GANGGUAN AUTISME
Oleh :
1930912320088
Pembimbing
BANJARMASIN
September, 2020
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
ii
Universitas Lambung Mangkurat
BAB I
PENDAHULUAN
mental. Lebih dari 19 juta penduduk usia diatas 15 tahun terkena gangguan mental
emosional, lebih dari 12 juta orang berusia diatas 15 tahun diperkirakan telah
Dalam PPDGJ, gangguan kebiasaan dan impuls termasuk kedalam F63 yang
terdiri dari : F63.0 Judi Patologis; F63.1 Bakar Patologois (piromania); F63.2
dan impuls lainnya; dan F63.9 Gangguan kebiasaan dan impuls YTT.2
dalam rubrik lain. Gangguan ditandai oleh tindakan berulang yang tidak
bahwa perilakunya berkaitan dengan impuls untuk bertindak yang tidak dapat
pada saat terjadinya tindakan tersebut. Gangguan ini tidak termasuk: kebiasaan
kebiasaan dan impuls mengenai seksual (F65.-) atau perilaku makan (F52.-)
1
Universitas Lambung Mangkurat
World Federation of Mental Health (WFMH) sebagai bagian dari World
lagi dilihat secara individual, namun harus diintervensi dalam skala makro/sistem.
Oleh karena itu, pengetahuan praktis mengenai kesehatan mental selayaknya juga
dipahami oleh masyarakat. Berikut pada tinjauan pustaka kali ini akan dibahas
2
Universitas Lambung Mangkurat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Judi Patologis
uang dalam jumlah uang uang yang semakin banyak dari waktu ke waktu dan
timbul gejala gelisah ketika berusaha berhenti. Saat ini perilaku tersebut
Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah berjudi secara berulang
(a) Judi dan taruhan untuk kesenangan atau sebagai upaya mendapatkan uang;
orang ini dapat menahan diri apabila kalah banyak atau ada efek lain yang
merugikan.
(c) Judi pada kepribadian dissosial (F60.2); (disini terdapat lebih banyak
gangguan dalam perilaku sosial lain yang menetap, terlihat pada tindakan-
tindakan agresif atau cara-cara lain yang menunjukkan sangat kurang peduli
3
Universitas Lambung Mangkurat
B. Bakar Patologis (piromania )
C. Gangguan pengendalian
impuls yang mlibatkan
adanya dorongan yang
tidak dapat
D.ditolak untuk melibatkan
pembakaran. Polanya sama
dengan kleptomania
dimana
E. muncul perasaan puas
atau lega saat api mulai
membakar.
F. Gangguan pengendalian
impuls yang mlibatkan
adanya dorongan yang
tidak dapat
4
Universitas Lambung Mangkurat
G.ditolak untuk melibatkan
pembakaran. Polanya sama
dengan kleptomania
dimana
H.muncul perasaan puas
atau lega saat api mulai
membakar.
I. Gangguan pengendalian
impuls yang mlibatkan
adanya dorongan yang
tidak dapat
J. ditolak untuk melibatkan
pembakaran. Polanya sama
dengan kleptomania
dimana
5
Universitas Lambung Mangkurat
K.muncul perasaan puas
atau lega saat api mulai
membakar.
Gangguan pengendalian impuls yang mlibatkan adanya dorongan yang
kleptomania dimana muncul perasaan puas atau lega saat api mulai membakar.2
(a) berulang-ulang melakukan pembakaran tanpa motif yang jelas, misalnya motif
(a) sengaja melakukan pembakaran tanpa gangguan jiwa yang nyata (dalam kasus
(b) pembakaran oleh anak muda dengan gangguan tingkah laku (F91.1), dimana
sekolah;
(F60.2), dimana didapatkan gangguan perilaku sosial lain yang menetap seperti
agresi, atau indikasi lain perihal kurangnya peduli terhadap minat dan perasaan
orang lain;
6
Universitas Lambung Mangkurat
(d) pembakaran pada skizofrenia (F20.-), dimana kebakaran adalah khas
ditimbulkan sebagai respons terhadap ide-ide waham atau perintah dari suara
halusinasi;
1. Definisi
yang ditandai dengan perilaku mencuri berulang. Perilaku tersebut disertai dengan
keinginan kuat yang tidak dapat dikendalikan. Umumnya barang yang dicuri
tersebut tidak berharga dan tidak diperlukan secara pribadi oleh pelaku. Barang
curian itu kemudian dibuang, diberikan kepada orang lain, dikembalikan secara
Esquirol dan Mark pada abad ke-19.4 Kleptomania memiliki dampak psikososial
diperlukan untuk keperluan pribadi atau yang dicuri bukankarena nilai uangnya.
7
Universitas Lambung Mangkurat
Tindakannya mengikuti pola tertentu yaitu merasakan ketegangan sebelum
mencuri atau diikuti rasa puas atau lega saat pencurian dilakukan.6
2. Epidemiologi
populasi pencuri tersebut sekitar 3,8 sampai 24%.7 Sebuah studi yang dilakukan
pada 791 siswa di Amerika Serikat menunjukkan terdapat 3 orang (0,38%) yang
dan pria 3:1.5,9 Rata-rata usia pelaku adalah usia dewasa muda (30-an), tetapi
terdapat laporan onset prilaku mencuri mulai muncul pada usia paling muda yaitu
3. Gejala Klinis
a) adanya peningkatan rasa tegang sebelum, dan rasa puas selama dan segera
8
Universitas Lambung Mangkurat
c) pencurian biasanya dilakukan sendiri (solitary act), tidak bersama-sama
dengan pembantunya;
d) individu mungkin tampak cemas, murung dan rasa bersalah pada waktu di
perbuatan tersebut.
adalah prilaku mencuri barang berulang dimana penderita tidak mampu untuk
oleh pasien dan bukan untuk dijual. Penderita merasakan peningkatan ketegangan
dendam dan bukan merupakan respon dari halusinasi atau delusi. 2,11 Walaupun ada
9
Universitas Lambung Mangkurat
perasaan kepuasan dan kesenangan setelah melakukan aksinya, penderita juga
mencuri pada akses yang mudah dan target yang acak, serta mencuri benda yang
tidak berharga seperti pakaian, dan kaos kaki. Hal ini sangat berbeda dengan
pencuri lain (yang bukan kleptomania) yang membuat strategi terlebih dahulu
mengapa mencuri, maka penderita menjawab “saya tidak tahu”. Penderita tidak
ditangkap dan ketahuan aksinya, penderita akan mengakui bahwa dia benar-benar
yang layak dan kondisi keuangan yang stabil. Bahkan beberapa adalah selebriti,
mempunyai ijazah akademik yang tinggi dan status sosial yang tinggi.13
memiliki kesamaan gejala dengan adiksi seperti adanya tekanan yang kuat
aksi dilakukan, adanya jeda waktu (jam, hari atau minggu) terhadap munculnya
10
Universitas Lambung Mangkurat
mood. Penderita kleptomania sering melaporkan gejala tersebut memburuk saat
(F00 – F09) serta pencurian yang disebabkan gangguan depresi (F30 – F33).2
terakhir yang terdiri dari 10 poin mengenai pemikiran dan prilaku penderita.
Setiap poin memiliki skala 0 – 4 yang dinilai oleh klinisi. 20 Sedangkan K-SAS
memiliki 11 poin penilaian yang dapat dinilai oleh pasien sendiri yang terdiri dari
4. Patofisiologi
kleptomania dengan trauma masa lalu dan mencuri merupakan simbol kehilangan
11
Universitas Lambung Mangkurat
Beberapa hipotesis terjadinya kleptomania yang berkaitan dengan
frontal inferior sehingga mengganggu jalur regio limbik ke thalamus dan regio
kleptomania setelah trauma kepala yang diduga disebabkan oleh defisit perfusi
lobus temporal.24
5. Tatalaksana
meningkatkan nafsu makan dan membantu regulasi siklus sirkadian tubuh. Obat
golongan SSRI meningkatkan level serotonin di tubuh dengan cara mencegah sel
saraf melakukan re-uptake serotonin. Obat golongan SSRI yang pernah digunakan
dilaporkan justru meningkat pada tiga pasien yang diterapi dengan obat golongan
SSRI.26
b) Naltrexon
12
Universitas Lambung Mangkurat
Naltrexon merupakan terapi medikasi terhadap adiksi alcohol yang telah
disetujui oleh badan pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat (FDA).
pelepasan dopamine pusat yang dimediasi oleh opioid. Obat dapat diberikan
secara per oral sekali sehari dengan dosis 50 mg/hari maupun dengan injeksi
memiliki kesamaan gejala dengan adiksi alkohol, maka diduga Naltroxon juga
secara signifikan. Obat ini juga ditoleransi baik oleh penderita dengan dosis
c) Psikoterapi
dan terapi aversi. Psikoterapi ini bertujuan untuk mengubah persepsi penderita
terhadap tindakan mencuri dan mengalihkan minat ke hal lain. Ketika penderita
13
Universitas Lambung Mangkurat
mencatat semua aktivitas sehari-hari dalam buku harian sebagai evaluasi
D. Trikotilomania
a) Definisi
dengan kegiatan menarik-narik rambut berulang (di kepala, alis, bulumata, ketiak,
pubis) yang didahului dengan ketegangan kemudian diikuti dengan rasa puasa
taulega setelahnya. Kegiatan ini ditandai dengan adanya kerontokan rambut yang
mencolok dan tidak disebabkan oleh kelainan kulit kepala/rambut lain atau
kegiatan stereotipi yang lain.29,30 Trikotilomania telah dikenal sejak hampir dua
abad yang lalu dan istilah trikotilomania pertama kali dicetuskan oleh ahli kulit
b) Epidemiologi
trikotilomania ini berkisar antara usia 12-13 tahun.33 Pada anak-anak tidak ada
perbandingan yang berarti antara populasi laki-laki atau pun perempuan yang
laki. Namun data ini masih dikacaukan dengan tipikal pencarian pertolongan yang
14
Universitas Lambung Mangkurat
mengalami trikotilomania di masyarakat secara relatif masih sedikit yang
4.4% pada pasien psikiatri yang rawat inap dan 4.6% pada pasien gangguan
obsesif-kompulsif.35
c) Patofisiologi
Hingga saat ini penyebab trikotilomania itu sendiri masih belum jelas.
Menurut teori neurokogniti gangguan ini disebabkan oleh adanya kelainan pada
basal ganglia pasien sebagaimana diketahui bahwa basal ganglia memiliki peran
Peranan genetik terhadap penyakit ini pun tidak luput dari perhatian peneliti. Pada
suatu penelitian ditemukan adanya mutasi pada gen SLITRK1 sedangkan pada
2A. Mutasi gen HOXB8 juga menunjukkan perubahan kebiasaan pada tikus
15
Universitas Lambung Mangkurat
d) Gejala Klinis
berulang kali gagal menahan diri terhadap impuls untuk mencabut rambut
Diagnosis ini jangan dibuat apabila sebelumnya sudah ada peradangan kulit, atau
apabila pencabutan rambut adalah respons terhadap waharn atau halusinasi. Tidak
e) Tatalaksana
Sampai saat ini ada tiga terapi utama yang sering dilakukan untuk
sedangkan tidak ada bukti yang menunjukkan efikasi yang lebih baik pada
diperlukan penelitian yang lebih fokus pada HRT untuk menilai apakah terapi ini
16
Universitas Lambung Mangkurat
lebih efektif dalam menangani pasien dengan kasus trikotilomania yang lebih
BAB III
17
Universitas Lambung Mangkurat
PENUTUP
yang terdiri dari : F63.0 Judi Patologis; F63.1 Bakar Patologois (piromania);
kebiasaan dan impuls lainnya; dan F63.9 Gangguan kebiasaan dan impuls YTT.2
farmakologis juga dianggap tatalaksana yang penting dan tidak boleh dilewatkan
DAFTAR PUSTAKA
18
Universitas Lambung Mangkurat
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019 [Internet] [ cited on 26
Agustus 2020]. Available from
https://www.kemkes.go.id/article/view/19101600004/pentingnya-peran-
keluarga-institusi-dan-masyarakat-kendalikan-gangguan-kesehatan-
jiwa.html
10. Childhood kleptomania: Two clinical case studies with implications for
further research. Psychol Educ — An Interdiscip J. 2002;39:19–21.
19
Universitas Lambung Mangkurat
11. American Psychiatric Association. Kleptomania: Manifestasi Klinis Dan
Pilihan Terapi Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders.
fourth, Te. Washington DC: American Psychiatric Association; 2000.
16. McElroy SL, Pope HG, Jr, Hudson JI et al. Kleptomania: a report of 20
cases. Am J Psychiatry. 1991;148:652–7.
19. McElroy SL, Pope HG, Hudson JI, Keck PE, Jr. W, KL. Kleptomania: A
report of 20 cases. Am J Psychiatry. 1991;148:652–657.
20. Kim SW, Dysken MW, Pheley AM HK. The Yale-Brown Obsessive-
Compulsive Scale: measure of internal consistency. Psychiatry Res.
1994;51:203–211.
20
Universitas Lambung Mangkurat
24. Aizer A, Lowengrub K DP. Kleptomania after head trauma: Two case
reports and combination treatment strategies. Clin Neuropharmacol.
2004;27:211– 215.
28. Grant JE, Kim SW, Odlaug BL. A double-blind, placebo-controlled study
of the opiate antagonist, naltrexone, in the treatment of kleptomania. Biol
Psychiatry. 2009;65(7):600–6.
33. Chamberlain SR, Menzies LA, Fineberg NA, del Campo N, Suckling
John, Craig K, et al. Grey Matter Abnormalities in Trichotillomania:
Morphometric Magnetic Resonance Imaging Study. The British Journal of
Psychiatry. 2008; 193: 216-221.
34. Flessner CA, Penzel F, Keuthen NJ. Current Treatment Practice for
Children and Adults With Trichotillomania: Consensus Among Experts.
Cognitive and Behavioral Practice. 2010; 17: 290-300.
21
Universitas Lambung Mangkurat
35. Grant JE, Odlaug BL, Kim SW. N-Acetylcysteine, A Glutamate
Modulator, in Treatment of Trichotillomania. Arch Gen Psychiatry. 2009;
66(7):756-763.
36. Chamberlain SR, Menzies LA, Fineberg NA, del Campo N, Suckling
John, Craig K, et al. Grey Matter Abnormalities in Trichotillomania:
Morphometric Magnetic Resonance Imaging Study. The British Journal of
Psychiatry. 2008; 193: 216-221.
Ketidakmampuan seseorang
menolak dorongan berulang
untuk mencuri barang-
barang
yang sebenarnya tidak
diperlukan untuk keperluan
22
Universitas Lambung Mangkurat
pribadi atau yang dicuri
bukan
karena nilai uangnya.
Tindakannya mengikuti pola
tertentu yaitu merasakan
ketegangan
sebelum mencuri atau
diikuti rasa puas atau lega
saat pencurian dilakukan.
(Mc, Elroy
dan Arnold 2001).
23
Universitas Lambung Mangkurat