GANGGUAN AUTISME
Oleh :
1930912320088
Pembimbing
BANJARMASIN
September, 2020
DAFTAR ISI
ii
Universitas Lambung Mangkurat
BAB I
PENDAHULUAN
negara selama 2 dekade terakhir. Prevalensi global kasus ASD per 100 (1 dari 132)
dunia.2,3
Dalam PPDGJ III, gangguan Autisme termasuk kedalam F84 yang terdiri dari
: F84.0 Autisme Masa Kanak; F84.1 Autisme Tak Khas; F84.2 Sindrom Rett; F84.3
sisoal yang timbal balik, dan dalam pola komunikasi, serta minta dan bakat yang
yang pervasive dari fungsi-fungsi individu dari semua situasi, meskipun dapat
berbeda dalam derajat keparahannya.4 Berikut pada tinjauan pustaka kali ini akan
1
Universitas Lambung Mangkurat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia 3 tahun, dan dengan ciri
kelainan fungsi dalam 3 bidang: interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku yang
Kondisi ini juga ditandai oleh pola perilahu, minat dan kegiatan yang
kaku dan rutin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari; ini biasanya berlaku
untuk kegiatan baru dan juga kebiasaan sehari - hari serta pola bermain. Terutama
sekali dalam masa kanak yang dini, dapat terjadi kelekatan yang khas terhadap
benda-benda yang aneh, khususnya benda yang tidak lunak. Anak dapat
memaksakan suatu kegiatan rutin dalam ritual yang sebetulnya tidak perlu; dapat
terjadi preokupasi yang stereotipik terhadap suatu minat seperti tanggal, rute atau
dan terdapat penolakan terhadap perubahan dari rutinitas atau dalam detil dari
lingkungan hidup pribadi (seperti perpindahan mebel atau hiasan dalam rumah).
tetapi pada tiga perempat kasus secara signifikan terdapat retardasi rnental.
2
Universitas Lambung Mangkurat
B. Autisme Tak Khas
Gangguan perkembangan pervasif yang berbeda dari autism dalam hal usia,
onset, maupun tidak terpenuhinya ketiga kriteria diagnostik. Jadi kelainan atau
dan atau tidak cukup menunjukkan kelainan dalam satu atau dua dari 3 bidang
Autisme tak khas sering muncul pada individu dengan retardasi mental yang
menampakkan gejala yang cukup untuk menegakkan diagnosis autisme; ini juga
Nampak pada individu dengan gangguan perkembangan yang khas dari Bahasa
C. Sindrom Rett
Pada sebagian besar kasus onset gangguan terjadi pada usia 7-24 bulan. Pola
perkembangan awal yang tampak normal atau mendekati normal, diikuti dengan
kehilangan Sebagian atau seluruhnya keterampian tangan atau berbicara yang telah
deterioration”.
tangan yang bertujuan dan keterampilan manipulatif dari motorik halus yang telah
terlatih. Secara khas tampak anak tetap dapat "senyum sosial" (social smile),
menatap seseorang dengan "kosong", tetapi tidak terjadi interaksi sosial dengan
3
Universitas Lambung Mangkurat
mereka pada awal masa kanak (walaupun interaksi sosial dapat berkembang
kemudian ).
hoordinasi gerak tubuh memburuk (ataksia), serta skoliosis atau kifoskoliosis yang
berkembang kemudian. Atrofr spinal, dengan disabilitas motorik berat yang muncul
pada saat remaja atau dewasa pada kurang lebih 50 % kasus. Kemudian dapat
timbul spastisitas dan rigiditas, yang biasanya lebih banyak terjadi pada ekstrernitas
bawah dari pada ekstremitas atas. Serangan epileptik yang mendadak (epileptic
fits), biasanya dalam bentuk yang kecil-kecii, dengan onset serangan umumnya
sebelum usia 8 tahun, hal ini terjadi pada kebanyakan kasus. Berbeda sekali dengan
autisme, disini jarang terjadi perilaku mencederai diri dengan sengaja dan
sampai usia minimal 2 tahun, yang diikuti dengan kehilangan yang nyata dari
dalam fungsi-fungsi sosial. Biasanya terjadi regresi yang berat atau kehilangan
dan perilaku adaptif, dan sering dengan hilangnya pengendalian buang air besar
4
Universitas Lambung Mangkurat
dan berulang, serta hendaya dalam interaksi sosial dan komunikasi yang mirip
dengan autisme.
Dalam hal-hal tertentu sindrom ini mirip dengan dementia pada orang dewasa,
tetapi berbeda dalam tiga hal: biasanya tidak ada bukti penyakit atau kerusakan
organik yang dapat ditemukan (walaupun beberapa tipe disfungsi otak organik
perbaikan; hendaya dalam fungsi sosial dan komunikasi mempunyai kualitas lebih
Diagnosis ditentukan oleh kombinasi antara perkembangan yang tak serasi dari
overaktivitas yang berat, stereotipik motorik, dan retardasi mental berat; Ketiga hal
tersebut harus ada untuk menegakkan diagnosis. Bila kriteria diagnostik untuk
F84.0, F84.1, atau F84.2 terpenuhi, keadaan tersebut harus didiagnosis sesuai
kriterianya.
F. Sindrom Asperger
berbahasa atau perkernbangan kogrritif yang secara klinis jelas, sepefti pada
autisme
3. Adanya pola perilaku, perhatian dan aktivitas, yang terbatas, berulang dan
stereotipik.
5
Universitas Lambung Mangkurat
Mungkin terdapat atau tidak terdapat masalah dalam komunikasi yang sama seperti
1. Epidemiologi
dekade terakhir. Prevalensi global kasus ASD per 100 (1 dari 132) diperkirakan
dunia.2.3
Studi di Jepang melaporkan angka yang jauh lebih tinggi daripada yang
mencerminkan evaluasi hati-hati yang dilakukan oleh dokter Jepang, yang dapat
mengidentifikasi kasus yang akan terabaikan di negara lain. Selain itu, ASD
mungkin lebih umum di Jepang karena infeksi saluran cerna dan infeksi lain yang
ditularkan melalui konsumsi makanan laut dan makanan yang berasal dari air
ASD paling sering terjadi pada anak laki-laki yang memiliki kariotipe 46,
2. Patofisiologi
A. Anomali saraf
6
Universitas Lambung Mangkurat
termasuk lobus frontal dan temporal serta otak kecil. Pembesaran amigdala
dan hipokampus biasa terjadi pada masa kanak-kanak. Jelas lebih banyak
neuron hadir di divisi tertentu dari korteks prefrontal spesimen otopsi dari
beberapa anak dengan ASD, dibandingkan dengan mereka yang tidak ASD.
yang berfungsi tinggi dan 17 subjek kontrol yang sesuai dengan usia dan
berbeda dengan ASD dan anak laki-laki biasa. Pada anak laki-laki dengan
ASD rasio GABA / kreatin pada MRS dikaitkan dengan gejala ASD.8,9,10
7
Universitas Lambung Mangkurat
Spesimen postmortem otak orang dengan ASD menunjukkan
korteks cingulate, wilayah kunci untuk evaluasi hubungan sosial, emosi, dan
pervasif lainnya.11
C. Glutathione (GSH)
(MI) di doral anterior cingulate cortex (dACC) dari peserta dengan ASD
D. N-acetylaspartate (NAA)
hipokampus, dan talamus anak-anak dengan ASD diamati pada MRS. [37,
44] MRS juga menunjukkan konsentrasi kreatin (Cr) dan fosfokreatin (PCr)
metabolsm neuronal dalam materi putih anterior anak laki-laki dengan ASD
8
Universitas Lambung Mangkurat
E. Anomali metabolik
homocysteine (SAH)
F. Disfungsi mitokondria
G. Peradangan saraf
9
Universitas Lambung Mangkurat
3. Gejala Klinis
Regresi perkembangan
Tidak adanya senyuman saat disambut oleh orang tua dan orang yang
dikenalnya
Skrining bayi dan balita secara teratur untuk gejala dan tanda ASD sangat
penting karena memungkinkan rujukan awal pasien untuk evaluasi dan pengobatan
Oleh karena itu, saudara kandung juga harus menjalani pemeriksaan tidak hanya
untuk gejala yang berhubungan dengan autisme tetapi juga untuk keterlambatan
bahasa, kesulitan belajar, masalah sosial, dan kecemasan atau gejala depresi.23,24
4. Tatalaksana
10
Universitas Lambung Mangkurat
manfaat dari program terapeutik berorientasi perilaku yang dikembangkan secara
khusus untuk populasi ini. Anak-anak dengan ASD harus ditempatkan dalam
A. Terapi nonfarmakologis
B. Farmakoterapi
manifestasi perilaku inti ASD, tetapi obat mungkin efektif dalam mengobati
11
Universitas Lambung Mangkurat
Obat-obatan yang digunakan dalam menangani masalah perilaku
12
Universitas Lambung Mangkurat
BAB III
PENUTUP
Dalam PPDGJ III, gangguan Autisme termasuk kedalam F84 yang terdiri dari
: F84.0 Autisme Masa Kanak; F84.1 Autisme Tak Khas; F84.2 Sindrom Rett; F84.3
mental. Kelompok gangguan ini ditandai dengan kelainan kualitatif dalam interaksi
sisoal yang timbal balik, dan dalam pola komunikasi, serta minta dan bakat yang
yang pervasive dari fungsi-fungsi individu dari semua situasi, meskipun dapat
13
Universitas Lambung Mangkurat
DAFTAR PUSTAKA
2. Baxter AJ, Brugha TS, Erskine HE, Scheurer RW, Vos T, Scott JG. The
epidemiology and global burden of autism spectrum disorders. Psychol
Med. 2015 Feb. 45 (3):601-13.
11. Oblak AL, Gibbs TT, Blatt GJ. Decreased GABA(B) receptors in the
cingulate cortex and fusiform gyrus in autism. J Neurochem. 2010 Sep 1.
114(5):1414-23.
12. Hwang BJ, Mohamed MA, Brašić JR. Molecular imaging of autism
spectrum disorder. Int Rev Psychiatry. 2017 Dec. 29 (6):530-554.
14
Universitas Lambung Mangkurat
13. Endres D, Tebartz van Elst L, Meyer SA, Feige B, Nickel K, Bubl A, et al.
Glutathione metabolism in the prefrontal brain of adults with high-
functioning autism spectrum disorder: an MRS study. Mol Autism. 2017.
8:10.
14. Corrigan NM, Shaw DW, Estes AM, Richards TL, Munson J, Friedman SD,
et al. Atypical developmental patterns of brain chemistry in children with
autism spectrum disorder. JAMA Psychiatry. 2013 Sep. 70 (9):964-74.
15. Hardan AY, Fung LK, Frazier T, Berquist SW, Minshew NJ, Keshavan MS,
et al. A proton spectroscopy study of white matter in children with autism.
Prog Neuropsychopharmacol Biol Psychiatry. 2016 Apr 3. 66:48-53.
16. James SJ, Melnyk S, Jernigan S, Cleves MA, Halsted CH, Wong DH, et al.
Metabolic endophenotype and related genotypes are associated with
oxidative stress in children with autism. Am J Med Genet B Neuropsychiatr
Genet. 2006 Dec 5. 141B(8):947-56.
18. Filipek PA, Juranek J, Nguyen MT, Cummings C, Gargus JJ. Relative
carnitine deficiency in autism. J Autism Dev Disord. 2004 Dec. 34(6):615-
23.
20. Celestino-Soper PB, Violante S, Crawford EL, Luo R, Lionel AC, et al. A
common X-linked inborn error of carnitine biosynthesis may be a risk factor
for nondysmorphic autism. Proc Natl Acad Sci U S A. 2012 May 22. 109
(21):7974-81.
23. [Guideline] Landa R. Bringing the early signs of autism spectrum disorder
into focus. Youtube. Available at
15
Universitas Lambung Mangkurat
https://www.youtube.com/watch?v=YtvP5A5OHpU. 2013; Accessed:
September 15, 2020.
24. [Guideline] Filipek PA, et al. Practice parameter: screening and diagnosis
of autism: report of the Quality Standards Subcommittee of the American
Academy of Neurology and the Child Neurology Society. Neurology 2000
Aug;55(4):468-79. Reaffirmed July 2010.
26. Gates JA, Kang E, Lerner MD. Efficacy of group social skills interventions
for youth with autism spectrum disorder: A systematic review and meta-
analysis. Clin Psychol Rev. 2017 Mar. 52:164-181.
27. Marshall BL, Napolitano DA, McAdam DB, Dunleavy III JJ, Tessing JL,
Varrell J. Venlafaxine and increased aggression in a female with autism. J
Am Acad Child Adolesc Psychiatry. 2003 Apr. 42(4):383-4.
28. Sharma SR, Gonda X, Tarazi FI. Autism Spectrum Disorder: Classification,
diagnosis and therapy. Pharmacol Ther. 2018 Oct. 190:91-104.
30. Zürcher NR, Bhanot A, McDougle CJ, Hooker JM. A systematic review of
molecular imaging (PET and SPECT) in autism spectrum disorder: current
state and future research opportunities. Neurosci Biobehav Rev. 2015 May.
52:56-73.
31. Ehinger Y, Matagne V, Villard L, Roux JC. Rett syndrome from bench to
bedside: Recent advances. F1000 Research. 2018;7:398
16
Universitas Lambung Mangkurat