Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran terkait.
Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah sebagai berikut.
a. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati. b. Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman. c. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam semua bidang isi pelajaran.
Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba sebagai berikut.
a. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah menyeleksi tema. b. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum c. Guru dapat menjaga misi kurikulum. d. Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep. Contoh penggunaanya yaitu guru dan siswa menentukan tema yang disenangi siswa, Seperti “lingkungan”. Tema lingkungan ini dikembangkan menjadi sub-sub tema/topik yang ada pada beberapa mata pelajaran.
2. Model Keterhubungan (Connected)
Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan di hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.
Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan
a. Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek. b. Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus sehingga terjadi internalisasi. c. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan memudahkan transfer atau pemindahan ide-ide tersebut dalam memecahkan masalah.
Kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah:
a. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin). b. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran. c. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran lain. Contoh penggunaan model keterhubungan yaitu mengaitkan konsep ekosistem yang berkaitan dengan energi dan sumber daya alam. 3. Model Keterpaduan (Integrated) Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antarmata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang-tindih di dalam beberapa mata pelajaran. dalam model keterpaduan tema yang terkait dan bertumpang tindih merupakan hal yang terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program. Pertama guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran.
Kekuatan model keterpaduan antara lain:
a. memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai mata pelajaran; b. memungkinkan pemahaman antarmata pelajaran dan memberikan penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian; c. mampu membangun motivasi.
Kelemahan model keterpaduan antara lain:
a. model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh; b. model ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasai konsep, sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan; c. model ini menghendaki tim antarmata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan. Contoh penggunaan model keterpaduan yaitu guru mengajarkan topic yang tumpang tindih dalam matematika, IPS, Bahasa Indonesia dan IPA.
2. Berikut kegiatan inti pembelajaran terpadu di kelas saya.
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
No Tahap Bentuk Kegiatan Contoh Kegiatan
Kegiatan 1 Pendahuluan a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan a. berdoa fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b. melakukan presensi a. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang c. penyediaan alat pelajaran mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan d. menyampaikan tujuan dan materi yang akan dipelajari; cakupan materi b. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; c. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2 Kegiatan 1) melibatkan peserta didik mencari informasi a. setelah menyimak penjelasan
Inti yang luas dan dalam tentang topik/tema materi guru melalui gambar tentang a. Eksplorasi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip keragaman budaya di lingkungan alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sekitar peserta didik dapat: sumber; menyebutkan jenis budaya 2) menggunakan beragam pendekatan pembela- yang ada di lingkungan tempat jaran, media pembelajaran, dan sumber belajar tinggalnya. lain; Menyebutkan nama pakaian 3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta adat, lagu daerah, bahasa daerah, didik serta antara peserta didik dengan guru, adat istiadat, dan kesenian lingkungan, dan sumber belajar lainnya; tradisional di lingkungan tempat 4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam tinggalnya. setiap kegiatan pembelajaran; dan Menyebutkan ciri-ciri pakian 5) memfasilitasi peserta didik melakukan per- adat, adat istiadat, dan kesenian cobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. trasional di lingkungan tempat tinggalnya b. Elaborasi 1) membiasakan peserta didik membaca dan b. setelah berdiskusi peserta didik menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu dapat: yang bermakna; membedakan rumah adat dan 2) memfasilitasi peserta didik melalui bukan rumah adat berdasarkan ciri- pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk ciri fisik. memunculkan gagasan baru baik secara lisan Menceritakan salah satu pesan maupun tertulis; kesenian daerah di lingkungan 3) memberi kesempatan untuk berpikir, menga- tempat tinggalnya. nalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak Menyebutkan pengaruh tanpa rasa takut; glablisasi terhadap budaya daerah 4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif; 5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; 6) rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; 7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kreasi; kerja individual maupun kelompok; 8) memfasilitasi peserta didik melakukan pamer- an, turnamen, festival, serta produk yang diha- silkan; 9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. c. Konfirmasi 1) memberikan umpan balik positif dan c. Setelah kegiatan pembelajaran penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, diharapkan peserta didik dapat: maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta Menyanyikan lagu daerah didik, Mengoleksi lagu daerah 2) memberikan konfirmasi terhadap hasil Gemar menonton kesenian eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui daerah berbagai sumber, Menghormati keragaman budaya daerah 3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, 4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar; b) membantu menyelesaikan masalah; c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi; d) memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh; e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. 3 Kegiatan a. bersama-sama dengan peserta didik Menyusun kesimpulan Penutup dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan Penilaian pelajaran; b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas balk tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
3. Contoh lembar kerja siswa kelas 1 SD tematik 1 dengan tema tubuhku