Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 3

BAHASA INDONESIA
“MENGIDENTIFIKASI GENRE MIKRO PADA TEKS PROPOSAL
PENELITIAN DAN PROPOSAL KEGIATAN”

Disusun Oleh :

Andreas Maska 05201015

Annissa Fauzia Hasqa A. 05201017

Dwi Putri Adinasifa 05201024

Giannini Angelo E. L. 05201035

Luluk Majidah Ma’arif 05201045

Putriana Patrisia A. 05201071

Rayhan Hilman Zaki 05201074

Bahasa Indonesia B
Dosen Pengampu :
Yustina Fitriani, M.Pd.
GENRE MIKRO PADA TEKS PROPOSAL PENELITIAN

Struktur Teks Letak Kalimat Genre Mikro Fungsi Retoris

Latar Belakang Eksposisi Air bersih adalah salah satu


(Paragraf yang kebutuhan pokok demi menjaga
pertama kalimat kelangsungan hidup manusia.
yang pertama) Saat ini, 97,5% bumi kita terdiri
dari air, namun yang layak
dikonsumsi hanya 2,5 %. Ini
menunjukan begitu besar
jumlah air namun sedikit sekali
air yang bisa digunakan dalam
aktivitas sehari-hari. Kelangkaan
air bersih menyebabkan manusia
mencari cara lain untuk
mendapatkan air bersih, salah
satunya dengan menggunakan
desalinasi air laut

Latar Belakang Deskripsi Namun, air laut tidak bisa


(Paragraf yang langsung dikonsumsi karena
pertama kalimat mengandung ion klor, natrium,
yang ke 2) belerang, magnesium, kalsium
dan kalium, enam ion ini
Pendahuluan membentuk 99,28 % berat dari
air laut. Air laut mempunyai
rasa asin karena mengandung
garam NaCl sekitar 3% dan
rasa asam diakibatkan oleh
asam organik maupun asam
anorganik.

Latar Belakang Eksposisi Pisang dapat dipanen kapan saja,


(Paragraf ke 2 karena pertumbuhannya yang
kalimat yang sesuai dengan segala jenis musim.
pertama) Produksi pisang di Kalimantan
Timur merupakan yang
terbanyak dibandingkan
buah-buahan yang lainnya dan
pohon pisang hanya dapat
berbuah sekali semasa
hidupnya.

Latar Belakang Eksposisi Pada tahun 2005 menurut Dinas


(Paragraf ke 2 Pertanian Tanaman Pangan
kalimat yang ke Provinsi Kalimantan Timur
2) mencatat limbah pohon Pisang
Kepok di Kalimantan Timur
pertahunnya mencapai 42.904
ton per tahun dengan luas lahan
sekitar 391.000 Ha. Limbah
pohon pisang biasanya digunakan
sebagai bahan baku papan serat,
kompos, dan media tanam.

Tujuan Eksposisi Adapun tujuan dalam penelitian


ini adalah:
1. Mengkaji limbah batang
pohon Pisang Kepok (Musa
acuminata balbisiana Colla)
dapat digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan
membran untuk desalinasi air
laut.
2. Mengkaji efektivitas
penggunaan membran dari
limbah batang pohon pisang
untuk proses desalinasi air
laut.

Manfaat Eksposisi Adapun manfaat dari penelitian


ini diantaranya ialah
meningkatkan nilai guna dari
limbah pohon pisang sebagai
membran untuk proses
desalinasi air laut.

Kontribusi Eksposisi Adapun kontribusi dari penelitian


Penelitian ini adalah sebagai berikut:
Terhadap IPTEK 1. Memanfaatkan limbah
batang pohon pisang
menjadi produk yang
bernilai guna tinggi.
2. Mengembangkan membran
dengan menggunakan
limbah yang ada.

Keutamaan Eksposisi Tanpa air, keberlangsungan


Penelitian makhluk hidup di bumi akan
(Paragraf terancam. Semua makhluk hidup
pertama)
sangat memerlukan air untuk
bertahan hidup. Sebab, air
memiliki fungsi pelarut maupun
energi dalam tubuh. Air memiliki
fungsi penting untuk kehidupan
manusia, hewan, dan
tumbuhan.

Keutamaan Eksposisi Air bersih sangat diperlukan oleh


Penelitian semua makhluk hidup untuk
(Paragraf kedua) dikonsumsi agar terhindar dari
penyakit bahkan kematian.
Namun tidak semua wilayah
dapat memperoleh air bersih
yang cukup bahkan di Indonesia
sempat mengalami krisis air
bersih pada bulan maret tahun
2021 kemarin, sehingga tak
jarang suatu wilayah memiliki
lingkungan dengan tingkat
kebersihan yang rendah dan
sering terjangkit penyakit
karena kekurangan air bersih.

Keutamaan Eksposisi Balikpapan merupakan salah


penelitian satu kota yang memiliki banyak
(Paragraf Ketiga) pantai. Hal ini dapat
dimanfaatkan untuk mencukupi
air bersih di Indonesia dengan
cara desalinasi yaitu pemisahan
garam terlarut pada air laut.
Namun alat desalinasi memiliki
harga yang mahal dan jumlah
yang terbatas. Sehingga penulis
berinovasi membuat alat desalinasi
dari limbah batang pohon pisang
yang mana sangat mudah dijumpai
di kota Balikpapan yang
merupakan salah satu kota
penghasil pisang tertinggi di
Kalimantan Timur.

Temuan yang Deskripsi Luaran dari penelitian ini adalah:


ditargetkan 1. Publikasi dalam bentuk
artikel ilmiah dan artikel
populer.
2. Membran berbahan dasar
limbah batang pohon Pisang
Kepok.
3. Laporan kemajuan dan
laporan tahap akhir.

Selulosa Batang Review Penebangan pohon pisang


Pohon Pisang biasanya menyisakan batang
yang kurang dimanfaatkan.
Selain dimanfaatkan buahnya,
sebenarnya dari bonggol dan
batang pisang yang telah
dipanen bisa diambil pati
(5-10%) dan selulosanya
(±63%). Batang pohon pisang
sebagai limbah dapat
dimanfaatkan menjadi sumber
serat agar mempunyai nilai
ekonomis. Batang pisang sebagian
berisi air dan serat (selulosa),
disamping mineral, kalium, fosfor,
dan lain-lain. Salah satu
kandungan selulosanya yaitu alfa
selulosa yang memiliki daya tarik
Tinjauan Pustaka serat yang tinggi dan mengkilap.
Alfa selulosa merupakan bahan
baku utama untuk pembuatan
selulosa asetat yang banyak
dimanfaatkan untuk pembuatan
benang tenunan, dalam industri
tekstil sebagai filter pada rokok,
bahan tambahan untuk lembaran
plastik, film, dan cat. Sampai saat
ini sumber alfa selulosa masih
mengandalkan dari batang pohon
yang berasal dari hutan alam. Jika
eksploitasinya berlebihan
menyebabkan kerusakan pada
lingkungan. Waktu tumbuh pisang
jika dibandingkan dengan waktu
tumbuh pohon di hutan lebih
singkat dan untuk
meregenerasinya lebih mudah
(Zulaekha, 2018).

Air Review Air bersifat universal dalam


pengertian bahwa air mampu
melarutkan zat-zat yang alamiah
dan buatan manusia. Untuk
menggarap air alam, meningkatkan
mutunya sesuai tujuan, pertama
kali harus di identifikasi dahulu
kotoran dan kontaminan yang
terlarut didalamnya. Di Indonesia
ketentuan mengenai standar
kualitas air bersih mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan
berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 416 tahun 1990
tentang Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air Bersih,
maka kualitas air tersebut harus
memenuhi persyaratan, yaitu
1) Syarat fisik, antara lain: air
harus bersih dan tidak
keruh, tidak berwarna, tidak
berasa, tidak berbau, suhu
antara 10-25°C
2) Syarat kimiawi, antara lain:
tidak mengandung bahan
kimiawi yang mengandung
racun, tidak mengandung
zat-zat kimiawi yang
berlebihan, cukup yodium,
dan pH air antara 6,5 – 9,2
3) Syarat bakteriologi, antara
lain: tidak mengandung
kuman-kuman penyakit
seperti disentri, tipus, kolera,
dan bakteri patogen
penyebab penyakit.
Air laut merupakan campuran
dari 96,5% air murni dan 3,5%
material lainnya seperti
garam-garam, gas-gas terlarut,
bahan-bahan organik dan
partikel-partikel tak terlarut.
Air laut memang berasa asin
karena memiliki kadar garam
rata-rata 3,5%. Kandungan
garam di setiap laut berbeda
kandungannya. Air laut memiliki
kadar garam karena bumi dipenuhi
dengan garam mineral yang
terdapat di dalam batu-batuan dan
tanah. Contohnya natrium, kalium,
kalsium, dan lain-lain. Apabila air
sungai mengalir ke lautan, air
tersebut membawa garam (Okky,
2017).

Desalinasi Air Deskripsi Menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia (KBBI), desalinasi
adalah suatu proses untuk
membuat air laut menjadi air
tawar. Proses ini dimanfaatkan
untuk mendapatkan air yang dapat
dikonsumsi oleh makhluk hidup.
Hasil sampingan dari proses ini
ialah garam. Ketika air laut
didihkan, garam akan terlarut dan
air akan menguap. Air yang
menguap akan menghasilkan uap
yang dapat berubah fasa ketika
temperaturnya menurun.
Perubahan fasa yang terjadi ialah
kondensasi yang dapat merubah
uap menjadi air kembali
(Dewantara, 2018).

Membran Review Membran ialah sebuah penghalang


selektif antara dua fasa. Membran
memiliki ketebalan yang
berbeda-beda, ada yang tebal dan
ada juga yang tipis serta ada yang
homogen dan juga ada yang
heterogen. Ditinjau dari
bahannya. membran terdiri dari
bahan alami dan bahan sintesis.
Bahan alami adalah bahan yang
berasal dari alam misalnya pulp
dan kapas, sedangkan bahan
sintesis dibuat dari bahan kimia,
misalnya polimer. Membran
berfungsi memisahkan material
berdasarkan ukuran dan bentuk
molekul, menahan komponen
dari umpan yang mempunyai
ukuran lebih besar dari
pori-pori membran dan
melewatkan komponen yang
mempunyai ukuran yang lebih
kecil. Larutan yang
mengandung komponen yang
tertahan disebut konsentrat dan
larutan yang mengalir disebut
permeat. Filtrasi dengan
menggunakan membran selain
berfungsi sebagai sarana
pemisahan juga berfungsi
sebagai sarana pemekatan dan
pemurnian dari suatu larutan
yang dilewatkan pada membran
tersebut (Mulder, 1996).
Teknik pemisahan dengan
membran umumnya berdasarkan
ukuran partikel dan berat molekul
dengan gaya dorong berupa beda
tekanan, medan listrik, dan
konsentrasi. Proses pemisahan
dengan membran yang memakai
gaya dorong berupa beda tekanan
umumnya dikelompokkan menjadi
empat jenis diantaranya
micromembrane, ultramembrane,
nanomembrane, dan reverse
osmosis.
Teknologi membran memiliki
beberapa keunggulan
dibandingkan dengan proses
lain, diantaranya:
- Pemisahan dapat dilakukan
secara kontinyu
- Konsumsi energi umumnya
relatif lebih rendah
- Proses membran dapat
mudah digabungkan dengan
proses pemisahan lainnya
- Pemisahan dapat dilakukan
dalam kondisi yang mudah
diciptakan
- Tidak perlu adanya bahan
tambahan
- Material membran
bervariasi sehingga mudah
diadaptasikan pemakaiannya
Kekurangan teknologi membran
antara lain: fluks dan selektivitas
karena pada proses membran
umumnya terjadi fenomena
fluks berbanding terbalik
dengan selektivitas. Semakin
tinggi fluks seringkali berakibat
menurunnya selektifitas dan
sebaliknya. Sedangkan hal yang
diinginkan dalam proses
berbasiskan membran adalah
mempertinggi fluks dan
selektivitas (Mulder, 1996).

Penelitian Review Judul : The Production of


Terdahulu Cellulose Acetate Membrane from
Stem of Banana Cellulose
(Apriana, et al., 2018). Produk
yang dihasilkan : Membran
Selulosa Asetat dari Selulosa
Pelepah Pohon Pisang. Hasil
penelitian : Konsentrasi PEG
untuk menghasilkan karakteristik
membran terbaik ialah sebesar
PEG 8% dengan kuat Tarik 20,29
Mpa dan Elongasi sebesar 3%

Preparasi Prosedur, 1. Preparasi Sampel Batang


Metodologi Selulosa dari Deskripsi Pisang Kepok
Penelitian Limbah Batang
Pisang Pelepah pohon Pisang Kepok
dicuci bersih dengan air
mengalir. Selanjutnya ditiriskan
dan dipanaskan pada suhu 50°C
selama 24 jam. Kemudian
dipotong kecil-kecil sampai
sampel batang pohon Pisang
Kepok kering. Sampel kering
digiling dan diayak dengan
ayakan berukuran 60 mesh.

2. Ekstraksi Selulosa

Sampel pelepah pohon pisang


sebanyak 10 gram ditambahkan
250 mL natrium hidroksida 4%
(b/v) dan di refluks pada suhu
700oC selama 2 jam. Kemudian
dicuci dengan aquades sampai
pH netral. Setelah itu dilakukan
proses pemutihan dengan
menggunakan 250 mL natrium
hipoklorit 1,7 % (v/v) pada
suhu 700oC selama 4 jam.
Kemudian dicuci dengan
aquades sampai pH netral.
Rasio sampel dalam larutan
adalah 1:25 (g/mL). Setiap
perlakuan sampel dilakukan dua
kali dan sampel dicuci
menggunakan akuades. Kemudian
dikeringkan dalam oven pada
suhu 700oC selama 4 jam.
Kemudian dihaluskan
menggunakan lumpang dan alu.
Sehingga diperoleh serbuk kering
selulosa. Sampel yang dihasilkan
kemudian diuji karakterisasinya
menggunakan FTIR.

3. Sintesis Selulosa Asetat

15 gram selulosa ditambahkan


150 mL asam asetat glasial
(1:10) dan diaduk pada suhu
380oC selama 60 menit. Selulosa
ditambahkan 2% (v/v) asam
sulfat p.a dan diaduk pada suhu
380oC selama 45 menit. Hasil
aktivasi ditambahkan 100 mL
asam asetat anhidrida p.a
kemudian diaduk pada suhu
380oC selama 45 menit. Hasil
asetilasi ditambahkan aquades
sebanyak 10 mL dan asam asetat
glasial 20 mL dan diaduk pada
suhu 500oC selama 30 menit.
Larutan kemudian disentrifugasi.
Endapan yang diperoleh
dimasukkan ke dalam 500 mL
aquades sehingga terbentuk
serpihan selulosa asetat berwarna
putih. Serpihan selulosa asetat
kemudian disaring menggunakan
corong dan dicuci dengan aquades
sampai bau asam hilang.
Kemudian dikeringkan dalam
oven pada suhu 550oC selama 4
jam. Sehingga diperoleh serbuk
kering selulosa asetat. Sampel
yang dihasilkan kemudian diuji
karakterisasinya menggunakan
FTIR.

Prosedur, Pembuatan membran melalui


Deskripsi fasa inversi dengan cara
pencelupan. Tahap pertama
sebanyak 10 gram selulosa
asetat dilarutkan dalam 45 mL
aseton dan diaduk
menggunakan stirer hingga
tercampur rata. Pemlastis
polietilen glikol (PEG)
ditambahkan ke dalam larutan
dengan variasi 0 ; 2 ; 4 ; 6 dan 8
% dari bobot selulosa asetat.
Siapkan kaca yang berukuran
20 x 15 cm yang telah diberi
selotip pada kedua sisi yang
berhadapan. larutan polimer
dituangkan ke atas penampang
kaca tersebut lalu dicetak
sebagai lapisan tipis dengan
cara menekan dengan batang
stainless lalu menarik larutan
polimer tersebut, sampai
diperoleh lapisan tipis. Lapisan
tipis ini menempel pada kaca
dan dibiarkan selama 1 menit.
Kemudian, penampang kaca
direndam di dalam air sampai
lapisan tipis yang menempel
terlepas dari penampang kaca.
Selanjutnya, lapisan tipis tersebut
dikeringkan.

Pembuatan Deskripsi Pembuatan membran melalui fasa


Membran inversi dengan cara pencelupan.
Selulosa Asetat Tahap pertama sebanyak 10 gram
selulosa asetat dilarutkan dalam
45 mL aseton dan diaduk
menggunakan stirer hingga
tercampur rata. Pemlastis
polietilen glikol (PEG)
ditambahkan ke dalam larutan
dengan variasi 0 ; 2 ; 4 ; 6 dan 8
% dari bobot selulosa asetat.
Siapkan kaca yang berukuran 20 x
15 cm yang telah diberi selotip
pada kedua sisi yang berhadapan.
larutan polimer dituangkan ke atas
penampang kaca tersebut lalu
dicetak sebagai lapisan tipis
dengan cara menekan dengan
batang stainless lalu menarik
larutan polimer tersebut, sampai
diperoleh lapisan tipis. Lapisan
tipis ini menempel pada kaca dan
dibiarkan selama 1 menit.
Kemudian, penampang kaca
direndam di dalam air sampai
lapisan tipis yang menempel
terlepas dari penampang kaca.
Selanjutnya, lapisan tipis tersebut
dikeringkan.

Pengujian
Karakteristik
Membran

Uji Ketebalan Deskripsi, Ketebalan film diukur


Prosedur menggunakan micrometer
(ketelitian 0,001 mm) dengan
cara menempatkan film di
antara rahang micrometer.
Untuk setiap sampel film yang
akan diuji, ketebalan diukur
pada lima titik yang berbeda,
kemudian dihitung rata-ratanya.

Sifat Mekanik Deskripsi Penentuan kuat tarik dan


pemanjangan di uji
menggunakan Universal Testing
Machine. Spesimen film di
potong (8 cm x 0,5 cm) dari
masing-masing sampel dan
dipasang antara grip mesin.
Kuat tarik ditentukan
berdasarkan beban maksimum
pada saat film pecah dan
persentase pemanjangan
didasarkan atas pemanjangan
film saat film putus.
GENRE MIKRO PADA TEKS PROPOSAL KEGIATAN

Struktur Teks Letak Kalimat Genre Mikro Fungsi Retoris

Paragraf Pertama Eksposisi Himpunan Mahasiswa Teknik


Kimia Institut Teknologi
Kalimantan yang selanjutnya
disebut HIMATEKKIM ITK
adalah organisasi
kemahasiswaan di Program
Studi Teknik Kimia Institut
Teknologi Kalimantan yang
berdiri pada tanggal 29 April
2017. HIMATEKKIM ITK di
pimpin oleh seorang kepala
eksekutif yang kemudian
dikenal dengan Ketua
Himpunan Mahasiswa Teknik
Kimia ITK dan Dewan
Perwakilan Mahasiswa sebagai
Lembaga legislatif.
HIMATEKKIM ITK selama
berdiri telah mengalami 5 kali
Pendahuluan
pergantian kepengurusan.
Berdasarkan Anggaran Rumah
Tangga HIMATEKKIM ITK
yang telah disepakati
menyatakan bahwa KAHIMA
TEKKIM ITK maksimum
menjabat selama satu periode
kepengurusan dan DPM
HIMATEKKIM ITK maksimum
dua kali periode kepengurusan.

Paragraf Kedua Eksposisi DPM HIMATEKKIM ITK


bermaksud untuk
meregenerasi anggota
fungsionaris HIMATEKKIM
ITK sehingga membentuk
Komisi Pemilihan Umum
(KPU) yang bergerak secara
mandiri (independen), tanpa
adanya campur tangan dari
pihak luar. KPU
mempersiapkan segala hal
yang diperlukan untuk
Pemilihan Umum (Pemilu)
Ketua Himpunan Mahasiswa
Teknik Kimia ITK.

Landasan Deskripsi Landasan dilaksanakannya


Kegiatan program kerja Pembentukan
KPU HIMATEKKIM ITK ini
berdasarkan Pasal 19 Ayat (1)
ART HIMATEKKIM ITK
yaitu KPU HIMATEKKIM
ITK memiliki tugas untuk
menyelenggarakan Pemilu
HIMATEKKIM ITK.

Tujuan Kegiatan Eksposisi Berdasarkan latar belakang dan


landasan kegiatan, tujuan
dilaksanakan pembentukan
KPU HIMATEKKIM ITK ini
adalah untuk membentuk
Komisi Pemilihan Umum
HIMATEKKIM ITK 2021
Tata Laksana
Nama Dan Tema Deskripsi Nama kegiatan yang akan
Kegiatan dilaksanakan ialah “Open
Recruitment Pemilihan Ketua
Himpunan Mahasiswa ITK
2021”. Dengan tema
kegiatannya adalah “Pemilihan
Ketua Himpunan Mahasiswa
HIMATEKKIM ITK”.

Sasaran Deskripsi Unsur sasaran dalam kegiatan ini


adalah Mahasiswa Teknik
Kimia ITK Angkatan 2020.

Parameter Eksposisi Parameter keberhasilan dari


Keberhasilan pelaksanaan program kerja
Pembentukan KPU
HIMATEKKIM ITK ini adalah
terbentuknya Komisi Pemilihan
Umum HIMATEKKIM ITK
2021.

Waktu dan Deskripsi Adapun kegiatan Pembentukan


Tempat Kegiatan KPU KM ITK akan dilaksanakan
pada :
Tanggal : 18 Oktober 2021 s.d.22
Oktober 2021
Waktu : 1 kali dalam satu
kepengurusan
Tempat : Via Instagram KM ITK,
Email, dan share WhatsApp

Susunan Kegiatan Deskripsi Berisi penjelasan mengenai


tanggal pelaksanaan kegiatan,
jenis kegiatan, dan petunjuk
teknis.

Kepanitiaan Eksposisi Berisi Kepanitiaan Pembentukan


KPU HIMATEKKIM ITK, mulai
dari pengarah, pelindung,
pembina, dan panitia pelaksana
kegiatan yang meliputi ketua,
sekretaris 1 dan 2, serta ketua
komisi.

Penanggung Deskripsi Nama : Ali Rafi Khairullah


Jawab Kegiatan Nim : 05xxxxxx
No HP : 08xxxxxxxxxx
Email :
05xxxxx@student.itk.ac.id

Paragraf Pertama Deskripsi Demikian proposal ini kami buat.


Kami mengharapkan dukungan
dan partisipasi Bapak/Ibu.
Semoga kegiatan ini dapat
Penutup
terlaksana sebagaimana yang
diharapkan. Atas perhatian dan
kerjasama Bapak/Ibu, kami
ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai