Anda di halaman 1dari 10

Ujian Akhir Semester Bidan POLTEKES 3 Jakarta

Kamis, 31 April 2022

Nama Mahasiwa: Maslahatun


NIM : P3.73.24.1.20.019

1. Kasus:
Anak perempuan usia 15 tahun belum pernah haid. Mengeluh nyeri di area perut secara
periodik tiap bulan.
a. Apa kemungkinan masalah/kelainan ginekologi pada kasus tersebut?
Jawaban: Amenorrhea

b. Sebutkan kemukinan yang dapat ditemukan pada pemeriksaan genitalia?


Jawaban: Tidak terbentuknya rahim, leher rahim (serviks), atau vagina
Adanya jaringan parut pada rahim, Adanya sumbatan di saluran reproduksi

2. Sebutkan kelaianan kongenital pada vagina, uterus dan ovarium?


Jawaban:

Vagina : septum vagina, aplasia dan atresia vagina, kista vagina,

Uterus : uterus unikornis, uterus septus, uterus subseptus, uterus bikornis bikollis,
uterus bikornis unikollis, uterus arkuatus.

Ovarium : kelainan jumlah ovarium, hypoplasia/disgenesis ovarium

3. Endometriosis:
a. Jelaskan batasan gambaran klinis (gejala dan tanda)
Jawaban: Endometriosis ditandai dengan keluhan nyeri, terutama pada siklus
menstruasi. Endometriosis juga dapat menyebabkan nyeri panggul dalam jangka
panjang (kronis) hingga kemandulan.
Beberapa gejala yang umumnya timbul adalah:
● Nyeri hebat di perut bagian bawah dan sekitar panggul, terutama saat
menstruasi
● Kram perut selama beberapa hari sebelum dan selama menstruasi
● Volume darah yang berlebihan saat menstruasi
● Sakit di punggung bagian bawah selama menstruasi
● Perdarahan di luar siklus menstruasi
● Dispareunia atau nyeri saat atau setelah berhubungan seksual
● Sakit saat buang air besar atau buang air kecil
● Diare, kembung, mual, sembelit, dan mudah lelah selama menstruasi
● Sulit hamil

b. Jelaskanan penanganannya secara umum


Jawaban: Penanganan endometriosis akan dilakukan berdasarkan usia, tingkat
keparahan gejala dan penyakit, serta keinginan pasien untuk memiliki anak atau
tidak. Beberapa metode pengobatannya adalah:
● Obat-obatan
Dokter dapat memberikan obat pereda nyeri untuk meredakan nyeri akibat
endometriosis. Obat yang dapat diberikan adalah obat antiinflamasi nonsteroid
(OAINS), seperti diclofenac atau ibuprofen.

● Terapi Hormon
Terapi hormon bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan jaringan endometriosis,
dengan membatasi atau menghentikan produksi hormon estrogen.

● Operasi
Operasi dilakukan bila metode di atas sudah tidak efektif dalam mengobati
endometriosis. Operasi bertujuan untuk mengangkat jaringan endometrium yang
tumbuh di luar rahim. Selain itu, operasi juga dapat meningkatkan kesuburan pasien.

4. Mioma Uteri:
a. Sebutkan batasan, jenis dan gambaran klinis
Jawaban:
Mioma uteri adalah tumor otot yang dapat tumbuh di rahim. Meski pada banyak
kasus, tumor ini akan hilang dengan sendirinya, tapi Anda tetap perlu mengetahui
gejala dari mioma uteri ini.
Mioma uteri dikenal juga dengan nama fibroid, leiomioma, mioma, dan fibroma.
Mioma uteri merupakan pertumbuhan abnormal yang berkembang di rahim wanita.
Sebagai tumor jinak, mioma uteri jarang berubah menjadi kanker.
Letak dan ukuran mioma uteri
Mioma memiliki ukuran, bentuk, dan letak yang bervariasi. Mioma uteri dapat
muncul di rahim, dinding rahim, maupun permukaan rahim. Selain itu, mioma juga
dapat menempel pada rahim, dengan struktur seperti tangkai atau batang.
Beberapa mioma berukuran sangat kecil, sehingga dokter bahkan tidak
dapatmelihatnya dengan mata telanjang. Akan tetapi, terdapat pula miom yang
tumbuh besar, sehingga dapat mempengaruhi ukuran, dan bentuk rahim.Sebagian
besar wanita yang terkena mioma uteri mungkin tidak pernah tahu bahwa dirinya
menderita miom. Sebab pada beberapa kasus, penyakit ini tidak menimbulkan gejala
sama sekali.
Jenis mioma uteri berdasarkan posisinya
Ada empat jenis mioma uteri, berdasarkan letaknya di rahim.

1. Mioma intramural
Mioma intramural adalah jenis miom yang paling umum terjadi. Miom ini muncul di
dalam dinding otot rahim. Mioma intramural dapat tumbuh lebih besar, dan dapat
meregangkan rahim.

2. Mioma subserosal
Mioma subserosal terbentuk di bagian luar rahim yang disebut serosa. Karena
tumbuh cukup besar, mioma ini bisa membuat rahim Anda terlihat lebih besar di
satu sisi.
3. Mioma pedunculated
Tumor subserosal dapat berkembang menjadi mioma pedunculated. Miom ini
memiliki tangkai, dan dapat menjadi cukup besar.

4. Mioma submukosa
Mioma submukosa berkembang di lapisan otot tengah atau mendorongmenonjol ke
dalam rongga rahim. Biasanya mioma ini ditemukan di otot bawah lapisan dinding
rahim. Miom ini jarang ditemui.

Beberapa gejala yang dapat muncul pada penyakit mioma uteri,


● Perdarahan hebat selama atau di antara dua periode menstruasi, berupa seperti
gumpalan darah
● Nyeri pada panggul atau punggung bagian bawah
● Peningkatan kram menstruasi
● Anemia
● Pembengkakan perut bagian bawah
● Begah, dan sakit di perut bagian bawah
● Perut atau uterus membesar
● Peningkatan buang air kecil
● Rasa sakit saat berhubungan intim
● Sembelit
● Keguguran
● Menstruasi berkepanjangan
b. Jelaskanan penanganannya secara umum
Jawaban:
○ Pemberian anti-nyeri berupa parasetamol
○ Pemeriksaan fisik dan USG, yang harus diulangi setiap 6-8 minggu untuk
mengawasi pertumbuhan mioma, baik ukuran maupun jumlah. Jika
pertumbuhan stabil, pengidap diobservasi setiap 3-4 bulan.
○ Pengobatan dengan terapi hormonal, dengan menggunakan preparat progestin
atau gonadotropin-releasing hormone (GnRH).
○ Prosedur miomektomi, yaitu prosedur pembedahan untuk mengangkat mioma.
Prosedur ini dipertimbangkan apabila seorang wanita masih berusia muda dan
masih ingin memiliki anak lagi. Kemungkinan mioma untuk tumbuh lagi
setelah miomektomi berkisar 20-25 persen. Setelah operasi, pengidap
disarankan menunda kehamilan selama 4-6 bulan, karena rahim masih dalam
keadaan rapuh.
○ Prosedur histerektomi, yaitu prosedur operasi pengangkatan rahim. Prosedur
ini wajib dipertimbangkan terlebih dahulu karena wanita sudah tidak bisa
hamil setelahnya. Namun, bagi mereka yang kerap merasakan gejala seperti
nyeri yang tidak kunjung sembuh, dan mengalami pertumbuhan mioma yang
berulang meski telah menjalani operasi, sangat disarankan untuk
melakukannya.

5. Bartolinitis Akut:
a. Sebutkan batasan, penyebab dan gambaran klinis
Jawaban: Kelenjar Bartholini terdapat pada sepertiga bagian bawah vagina, dibalik
bibir kemaluan, di sebelah kiri dan kanan. Kelenjar Bartholini terletak posterolateral
dari vestibulum arah jam 4 dan 8, mukosa kelenjar dilapisi oleh sel-sel epitel kubus,
panjang saluran pembuangannya sekitar 2,5 cm dan dilapisi oleh sel-sel epitel
transisional.

Bartolinitis ini disebabkan oleh bakteri seperti Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia


trachomatis, dan A. aphrolilus. Bartolinitis juga disebabkan oleh gaya hidup yang
tidak sehat, kurang olahraga, personal hygiene yang kurang baik dan genetik.

Bartolinitis merupakan infeksi pada kelenjar bartolin berupa penyumbatan.


Bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar.
Bartolinitis akut ditandai dengan kelenjar membesar, merah, nyeri unilateral atau
dispareunia, panas, dapat terjadi ruptur spontan.

b. Jelaskanan penanganannya secara umum


Jawaban:
1. Berendam dalam air hangat
2. Melakukan personal hygine untuk mencegah infeksi
3. Terapi medikamentosa, dengan diberi antibiotik cefadroxyl dan asam
mefenamat
4. Marsupialisasi

6. Endometritis Akut:
a. Jelaskan batasan, pada keadaan apa kita mencurigai/menduga endometritis akut
Jawaban:
Pasien umumnya akan mengeluhkan demam dan nyeri abdomen bagian bawah, serta
pada kasus postpartum, dapat ditemukan lochia (duh uterus setelah persalinan) yang
berbau busuk. Endometrium mengalami edema dan hiperemi, dan pada pemeriksaan
mikroskopik terdapat hiperemi, edema, dan infiltrasi leukosit berinti polimorf yang
banyak, serta perdarahan-perdarahan interstisial
Penyebab :
1. Infeksi gonorea
2. Persalinan
3. Infeksi postpartum
4. Infeksi pada abortus septik dan sepsis
5. puerperalis
6. Tindakan yang dilakukan dalam uterus
Gejala Endometritis Akut
1. Demam
2. Lochia berbau
3. Jika radang tidak menjalar ke parametrium atau perimetrium, maka tidak ada
nyeri
4. Keluar leukorea yang bernanah
5. Uterus serta daerah di sekitarnya nyeri pada perabaan

b. Jelaskanan gambaran klinis dan penanganannya secara umum


Jawaban:
Sebagian besar kasus endometritis akan membaik dengan penatalaksanaan adekuat
berupa pemberian antibiotik spektrum luas dalam waktu 48-72 jam.
tindakan pembedahan seperti histerektomi
rawat inap

7. Amenorhea:

a. Jelaskan batasan dan kategori amenorhea

Jawaban: jika seorang Wanita tidak haid lebih dari 3 bulan berturut-turut. Tidak haid
sampai 14 tahun, disertai tidak ada tanda pertumbuhan atau perkembangan tanda
kelamin sekunder.tidak haid sampai usia 16 disertai tanda pertumbuhan dan
perkembanga normal kelamin sekunder. Amenore dibagi menjadi 2, yaitu amenore
primer dan sekunder.

b. Jelaskanan penanganan amenorhea primer secara umum

Jawaban: pemberian obat dan terapi hormonal, perubahan gaya hidup, operasi

8. Kanker Payudara:
a. Jelaskan gambaran klinis (tanda, gejala dan klasifikasi)
Jawaban:
Tanda:
1. Benjolan di payudara
2. Kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa sakit
3. Nipple discharge, retraksi puting susu, dan krusta
4. Kelainan kulit, dimpling, ulserasi, venektasi
5. Benjolan ketiak dan edema lengan
Gejala:
1. Nyeri tulang (vertebra, femur)
2. Sesak
3. gatal pada puting susu
klasifikasi : terdapat stadium IA, IB, IIA, IIB, IIIA, IIIB, IIIC,IV
·Angiosarkoma, yaitu jenis kanker yang tumbuh di pembuluh darah dan saluran
getah bening di payudara
·Penyakit Paget, yaitu kanker yang tumbuh di puting payudara, lalu meluas ke area
hitam di sekitar puting (areola)
·Tumor phyllodes, yaitu jenis kanker yang tumbuh di jaringan ikat payudara
Inflammatory breast cancer (IBC)
·Triple negative breast cancer, yaitu jenis kanker payudara yang sulit untuk diobati

b. Jelaskan skrining kanker payudara


Jawaban:
1.Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
2. Pemeriksaan payudara klinis (SADANIS)
3. Mammografi skrining

9. Kanker Serviks:
a. Jelaskan patogenesis kanker serviks (penyebab, faktor risiko dan klasifikasi)
Jawaban: penyebabnya adalah karena infeksi human Papilloma Virus (hPV) yang
merangsang perubahan perilaku sel epitel serviks. Dalam perkembangan kemajuan
di bidang biologi molekuler dan epidemiologi tentang hPV, kanker serviks
disebabkan oleh virus hPV.
Faktor risiko lain yang berhubungan dengan kanker serviks adalah aktivitas seksual
pada usia muda (< 16 tahun), hubungan seksual dengan multipartner, menderita
HIV atau mendapat penyakit/penekanan kekebalan (immunosuppressive) yang
bersamaan dengan infeksi hPV, dan perempuan perokok.
Klasifikasi : 0, I, IA, IB, II, III, IV

b. Jelaskan mengenai skrining kanker serviks


Jawaban: melalui pemeriksaan klinis berupa anamnesis, pemeriksaan fisik dan
ginekologik, termasuk evaluasi kelenjar getah bening, pemeriksaan panggul dan
pemeriksaan rektal. Biopsi serviks merupakan cara diagnosis pasti dari kanker
serviks, sedangkan tes Pap dan/atau kuret endoserviks merupakan pemeriksaan
yang tidak adekuat. Pemeriksaan radiologik berupa foto paru-paru, pielografi
intravena atau CT-scan merupakan pemeriksaan penunjang untuk melihat perluasan
penyakit, serta menyingkirkan adanya obstruksi ureter.

10. Tumor Ovarium:


a. Jelaskan gambaran klinis (tanda, gejala dan klasifikasi)
Jawaban:
Tanda dan Gejala :
1. Rasa nyeri yang menetap di rongga panggul disertai rasa agak gatal
2. Rasa nyeri sewaktu bersetubuh atau nyeri rongga panggul kalau tubuh
bergerak
3. Rasa nyeri segera timbul begitu siklus mentruasi selesai.
4. Perut membesar.
Klasifikasi :
1. Kista Ovarium Non Neoplastik
- Kista Folikel
Kista yang terjadi dari folikel normal yang melepaskan ovum yang ada
didalamnya. Terbentuk kantung berisi cairan atau lendir di dalam ovarium

- Kista korpus luteum


ukurannya lebih besar dari kista fungsional.

- Kista teka-lutein
Disebabkan stimulasi berlebihan terhadap theka lutein

- Polikistik kista
timbul karena gangguan
perkembangan folikel ovarium yang tidak timbul ovulasi.
2. Kista neoplastic jinak
- Kistadeoma ovary simpleks
- Kistadenoma ovari serosum
- Kistadenoma ovarii musinesom
- Kista endometrioid
- Kista dermoid

b. Jelaskan penanganan nya secara umum


Jawaban: pengangkatan jaringan dengan operasi, serta memberitahu pasien untuk
memakan makanan yang sehat

11. Rujukan:
a. Jelaskan batasan dan jenis rujukan
Jawaban::
rujukan adalah upaya keselamatan dalam pelayanan kesehatan yang memungkinkan
terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal-balik atas tindakan-tindakan
yang dilakukan. Jenis rujukan sehat yaitu upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan dan rujukan medik yaitu upaya penyembuhan
penyakit serta pemulihan kesehatan
b. Jelaskan langkah-langkah proses (persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut/follow
up) merujuk kasus darurat obstetri ginekologi
Jawaban:

Anamnesa
2. Menentukan kegawatdaruratan penderita sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya, mereka harus menentukan kasus mana yang boleh ditangani
sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk
3. Menentukan tempat rujukan.
4. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarga
5. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju
: melakukan BAKSOKU
Bidan B Pastikan bahwa ibu danatau bayi baru lahir didampingi oleh penolong
persalinan yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk menatalaksanakan
kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir untuk dibawa ke fasilitas rujukan
Alat A Perlengkapan dan bahan-bahan tersebut mungkin diperlukan jika ibu
melahirkan sedang dalam perjalanan.
Keluarga K Beritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu danatau bayi
dan mengapa ibu danatau bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka alasan dan
keperluan upaya rujukan tersebut. Suami atau anggota keluarga yang lain harus
menemani ibu danatau bayi baru lahir ke tempat rujukan. Surat S Berikan surat ke
tempat rujukan. Surat ini harus memberikan identifikasi mengenai ibu danatau bayi
baru lahir, cantumkan alasan rujukan dan uraikan hasil pemeriksaan, asuhan atau
obat-obatan yang diterima ibu Universitas Sumatera Utara danatau bayi baru lahir.
Lampirkan partograf kemajuan persalinan ibu pada saat rujukan. Obat O Bawa
obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu ke tempat rujukan. Obat- obatan
mungkin akan diperlukan selama perjalanan. Kendaraan K Siapkan kendaraan yang
paling memungkinkan untuk merujuk ibu dalam kondisi yang cukup nyaman.
Selain itu pastikan bahwa kondisi kendaraan itu cukup baik untuk. mencapai tempat
rujukan dalam waktu yang tepat. Uang U Ingatkan pada keluarga agar membawa
uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat-obatan yang diperiukan dan
bahan-bahan kesehatan lain yang diperiukan selama ibu danatau bayi baru lahir
tinggal di fasilitas rujukan.

12. Antenatal Care:


a. Jelaskan tujuan Antenatal Care
Jawaban: mendeteksi dan mencegah komplikasi dan resiko selama kehamilan
hingga persalinan

b. Jelaskan standar jumlah kunjungan dan fokus asuhan tiap kunjungan Antenatal Care
selama kehamilan
Jawaban: minimal 4 kali

13. Pre-eklampsia:
a. Jelaskan batasan dan klasifikasinya
Jawaban:
Batasan
preeklampsia berasal dari plasenta yang tidak berkembang dengan baik akibat
gangguan pada pembuluh darah, biasa terjadi di usia kehamilan 20 minggu.
klasifikasi
Preeklampsia Ringan Tekanan sistolik 140-149 mmHg Tekanan diastolik 90-99
mmHg
Preeklampsia Berat Tekanan sistolik ≥ 160 mmHg Tekanan diastolik ≥ 110 mmHg
Proteinuria : ≥ 5 gr/jumlah urine 24 jam atau +4. Preeklampsia berat dapat memicu
terjadinya eklampsia.

b. Jelaskan penanganan pre-eklampsia secara umum sesuai dengan kompetensi bidan


Jawaban:
Preeklampsia ringan:
1. Perbanyak istirahat dan cara berbaring yang benar adalah ke sisi kiri untuk
mengambil beban dari bayi.
2. Lebih sering untuk memeriksa kehamilan.
3. Mengonsumsi makanan dengan garam yang sedikit.
4. Minum air putih paling tidak 8 gelas per hari.
5. Lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan protein.
Preeklampsia berat:
1. Mengobservasi keadaan umum dan produksi urine ibu.
2. Mengobservasi Vital Sign ibu, terutama tekanan darah
3. Memposisikan ibu yang nyaman, yaitu tidur miring ke kiri.
4. Dirujuk atau Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
antihipertensi, anti kejang dan infus RL
5. Dirujuk atau Berkolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan
darah lengkap dan proteinuria
6. Dirujuk atau Berkolaborasi dengan bagian radiologi untuk dilakukan USG.
7. Dirujuk atau Berkolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diet makanan.
14. Solusio Plasenta:
a. Jelaskan batasan dan gambaran klinis (gejala dan tanda)
Jawaban:
Abruptio plasenta atau solusio plasenta adalah komplikasi kehamilan di mana
plasenta terlepas dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan.
Lepasnya plasenta ini dapat menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen pada bayi
dapat menurun atau terhambat.
Gejala utama yang menandai terjadinya solusio plasenta adalah perdarahan saat
hamil.
Selain perdarahan, beberapa gejala lain yang menandai solusio plasenta adalah:
● Nyeri perut atau punggung.
● Kontraksi rahim yang terjadi terus menerus.
● Rahim atau perut terasa kencang.
Gejala solusio plasenta juga dapat muncul secara perlahan (kronis). Pada kondisi ini,
tanda yang muncul adalah:
● Perdarahan ringan yang sesekali terjadi.
● Cairan ketuban sangat sedikit.
● Pertumbuhan bayi lebih lambat dari kondisi normal.

b. Jelaskan penanganan Solusio plasenta secara umum sesuai dengan kompetensi bidan
Jawaban:
Pengobatan solusio plasenta berdasarkan kedua hal tersebut:
Solusio plasenta ringan pada minggu ke-24 hingga 34 kehamilan. Jika kondisi
solusio plasenta ringan, dekat jantung janin normal, namun janin terlalu dini untuk
dilahirkan maka Anda akan menjalani rawat inap.

Dokter akan memantau kondisi ibu dan bayi secara ketat. Pada beberapa kasus,
obat-obatan untuk memperkuat paru-paru janin diberikan sebagai persiapan
kelahiran prematur. Namun, bila pendarahan telah berhenti dan kondisi Anda dengan
janin sudah stabil, maka Anda diperbolehkan untuk pulang.

Solusio plasenta ringan pada minggu ke-34 kehamilan atau lebih. Jika kondisi
solusio plasenta ringan, maka akan dilakukan persalinan normal yang dipantau
secara ketat. Metode ini dapat mencegah masalah semakin berkembang.

Solusio plasenta sedang sampai berat. Bila kondisi solusio plasenta parah atau
membahayakan, yang ditandai dengan pendarahan berat dan komplikasi, maka Anda
harus segera melahirkan. Proses melahirkan biasanya dilakukan dengan operasi
caesar, dan Anda juga membutuhkan transfusi darah.
Solusio plasenta yang tidak segera ditangani, atau tidak mendapat penanganan yang
tepat, dapat membahayakan keselamatan Anda maupun janin. Oleh sebab itu,
periksakan kandungan Anda secara rutin ke dokter untuk mengetahui sedini
mungkin masalah yang mungkin terjadi.

15. Sungsang:
a. Apa risiko pada kehamilan dengan janin sungsang, jelaskan mengapa?
Jawaban:
Resiko yang akan terjadi yaitu terjadinya komplikasi, seperti infeksi, perdarahan,
maupun cedera pada organ dalam. Selain itu, gangguan plasenta pada dinding rahim
atau robekan dinding rahim juga dapat terjadi saat kehamilan berikutnya.
b. Jelaskan pilihan cara persalinan pada sungsang
Jawaban:
● Melahirkan secara normal harus diperlukan pertimbangan berdasarkan ada
tidaknya kontra indikasi persalinan pervaginam,umur kehamilan, taksiran
berat janin, dan persetujuan pasien. percobaan persalinan pervaginal tidak
dilakukan apabila didapatkan kontra indikasi persalinan vaginal bagi ibu atau
janin, presentasi kaki (dan variannya), hiperekstensi kepala janin,berat janin >
3600 gram, tidak adanya informed consent, dan tidak adanya petugas yang
berpengalaman melakukan pertolongan.
● Seksio Caesarea (SC) dipertimbangkan berdasarkan letak bokong yang tidak
murni atau bukan bokong sempurna, lalu jika dilakukan persalinan
perpaginam akan membahayakan ibu dan janin

Anda mungkin juga menyukai