan
Adapun yang dilakukan kepala sekolah MTs beberapa strategi untuk menghadapi masalah
Jagat Raya ketika akan menerapkan kebijakan tersebut. Diantaranya yaitu: pertama, dengan
pendidikan yaitu: pertama, setelah kepala menginstruksikan guru untuk memberikan kisi-
sekolah melakukan rapat koordinasi tentang kisi dan mendampingi siswa dalam belajar
sosialisasi peraturan baru, kepala sekolah selama seminggu sebelum ujian. Kedua,
akan menyampaikannya pada agenda rapat kepala sekolah merekomendasikan guru MTs
guru dan penerapannya disesuaikan dengan Jagat Raya untuk mengajar di sekolah lain
kondisi madrasah. guna memenuhi beban jam mengajarnya.
Kepala sekolah melihat pertimbangan dari Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa
guru-guru jika kebijakan pendidikan tersebut saran yang diajukan oleh peneliti. Diantaranya
harus berdasarkan pertimbangan guru dan yaitu:
sumber daya lainnya. Contohnya yaitu (1) Perlu adanya perbaikan strategi
kebijakan dalam implementasi kurikulum mendalam dan tepat sasaran dengan
muatan lokal, yang mana harus memenuhi mengidentifikasi faktor internal dan
usulan seluruh guru dan pertimbangan lainnya. eksternal yang dapat membantu MTs
Sedangkan, kebijakan dasar seperti peraturan Jagat Raya menghadapi masalah
mengenai guru atau ketentuan lainnya, tidak kebijakan pendidikan.
diperlukan adanya pertimbangan dari guru atau (2) Perlu adanya peningkatan kerja sama
sumber daya lainnya. dengan pemerintah daerah dan
masyarakat sekitar.
Dalam menghadapi permasalahan kebijakan
(3) Pemerintah harus lebih memperhatikan
tentang soal ujian akhir yang masih harus
implementasi dan evaluasi serta
bersumber pada kementerian agama provinsi,
monitoring kebijakan pendidikan yang
kepala sekolah dengan menerapkan siasat
telah dibuat.
yaitu menginstruksikan guru-guru untuk
menyampaikan kisi-kisi soal dan mendampingi
DAFTAR PUSTAKA
siswa selama seminggu sebelum ujian. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah siswa untuk Dunn N, William. 1999. Pengantar Analisis
mendapatkan nilai yang lebih baik. Kebijakan Publik Edisi Kedua.
Selain dari relevansi soal dan materi pelajaran Yogyakarta: Gadjah Mada University
yang terkadang tidak sesuai, yaitu pendanaan Press.
48 | CR Journal | Vol. 04 No. 02 Desember 2018 | 43-48

Efika N, Lubis.2016. Implementasi Kebijakan Tahun 2008 Tentang Guru. Jakarta:


Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Presiden Republik Indonesia.
Jenjang SD Se-Kota Yogyakarta.
Romadhona, Nurhikmat. 2017. Pengaruh
Jurnal kebijakan pendidikan
Pelaksanaan Kebijakan di Sekolah
Universitas Negeri Yogyakarta. Edisi 5
Dasar Negeri terhadap Kepemimpinan
Vol.
Kepala Sekolah dalam Mewujudkan
Kementerian Agama RI. 2017. Peraturan Efektivitas Pelaksanaan Program
Mentri Agama Republik Indonesiia Kerja Sekolah.Jurnal Khazanah
Nomor 58 Tahun 2017 Tentang Kepala Akademia. Vol. 01; No. 01.
Madrasah. Jakarta: Kementerian
Sudarmanto, R. Gunawan. 2010. Pembiayaan
Agama Republik Indonesia.
Pendidikan Pada Era Otonomi Daerah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. (Permasalahan dan Prospeknya).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Lampung: Universitas Negeri
Kebudayaan Republik Indonesia Lampung.
Nomor 15 Tahun 2018 Tentang
Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial.
Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Bandung: PT Refika Aditama.
Sekolah, dan Pengawas Sekolah.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif
Kebudayaan. Kualitatif dan R & D. Bandung:
Penerbit ALFABETA
Presiden Republik Indonesia. 2017. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor www.pikiran-rakyat.com (diakses pada tanggal
19 Tahun 2017 Tentang Perubahan 10 September 2018).
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74

Anda mungkin juga menyukai