Anda di halaman 1dari 24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah semua karyawan tetap (non medis) yang

bekerja di Rumah Sakit Umum (RSU) El-Syifa Kuningan. Adapun lokasi Rumah

Sakit Umum (RSU) El-Syifa yaitu di Jl. RE Martadinata No.108 Ancaran

Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan.

3.1.1 Metode Penelitian Yang Digunakan

Berdasarkan sifat dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan metode deskriptif dan Ex post facto. Penelitian deskriptif

(descriptive reaserch) ditunjukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau

fenomena-fenomena apa adanya (Creswell, 2004). Sedangkan metode Ex post

factoi yaitu penelitian yang menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau

meninjau variabel-variabel (Sudaryono, 2017).

Sedangkan berdasarkan karakteristik masalah yang dihadapi maka metode

penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Metode penelitian

korelasional adalah tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan

korelasional antar dua variabel atau lebih. Penelitian korelasional yaitu untuk

mengetahui keterkaitan antara tiga variabel yang menjadi topik dalam penelitian

melalui analisis statistik sehingga menghasilkasn satu kesimpulan yang bersifat

menjawab tujuan dan rumusan penelitian tersebut.

39
40

Metode ini menekankan pada pengumpulan data dalam rangka pengujian

hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu

penelitian berlangsung (Sudaryono, 2017).

Adapun alasan penulis menggunakan metode tersebut di atas karena

masalah yang diteliti adalah masalah yang timbul pada masa sekarang dan sedang

terjadi pada tempat yang penulis jadikan objek penelitian, yaitu mengenai

motivasi kerja, beban kerja dan kompensasi kerja terhadap kinerja karyawan.

Sesuai dengan metode yang dipilih, penulis menggunakan teknik angket untuk

mendapatkan data dari responden kemudian data tersebut dianalisa hingga

diperoleh hasil yang menunjukkan gambaran dari masalah penelitian.

3.2 Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan yang lainnya maka

macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

1. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat).

2. Variabel Intervening (Variabel Perantara) Variabel yang menjadi perantara

hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

3. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Independen (Variabel Bebas), yaitu : Motivasi Kerja dan Beban

Kerja
41

2. Variabel Intervening (variabel Perantara) : Kompensasi Kerja

3. Variabel Dependen (Variabel Terikat), yaitu : Kinerja.

Selanjutnya penulis menetapkan indikator sebagai pedoman dalam

penyusunan instrumen penelitian yang di uraikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala


Kompensasi Kompensasi yang 1. Gaji a.Besar gaji Interval
(X1) diberikan oleh sesuai yang
perusahaan kepada diharapkan.
karyawan sangat b. Gaji sesuai
berpengaruh pada beban kerja.
tingkat kepuasan kerja c.Gaji sesuai
dan motivasi kerja lama kerja.
karyawan, serta hasil d.Gaji sesuai
kerja karyawan. tanggung
Mangkunegara, jawab
(2005 : 84) pekerjaan.
e.Gaji dapat
memenuhi
kebutuhan.

2. Insentif a. Pemberian
insentif
sesuai jabatan
b.Pemberian
insentif
sesuai
golongan
c.Pemberian
insentif
sesuai lama
kerja
d. Insentif dapat
memenuhi
kebutuhan
42

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala

3. Tunjangan a. Besar
tunjangan
sesuai yang
diharapkan
b.Tunjangan
sesuai sifat
dan jenis
pekerjaan

4. Promosi a.Promosi
Jabatan jabatan sesuai
harapan dan
merata
b.Promosi
jabatan sesuai
dengan
prestasi kerja
c.Promosi
jabatan
dilakukan
secara
obyektif

5. Penghargaan a. Penghargaan
diluar di luar
promosi promosi
sesuai harapan
b.Penghargaan
sesuai prestasi
kerja
43

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala


Motivasi Motivasi atau biasa 1. Kebutuhan a.Target kerja Interval
Kerja disebut “kebutuhan” untuk b.Kualitas kerja
(X2) adalah keadaan intern berprestasi c.Tanggung
diri seseorang yang jawab
mengaktifkan dan d.Resiko
mengarahkan tingkah
lakunya kepada sasaran
tertentu. 2. Kebutuhan a.Komunikasi
Mangkunegara, (2000). untuk b.Persahabatan
memperluas
pergaulan.

3. Kebutuhan a.Pemimpin
untuk b.Duta
menguasasi perusahaan
pekerjaan
c.Keteladanan

Kinerja Kinerja adalah hasil 1. Hasil kerja a. Kualitas Interval


(Y) seseorang secara Kerja
keseluruhan selama b. Kuantitas
periode tertentu Kerja
didalam melaksanakan
tugas, seperti standar
hasil kerja, target atau 2. Sikap Atas a. Tanggung
sasaran kriteria yang Pekerjaan jawab
telah ditentukan terlebih b. Kerja sama
dahulu dan telah c. Inisiatif
disepakati bersama
(Veithzal, 2005).
44

3.3 Data Penelitian

3.3.1 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan ada dua diantaranya adalah:

1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari objeknya.

2. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkam dari luar objek dan merupakan

data yang sudah jadi dan dipublikasikan untuk konsumsi umum oleh suatu

instansi atau lembaga.

3.3.2 Sumber Data

Berdasarkan jenisnya maka sumber data yang digunakan ada dua

diantaranya adalah:

1. Data primer.

Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari jawaban responden melalui

kuesioner.

2. Data sekunder.

Data sekunder diperoleh dari referensi yang dipublikasikan berupa buku

teori, jurnal penelitian nasional dan internasional serta penelitian relevan

lain yang bisa digunakan memperkuat pernyataan penelitian.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang diperlukan dalam

penelitian dapat diperoleh. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah angket, yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran

seperangkat daftar pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi anggota

sampel penelitian ini.


45

Adapun jenis data yang digunakan ada dua diantaranya adalah:

a. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari objeknya. Dalam

penelitian ini, data primer diperoleh dari jawaban responden melalui

kuesioner.

b. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkam dari luar objek dan merupakan

data yang sudah jadi dan dipublikasikan untuk konsumsi umum oleh suatu

instansi atau lembaga.

3.3.4 Populasi Dan Sampel

3.3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek dan objek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, (2002). Populasi adalah suatu

kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan perhatian peneliti.

Populasi dalam penelitian ini diambil adalah seluruh karyawan tetap (non medis)

sebanyak 57 orang yang ada di RSU El-Syifa Kuningan.

3.3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2006:131). Pemilihan sampel yang akan menjadi responden dalam penelitian ini

dilakukan dengan sampling jenuh. Menurut Sugiono (2001:60) sampling jenuh

adalah teknik penarikan sampel bila anggota populasi dijadikan sebagai sampel.

Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah seluruh karyawan tetap

(non medis) RSU El-Syifa Kuningan yaitu sebanyak 57 orang. Metode sampling
46

jenis ini dipilih dengan pertimbangan bahwa jumlah populasi yang ada terbilang

sedikit .Suprianto dan Mahfudz, (2010).

3.3.5 Uji Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan mudah untuk dilakukan (Suharsimi, 2004). Instrumen penelitian

digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket/kuesioner.

Angket/Kuesioner merupakan seperangkat pertanyaan yang diformulasikan untuk

memperoleh informasi dari responden. Angket atau kuisioner merupakan suatu

teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (Sudaryono, 2017).

Agar data hasil kuesioner tersebut dapat diolah lebih lanjut, diperlukan

skala pengukuran atas jawaban responden. Skala Likert adalah metode• yang

mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap

subyek, obyek, atau kejadian tertentu. Alat ukur yang digunakan adalah

menggunakan rating scale, skor tertinggi yang digunakan adalah 10 dan skor

terendah adalah 1. Sedangkan untuk sekala pengukurannya menggunakan teknik

bipolar scaledengan memberikan 2 (dua) kategori ekstrim pada alternatif jawaban

responden.
47

Berikut ini adalah sekala pengukuran menggunakan bipolar scaledengan

jarak skor 1 s/d 10.

Tabel 3.2
Sekala Pengukuran Dengan Bipolar Scale
Sangat
Sangat
Tidak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Setuju
Setuju

Uji kualitas data merupakan tahapan yang harus dilewati pada Structural

Equation Modelling (SEM). Secara umum, validitas data menggambarkan

kecocokan tiap indikator terhadap variabelnya. Sedangkan reliabilitas data

menunjukkan kehandalan data penelitian. Berikut adalah analisis uji kualitas data

dari output SEM.

3.3.5.1 Uji Validitas Data

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuosioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesiner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Untuk menguji validitas SEM diketahui melalui nilai “Estimate”. validitas

dilakukan untuk menguji indikator variabel, jadi yang diukur adalah nilai variabel

terhadap indikatornya. Untuk mengetahui nilai loading factor sebagai nilai

estimasi pada masing-masing indikatorpenelitian ini menggunakan rumus

Variance Extracted (AVE).


48

AVE adalah rerata persentase skor varian yang diektrasi dari seperangkat

variabel laten yang diestimasi melalui loading standarlize indikatornya dalam

proses iterasi alogaritma dalam PLS. 𝜆 melambangkan standardize loading factor

dan i adalah jumlah indikator. Ghozali (2013) menjelaskan bahwa indikator dari

variabel disebut valid jika nilai “AVE” > 0,05.

3.3.5.2 Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas digunakan untuk menjelaskan model pengukuran yang

diuji. Selanjutnya untuk menguji reliabilitas data digunakan indikator berdasarkan

rumus Construct Reliability. Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas

komposit untuk mengukur koefisien konsistensi internal yang mendekati nilai

konsistensi internal Cronbach. Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas

tersebut adalah sebagai berikut:

Ghozali (2013) menjelaskan bahwa indikator dari variabel disebut reliabel

jika nilai CR ≥ 0,07. Perhitungan Construct Reliability menggunakan analsisi

faktor konfirmatori melalui AMOS untuk memperoleh setiap muatan

terstandarisasi.

3.3.6 Alat Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,


49

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri maupun orang lain. Dalam penelitian ini, penulis melakukan

pengolahan data yang kemudian menganalisisnya melalui langkah-langkah

sebagai berikut :

3.3.6.1 Analisis Deskriptif

Interpretasi skor ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran antara

variabel indevendent (bebas) yang terdiri dari variabel dengan variabel dependent

(terikat). Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam uji kriterium yaitu

sebagai berikut:

a. Menghitung skor ideal dengan cara mengalikan jumlah item dengan nilai
tertinggi pada angket.

b. Menghitung skor terendah dengan cara mengalikan jumlah item dengan nilai
terendah pada angket.

c. Menghitung interval dengan cara mengurangi skor ideal dengan skor


terendah, kemudian dibagi 3 (tiga).

d. Menghitung skor atas, tengah, dan bawah dalam tiga kategori yaitu:

- Skor atas = Kategori tinggi

- Skor tengah = Kategori sedang

- Skor bawah = Kategori rendah

e. Menghitung jumlah jawaban responden yang termasuk ke dalam kategori


tinggi, sedang, rendah terhadap masing-masing variabel kemudian
diprosentasikan.

f. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

SK = ST x JB x JR

Keterangan:
50

- SK = Skor kriterium
- ST = Skor tertinggi
- JB = Jumlah bulir
- JR = Jumlah responden
g. Membandingkan jumlah skor hasil angket untuk variabel Xdan variabel Y,

dengan jumlah skor kriterium untuk mencari jumlah skor hasil angket

variabel dengan menggunakan rumus:


𝑛

∑ 𝑋1= 𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + ⋯ 𝑋𝑛
𝑖=1

h. Untuk melihat variabel dalam garis kontinum, maka dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Menentukan klasifikasi dalam kategori rendah, sedang, dan tinggi dengan


menggunakan rumus:

Skor tertinggi - Skor


terendah 3

2. Setelah diketahui nilai antar klasifikasi, maka dilanjutkan dengan


menentukan daerah kriterium menjadi tiga tingkatan yaitu rendah,
sedang, dan tinggi dengan berpatokan pada nilai terendah skor tiap
variabel.
3.3.6.2 Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Pengujian normalitas data penelitian untuk menguji apakah dalam model

statistik variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Model

regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati

normal (Suliyanto, 2011:11).

Uji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov Test, dengan membandingkan nilai Asymptotic Significance


51

dengan 5%. Dasar penarikan kesimpulan adalah data dikatakan berdistribusi

normal apabila nilai Asymptotic Significance > 0,05 (Santoso, 2019 : 12).

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan yang linier antar variabel independen. Untuk mengetahui terjadi

tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dengan membandingkan nilai VIF

(Variance Inflation factor). Jika nilai VIF hasil perhitungan lebih besar dari 10

(>10) maka variabel tersebut memiliki persoalan multikolinieritas dengan variabel

bebas lainnya, begitu sebaliknya, apabila nilai VIF < 10 maka dapat dikatakan

tidak terjadi multikolinieritas (Santoso, 2019:12).

3) Uji Autokorelasi

Pengujian Autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan

lain (Sulistyo, 2014). Adapun untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi yaitu

dengan menggunakan uji Run test. Interpertasi pengujian ini adalah jika asymp sig

pada output SPSS runs test > 5%, maka data tidak mengaalami/mengandung

autokorelasi, dan juga sebaliknya (Sugiono, 2016 : 118).

4) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lainnya (Sudaryono, 2011 : 13). Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya tetap,maka disebut homokesdastisitas dan jika berbeda

disebut
52

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya

heterokedastisitas (Janie, 2012 : 32). Dalam penelitian ini untuk mendeteksi

adanya heterokedastisitas maka digunakan uji Park. Apabila koefisien parameter

beta (ß) dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini

menunjukkan dalam data model empiris yang diestimasi terjadi heterokedastisitas

, dan sebaliknya jika parameter beta (ß) tidak signifikan secara statistik, maka

asumsi homokesdastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak (Priyatno,

2014:34).

5) Uji Homogenitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk meyakinkan bahwa sekumpulan data

yang akan diukur memang berasal dari populasi yang homogen (sama).

Penghitungan homogenitas dilakukan peneliti saat ingin membandingkan sebuah

sikap, intensi, atau perilaku (varians) pada dua kelompok populasi (Widhiarso,

2011). Kelompok populasi tersebut memiliki ciri dan karakteristik sendiri seperti

usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lain sebagianya.

Levene’s Test adalah tes yang paling populer dan sering digunakan untuk

melakukan uji homogenitas. Menurut Starkweather, (2010). Levene’s Test

memiliki tujuan utama untuk mengetahui perbedaan dari dua kelompok data

dengan varians yang berbeda. Hasil perhitungan dari tes ini akan menunjukkan

nilai signifikansi

(p) dari dua kelompok data yang berbeda.

Nilai signifikansi (p) > 0,05 menandakan bahwa kelompok data berasal dari

populasi dengan varians yang sama (homogen). Di sisi lain, nilai signifikansi (p) <

0,05 menandakan bahwa kelompok data berasal dari populasi dengan varians yang

berbeda (heterogen). Nah, pastikan hasil datamu homogen dengan memiliki nilai
53

signifikansi (p) > 0,05. Setelah data dipastikan homogen, kamu dapat melanjutkan

analisis perbandingan menggunakan Anova atau T Test.

6) Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua

variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen

dengan variabel independen (Sugiono, 2016:21). Model regresi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

Y  a  b1X1 b2X2 b3X3 e

(Sugiono, 2016:21)

Dimana :

Y = Variabel terikat

a = Konstanta Persamaa Regresi

b1, b2, b3 = Koefisien regresi

X1 X2 X3 = Variabel bebas

e = Standar Error

7) Uji Koefisien Determinasi

Menghitung koefisien determinasi berganda untuk kemampuan model

regresi dalam menjelaskan perubahan variabel tergantung akibat variasi variabel

bebas. Koefisien determinasi ganda dihitung dengan rumus:

KD = (r)2 x 100%

(Sugiono, 2016 : 21)

Dimana :

KD = Koefisien determinasi
54

r = Koefisien Korelasi

Bila R2 makin mendekati 1 atau 100% berarti semakin baik model regresi

tersebut dalam menjelaskan variabilitas variabel tertentu. Besarnya koefisien

determinasi (R2) adalah dari 0 sampai 1. Apabila nilai koefisien determinasi

berganda suatu persamaan mendekati nol, maka semakin kecil pula pengaruh

semua variabel bebas terhadap variabel terikat, sebaliknya semakin mendekati

satu nilai koefisien determinasi berganda suatu variabel bebas terhadap variabel

terikat maka semakin besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

8) Uji Parsial (Uji-t)

Pengujian yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk mengetahui

pengaruh dan signifikansi dari masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen.

X1 Y

X2 Y

Gambar 3.1 Kerangka Pengujian Parsial X1 dan X2 Terhadap Y

Pengujian ini dilakukan dengan uji-t pada tingkat keyakinan 95% dengan

ketentuan sebagai berikut :

Hipotesis Parsial 1

H 0 : β1 > 0 : Motivasi kerja tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja


Karyawan.
55

H0 : β1 < 0 : Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja


Karyawan.
Hipotesis Parsial 2

H 0 : β2 > 0 : Kompensasi tidak berpengaruh negatif terhadap Kinerja

Karyawan.

H 0 : β2 < 0 : Kompensasi berpengaruh negatif terhadap Kinerja

Karyawan.

Hipotesis Parsial 3

H 0 : β3 > 0 : Kompensasi dan Motivasi kerja tidak berpengaruh negatif

terhadap Kinerja Karyawan.

H 0 : β3 < 0 : Kompensasi dan Motivasi kerja berpengaruh negatif

terhadap Kinerja Karyawan.

Penetapan uji signifikansi (α)

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah tingkat signifikansi (α) 5%

karena dinilai cukup ketat untuk mewakili pengaruh antar variabel dan tingkat

signifikansi yang umum digunakan dalam penelitian sosial.

Penetapan derajat kebebasan (df), yaitu : df = n-k

Melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t yaitu :

𝑟 √𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟2

(Sugiono, 2016)

t = nilai uji t

r = nilai koefisien korelasi

n = jumlah sampel
56

n-2 = derajat kebebasan

Kriteria Pengujian :

a. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel X tidak

berpengaruh terhadap variabel Y

b. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel X ber-

pengaruh terhadap variabel Y

Gambar 3.2 Grafik daerah Keputusan Uji t

9) Uji Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Dengan kata lain uji simultan menguji secara bersama-sama pengaruh yang

signifikan antara Motivasi kerja beban kerja dan kompensasi kerja terhadap

X1

X2

kinerja.

Gambar 3.3 Kerangka Pengujian Simultan X1 dan X2 Terhadap Y

Pengujian ini dilakukan dengan uji ANOVA pada tingkat keyakinan 95%,

dengan tahapan sebagai berikut :

1. Merumuskan hipotesis statistik yang diuji :

H0: Semua βi = 0
57

Ha: Semua atau salah satu βi≠0

Menentukan nilai F hitung dengan rumus berikut :

F 𝑅2/𝑘
hitung =1−𝑅2⁄𝑛−𝑘−1

2. Menentukan kriteria hasil pengujian statistik F sebagai berikut :

a. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung < F tabel, artinya artinya variabel

Mo- tivasi kerja dan kompensasi kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

b. Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung > F tabel, artinya artinya variabel

Mo- tivasi kerja dan kompensasi kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

Gambar 3.4 Grafik Bentuk Distribusi Uji F


DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Manajemen Sumber Daya


Manusia Perusahaan, Bandung: ROSDA.
Alimuddin,I.K,.(2012). Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada PT. Telkom Indonesia,Tbk Cabang Makassar. Skripsi.
Universitas Hasanudin Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Makasar

Askianto,Moh,.Budi.E.S& Suharto.(2018).The Effect of Workload, Work Stress


and Organizational Climate on turnover Intention with work satisfaction
as an intervening variable (study at BRI Life and Helth Insurance of
Malang. European Journal of Business
and Management.Vol.10.No:12.ISSN:2222-1905
(paper),ISSN: 2222-2839
(Online).

Astusti,R.,&Oki,P.A.L. (2018). Pengaruh Motivasi dan Beban Kerja terhadap


Kinerja Perawat pada Rumah Sakit Umum Medika Medan. Jurnal
Ilman.Vol.6.No:2.pp 42-50.p.ISSN:2355-1488.e-ISSN 2615-2932.

Creswell,Jhon W.(2004).Research Design Pendekatan Kualitatif,Kuantitatif dan


Mixed. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Ferdinand. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Haryono dan Wardoyo. 2012. Struktural Equation Modelling Untuk Penelitian


Manajemen Menggunakan Amos. Jawa Barat: PT. Intermedia Personalia
Utama.

Hasibuan, Malayu S.P (2009). “Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi
(cetakan ke 13).”Jakarta: PT Bumi Aksara

Iswandani, Haridiana,.(2016). Pengaruh Motivasi dan Beban Kerja terhadap


Kualitas Kehidupan Kerja (Quality of Worklife) serta dampak terhadap
kinerja Karyawan di unit Operasional PT.BNI (Persero),Tbk. Jurnal
EKSEKUTIF.vol13.No:2. Hal :305-317.

KBBI, 2016. KamusBesarBahasa Indonesia (KBBI).[Online] Available at:


http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 21 Juni 2016].
Latan,Hengky dan Selva Temalagi. 2013. Analisis Multivariat Tehnik dan
Aplikasi Menggunakan Program IBM SPSS 20.0. Bandung:
ALVABETA.cv

Lee, Y.C. Chu, W.H. Chen, Q. Tsai, S.B. Wang, J. & Dong, W. (2016).
Integrating decision-making trial and evaluation laboratory model and
failure mode and effect analysis to determine the priority in solving
production problems. International Journal of Advances in Mechanical
Engineering 8(4): 1-12.

Manuaba.(2000). Hubungan Beban Kerja Dan Kapasitas Kerja. Jakarta: Rinek


Cipta.
Mathis Robert, Jackson John. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta
: Salemba empat

Mastini. (2013).Hubungan pengetahuan, sikap, dan beban kerja dengan


kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan IRNA di RSUP
Sanglah Denpasar.Tesis. Denpasar: Universitas Udayana.

Mizola,.Susi Hendriani&YuliaEfni. (2016). Effect of Learning Organization,


Leadership and Workload on the Performance of Employes of the Central
Office PT.BANK RIAU KEPRI. European Journal of Business and
Management.Vol.8.No:8.ISSN:2222-1905 (paper),ISSN: 2222-2839
(Online).
Mudayana,AhmadAhid,.(2012).HubunganBebanKerjadenganKinerjaKaryawan di
RumahSakitnurHudayahBantul. KES MAS.Vol.6.No:1.ISSN:1078-0575.

Munandar, (2001).Psikologi Industri dan Organisasi. Penerbit Universitas


Indonesia. Depok.

Mutiah,C.,Tan.M,&Rico.J.S. (2019).
AnalisisFaktorterjadinyaStresKerjapadaDokter Gigi di Kota
Palembang.Sriwijaya Journal Of Medicine. Vol.2.No:1.Hal:46-
51.DOI:SJM.v2i1.48.
Nabi,Md.Nurun.,Prof.Md.Monirul.I,.Tanvir.M.D.,&Md.Abdullah Al Hossain.
(2017). The Impact of Motivation on Employee Performances: A Case
Study of Karmasangthan Bank Limited, Bangladesh. International
Journal of Business and Management Review. Vol.5.No:4.pp:57-78.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2009),”Pengembangan Sumber Daya Manusia


(cetakan keempat, Edisi Revisi).”Jakarta:Rineka Cipta.

Omollo,P.A. (2015).Effect of motivation on employee performance of


commercial banks in Kenya: A case study of Kenya Commercial Bank in
MigoriCounty.International Journal of Human
Resource Studies.Vol.5.No:2.ISSN
2162-3058.

Parashakti,R.D,.&MaulanaRefahla.(2018). Effect of Motivation and Job Stress on


Employee Performance (case study of General Support and Marketing
Division and Enterprise service of PT. Telekomunikasi, Tbk).European
Journal of Business and Management.Vol.10.No:18.ISSN:2222-1905
(paper),ISSN: 2222-2839 (Online).

Pemerintah Indonesia. (2009). UU Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.


Lembaran Negara RI Tahun 2009, Sekretariat Negara. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. (2006). PermenkesNo.1045/Menkes/Per/XI/2006. Jakarta.

Robbin, Stephen P. Judge , Timothy A.. 2015. PerilakuOrganisasi. Edisi 16 -


Jakarta: SelembaEmpat

Steers, Richard M. (1977).EfektivitasOrganisasi. Seri Manajemen No. 47, Jakarta


:Erlangga.

Sudaryono. (2017). Metode Penelitian.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Sugiyono.(2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung. CV.Alfabeta.

Sugiyono.(2017). Metode Penelitian kuantitatif Kualitatifdan

R&D.
Bandung.CV.Alfabeta.

Sutrisno, Edi. (2009). ManajemenSumberdayaManusia.Edisipertama. Jakarta:


KencanaPrenada Media Group.

Supriyatno, Achmad Sani. Dan Masyhuri Machfudz. 2010. Metode Riset:


Manajemen Sumberdaya Manusia.Malang: UIN-Maliki Press

Veithzal Rivai. 2005. ManajemenSumberdaya Manusia untuk


Perusahaan.PT.Raja Grafindo.Jakarta

Veithzal Rivai. 2014. ManajemenSumberdaya Manusia untuk Perusahaan.Edisike


6, PT. Raja GrafindoPersada, Depok, 16956.

Wibowo, 2014.Manajemen Kinerja, Edisikeempat, RajawaliPers, Jakarta.

Wibowo,Arifin Budi.,(2012).Dampak beban kerja terhadap stress kerja pada


perawat rsud prof. Dr. Soekandar mojokerto.Skripsi.Universitas Air
Langga Fakultas Kesehatan Masyarakat.Surabaya.

Wicaksana,S.J,.(2016). Pengaruh Beban Kerja Dan Komitmen Organisasi


Terhadap Kinerja Perawat Pada Rumah Sakit Islam Yogyakarta
Pdhi.Sripsi.Program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta .

Wulandari,Risma,.(2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja


Perawat Setelah Penerapan Program Kesehatan Gratis di RSUD Andi
Makkasau Parepare. Jurnal Kesehatan Lentera Acitya.Vol.4.No:4

World Health Organization (1994). ARevew of determinants of Hospital


performance :report Of the WHO Hospital Advisory Grup
Meeting.Geneva,11-15 April 1994.
https://apps .who.int/iris/handle/10665/58715.

Hellen, Wasiman (2O2O). Pengaruh Motivasi Kerja, Beban Kerja dan


Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Cendana Han Wijaya.

Kamal Rahmatulla & Sudharto P. Hadi (2018). Pengaruh Motivasi dan


Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Karyawan
PT.MMC Metal Fabrication). Hal. 1-8
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/

Rini Astuti & Suhendri (2019). Pengaruh Kompensasi dan motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Tunas Jaya Utama.

I Gede Mahendrawan & Ayu Desi Indrawati. PENGARUH BEBAN KERJA DAN
KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PT. PANCA
DEWATA
DENPASAR. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 11, 2015: 3936-3961

Astri Ayu Purwati, Cindy Ascorditia Salim, Zulfadli Hamzah.


EFFECT OF COMPENSATION, WORK MOTIVATION
AND WORKLOAD ON EMPLOYEE TURNOVER
INTENTION
Vol 8. No. 3, September 2020 (370-38
1

Anda mungkin juga menyukai