Anda di halaman 1dari 7

DATABASE

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Sistem Informasi Keperawatan
Dosen Pengampu : Ns. Gede Arya Bagus Arisudhana, S.Kep.,M.Kep

OLEH
PUTU NILA SEPTIA
C1120072
3B KEPERAWATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2021
1. Konsep Database
Konsep dasar database dari basis data adalah kumpulan dari catatan -catatan
atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari
jenis fakta yang tersimpan didalamnya.
Jadi secara konsep basis data atau database adalah kumpulan dari data-data yang
membentuk suatu berkas (file) yang saling berhubungan (relation) dengan tatacara yang
tertentu untuk membentuk data baru atau informasi. Atau basis data (database)
merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan (relasi) antara satu dengan
yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan skema atau struktur tertentu. Pada
komputer, basis data disimpan dalam perangkat hardware penyimpan, dan dengan
software tertentu dimanipulasiunruk kepentingan atau keguanaan tertentu. Hubungan
atau relasi data biasanya ditunjukkan dengan kunci (key) dari tiap file yang ada.
2. Pengertian Database
Database atau basis data adalah kumpulan informadi yang disimpan di dalam
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program
komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang
digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem
manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data
dipelajari dalam ilmu informasi. Basis data merupakan aspek yang sangat penting
dalam sistem informasi karena berfungsi sebagai gudang penyimpanan data untuk
diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data,
menghidari duplikasi data, menghindari hubungan antar data yang tidak jelas dan juga
update yang rumit.Proses memasukkan dan mengambil data ke dan dari media
penyimpanan data memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan sistem
manajemen basis data (database management system (DBMS). DBMS merupakan
sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna basis data (database user) untuk
memelihara, mengontrol dan juga mengakses data secara praktis dan efisien.
3. Jenis-jenis Database
a. Operational Database
Operational Database atau sistem manajemen basis data operasional biasa
digunakan untuk memperbarui data secara real-time
b. Analytical Database
Tipe analytical database merupakan database yang dapat menyimpan dan
mengelola big data, termasuk bisnis, pasar, dan data pelanggan untuk analisis
business intelligence BI). Terdiri dari data dan informasi yang diringkas agar mudah
untuk dibaca.
c. Data Warehouse
data warehouse (DW) memiliki tujuan untuk menyimpan data dari waktu ke waktu.
Data yang tersimpan merupakan database operasional. Basis data pada warehouse
bisa menjadi sumber utama dalam mencari informasi yang telah diperiksa, diubah,
dan terintegrasi.
d. Distributed Database
distributed database, terdiri dari dua berkas atau lebih serta terletak di situs yang
berbeda, baik di jaringan yang sama maupun di jaringan yang berbeda sama sekali
e. End-User Database
nd-User Database merupakan basis data yang dikembangkan oleh end-user itu
sendiri melalui workstation mereka
f. Real-Time Database
Real-time database adalah model data yang sistem pengolahannya dibuat guna
menangani beban kerja suatu lembaga besar seperti negara
g. Relational Database
alam sistem manajemen basis data relasional (RDBMS), hubungan setiap data
memiliki sifat yang relasional serta tersimpan dalam bentuk kolom dan baris.
h. External Database
External database adalah basis data yang menyediakan akses untuk pihak eksternal.
Seperti sebuah layanan komersial yang meminta feedback berupa biaya untuk
mengakses sebuah produk jasa
i. Navigational Database
Melalui basis data navigasi, pengguna bisa menemukan informasi yang dituju
dengan memberikan sebuah kata kunci yang sesuai. Biasanya, informasi tersebut
berupa objek yang ditemukan melalui beberapa referens
j. Hypermedia Database
Basis data tipe ini memungkinkan berbagai laman multimedia yang saling
berhubungan dan bisa diakses dengan fitur hyperlink. Melalui “home page”, laman
web lainnya dapat dihubungkan dengan cara menambah kode alamat URL sumber
lainnya.
k. In Memory Database
Sistem database melalui penggunaan dan fungsinya ternyata memiliki 12 jenis tipe
yang berbeda. Pada artikel ini kita akan membahas apa saja 12 tipe database yang
selama ini beroperasi. Baca terus artikel ini hingga akhir supaya mendapat info
lengkapnya.
l. Document Oriented Database
Document oriented database menyimpan setiap catatan sebagai dokumen yang
memiliki keunikan khusus. Sejumlah field apapun dapat ditambahkan melalui
dokumen. Field tersebut juga dapat diisi dengan beberapa bagian data
4. Klasifikasi Database
Klasifikasi Database Berdasarkan Kegunaan Selain dari jenis data yang terdapat di
dalamnya, database juga dapat diklasifikasikan berdasarkan kegunaan atau tujuan dari
database itu sendiri.
1. Database transaksional (transactional database) adalah tipe database yang
paling umum digunakan. Dalam database ini, semua entri atau isi di dalamnya
bersifat transaksi, yang berarti satu entri mewakili sebuah transaksi. Sebuah
transasksi dapat bersifat finansial (seperti adanya terjadi perpindahan / pergerakan
uang antar akun pada sistem bank) atau retail (katalog produk, jumlah produk, dan
sebagainya). Pendek kata, sebuah wujud transaksi dalam sebuah database dapat
dianalogikan sebagai sebuah proses kerja kecil dari sebuah bagian besar. Database
transaksional seringkali juga ditemui mengakomodir proses dalam jumlah besar.
Tidak jarang dalam sebuah database transaksional mengalami jutaan proses
transaksi dalam satu hari. Dengan sifatnya yang mengakomodir transaksi dalam
jumlah besar, maka kecepatan akses juga menjadi kunci utama dari database ini.
Untuk menunjang kecepatan akses, baik itu proses baca dan tulis, maka dikenal
juga sebuah proses bernama normalisasi database. Proses normalisasi ini
dilakukan dengan memecah sebuah table besar menjadi beberapa table kecil yang
masing – masing mewakili sebuah proses tertentu saja, sehingga performa akses
database dapat ditingkatkan. Namun proses ini bukan tanpa efek samping. Efek
samping yang ditimbulkan adalah meningkatnya kompleksitas proses query.
Database transaksional juga dikenal dengan istilah Online Transactional
Processing (OLTP).
2. Database Analitikal Berbeda dengan database transaksional, di mana kegunaan
utamanya adalah menyokong / mengakomodir transaksi dengan cepat, database
analitikal dirancang untuk mendukung pengambil keputusan yang perlu melakukan
query data dan mengambil gambaran besar dari kumpulan data yang di-query.
Data yang diambil dan dimasukan ke dalam database analitikal seringkali bersifat
mentah untuk diolah menjadi sebuah informasi yang dapat dipahami. Informasi
tersebut akan sangat berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan. Pada
umumnya, database analitikal memiliki langkah – langkah yang mirip dan terbagi
menjadi beberapa bagian:
a. Pemasukan Data / Data Ingestion
Data-data dari sumbernya (pada umumnya database transaksional) diterima secara
mentah. Sumber – sumber data dapat sangat bervariasi, baik dari kegunaan, tipe,
maupun informasi yang dimilikinya. Data yang diambil kemudian akan ditampung
ke dalam sebuah wadah penyimpanan sementara untuk diproses lebih lanjut.
b. Transformasi Data / Data Transformation
Dengan berbagai sumber pengambilan data, secara langsung juga akan
berpengaruh terhadap struktur dan informasi yang dimiliki dari berbagai sumber
tersebut. Data-data yang sudah diambil juga kadang dapat memiliki anomali yang
perlu dibersihkan. Pada proses transformasi data inilah, data dari berbagai sumber
tersebut dibersihkan dan diterapkan format umumnya atau juga dapat diterapkan
agregasi data. Pada umumnya, proses transformasi data inilah yang cenderung
paling rumit dan dapat berpotensi bersifat kontinyu.
c. Query Data / Data Querying data yang sudah ditransformasi dan dibersihkan
kemudian dapat di-query. Hasil dari query yang dijalankan dapat berupa informasi
yang dapat mengindikasikan masalah, atau informasi tertentu yang diinginkan.
d. Visualisasi Data / Data Visualization data yang dikembalikan dari hasil sebuah
query ini dapat ditetapkan untuk direpresentasikan ke dalam sebuah visual, seperti
grafik, bagan, dan lain-lain. Pada langkah terakhir inilah, database analitikal
dikonsumsi oleh pengambil keputusan untuk mengidentifikasi masalah yang
terjadi atau menjadi dasar untuk inovasi ke depan dari sebuah perusahaan /
korporasi yang dijalankan
5. Komponen Database
1. Pengguna

Komponen basis data yang pertama ialah pengguna atau user. Pengguna ini bisa
dianggap sebagai orang-orang yang mempunyai wewenang untuk melakukan interaksi
dengan sistem basis data dan mereka membutuhkan informasi yang ada didalamnya.
Pengguna ini dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok sebagai berikut.

a. Application Proggrammer atau Programmer Aplikasi yaitu pengguna yang mempunyai


tugas untuk membuat suatu program aplikasi guna mengakses basis data dengan bahasa
pemrograman tertentu
b. End User yaitu pengguna yang didasarkan pada cara mereka melakukan interaksi
dengan sistem basis data yang terdiri atas naive user, casual user, specialized user
bahkan termasuk pula kelompok sebelumnya yaitu application programmer
c. Designer yaitu mereka yang bertugas mendesain basis data
d. Administrator yaitu mereka yang memiliki wewenang mengendalikan seluruh sistem
basis data
2. Data

Ini adalah kumpulan tabel atau file yang membentuk suatu basis data. Berkenaan dengan
komponen basis data satu ini, ada yang disebut dengan entitas dan atribut. Adapun entitas itu
ialah konsep, kejadian, tempat atau bahkan orang yang informasinya akan disimpan. Sementara
atribut ialah sebutan untuk mewakili entitas.Misalnya di sini entitas seorang mahasiswa yang
kuliah di suatu perguruan tinggi. Mahasiswa tersebut mempunyai atribut berupa jenis kelamin,
alamat, nomor induk, nama dan lain sebagainya. Informasi dari mahasiswa yang bersangkutan
diproses menjadi sebuah file lalu digabungkan dengan file mahasiswa yang lainnya sehingga
membentuk data tentang kemahasiswaan.

3. Software DBMS

DBMS atau Database Management System adalah software yang dapat dimanfaatkan untuk
mengelola basis data. Dengan DBMS ini, siapapun yang berkepentingan dengan basis data bisa
memelihara, mengakses sekaligus mengontrol data dengan lebih mudah dan efisien.

Bahkan software ini juga menerapkan mekanisme khusus sebagai langkah pengamanan data.
Dengan adanya DBMS pula, para pengguna yang masih awam juga bisa lebih mudah
menggunakan data yang dimaksud tanpa perlu repot-repot memahami kompleksitas struktur
data tersebut.

4. Sistem Operasi

Ini adalah perangkat lunak yang akan memfungsikan, mengendalikan semua sumber daya
sekaligus melakukan operasi dasar yang ada pada sistem komputer. Sistem operasi ini tentunya
harus sesuai dengan software pengelolaan basis data yang akan digunakan. Contoh sistem
operasi ialah Windows XP, Unix, Linux, Windows 9x dan lain-lain.

5. Hardware

Hardware atau perangkat keras ialah berbagai hal yang berperan sebagai pendukung operasi
pengolahan data. Hardware ini meliputi memori, terminal dan perangkat komputer lainnya.
Mengenai komputer, jika melihat pada data yang diolah maka terdapat 3 jenis komputer yang
bisa dikenali yaitu.

a. Komputer analog untuk mengendalikan atau mengatur suatu mesin sehingga komputer
ini banyak digunakan sebagai alat untuk memantau denyut jantung, seismograf analog
dan voltase listrik
b. Komputer digital atau komputer PC yang memiliki kemampuan lebih baik
dibandingkan dengan komputer analog karena bisa melakukan operasi logika,
menyimpan data serta mengolah data dengan lebih tepat
c. Komputer hybrid ialah gabungan dari komputer digital dengan komputer analog.
Komputer jenis ini mempunyai kinerja yang lebih cepat serta lebih tepat sehingga
banyak diaplikasikan sebagai mesin robot yang ada di pabrik

Anda mungkin juga menyukai