FOT ODEGRADASI MET ILEN BIRU MENGGUNAKAN KATALIS T iO2-MONT MORILONIT DAN SINAR UV
Iqmal Tahir
Abstrak — Pada penelitian ini telah dilakukan proses kebiruan yang sukar hilang jika terkena kulit pada dosis 80
degradasi fotokatalitik terhadap metilen biru. Penelitian ini mg/L [5]. Senyawa ini juga cukup stabil sehingga sangat sulit
bertujuan untuk mengetahui kinetika degradasi metilen biru untuk terdegradasi di alam dan pada konsentrasi yang sangat
yang meliputi kecepatan reaksi, orde, dan konstanta laju reaksi tinggi dapat membahayakan lingkungan karena dapat
secara oksidasi fotokatalitik menggunakan katalis menaikkan COD (Chemical Oxygen Demand) [6]. Selain itu
semikonduktor TiO 2 dan O 2 /UV. Aktivitas degradasi oksidasi Permen LH RI No. 14 tahun 2013 [7] dan SK Gubernur Jawa
fotokatalitik metilen biru diamati pada λ = 665 nm dengan Timur No. 45 Tahun 2002 [8] juga menyatakan bahwa jumlah
waktu degradasi yang berbeda selama 150 menit dan metilen biru yang diperbolehkan untuk dibuang ke lingkungan
penyinaran lampu UV 6 watt. Konsentrasi awal 1 mg/L hanya sebesar 0,5 mg/L. Maka dari itu standar lingkungan
menunjukkan prosentase degradasi maksimum sebesar internasional menjadi lebih ketat (ISO 14001), khususnya
64,33%. Derajat keasaman (pH) awal larutan 7 memberikan mengenai sistem teknologi untuk menghilangkan polutan
pengaruh tertinggi terhadap prosentase degradasi sebesar organik seperti pada limbah zat warna [9].
82,86% ketika konsentrasi larutan adalah 1 mg/L. Kinetika Beberapa teknologi untuk mengolah dan mendegradasi
oksidasi fotokatalitik metilen biru mengikuti pseudo orde limbah zat warna telah dikembangkan, salah satu teknologi
1,073 dengan konstanta laju reaksi 0,002 menit-1. Laju reaksi yang menjanjikan adalah teknologi fotokatalisis menggunakan
degradasi metilen biru berturut-turut adalah sebesar 5,463 x semikonduktor TiO 2 . Degradasi fotokatalitik menggunakan
10-3 mg/L∙menit, 15,956 x 10-3 mg/L∙menit, dan 19,617 x 10-3 TiO 2 memiliki beberapa keuntungan yaitu aktivitas
mg/L∙menit untuk konsentrasi awal 1, 3, dan 5 mg/L pada pH fotokatalitiknya yang tinggi, bersifat stabil, tidak beracun,
7. ketersediaan yang melimpah di alam, dan harganya yang
Kata Kunci— metilen biru, kinetika, degradasi oksidasi relatif murah [10].
fotokatalitik, TiO 2 , O 2 /UV Degradasi fotokatalitik zat warna menggunakan TiO 2 dan
O 2 /UV mengikuti mekanisme berikut [11]:
I. PENDAHULUAN 1. Absorbsi foton (hv≥E G = 3,2 eV) oleh titanium
(TiO 2 ) + hv → �−
�� + ���
+
(1.1)
8. Oksidasi secara langsung melalui reaksi dengan hole pH larutan menjadi 4 untuk mewakili keadaan asam, 7 untuk
R + �+ → �+• → produk degradasi (1.8) mewakili keadaan netral, dan 10 untuk mewakili keadaan
basa, dengan menambahkan NaOH atau CH 3 COOH, selain itu
9. Reduksi secara langsung melalui reaksi dengan digunakan pula larutan tanpa pengaturan pH. Selanjutnya
elektron dialirkan gas O 2 ke dalam larutan dengan kecepatan konstan
R + �− → �•− → produk degradasi + CO 2 (1.9) 5L/menit dan diiradiasi larutan menggunakan sinar UV 6 Watt
(λ=254 nm) sambil diaduk dengan magnetic stirrer selama
150 menit. Hasil degradasi diambil sebanyak 10 mL pada
10. Oksidasi secara langsung melalui reaksi dengan
setiap selang waktu 30, 60, 90, 120, dan 150 menit. Hasil
radikal anion superoksida degradasi pada setiap selang waktu tersebut masing-masing
R + �•−
� →�
•−
→ produk degradasi + CO 2 (1.10) dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse.
Tabung sentrifuse yang mengandung campuran MB dan
Sebagai contoh proses terakhir, hole akan bereaksi secara katalis semikonduktor TiO 2 kemudian dimasukkan ke dalam
langsung dengan asam karboksilat menghasilkan CO 2 sentrifuse untuk memisahkan larutan MB dengan TiO 2 .
����− + �+ → �• + CO 2 (1.11) Larutan MB yang sudah terpisah dengan TiO 2 selanjutnya
dianalisis absorbansinya menggunakan spektrofotometer
Beberapa agen pengoksidasi pada degradasi fotokatalitik Genesys 10S UV-Vis pada panjang gelombang maksimum.
seperti hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) telah digunakan untuk Selanjutnya dilakukan perhitungan konsentrasi sisa dengan
mengoksidasi zat warna seperti pada penelitian Setyowati [12] kurva standar MB.
yang mendegradasi zat warna azo, serta pada penelitian Banat
dkk. [13] yang mendegradasi pewarna metilen biru. Selain
H 2 O 2 , oksigen (O 2 ) juga dapat digunakan sebagai oksidator
yang akan menangkap elektron bebas dan menghambat proses
rekombinasi pasangan hole-elektron, seperti yang dilakukan
oleh Tang dan Chen [14] dalam mendegradasi zat warna
reactive black 5. Oleh karena itu, pada penelitian ini TiO 2 dan
O 2 akan digunakan sebagai katalis semikonduktor dan
oksidator untuk mendegradasi senyawa metilen biru secara
oksidasi fotokatalitik. Selain itu kondisi pH larutan juga akan
diatur untuk mengetahui kinetika reaksi degradasi yang
meliputi laju, konstanta, dan orde reaksi. Kinetika yang tepat
akan menentukan kondisi optimum dari proses degradasi
fotokatalitik zat warna metilen biru.
Gambar 3.1 Ilustrasi alat untuk degradasi pewarna metilen biru
70
60
% Degradasi
% Degradasi
aktivitas dari reaksi fotodegradasi. Oleh karena itu diperlukan 60.00 52,46%
waktu yang lebih lama (>150 menit) untuk mencapai
degradasi yang maksimal. 40.00
20.00
C. Pengaruh pH Awal Larutan Metilen Biru
Derajat keasaman atau pH suatu larutan merupakan salah 0.00
satu faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi 4 7 10
fotokatalitik [15]. Selain itu limbah zat warna yang dibuang ke pH
lingkungan biasanya memiliki kondisi pH yang berbeda-beda Gambar 3.4 Plot Antara Prosentase Degradasi Terhadap pH Awal
[1]. Maka dari itu dilakukan percobaan untuk mengetahui Larutan. Kondisi eksperimen: [MB] = 3 mg/L, massa
pengaruh pH terhadap degradasi pewarna MB. Kondisi pH TiO 2 = 100 mg/L, kecepatan alir O 2 = 5L/menit.
larutan yang digunakan adalah 4 untuk mewakili kondisi
asam, 7 untuk mewakili kondisi netral, dan 10 untuk mewakili
kondisi basa. 70.00 59,39%
Percobaan dilakukan dengan variasi konsentrasi awal 1, 3 60.00
dan 5 mg/L. Hasil percobaan dapat dilihat dari grafik pada
% Degradasi
50.00
Gambar 3.3, 3.4, dan 3.5. Ketiga grafik menunjukkan bahwa 25,78% 36,03%
larutan MB dengan pH 7 memiliki prosentase degradasi yang 40.00
paling tinggi yaitu 82,86% pada konsentrasi 1 mg/L, 80,13% 30.00
pada konsentrasi 3 mg/L serta 59,39% pada konsentrasi 5 20.00
mg/L. 10.00
Hasil ini tidak berbeda dengan penelitian yang dilakukan
0.00
oleh Sen dkk. [16] yang menunjukkan bahwa degradasi
maksimal dapat tercapai pada kondisi pH 7. 4 7 10
Derajat keasaman atau pH memiliki peranan penting pH
dalam menghasilkan radikal hidroksil pada proses degradasi . Gambar 3.5 Plot Antara Prosentase Degradasi Terhadap pH Awal
fotokatalitik [4]. Umumnya terdapat tiga mekanisme, yaitu Larutan. Kondisi eksperimen: [MB] = 5 mg/L, massa
serangan hidroksil, oksidasi oleh holes (h+ ) pada pita valensi TiO 2 = 100 mg/L, kecepatan alir O 2 = 5L/menit.
dan reduksi oleh elektron (e− ) pada pita konduksi, yang dapat
berkontribusi pada degradasi pewarna tergantung pada sifat Pada kondisi basa, OH • lebih mudah untuk dihasilkan
substrat dan pH larutan [15]. Radikal hidroksil dibentuk oleh dengan mengoksidasi lebih banyak OH − pada permukaan
reaksi antara ion hidroksida dan holes (h+ ) sehingga holes semikonduktor TiO 2 . Sehingga efisiensi dari proses degradasi
(h+ ) dianggap sebagai spesies oksidator utama pada pH pewarna dapat ditingkatkan karena semakin banyak serangan
kondisi netral atau tinggi. radikal hidroksil yang terjadi. Namun perlu diketahui bahwa
semakin basa kondisi suatu larutan akan menyebabkan tolakan
TiOH + H + → TiOH2+ (kondisi asam) (3.1) coulumbic antara permukaan fotokatalis bermuatan negatif
TiOH + OH − → TiO− + H2 O (kondisi basa) (3.2) dengan ion hidroksida [17]. Fakta ini dapat mencegah
pembentukan OH • dan menurunkan reaksi oksidasi
fotokatalitik pewarna MB. Di lain pihak, pH rendah akan
90.00 82,86% meningkatkan ion H + dalam sistem sehingga lebih banyak ion
80.00 73,97% H + yang akan terabsorp di permukaan semikonduktor TiO 2 .
63,80%
70.00 Hal ini menyebakan semikonduktor TiO 2 bermuatan positif
% Degradasi
Melalui persamaan reaksi tersebut, dilakukan pendekatan Sedangkan laju reaksi (v) MB dapat diketahui dengan
untuk mengetahui kinetika reaksi oksidasi fotokatalitik membagi konsentrasi MB rata-rata dengan waktu degradasi.
pewarna MB berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Madhu dkk [15] menggunakan persamaan berikut: Tabel 3.1 Laju Reaksi Pseudo Orde 1,073 dari Degradasi
Pewarna Metilen Biru Menggunakan pH Awal dan
d[MB ] Konsentrasi Awal yang Berbeda. Kondisi
− = � [MB]� [O•−
2 ]
�
(3.4)
d� eksperimen: massa TiO 2 = 100 mg/L, kecepatan
alir O 2 = 5L/menit.
Konsentrasi dari O2•− dapat dianggap konstan karena O 2 yang
v x 103 v x 103 v x 103
dialirkan ke dalam larutan sampel MB diberikan secara
(mg/L∙menit) (mg/L∙menit) (mg/L∙menit)
berlebih, sehingga k [O2•−]� adalah konstan, maka Persamaan pH awal
pada pada pada
3.4 dapat disederhanakan menjadi persamaan berikut: larutan
konsentrasi konsentrasi konsentrasi
d[MB ]
MB 1 mg/L MB 3 mg/L MB 5 mg/L
− = � [MB]� (3.5)
d� 4 4,223 10,634 11,937
Δ[MB ] �
− = � [MB] (3.6)
Δ� Tanpa
� = � [MB]� (3.7) Pengaturan 4,194 10,292 8,422
(6)
Sehingga,
7 5,463 15,956 19,617
log � = log � + � log [MB] (3.8) 10 4,719 14,284 11,780
[16] Sen T., Afroze S. dan Ang H. M., 2010. Equilibrium, Kinetics and
Mechanism of Removal of Methylene Blue from Aqueous Solution by
Adsorption onto Pine Cone Biomass of Pinus radiata. Water Air Soil
Pollut 218, 499-515.
[17] Phoacharern P., 2006. Photocatalytic degradation of trypane blue using
gold/titanium dioxide. Graduate School, Kasetsart University. ISBand
974-16-1885-9.
[18] Hand D., Perram D., Crittenden J., 1995. Destruction of DBP Precursors
with Catalytic Oxidation. Journal AWWA 84.
[19] Vijayaraghavan S., 2000. The Effect oh pH, UV Intensity, and Dissolved
Oxygen Content oh the Photocatalytic Destruction of Toluene in Water.
University of Florida.
[20] Holmes, Frederick., 2003. The Performance of Reactor Using
Photocatalysis to Degrade a Mixture of Organic Contaminants in
Aqueous Solution. A Thesis Presented to The Graduate School of The
University of Florida in Partial Fullfillment of The Requirements for
The Degree of Master of Engineering. University of Florida.
[21] Zuo R., Du G., Zhang W., Liu L., Liu Y., Mei L. and Li Z., 2014.
Photocatalytic degradation of methylene blue using TiO 2 impregnated
Diatomite. Advances in Materials Science and Engineering.
[22] Yao J. dan Wang C., 2010. Decolorization of Methylene Blue with TiO 2
Sol Irradiation Photocatalytic Degradation. International Journal of
Photoenergy.