Edema paru akut adalah siatu akumulasi dari cairan ektravaskular pada parenkim paru. Dua tipe utama
dari edema paru ada kardiogenik dan non kardiogenik.
Penanganan infark ventrikel kanan diawali dengan pengisian cairan, tetapi ada beberapa
penelitian terbaru menunjukan adanya efek buruk dari pemberian cairan yang berlebihan.
Ketika infark pada ventrikel kanan terjadi, terapi yang adekuat dapat dicapai dengan pengisian
volum plasma dengan monitoring yang ketat. Terapi inisial untuk hipotensi pada pasien infark
ventrikel kanan tanpa kongesti pulmonal adalah dengan pengisian cairan, khususnya jika
estimasi tekanan vena sentral kurang dari 15 mmHg
Pada studi terdahulu , mempertahankan Preload ventrikel kanan dengan loading cairan 40
ml/menit dengan total s/d 2 Liter dapat memperbaiki hipotensi dan meningkatkan Cardiac
Output. Dengan mempertahankan tekanan atrium kanan <18 mmHg untuk mencegah overload
cairan. Studi klinis belakangan menunjukan berbagai macam respon terhadap pemberian cairan
agresif dengan target PCWP 18-24 mmHg. Beberapa studi ada juga yang menunjukan tidak
adanya peningkatan cardiac output setelah loading cairan.
Berisha dkk, menjelaskan pada sebuah studi dengan infark ventrikel kanan, maksimal stroke
ventrikel kanan terjadi pada tekanan pengisian 10-14 mmHg, dan sebaliknya bila rerata tekanan
atrium kanan > 14 mmHg berhubungan dengan penurunan stroke ventrikel kanan. Taku Inohara
dkk. Menyebutkan tekanan kapiler pulmonal yang tepat terhadap stroke ventrikel kiri yang
optimal adalah 16 mmHg.
Rerata tekanan atrium kanan 10–15 mmHg merupakan target yang optimal untuk tekanan
pengisian ventrikel kanan
Gambar 2. Bagan penatalaksanaan gagal jantung kanan akut