Brilliant Putra
2018-0453-0023
12018000526
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Khusus :
Oleh :
Disetujui Oleh
Andre Sugioko
i
KATA PENGANTAR
Syukur dan pujian penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
kuasa dan berkatnya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek pada
PT. Intipolar Sarana Medika sesuai dengan waktu yang sudah diperkirakan.
Penulis juga ingin berterima kasih kepada banyak pihak yang telah memberikan
dukungan dan harapan di dalam proses pengerjaan laporan kerja praktek ini.
Berikut adalah pihak-pihak yang membantu penulis:
Penulis ingin meminta maaf apabila terdapat kekurangan di dalam laporan kerja
praktek ini. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan masukan dari
pembaca agar dapat memperbaiki laporan kerja praktek ini. Semoga laporan kerja
praktek ini dapat memberikan pengetahuan baru kepada pembaca yang berguna
untuk kehidupan sehari-hari. AMDG.
Brilliant Putra
ii
RESUME PERUSAHAAN TEMPAT KERJA PRAKTEK
NIM : 201804530023
iii
RINGKASAN TUGAS KHUSUS KERJA PRAKTEK
No Ringkasan
1. Topik : PERANCANGAN SISTEM KANBAN UNTUK MENINGKATKAN
EFISIENSI PRODUKSI MOB CAP PADA PT. INTIPOLAR SARANA
MEDIKA
2. Ringkasan : Topik yang dibahas pada laporan kerja praktek ini adalah sistem
kanban yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi produksi yang
terhambat karena keterlambatan bahan baku yang sampai di ruangan
produksi. Solusi yang didapatkan untuk permasalahan tersebut adalah jenis
dan jumlah kanban yang beredar serta waktu yang tepat untuk mengirimkan
bahan baku dari gudang bahan baku ke ruangan produksi.
iv
DAFTAR ISI
TUGAS UMUM
BAB I. PENDAHULUAN
v
5.1. BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG...................................15
5.2. KAPASITAS PRODUKSI..................................................................16
5.3. URAIAN PROSES PRODUKSI.........................................................16
5.4. URAIAN SISTEM PRODUKSI.........................................................17
5.5. SISTEM PENGADAAN BAHAN.....................................................17
5.6. FLOW PROCESS CHART PRODUKSI............................................18
vi
8.9. PROSEDUR NERACA KEUANGAN...............................................32
BAB X. KUALITAS
vii
11.4. TEKNOLOGI....................................................................................44
11.5. TATA LETAK PABRIK..................................................................45
11.6. FINANSIAL......................................................................................46
11.7. KESELAMATAN DAN HYGIENE PERUSAHAAN.....................47
11.8. KUALITAS.......................................................................................47
12.1. KESIMPULAN.................................................................................49
12.2. SARAN-SARAN..............................................................................49
TUGAS KHUSUS
ABSTRAK……………………………………………………………………….49
viii
BAB XV. STUDI KEPUSTAKAAN
15.1. PRODUKSI.......................................................................................60
15.2. SISTEM JIT (JUST IN TIME)..........................................................60
15.3. METODE KANBAN........................................................................61
17.1. ANALISA.........................................................................................79
17.2. EVALUASI.......................................................................................82
18.1. KESIMPULAN.................................................................................83
18.2. SARAN.............................................................................................83
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 16.6. Perhitungan Allowance Persiapan Kanban Di Gudang Bahan Baku. .73
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 16.5. Perkiraan waktu pengiriman Kanban dan bahan baku spunbond....77
Gambar 16.6. Perkiraan waktu pengiriman Kanban dan bahan baku tali elastis. . .78
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era Industri 4.0 seperti sekarang ini, segala sesuatu membutuhkan data
dan teknologi agar hal yang dikerjakan atau dipelajari dapat memberikan output
yang maksimal, termasuk dalam membangun sebuah perusahaan. Di dalam
sebuah perusahaan, sumber daya manusia termasuk ke dalam salah satu aspek
penting yang perlu untuk diperhitungkan karena dapat mempengaruhi kinerja dari
perusahaan tersebut. Semakin baik sumber daya manusia, maka kemungkinan
perusahaan menghasilkan output yang baik juga akan semakin besar. Maka dari
itu, mahasiswa atau pelajar membutuhkan pengalaman yang banyak agar
menambah persentase untuk lolos dari seleksi perusahaan saat sudah masuk ke
dunia kerja.
Berikut ini adalah tujuan dilakukannya kerja praktek di PT. Intipolar Sarana
Medika:
Berikut ini adalah ruang lingkup kerja praktek yang dilakukan oleh
mahasiswa:
1. Melakukan kerja praktek pada PT. Intipolar Sarana Medika selama satu
bulan pada tanggal 25 Januari 2021 sampai dengan 25 Februari 2021.
2. Mengamati permasalahan pada proses produksi masker medis dan
memberikan solusi perbaikan dengan menerapkan sistem kanban.
3. Membuat laporan kerja praktek untuk memenuhi syarat dari tugas umum dan
tugas khusus yang akan disetujui oleh PT. Intipolar Sarana Medika.
produksi dan operator produksi. Selain wawancara, metode primer lainnya adalah
dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung saat proses
produksi sedang berjalan. Metode sekunder yang dilakukan adalah dengan
mencari buku dan jurnal yang memiliki hubungan dengan data yang akan diambil.
PT. Intipolar Sarana Medika merupakan perusahaan yang baru dibangun pada
tahun November 2020 di daerah pergudangan Mutiara Kosambi, Tangerang dan
bergerak di bidang manufaktur peralatan medis seperti mobcap, masker medis,
dan APD. PT. Intipolar Sarana Medika memiliki Nomor Induk Berusaha yaitu
0294010181216. PT. Intipolar Sarana Medika memiliki karyawan sebanyak 20
orang saat dibentuk dan masih terus bertambah hingga saat ini karena semakin
banyak produk yang dipesan oleh konsumen atau distributor. PT. Intipolar Sarana
Medika juga sudah mendapatkan izin produksi, izin distribusi, dan izin edar dari
pemerintah untuk semua produknya. Merk dari produk alat kesehatan yang
diproduksi di PT. Intipolar Sarana Medika adalah Sanos dan saat ini sudah
memiliki ijin edar sehingga dapat diperjualbelikan kepada masyarakat Indonesia.
Ruko Mutiara Kosambi 1 Blok B No. 20 Jl. Raya Perancis, Kel. Kosambi
Timur, Kec. Kosambi, Kab. Tangerang, Prov. Banten
6
Bab II – Gambaran Umum Perusahaan
1. Komisaris
Tugas
- Melakukan evaluasi terhadap hasil yang diberikan oleh
perusahaan
- Mengawasi jalannya perusahaan
- Memberikan saran dan masukan kepada perusahaan agar dapat
berkembang menjadi lebih baik
- Bertanggungjawab apabila perusahaan mengalami kerugian
8
Bab III – Organisasi dan Manajemen
Wewenang
- Memilih direktur untuk perusahaan
2. Direktur
Tugas
- Membuat rencana dan mengelola segala hal yang dibutuhkan
oleh perusahaan
- Menjalankan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
- Menganalisis permasalahan teknis yang terjadi di perusahaan
dan memberikan solusi untuk mengatasinya
Wewenang
- Memberikan evaluasi kepada bawahannya tentang kinerja
mereka selama bekerja
- Membuat semua peraturan yang berhubungan dengan seluruh
proses kerja di perusahaan
- Memberhentikan atau menaikkan jabatan pekerja di perusahaan
3. Penanggungjawab Teknis
Tugas
- Membuat berbagai macam dokumen ndustryative tentang
proses kerja di perusahaan
- Memahami peraturan mengenai dokumen yang akan
diserahkan ke Kementerian Kesehatan
- Bertanggungjawab mengenai hasil dari produksi alat kesehatan
atau medis
Wewenang
- Melaksanakan proses yang dibutuhkan saat memproduksi alat
kesehatan
4. Penanggungjawab Distribusi
Tugas
- Membuat dan mempersiapkan berbagai macam dokumen yang
dibutuhkan untuk izin distribusi
- Membaca dan memahami peraturan dalam mengatur izin
distribusi
Wewenang
- Melaksanakan proses distribusi alat kesehatan
5. Staff
Tugas
- Mengawasi proses-proses teknis yang terjadi di perusahaan dari
awal hingga akhir
- Memberi laporan kepada penanggungjawab teknis dan
distribusi
Wewenang
- Melakukan koordinasi untuk proses produksi yang sedang dan
akan dilakukan
- Memberikan evaluasi kepada seluruh operator
6. Operator Quality
Tugas
- Membuat, mencatat, dan melaporkan hasil dari quality check
terhadap produk jadi
- Berkoordinasi dengan operator produksi untuk memperbaiki
dan meningkatkan efisiensi dalam proses pembuatan produk
Wewenang
7. Operator Produksi
Tugas
- Membuat, mencatat, dan melaporkan hasil produksi kepada
admin produksi
- Berkoordinasi dengan operator quality untuk memperbaiki dan
meningkatkan efisiensi dalam proses pembuatan produk
Wewenang
- Memberi saran dan masukan kepada operator quality tentang
proses yang berlangsung pada saat produksi
- Melakukan service and maintenance terhadap mesin produksi
8. Admin Produksi
Tugas
- Mencatat dan melaporkan hasil produksi dan sisa bahan baku
- Menjadwalkan pemesanan bahan baku untuk produksi di masa
yang akan datang
Wewenang
- Mengatur jadwal pemesanan untuk bahan baku
- Memperbaiki penjadwalan proses produksi untuk
meningkatkan efisiensi
elastic, dan 3 orang sebagai pengemas barang. Di bagian produksi mob cap,
terdapat 2 orang sebagai operator mesin dan 3 orang sebagai pengemas
barang. Di bagian APD, terdapat 3 orang sebagai penjahit APD dan 2 orang
sebagai pengemas barang.
PT. Intipolar Sarana Medika membagi jam kerja ke dalam 2 shift, yaitu
shift pagi dimulai dari jam 7 hingga jam 6 sore dan shift malam yang dimulai
dari jam 7 malam hingga jam 6 pagi. Setiap shift memiliki waktu istirahat
selama 1 jam dimulai dari jam 12 hingga jam 1.
PEMASARAN
Produk yang diproduksi oleh PT. Intipolar Sarana Medika adalah produk
medis yang merupakan produk sekali pakai yaitu masker, mob cap, dan APD
dengan merk Sanos. Sistem produksinya adalah make to stock sehingga
perusahaan akan terus memproduksi barang-barang tersebut untuk disimpan
sampai terdapat permintaan.
Untuk masker medis, terdiri dari 3 lapis yaitu spunbond 25 gsm untuk
lapisan pertama dan ketiga serta meltblown 20 gsm untuk lapisan kedua
sehingga sesuai dengan SNI untuk masker medis.
PROSES PRODUKSI
Berikut ini merupakan bahan baku dan bahan penolong yang digunakan
oleh PT. Intipolar Sarana Medika dalam proses produksinya. Untuk masker,
bahan baku yang digunakan adalah spunbond dan meltblown, untuk mobcap,
bahan baku yang digunakan adalah spubond, dan untuk APD, bahan baku
yang digunakan adalah spunbond dan microporous.
Hydrophobic
Spunbond
penahan air
1 Masker
Filter bakteri
Meltblown
virus
Hydrophobic
2 Mob Cap Spunbond
penahan air
Hydrophobic
Spunbond
penahan air
atau 10 jam kerja dimana setiap produk yang dihasilkan oleh mesin langsung
diinspeksi oleh operator dari mesin tersebut untuk menentukan apakah produk
tersebut merupakan produk ok, hold, atau reject. Produk yang masuk ke
dalam kategori ok akan dikemas ke dalam satu box yang berisi 50 produk dan
dapat segera dipindahkan ke gudang barang jadi.
Sesuai dengan sistem produksi Make To stock, maka bahan baku akan
terus dibeli dan disiapkan oleh admin produksi agar tidak terjadi kekurangan
saat proses produksi barang jadi. Setiap bahan baku memiliki lead time yang
berbeda. Spunbond memiliki lead time 2 minggu, meltblown dan microporous
memiliki lead time 3 minggu.
Operasi 4 2245,2 s
Penyimpanan 1 5,44 s
Menunggu 0 0 Sekarang
2381,75 s
Lambang
Jarak
No. Uraian Kegiatan Jumlah Waktu (s)
(cm)
Spunbound dan
benang karet diambil
1
dari gudang bahan 1 348,7 5,44
baku
Spunbond di
pindahkan dari gudang
2 bahan baku ke tempat 1 2260 49,21
produksi
1
Memasukkan bahan
3 - 300
baku ke mesin
4 1800
Set Up Mesin -
6 Quality Check 50 -
75
1
7 Pengemasan barang jadi - 25,2
1
8
450 6,9
Memindahkan mobcap ke
gudang barang jadi
TEKNOLOGI
Lama dari pelatihan berkisar antara satu sampai dua hari karena untuk
menggunakan mesin body masker dan mesin elastic memiliki tingkat
kesulitan yang rendah dan setelah itu pekerja langsung dapat memulai
pekerjaannya.
setiap lantai juga disediakan tempat cuci tangan, toilet, hand sanitizer, dan
kotak P3K yang sudah dilengkapi dengan pedoman untuk menjalankan
protokol kesehatan.
2 Mesin Elastic 2 3
4 Mesin Jahit 3 3
Pada lantai 3, ruang bahan baku untuk seluruh produk, ruang produksi
APD, ruang pimpinan, ruang meeting, mushola, satu tangga untuk menuju
lantai 2 dan lantai 4, serta kamar mandi.
Pada lantai 4, terdapat teras dan ruang makan untuk para karyawan
ketika istirahat dan satu tangga untuk menuju lantai 3.
FINANSIAL
Biaya investasi yang dimiliki oleh PT. Intipolar Sarana Medika adalah
perizinan dari pemerintah untuk memproduksi dan mengedarkan alat-alat
kesehatan, tempat produksi empat lantai yang setiap lantainya memiliki
luas 54 m2, dan mesin-mesin untuk memproduksi masker medis, mob cap,
dan APD. Selain itu, biaya investasi lainnya disalurkan ke peralatan dan
perlengkapan untuk mendukung proses produksi dan distribusi produk
seperti mobil box dan truk.
31
Bab VIII –Finansial
Sejauh ini, belum ada kondisi yang tidak aman di dalam PT. Intipolar
Sarana Medika karena seluruh pekerja diwajibkan untuk mengikuti
peraturan K3 dan tidak ada mesin serta peralatan yang mengalami
kerusakan. Untuk tindakan tidak aman, bisa disebabkan oleh human error
pada saat melakukan pekerjaan yang dapat berubah menjadi kecelakaan
kerja. Contohnya adalah saat pekerja melakukan penjahitan di dalam
proses produksi APD dank arena human error, jari tangan pekerja masuk
ke dalam mesin jahit dan terjadi sebuah kecelakaan kerja yang harus
segera ditangani.
34
Bab IX –Keselamatan Kerja dan Hygiene Perusahaan
KUALITAS
PT. Intipolar Sarana Medika masih belum memiliki alat khusus untuk
mengendalikan kualitas dari produk yang mereka produksi. Pengendalian
kualitas dilakukan secara manual menggunakan perbandingan produk
dengan master yang sudah tersedia.
40
Bab X – Kualitas
Untuk setiap produk yang dihasilkan dalam satu shift, maka akan
dilakukan pencatatan untuk jumlah produk dalam kategori ok, hold, dan
reject yang dihasilkan di dalam sebuah form. Setelah pencatatan untuk satu
shift selesai, maka akan ditentukan deskripsi kecacatan dari produk yang
masuk ke dalam kategori hold dan reject. Hal berikutnya adalah
menghitung persentase produk cacat dari setiap proses produksi pada satu
shift dengan menggunakan data yang sudah didapatkan sebelumnya.
jadi yang cacat, namun masuk di dalam kategori hold, maka produk
tersebut harus disimpan terlebih dahulu untuk dilakukan inspeksi ulang.
Jika cacat yang terjadi hanya cacat warna karena tidak sesuai dengan
permintaan konsumen, maka produk tetap dapat digunakan untuk
kebutuhan K3 di dalam perusahaan. Apabila produk jadi termasuk ke
dalam kategori reject, maka produk tersebut harus dihancurkan dan
dibuang karena tidak memenuhi standar penggunaan alat kesehatan di
Indonesia. Hal ini merupakan salah satu kelemahan dari proses produksi
alat kesehatan karena apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan
standar, maka produk tersebut tidak bisa digunakan sama sekali dan tidak
bisa diubah menjadi produk lain.
PEMBAHASAN UMUM
11.2. PEMASARAN
dan APD dengan merk Sanos. Sistem produksinya adalah make to stock
sehingga perusahaan akan terus memproduksi barang-barang tersebut
untuk disimpan sampai terdapat permintaan. PT. Intipolar Sarana Medika
dapat langsung menjual produknya ke end user atau ke perusahaan lain
sebagai distributor karena sudah memiliki ijin distribusi dan ijin edar.
Konsumen juga dapat memilih dan menentukan sendiri bahan yang ingin
digunakan untuk produk yang akan mereka beli namun harus memberi
konfirmasi terlebih dahulu sebelum memesan. Untuk strategi pemasaran,
PT. Intipolar Sarana Medika masih menggunakan pengiriman email
langsung ke perusahaan lain di seluruh Indonesia yang membutuhkan alat
kesehatan untuk memasarkan produk mereka karena di masa pandemi
seperti ini, permintaan terus bertambah sehingga strategi pemasaran seperti
iklan belum diperlukan.
up mesin agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Apabila set-up sudah berhasil, maka proses
produksi dapat berjalan selama satu shift atau 10 jam kerja dimana setiap
produk yang dihasilkan oleh mesin langsung diinspeksi oleh operator dari
mesin tersebut untuk menentukan apakah produk tersebut merupakan
produk ok, hold, atau reject. Produk yang masuk ke dalam kategori ok
akan dikemas ke dalam satu box yang berisi 50 produk dan dapat segera
dipindahkan ke gudang barang jadi.
11.4. TEKNOLOGI
Seluruh mesin sudah masuk dalam kategori semi otomatis dan memiliki
sensor yang memadai sehingga dapat menambah efisiensi dari proses
produksi. PT. Intipolar Sarana Medika mewajibkan melakukan pelatihan
kepada karyawan baru yang ditempatkan sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Lama dari pelatihan berkisar antara satu sampai dua hari
karena untuk menggunakan mesin body masker dan mesin elastic
memiliki tingkat kesulitan yang rendah dan setelah itu pekerja langsung
dapat memulai pekerjaannya.
11.6. FINANSIAL
11.8. KUALITAS
KESIMPULAN
12.1. KESIMPULAN
12.2. SARAN-SARAN
Kata kunci : sistem produksi, waste dan waktu tunggu, sistem Kanban, spunbond,
dan tali elastis
BAB XIII
PENDAHULUAN
1. Proses produksi dilakukan setiap harinya pada bulan Januari, Februari, dan
Maret yaitu 90 hari kerja.
2. Mesin produksi tidak pernah mengalami kerusakan.
3. Waktu set up untuk spunbond dan tali elastis adalah 2,5 menit untuk setiap
raw material.
METODOLOGI PENELITIAN
dengan topik permasalahan penulis. Maka dari itu, dapat diketahui bahwa
beberapa teori seperti produksi, sistem JIT (Just In Time), dan metode kanban
dapat diuraikan dan diperjelas di dalam studi kepustakaan.
D( M + P)(1+S )
N≥
Q
S = Faktor keamanan
STUDI KEPUSTAKAAN
15.1. PRODUKSI
Menurut Ginting (2007) Sistem JIT atau bisa disebut juga just in time
merupakan integrasi dari berbagai aktivitas untuk mencapai produksi dengan
volume tinggi dengan menggunakan minimum bahan baku, WIP, dan produk
jadi. Sistem JIT juga merupakan sebuah sistem produksi yang mewajibkan
proses produksi berjalan sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan
sebelumnya untuk mengurangi biaya dari waste yang terjadi apabila tidak
tepat waktu dan meningkatkan efisiensi produksi. Sistem JIT dibutuhkan oleh
perusahaan yang memproduksi berbagai macam jenis produk dengan jumlah
yang banyak. Sistem JIT memiliki beberapa kelebihan yaitu bahan baku untuk
61
Bab XV – Studi Kepustakaan
proses produksi hanya didapatkan pada saat tepat dibutuhkan sehingga dapat
mengurangi biaya dan apabila terdapat perubahan permintaan produk jadi,
maka penumpukan produk di gudang barang jadi dapat dihindari. Namun
sistem JIT juga memiliki kelemahan dimana tidak memiliki persediaan bahan
baku yang memadai sehingga apabila terjadi kecacatan pada bahan baku,
maka tidak ada bahan baku cadangan yang dapat menggantikan bahan baku
yang rusak tersebut, dalam kata lain, sistem JIT memiliki zero tolerance
terhadap kesalahan.
Taiichi Ohno yang merupakan salah satu pemegang Toyota pada tahun
1951 selain dengan Eiji Toyoda membuat sebuah metode yaitu metode
Kanban di dalam sistem JIT yang merupakan sebuah alat untuk
mengendalikan aliran-aliran di dalam proses produksi seperti aliran material
dengan menggunakan kartu untuk memberi perintah kepada stasiun kerja
tertentu untuk mengirimkan atau memindahkan komponen ke tempat tertentu.
hingga menjadi produk jadi yang disimpan di gudang barang jadi, sistem
dorong sangat tepat untuk digunakan di perusahaan yang memiliki sistem
produksi make to stock dimana perusahaan terus menerus melakukan proses
produksi hingga produk jadi disimpan dan ditumpuk di gudang barang jadi.
Maka dari itu, sistem tarik merupakan proses dengan aliran ganda dan sistem
dorong merupakan proses dengan aliran tunggal.
D(M + P)(1+ S)
N≥
Q
S = Faktor keamanan
Pengumpulan data pada kasus ini merupakan hasil rekap data yang
didapatkan oleh peneliti selama satu bulan bekerja di PT. Intipolar Sarana
Medika. Berikut merupakan data hasil produksi mobcap dari bulan Januari
2021 hingga bulan Maret 2021.
Faktor penyesuaian
Excellent = 80
P = 80/60 = 1,333
Total 10
Total 8
Total 14
Total 8
Tabel 16.7. merupakan waktu baku dari setiap proses yang telah
didapatkan dengan cara menambahkan waktu normal dengan allowance
yang sudah ditentukan.
Panjang 1 mobcap = 50 cm
15000 x 1
1. D = =¿ 0,417/detik
10 x 60 x 60
1 x 2,4
2. Waktu Perakitan Kanban = =9600 detik
0,00025
3. Total Waktu Tunggu = 9600 + 179,3285 + 83,047 + 44,254
= 9906,6295 detik
0,417 ( 9906.6295+150 )( 1+0,75 )
4. N ≥ 1 8338,825
= =2,085
4000 4000
N=3
N dibagi lagi dengan 4000 karena 1 bahan baku spunbond
dapat menghasilkan 4000 mobcap.
Panjang 1 mobcap = 50 cm
15000 x 1
1. D = =¿ 0,417/detik
10 x 60 x 60
1 x 2,4
2. Waktu Perakitan Kanban = =19200 detik
0,000125
3. Total Waktu Tunggu = 19200 + 179,3285 + 83,047 + 44,254
= 19506,6295 detik
0,417 ( 19506,6295+150 ) ( 1+0,75 )
4. N ≥ 1 14344,4254
= =7,17
2000 2000
N=8
N dibagi lagi dengan 2000 karena 1 bahan baku tali elastis dapat
menghasilkan 2000 mobcap.
12:50, mesin sudah dapat bekerja lagi, namun karena jam 12:00
hingga jam 13:00 merupakan jam untuk istirahat, maka
pengiriman akan ditunda selama 1 jam.
17.1. ANALISA
Sistem JIT atau bisa disebut juga just in time merupakan integrasi dari
berbagai aktivitas untuk mencapai produksi dengan volume tinggi dengan
menggunakan minimum bahan baku, WIP, dan produk jadi. Sistem JIT juga
merupakan sebuah sistem produksi yang mewajibkan proses produksi berjalan
sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya untuk mengurangi biaya
dari waste yang terjadi apabila tidak tepat waktu dan meningkatkan efisiensi
produksi.
Metode Kanban pada sistem JIT yang merupakan sebuah alat untuk
mengendalikan aliran-aliran di dalam proses produksi seperti aliran material
dengan menggunakan kartu untuk memberi perintah kepada stasiun kerja tertentu
untuk mengirimkan atau memindahkan komponen ke tempat tertentu. Kanban
memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai pengendali visual dari suatu komponen
dimana di dalamnya terdapat informasi dari komponen tersebut, sebagai alat untuk
meningkatkan produktivitas dan memperbaiki proses produksi apabila terdapat
keterlambatan. Di dalam metode Kanban, terdapat sistem tarik dan sistem dorong.
Kedua sistem tersebut memiliki cara kerja yang berbeda dimana pada sistem tarik,
proses terakhir dari suatu proses produksi merupakan titik awal dimana proses
selanjutnya harus memberikan perintah ke proses sebelumnya untuk memberikan
komponen dan proses sebelumnya tidak dapat memberikan komponen ke proses
selanjutnya apabila belum mendapatkan perintah. Sedangkan pada sistem dorong,
material terus didorong ke proses selanjutnya hingga menjadi produk jadi yang
disimpan di gudang barang jadi, sistem dorong sangat tepat untuk digunakan di
perusahaan yang memiliki sistem produksi make to stock dimana perusahaan terus
menerus melakukan proses produksi hingga produk jadi disimpan dan ditumpuk
80
Bab XVII – Analisa dan Evaluasi
di gudang barang jadi. Maka dari itu, sistem tarik merupakan proses dengan aliran
ganda dan sistem dorong merupakan proses dengan aliran tunggal.
Waktu untuk membuat 1 buat mobcap adalah 2,4 detik. Setiap satu gulung
spunbond, memiliki panjang 200000 meter dan setiap satu gulung tali elastis
memiliki panjang 100000 meter. Mobcap memiliki panjang 50 cm, maka dari itu,
satu gulung spunbond dapat menghasilkan 4000 mobcap, dan satu gulung tali
elastis dapat menghasilkan 2000 mobcap. Kedua bahan baku tersebut dibutuhkan
satu sama lain sehingga untuk satu gulung spunbond harus menyediakan dua
gulung tali elastis. Dan karena waktu kerja yang dimiliki adalah 10 jam, maka
didapatkan perhitungan jumlah kanban penarikan yang beredar untuk spunbond
adalah 3 buah dan untuk tali elastis adalah 8 buah.
12:50, mesin sudah dapat bekerja lagi, namun karena jam 12:00 hingga jam 13:00
merupakan jam untuk istirahat, maka pengiriman akan ditunda selama 1 jam.
17.2. EVALUASI
18.1. KESIMPULAN
18.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA