Anda di halaman 1dari 6

Nama : Wayan Santri

Kelas : 1a

Nim : 856779809

Mata Kuliah : Pembelajaran Terpadu

1. Tiga model pembelajaran terpadu

1. Model jaring laba-laba (Webbed)


Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik.
Pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian dikembangkan menjadi subtema
dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran terkait.

Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah sebagai berikut.


a. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati.
b. Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
c. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam semua
bidang isi pelajaran.

Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba sebagai berikut.


a. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah menyeleksi tema.
b. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga hal ini hanya berguna
secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum
c. Guru dapat menjaga misi kurikulum.
d. Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
Contoh penggunaanya yaitu guru dan siswa menentukan tema yang disenangi siswa, Seperti
“lingkungan”. Tema lingkungan ini dikembangkan menjadi sub-sub tema/topik yang ada pada
beberapa mata pelajaran.

2. Model Keterhubungan (Connected)


Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk
menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan
keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan di hari
berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada
semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.

Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan


a. Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan gambaran yang
besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek.
b. Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus sehingga terjadi internalisasi.
c. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi,
memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan memudahkan transfer atau
pemindahan ide-ide tersebut dalam memecahkan masalah.

Kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah:


a. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait, walaupun
hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).
b. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa
merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran.
c. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam suatu mata pelajaran dapat
mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran
lain.
Contoh penggunaan model keterhubungan yaitu mengaitkan konsep ekosistem yang berkaitan
dengan energi dan sumber daya alam.
3. Model Keterpaduan (Integrated)
Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antarmata pelajaran.
Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata pelajaran dengan cara menetapkan prioritas
kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang-tindih di dalam
beberapa mata pelajaran. dalam model keterpaduan tema yang terkait dan bertumpang tindih
merupakan hal yang terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan
program. Pertama guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam
satu semester dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan
sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran.

Kekuatan model keterpaduan antara lain:


a. memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai mata
pelajaran;
b. memungkinkan pemahaman antarmata pelajaran dan memberikan penghargaan terhadap
pengetahuan dan keahlian;
c. mampu membangun motivasi.

Kelemahan model keterpaduan antara lain:


a. model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh;
b. model ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasai konsep, sikap dan
keterampilan yang sangat diprioritaskan;
c. model ini menghendaki tim antarmata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan, baik dalam
perencanaan maupun pelaksanaan.
Contoh penggunaan model keterpaduan yaitu guru mengajarkan topic yang tumpang tindih dalam
matematika, IPS, Bahasa Indonesia dan IPA.

2. Berikut kegiatan inti pembelajaran terpadu di kelas saya.

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

No Tahap Bentuk Kegiatan Contoh Kegiatan


Kegiatan
1 Pendahuluan a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan a. berdoa
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b. melakukan presensi
a. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang c. penyediaan alat pelajaran
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan d. menyampaikan tujuan dan
materi yang akan dipelajari; cakupan materi
b. menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai;
c. menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2 Kegiatan 1) melibatkan peserta didik mencari informasi a. setelah menyimak penjelasan


Inti yang luas dan dalam tentang topik/tema materi guru melalui gambar tentang
a. Eksplorasi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip keragaman budaya di lingkungan
alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sekitar peserta didik dapat:
sumber;  menyebutkan jenis budaya
2) menggunakan beragam pendekatan pembela- yang ada di lingkungan tempat
jaran, media pembelajaran, dan sumber belajar tinggalnya.
lain;  Menyebutkan nama pakaian
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta adat, lagu daerah, bahasa daerah,
didik serta antara peserta didik dengan guru, adat istiadat, dan kesenian
lingkungan, dan sumber belajar lainnya; tradisional di lingkungan tempat
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam tinggalnya.
setiap kegiatan pembelajaran; dan  Menyebutkan ciri-ciri pakian
5) memfasilitasi peserta didik melakukan per- adat, adat istiadat, dan kesenian
cobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. trasional di lingkungan tempat
tinggalnya
b. Elaborasi 1) membiasakan peserta didik membaca dan b. setelah berdiskusi peserta didik
menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu dapat:
yang bermakna;  membedakan rumah adat dan
2) memfasilitasi peserta didik melalui bukan rumah adat berdasarkan ciri-
pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk ciri fisik.
memunculkan gagasan baru baik secara lisan  Menceritakan salah satu pesan
maupun tertulis; kesenian daerah di lingkungan
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menga- tempat tinggalnya.
nalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak  Menyebutkan pengaruh
tanpa rasa takut; glablisasi terhadap budaya daerah
4) memfasilitasi peserta didik dalam
pembelajaran kooperatif can kolaboratif;
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
6) rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan
eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok;
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan
kreasi; kerja individual maupun kelompok;
8) memfasilitasi peserta didik melakukan pamer-
an, turnamen, festival, serta produk yang diha-
silkan;
9) memfasilitasi peserta didik melakukan
kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi 1) memberikan umpan balik positif dan c. Setelah kegiatan pembelajaran
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, diharapkan peserta didik dapat:
maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta  Menyanyikan lagu daerah
didik,  Mengoleksi lagu daerah
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil  Gemar menonton kesenian
eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui daerah
berbagai sumber,  Menghormati keragaman budaya
daerah
3) memfasilitasi peserta didik melakukan
refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta didik untuk
memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator
dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang
menghadapi kesulitan, dengan menggunakan
bahasa yang baku dan benar;
b) membantu menyelesaikan masalah;
c) memberi acuan agar peserta didik dapat
melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d) memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih
jauh;
e) memberikan motivasi kepada peserta didik
yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan a. bersama-sama dengan peserta didik  Menyusun kesimpulan
Penutup dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  Penilaian
pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas
balk tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

3. Contoh lembar kerja siswa kelas 1 SD tematik 1 dengan tema tubuhku

Anda mungkin juga menyukai