Makalah Studi Kelayakan
Makalah Studi Kelayakan
Disusun oleh:
Sesilia Rakma Safitri (21110013)
KDB =
2
Luas dasar bangunan 36 m
×100 %= ×100 %=44,44 %
Luas kavling bangunan 81 m2
KLB
Luas lantai bangunan 36 m2
¿ ×100 %= ×100 %=44,44 %
Luas kavling bangunan 81 m2
4. Aspek Finansial
Pemasukan dan Biaya-biaya Proyek
1. Pemasukan Proyek
Dalam pembangunan Perumahan Griya Tegal Asri terdapat
3 sumber pemasukan proyek yaitu modal sendiri
perusahaan, pinjaman bank dan penjualan rumah. Modal
sendiri yang dikeluarka pada bulan September 2016 oleh
perusahaan sebanyak Rp. 1.500.000.000,00. Harga rumah
per unit meningkat setiap tahunnya. Harga rumah per unit
tahun 2016 sebesar Rp. 133.500.000,00, tahun 2017 sebesar
Rp. 141.000.000,00, dan tahun 2018 Rp. 148.500.000,00.
Untuk menambah kas saat awal proyek, dimana modal
sendiri tidak mecukupi maka dilakukan pinjaman dana dari
bank sebesar Rp. 10.000.000.000,00.
2. Biaya-biaya Proyek
a. Biaya pembelian lahan
Pembelian lahan dilakukan pada bulan September
2016 dengan harga lahan tersebut sebesar Rp.
5.000.000.000,00.
b. Biaya perizinan
Biaya perizinan yang dikeluarkan dalam
pembangunan Perumahan Griya Tegal Asri yaitu
biaya perizinan lahan yang meliputi izin prinsip,
izin pemanfaatan tanah (IPT), izin site plan, izin pell
banjir, izin mendirikan bangunan (IMB) induk, dan
sertifikat hak milik (SHM) yang dibayar Bulan
September 2016 sebesar Rp.250.000.000,00.
Selanjutnya biaya IMB pecah sebesar
Rp.800.000,00 per unit dan biaya balik nama SHM
sebesar Rp.3.500.000,00 per unit yang dibayar saat
uang KPR dari bank cair.
c. Biaya penataan lahan
No Uraian Biaya Total Harga
1. Pematangan lahan Rp. 215.160.000,00
2. Pekerjaan jalan Rp. 125.000.000,00
3. Pekerjaan drainase Rp. 74.490.000,00
4. Pekerjaan tembok pagar Rp. 11.907.310,00
5. Pekerjaan gate Rp. 10.000.000,00
perumahan
Jumlah Rp. 436.557.310,00
f. Biaya pajak
1. BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan)
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Jembrana Nomor 6 Tahun 2011, nilai BPHTB dihitung
dengan cara sebagai berikut
BPHTB = (NJOP-NPOPTKP) X 5%
Ket :
NJOP = Nilai Jual Objek Pajak
NPOPTKP = Nilai Perolehan
Objek Pajak Tidak Kena Pajak
(ditentukan Rp. 60.000.000,00)
Sehingga nilai BPHTB =
( Rp .5.000 .000 .000,00−Rp . 60.000.000,00 ¿ ×5 %=Rp . 247.000.000,00
2. PPh
Perumahan Griya Tegal Asri merupakan proyek
rumah tapak sejahtera bersubsidi dengan luas
bangunan per unit 36 m2 dan luas tanah kaveling
per unit tidak kurang dari 81 m2 . Harga jual rumah
pada Perumahan Griya Tegal Asri tahun 2018
sebesar Rp.133.500.000,00, tahun 2017 sebesar
Rp.141.000.000,00, dan tahun 2018
Rp.148.500.000,00.
Untuk suku bunga 15% per tahun pada kondisi pendapatan tetap dan biaya naik
20% diketahui PWB total sebesar Rp29.061.063.199,00 dan PWC total sebesar
Rp25.880.720.902,00. Sehingga
NPV = Rp29.061.063.199,00 – Rp25.880.720.902,00 = Rp3.180.342.297,00 > 0.
Jadi proyek masih menguntungkan/layak dilaksanakan.
2) Benefit Cost Ratio (BCR)
Diketahui PWB total sebesar Rp. 29.061.063.199,00 dan PWC total
sebesar Rp. 25.880.720.902,00 maka perhitungan BCR saat pendapatan
tetap dan biaya naik 20%
PWB 29.061.063 .199,00
BCR= = =1,123
PWC 25.880 .720 .902,00
Dari perhitungan BCR didapat nilai BCR sebesat 1,123˃1, maka proyek
masih layak.