Tugas1 - Kelompok 4 - Asuransi Dan Pembiayaan Kapal
Tugas1 - Kelompok 4 - Asuransi Dan Pembiayaan Kapal
Manajemen risiko ini berkaitan dengan risiko yang timbul akibat gagal
fungsi proses internal, misalnya karena human error, kegagagalan sistem,
faktor luar seperti bencana dsb. Dalam menejemen resiko operasional,
ada empat faktor penyebab resiko antara lain manusia, proses, sistem
dan kejadian eksternal.
Tahapan ini juga disebut dengan Risk Response Actions atau Tindakan
Respon Risiko. Setelah memperhitungkan setiap risikonya, kita perlu
memutuskan bagaimana merespon setiap risiko. Ada beberapa tanggapan
risiko yang dapat kita ambil, diantaranya:
1.2. Asuransi
• Insurable interest
a. Asuransi Jiwa
b. Asuransi Kesehatan
c. Asuransi Kendaraan
e. Asuransi Pendidikan
f. Asuransi Bisnis
g. Asuransi Umum
Jenis asuransi satu ini khusus ada di bidang kelautan yang fungsinya
memastikan pengangkut serta pemilik kargo. Risiko yang mungkin
terjadi sehingga terbentuknya asuransi ini adalah kerusakan kargo,
kerusakan kapal, dan melukai penumpang. Beberapa faktor yang
mempengaruhi premi asuransi angkutan laut adalah barang yang
diasuransikan, pengepakan barang, risiko yang diasuransikan,
pengangkutan, dan perjalanan.
i. Asuransi Kredit
j. Asuransi Perjalanan
➢ Risiko Pribadi
➢ Risiko Harta
Risiko Harta adalah risiko kehilangan harta apakah dicuri, hilang, rusak
yang menyebabkan kerugian keuangan.
a. Pihak tertanggung
Ada beberapa manfaat yang dapat diterima pada saat seseorang atau
intuisi masuk ke asuransi yaitu:
Menurut Harman Darmawi ada enam syarat – syarat suatu risiko dapat
di asuransikan, syarat yang harus di tempuh tersebut yaitu:
Setiap orang pasti tidak mau mengalami kerugian, begitu juga dengan
perusahaan. Sebagai entitas bisnis, tentunya perusahaan ingin mendapat
keuntungan yang maksimal dengan kerugian yang seminimal mungkin. Namun
nyatanya ditengah ketidakpastian hidup ini, baik individu maupun perusahaan
sering dihadapkan pada resiko yang berujung pada kerugian. Resiko-resiko ini
dapat diminimalisir dengan polis asuransi.
Adapun jenis – jenis dari bahaya laut atau yang disebut Maritime Perils
dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu:
Perils on the Sea atau bahaya di laut adalah bahaya yang bukan
diakibatkan oleh faktor cuaca seperti keganasan gelombang laut atau
angin laut, seperti kebakaran (fire), pembajakan (pirates), perang
(war perils), perampokan (rovers), pencurian (thieves), penahanan
oleh pejabat berwenang, pemberontakan awak kapal, dan bahaya –
bahaya yang dapat terjadi dilaut lainnya.
Jenis – jenis Marine Cargo Insurance dibagi dalam 3 (tiga) jenis, yaitu:
- Container Cargo
- General Cargo
Kondisi ini memberikan jaminan dalam hal barang atau objek yang
dipertanggungkan mengalami kerugian total, yang berupa:
Terdapat jenis - jenis klaim dalam Marine Cargo Insurance yaitu Total
Loss, Partial Loss, dan Collison Liability yang apabila diilustrasikan adalah
sebagai berikut.
Shortage
Claim
Particular Average
Partial Loss Damage
General Average
Collosion
Liabilities
1. Total Loss
2. Partial Loss
• Particular Average
• Shortage (Kekurangan)
• Damage (Kerusakan)
• General Average
• Adanya bahaya.
• Bahaya mengancam seluruh pihak.
• Adanya pengorbanan yang sengaja dilakukan, baik pada kapal
maupun barang.
• Pengorbanan dilakukan demi kepentingan semua pihak yang
terlibat.
• Pengorbanan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.
• Usaha penyelamatan yang dilakukan dengan adanya pengorbanan
tersebut haruslah berhasil.
Adapun 2 (dua) macam kerugian dalam General Average, yaitu:
• Sacrifice (Pengorbanan)
3. Collision Liability
4.1. Studi Kasus I (Asuransi Sinar Mas Melakukan Pembayaran Klaim Marine
Cargo kepada PT. Arhadi Fajar Perkasa)
Dalam studi kasus ini tertera bahwa PT. Arhadi Fajar Perkasa sebagai
tertanggung mengajukan klaim kepada PT. Asuransi Sinar Mas sebesar Rp.
308.022.000,-. Hal ini disebabkan karena PT. Arhadi Fajar Perkasa mengalami
kerugian akibat unit LBS (Load Break Switch) yang telah diasuransikan
mengalami kerusakan akibat goncangan saat perjalanan dari Semarang ke
Palangkaraya. Proses pembayaran klaim kasus ini berlangsung dalam waktu
empat belas hari kerja sejak semua data pendukung klaim telah dilengkapi
oleh tertanggung yaitu PT. Arhadi Fajar Perkasa.
4.3. Studi Kasus III (Tanggung Jawab PT. Jasaraharja Putera Pekanbaru
Terhadap Ganti Rugi Asuransi Pada Pengangkutan Barang)