Anda di halaman 1dari 10

JMPP, Vol X No X, April/November 20XX (diisi oleh timjurnal)

p-ISSN:2654-9719 

PROSEDUR PENANGANAN KAMAR SUITE OLEH ROOM


ATTENDANT PADA BALI PARAGON RESORT HOTEL DI MASA
PANDEMI COVID-19
Stanye Falensia Mangembulude1, I Gede Putra Nugraha2
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui prosedur penanganan kamar suite pada Bali Paragon
Resort Hotel di masa pandemi covid-19. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Room Division dan
Executive Housekeeper. Objek pada penelitian ini adalah prosedur penanganan kamar suite pada Bali Paragon Resort
Hotel di masa pandemi covid-19. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang
dikumpulkan melalui kegiatan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis yang
digunakan yaitu dengan analisis kualitatif dengan menguraikan seluruh informasi yang telah didapat serta
selanjutnya dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menangani kamar suite perlu adanya beberapa
tahapan-tahapan yang menunjang dan dapat diaplikasikan selama masa pandemi covid-19 pada Bali Paragon Resort
Hotel yakni antara lain tahap persiapan diri, tahap persiapan perlengkapan, tahap pengarahan dan pelaksanaan
dengan implementasi protokol kesehatan dan nilai CHSE.

Kata Kunci : Prosedur, Room Attendant, Kamar Suite, Hotel

ABSTRACT
This research was conducted with the aim of knowing the procedures for handling suite rooms at the Bali Paragon
Resort Hotel during the covid-19 pandemic. The samples used in this research are Room Division and Executive
Housekeeper. The object of this research is the procedure for handlingrooms suite at the Bali Paragon Resort Hotel
during the covid-19 pandemic. The data used in this study are primary and secondary data collected through interviews,
observation, documentation and literature study. The analytical technique used is qualitative analysis by describing all
the information that has been obtained and then analyzed. The results of the study indicate that to handle suite rooms,
several stages are needed that support and can be applied during the COVID-19 pandemic at the Bali Paragon Resort
Hotel, including the self-preparation stage, the equipment preparation stage, the direction and implementation stage
with the implementation of health protocols and CHSE value.

Key words : Prosedure, Room Attendant, Suite Room, Hotel

Pendahuluan

Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang banyak dikenal tidak hanya di kalangan lokal,
tetapi juga hingga kalangan Internasional (Kontan.co.id, 2020). Keberadaan pulau Bali di Indonesia
mampu membawa dampak positif khususnya untuk meningkatkan perekonomian dan devisa negara. Hal
tersebut didukung dengan potensi yang dimiliki pulau Bali sebagai pulau yang indah dengan berbagai
daya tarik yang dapat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke Bali mulai dari pantai berpasir putih,
gunung, persawahan, air terjun, wisata budaya dan tradisi yang mampu membuat turis berdecak kagum
dengan keindahan pulau dewata tersebut. Dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan, Bali
juga didukung dengan sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang para wisatawan yang
berkunjung antara lain seperti destinasi wisata yang dapat dijangkau, pusat perbelanjaan dan cidera
mata, sarana transportasi dan akomodasi. Adapun fasilitas akomodasi yang banyak disewakan di Bali
antara lain seperti villa, homestay, apartment, dan hotel. Akomodasi perhotelan adalah salah satu dari
banyaknya jenis penginapan yang banyak disewakan dan populer di Bali. Hotel adalah salah satu jenis
penginapan yang mempergunakan seluruh bangunannya untuk disewakan yang ditunjang dengan
pelayanan dan fasilitas seperti makan dan minum, serta fasilitas lainnya yang dikelola secara komersial
(Hermawan, 2018). Disamping itu pengertian tentang hotel juga diperkuat oleh Wijayanti (2019) bahwa
hotel merupakan bangunan yang didirikan untuk disewakan kepada kalayak sebagai tempat tinggal
semntara yang menyediakan fasilitas makan dan minum, hiburan, dan lain sebagainya. Hal tersebut

1 Corresponding author.
E-mail : Falensia.stanyr@gmail.com(PenulisPertama)

JurnalManajemenPerhotelan dan Pariwisata 1


JMPP, Vol X No X, April/November 20XX (diisi oleh timjurnal)
p-ISSN:2654-9719 

dirasa memiliki brand dan kenyamanan tersendiri bagi wisatawan saat tinggal di hotel karena pelayanan
yang dimiliki. Kepopuleran bisnis perhotelan tersebut sebagai tempat menginap tamu yang paling
diminati dibuktikan dengan banyaknya kamar hotel yang disewakan di Bali sebanyak 123.399 kamar
(BPS.go.id, 2020). Dari sekian banyaknya jumlah hotel yang ada, adapun salah hotel yang disewakan di
kawasan pariwisata dan berlokasi di wilayah Bali selatan yakni Bali Paragon Resort Hotel.
Bali Paragon Resort Hotel memiliki total 379 kamar sebagai fasilitas menginap yang disewakan
untuk wisatawan. Kebersihan dan stabilitas hygiene dan sanitasi kamar merupakan aspek esensial yang
sangat diperhatikan terutama di masa pandemi ini, khususnya keberadaan kamar suite yang disewakan
di Bali Paragon Resort Hotel. Kamar suite di hotel Bali Paragon di desain secara luxury dengan
kemewahan fasilitas yang dimiliki. Tidak heran apabila kamar suite di Bali Paragon dijual dengan harga
paling tinggi diantara jenis kamar lainnya. Kebersihan kamar harus disesuaikan dengan protokol yang
ada untuk menjaga stabilitas keselamatan sehingga aman dan nyaman untuk dihuni (www.liputan6.com,
2020). Hal tersebut juga diperkuat oleh deputi bidang Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan
Kemenparekraf yang menekankan mengenai pentingnya pemahaman penerapan protokol kesehatan
berbasis CHSE (cleanliness, health, safety dan environmental sustainability) di masa adaptasi pandemi
covid-19 dalam kebersihan akomodasi (Antara news, 2020). Peran room attendant dalam menjaga
kebersihan berkaitan sangat erat dengan kepuasan tamu di masa pandemi. Apalagi dengan tugas yang
dimiliki tersebut mampu menjalankan aspek yang dibutuhkan dalam industri perhotelan dalam menjaga
kebersihan dan sterilisasi kamar. Pengertian room attendant menurut Rumekso (2005) adalah petugas
floor section yang menjaga kebersihan, kerapian, keindahan, kenyamanan dankelengkapan kamar-kamar
tamu. Menurut Sulastiyono (2011) Room attendant adalah petugas kamar tamu yang mempunyai
tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, kerapihan dan kelengkapan kamar.
Bertolak pada fenomena yang ada di masa pandemi covid-19 ini terkait kebersihan, keselamatan
dan kenyamanan kamar pada bisnis akomodasi perhotelan. Sangat perlu dilakukan kajian secara
mendalam mengenai prosedur penanganan kamar suite pada Bali Paragon Resort Hotel yang memiliki
peran vital dalam keberlangsungan bisnis yang sedang dijalankan sehingga sesuai dengan standard
operating procedure yang ada. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pemikiran yang berarti baik secara teoritis maupun praktis.

Metode

Penelitian ini dilaksanakan di Bali Paragon Resort Hotel yang merupakan salah satu industri
perhotelan berbintang di Kabupaten Badung, Bali. Objek pada penelitian ini adalah prosedur penanganan
kamar suite pada Bali Paragon Resort Hotel di masa pandemi covid-19. Penentuan sampel pada penelitian
ini yakni dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih subjek berdasarkan kriteria tertentu sebagai bahan
pertimbangannya (Santosa, 2020). Sampel yang telah ditentukan yakni Room Division dan Executive
Housekeeper. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder
yang dikumpulkan melalui beberapa metode yaitu (1) Metode Observasi, adalah kegiatan yang dilakukan
secara langsung dilapangan dengan mengamati fenomena dan kegiatan yang dilakukan di lokasi
penelitian (Kuntjojo, 2009). Selama melakukan kegiatan observasi, peneliti mencatat berbagai faktor
yang berkaitan dengan objek penelitian, (2) Metode Wawancara, wawancara dilakukan dengan informan
terkait seperti Room Division Manager dan Executive Housekeeper.
Sebelum melakukan kegiatan wawancara, peneliti membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan
kepada informan sehingga kegiatan wawancara dapat menjadi lebih terfokus dengan topik yang telah
ditentukan dan sesuai dengan yang diinginkan dan, (3) Metode Studi Dokumen, merupakan tahap untuk
mengumpulkan data pendukung yang selanjutnya dapat digunakan sebagai penguatan penetian sehingga
penelitian menjadi lebih berbobot seperti foto, formulir, ceklis dan lain-lain. Teknik analisis data yang
digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis kualitatif adalah proses
mendeskripsikan informasi yang didapat dari informan dengan menggunakan beberapa indikator terkait
prosedur penanganan kamar suite pada Bali Paragon Resort Hotel.

Hasil dan Pembahasan

1. Prosedur Penanganan Kamar Suite Pada Bali Paragon Resort Hotel


Kenyamanan tamu pada saat tamu menginap di hotel merupakan tujuan utama dari operasional

JurnalManajemenPerhotelan dan Pariwisata 2


JMPP, Vol X No X, April/November 20XX (diisi oleh timjurnal)
p-ISSN:2654-9719 

suatu hotel. Pihak hotel akan selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu agar tamu merasa
nyaman dan senang tinggal di hotel. Adapun tahap-tahap penanganan kamar suite pada Bali Paragon
Resort Hotel oleh room attendant adalah:
1. Tahap persiapan diri
Seorang room attendant di Bali Paragon Resort Hotel harus hadir 30 menit sebelum jam kerja. Jam
kerja seorang room attendant di Bali Paragon Resort Hotel yaitu pada jam 09.00 untuk shift pagi dan jam
13.00 untuk shift siang. Adapun ketentuan grooming seorang room attendant yaitu :
1) Menggunakan seragam khusus departemen housekeeping yaitu baju polo dongker dengan
celana pendek berwarna coklat.
2) Seorangroom attendant di Renaissance hotel diperbolehkan berambut panjang asalkan diikat
dan tetap terlihat rapi dan tidak mengganggu saat proses pembersihan kamar.
3) Seorang room attendant juga diperbolehkan memiliki tatto pada badannya asalkan tidak pada
bagian Tahap persiapan perlengkapan
Setelah melakukan tahap persiapan diri, room attendant akan menuju ke pantry housekeeping
yang ada pada masing-masing floor untuk menata trolley sesuai dengan kebutuhan. Room attendant akan
menata trolley dengan guest aminities, guest supplies,linen dan towel yang diambil di housekeeping store,
untuk linen dan towel sudah tersedia pada linen station.Trolley room attendant dibagi menjadi 5 bagian
yaitu : bagian atas untuk meletakkan guest aminities dan guest supplies, bagian tengah untuk meletakkan
linen, bagian bawah untuk meletakkan towel, bagian kiri dan kanan untuk meletakkan soil hamper dan
garbage hamper. Adapun perlengkapan yang diset-up pada trolley untuk pembersihan kamar dari guest
supplies hingga bahan pembersih, sebagai berikut :
1) Guest supplies dan guest aminities yang dibawa,antara lain : shampoo, bath gel, conditioner,
facial soap, bath soap, loofah, bath salt, sanitary bag, shower cap, vanity kit, sewing kit, dental kit,
shave kit, tissue roll, facial tissue, mouth wash, body lotion, comb, amry board, coaster, slipper,
note pad, pen, laundry bag, laundry list, garbage bag black,coffe,coffe capsul, tea, creamer,
sweetener, white sugar,brown sugar, mineralwater, chopstick, stirrer.
2) Linen yang dibawa antara lain : sheet king, sheet twin, pillow case king,, pillow case twin, duve
twin, duve king, fitted twin, fitted king.
3) Towel yang dibawaantara lain : bath towel, bath mat, hand towel, facetowel.
4) Alat pembersih yang disiapkan, yaitu :
1) Hand brush dipergunakan untuk menyikat lantai.
2) Lobby duster dipergunakan untuk menarik debu atau kotoran yang masih tersisa dari proses
pembersihan menggunakan vacum cleaner.
3) Mop adalah alat untuk mengepel (melembabkan) lantai untuk menghilangkan bekas debu
yang masih ada di lantai.
4) Scoth bright dipergunakan sebagai alat untuk menggosok permukaan benda seperti kaca.
5) Lap/cloth dipergunakan untuk mengelap permukaan benda seperti meja, kursi, kaca dan
lain-lain.
6) Toilet bowl brush dipergunakan untuk menyikat kotoran-kotoran yang masih menempel
pada dinding dalam toilet bowl.
7) Window squeeze adalah alat untuk membersihkan kaca.
8) Vacum clenaner adalah mesin yang digunakan untuk menyedot debu, khususnya pada area
sudut-sudut kamar yang susah terjangkau lobby duster
Bahan-bahan pembersih yang disiapkan yaitu :
1) Glass cleaner yaitu bahan pembersih yang digunakan untuk pembersih gelas dan kaca.
2) Air fresher yaitu bahan pembersih yang digunakan untuk pengharum ruangan.
3) Multipurpose yaitu bahan pembersih yang digunakan untuk membersihkan toilet bowl, kaca
dan gelas maupun washbasin.
4) Furniture folishyaitu bahan pembersih yang digunakan untuk membersihkan furniture yang
terbuat dari bahan-bahan kayu.
5) Lemon eze adalah bahan pembersih untuk membersihkan kerak /watermark.
6) Freshener adalah bahan pembersih yang fungsinya sebagai pewangi.
7) Bathroom cleaner adalah bahan pembersih untuk di area bathroom.
2. Tahap pengarahan
Sebelum menangani kamar, seorang room attendant yang bertugas pada shift pagi berkumpul di
housekeeping office untuk diberi pengarahan oleh supervisor dan diberi informasi tentang permintaan
khusus tamu seperti tamu meminta early make-up room, extra bed atau tamu meminta tambahan towel.

JurnalManajemenPerhotelan dan Pariwisata 3


JMPP, Vol X No X, April/November 20XX (diisi oleh timjurnal)
p-ISSN:2654-9719 

Pengarahan tentang tingkat hunian kamar, dan evaluasi kerja. Room attendant akan mendapat
housekeeping tasksheet dan room attendant worksheet yang berisi daftar nama-nama tamu, status kamar
dan jumlah kamar yang dibersihkan. Setelah melaksanakan pengerahan, room attendant akan langsung
mengambil floor key dibagian LP (security) sesuai dengan floor section yang didapat.
3. Tahap pelaksanaan
Dalam penanganan kamar di Bali Paragon Resort Hotel seorang room attendant harus mengetahui
prosedur kerja yang benar sehingga dalam melakukan penanganan terhadap sebuah kamar memerlukan
waktu seminimal mungkin dengan hasil yang bersih, rapi dan kamar siap untuk dijual.
Adapun hal yang perlu diperhatikan oleh seorang room attendant sebelum memasuki kamar yang
akan dibersihkan, yaitu :
1) Memastikan status kamar, berstatus occupied atauvacant. Status kamar dapat diketahui dari
form housekeeping tasksheet.
2) Memperhatikan tanda “don’t disturb” room lightsign yang berada luar kamar yang dinyalakan
oleh tamu yang artinya tamu yang berada di dalam kamar tersebut tidak boleh diganggu oleh
siapapun termasuk oleh room attendant yang akan membersihkan kamar.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang room attendant dalam menangani kamar
suite berstatus vacant dirty di Bali Paragon Resort Hotel adalah sebagai berikut :
1) Memasuki kamar
Sebelum memasuki kamar yang akan dibersihkan, trolley ditempatkan di depan pintu kamar
yang akan dibersihkan sekitar satu meter dari pintu. ketentuan umum yang dilakukan pada saat
memasuki kamar adalah membunyikan bel kamar sambil mengucapkan salam dan menyebutkan
identitas seperti “selamat pagi, housekeeping”. Room attendant akan menunggu beberapa saat, jika
tidak ada jawaban maka ulangi sampai tiga kali, kalau masih tidak ada jawaban maka room
attendant boleh membuka pintu kamar menggunakan floor key.
2) Menyalakan lampu dan menghidupkan air conditioning
Dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada lampu atau air conditioning yang rusak, bila ada
kerusakan lapor ke engeneering agar segera diperbaiki. Kemudian kamar dicek secara seksama
apakah ada barang tamu yang tertinggal atau perlengkapan hotel yang ada di kamar dibawa oleh
tamu pada saat check out. Jika terjadi hal seperti itu maka room attendant harus segera melaporkan
ke bagian order taker house keeping.
3) Membuka curtain kamar
Membuka curtain kamar agar kamar tersebut menjadi terang, debu-debu yang ada di dalam
kamar menjadi lebih terlihat sehingga memudahkan room attendant dalam membersihkan kamar.
4) Collect rubish (membersihkan sampah)
Membersihkan sampah yang seperti : sampah kertas dan sampah botol plastik, yang
berserakan di area bed room maupun bathroom lalu dikumpulkan pada dusbin kamar lalu
membuang sampah pada garbage hamper yang ada pada trolley. Semua sampah yang ada dikamar
dimasukkan pada garbage hamper tanpa terkecuali.
5) Stripping bed (melepaskan lena tempat tidur)
Melepaskan duvet cover dengan cara menarik inner duvet keluar dari duvet cover, lalu melepaskan
pillow case dengan cara menarik pillow keluar dari pillow case, lalu melepaskan fitted dengan cara
menarik fitted dari sudut kesudut lalu mengumpulkan soil linen menjadi satu dan meletakkan pada soil
hamper di trolley.
6) Menata tempat tidur (making bed)
Setelah melakukan stripping bed, maka room attendant akan mengambil linen baru dan
memulai menata kamar dari tempat tidur. Adapun susunan tempat tidur di Bali Paragon Resort
Hotel diurut dari bawah, yaitu sebagai berikut:
a) Spring box terletak paling bawah sebagai tempat meletakkan kasur.
b) Bed sebagai tempat tamu untuk tidur
c) Topper, lebarnya sama dengan bed yang mana topper ini berfungsi untuk memberikan rasa
empuk dan lembut saat tamu tidur
d) Bed pad/ bed protector, lebarnya sebesar kasur yang bertujuan untuk melindungi kasur dari
keringat tamu atau noda agar tidak langsung mengenai kasur.
e) Fitted, untuk membungkus kasur (seperti sheet namun lebih fit / press di kasur).
f) Top sheet, dipasang setelah fitted yang berfungsi melingdungi duvet bagian bawah dari noda.
g) Duvet, merupakan pengganti blanket yang berukuran lebih tebal.
Kamar suite di Bali Paragon Resort Hotel menggunakan bed king disertai dengan empat buah

JurnalManajemenPerhotelan dan Pariwisata 4


JMPP, Vol X No X, April/November 20XX (diisi oleh timjurnal)
p-ISSN:2654-9719 

pillow king dan satu buah duvet king, maka dari itu linen yang harus di persiapkan yaitu linen
king seperti fitted king, sheet king, duvet king dan pillow case king.
Adapun langkah-langkah dalam making bed di Bali Paragon Resort Hotel yaitu sebagai berikut :
a) Menarik bed ke belakang agar bagian depan longgar sehingga memudahkan room attendant
dalam melalukan pengerjaannya.
b) Memasang fitted, memasang fitted dari sudut bawah bed lalu dilanjutkan ke sudut atas bed.
Pastikan fitted terpasang press sehingga tidak ada lipatan dan terlihat rapi lalu mendorong
kembali bed seperti semula.
c) Memasang top sheet dengan cara menebarkan sheet sejajar dengan bed bagian atas dan jaitan
mengarah keatas karena sheet ini untuk membungkus bagian sisi atas dari duvet.
d) Memasang duvet dengan cara memasukkan duvet inner ke dalam duvet cover sampai duvet
inner benar-benar rata dan tidak ada benjolan yang terlihat, lalu menebarkan duvet sampai
sejajar dengan bed bagian atas, lalu membuat lipatan kecil bersamaan dengan top sheet yang
sudah ditebarkan dan membuat lipatan besar yang kedua kira-kira sejengkal jari, pastikan
lipatan sejajar antara kiri dan kanan. Apabila sudah sejajar, selanjutnya memasukkan duvet
dibagian kiri dan kanan lalu dilanjutkan kebagian bawah bed agar lebih rapi dan linen tampak
kencang.
e) Memasang pillow case dengan cara melipat pillow menjadi dua bagian terlebih dahulu untuk
memudahkan memasukannya ke dalam pillow case, meletakkan pillow pada bagian atas bed,
dua pada sisi kanan dan dua pada sisi kiri.
1) Membersihkan area bathroom
Setelah selesai menata kasur dilanjutkan pembersihan di area bathroom. Adapun langkah awal
yang dilakukan sebelum pembersihan yaitu :
a) Mengambil semua towel kotor seperti : bath towel, hand towel, face towel dan bath mat lalu letakan
pada soil hamper yang ada di trolley.
b) Mengambil caddy carry pada trolley yang berisi peralatan dan bahan pembersih yang akan
digunakan untuk pembersihan area bathroom.
c) Meletakan aminities box dibawah washbasin agar tidak mengganggu pada saat pembersihan .
Adapun tahap-tahap pembersihannya yaitu :
a) Membersihkan gelas
Mengambil semua gelas kotor dan merendam semua gelas kotor yang digunakan oleh tamu pada
washbasin dengan air panas, lalumengambil glass cleaner di caddy carry beserta dengan scoth
bright lalu menyemprotkan glass cleaner pada gelas dan menggosok gelas dengan scoth bright
hingga bau dan kotoran bekas kopi atau teh menghilang, setelah itu membilas kembali dengan air
panas agar tidak ada bekas bahan pembersih didalam gelas lalu mengeringkan gelas dengan cara
mengelap menggunakan glass cloth. Ada 5 jenis gelas yang di set-up di kamar yaitu : wine glass,
highball glass, old fashioned glass, mug glass dan rock glass, masing-masing gelas ditata dua buah.
Wine glass, old fashioned glass, highball glassdan mug glass diletakkan pada drawer bawah coffee
table danrock glass diletakkan pada washbasin.
b) Membersihkan toilet bowl
Menyiram air terlebih dahulu dengan cara menekan tombol flash yang ada pada toilet bowl
sebelum melakukan pembersihan, tujuannya untuk menghilangkan bekas-bekas kotoran yang
masih ada dalam toilet bowl, setelah itu mengambil bathroom cleaner dan toilet bowl brush pada
caddy carry lalu menyemprotkan bathroom cleaner pada area dalam toilet bowl lalu menyikat
dengan dengan cara mengosokkan toilet bowl brush pada area dalam toilet bowl, kemudian
menyiram kembali toilet bowl untuk menghilangkan busa bekas chemical. Untuk area luar tiolet
bowl cukup dikeringkan dengan cara mengelap dengan lap khusus area toliet bowl.
c) Membersihkan dressing mirror
Mengambil glass cleaner, window squeeze dan scoth bright pada caddy carry, menyemprotkan glass
cleaner pada kaca lalu menggosok secara merata dengan dengan scoth bright hingga berbusa
kemudian di squeeze menggunakan window squeeze membentuk huruf “S” sampai tidak ada bekas
busa yang tersisa pada kaca. Terdapat 2 buah kaca pada kamar yaitu dressing mirror yang letaknya
dekat dengan pintu area toilet dan washbasin mirror.
d) Membersihkan washbasin mirror
Metode pembersihan washbasin mirror sama dengan dressing mirror namun washbasin mirror
memiliki ukuran yang lebih lebar maka dari itu diperlukan ketelitian extra agar tidan ada bekas
debu yang menempel.

JurnalManajemenPerhotelan dan Pariwisata 5


JMPP, Vol X No X, April/November 20XX (diisi oleh timjurnal)
p-ISSN:2654-9719 

e) Membersihkan washbasin
Mengambil mutli perpose chemical dan scoth bright pada caddy carry lalu menyemprotkan multi
purpose chemicall pada area washbasin setelah itu memberi sedikit lemon eze kemudian mengosok
area wash basin menggunakan scoth bright hingga kerak atau watermark pada washbasin
menghilang. Membilas kembali busa yang masih ada pada washbasin dengan air lalu
mengeringkan washbasin dengan cara mengelap menggunakan lap kering khusus area washbasin.
f) Membersihkan area shower
Membuka floor drain terlebih dahulu agar tidak ada genangan air saat pembersihan, mengambil
bathroom cleanerdan scoth bright pada caddy carry lalu meyemprotkan bathroom cleaner pada
hand shower dan pada bagian pegangan hand shower, menambahkan sedikit lemon-eze kemudian
menggosok area handshower menggunakan scoth bright untuk menghilangkan watermark setelah
itu membilas kembali dengan air, lalu mengeringkan area shower dengan lap khusus untuk diarea
bathroom.
g) Membersihkan area bathtub
Menyiram bathtub dengan cara menyemprotkan air melalui hand shower yang ada pada bathtub
tap disebelah bathtub agar permukaan bathtub basah lalu mengambil bathroom cleaner pada
caddy carry menyemprotkan bathroom cleaner ditambah dengan sedikit lemom-eze kemudian
menggosok bagian dalam dan bagian luar bathtub dengan scoth bright hingga watermark pada
bathtub menghilang, juga pada area bathtub tap agar tidak ada watermark. Apabila kerak sudah
hilang, lalu menyemprotkan kembali dengan air sampai busa bekas chemical hilang kemudian
mengeringkan area bathtub dengan dengan cara mengelap seluruh permukaan bathtub dan
bathtub tap dengan lap khusus area bathtub.
h) Membersihkan lantai bathroom
Mengambil bathroom cleaner dan hand brush pada caddy carry, setelah itu semprotkan bathroom
cleaner ditambah sedikit lemon-eze pada lantai bathroom, kemudian sikat lantai bathroom dengan
hand brush hingga watermark atau bekas sabunpada lantai hilang. Mengeringkan area dinding
bathroom dengan cara mengelap secara merata dengan lap kering khusus area bathroom. Setelah
pembersihan diarea bathroom seleseai, kemudian room attendant akan mengambil caddy carry
dan meletakkan kembali pada trolley.
8) Dusting
Teknik dusting dapat menggunakan lap kering atau lap lembab ,dusting dilakukan dari area bed
head board, bed side table kemudian pada lemari hingga pada area coffe table serta televisi, terdapat
2 televisi pada kamar suite yang terletak di dinding depan bed dan di samping coffe table. Lakukan
dusting searah jarum jam dan saat men-dusting, perhatikan guest aminities dan guest supplies yang
kurang atau belum lengkap pada area bed room.
1) Melengkapi guest aminities, guest supplies dan towel pada area bathroom
a) Melengkapi amenities pada area shower dan bathtub, mengambil aminities pada trolley, adapun
aminities yang diambil yaitu : loofah, shower cap, bath salt, bath soap, bath gel, shampoo dan
conditioner. Setelah aminities diambil kemudian menata aminities untuk di area bathtub.
Meletakkan loofah, shower cap, bath salt dan bath soap pada stool kayu yang berada disebelah
bathtub dan untuk diarea shower yaitu seperti bath gel, shampoo dan conditioner yang ditata
pada aminities holder disebelah hand shower.
b) Melengkapi aminities dan towel di area wash basin mengambil aminities dan towel pada trolley,
adapun guest aminities dan guest suppliesyang diambil yakni 2 dental kit, shave lit, sewing kit,
vanity kit, comb, amry board, body lotion, mouth wash, facial tissue, 2 botol air mineral tanggung,
coaster, tissue roll dan sanitary bag. Towel yang diambil yaitu : 2 bath towel, 2 hand towel, 2 face
towel dan bath mat.
Setelah aminities dan towel diambil pada trolley langkah selanjutnya yaitu melengkapi aminities
dari area wash basin dengan meletakkan 2 dental kit, shave lit, sewing kit, vanity kit, comb, amry
board, body lotion, mouth wash pada aminities box dan memasukkan facial tissue pada tissue box,
lalu meletakan 2 botol air mineral dan 2 rock glass yang dialasi dengan coaster untuk masing-
masing gelas yang tempatnya pada sisi kiri dan kanan aminities box. Untuk penataan towel yaitu2
bath towel dan 2 hand towel. Kemudian room attendant akan melipat dan mengantung towel
pada towel rack dan untuk face towel ditata 2 buah di atas box aminites sedangkan untuk bath
mat digantung pada pinggiran bathtub dan untuk guest supplies di area toilet yaitu 2 tissue roll,
satu pada tissue holder dan satunya sebagai extra yang diletakan bersebelahan dengan toilet
bowl dan untuk sanitary bag diletakan dibawah tissue roll extra.

JurnalManajemenPerhotelan dan Pariwisata 6


JMPP, Vol X No X, April/November 20XX (diisi oleh timjurnal)
p-ISSN:2654-9719 

1) Melengkapi guest supplies pada bed room area dan coffee & tea, serta gula creamer pada coffee
table area
a) Melengkapi guest supplies pada wardrobe :
(1) Mengambil guest supplies di trolley, adapun guest supplies yang harus diambil antara lain 2
pasang slipper dan slipper bag, laundry list dan laundry bag, serta shoe shine bag dan sponge.
(2) Masukkan slipper pada slipper bag lalu meletakkan pada slipper box kemudian melipat laundry
bag lalu menyelipkan laundry list didalamnya dan meletakan pada box disebelah box slipper.
Kemudian melipat shoe shine bag lalu meletakan pada box dan meletakan shoe sponge
diatasnya. Terdapat juga kimono dan shopping bag namun akan dilengkapi oleh Houseman
karena keterbatasan tempat pada trolley room attendant. Pada wardrobe juga terdapat payung,
iron dan iron board serta sebuah senter yang bisa digunakan oleh tamu saat sedang menginap
dihotel.
b) Melengkapi coffe & tea serta gula dan creamer pada drawer coffee table :
(1) Mengambil item pada trolley,Adapun item yang harus diambil di trolley yaitu 2 green tea, 2
english breakfast, 2 regular coffee, 2 decaffe, 2 coffee capsul, 4 white sugar, 4 brown sugar, 2
creamer, 2 sweetener, 2 chopstick dan 2 stirrer serta 4 botol mineral water.
(2) Meletakkan 2 green tea, 2 english breakfast, 2 regular coffee, 2 decaffe, 2 coffee capsul, 4 white
sugar, 4 brown sugar, 2 creamer, 2 sweetener, 2 chopstick dan 2 stirrer pada drawer yang sudah
berisi sekat untuk meletakkan item coffe & tea tersebut, untuk 4 mineral water diletakkan pada
tray yang ada diatas coffee table. Pada drawer juga sudah tersedia 2 buah tea spoon dan sebuah
bottle opener ,terdapat juga sebuah coffee maker pada coffe table yang bisa digunakan oleh
tamu, untuk kulkas mini bar akan dilengkapi oleh mini bar section atau houseman section, itu
dikarenakan keterbatasan ruang untuk menapung semua item kamar pada trolley room
attendant. Adapun isi kulkas mini baruntuk kamar suite eksekutif yaitu 2 equil, 2 soju, 2 alben, 3
beer bintang, 2 smirnoff ice, 1 white wine, 1 red wine, 1 kitkat, 1 sneaker, 2 seven up dan 2 pepsi .
c) Mengganti note pad jika sudah digunakan oleh tamu sebelumnya dan dilengkapi dengan pen,
note pad ditata berdekatan dengan telepon pada bedside table. Terdapat dua telepon pada
kamar suite, satu pada bedside table dan satunya lagi di sebelah sofa. Pada bedside table juga
terdapat sebuah room dinning menu, room directory book, TV remote beserta chanel list dan
juga sebuah jam yang dilengkapi alarm dan bluetooth speaker.
1) Membersihkan lantai kamar
Membersihkan lantai kamar dengan menggunakan lobby duster. Cara membersihkan lantai
dengan lobby duster yaitu menggosokan lobby duster seperti pola huruf “S” sehingga debu yang ada
pada lantai tidak bertebaran kembali. Membersihkan lantai dari sudut terjauh dari pintu masuk
yaitu dari area washbasin hingga ke area bedroom dan juga di area balcony sampai ke area entrance
door, setelah itu mengambil vacum cleaner pada trolley dan melakukan vacum pada sudut ruangan
yang sulit dijangkau oleh lobby duster agar debu tidak menumpuk pada sudut-sudur kamar. Setelah
selesai melakukan vacum dilanjutkan dengan mopping atau mengepel, teknik mopping juga sama
dengan teknik lobby duster yaitu seperti pola huruf “S” agar hasil mopping merata. Sebelum
meninggalkan kamar, room attendant akan melukan update status kamar menjadi vacant clean
melalui telepon yang berada di dekat dengan entrance door dengan cara menekan kode khusus
room attendant, kode tersebut akan terhubung pada sistem di departemen housekeeping dan
dengan otomatis ter-update pada sistem. Setelah itu matikan main lamp dan tutup pintu secara
rapat. Lalu room attendant akan melakukan Lobby Duster diarea depan kamar tamu agar terlihat
bersih saat tamu check-in.
2) Menyemprotkan desinfektan
Untuk meminimalisir penyebaran virus corona, hal yang dapat dilakukan untuk menghindari
penyebaran virus di era kehidupan new normal pandemi covid-19 adalah dengan melakukan
penyemprotan desinfektan setiap membersihkan kamar agar steril dan layak dihuni oleh tamu.
4. Tahap akhir
a) Mengisi room attendant worksheet
Sebelum meninggalkan kamar yang telah dibersihkan, seorang room attendant akan mencatat
status kamar yang semula berstatus vacant dirty menjadi vacant clean beserta dengan
jam/waktu memasuki kamar serta keluar dari kamar (selesai membersihkan) pada form work
sheet.
b) Pengecekan oleh supervisor
Setelah status kamar menjadi vacant clean, seorang supervisor akan mengecek kamar tersebut

JurnalManajemenPerhotelan dan Pariwisata 7


JMPP, Vol X No X, April/November 20XX (diisi oleh timjurnal)
p-ISSN:2654-9719 

kira-kira 15 menit setelah kamar tersebut dibersihkan agar lantai kamar sudah kering.
Supervisor akan mengecek keseluruhan kamar mulai dari kebersihan sampai kelengkapan
kamar, apabila ada item di kamar yang kurang maka houseman section akan melengkapinya.
Setelah menurut supervior kamar tersebut layak untuk dijual maka supervisor akan melakukan
update status kamar dari vacant clean menjadi vacant clean inspected dengan cara menekan
kode pada telepon yang ada dikamar, kode tersebut hanya khusus digunakan oleh supervisor
untuk melalukan update status kamar, selain itu juga supervisor akan menginformasikan pada
order taker house keeping untuk mengcek pada sistem. Inspected artinya kamar tersebut sudah
diperiksa dan siap untuk dijual.
2. Kendala-kendala yang Dihadapi oleh Seorang Room Attendant dalam Menangani Kamar Suite pada Bali
Paragon Resort Hotel dan Cara Mengatasinya.
Adapun kendala-kendala yang sering di hadapi oleh room attendant dalam menangani kamar suite
dari vacant dirty menjadi vacant clean adalah
1. Soil Hamper yang kecil
Kendala yang dihadapi seorang room attendant saat pembersihan kamar yaitu soil hamper
yang kecil. Soil hamper yaitu keranjang atau tas tempat untuk meletakkan soil-soil saat
pembersihan kamar. Jadi soil hamper hanya dapat menampung maksimal 3 soil kamar saja
itupun sudah sangat dipaksakan dan room attendant tidak diperbolehkan menumpuk soil
pada trolley karena akan memberikan kesan kotor pada trolley. Maka room attendant harus
membuang soil terlebih dahulu ke pantry dan itu akan membuat pemborosan waktu
pembersihan kamar. Tindakan atau langkah yang dilakukan untuk menangani masalah ini
adalah menghubungi section soiled linen dan menginformasikannya untuk pick-up soil yang
ada di trolley. Hal ini dapat menghemat waktu pembersihan kamar, karena room attendant
tidak harus memboros waktu ke pantry hanya untuk membuang soil.
2. Minimnya persediaan linen
Kendala lain yang dihadapi oleh room attendant saat pembersihan kamar yaitu minimnya
persediaan linen di pagi hari, ini dikarenakan lena hotel dicuci pada outside laundry (laundry
luar) dan pihak laundry yang menangani lena hotel datangnya di siang hari maka dari itu
persediaan lena di pagi hari sangatlah minim. Hal itu akan memperlambat proses
pembersihan kamar karena seorang room attendant harus meminta linen terlebih dahulu
kepada room attendant yang lainnya. Tindakan atau langkah yang dilakukan untuk
menangani masalah ini adalah menggunakan linen sewaan. Pihak hotel sebelumnya sudah
menyewa linen untuk mengantisipasi kekurangan linen, jadi room attendant yang
kekurangan linen bisa menggunakan linen tersebut untuk persiapan kamar EA (Expected
Arrival) pada saat pagi hari.

Simpulan dan saran

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, simpulan dari penelitian mengenai
prosedur penanganan kamar suiteyang di laksanakan di Bali Paragon Resort Hotel pada masa pandemi
covid-19 adalah sebagai berikut.

1. Penanganan kamar suite di Bali Paragon Resort Hotel terdiri dari beberapa tahap yaitu:
a. Tahap persiapan diri antara lain datang 30 menit sebelum jam kerja, menggunakan seragam dan
grooming sesuai ketentuan departemen housekeeping.
b. Tahap persiapan perlengkapan (set-up trolley), mengambil trolley pada pantry di masing-masing
section, mengambil guest aminties dan guest supplies pada housekeeping store, mengambil towel
dan linen pada linen station serta mengambil alat dan bahan pembersih untuk pembersihan kamar.
c. Tahap pengarahan oleh supervisor, supervisor akan memberikan pengarahan tentang tingkat
hunian kamar, evaluasi kerja dan permintaan khusus tamu.
d. Tahap pelaksanaan, adapun beberapa hal yang dilakukan oleh room attendantdalam prosedur
pembersihan kamar suite dari vacant dirty menjadi vacant clean yaitu :
1) Memastikan status kamar dengan melihat housekeeping tasksheet dan DND sign.
2) Memasuki kamar.
3) Membuka curtain kamar.

JurnalManajemenPerhotelan dan Pariwisata 8


JMPP, Vol X No X, April/November 20XX (diisi oleh timjurnal)
p-ISSN:2654-9719 

4) Menyalakan lampu dan AC.


5) Collect rubish (membersihkan sampah).
6) Stripping bed (melespaskan lena tempat tidur)
7) Making bed (menata tempat tidur).
8) Pembersihan area bathroom.
9) Dusting keseluruhan area dalam kamar.
10) Melengkapi guest aminities, guest supplies dan towel pada area bathroom, melengkapi guest
supplies, coffe & tea pada area bedroom dan coffe table.
11) Membersihkan lantai kamar.
12) Menyemprotkan desinfektan
e. Tahap akhir yaitu mencatat update status kamar pada form room attendant work sheet dan
selanjutnya dilakukan pengecekan kamar oleh supervisor.
2. Kendala yang dihadapi oleh room attendant dalam penanganan kamar suite berstatus vacant dirty di
Bali Paragon serta cara mengatasinya. Adapun kendala yang dihadapi sebagai berikut:
a. Soil hamper yang kecil
Kendala yang dihadapi yaitu soil hamper yang kecil. Soil hamper yaitu keranjang atau tas tempat
untuk meletakkan soil-soil saat pembersihan kamar. Jadi soil hamper hanya dapat menampung
maksimal 3 soil kamar saja itupun sudah sangat dipaksakan dan room attendant tidak
diperbolehkan menumpuk soil pada trolley karena akan memberikan kesan kotor. Maka room
attendant harus membuang soil terlebih dahulu ke pantry dan itu akan membuat pemborosan
waktu pembersihan kamar. Tindakan atau langkah yang dilakukan untuk menangani masalah ini
adalah menghubungi sectionsoiled linen dan menginformasikannya untuk pick-up soil yang ada di
trolley. Hal ini dapat menghemat waktu pembersihan kamar, karena room attendant tidak
memboros waktu ke pantry hanya untuk membuang soil.
b. Minimnya persediaan linen
Kendala lain yang dihadapi oleh room attendant saat pembersihan kamar yaitu minimnya
persediaan linen di pagi hari, ini dikarenakan lena hotel dicuci pada outside laundry (laundry luar)
dan pihak laundry yang menangani lena hotel datangnya di siang hari maka dari itu persediaan
lena di pagi hari sangatlah minim. Hal itu akan memperlambat proses pembersihan kamar karena
seorang room attendant harus meminta linen terlebih dahulu kepada room attendant yang lainnya.
Tindakan atau langkah yang dilakukan untuk menangani masalah ini adalah menggunakan linen
sewaan. Pihak hotel sebelumnya sudah menyewa linen untuk mengantisipasi kekurangan linen,
jadi room attendant yang kekurangan linen bisa menggunakan linen tersebut untuk persiapan
kamar EA (Expected Arrival) pada saat pagi hari. Adapun saran yang dapat diberikan kepada pihak
hotel antara lain:
Karena sering terjadinya kerusakan mesin pada houskeeping seperti mesin vacum cleaner dan hal
tersebut akan menghambat proses pembersihan baik itu untuk room attendant maupun public
area. Untuk itu saran yangdapat penulis berikan untuk pihak hotel yaitu selalu diadakannya
perawatan rutin setiap minggu untuk mesin-mesin pada housekeeping sehingga dengan
dilakukannya perawatan rutin maka mesin akan lebih awet dan tidak cepat rusak dan selalu
menyemprotkan desinfektan secara berkala.

Daftar Rujukan

Antaranews (2020). “Kemenparekraf Latih Room Attendant Hotel Terkait Protokol Kesehatan”. Sumber:
https://www.google.com/amp/s/m.antaranews.com/amp/berita/1844072/kemenparekraf-latih-
room-attendant-hotel-terkait-protokol-kesehatan. Diakses tanggal 4 Juli 2021.

Bali.Bps.go.id. (2021). “Jumlah Hotel di. Bali Menurut Kabupaten, Kota dan Kelas”.
Sumber:https://bali.bps.go.id/dynamictable/2017/06/05/174/banyaknya-hotel-berbintang-di-
bali-menurut-lokasi-dan-kelas-hotel-2000-2020.html. Diakses tanggal 5 Mei 2021..

Kuntjojo. 2009. Metodologi Penelitian. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Kontan.co.id (2020). “Ini Alasan Bali Begitu Populer di Kalangan Turis Asing Maupun Domestik”. Sumber:
https://www.google.com/amp/s/amp.kontan.co.id/news/ini-alasan-bali-begitu-populer-di-

JurnalManajemenPerhotelan dan Pariwisata 9


JMPP, Vol X No X, April/November 20XX (diisi oleh timjurnal)
p-ISSN:2654-9719 

kalangan-turis-asing-maupun-domestikDiakses tanggal 4 Juli 2021.

Rumekso. 2005. Housekeeping Hotel Floor Section. Yogyakarta: ANDI

Santosa, Bibit. 2020. Strategi Pemasaran dan Public Relations Dalam Meningkatkan Penjualan Di Nusa
Dua Beach Hotel & Spa Bali. Tugas Akhir. Jurusan Perhotelan Universitas Pendidikan Ganesha.

Sulastiyono, Agus. (2011). Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Alfabeta.

JurnalManajemenPerhotelan dan Pariwisata 10

Anda mungkin juga menyukai