SITOKIN
Disusun Oleh :
Novita Ventiani (18330109)
Puspadina Rahmah (18330722)
Repi Kusuma Ayuningtias (18330727)
Evi Haryani (18330728)
Siti Darwia Manaf (18330730)
Siti Fatmala Dewi (18330744)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga kelompok kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Imunologi dengan judul
“SITOKIN”.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi.................................................................................................................3
2.2 Klasifikasi...............................................................................................................3
2.3 Sifat Umum.............................................................................................................4
2.4 Fungsi Sitokin.........................................................................................................5
2.5 Peran Sitokin dalam Imunitas Non Spesifik...........................................................7
2.6 Peran Sitokin dalam Imunitas Spesifik...................................................................12
2.7 Penyakit yang Berhubungan dengan Sitokin..........................................................16
2.8 Sitokin dalam Pengobatan......................................................................................16
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai mediator saling berinteraksi antara sitokin sendiri dan interaksi ini
hematopoesis. Sitokin adalah salah satu dari sejumlah zat yang disekresikan
oleh sel-sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh yang membawa sinyal antara
sel-sel lokal, dan dengan demikian memiliki efek pada sel-sel lain Sitokin
1
pembantu pertumbuhan dan diferensiasi. Sebagian besar sitokin bekerja pada
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Sitokin merupakan protein pembawa pesan kimiawi, atau perantara
dalam komunikasi antar sel yang sangat poten, aktif pada kadar yang sangat
Sitokin meliputi kemokin , interferon , interleukin , limfokin dan tumor
2.2 Klasifikasi
berikut yaitu:
3
B. Berdasarkan fungsi , sitokin dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
antibodi .
rangsang mikroba dan antigen lainnya dan antigen lainnya dan berperan
2. Sekresi sitokin terjadi cepat dan hanya sebentar, tidak disimpan sebagai
itu, efek antagonis satu sitokin tidak akan menunjukkan hasil nyata karena
3. Sitokin sering berpengaruh terhadap sintesis dan efek sitokin yang lain.
5. Sinyal luar mengatur ekspresi reseptor sitokin atau respons sel terhadap
sitokin
6. Efek sitokin terjadi melalui ikatan dengan reseptornya pada membran sel
sasaran
4
7. Respons selular terhadap kebanyakan sitokin terdiri atas perubahan ekpresi
gen terhadap sel sasaran yang menimbulkan ekspresi fungsi baru dan
aktivasi sel efektor khusus seperti makrofag. Pada imunitas spesifik sitokin
Ada dua macam respon imun yang terjadi apabila ada mikroba
yang masuk ke dalam tubuh, yaitu innate dan adaptif respon. Sel yang
berperan dalam innate respon adalah sel fagosit (netropil, monosit dan
makrofag). Sel yang melepaskan mediator inflamasi (basofil, sel mast dan
eosinofil) serta sel natural killer. Komponen lain dalam innate response ini
terjadi apabila reseptor permukaan sel ini berikatan dengan antigen. Sel
5
Sedangkan sel T dapat melakukan eradikasi mikroba intraseluler
killer cells. Sel T CD4 secaca umum dibagi menjadi dua golongan yaitu T
helper tipe 1 (Th-1) dan T helper tipe 2 (Th-2). Sitokin yang disekresi oleh
Th-1 adalah IL-2 dan IFN-y sedangkan sitokin yang disekresi Th-2 adalah IL-
4, IL-5, IL-6 dan IL-10. Sitokin-sitokin ini juga mempunyai peranan dalam
sistem kontrol. Sekresi IFN-g akan menghambat sel Th-2 sedangkan sekresi
penting untuk menentukan tipe respon imunitas tubuh yang efektil untuk
melawan agent infeksius. Sekresi IL-12 oleh APC akan menyebabkan sekresi
IFN- dari Th-1. Sitokin akan mengaktivasi makrofag dengan efisien untuk
dendrit dan sebagian kecil oleh limfositT dan sel NK. Sitokin-sitokin tersebut
6
diproduksi sebagai respon terhadap agen molekul tertentu seperti LPS
stranded. Beberapa sitokin yang penting adalah tumor necrosis factor (TNF),
yang berfungsi sebagai mediator dan regulator respon imun didapat terutama
diproduksi oleh limfosit T yang telah mengenal suatu antigen spesifik untuk
sel tersebut. Sitokine ini mengatur proliferasi dan diferensiasi limfosit pada
fase pengenalan antigen dan mengaktifkan sel efector. Bakteri atau antigen
menjadi Th-1 dan Th-2 yang mengahasilkan sitokin yang berbeda pula.
bakteri berupa sekresi sitokin yang diperlukan untuk fungsi banyak sel
7
menimbulkan pelepasan sejumlah sitokin dan menimbulkan jaring interaksi
8
fibroblas, trombosit migrasi ke jaringan
TNF Makrofag, sel T Sel endotel : aktivasi
(inflamasi, koagulasi)
Neutrofil : aktivasi
Hipotalamus : panas
Hati : sintesis APP
Otot, lemak : katabolisme
(kaheksia)
Banyak jenis sel : apoptosis
terhadap bakteri negatif-gram dan mikroba lain. Infeksi yang berat dapat
sistemik .
mononuklear dan sel T yang diaktifkan antigen, sel NK dan sel mast. Pada
septik.
2) IL-1
Fungsi utama IL-1 adalah sama dengan TNF, yaiu mediator
9
Bersama TNF berperan pada imunitas nonspesifik. Sumber utama IL-1
3) IL-6
mononuklear, sel endotel vaskular, fibroblas dan sel lain sebagai respons
4) IL-10
berperan dalam mengontrol reaksi imun nonspesifik dan imun selular. IL-
produksi IL-12 oleh makrofag dan sel dendritik yang diaktifkan. IL-10
dendritik.
5) IL-12
10
imunitas selular spesifik terhadap mikroba. Sumber utama IL-12 adalah
6) IFN tipe I
dalam intervensi infeksi virus. Efek IFN tipe I adalh proteksi terhadap
yang diaktifkan, sel NK dan berbagai sel tubuh yang mengandung nukleus
dan dilepas sebagai respons terhadap infeksi virus. IFN mempunyai sifat
antivirus dan dapat menginduksi sel-sel sekitar sel yang terinfeksi virus
7) IL-15
IL-15 diproduksi fagosit mononuklear dan mungkin jenis sel lain
sebagai respons terhadap infeksi virus, LPS dan sinyal lain yang memacu
imunitas nonspesifik. IL-15 merupakan faktor pertumbuhan dan faktor
hidup terutama untuk sel CD8+ yang hidup lama.
11
8) IL-18
IL-18 memiliki stuktur yang homolog dengan IL-1, namun
respons terhadap LPS dan produk mikroba lain, merangsang sel NK dan
inflamasi kulit. Fungsi IL-19 belum diketahui secara jelas. IL-21 homolog
dengan IL-15, merangsang proliferasi sel NK. IL-23 serupa dengan IL-12,
setelah antigen dikenal dalam fase aktivasi pada respons spesifik dan
12
1) IL-2
IL-2 adalah faktor pertumbuhan untuk sel T yang dirangsang dan
meningkatkan proliferasi dan diferensiasi sel imun lain (sel NK, sel B).
melalui Fas. Fas adalah golongan reseptor TNF yang diekspresikan pada
permukaan sel T.
regulatori.
2) IL-4
IL-4 merupakan stimulus utama produksi IgE dan perkembangan
Th2 dari sel CD4+ naif. IL-4 merupakan sitokin petanda sel Th2. IL-4
yang diinduksi IFN-γ dan merupakan GF untuk sel mast terutama dalam
3) IL-5
utama dan berperan dalam hubungan antara aktivasi sel T dan inflamasi
13
eosinofil. IL-5 diproduksi subset sel Th2 (CD4+) dan sel mast yang
4) IFN-γ
5) TGF-β
6) Limfotoksin
sel endotel dan neutrofil, merupakan mediator pada inflamasi akut dan
14
7) IL-13
antagonis IFN-γ. IL-13 merangsang produksi mukus oleh sel epitel paru
8) IL-16
spesifik eosinofil.
9) IL-17
10) IL-25
merangsang produksi sitokin Th2 lainnya seperti IL-4, IL-5 dan IL-13.
15
2.7 Penyakit yang berhubungan dengan Sitokin
2) Syok Septik
Gangguan dalam jaring regulator kompleks yang mengatur ekspersi
dan makrofag yang memacu produksi IL-1 dan TNF-α berlebihan dan
16
imun yang imunokompromais atau untuk mengerahkan sel-sel yang
merangsang sel sistem imun dalam respons terhadap tumor, infeksi bakteri
mengaktifkan LAK yang sitotoksik terutama sel NK. Kemudian sel tersebut
17
BAB III
KESIMPULAN
Sitokin adalah keluarga protein sebagai mediator dan regulator respon imun
alami dan didapat. Sitokin yang sama diproduksi oleh banyak sel. Dan
sitokin tertentu bisa bekerja pada banyak sel. Sitokine diproduksi sebagai
pada sel target. IL-2 merupakan sitokin yang penting untuk komunikasi
antara subset limfosit dan sel natural killer dan diduga bahwa fungsi Th-1
besi terjadi gangguan imunitas sehiler dan imunitas non-spesifik dan salah
IL-2.
18
DAFTAR PUSTAKA
2. Bratawidjaja, Karnen Garna dan Iris Rengganis. 2012. Imunologi Dasar edisi 10.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
19