“ SITOKIN“
KELOMPOK 14
1. Alya Hafiza Sarbini (01022149)
2023
Seperti diketahui hampir semua sistem biologi memerlukan komunikasi antar sel
untuk pertumbuhan dan pengaturannya. Pada sistem imun komunikasi antar sel umumnya
melibatkan sitokin. Mediator ini diperlukan untuk proliperasi dan diferensiasi sel-sel
hematopoitik dan untuk mengatur dan menentukan respon imun (Abbas AK, 2000).
SITOKIN
Sitokin merupakan protein kecil yang disekresikan dan dikeluarkan oleh sel yang
mempunyai efek spesifik terhadap interaksi dan komunikasi antar sel. Sitokin adalah nama
umum; nama lain antara lain limfokin (sitokin yang dibuat oleh limfosit), monokin (sitokin
yang dibuat oleh monosit), kemokin (sitokin dengan aktivitas kemotaktik), dan interleukin
(sitokin yang dibuat oleh satu leukosit dan bekerja pada leukosit lain). Sitokin dapat bekerja
pada sel yang mengeluarkannya (aksi autokrin), pada sel di dekatnya (aksi parakrin), atau
pada beberapa kasus pada sel yang jauh (aksi endokrin) (Zhang & An, 2007).
Sitokin merupakan peptide pengatur (regulator) yang dapat diproduksi oleh hampir
Respon imun yang terlalu aktif atau berlebihan akan menyebabkan kerusakan jaringan
dan peradangan yang dikenal dengan badai sitokin (Rosyanti & Hadi, 2020)
Sitokin merupakan kategori luas dari protein kecil (~ 5-20 kDa ) yang penting dalam
pensinyalan sel. Pelepasan sitokin akan mempengaruhi perilaku sel di sekitar mereka. Sitokin
bisa terkait dalam pensinyalan autokrin, pensinyalan parakrin, dan pensinyalan endokrin
faktor nekrosis tumor, namun biasanya bukan hormon atau faktor pertumbuhan
(meskipun beberapa tumpang tindih dalam terminologi). Sitokin diproduksi dengan berbagai
sel, termasuk sel imun seperti makrofag, limfosit B, limfosit T, dan sel mast dan sel endotel,
Sitokin bekerja melalui pengikatan dengan reseptornya, dan sangat penting dalam
sistem imun, sitokin memodulasi keseimbangan antara respon imun humoral dan respons
imun selular, dan sitokin mengontrol pematangan, pertumbuhan, dan responsivitas populasi
sel tertentu. Beberapa sitokin ini dapat meningkatkan atau menghambat aksi sitokin lain
Sitokin berbeda dari hormon, yang juga termasuk molekul pensinyalan sel yang
penting, bedanya hormon bersirkulasi dalam konsentrasi yang lebih tinggi dan menjurus
Sitokin terlibat penting dalam kesehatan dan penyakit, terutama dalam respon inang
terhadap infeksi, respons imun, peradangan, trauma, sepsis, kanker, dan reproduksi.
Biasanya diproduksi oleh sel sebagai respons terhadap rangsangan. Sitokin yang dibentuk
segera dilepas dan tidak disimpan di dalam sel. Sitokin yang sama dapat diproduksi oleh
berbagai sel. Satu sitokin dapat bekerja terhadap beberapa jenis sel dan dapat menimbulkan
efek melalui berbagai mekanisme. Berbagai sitokin dapat memiliki banyak fungsi yang sama,
Sitokin dapat/sering mempengaruhi sintesis atau efek sitokin lain, efeknya akan tampak saat
berikatan dengan reseptor yang spesifik pada permukaan sel sasaran atau sel target.
Pada dasarnya sitokin berfungsi sebagai autkrin, namun pada kenyataanya juga dapat
berfungsi sebagai parakrin ataupun endkrin. Dalam melaksanakan tugasnya, sitokin dapat
juga bekerja sebagai inhibitor atau antagonis sitokin lain, bahkan dapat pula menghambat
kerja sitokin yang bersangkutan. Diketahui pula sitokin ikut berpera dalam sistem imunitas
Mekanisme keria sitokin pada sel sasarannya melalui ikatan dengan reseptor
permukaan sel sasarannya yang bersifat sangat spesifik dengan afinitas tinggi. Sebagian besar
mekanisme kerja sitokin dimanifestasikan dalam pola alternative pada ekspresi gen dalam sel
sasarannya. Mekanisme kerja tersebut mendorong kearah peningkatan tau perubahan ekspresi
beberapa fungi diferensiasi. Walaupun rentang efek dari masing-masing sitokin dapat sangat
lebar dan beraneka ragam, paling sedikit beberapa efek setiap sitokin ditunjukkan pada sel-sel
hematopoietic. (Subowo,2009)
KLASIFIKASI SITOKIN
Kelompok sitokin ini terutama diproduksi oleh fagosit mononuklear sebagai respon
terhadap agen infeksi. PAMP’s seperti lipopolisakarida atau LPS, dsRNA virus,
berikatan dengan TLR pada permukaan sel atau dalam endosom makrofag dan
mendorong sintesis dan sekresi beberapa jenis sitokin. Sitokin yang sama bisa juga
disekresi oleh makrofag yang diaktifasi oleh limfosit-T yang distimulasi oleh antigen
Kelompok sitokin ini diproduksi terutama oleh limfosit-T sebagai respon terhadap
pengenalan spesifik antigen asing. Sitokin yang diproduksi sel T berfungsi terutama
demikian memegang peranan penting pada bagian aktifasi respon imun yang
bergantung pada sel T. Sitokin yang lain yang diproduksi oleh sel T merekrut,
neutrofil, dan eosinofil untuk mengeliminasi antigen dalam fase respon imun yang
didapat.
3. Stimulator homopoesis
Diproduksi oleh sel-sel stroma dalam sum-sum tulang, leukosit, dan sel-sel lain, dan
1. Sitokin ialah polipeptida yang diproduksi sebagai respons terhadap rangsang mikroba
dan antigen lainnya dan antigen lainnya dan berfungsi sebagai mediator pada reaksi
2. Sekresi sitokin berlangsung cepat dan hanya sebentar, tidak disimpan sebagai molekul
preformed. Kerjanya sering pleiotropik (satu sitokin bekerja terhadap berbagai jenis
sel yang menimbulkan berbagai efek) dan redundan (berbagai sitokin menunjukkan
efek yang sama). Oleh sebab itu, efek antagonis satu sitokin tidak akan menunjukkan
3. Sitokin seringkali berpengaruh terhadap sintesis serta efek sitokin yang lain.
5. Sinyal luar mengatur ekspresi reseptor sitokin atau respons sel terhadap sitokin
6. Efek sitokin berlangsung melalui ikatan dengan reseptornya pada membran sel
sasaran
7. Respons selular terhadap kebanyakan sitokin terdiri atas perubahan ekpresi gen
terhadap sel sasaran yang melahirkan ekspresi fungsi baru dan kadang proliferasi sel
Abbas AK, et al. (2000). Instructions for online access. Cohen’s Pathway of The Pulp, 1680.
Baratawidjaja KG. 2012. Imunologi Dasar. Edisi 10. Jakarta: Balai penerbit Fakultas
Is Theze J editor. The citokine network and immune-functions. New York: Oxford
Guru, B. (2023). Sifat – Sifat Sitokin. Sifat-Sifat Sitokin:Pengertian Fungsi Dan Klasifikasi
Lengkap.
Parslow GI; Stites PD, Terr IA, Imboden BJ, LangeMedical Book / Mc Graw-Hill,
Rosyanti, L., & Hadi, I. (2020). Respon Imunitas Dan Badai Sitokin Severe Acute
Theze J (1999), The Cytokine Network and Immune Functions, Oxford UniversityPress, New
York.
Watkins LR, Milligan ED, Maier SF. Glial proinflammatory cytokines mediate exaggerated
pain states: implications for clinical pain. Adv Exp Med Biol. 2003;521:1–21. [PubMed]
[Google Scholar]
Zhang, J. M., & An, J. (2007). Cytokines, inflammation, and pain. International