KONSEP MEDIS
A. Definisi
Tinea pedis atau kaki atlet adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh semacam
jamur yang disebut fungus. Jamur yang menyebabkan tinea pedis menyukai kulit yang
lembab dan hangat di antara jari kaki dan seringkali memburuk dalam cuaca panas. Tinea
pedis merupakan infeksi dermatofita pada kaki terutama mengenai sela jari dan telapak
kaki sedangkan yang terdapat pada bagian dorsal pedis dianggap sebagai tinea korporis.
Keadaan lembab dan hangat pada sela jari kaki karena bersepatu dan berkaos kaki disertai
daerah tropis yang lembab mengakibatkan pertumbuhan jamur makin subur. Efek ini lebih
nyata pada sela jari kaki keempat dan kelima, dan lokasi ini paling sering terkena.
Kenyataaannya, tinea pedis jarang ditemukan pada populasi yang tidak menggunakan
sepatu. Sinonim dari tinea pedis adalah foot ringworm, athlete foot, foot mycosis.
B. Etiologi
Jamur penyebab tinea pedis yang paling umum ialah Trichophyton rubrum (paling
sering), T. interdigitale, T. tonsurans (sering pada anak) dan Epidermophyton floccosum.
(22) T. rubrum lazimnya menyebabkan lesi yang hiperkeratotik, kering menyerupai bentuk
sepatu sandal (mocassinlike) pada kaki; T. mentagrophyte seringkali menimbulkan lesi
yang vesikular dan lebih meradang sedangkan E. floccosum bisa menyebabkan salah satu
diantara dua pola lesi diatas.
C. Patofisiologi
E. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinik dan pemeriksaan kerokan kulit
dengan larutan KOH 10-20 % yang menunjukkan elemen jamur.
F. Komplikasi
Infeksi bakteri sekunder
G. Penatalaksanaan
1. Kaus kaki yang dipakai dipilih kaus yang memungkinkan ventilasi dan diganti setiap
hari.
2. Kaki harus bersih
3. Hindari memakai sepatu tertutup, sempit, sepatu olahraga dan sepatu plastic
sepanjang hari
4. Kaki dan sela-sela jari dijaga agar selalu kering
5. Sesudah mandi dapat diberikan bedak atau tanpa antijamur
6. Obat topical
Bila lesi basah, maka sebaiknya direndam dalam larutan kalium permanganat 1/5.000
atau larutan asam asetat 0,25% selama 15-30 menit, 2-4 kali sehari. Atap vesikel dan
bula dipecahkan untuk mengurangi keluhan. Bila peradangan hebat dikombinasikan
dengan obat antibiotic sistemik.
Kalau peradangan sudah berkurang, diberikan obat topikal antijamur berspektrum luas
antara lain, haloprogin, klotrimazol, mikonazol, bifonazol, atau ketokonazol. Pada
tinea pedis tipe papuloskuamosa dengan hyperkeratosis, obat anti jamur topikal sukar
menembus kulit.
7. Obat sistemik
Biasanya tidak digunakan. Namun, bila digunakan harus dikombinasi dengan obat-
obat antijamur topikal. Obat-obat sistemik tersebut antara lain griseofulvin,
ketokonazol, itrakonazol, dan terbinafin.
H. Prognosis
Infeksi kronik tidak jarang terjadi jika penyebabnya adalah Trichophyton rubrumyang
tidak diobati atau ditangangi dengan baik